Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Ayam telah menjadi entitas di Puropakualaman Yogyakarta. Ayam yang mudah ditemukan
dimana saja digunakan oleh orang-orang sebagai obat-obatan tradisional. Kegiatan itu,
bagaimanapun, tidak dilakukan dengan cara mudah, hanya orang-orang yang handal saja
yang bisa menjadikan hewan seperti ayam menjadi obat tradisional. Penelitian ini bertujuan
untuk mengeksplorasi keberadaan ayam melalui studi pendekatan biologi dan etnobiologi,
sebagai kegiatan pengembangan potensi ayam di Puropakualaman Yogyakarta, hasil
penelitian menunjukkan ayam memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya adalah telur
ayam, telur ayam memiliki kandingan gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, salah
satunya telur bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan beberapa penyakit seperti, natuk, kenjing
manis, penyakit kuning, maag.
KATA KUNCI: Ayam, Puro Pakualaman Yogyakarta, Studi Biologi, Etnobiologi

PENDAHULUAN
Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki biodiversitas hayati tinggi di dunia
sehingga dimasukkan ke dalam negara megabiodiversitas (Sutarno dan Setyawan, 2015) dan
tertinggi kedua di dunia setelah Brazil (Nur, 2015). Potensi ini seharusnya dapat dikelola
dengan baik sehingga memberi kontribusi manfaat bagi masyarakat dan pembangunan negara.
Salah satu kekayaan hayati yang terbesar dipunyai Indonesia adalah ayam (Gallus gallus
domesticus). Puropakualaman Yogyakarta merupakan salah satu pulau. Puropakualaman juga
masih menyimpan potensi sumber daya hayati yang diharapkan dapat menjadi identitas tempat
ini, khususnya kota Yogyakarta.
Puropakualaman ini dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai Keraton Pakualaman yang
digunakan sebagai tempat tinggal Sri Paduka Paku Alam IX yang juga menjabat sebagai Wakil
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Di dalam keraton ini terdapat sebuah museum dengan
tiga ruangan. Ruangan pertama berisi silsilah Paku Alam, foto-foto, dokumen perjanjian,
simbol-simbol kebesaran hingga beberapa koleksi pusaka. Berbagai jenis senjata kuno terdapat
di ruang kedua. Sementara itu, di ruang ketiga pengunjung akan menjumpai dua kereta kencana
yakni kereta kencana Kyai Manik Kumolo dan Kyai Roro Kumenyarendemik, oleh karena
keterbatasan kajian ilmiah tentang ayam ini, maka potensi hayati ayam ini tidak banyak
dieksplorasi, baik dari aspek biologi, penangkapan, pembudidayaan, pengolahan, hingga
konservasinya.
Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan potensi
sumber daya alam di Puro Pakualaman, berupa ayam. Penelitian ini diharapkan dapat memberi
manfaat akademis maupun praktis dalam pengelolaan ayam di Puro Pakualaman melalui
pendekatan biologi dan etnobiologi.

Anda mungkin juga menyukai