Laporan Praktikum Mapl
Laporan Praktikum Mapl
Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas pada Semester IV Mata Kuliah Metode Analisis
Pencemaran Lingkungan
Dosen pengampu :
Shinfi Wazna Auvaria, S.T, M.T
Ida Munfaridah, M.Si, M.T
Oleh :
Alfan Kurnianto H75214007
Zulaekha Arifa Zubaid H95214023
Bella Sri Aprilia H95214024
Ikhfany Anjarsari H95214025
Izdiyadatu Mawaddati H95214026
M. Ridwan Effendi H25214030
Air merupakan senyawa yang bersifat pelarut universal, karena sifatnya tersebut,
maka tidak ada air dan perairan alami yang murni. Tetapi didalamnya terdapat unsur dan
senyawa yang lain. Dengan terlarutnya unsur dan senyawa tersebut, terutama hara mineral,
maka air merupakan faktor ekologi bagi makhluk hidup. Walaupun demikian ternyata tidak
semua air dapat secara langsung digunakan memenuhi kebutuhan makhluk hidup, tetapi harus
memenuhi kriteria dalam setiap parameternya masing-masing. (Fardiaz,2006)
Berbagai sumber air yang dipergunakan untuk keperluan hidup dan kehidupan dapat
tercemar oleh berbagai sumber pencemaran. Limbah dari makhluk hidup, seperti manusia,
hewan, dan tumbuh-tumbuhan dapat menjadi penyumbang pencemaran terhadap air yang
akan dipergunakan, baik untuk keperluan makhluk hidup maupun untuk keperluan kehidupan
yang lain. Keberadaan Zat-zat beracun atau muatan bahan organik yang berlebih akan
menimbulkan gangguan terhadap kualitas air. Keadaan ini akan menyebabkan oksigen
terlarut dalam air berada pada kondisi yang kritis, atau merusak kadar kimia air. Rusaknya
kadar kimia air tersebut akan berpengaruh terhadap fungsi dari air itu sendiri. Sebagaimana
diketahui bahwa oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan,
karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan
anorganik.( Betty Sri Laksmi,2007)
Uji COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bahan bahan organik yang terdapat didalam air. Pengukuran COD didasarkan pada kenyataan
hampirsemua bahan organik dapat dioksidasi menjadi karbondioksida dan air dengan
bantuan oksidatorkuat yaitu kalium dikromat ( K2Cr 2O7) dalam suasan asam. Dengan
menggunakan dikromatsebagai oksidator, diperkirakan sekitar 95 % - 100 % bahan organik
dapat dioksidasi.Air yang telah tercemar limbah organik sebelum reaksi berwarna kuning dan
setelahreaksi oksidasi berubah menjadi warna hijau. Jumlah oksigen yang diperlukan untuk
reaksioksidasi terhadap limbah organic seimbang dengan jumlah kalium dikromat yang
digunakan pada reaksi oksidasi. (Nurdin, 2009)
Pada praktikum ini menggunakan metode closed refluk titrimetri. Secara umum
prinsip dari analisa COD menggunakan metode refluks tertutup sama dengan prinsip analisa
COD menggunakan metode refluks terbuka. Yaitu sebagian besar jenis bahan organik akan
teroksidasi oleh campuran mendidih dari kromat dan asam sulfat. Sampel direfluks dengan
menggunakan larutan asam kuat hingga diperoleh kelebihan dari kalium dikromat (K2Cr2O7).
Setelah proses tersebut sisa dari K2Cr2O7 yang tidak tereduksi akan dititrasi menggunakan
FAS (Ferrous Ammonium Sulfate) untuk menghitung jumlah dari K2Cr2O7 yang dikonsumsi,
yang setara dengan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan
organik yang terlarut dalam sampel
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui analisa COD (Chemical Oxygen
Demond) dengan baik dan benar pada metode closed refluk titrimetri.
.
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dari praktikum ini adalah agar kita dapat mengetahui
bagaimana cara analisa COD (Chemical Oxygen Demond) dengan baik dan benar pada
metode closed refluk titrimetri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 COD
COD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi secara kimia
bahan organik di dalam air. Uji COD dapat dilakukan lebih cepat dari pada uji BOD, karena
waktu yang diperlukan hanya sekitar 2 jam.Chemical Oxygen Demand (COD) atau
Kebutuhan Oksigen Kimia (KOK) adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat – zat organis yang ada dalam 1 liter sampel air. Angka COD merupakan
ukuran bagi pencemaran air oleh zat – zat organis yang secara alamiah dapat dioksidasikan
melalui proses mokrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam
air.
Oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung didalam air dan diukur
dalam satuan ppm. Oksigen yang terlarut ini dipergunakan sebagai tanda derajat pengotor air
baku. Semakin besar oksigen yang terlarut, maka menunjukkan derajat pengotoran yang
relatif kecil. Rendahnya nilai oksigen terlarut berarti beban pencemaran meningkat sehingga
koagulan yang bekerja untuk mengendapkan koloida harus bereaksi dahulu dengan polutan –
polutan dalam air menyebabkan konsusmsi bertambah.
Chemical Oxygen Demand (COD) yaitu jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada dalam sampel air dimana peoksidasi
K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent). Angka yang ditunjukkan COD
merupakan ukuran bagi pencemaran air dari zat-zat organik yang secara alamiah dapat
mengoksidasi melalui proses mikrobiologis dan dapat juga mengakibatkan berkurangnya
oksigen terlarut dalam air. Sebagian besar zat organis melalui tes COD ini dioksidasi oleh
larutan K2Cr2O7 dalam keadaan asam yang mendidih.
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA