Anda di halaman 1dari 24

Nama Mahasiswa :

NRP :
Tanggal :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE BRANKART
PENILAIAN
NO URAIAN 0 1 2
TIDAK TIDAK SEMPURNA BAIK
DIKERJAKAN DIKERJAKAN DIKERJAKAN

A FASE PRE-ORIENTASI
1. Mengecek file (catatan medis atau
keperawatan)
2. Persiapan alat untuk memindahkan
pasien dari tempat tidur ke brankart
a. Brankart
b. Bantal bila perlu
B FASE ORIENTASI
1. Memberikan salam dan
memperkenalkan diri
2. Validasi pasien (Pasien Safety)
a. Ketetapan identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang
efektif
c. Peningkatan keamanan obat
yang perlu diwaspadai
d. Kepastian tempat, lokasi,
prosedur tindakan yang akan
dilakukan
e. Pengurangan resiko,infeksi
terkait pelayanan kesehatan
f. Pengurangan resiko pasien
jatuh
3. Sebutkan tujuan SOP
Memindahkan pasien antar ruangan
untuk tujuan tertentu misalnya
pemeriksaan diagnostik, pindah
ruangan dan lain lain
C FASE KERJA
1. Cuci tangan
a. Basahi tangan seluruhnya
dengan air bersih mengalir
b. Gosok sabun ke telapak
tangan,punggung tangan,dan
sela sela jari
c. Bersihkan bagian bawah kuku
kuku
d. Bilas tangan dengan air bersih
mengalir
e. Keringkan tangan dengan
handuk/tissue/keringkan
dengan udara/dianginkan
2. Tutup sampiran

Proses cara kerja


1. Memberikan penjelasan prosedur
yang akan dilakukan
2. Atur brankart dalam posisi terkunci
3. Bantu pasien dengan 2-3 orang
perawat
4. Berdiri menghadap pasien
5. Silangkan tangan pasien didepan
dada
6. Tekuk lutut perawat kemudian
masukkan tangan kebawah tubuh
pasien
7. Orang pertama meletakkan tangan
dibawah leher atau bahu dan bawah
pinggang
8. Orang kedua meletakkan tangan
dibawah pinggang dan panggul
pasien
9. Orang ketiga meletakkan tangan
dibawah pinggul dan kaki
10. Angkat bersama sama dan
pindahkan ke brankart
11. Atur posisi pasien dibrankart
senyaman mungkin
12. Kaji reaksi klien
D FASE TERMINASI
1. Evaluasi validasi
a. Mengevaluasi reaksi klien
b. Tanyakan perasaan pasien
setelah dilakukan tindakan
c. Observasi perawat terhadap
pasien setelah dilakukan
tindakan
2. RTL (Rencana Tindak Lanjut)
artinya memberikan pr kepada
pasien / Membuat kontrak
E DOKUMENTASI
1. Mendokumentasikan tindakan
keperawatan
2. Sikap:
a. Sopan
b. Ramah
c. Hati-hati

 Point
 Nilai : X 100% = ……..
 Total point

Jakarta, ……………… 2017


Dosen Penilai

(….…………………..)
Nama :
NRP :
Tanggal :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MEMINDAHKAN PASIEN DARI BRANKART KE TEMPAT TIDUR
PENILAIAN
NO. URAIAN 0 1 2
TIDAK
TIDAK BAIK
SEMPURNA
DIKERJAKAN DIKERJAKAN
DIKERJAKAN
A FASE PRE-ORIENTASI
1. Mengecek file (catatan medis atau
keperawatan)
2. Persiapan alat
a. Tempat tidur pasien dan brankar
b. Sarung tangan jika perlu
3. Persiapan Pasien :
a. Pasien berada di brankart
b. Jelaskan prosedur pada pasien
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Validasi pasien (pasien safety)
3. Sebutkan tujuan prosedur tindakan
Memindahkan pasien dari brankard ke tempat
tidur dengan tujuan untuk perawatan atau
tindakan medis lainnya.
C FASE KERJA
1. Atur brankar dalam posisi terkunci dengan
sudut 90 derajat terhadap tempat tidur
2. Dua atau tiga orang perawat menghadap
ke brankar/pasien
3. Silangkan tangan pasien ke depan dada
4. Tekuk lutut anda , kemudian masukkan
tangan anda ke bawah tubuh pasien
5. Perawat pertama meletakkan tangan
dibawah leher/bahu dan bawah pinggang,
perawat kedua meletakkan tangan di bawah
pinggang dan panggul pasien, sedangkan
perawat ketiga meletakkan tangan dibawah
pinggul dan kaki.
6. Pada hitungan ketiga, angkat pasien
bersama-sama dan pindahkan ke tempat
tidur pasien.
7. Lakukan gerakan mengangkat pasien
dengan gerakan yang anatomis, tidak
membungkuk secara berlebihan
8. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman.
9. Rapikan pasien dan bereskan alat-alat.
10. Cuci tangan
D FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi reaksi pasien
2. Mencuci tangan
3. Membuat kontrak selanjutnya
4. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
E EVALUASI
1. Sikap:
a. Sopan
b. Ramah
c. Hati-hati

 Point
 Nilai : X 100% = ……..
 Total point

Jakarta, ……………… 2017


Dosen Penilai

(….…………………..)
Nama :
NRP :
Tanggal :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA
PENILAIAN
NO. URAIAN 0 1 2
TIDAK
TIDAK BAIK
SEMPURNA
DIKERJAKAN DIKERJAKAN
DIKERJAKAN
A FASE PRE-ORIENTASI
1. Mengecek file (catatan medis atau
keperawatan)
2. Persiapan alat
a. Kursi roda
b. Handskun (sarung tangan)
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Validasi pasien (pasien safety)
3. Sebutkan tujuan prosedur tindakan
a. Melatih otot skeletal untuk mencegah
kontraktur (sindro disuse)
b. Memberikan kenyamanan
c. Mempertahankan control diri pasien
d. Memungkinkan pasien untuk
bersosialisasi
e. Memudahkan perawat yang akan
mengganti seprei ( pada klien yang
toleransi dengan kegiatan ini )
f. Memberikan aktivitas pertama ( latihan
pertama) pada klien yang tirah baring
g. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan
diagnostic
C FASE KERJA
1. Atur posisi kursi pada sudut 45 derajat
terhadap tempat tidur
2. Mengunci kursi roda, lalu buka sandaran
kaki dan siapkan sandal anti selip
3. Kedua kaki pasien di geser ke tepi tempat
tidur dan dibantu untuk duduk
4. Rentangkan kaki pasien
5. Perawat berdiri di tepi pasien dengan kaki
direntangkan, sejajarkan lutut pasien
dengan lutut perawat
6. Pegang melalui aksila klien dan tempatkan
tangan pada scapula pasien
7. Bantu pasien untuk berdiri
8. Pertahankan kestabilan tungkai
9. Bantu pasien pindah kedepan kursi roda
10. Instruksikan pasien memegang sandaran
tangan kursi roda
11. Bantu pasien turun ke kursi roda
12. Memasang sandaran kaki dan letakkan kaki
diatas sandaran kaki
13. Kaji pasien untuk kelurusan yang tepat
D FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi reaksi pasien
2. Mencuci tangan
3. Membuat kontrak selanjutnya
4. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
EVALUASI
1. Sikap:
a. Sopan
b. Ramah
c. Hati-hati

 Point
 Nilai : X 100% = ……..
 Total point

Jakarta, ……………… 2017


Dosen Penilai

(….…………………..)
Nama :
NRP :
Tanggal :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MEMINDAHKAN PASIEN DARI KURSI RODA KE TEMPAT TIDUR
PENILAIAN
NO. URAIAN 0 1 2
TIDAK
TIDAK BAIK
SEMPURNA
DIKERJAKAN DIKERJAKAN
DIKERJAKAN
A FASE PRE-ORIENTASI
1. Mengecek file (catatan medis atau
keperawatan)
2. Persiapan alat
a. Tempat tidur sudah disiapkan
b. 2 atau 1 orang perawat
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Validasi pasien (pasien safety)
3. Sebutkan tujuan prosedur tindakan
a. Mengurangi dan menghindari
pergerakan pasien sesuai dengan
keadaan fisik
b. Memberikan rasa aman dan nyaman
kepada pasien
c. Memenuhi kebutuhan konsultasi atau
pindah ruangan
d. Memenuhi standar pelayanan pasien di
rumah sakit
C FASE KERJA
1. Komunikasikan dengan pasien tindakan
yang akan dilakukan dan prosedurnya
2. Bersihkan tempat tidur pasien
3. Cuci tangan
4. Pasang handskun
5. Kursi roda didorong dan didekatkan kesisi
tempat tidur untuk memudahkan
memindahkan pasien
6. Roda belakang kursi roda ditahan dengan
menggunakkan kaki
7. Kedua tangan petugas menopang ketiak
pasien pada sisi yang lemah atau sakit
8. Perawat memimpin pasien turun dari kursi
roda dan berjalan bersama menuju ke
tempat tidur pasien
9. Pasien disandarkan ke tempat tidur,
kemudian dibantu oleh perawat untuk naik
10. Perawat memastikan posisi tidur telah
sesuai dengan kebutuhan pasien ataupun
sesuai dengan instruksi dokter
11. Setelah pasien sudah berada diatas tempat
tidur dianjurkan untuk memberitahu
petugas apabila memerlukan bantuan kursi
roda kembali
12. Perawat minta izin untuk mengakhiri
pertemuannya dengan perawat
D FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi reaksi pasien
2. Mencuci tangan
3. Membuat kontrak selanjutnya
4. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
E EVALUASI
1. Sikap:
a. Sopan
b. Ramah
c. Hati-hati

 Point
 Nilai : X 100% = ……..
 Total point

Jakarta, ……………… 2017


Dosen Penilai

(….…………………..)
Nama :
NRP :
Tanggal :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


POSISI TRENDELENBURG
PENILAIAN
NO. URAIAN 0 1 2
TIDAK
TIDAK BAIK
SEMPURNA
DIKERJAKAN DIKERJAKAN
DIKERJAKAN
A FASE PRE-ORIENTASI
1. Mengecek file (catatan medis atau
keperawatan)
2. Persiapan alat
a. Tempat tidur khusus
b. Selimut
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Validasi pasien (pasien safety)
3. Sebutkan tujuan prosedur tindakan
untuk melancarkan peredaran darah ke otak
C FASE KERJA
1. Membawa alat ke dekat pasien
2. Menjaga privasi pasien
3. Mengangkat bantal
4. Memasang balok pada kedua kaki tempat
tidur dibagian kaki pasien/meletakkan
bantal dibawah kaki pasien
5. Merapihkan pasien
D FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi reaksi pasien
2. Mencuci tangan
3. Membuat kontrak selanjutnya
4. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
E EVALUASI
1. Sikap:
a. Sopan
b. Ramah
c. Hati-hati
 Point
 Nilai : X 100% = ……..
 Total point

Jakarta, ……………… 2017


Dosen Penilai

(….…………………..)
Nama :
NRP :
Tanggal :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


POSISI DORSAL RECUMBENT
PENILAIAN
NO. URAIAN 0 1 2
TIDAK
TIDAK BAIK
SEMPURNA
DIKERJAKAN DIKERJAKAN
DIKERJAKAN
A FASE PRE-ORIENTASI
1. Mengecek file (catatan medis atau
keperawatan)
2. Persiapan alat
a. Tempat tidur khusus
b. Selimut
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Validasi pasien (pasien safety)
3. Sebutkan tujuan prosedur tindakan
Meningkatkan kenyamanan pasien,
terutama dengan ketegangan punggung
belakang.
C FASE KERJA
1. Membawa alat ke dekat pasien
2. Menutup sampiran
3. Menjaga privasi pasien
4. Menyiapkan suasana dan lingkungan yang
nyaman
5. Pasien menekuk kedua tungkai,
diregangkan sedikit dan menapakkan kedua
telapak kaki pada kasur
6. Merapihkan pasien
D FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi reaksi pasien
2. Mencuci tangan
3. Membuat kontrak selanjutnya
4. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
E EVALUASI
1. Sikap:
a. Sopan
b. Ramah
c. Hati-hati

 Point
 Nilai : X 100% = ……..
 Total point

Jakarta, ……………… 2017


Dosen Penilai

(….…………………..)
Nama :
NRP :
Tanggal :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


POSISI GENU PECTORAL / Knee chest
PENILAIAN
NO. URAIAN 0 1 2
TIDAK
TIDAK BAIK
SEMPURNA
DIKERJAKAN DIKERJAKAN
DIKERJAKAN
A FASE PRE-ORIENTASI
1. Mengecek file (catatan medis atau
keperawatan)
2. Persiapan alat : Selimut
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Validasi pasien (pasien safety)
3. Sebutkan tujuan prosedur tindakan
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum,
sigmoid, dan vagina
C FASE KERJA
1. Pastikan kebutuhan pasien akan posisi
pectoral
2. Informasikan kepada pasien tentang
prosedur yang akan dilakukan
3. Tutup sampiran
4. Dekatkan alat-alat
5. Cuci tangan
6. Minta pasien untuk mengambil posisi
menungging dengan kedua kaki ditekuk dan
dada menempel pada matras tempat tidur
7. Pasang selimut untuk menutupi daerah
perineal pasien
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
9. Evaluasi posisi pasien
D FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi reaksi pasien
2. Mencuci tangan
3. Membuat kontrak selanjutnya
4. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
E EVALUASI
1. Sikap:
a. Sopan
b. Ramah
c. Hati-hati

 Point
 Nilai : X 100% = ……..
 Total point

Jakarta, ……………… 2017


Dosen Penilai

(….…………………..)
Nama :
NRP :
Tanggal :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


POSISI LITOTOMI
PENILAIAN
NO. URAIAN 0 1 2
TIDAK
TIDAK BAIK
SEMPURNA
DIKERJAKAN DIKERJAKAN
DIKERJAKAN
A FASE PRE-ORIENTASI
1. Mengecek file (catatan medis atau
keperawatan)
2. Persiapan alat
a. Tempat tidur khusus
b. Selimut
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Validasi pasien (pasien safety)
3. Sebutkan tujuan prosedur tindakan
memeriksa genitalia pada proses persalinan,
dan memasang alat kontrasepsi.
C FASE KERJA
1. Membawa alat ke dekat pasien
2. Menutup sampiran
3. Menyiapkan posisi pasien
4. Menyiapkan suasana dan lingkungan yang
aman
5. Menjaga privasi pasien
6. Pasien meletakkan kedua telapak tangan
dibawah kepala
7. Mengangkat kedua tungkai, menekuk lutut
kearah dada, kedua tungkai dibawah tahan
oleh dua orang perawat, bila ada meja
genekologi kedua tungkai dibawah letakkan
pada penahan kaki
8. Rapihkan tempat tidur
D FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi reaksi pasien
2. Mencuci tangan
3. Membuat kontrak selanjutnya
4. Mendokumentasikan tindakan keperawatan

E EVALUASI
1. Sikap:
a. Sopan
b. Ramah
c. Hati-hati

 Point
 Nilai : X 100% = ……..
 Total point

Jakarta, ……………… 2017


Dosen Penilai

(….…………………..)
Nama :
NRP :
Tanggal :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


POSISI FOWLER
PENILAIAN
NO. URAIAN 0 1 2
TIDAK
TIDAK BAIK
SEMPURNA
DIKERJAKAN DIKERJAKAN
DIKERJAKAN
A FASE PRE-ORIENTASI
1. Mengecek file (catatan medis atau
keperawatan)
2. Persiapan alat
a. Tempat tidur khusus
b. Selimut
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Validasi pasien (pasien safety)
3. Sebutkan tujuan prosedur tindakan
4. Tujuan Posisi Fowler
a. Mengurangi komplikasi akibat
immobilisasi
b. Meningkatkan rasa nyaman
c. Meningkatkan dorongan pada diafragma
sehingga meningkatnya ekspansi dada
dan ventilasi paru
d. Mengurangi kemungkinan tekanan pada
tubuh akibat posisi yang menetap
e. Mobilisasi
f. Memerikan perasaan lega pada klien
sesak nafas
g. Memudahkan perawatan misalnya
memberikan makan
C FASE KERJA
1. Membawa alat ke dekat pasien
2. Menutupi sampiran
3. Menyiapkan posisi pasien
4. Menjaga privasi pasien
5. Mengatur bantal pada sandaran, bila
memakai orthopedic bed, naikkan bagian
kepala
6. Baringkan pasien pada sandaran
7. Letakkan guling di bawah lipatan lutut
8. Letakkan kedua tangan diatas bantal
9. Rapihkan tempat tidur
D FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi reaksi pasien
2. Mencuci tangan
3. Membuat kontrak selanjutnya
4. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
E EVALUASI
1. Sikap:
a. Sopan
b. Ramah
c. Hati-hati

 Point
 Nilai : X 100% = ……..
 Total point

Jakarta, ……………… 2017


Dosen Penilai

(….…………………..)
Nama :
NRP :
Tanggal :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


POSISI SIMS
PENILAIAN
NO. URAIAN 0 1 2
TIDAK
TIDAK BAIK
SEMPURNA
DIKERJAKAN DIKERJAKAN
DIKERJAKAN
A FASE PRE-ORIENTASI
1. Mengecek file (catatan medis atau
keperawatan)
2. Persiapan alat
a. Tempat tidur khusus
b. Selimut
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Validasi pasien (pasien safety)
3. Sebutkan tujuan prosedur tindakan
a. Mengurangi penekanan pada tulang
secrum dan trochanter mayor otot
pinggang
b. Meningkatkan drainage dari mulut
pasien dan mencegah aspirasi
c. Memasukkan obat supositoria
d. Mencegah dekubitus

C FASE KERJA
1. Membawa alat ke dekat pasien
2. Menutup sampiran
3. Menyiapkan posisi pasien
4. Menyiapkan suasana dan lingkungan yang
aman
5. Letakkan bagian kepala tempat tidur rata
6. Letakkan pasien pada posisi telentang
7. Berikan pasien posisi lateral berbaring
sebagian pada abdomen
8. Letakkan bantal kecil di bawah kepala
9. Letakkan bantal di bawah lengan atas yang
fleksi, sokong lengan setinggi bahu. Sokong
lengan lain pada matras/kasur
10. Letakkan bantal di bawah kaki yang fleksi,
sokong kaki setinggi pinggul
11. Letakkan sandbags/bantal sejajar dengan
permukaan telapak kaki
12. Kaji posisi pasien
D FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi reaksi pasien
2. Mencuci tangan
3. Membuat kontrak selanjutnya
4. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
E EVALUASI
1. Sikap:
a. Sopan
b. Ramah
c. Hati-hati

 Point
 Nilai : X 100% = ……..
 Total point

Jakarta, ……………… 2017


Dosen Penilai

(….…………………..)
Nama :
NRP :
Tanggal :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MENGGUNAKAN ALAT BANTU JALAN (KRUK)
PENILAIAN
NO 1
URAIAN 0 2
. TIDAK
TIDAK
SEMPURNA
BAIK
DIKERJAKAN DIKERJAKAN
DIKERJAKAN
A FASE PRE-ORIENTASI
1. Mengecek file (catatan medis atau
keperawatan)
2. Persiapan alat
Kruk yaitu tongkat atau alat bantu untuk berjalan,
biasanya digunakan secara berpasangan yang di
ciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat
akan berjalan.
B FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Validasi pasien (pasien safety)
3. Tujuan penggunaan kruk
a. Meningkatkan kekuatan otot,
pergerakan sendi dan kemampuan
mobilisasi
b. Menurunkan resiko komplikasi dari
mobilisasi
c. Menurunkan ketergantungan pasien dan
orang lain
4. Indikasi Pengguna Kruk
a. Pasien dengan fraktur ekstremitas
bawah
b. Pasien dengan postop amputasi
ekstremitas bawah
c. Pasien dengan kelemahan kaki atau post
stroke.
C FASE KERJA
Teknik Pengunaan Kruk
 Teknik Turun Tangga
1. Pindahkan berat badan pada kaki yang
tidak sakit
2. Letakkan kruk pada anak tangga dan
mulai untuk memindahkan berat badan
pada kruk
3. Gerakkan kaki yang sakit kedepan
4. Luruskan kaki yang tidak sakit pada
anak tangga dengan kruk

 Teknik Naik Tangga


1. Pindahkan berat badan pada kruk
2. Julurkan tungkai yang tidak sakit antara
kruk dari anak tangga
3. Pindahkan berat badan dari kruk ke
tungkai yang tidak sakit
4. Luruskan kaki yang tidak sakit pada
anak tangga dengan kruk

 Teknik Duduk
1. Klien diposisi pada tengah depan kursi
dengan aspek posterior kaki menyentuh
kursi
2. Memberi metode yang aman untuk
duduk dan bangun dari kursi
3. Klien memegang kedua kruk dengan
tangan berlawanan dengan tungkai yang
sakit
4. Bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan,
pegang pada tangan klien yang lebih
kuat

 Gaya Berjalan 4 Titik Tumpu


1. Langkahkan kruk sebelah kanan ke
depan
2. Langkahkan kaki sebelah kiri ke depan
3. Langkahkan kruk sebelah kiri ke depan
4. Langkahkan kaki sebelah kanan
kedepan

 Gaya Berjalan 3 Titik


1. Kedua kayu penopang dan kaki yang
tidak boleh menyangga dimajukan,
kemudian menyusul kaki yang sehat
2. Kedua kayu penopang lalu segera
dipindahkan ke muka lagi dan pola tadi
di ulang lagi.

 Gaya Berjalan 2 Titik


1. Kruk sebelah kiri dan kaki kanan maju
bersama-sama
2. Kruk sebelah kanan dan kaki kiri maju
bersama-sama

 Swing To Gait
1. Langkahkan kedua kruk bersama-sama
2. Kedua kaki diangkat dan diayunkan
maju sampai pada garis yang
menghubungkan kedua tangan atau
ujung kruk.

 Swing through Gait


1. Langkahkan kedua kruk bersama-sama
2. Kedua kaki diangkat, diayunkan
melewati garis yang menghubungkan
kedua tangan atau ujung kruk
D FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi reaksi pasien
2. Mencuci tangan
3. Membuat kontrak selanjutnya
4. Mendokumentasikan tindakan
keperawatan
E EVALUASI
1. Sikap:
a. Sopan
b. Ramah
c. Hati-hati

 Point
 Nilai : X 100% = ……..
 Total point

Jakarta, ……………… 2017


Dosen Penilai

(….…………………..)

Anda mungkin juga menyukai