DISUSUN OLEH:
EPIH
183112540120073
UNIVERSITAS NASIONAL
JURUSAN DIPLOMA IV
KEBIDANAN
DAFTAR TILIK
No Kegiatan/ Langkah
· Beritahukan pada ibu apa yang akan dikerjakan dan berikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan
· Pelajari KU (keadaan, tensi, nadi, nafas) untuk memastikan bahwa ditemukan keadaan
yang merupakan indikasi dan syarat tindak obstetrik
· Kassa steril
· Kapas alkohol
· Plester
· Gunting plester
· Bengkok
· Resusitasi set
· Bahan untuk kondisi gawat darurat termasuk persediaan darah yang sesuai golongan
· Handscond 4 pasang
· Lembar persetujuan
a. Bila verteks lakukan pertolongan sama dengan presentasi normal dan lakukan
monitoring dengan partograf (APN)
b. Bila presentasi bokong lakukan pertolongan sama dengan bayi tunggal presentasi
bokong
d. Monitor DJJ
8 Jika pembukaan sudah lengkap, beritahukan pada ibu bahwa proses pengeluaran akan
segera berlangsung dan meminta ibu untuk instruksi penolong
9 Pada saat puncak his, minta ibu untuk mengedan sambil menarik lipat lutut. Bila his
menghilang, minta ibu beristirahat dan bersiap untuk mengedan pada his berikutnya.
Pimpin berulang kali hingga kepala turun kedasar panggul
10 Pada saat ibu mengedan dan kepala membuka vulva serta mendorong perinium, lakukan
episiotomi mediolateralis (bila diperlukan)
11 Lahirkan kepal, kemudian lahirkan seluruh tubuh bayi sebagaimana pada saat persalinan
spontan
PADA BAYI II
13 Segera setelah kelahiran bayi I: lakukan palpasi abdomen untuk menentukan letak bayi II
dan pemeriksaan dalam ulang untuk menilai presentasi dan posisi bayi kedua
· jika his tidak adekuat setelah kelahiran bayi pertama, berikan infus oksitosin 2,5 iu
dalam 500ml dekstrose 5% atau RL 10 Tetes/menit.
· Bila tidak timbul kontraksi dalam 10 menit tetes oksitosin di percepat sampai his
adekuat atau maksimal 40 tets/menit
· lakukan persalinan pervaginam bila pembukaan lengkap dan bayi tersebut tidak lebih
besar dari bayi I
· bila tidak ada kontraksi sampai 10 menit, tetesan oksitosin dipercepat sampai his
adekuat (tiga kontraksi dalam 10 menit, dengan lama his lebih dari 40 detik)
· pecahkan ketuban dengan klem koher jika ketuban belum pecah dan bokong sudah
turun
NB :
· pada keadaan fisiologis (his baik) segera setelah kelahiran bayi II berikan oksitosin 10
IU secara IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan
oksitosin )
· pada keadaan patologis (his tidak adekuat) segera setelah kelahiran bayi II berikan
oksitosin drips 10 IU dalam 500 ml cairan 60 tetes/menit atau berikan dalam 500 ml cairan
60 tetes / menit atau berikan ergometrin 0,2 mg (bila tidak ada kontra indikasi)
15 Satu menit sesudah kelahiran bayi yang terakhir lakukan manajemen aktif kala III
16 Mengeluarkan plasenta (catatan: bila setelah 30 menit plasenta belum lepas, lahirkan
plasenta secara manual
PASCA PERSALINAN
18 Memeriksa jalan lahir dan lakukan penjahitan bila terjadi robekan jalan lahir (penjahitan
episiotomi bila dilakukan)
19 Melakukan dekontaminasi pada alat yang telah dipakai dan pencegahan infeksi pasca
tindakan
KALA IV
20 Pantau kontraksi uterus dan jumlah perdarahan selama 2 jam pasca persalinan
22 Buat instruksi perawatan, pengobatan dan pemantauan pasca tindakan. Minta petugas
untuk melaksanakannya dengan baik
23 Beritahukan pada suami/walinya bahwa tindakan telah selesai dan pasien masih
memerlukan perawatan dan pengobatan lanjut.