Anda di halaman 1dari 4

Membangun Generasi Bangsa, Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh M. Alief Faisal Hakim

Bukan superman tapi superteam Indonesia. Warisan nenek moyang,


membangun kekuatan generasi bangsa mulai dari zaman kerjaan, hingga bersatu
menaklukkan pedihnya zaman penjajahan. Ditengah polemik barat yang ingin
menguasai bumi pertiwi, rasa satu darah dan satu tanah air menggerogoti generasi
bangsa menghasilkan persatuan melawan penjajah. Membangun negara,
menyatukan bangsa, membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mengulang peradaban generasi terdahulu, kini Indonesia dalam usia lebih


dari 70 tahun, harus mampu mempersiapkan generasi emasnya di tahun 2045. Pada
tahun tersebut diprediksi Jumlah penduduk mencapai 340 juta dengan 180 juta di
antaranya termasuk usia produktif 15-24 tahun. Bila generasi pemuda bangsa
benar-benar cerdas dan memiliki misi untuk negara, bangkitnya Generasi Emas
2045 akan benar-benar menjadi sebuah cita-cita bukan tebar pesona. Indonesia
menuju 2045 sangatlah harus diperhatikan oleh siapa pun yang ada di Indonesia
saat ini. Ditahun itulah Indonesia akan merayakan 100 tahun kemerdekaannya.
Kemerdekaan yang didapat dengan usaha para pahlawan yang tidak dapat kita
balaskan, dengan memberikan seluruh jiwa dan raganya untuk Indonesia agar
mendapatkan kemerdekaan.

Kondisi Indonesia di tahun 2045 tersebut lazim disebut sebagai jendela


demografi (window of demography) yang dapat berdampak kepada salah satu dari
dua kemungkinan yakni: bonus demografi (demography divided) atau justru
sebagai kutukan demografi (demography diases).
Jendela demografi dapat menjadi bonus demografi jika generasi “EMAS”
dapat diwujudkan sebagai generasi yang Energik, Multitalenta, Aktif, dan
Spiritual.

Energik artinya penuh energi atau bersemangat. Dengan bersemangat akan


melahirkan rasa optimis dan memiliki kekuatan yang mengarahkan aktivitas
hidupnya. Generasi emas adalah generasi yang selalu menunjukkan sehat dan
bugar, siap lahir dan batin untuk melakukan aktivitas dan tugasnya dengan baik.

Multitalenta bisa digambarkan sebagai multiinteligence, baik cerdas dalam


hal logika matematika, cerdas dari aspek bahasa verbal, cerdas dalam hal visual
spasial, cerdas secara kinestetik, cerdas secara interpersonal, cerdas secara
intrapersonal, dan cerdas secara natural. Generasi emas yang kita bangun adalah
generasi yang secara terus menerus mau mengembangkan diri dengan menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki berbagai talenta.

Aktif berarti giat dalam bekerja dan berusaha yaitu memiliki kemampuan
individu untuk mengambil tindakan tanpa harus diperintah; mengerjakan
sesuatu melebihi dari yang dipersyaratkan pekerjaan, dan menciptakan
kesempatan-kesempatan baru.

Spiritual lebih berkaitan dengan pengalaman keagamaan yang dianutnya.


Generasi spiritual menunjukkan kepada generasi muda yang memiliki kualitas
kehidupan rohani yang baik, taat menjalankan ajaran agama, taat beribadah, taat
berdoa, menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang agama, tidak melibatkan diri
pada seks bebas, narkoba, maupun gerakan radikalisme.

Jendela demografi dapat pula berubah menjadi petaka atau kutukan


demografi, yang akan menghasilkan pengangguran massal dan menjadi beban
negara, manakala negara tidak melakukan investasi sumberdaya manusia (human
capital investment).

Generasi Emas Indonesia 2045 sudah di depan mata kita sekarang. Namun
Faktanya hingga saat ini Indonesia masih didera berbagai masalah yang
belum terselesaikan dengan tuntas; misalnya : korupsi yang makin merajalela,
kemiskinan, kualitas pendidikan, dan permasalahan sosial seperti: konflik
horizontal antarmasyarakat, peredaran narkoba, terorisme, kekerasan sosial, dan
berbagai bentuk kriminal lainnya. Jika Indonesia gagal menggarap dan
menyiapkan generasi emas 2045, tingkat kriminalitas dan kekacauan akan
meningkat karena pelaku dari kriminal tersebut biasanya penduduk usia produktif.

Untuk mengatasi itu semua, kita harus menggali dan mengolah potensi yang
ada di Indonesia, terutama potensi sumber daya manusia yang melimpah di tahun
2045 tersebut. Tentunya diperlukan pemerataan kemampuan, keterampilan dan
daya saing tinggi yang dimana itu semua mengarah pada tingkat keberhasilan
proses pendidikan di Indonesia.

bangsa ini harus menyiapkan generasi- generasi emasnya yang cerdas untuk
menuju Indonesia emas di tahun 2045. Lalu apa juga artinya menyiapkan Generasi
emas 2045 bila ternyata generasi emasnya sekarang ini, di tiap desah nafasnya

‘’menghirup udara pendidikan gaya hidup, dan kebudayaan’’ yang dengan jelas-
jelas dibenci oleh Tuhan dan jauh dari budaya bangsa? Anak-anak yang berusia
balita hingga yang remaja berada di sekitar kita. Ada yang sedang asyik bermain,
ada yang sedang berzina; ada pula yang sedang mencuri; ada yang menenggak
minuman keras, narkoba, atau terlibat dalam tindak kriminal lainnya. Merekalah
tanggungan bangsa, harus kita bimbing memimpin bangsa ini tahun 2045 kelak.
Karena jika suatu bangsa khususnya para pemuda apabila kehilangan jati dirinya,
maka bangsa tersebut tidak akan mampu bertahan hidup, bahkan akan punah.

Generasi bangsa yang cerdas adalah dimana mereka yang mampu


beradaptasi dengan lingkungan zaman yang serba modern tanpa terbawa dengan
apa yang ada didalamnya. Generasi cerdas selalu mengisi waktu dengan hal-hal
yang positif. Mereka mengasah kemampuan mereka dengan memanfaatkan waktu,
yang mana akan mengasah dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Kemampuan potensi diri yang kelak berharga dimasa depannya untuk Indonesia
emas 2045.

Itulah sosok pemuda cerdas bangsa, tabungan bangsa menuju Indonesia


emas. Pemuda bangsa yang diharapkan oleh segenap bangsa. Pemuda yang cerdas,
berkarakter, berilmu, dan memiliki mentalitas yang kuat. Bila pemuda bangsa telah
memiliki jiwa seperti itu, maka harapan Indonesia menuju Indonesia emas ada di
depan mata akan teraih dengan gemilang.

~ Salam generasi emas Indonesia, bersama jayakan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai