Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISA COD DENGAN METODE CLOSED REFLUX TITRIMETRI

Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas pada Semester IV Mata Kuliah Metode Analisis
Pencemaran Lingkungan

Dosen pengampu :
Shinfi Wazna Auvaria, S.T, M.T
Ida Munfaridah, M.Si, M.T

Oleh :
Alfan Kurnianto H75214007
Zulaekha Arifa Zubaid H95214023
Bella Sri Aprilia H95214024
Ikhfany Anjarsari H95214025
Izdiyadatu Mawaddati H95214026
M. Ridwan Effendi H25214030

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


JURUSAN TEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan senyawa yang bersifat pelarut universal, karena sifatnya tersebut,
maka tidak ada air dan perairan alami yang murni. Tetapi didalamnya terdapat unsur dan
senyawa yang lain. Dengan terlarutnya unsur dan senyawa tersebut, terutama hara mineral,
maka air merupakan faktor ekologi bagi makhluk hidup. Walaupun demikian ternyata tidak
semua air dapat secara langsung digunakan memenuhi kebutuhan makhluk hidup, tetapi harus
memenuhi kriteria dalam setiap parameternya masing-masing. (Fardiaz,2006)
Berbagai sumber air yang dipergunakan untuk keperluan hidup dan kehidupan dapat
tercemar oleh berbagai sumber pencemaran. Limbah dari makhluk hidup, seperti manusia,
hewan, dan tumbuh-tumbuhan dapat menjadi penyumbang pencemaran terhadap air yang
akan dipergunakan, baik untuk keperluan makhluk hidup maupun untuk keperluan kehidupan
yang lain. Keberadaan Zat-zat beracun atau muatan bahan organik yang berlebih akan
menimbulkan gangguan terhadap kualitas air. Keadaan ini akan menyebabkan oksigen
terlarut dalam air berada pada kondisi yang kritis, atau merusak kadar kimia air. Rusaknya
kadar kimia air tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air itu sendiri. Sebagaimana
diketahui bahwa oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan,
karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan
anorganik.( Betty Sri Laksmi,2007)

Uji COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bahan bahan organik yang terdapat didalam air. Pengukuran COD didasarkan pada kenyataan
hampirsemua bahan organik dapat dioksidasi menjadi karbondioksida dan air dengan
bantuan oksidatorkuat yaitu kalium dikromat ( K2Cr 2O7) dalam suasan asam. Dengan
menggunakan dikromatsebagai oksidator, diperkirakan sekitar 95 % - 100 % bahan organik
dapat dioksidasi.Air yang telah tercemar limbah organik sebelum reaksi berwarna kuning dan
setelahreaksi oksidasi berubah menjadi warna hijau. Jumlah oksigen yang diperlukan untuk
reaksioksidasi terhadap limbah organic seimbang dengan jumlah kalium dikromat yang
digunakan pada reaksi oksidasi. (Nurdin, 2009)
Pada praktikum ini menggunakan metode closed refluk titrimetri. Secara umum
prinsip dari analisa COD menggunakan metode refluks tertutup sama dengan prinsip analisa
COD menggunakan metode refluks terbuka. Yaitu sebagian besar jenis bahan organik akan
teroksidasi oleh campuran mendidih dari kromat dan asam sulfat. Sampel direfluks dengan
menggunakan larutan asam kuat hingga diperoleh kelebihan dari kalium dikromat (K2Cr2O7).
Setelah proses tersebut sisa dari K2Cr2O7 yang tidak tereduksi akan dititrasi menggunakan
FAS (Ferrous Ammonium Sulfate) untuk menghitung jumlah dari K2Cr2O7 yang dikonsumsi,
yang setara dengan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan
organik yang terlarut dalam sampel

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana menentukan kadar kandungan COD (Chemical Oxygen Demand) pada sampel
air limbah ?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi COD dengan metode colsed refluk titrimetri?

1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui analisa COD (Chemical Oxygen
Demond) dengan baik dan benar pada metode closed refluk titrimetri.
.
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dari praktikum ini adalah agar kita dapat mengetahui
bagaimana cara analisa COD (Chemical Oxygen Demond) dengan baik dan benar pada
metode closed refluk titrimetri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 COD
COD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi secara kimia
bahan organik di dalam air. Uji COD dapat dilakukan lebih cepat dari pada uji BOD, karena
waktu yang diperlukan hanya sekitar 2 jam.Chemical Oxygen Demand (COD) atau
Kebutuhan Oksigen Kimia (KOK) adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat – zat organis yang ada dalam 1 liter sampel air. Angka COD merupakan
ukuran bagi pencemaran air oleh zat – zat organis yang secara alamiah dapat dioksidasikan
melalui proses mokrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam
air.
Oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung didalam air dan diukur
dalam satuan ppm. Oksigen yang terlarut ini dipergunakan sebagai tanda derajat pengotor air
baku. Semakin besar oksigen yang terlarut, maka menunjukkan derajat pengotoran yang
relatif kecil. Rendahnya nilai oksigen terlarut berarti beban pencemaran meningkat sehingga
koagulan yang bekerja untuk mengendapkan koloida harus bereaksi dahulu dengan polutan –
polutan dalam air menyebabkan konsusmsi bertambah.
Chemical Oxygen Demand (COD) yaitu jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada dalam sampel air dimana peoksidasi
K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent). Angka yang ditunjukkan COD
merupakan ukuran bagi pencemaran air dari zat-zat organik yang secara alamiah dapat
mengoksidasi melalui proses mikrobiologis dan dapat juga mengakibatkan berkurangnya
oksigen terlarut dalam air. Sebagian besar zat organis melalui tes COD ini dioksidasi oleh
larutan K2Cr2O7 dalam keadaan asam yang mendidih.

2.2 Metode Closed Refluk Titrimetri


Secara umum prinsip dari analisa COD menggunakan metode refluks tertutup sama dengan
prinsip analisa COD menggunakan metode refluks terbuka. Yaitu sebagian besar jenis bahan
organik akan teroksidasi oleh campuran mendidih dari kromat dan asam sulfat. Sampel direfluks
dengan menggunakan larutan asam kuat hingga diperoleh kelebihan dari kalium dikromat
(K2Cr2O7). Setelah proses tersebut sisa dari K2Cr2O7 yang tidak tereduksi akan dititrasi
menggunakan FAS (Ferrous Ammonium Sulfate) untuk menghitung jumlah dari K2Cr2O7 yang
dikonsumsi, yang setara dengan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-
bahan organik yang terlarut dalam sampel
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Lokasi dan Waktu Praktikum


Praktikum Metode Analisis Pencemaran Lingkungan tentang Analisa COD
(Chemical Oxygen Demand) dengan metode Closed Reflux Titrimetri, dilaksanakan pada hari
Selasa tanggal 17 Mei 2016 pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB, bertempat di
Laboratorium Biosistematika Fakultas Sains dan Teknologi, Univesitas Airlangga, Surabaya.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum analisa COD adalah pipet ukur, test tube COD,
spatula, Cod reaktor, erlenmeyer, buret dan staif buret, pipet tetes
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum analisa COD adalah air sampel
menggunakan air limbah domestik, akuades, larutan K2Cr2O7, larutan Ag2So4, merkuri
sulfat, indikator feroin, larutan ferro amonium sulfat (FAS).

3.3 Metode Praktikum


Dalam praktikum plankton ini menggunakan metode :
1. Metode Closed Reflux Titrimetri

3.4 Prosedur Kerja


3.4.1 Analisa COD
- Ambil 0,5 ml sampel air limbah domestik dan letakkan di botol test tube COD
- Tambahkan larutan K2Cr2O7 sebanyak 2 ml
- Tambahkan merkuri sulfat 0,4 gram
- Tambahkan larutan Ag2SO4 sebanyak 2 ml.
- Homogenkan dengan cara mengocok dengan perlahan-lahan
3.4.2 Standarisasi FAS
- Ambil 1 ml K2Cr2O7 dan letakan pada erlenmeyer
- Tambahkan 1 ml H2SO4 pekat
- Tambah indikator feroin 2 tetes
- Titrasi dengan FAS sehingga warna berubah menjadi merah kecoklatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, Srikandi. 2006. Polusi Air & Udara Yogyakarta: Kanisius.Jenie,


Betty Sri Laksmi dan Winiati Pudji Rahayu. 2007. Penanganan LimbahIndustri Pangan
Yogyakarta: Kanisius.

Nurdin, M dkk. 2009. Pengembangan Metode Baru Penentuan Chemical OxygenDemand


(COD) Berbasis Sel Fotoelektrokimia: Karakterisasi ElektrodaKerja Lapis Tipis TiO2/ITO
Dalam Makara, Sains, vol 13 no.1: 1-8.

Woodard, Frank. 2001 Industrial Waste Treatment. Butterworth Heinemann.Massachussets.

Wagiman dan Desi Setioningrum. 2014. Modul Praktikum Pengendalian LimbahIndustri.


Yogyakarta: TIP FTP UGM.

Anda mungkin juga menyukai