Jika Anda merancang presentasi PowerPoint, mengembangkan kursus online atau
bersiap untuk flip kelas Anda, Anda mungkin perlu mempertimbangkan kembali bagaimana Anda akan mengajak siswa untuk terlibat materi tanpa interaksi tatap muka tradisional. Dalam buku Multimedia Learning (Cambridge Press, 2001), Richard E. Mayer membahas dua belas prinsip yang membentuk desain dan organisasi presentasi multimedia: 1. Prinsip Koherensi - Orang belajar lebih baik bila kata-kata, gambar dan suara tidak relevan dikecualikan daripada dimasukkan. 2. Prinsip Signaling - Orang belajar lebih baik saat isyarat yang menonjolkan organisasi bahan penting ditambahkan 3. Prinsip redundansi - Orang belajar lebih baik dari grafis dan narasi daripada dari grafis, narasi dan teks di layar. 4. Prinsip Kedekatan Spasial - Orang belajar lebih baik bila kata-kata dan kata-kata yang sesuai gambar disajikan di dekat daripada jauh dari satu sama lain pada halaman atau layar. 5. Prinsip Ketertiban Temporal - Orang-orang belajar lebih baik bila kata-kata dan kata-kata yang sesuai gambar disajikan secara simultan dan bukan berturut-turut. 6. Prinsip Segmentasi - Orang belajar lebih baik dari pelajaran multimedia disajikan di segmen yang serba pengguna bukan sebagai unit kontinu. 7. Prinsip Pra Pelatihan - Orang belajar lebih baik dari pelajaran multimedia saat mereka tahu nama dan karakteristik dari konsep utama. 8. Prinsip Modalitas - Orang belajar lebih baik dari grafik dan riwayat daripada dari animasi dan teks di layar. 9. Prinsip Multimedia - Orang belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar daripada dari kata-kata sendirian. 10. Prinsip Personalisasi - Orang belajar lebih baik dari pelajaran multimedia saat ada kata-kata dalam gaya percakapan bukan gaya formal. 11. Prinsip Suara - Orang belajar lebih baik saat narasi dalam pelajaran multimedia diucapkan dengan suara manusia yang ramah daripada suara mesin. 12. Prinsip Citra - Orang tidak harus belajar lebih baik dari pelajaran multimedia saat gambar pembicara ditambahkan ke layar.