Kelas : XI – MIPA 3
Tugas Rumah
Soal :
Jawab :
1.) a. Parotitis : atau penyakit gondong, yaitu penyakit yangdisebabkan oleh virus yang
menyerang kelenjar air ludah di bagian bawah telinga akibatnya kelenjar air ludah
menjadi bengkak atau membesar.
b. Xerostomia : adalah istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan
rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang
tercerna dengan baik.
c. Tukak lambung : terjadi karena adanya luka pada dinding lambung bagian dalam. Makan
secara teratur sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko timbulnya tukak lambung.
d. Apendisitis : atau infeksi usus buntu, dapat merembet sampai ke usus besar dan
menyebabkan radang selaput rongga perut.
e. Diare atau “mencret” : adalah penyakit yang disebabkan oleh inveksi bakteri maupun
protozoa pada usus besar. Karena inveksi tersebut, proses penyerapan air di usus besar
terganggu, akibatnya feses menjadi encer.
f. Konstipasi : atau sembelit terjadi akibat penyerapan air di dalam usus besar terjadi secara
berlebihan, akibatnya feses menjadi sangat padat dan keras sehingga sulit dikeluarkan.
Untuk mencegah sembelit dianjurkan untuk buang air besar secara teratur tiap hari, serta
banyak makan sayur dan buah-buahan.
g. Gastritis : Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender)
dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman
penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu
tinggi.
h. Disentri : Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi oleh
kuman (bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara lain sakit perut,
mencret (diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir.
i. Radang Dinding Lambung : Radang dinding lambung menyerang membran mukus yang
melapisi lambung. Gejalanya sulit bernapas, feses berwarna gelap bercampur darah, dan
sakit kepala. Penyebabnya mungkin alergi makanan, alkohol, atau obat-obatan, racun
atau bakteri. Pengobatannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Yang disebabkan
oleh bakteri pasien diberi antibiotika.
k. Maag : Penyakit ini juga disebut tukak lambung atau luka pada lambung. Alat
pencernaan yang diserang oleh maag adalah lambung atau usus dua belas jari.
Gejalanya antara lain pegal-pegal di punggung satu sampai dua jam setelah makan atau
jika perut kosong. Gejala yang terkenal dari penyakit maag adalah mual, kembung, dan
muntah-muntah. Gejala lainnya adalah kurang nafsu makan dan berat turun.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di sini
tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan lebar, serta lebih
mampu membesar (berdilatasi). Esofagus berdinding tipis dan panjang- nya bervariasi,
diperkirakan sekitar 5 cm.
3. Lambung
Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan
dikunyah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan
dan peragian.
Ukuran ruangan tersebut bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas
rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7–8%, dan abomasum 7–8%.
Mula-mula makanan masuk ke dalam rumen. Makanan yang masuk ke lambung ini telah
bercampur dengan ludah yang bersifat alkali sehingga memberi suasana basa dengan pH ± 8,5.
a. Rumen
Rumen berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan. Setelah rumen cukup
terisi makanan, sapi beristirahat. Di dalam rumen terdapat populasi bakteri dan Protozoa.
Mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim yang menguraikan polisakarida, misalnya enzim:
hidrolase, amilase, oligosakharase, glikosidase, dan enzim selulase yang berfungsi untuk
menguraikan selulosa. Selain itu juga terdapat enzim yang menguraikan protein, yaitu enzim
proteolitik; dan enzim pencerna lemak.
b. Retikulum
Di dalam retikulum makanan diaduk-aduk kemudian dicampur dengan enzim yang dihasilkan
oleh bakteri yang ada, hingga akhirnya menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (bolus).
Pengadukan dilakukan oleh kontraksi otot dinding retikulum. Kemudian, gumpalan makanan
tersebut didorong kembali ke mulut untuk dikunyah lebih sempurna (dimamah kedua kali),
sambil beristirahat. Setelah itu, gumpalan makanan ditelan lagi masuk ke omasum melewati
rumen dan retikulum.
c. Omasum
Di dalam omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan
bolus. Makanan dijadikan lebih halus lagi di omasum. Kadar air dari gumpalan makanan
dikurangi (terjadi absorpsi air), kemudian gumpalan makanan diteruskan keabomasum.
d. Abomasum
Di dalam abomasum makanan dicernakan lagi dengan bantuan enzim dan asam klorida.
Abomasum merupakan perut yang sebenarnya, karena di sini terjadi pencernaan sebenarnya
secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan. Enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasum
sama dengan yang terdapat pada lambung mamalia lain. Misalnya, enzim pepsin merombak
protein menjadi asam amino.
3.) Karena, Hewan memamah biak atau ruminansia adalah sekelompok hewan pemakan
tumbuhan (herbivora) yang mencerna makanannya dalam dua langkah, yaitu dengan menelan
makanan lebih dulu dan mengeluarkan makanan itu kembali dari perut ke mulut dalam
keadaan sudah setengah dicerna untuk dikunyah kembali.
4.) Rumen
-Enzim Hidrolase
-Enzim Amilase
-Enzim Oligosakhrase
-Enzim Glikosidase
-Enzim Selulase
-Enzim Proteolitik
Abomasum
-HCl
-Enzim Pepsin