Pohon Masalah Sistem Saraf
Pohon Masalah Sistem Saraf
Disusun Oleh :
Dwi yuniarti
Nur Khayati
Hepi Prihantini
Luluk Farida
Erniadi Ratnaningtyas
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1.3.1 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia.
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian sistem saraf.
1.3.1 Untuk mengetahui apa saja penyusun, fungsi, dan klasifikasi sistem saraf.
1.3.2 Untuk mengetahui mekanisme penghantar impuls.
1.3.3 Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada sistem saraf.
1.4 Manfaat
Beberapa manfaat yang didapat dari makalah ini, yaitu sebagai berikut.
1.4.1 Mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan Anatomi Fisiologi Manusia tentang sistem
saraf.
1.4.2 Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang membutuhkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari
sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.Dalam sistem ini terdapat
beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga
membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra
ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik.Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi
ganglion.Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang
menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,
sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion
menempel pada organ yang dibantu.Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik mempunyai efek
yang berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatetik : memperlambat denyut jantung,
menurunkan tekanan darah mempercepat gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar. Sementara
sistem saraf simpatetik kebalikannya.
Parasimpatik
• mengecilkan pupil
• menstimulasi aliran ludah
• memperlambat denyut jantung
• membesarkan bronkus
• menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
• mengerutkan kantung kemih
Simpatik
• memperbesar pupil
• menghambat aliran ludah
• mempercepat denyut jantung
• mengecilkan bronkus
• menghambat sekresi kelenjar pencernaan
• menghambat kontraksi kandung kemih
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Gerak refleks berjalan
sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan
kontrol dari otak. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat
saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung
dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar.
Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Contoh gerak refleks, misalnya berkedip, bersin,
atau batuk.
Sistem saraf merupakan sistem yang berperan dalam menghantarkan semua impuls atau
rangsangan dalam tubuh kita. Berikut adalah penyakit-penyakit sistem saraf (dari berbagai
SUMBER) :
1. MENINGITIS
Meningitis virus adalah infeksi pada meningin; cenderung jinak dan bisa
sembuh sendiri. Virus biasanya bereflikasi sendiri ditempat terjadinya
infeksi awal (misalnya sistem nasofaring dan saluran cerna) dan
kemudian menyebar kesistem saraf pusat melalui sistem vaskuler.
Ini terjadi pada penyakit yang disebabkan oleh virus spt: campak,
mumps, herpes simplek dan herpes zoster.
1. Meningitis Jamur
Meningitis Cryptococcal adalah infeksi jamur yang mempengaruhi
sistem saraf pusat pada klien dengan AIDS.
Manifestasi klinis yang muncul pada meningitis adalah; sakit kepala dan
demam, nyeri punggung, kaku leher, mual, muntah, perubahan tingkat
kesadaran, rigiditas nukal, tanda kernig positif, tanda babinski positif,
fotofobia, kejang dan peningkatan tik, ruam pada kulit. Berikut adalah skema
patofisiologi dari meningitis;
(masuk melalui)
Eksudat terbentuk
Kerusakan Neurologik
2. ENSEFALITIS
Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme. Pada
encephalitis terjadi peradangan jaringan otak yang dapat mengenai selaput pembungkus otak
dan medula spinalis.
Abses otak adalah penumpukan nanah di otak. Biasanya tumpukan nanah ini mempunyai
selubung yang disebut kapsel. Tumpukan bisa tunggal atau terletak beberapa tempat di otak.
Abses otak timbul karena ada infeksi pada otak. Infeksi ini bisa berasal dari bagian tubuh lain,
menyebar lewat jaringan secara langsung atau melalui pembuluh darah. Infeksi juga dapat
timbul karena ada benturan hebat pada kepala, misalnya pada kecelakaan lalu lintas.
4. ATAKSIA
Ataksia sering muncul ketika bagian dari sistem saraf yang mengendalikan gerakan
mengalami kerusakan. Penderita ataksia mengalami kegagalan kontrol otot pada tangan dan
kaki mereka, sehingga menghasilkan kurangnya keseimbangan dan koordinasi atau gangguan
gait (Glucosamine/chondroitin Arthritis Intervention Trial).
5. PARKINSON
Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf, yang ditandai
dengan adanya tremor pada saat beristirahat, kesulitan untuk memulai pergerakan dan
kekakuan otot. Parkinson menyerang sekitar 1 diantara 250 orang yang berusia diatas 40
tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia diatas 65 tahun.
6. DISTONIA
Distonia adalah sebuah gangguan gerak yang disebabkan gerakan kontraksi tak disengaja oleh
otot. Kontraksi tersebut menghasilkan gerakan berulang-ulang. Distonia dapat menyebabkan
nyeri pada satu, sekelompok, atau bahkan semua otot.
7. BLEFAROSPASME
Tremor adalah suatu gerakan gemetar yang berirama dan tidak terkendali, yang terjadi karena
otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang,terjadi karena adanya gangguan pada
persarafan yang menuju ke otot yang terkena.
Tremor dikelompokkan berdasarkan kecepatan dan irama gerakannya, dimana dan seberapa
sering terjadi serta beratnya:
9. DEMENSIA
Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara perlahan,
dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan
perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian., timbul perlahan, menyerang usia >60 tahun
10. ALZHEIMER
Alzheimer merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan
progresif yang di sebabkan karena berkurangnya gizi di otak. Penyakit Alzheimer bukannya
sejenis penyakit menular. Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang
merosot dengan parahnya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri.
Sklerosis Multipel adalah suatu kelainan dimana saraf-saraf pada mata, otak dan tulang
belakang kehilangan selubung sarafnya (mielin).
Istilah sklerosis multipel berasal dari banyaknya daerah jaringan parut (sklerosis) yang mewakili
berbagai bercak demielinasi dalam sistem saraf.
Pertanda neurologis yang mungkin dan gejala dari sklerosis multipel sangat beragam sehingga
penyakit ini tidak terdiagnosis ketika gejala pertamanya muncul.
Ayan atau epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak
berulang-ulang tak beralasan. Kata ‘epilepsi’ berasal dari bahasa Yunani (Epilepsia) yang berarti
‘serangan’. disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, pita
otak (strok), tumor otak, alkohol. Kadang-kadang, ayan mungkin juga karena genetika, tapi ayan
bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya tetap belum diketahui.
Epilepsi:
Jenis:
13. MIGRAINE
Migraine adalah nyeri berdenyut hebat dan berulang, yang biasanya mengenai salah satu sisi
kepala tetapi kadang mengenai kedua sisi kepala.
Nyeri timbul secara mendadak dan bisa didahului atau disertai dengan gejala-gejala visual
(penglihatan), neurologis atau saluran pencernaan.. Penyebab : genetik, vasokonstriksi
pemb,darah yang diikuti vasodilatasi tiba-tiba.
Cluster headache adalah Nyeri kepala tipe klaster adalah jenis nyeri kepala yg berat, terjadi pd
satu sisi, timbul dalam serangan2 mendadak, sering disertai dgn rasa hidung tersumbat dan
berair, keluar air mata, kepala seperti ditusuk2 di sisi nyeri, terutama di sekitar mata sehingga
mata juga tampak merah dan bengkak, muka berkeringat. Dalam klinik dikenal dua tipe yaitu
tipe episodik dan tipe kronik
Tension type headache (sakit kepala tipe tegang) adalah nyeri kepala tipe tegang merupakan
hasil dari proses kontraksi (ketegangan) otot kepala, wajah, rahang, dan leher. Biasanya
ditimbulkan antara lain oleh stres fisik maupun psikis, juga sikap dan posisi badan serta kepala
yg salah dan terus menerus dalam waktu lama. Nyeri akan terasa di kedua sisi kepala terutama di
bagian belakang sampai leher dan bahu terasa tegang. Nyeri akan bertambah hebat saat
beraktifitas fisik seperti berjalan atau naik tangga. Keadaan ini bisa berlangsung singkat yaitu 30
menit atau bahkan lebih lama, sekitar 7 hari, tanpa ada pemicu khusus.
Nyeri kepala post traumatik à bila terdapat riwayat trauma kepala yang jelas yang disertai
dengan salah satu gejala:
Kehilangan kesadaran
Amnesia paska trauma
Minimal 2 hasil laboratorium : pemeriksaan neurologis klinis, foto rontgen polos kepala,
neuroimaging, potensial cetusan, cairan serebrospinal, tes fungsi vestibular, pemeriksaan
neuropsikologis
Neuralgia Trigeminal (Tic douloureux) adalah kelainan fungsi dari saraf trigeminal (saraf
kranial V), yang membawa sensasi dari wajah ke otak. Kelainan fungsi saraf trigeminal
menyebabkan serangan nyeri tajam yang hebat selama beberapa detik sampai beberapa menit.
Penyebab : tidak diketahui Neuralgia trigeminal terjadi pada dewasa, tetapi lebih sering
ditemukan pada usia lanjut.
Bell’s palsy adalah suatu kelainan pada saraf wajah yang menyebabkan kelemahan atau
kelumpuhan tiba-tiba pada otot di satu sisi wajah. Saraf wajah adalah saraf kranial yang
merangsang otot-otot wajah. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga terjadi pembengkakan
pada saraf wajah sebagai reaksi terhadap infeksi virus, penekanan atau berkurangnya aliran
darah.
Guillain Barre syndrome adalah merupakan penyakit autoimun, dimana sistem imun tubuh
menyerang bagian dari sistem saraf tepi yaitu mielin (demielinasi) dan akson (degenerasi
aksonal). GBS ditandai dengan polineuropati yang menyeluruh: paralisis ekstremitas, badan atas
dan wajah; menghilangnya refleks tendon; berkurangnya fungsi sensoris (nyeri dan suhu) dari
badan ke otak; disfungsi otonom dan depresi pernafasan. Gejalanya biasanya perlahan, mulai
dari bawah ke atas
19. MIASTHENIA GRAVIS
Miasthenia Gravis adalah kelemahan otot yang cukup berat dimana terjadi kelelahan otot-otot
secara cepat dengan lambatnya pemulihan (dapat memakan waktu 10 hingga 20 kali lebih lama
dari normal). Etiologi : diduga autoimun.
Palsi Serebral adalah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam
perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di dalam susunan saraf pusat, bersifat kronik dan
tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai
pertumbuhannya.
21. HIDROSEFALUS
Hidrosefalus àkeadaan saat cairan otak (cairan jernih yang mengelilingi otak dan susunan saraf
dan sebagai bantalan) tidak dapat dialirkan keluar dari otak. Cairan tersebut menumpuk di dalam
otak.
22. STROKE
Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit
pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke hemorragik.
1. Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke
otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik
2. Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak.
Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.Sistem saraf terdiri dari
jutaan sel saraf (neuron).Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa
rangsang atau tanggapan.Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem
saraf perifer.Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.Sistem saraf
perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
B.Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-materi
dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan
materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan
akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, John.2003.Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat.Buku Kedokteran EGC : Jakarta
Sherwood, Lauralee.2012.Fisiologi Manusia.Buku Kedokteran EGC : Jakarta