Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN

OBAT KELUARGA (TOGA) GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN


KELUARGA DI DUSUN JERGUT KECAMATAN TORJUN KABUPATEN
SAMPANG, MADURA

OLEH :

TIM KKN-BBM TEMATIK 56

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2017
1.1 Deskripsi

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan

yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah

sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan

untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka

memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Budidaya tanaman obat untuk

keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan

herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat

membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga

akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga

Tanaman seperti jahe, kunir, temulawak, serta cabai sudah dikenal sebagai salah

satu tanaman obat sekaligus sebagai rempah-rempah asli Indonesia yang kaya

manfaat, diantaranya adalah menjaga kesehatan dan stamina tubuh, penurun demam,

meredakan flu, menghilangkan nyeri haid serta meningkatkan nafsu makan pada

anak-anak . Tanaman-tanaman tersebut dapat ditanam di pekarangan rumah warga.

Selain penanaman toga akan diadakan pula tutorial pembuatan toga instan dan sirup

toga, sehingga masyarakat sekitar mendapat gambaran mengenai cara pemanfaatan

toga tersebut.

1.2 Tujuan

- Memanfaatkan lahan pekarangan rumah warga


- Membantu pemenuhan kebutuhan pangan dan pendapatan masyarakat

1.3 Target Sasaran

Warga sekitar Dusun Jergut Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang, Madura.

1.4 Teknis Kegiatan

1. Tim KKN menyiapkan hal-hal terkait yang akan digunakan untuk kegiatan.

2. Melalukan penyuluhan pembuatan toga instan dan sirup toga pada ibu-ibu pkk,
adapun pembuatan toga instan dan sirup toga adalah sebagai berikut :

a. Toga Instan :

Bahan : Jahe, kunir, temulawak, gula pasir masing-masing 1 kg . Air 1 liter

Cara Pembuatan : Toga dipilih yang kualitasnya baik dikupas, dicuci

kemudian di parut. Selanjutnya diperas dengan menambahkan 1 liter air. Air

perasan ini selanjutnya didiamkan semalaman. Sari toga selanjutnya direbus

dengan 1 kg gula pasir hingga terbentuk kristal. Kristal selanjutnya

ditumbuk dan diayak. Toga instan siap dikemas dan dipasarkan.

b. Sirup Toga

Bahan : 1 liter Sari toga dan 2 liter gula pasir

Cara Pembuatan : 1 liter sari toga direbus dengan 2 liter gula hingga

mendidih sambil diaduk konstan selama 15 menit lalu diangkat dan


didinginkan. Sirup toga siap lalu dikemas dalam botol, diberi label. Sirup

toga siap untuk dipasarkan.

3. Tim KKN memulai serangkaian persiapan untuk penanaman bibit jahe, kunir,

temulawak dan cabe.

4. Melakukan monitoring tanaman setiap harinya.

1.5 Anggaran

Harga
No. Keperluan Budidaya Jumlah Total
Satuan
1. Bibit tanaman jahe 10 buah Rp. 30.000 Rp. 300.000
2. Bibit tanaman kunir 10 buah Rp. 30.000 Rp. 300.000
3. Bibit tanaman temulawak 10 buah Rp. 30.000 Rp. 300.000
4. Jahe 2 kg Rp. 25.000 Rp. 50.000
5. Kunir 2 kg Rp. 20.000 Rp. 40.000
6. Temulawak 2 kg Rp. 25.000 Rp. 50.000
1 pack
7. Bibit cabai rawit Rp. 30.000 Rp 30.000
(10 gram)
1 pack
8. Bibit cabai besar Rp. 35.000 Rp. 35.000
(5 gram)
9. Pupuk Kompos 3 kg Rp. 10.000 Rp. 30.000
10. Pupuk Urea 1 karung Rp. 40.000 Rp. 40.000
10 pack
11. Polybag Rp. 5.000 Rp. 50.000
(@10 lembar)
12. Gula pasir 6 kg Rp. 11.000 Rp. 66.000
13. Tabung gas 3kg 1 buah Rp. 20.000 Rp. 20.000
TOTAL Rp. 1.311.000

Anda mungkin juga menyukai