Laporan Biokim Gula Darah
Laporan Biokim Gula Darah
(METODA ORTHOTOLUIDIN)
I. TUJUAN
Untuk menentukan adanya glukosa dalam darah
II. PRINSIP
Gula darah diperiksa dengan tekhnik kolorimetri dengan 630 nm.
Protein diendapkan dengan trikloracetat dan filtratnya diwarnai dengan
O.Toluidin.
III. TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN GLUKOSA
Gula darah pada orang sehat dikendalikan oleh insulin. Insulin adalah
horm yang dibuat oleh pankreas. Insulin membantu glukosa dalam darah masuk
ke sel untuk menghasilkan tenaga. Gula darah yang tinggi dapat berarti bahwa
pankreas tidak memproduksi cukup insulin, atau jumlah insulin cukup namun
tidak bereaksi secara normal. Hal ini disebut dengan resistensi insulin ( Girindra,
1989).
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa
memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang
tersebut.( Depkes RI, 1999)
Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan Pemeriksaan glukosa darah
puasa adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah pasien berpuasa selama
8-10 jam, sedangkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan adalah
pemeriksaan yang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien menyelesaikan makan (
Depkes RI, 1999 ).
Nilai Normal Glukosa Dalam Darah Nilai normal glukosa dalam darah
dapat dihitung dengan berbagai cara dan kriteria yang berbeda. Berikut ini tabel
penggolongan kadar glukosa dalam darah dengan metode enzimatik.
plasma vena
Kadar glukosa < 90 mg/dl 90-199 mg/dl ≥ 200 mg/dl
darah kapiler
-puasa
110-125 mg/dl 90-109 mg/dl
1) Diet
Selama melakukan latihan otot menjadi lebih aktif dan terjadi peningkatan
permiabilitas membran serta adanya peningkatan aliran darah akibatnya membran
kapiler lebih banyak yang terbuka dan lebih banyak reseptor insulin yang aktif
dan terjadi pergeseran penggunaan energi oleh otot yang berasal dari sumber asam
lemak ke penggunaan glukosa dan glikogen otot. Aktivitas fisik meningkatkan
transport glukosa melalui Glucose Transporter-4 (GLUT-4) kedalam membran sel
yang memungkinkan terajadinya mekanisme peningkatan AMP otot. AMP kinase
menyebabkan perubahan metabolisme termasuk metabolisme glukosa sehingga
dengan meningkatnya intensitas dan durasi latihan akan lebih banyak
menggunakan pemecahan karbohidrat (Sigal, 2004). Pada fase pemulihan setelah
aktivitas terjadi proses pengisian kembali cadangan glikogen otot dan hepar yang
berlangsung sampai 12-72 jam sesuai dengan berat dan ringannya latihan yang
dilakukan (Soegondo, Soewondo, Subekti 2009).
3) Penggunaan obat
4) Stress
PENGERTIAN HEMOGLOBIN
Struktur
Fungsi hemoglobin
1. Umur
Semakin tua umur seseorang, maka semakin berkurang kadar Hb-nya.
2. Jenis Kelamin
Pada umumnya, pria memiliki kadar Hb yang lebih tinggi dibandingkan
kadar Hb pada wanita. Hal ini juga bersangkut paut terhadap kandungan
hormon pada pria maupunwanita.Kadar Hb wanita lebih rendah karena
faktor aktifitasnya yang lebih sedikit dibanding aktivitas pada pria,selain
wanita mengalami menstruasi.
3. Geografi ( tinggi rendahnya daerah ).
Tempat tinggal di dataran tinggi, makhlik hidup disana tubuhnya
cenderung lebih aktif dalam memproduksi sel darah merah untuk
meningkatkan suhu tubuh dan lebih aktif mengikat kadar O2 yang lebih
rendah daripada di dataran rendah. Hb makhluk hidup yang tinggal
dipesisir cenderung mempunyai Hb yang lebih rendah sebab tubuh
memproduksi sel darah merah dalam keadaan normal.
4. Nutrisi
Bila makanan yang dikonsumsi banyak mengandung Fe atau besi, mak sel
darah yang di produksi akan meningkat sehingga Hemoglobin yang
terdapat dalam darah pun meningkat.Dan begitu juga sebaliknya.
5. Faktor Kesehatan
Kesehatan sangat mempengaruhi kadar Hb dalam darah,. Jika kesehatan
terjaga dengan baik, maka kadar Hb dalam keadaan normal.
6. Faktor Genetik.
7. Bila seseorang terhirup CO2.
Kekurangan Hb Berakibat:
Nilai Hb yang rendah dapat menyebabkan penyakit anemia, yaitu suatu
keadaan dimana laju matinya sel darah merah ( setelah 120 hari) melebihi laju
pembentukan sel darAh merah sehingga konsentrasi sel darah merah dalam darAh
menurun. Kadar Hb menurun pada ANEMIA dan dapat dijumpai pada :
1. Thalasemia
2. Haemoglobinopathy
3. Perdarahan akut atau kronis
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Blood lancet Nesco
- Spektrofotometer
- Pengukur Hb
- Pipet mikro
- Alcohol swab
B. Bahan :
- Larutan tricloroacetat 2 ml
- Darah sampel 0,1 ml
- Larutan glukosa 0,1 ml
- Pereaksi warna O.Toluidin
V. CARA KERJA
Pemeriksaan Gula Darah (Metoda Orthotoluidin)
Larutan
tricloroacetat 1,0 ml 1,0 ml -
Filtrat serum
sampel 0,5 ml - -
Filltrat serum
standard - 0,5 ml -
Larutan
tricloroasetat - - 0,5 ml
Pereaksi
warna/o.toluidin 3,0 ml 3,0 ml 3,0 ml
Campurkan baik-baik dan panaskan 8 menit dalam air mendidih, kemudian segera
dinginkan dalam air dingin, setelah dingin baca absorban dari sampel dan standard
terhadap blanko.
Pemeriksaan Hb Sahli
VI. HASIL
Kelompok Orthotoluidin
Standar Sampel Cs Hb
1 0,206 1,163 0,564% 10,8 mg/dl
11 mg/dl
Kelompok Orthotoluidin
Standar Sampel Cs Hb
2 0,222 1,134 0,5108% 11,5 mg/dl
11 mg/dl
3 0,206 1,090 0,529% 11,49 mg/dl
14,49 mg/dl
4 0,222 0,879 0,395% 10 mg/dl
11 mg/dl
5 0,203 0,987 0,4856% 11,4 mg/dl
11,8 mg/dl
PERHITUNGAN
Cs kelompok 1
0,206
Cs kelompok 2
0,222
Cs kelompok 3
0,206
Cs kelompok 4
0,222
Cs kelompok 5
0,203
Glukosa berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel dan jaringan
tubuh. Hormon yang berperan membawa glukosa dalam darah ke sel jaringan
yaitu insulin pada sel beta pulau langerhans, hormon yang menyeimbangkan
glukosa agar tetap dan juga dalam meningkatkan kadar glukosa darah.
Selain itu, pemeriksaan gula darah juga dilakukan dengan GLUCO DR.
Masing-masing anggota kelompok di cek kadar gulanya dengan hasil:
VIII. KESIMPULAN
1. Makanan yang kita makan diubah menjadi glukosa yang berfungsi sebagai
energi.
2. Kadar glukosa didalam darah jika tinggi maka menyebabkan
hiperglikemia
3. Metode gluko DR menggunakan metode enzimatis
4. Metode orthotoluidin yaitu dengan melihat absorban dan menghitung %
konsentrasi sampel dengan hasil absorban sampel1,163 nm, nilai Cs 0,564
%
5. Nilai Hb 10,8 dan 11 g/dl
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C, 1983, Buku Teks Fisiologi Kedokteran, edisi V, bagian 2, terjemahan
Adji Dharma et al.,E.G.C., Jakarta.
Sukandar, E., Yulinah., (Tim Redaksi ISFI), 2008, Iso Farmakoterapi, PT. ISFI,
Jakarta.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24579/4/Chapter%20II.pdf
Oleh :
NIM: 1101086
Dosen Pembimbing:
Asisten:
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C, 1983, Buku Teks Fisiologi Kedokteran, edisi V, bagian 2, terjemahan
Adji Dharma et al.,E.G.C., Jakarta.
Sukandar, E., Yulinah., (Tim Redaksi ISFI), 2008, Iso Farmakoterapi, PT. ISFI,
Jakarta.
http://mitsukoraynzz.wordpress.com/2012/06/10/pemeriksaan-gula-darah-
pemeriksaan-hemaglobin/