Anda di halaman 1dari 6

PRINSIP DASAR PEMBELAJARAN KIMIA

Pembelajaran yang dilaksanakan oleh seseorang yang belajar berlangsung secara


terencana, terarah, terkontrol, dan terukur merupakan aktivitas belajar baik. pada pebelajar
maupun pembelajar sendiri.Bila diperhatikan dengan seksama maka pembelajar belajar
mengenal pebelajar berkenaan dengan karakteristik pebelajar, sedangkan pebelajar belajar sesuai
tuntutan kehidupan untuk memperloleh pengalaman belajar mencakup penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan kepribadian mulia, dengan ketrampilan yang muatan ranah
afektif, psikomotorik, dan kognitif. Dengan demikian, pembelajar perlu memiliki prinsip-prinsip
mendasar dalam pembelajaran bahkan proses belajar mengajar perlu dikembangkan dengan
manajemen pengembangan media pembelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran media mempunyai peran penting di dalamnya. Berbagai


macam media pembelajaran saat ini tersedia dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran. Peranan media dalam proses pembelajaran diantaranya adalah media
pembelajaran harus mampu menjadi alat perantara atau penyalur materi yang baik agar siswa
atau peserta didik mampu menerima dan memahami materi pembelajaran yang dipelajari
menggunakan media pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, kesesuaian antara media
pembelajaran yang dipilih dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan dapat menjadi
salah satu kunci utama keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.

Pemilihan media pembelajaran tentu tidak boleh sembarangan dalam menentukan, akan
sangat baik jika mengikuti prinsip-prinsip tertentu dalam pemilihan media pembelajaran. Karena
bila pendidik membuat media yang sembarangan khawatir kegiatan belajar mengajar tersebut
tidak berlangsung dengan baik dan materipun tidak tersampaikan sepenuhnya kepada peserta
didik. Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru
dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan
dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, berikut ini akan dibahas tentang prinsip
penggunaan media pembelajaran, baik itu secara umum maupun psikologis. Agar pendidik
mengetahui dan dapat menentukan media yang tepat untuk membantu menunjang keberhasilan
kegiatan belajar mengajar di kelas.
Rosch menyatakan bahwa multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video.
Sementara Mc. Cormick mendefinisikan multimedia sebagai kombinasi dari tiga elemen, yaitu
suara, gambar, dan teks. Robin & Linda mengartikan multimedia sebagai alat yang dapat
menciptkakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik,
animasi, auido, dan gambar video (Suyanto, 2003: 5).Ade Cahyana dan Devi Munandar (2008)
memberikan definisi teknologi multimedia sebagai perpaduan dari teknologi komputer baik
perangkat keras maupun perangkat lunak dengan teknologi elektronik. Menurut keduanya
sekarang ini perkembangan serta pemanfaatan teknologi multimedia banyak digunakan hampir di
seluruh aspek kegiatan.

Rosch menyatakan bahwa multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video.
Sementara Mc. Cormick mendefinisikan multimedia sebagai kombinasi dari tiga elemen, yaitu
suara, gambar, dan teks. Robin & Linda mengartikan multimedia sebagai alat yang dapat
menciptkakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik,
animasi, auido, dan gambar video (Suyanto, 2003: 5).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Richard E. Mayer (2001) menunjukan bahwa anak
didik kita memiliki potensi belajar yang berbeda-beda. Kini dunia pendidikan makin maju,
dapatkah modalitas belajar siswa yang berbeda-beda ini dibawa dalam sebuah teknologi
Multimedia? Menurut Mayer ada 12 prinsip desain multimedia pembelajaran yang dapat
diterapkan di Pembelajaran.

Prinsip-Prinsip Multimedia untuk Pembelajaran

1) Prinsip Multimedia

Orang belajar lebih baik dari gambar dan kata dari pada sekedar kata-kata saja. Karena
dinamakan multimedia berarti wajib mampu mengkombinasikan berbagai media (teks, gambar,
grafik, audio/narasi, video, animasi, simulasi, dll) menjadi satu kesatuan yang harmonis. Sebab
kalau tidak namanya bukan multimedia tapi single-media.

2) Prinsip Kesinambungan Spasial

Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan
dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah. Oleh karena itu, ketika ada gambar
(or sodarenye nyang laen seperti video, animasi, dll) yang dilengkapi dengan teks, maka teks
tersebut harus merupakan jadi satu kesatuan dari gambar tersebut, jangan menjadi sesuatu yang
terpisah.

3) Prinsip Kesinambungan Waktu

Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara simultan
dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya. Nah, ketika Anda ingin memunculkan
suatu gambar dan atau animasi atau yang lain beserta teks, misalnya, sebaiknya munculkan
secara bersamaan alias simultan. Jangan satu-satu, sebab akan memberikan kesan terpisah atau
tidak terkait satu sama lain. Begitu kata Mayer.

4) Prinsip Koherensi

Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi yang tidak perlu
dan tidak relevan tidak digunakan. Nah, ini yang sering terjadi. Banyak sekali pengembang
media mencantumkan sesuatu yang tidak perlu. Mungkin maksudnya untuk mempercantik
tampilan, memperindah suasana atau menarik perhatian mata. Tapi, menurut Mayer, hal ini
sebaiknya dihindari. Cantumkan saja apa yang perlu dan relevan dengan apa yang disajikan.
Jangan macam-macam.

5) Prinsip Modalitas Belajar

Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari animasi
plus teks pada layar. Jadi, lebih baik animasi atau video plus narasi daripada sudah ada narasi
ditambah pula dengan teks yang panjang. Hal ini, sangat mengganggu.

6) Prinsip Redudansi

Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari animasi,
narasi plus teks pada layar (redundan).Sama dengan prinsip di atas. Jangan redudansi, kalau
sudah diwakili oleh narasi dan gambar/animasi, janganlah tumpang tindih pula dengan teks yang
panjang.
7) Prinsip Personalisasi

Orang belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif
(conversational) daripada kalimat yang lebih bersifat formal. Lebih baik menggunakan kata-kata
lugas dan enak daripada bahasa teoritis, oleh karena itu, sebaiknya gunakan bahasa yang
komunikatif dan sedikit ber-style.

8) Prinsip Interaktivitas

Orang belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang
dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game, branching). Sebenarnya, orang belajar itu tidak
selalu linier alias urut satu persatu. Dalam kenyataannya lebih banyak loncat dari satu hal ke hal
lain. Oleh karena itu, multimedia pembelajaran harus memungkinkan user/pengguna dapat
mengendalikan penggunaan daripada media itu sendiri. dengan kata lain, lebih manipulatif
(dalam arti dapat dikendalikan sendiri oleh user) akan lebih baik. Simulasi, branching, game,
navigasi yang konsisten dan jelas, bahasa yang komunikatif, dan lain-lain akan memungkinkan
tingkat interaktivitas makin tinggi.

9) Prinsip Sinyal (cue, highlight, ..)

Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight, penekanan yang
relevan terhadap apa yang disajikan. Kita bisa memanfaatkan warna, animasi dan lain-lain untuk
menunjukkan penekanan, highlight atau pusat perhatian (focus of interest). Karena itu kombinasi
penggunaan media yang relevan sangat penting sebagai isyarat atau kata keterangan yag
memperkenalkan sesuatu.

10) Prinsip Perbedaan Individu

prinsip tersebut berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas visual tinggi,
kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks dan narasi plus visual berpengaruh
kuat bagi mereka yang memiliki modalitas auditori tinggi, kurang berpengaruh bagi yang
sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki
modalitas kinestetik tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya.
11) Prinsip Praktek

Interaksi adalah hal terbaik untuk belajar,kerja praktek dalam memecahkan masalah
dapat meningkatkan cara belajar dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang
sedang dipelajari.

12) Pengandaian

Menjelaskan materi dengan audio meningkatkan belajar. Siswa belajar lebih baik dari
animasi dan narasi, daripada dari animasi dan teks pada layar.

Kesimpulannya penggunaan multimedia (kombinasi antara teks, gambar, grafik, audio/narasi,


animasi, simulasi, video) secara efektif untuk mengakomodir perbedaan modalitas belajar

Menurut Asyhar (2011:82), prinsip pemilihan media adalah sebagai berikut :

 Kesesuaian, media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, karakteristik
peserta didik dan materi yang dipelajari, serta metode atau pengalaman belajar yang
diberikan pada peserta didik.

 Kejelasan sajian, materi yang disajikan dalam media pembelajaran harus jelas dengan
menggunakan kata – kata yang tepat, variasi huruf dan warna yang jelas sehingga lebih
mudah untuk dipahami siswa.

 Kemudahan akses, dalam pembuatan media pembelajaran juga harus diperhatikan


bagaimana akses atau perangkat yang mendukung media tersebut agar tidak menjadi
kendala dalam penggunaannya.

 Keterjangkauan, dalam hal ini berkaitan dengan biaya yang akan dikeluarkan dalam
pembuatan media. Media yang dibuat harus disesuaikan dengan kemampuan si
pembuatnya.

 Ketersediaan, hal ini perlu dipertimbangkan dalam memilih media. Jadi harus tersedia
media pengganti jika suatu media yang akan digunakan tidak tersedia.
 Kualitas, Dalam hal ini sebaiknya dipilih media yang berkualitas tinggi.

 Ada alternatif, bahwa guru tidak hanya tergantung pada media tertentu saja tapi harus
kreatif dan inovatif dalam melakukan pemilihan dan pengadaan media pembelajaran.

 Interaktifitas, media yang baik adalah media yang dapat memberikan komunikasi dua
arah secara interaktif.

 Organisasi, dalam pembuatan media juga harus mendapat dukungan organisasi yang
terkait.

 Kebaruan, semakin baru media yang digunakan semakin baik dan menarik bagi siswa.

 Berorientasi siswa, perlu dipertimbangkan keuntungan dan kemudahan apa yang akan
diperoleh siswa dengan media tersebut.

Anda mungkin juga menyukai