Anda di halaman 1dari 2

Bahaya Mie Instan Jika Terlalu Sering Dikonsumsi

Makanan apa yang biasanya Anda cari saat turun hujan? Mie instan, bukan?
Apalagi bila disajikan dengan direbus ditambah dengan irisan beberapa biji cabai
rawit. Mie instan mungkin memang sudah menjadi makanan favorit sebagian
besar masyarakat Indonesia, terutama anak kos di akhir bulan. Namun tahukah
Anda bahaya mie instan jika Anda mengonsumsinya terlalu sering?

Bahaya mie instan bagi kesehatan


Makanan yang diproses umumnya hanya dilakukan penambahan garam, gula, dan
lemak saja untuk memberikan rasa yang lebih nikmat, sekaligus supaya awet dan
bisa disimpan dalam waktu yang lebih lama. Terkadang, penambahan beberapa
kandungan tersebut juga mampu mempengaruhi tampilan makanan yang
diproses, bahkan dapat meningkatkan keinginan orang untuk memakannya
bahaya mie instan pada tubuh kita jika dimakan terlalu sering antara lain adalah:

1. Sindrom metabolik
Penelitian yang dilakukan oleh Hyun Shin, mengungkapkan bahwa wanita yang mengkonsumsi
mie instan dua kali atau lebih dalam seminggu, berisiko lebih tinggi terpapar sindrom metabolik
dibandingkan dengan yang tidak makan mie instan sama sekali.

2. Diabetes
Mie instan terbuat dari maida. Maida adalah olahan tepung terigu yang telah mengalami proses
penggilingan, penghalusan, dan pemutihan. Menurut dokter Simran Saini, seorang ahli gizi pada
Rumah Sakit Fortis di New Delhi, maida yang terkandung pada mie instan hanyalah bahan
tambahan yang tidak memiliki kandungan nutrisi apapun selain kaya akan rasa. Sehingga
konsumsi maida justru hanya akan memicu kegemukan.
Bagaimana mengatasi bahaya mie instan ini?
Lisa Young, seorang ahli gizi dan professor di New York University mengatakan
bahwa sebenarnya mie instan masih boleh dikonsumsi dan dampak kesehatan
yang ditimbulkan masih dapat dikendalikan. Caranya adalah dengan tidak
mengkonsumsinya setiap hari, mengendalikan porsi yang dimakan pada setiap
kali konsumsi, serta sebaiknya kombinasikan penyajiannya dengan makanan lain
yang bukan merupakan makanan pemrosesan dan lebih sehat, seperti sayur dan
telur.

Anda mungkin juga menyukai