Anda di halaman 1dari 3

Penggunaan Algoritma Naranjo Untuk Mengetahui Tingkat Besarnya Efek

Samping Obat (EOS)

Efek Samping Obat / ESO (Adverse Drug Reactions/ADR) adalah respon terhadap
suatu obat yang merugikan dan tidak diinginkan serta terjadi pada dosis yang biasanya
digunakan pada manusia untuk pencegahan, diagnosis, terapi penyakit atau untuk modifikasi
fungsi fisiologis. Di dalam formulir pelaporan ESO atau formulir kuning, tercantum tabel
Algoritma Naranjo, yang dapat sejawat tenaga kesehatan manfaatkan untuk melakukan
analisis kausalitas per individu pasien.

Analisis Naranjo awalnya dikenalkan oleh salah satu rumah sakit di Thailand. Analisis ini
terdiri atas 10 pertanyaan, yaitu (KKH, 2010) :

1. Apakah ada laporan konvulsif dari reaksi tersebut ?


2. Apakah kejadian yang tidak diinginkan (adverse event) muncul pada obat yang
dicurigai telah diberikan ?
3. Apakah kejadian yang tidak diinginkan tadi menghilang ketika obat dihentikan atau
diberikan antagonis spesifik ?
4. Apakah reaksi yang tidak diinginkan muncul kembali ketika obat diberikan kembali ?
5. Apakah ada penyebab alternatif (selain dari obat) dari individu yang menyebabkan
reaksi tersebut ?
6. Apakah reaksi muncul kembali ketika diberi placebo ?
7. Apakah obat yang terdeteksi dalam darah (atau cairan lain) diketahui bersifat toksik ?
8. Apakah reaksi bertambah keparahannya ketika dosis ditambahkan atau berkurang
keparahannya ketika dosis dikurangi ?
9. Apakah pasien memiliki reaksi yang sama dengan obat yang sama atau serupa pada
apapun paparan sebelumnya ?
10. Apakah kejadian yang tidak diinginkan telah dikonfirmasi melalui bukti objektif ?

Kesemua pertanyaan tadi memilki nilai sebagai berikut (KKH, 2010):

 +1 jika menjawab iya, kecuali :


o Pertanyaan nomor 5 dan 6 yang bernilai -1
o Pertanyaan nomor 2 dan 4 yang bernilai +2
 0 jika menjawab tidak, kecuali :
o Pertanyaan nomor 2 dan 4 yang bernilai -1
o Pertanyaan nomor 6 yang bernilai +1
o Pertanyaan nomor 5 yang bernilai +2
 0 jika tidak jelas atau diketahui jawabannya.
Dari kesepuluh pertanyaan tersebut, tingkat kejadian yang tidak diinginkan akan
diklasifikasikan berdasarkan nilai berikut (KKH, 2010):

 Benar-benar terjadi, jika nilai keseluruhan di atas 8


 Kemungkinan besar terjadi, jika nilai keseluruhan antara 5 hingga 8
 Kemungkinan terjadi, jika nilai keseluruhan antara 1 hingga 4
 Tidak mungkin terjadi, jika nilai keseluruhan di bawah 1

Berikut merupakan tabel Algoritma Naranjo yang digunakan untuk menilai kemungkinan
bahwa perubahan status klinik pasien sebagai akibat efek samping obat (ESO).

Ya Tidak Tidak Skor


Tahu
1. Apakah ada laporan penelitian sebelumnya +1 0 0
tentang reaksi ini ?
2. Apakaha reaksi muncul setelah obat yang +2 -1 0
dicurigai diberikan ?
3. Apakah reaksi ini berkurang saat obat +1 0 0
dihentikan atau antagonis obat yang spesifik
diberikan ? +2 -1 0
4. Apakah reaksi muncul kembali saat obat
digunakan kembali ? -1 +2 0
5. Apakah ada penyebab alternatif (selain obat)
yang dapat menyebabkan reaksi ini ? -1 +1 0
6. Apakah reaksi muncul kembali saat diberikan
placebo ? +1 0 0
7. Apakah obat terdeteksi dalam darah (atau
cairan lain) dalam konsentrasi yang diketahui +1 0 0
toksik ?
8. Apakah reaksi lebih berat saat dosis +1 0 0
dinaikkan , atau berkurang saat dosis
diturunkan ?
9. Apakah pasien mempunyai reaksi yang mirip +1 0 0
pada obat yang sama atau mirip pada
pemaparan sebelumnya?
10. Apakah reaksi dikonfirmasi dengan suatu
bukti obyektif ?
Total Skor
Dari hasil wawancara terhadap subyek uji kemudian peneliti melakukan identifikasi
terkait dengan derajat kepastian kejadian ADR dengan melakukan skoring. Kriteria
berdasarkan skoring yaitu :

Skor 9 atau lebih : sangat mungkin ESO (Highly Probable)


Skor 5 – 8 : mungkin ESO (Probable)
Skor -4 : dicurigai ESO (Possible)
Skor 0 atau kurang : diragukan ESO (Doubtful)

Anda mungkin juga menyukai