Red Analog
3 LED
Green Analog
Dioda
4 MV 2209 Analog
varaktor
Tabel 1.2 Pengukuran dioda pada karakteristik V–I (Forward) dengan multimeter
Bias forward Vd
Dioda Penyearah LED Dioda Zener
Vs (V) IN 4002 GE IN34 Red Green 5,1 V 9V
VD ID VD ID VD ID VD ID VD ID VD ID
(V) (A) (V) (A) (V) (A) (V) (A) (V) (A) (V) (A)
0,0
0,1
0,2
0,5
1,0
1,5
2
Tabel 1.3 Pengukuran dioda pada karakteristik V–I (Reverse) dengan multimeter
Bias reverse Vd
Dioda Penyearah LED Dioda Zener
Vs (V) IN 4002 GE IN34 Red Green 5,1 V 9V
VD ID VD ID VD ID VD ID VD ID VD ID
(V) (A) (V) (A) (V) (A) (V) (A) (V) (A) (V) (A)
0,0
0,1
0,2
0,5
1,0
1,5
2
1.4.3 Penyearah Setengah Gelombang
A. Menggunakan 1 dioda
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1.36, untuk pengukuran
VRL dan IRL gunakan multimeter digital.
2. Hubungkan Vsi pada 18 Vrms, kemudian ukur besarnya IRL
(arus DC), dan VRL1 (tegangan DC), catat pada tabel 1.4
3. Hubungkan VSi pada 25 Vrms, kemudian ukur besarnya IRL1 (arus
DC), dan VRL (tegangan DC), catat pada tabel 1.4
4. Ulangilah langkah – langkah diatas untuk RL 10Ω 15W.
5. Catatlah hasil pengukuran anda pada tabel 1.4.
18
18
B. Menggunakan 4 dioda
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1.38
2. Kemudian isilah tabel 1.6, untuk RL 10Ω 15W
18
2. Ukurlah besarnya Vo tanpa beban, VRL, IRL dan gambar VRL dan Vr,
untuk harga C = 1000μF
3. Kemudian isilah tabel yang telah disediakan.
4. Untuk mencari Ripple dapat menggunakan rumus:
Ripple x 100% …………….............(1.15)
Dioda MV
4 Analog 7 ∞ -
varaktor 2209
1,0 -1 0 -1 0 -1 0 -1 0 -1 0 -1 0
2 -2 0 -2 0 -2 0 -2 0 -2 0 -2 0
B. Menggunakan 4 Dioda
Tabel 1.13 Pengukuran dioda penyearah gelombang penuh dengan 4 dioda
Pengukuran Perhitungan
Vp Vs Multimeter
RL
Rms Rms Digital IRL VRL PRL F
(15 W)
(V) (V) IRL Vp VRL Vs (A) (V) (W) (Hz)
(A) (V) (V) (V)
Dioda MV
4 Analog 7 ∞ -
varaktor 2209
A. Dioda Penyearah
Berdasarkan percobaan pemeriksaaan keadaan baik buruknya dioda
penyearah, maka didapat hasil pemeriksaan yang dicantumkan pada table 1.16.
Tabel 1.16 Hasil pemeriksaan baik buruknya dioda penyearah
Keadaan
Resistansi Dioda
dioda
No Jenis dan tipe dioda Multimeter
Forward Reverse
Baik Buruk
(Ω) (Ω)
Pada tabel 1.16 dapat dilihat hasil pengukuran dari dioda penyearah
dengan tipe IN 4002 dan Ge IN34 dimana pengukuran komponen menggunakan
mulitemeter yang menunjukan hasil dari resistansi dioda itu sendiri. Dapat dilihat
pada tipe IN 4002 memiliki nilai resistansi sebesar 7,2 Ω dan tipe Ge IN34
memiliki nilai resistansi sebesar 7 Ω pada keadaan forward bias dan nilai
resistansi pada keadaan reverse bias menunjukan nilai tak terhingga. Maka daria
hasil pengukuran yang ada pada tabel 1.16 dapat disimpulkan bahwa keadaan
dioda penyearah yaitu tipe IN 4002 dan Ge IN34 dalam keadaan baik.
B. Dioda Zener 1 W
Berdasarkan percobaan pemeriksaaan keadaan baik buruknya dioda
zener, maka didapat hasil pemeriksaan yang dicantumkan pada table 1.17.
Tabel 1.17 Hasil pemeriksaan baik buruknya dioda zener
Keadaan
Resistansi Dioda
dioda
No Jenis dan tipe dioda Multimeter
Forward Reverse
Baik Buruk
(Ω) (Ω)
C. LED
Berdasarkan percobaan pemeriksaaan keadaan baik buruknya LED,
maka didapat hasil pemeriksaan yang dicantumkan pada table 1.18.
Tabel 1.18 Hasil pemeriksaan baik buruknya LED
Keadaan
Resistansi Dioda
dioda
No Jenis dan tipe dioda Multimeter
Forward Reverse
Baik Buruk
(Ω) (Ω)
Pada tabel 1.18 dapat dilihat hasil pengukuran dari LED Red dan LED
Green dimana pengukuran komponen menggunakan mulitemeter yang
menunjukan hasil dari resistansi dioda itu sendiri. Dapat dilihat pada LED Red
memiliki nilai resistansi sebesar 300 Ω dan LED Green memiliki nilai resistansi
sebesar 80 Ω, pada keadaan forward bias dan nilai resistansi pada LED Red
dalam keadaan reverse bias menunjukan sebuah nilai sebesar 300 Ω yang
dimana jika keadaan dioda itu baik maka pada keadaan reverse dioda itu harus
memiliki nilai tak terhingga, namun pada pengukuran kali ini LED Red
menghasilkan resistansi sebesar 300 Ω. Maka dari itu, hasil pengukuran yang
ada pada tabel 1.17 dapat disimpulkan bahwa keadaan LED Red adalah buruk
sedangkan LED Green dalam keadaan baik..
D. Dioda Varaktor
Berdasarkan percobaan pemeriksaaan keadaan baik buruknya LED,
maka didapat hasil pemeriksaan yang dicantumkan pada table 1.19.
Tabel 1.19 Hasil pengukuran baik buruknya dioda varaktor
Keadaan
Resistansi Dioda
dioda
No Jenis dan tipe dioda Multimeter
Forward Reverse
Baik Buruk
(Ω) (Ω)
Dioda MV
4 Analog 7 ∞ -
varaktor 2209
Pada tabel 1.19 dapat dilihat hasil pengukuran dari dioda varaktor dengan
tipe MV 2209 dimana pengukuran komponen menggunakan mulitImeter yang
menunjukan hasil dari resistansi dioda itu sendiri. Dapat dilihat pada dioda
varaktor memiliki nilai resistansi sebesar 7 Ω pada keadaan forward bias dan
nilai resistansi pada keadaan reverse bias menunjukan nilai tak terhingga. Maka
dari itu hasil pengukuran yang ada pada tabel 1.19 dapat disimpulkan bahwa
keadaan dioda varaktor MV 2209 dalam keadaan baik.
0.08
0.07
0.06
0.04
0.03
0.02
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1
-0.02
Perubahan Tegangan
Tabel 1.22 Persentase Kesalahan ID Bias Forward Voltage (V) pada IN 4002
No Vin ID (mA) Pengukuran ID (mA) Teori Kesalahan
1 1 30 30 0%
2 1,5 70 80 12,5%
3 2 110 130 15,58%
Dari data pada tabel 1.18 dapat dilihat bahwa antara arus yang diukur
secara langsung dan arus yang didapat dari hasil perhitungan dengan
menggunakan persamaan dan teori memiliki persentasa kesalahan, itu berarti
terdapat faktor yang membuat perbedaan antara hasil secara teori dengan hasil
yang sebenarnya. Salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut
adalah faktor internal alat, dimana alat yang sudah lama tidak dikalibrasi akan
menyebabkan persentasa kesalahan lebih besar dari pada alat yang dikalibrasi
secara berkala, selain itu terdapat juga faktor eksternal dimana merupakan
kesalahan dari praktikan itu sendiri.
0.1
0.08
0.06 0.06
0.04
0.03
0.02
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 -0.02 0 0.5 1
Perubahan Tegangan
Forward bias Reverse Bias
Pada gambar grafik 1.41 terlihat pada saat dioda ini dibias maju, agar
arus dapat mengalir maka tegangan harus sebesar 0,7 Volt. Apabila tidak
mencapai tegangan minimal tersebut, arus yang datang dari anoda tidak akan
mengalir ke katoda. Apabila tegangan tersebut sudah mencapai tegangan
minimal, maka arus akan naik dengan cepat seperti yang terlihat pada grafik 1.41
yaitu kurva karakteristik dioda ini. Dimana pada kurva terlihat, saat tegangan
mencapai 0,7 Volt, maka arus akan naik dengan cepat.Nilai arus yang dihitung
adalah nilai arus pada saat nilai Vs ≥ Vd. Secara matematis arus pada dioda
dapat dihitung melalui persamaan 1.6 dan 1.7 untuk menghitung persentase
kesalahan, dimana nilai VD untuk dioda jenis germanium adalah 0.3 volt,
sehingga dapat dihitung nilai arus dan persentase kesalahan pada dioda
penyearah Ge IN 34 sebagai berikut.
Perhitungan Secara Teori:
1,0−0,3
Vs = 1,0 volt maka I = = 0,07 A= 70 mA
10
1,5−0,3
Vs = 1,5 volt maka I = 10
= 0,12 A = 120 mA
2,0−0,3
Vs = 2,0 volt maka I = 10
= 0,17 A = 170 mA
Tabel 1.19 Persentase Kesalahan ID Bias Forward Voltage (V) pada Ge IN34
No Vin ID (mA) Pengukuran ID (mA) Teori Kesalahan
1 1 30 70 57,14%
2 1,5 60 120 50%
3 2 110 170 53,39%
Dari data pada tabel 1.19 dapat dilihat bahwa antara arus yang diukur
secara langsung dan arus yang didapat dari hasil perhitungan dengan
menggunakan persamaan dan teori memiliki persentasa kesalahan, itu berarti
terdapat faktor yang membuat perbedaan antara hasil secara teori dengan hasil
yang sebenarnya. Salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut
adalah faktor internal alat, dimana alat yang sudah lama tidak dikalibrasi akan
menyebabkan persentasa kesalahan lebih besar dari pada alat yang dikalibrasi
secara berkala, selain itu terdapat juga faktor eksternal dimana merupakan
kesalahan dari praktikan itu sendiri.
C. Perhitungan Persentase Kesalahan pada LED GREEN
0.03 0.03
0.02
0.01 0.01 0.01
0 0 0 0 0 00 0 0 0 0
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
-0.01
Perubahan Tegangan
Forward bias Reverse Bias
Tabel 1.20 Persentase Kesalahan ID Bias Forward Voltage (V) pada LED GREEN
No Vin ID (mA) Pengukuran ID (mA) Teori Kesalahan
1 1 5 10 50%
Dari data pada tabel 1.20 dapat dilihat bahwa antara arus yang diukur
secara langsung dan arus yang didapat dari hasil perhitungan dengan
menggunakan persamaan dan teori memiliki persentasa kesalahan, itu berarti
terdapat faktor yang membuat perbedaan antara hasil secara teori dengan hasil
yang sebenarnya. Salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut
adalah faktor internal alat, dimana alat yang sudah lama tidak dikalibrasi akan
menyebabkan persentasa kesalahan lebih besar dari pada alat yang dikalibrasi
secara berkala, selain itu terdapat juga faktor eksternal dimana merupakan
kesalahan dari praktikan itu sendiri.
0.08
0.07
0.06
0.04
0.03
0.02
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1
-0.02
Perubahan Tegangan
Tabel 1.21 Persentase Kesalahan ID Bias Forward Voltage (V) pada LED RED
No Vin ID (mA) Pengukuran ID (mA) Teori Kesalahan
1 2 3 10 70%
Dari data pada tabel 1.21 dapat dilihat bahwa antara arus yang diukur
secara langsung dan arus yang didapat dari hasil perhitungan dengan
menggunakan persamaan dan teori memiliki persentasa kesalahan, itu berarti
terdapat faktor yang membuat perbedaan antara hasil secara teori dengan hasil
yang sebenarnya. Salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut
adalah faktor internal alat, dimana alat yang sudah lama tidak dikalibrasi akan
menyebabkan persentasa kesalahan lebih besar dari pada alat yang dikalibrasi
secara berkala, selain itu terdapat juga faktor eksternal dimana merupakan
kesalahan dari praktikan itu sendiri.
0.08
0.06 0.06
0.04
0.02 0.02
0 0 0 0 000 0 0 0 0
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5
-0.02
Perubahan Tegangan
Forward bias Reverse Bias
Tabel 1.22 Persentase Kesalahan ID Bias Forward Voltage (V) pada Dioda Zener 5,1 V
No Vin ID (mA) Pengukuran ID (mA) Teori Kesalahan
1 1 20 30 33,3%
2 1,5 60 80 25%
3 2 100 130 30,07%
Dari data pada tabel 1.22 dapat dilihat bahwa antara arus yang diukur
secara langsung dan arus yang didapat dari hasil perhitungan dengan
menggunakan persamaan dan teori memiliki persentasa kesalahan, itu berarti
terdapat faktor yang membuat perbedaan antara hasil secara teori dengan hasil
yang sebenarnya. Salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut
adalah faktor internal alat, dimana alat yang sudah lama tidak dikalibrasi akan
menyebabkan persentasa kesalahan lebih besar dari pada alat yang dikalibrasi
secara berkala, selain itu terdapat juga faktor eksternal dimana merupakan
kesalahan dari praktikan itu sendiri.
0.1 0.1
perubahan Arus
0.08
0.06
0.05
0.04
0.02 0.02
0 0 0 0 0 00 0 0 0 0
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5
-0.02
Perubahan Tegangan
Tabel 1.23 Persentase Kesalahan ID Bias Forward Voltage (V) pada Dioda Zener 9 V
No Vin ID (mA) Pengukuran ID (mA) Teori Kesalahan
1 1 20 30 33,3%
2 1,5 50 80 37,5%
3 2 100 130 23,07%
Dari data pada tabel 1.23 dapat dilihat bahwa antara arus yang diukur
secara langsung dan arus yang didapat dari hasil perhitungan dengan
menggunakan persamaan dan teori memiliki persentasa kesalahan, itu berarti
terdapat faktor yang membuat perbedaan antara hasil secara teori dengan hasil
yang sebenarnya. Salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut
adalah faktor internal alat, dimana alat yang sudah lama tidak dikalibrasi akan
menyebabkan persentasa kesalahan lebih besar dari pada alat yang dikalibrasi
secara berkala, selain itu terdapat juga faktor eksternal dimana merupakan
kesalahan dari praktikan itu sendiri.
1.6.3. Analisis Penyearah Setengah Gelombang Menggunakan 1 Dioda
Berikut ini adalah sebuah gambar rangkaian penyearah setengah
gelombang dengan menggunakan 1 dioda.
= 1,73 Ampere
𝑃𝑅𝐿 = 𝑉𝑅𝐿 ∙ 𝐼𝑅𝐿
= 17,3 1,73 11
= 29,93 Watt
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan
1.16, 1.17, dan 1.18, maka dapat dilihat pada tabel 1.24, sebagai berikut.
Tabel 1.24 Hasil Pengukuran Dioda Penyearah Setengah Gelombang dengan 1 Dioda
Pengukuran Perhitungan
Vp RL Vs Multimeter
Rms (15 W) Rms Digital IRL VRL PRL F
(V) (V) IRL Vp VRL Vs (A) (V) (W) (Hz)
(A) (V) (V) (V)
220 10 Ω 18 0,68 220 6,76 18 1,73 17,3 29,93 50
B. Persentase Kesalahan
Dengan menggunakan persamaan 1.7, maka akan didapatkan hasil
sebagai berikut.
Persentase Kesalahan IRL
1,73−0,68
% Kesalahan = | 1,73
| × 100 % = 60,69%
= 1.765 Ampere
𝑃𝑅𝐿 = 𝑉𝑅𝐿 ∙ 𝐼𝑅𝐿
= 17.65 1.765
= 31.152 Watt
= 1.73 Ampere
𝑃𝑅𝐿 = 𝑉𝑅𝐿 ∙ 𝐼𝑅𝐿
= 17.3 1.73
= 29.929 W
= 1.73 Ampere
𝑃𝑅𝐿 = 𝑉𝑅𝐿 ∙ 𝐼𝑅𝐿
= 17.3 1.73
= 29.929 W
Jawaban :
1. Untuk menentukan baik atau rusaknya suatu Dioda, dapat digunakan satuan
ohmmeter. Dimana komponen Dioda hanya dapat menghantar arus searah
saja, maka pada saat waktu pengukuran alat tersebut dengan ohmmeter,
pointer/jarum ohmmeter hanya dapat digerakkan jika + terminal testpen
dihubungan ke kaki katoda dioda. Sedangkan corn terminal testpen/probe
dihubungkan ke kaki anoda Dioda. Jika arah kedua testpen/probe yakni ±
terminal dan corn terminal dipertukarkan posisinya dengan hubungan
sebagai berikut:
Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal
input berupa siklus positif maka dioda mendapat bias maju sehingga arus (i)
mengalir ke beban (RL), dan sebaliknya bila sinyal input berupa siklus
negatif maka dioda mendapat bias mundur sehingga tidak mengalir arus.
Bentuk gelombang tegangan input (vi) ditunjukkan pada (b) dan arus beban
(i) pada (c) dari gambar 1.56.
5. Pengaruh perubahan nilai C terhadap nilai VRL dan IRC adalah semakin besar
nilai C maka semakin kecil nilai VRL dan IRC .
1.8. Simpulan
Setelah kami melakukan praktikum untuk percobaan dioda yaitu
mengenai karakteristik dioda dan rangkaian dioda, maka kami mendapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dioda merupakan suatu komponen elektronika yang memiliki fungsi
sebagai penyearah dan penstabil tegangan
2. Dioda disebut forward bias ketika dioda dialiri arus listrik dioda
tersebut dapat menghantarkan arus listrik serta grafiknya berbanding
lurus dengan tegangan, sedangkanreverse bias ketika dioda di aliri
arus listrik tetapi dioda tersebut tidak bisa menghantarkan arus listrik
serta grafiknya tidak terlalu berpengaruh terhadap tegangan.
3. Rangkaian dioda penyearah setengah gelombang (half wave rectifier)
hanya menggunakan 1 buah dioda sebagai komponen utama dalam
menyearahkan gelombang AC dengan cara mengambil sisi sinyal
positif dari gelombang AC dari transformator. Pada saat sumber AC
memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka dioda dalam
keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC
tersebut dilewatkan dan sebaliknya pada saat reverse bias.
4. Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat
bekerja karena menggunakan transformator dengan CT.
Transformator dengan CT dapat memberikan output tegangan AC
pada kedua terminal output sekunder terhadap terminal CT dengan
level tegangan yang berbeda fasa 180°.
5. Rangkaian penyearah arus gelombang penuh dengan 4 dioda dapat
merubah arus AC menjadi DC sehingga keluaran yang dihasilkan
adalah bentuk gelombang penuh, dimana pada tegangan dioda
positif arus dioda mengalir, dan pada tegangan negatif arus dioda
juga mengalir. Namun saat percobaan, kondisi reverse bias dioda
yang sepantasnya menghambat arus listrik, mengalirkan arus
tersebut karena telah terjadi avalance (longsoran) akibat tidak
kuatnya dioda menahan muatan listrik saar dioda pada kondisi
reverse bias
6. Rangkaian dioda penyearah dengan Filter RC, menggunakan 2
kapasitor sehingga dapat memberikan tekanan pada ripple sehingga
gelombang yang dihasilkan lebih halus dan hampir menyerupai
gelombang arus DC murni. Apabila terdapat atau terbaca suatu nilai
pada salah satu resistansi dioda yaitu pada saat bias maju saja atau
pada saat bias mundur saja maka dapat dipastikan bahwa dioda
tersebut dalam keadaan baik.
Daftar Referensi
Nama,namadepan.Tahun.judul.http://teknikelektronika.com/pengertian-
fungsi-dioda-zener/ (Diakses pada 6 Maret 2017)
http://elektronika-dasar.web.id/konsep-dasar-penyearah-gelombang-rectifier/
Diakses pada 6 Maret 2017
http://www.nulis-ilmu.com/2015/08/penyearah-setengah-gelombang.html
Diakses pada 8 Maret 2017
http://komponenelektronika.biz/dioda-bridge.html
Diakses pada 8 Maret 2017
LAMPIRAN