Anda di halaman 1dari 4

Bersabar dalam Berbuat Kebaikan

Judul : Amelia
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tahun terbit : 2013
Tebal buku : vi + 392 hal.
ISBN : 978-602-8997-73-7

Setelah ditunggu-tunggu, Amelia, kakak pertamanya, Eliana. Bagian kedua


novel terakhir dari Serial Anak-anak bercerita tentang teman sekelas Amel,
Mamak, akhirnya terbit pada 2013, berjarak Chuck Norris, dan upaya Amel untuk
dua tahun dari rencana semula. Serial Anak- membantunya. Bagian ketiga adalah tentang
anak Mamak mengisahkan tentang empat sunat kedua kakak laki-laki Amel: Pukat dan
bersaudara: Eliana, Pukat, Burlian, dan Burlian. Bagian keempat mengisahkan
Amelia. Seperti judulnya, novel ini kepergian Eli ke kota untuk melanjutkan
mengisahkan tentang si bungsu: Amelia. sekolah, yang membuat Amel bertanya-
tanya, apa yang akan dirasakan Mamaknya
Novel ini dibuka dengan prolog
jika semua anaknya pergi. Sedangkan bagian
singkat dari Amelia, yang biasa dipanggil
terakhir, yang merupakan bagian terpanjang
Amel. Tidak seperti novel pada umumnya,
dan paling utama dari novel ini, adalah
yang berpusat pada satu permasalahan
tentang rencana Amel untuk mengganti
utama hingga penyelesaiannya, novel ini
tanaman kopi di desanya dengan bibit-bibit
mengisahkan kehidupan sehari-hari Amel,
kopi unggul, agar kehidupan mereka bisa
yang kalau dibagi menurut permasalahannya
menjadi lebih baik.
akan menjadi beberapa bagian. Bagian
pertama mengisahkan antara Amel dengan
Amelia mengambil latar di sebuah Amel mempunyai orangtua dan
desa di Lembah Bukit Barisan, Sumatra. saudara-saudara yang baik. Bapak
Kebanyakan penduduknya mencari nafkah digambarkan sebagai seseorang yang sabar,
dengan bertanam kopi, mencari kayu bakar, pengertian, dan penyayang. Bapak
berkebun, atau mencari ikan di sungai. menemani Amel ketika ia sedang punya
Novel ini juga mengangkat kebiasaan dan masalah, siap mendengarkan keluh-
tradisi setempat, seperti berjualan di pasar kesahnya. Meski begitu, Bapak juga tegas.
kota kecamatan, menanam benih padi yang Bapak tetap menghukum Amel ketika ia
melibatkan seluruh kampung, atau acara melakukan kesalahan. Sementara Mamak
arak-arakan dan syukuran bagi anak laki- diceritakan sebagai seorang ibu yang
laki yang disunat. Amelia dan warga cekatan, rajin bekerja, tangannya selalu
kampungnya beragama Islam. Sementara sibuk melakukan sesuatu, tegas, dan juga
latar waktunya adalah di masa lalu, saat galak. Meski begitu Mamak amat
listrik belum menyentuh desa itu. menyayangi anak-anaknya.

Amelia, sebagai tokoh utama dalam Eliana, kakak pertama Amel,


novel ini, digambarkan sebagai anak yang merupakan gadis yang pemberani, cekatan,
peduli, tulus dan kuat hatinya. Ia selalu dan patuh. Eli melaksanakan tugas dari
berusaha berpikir positif dan berprasangka Mamaknya tanpa mengeluh, mandiri, dan
baik dalam situasi apapun. Amel memiliki bertanggungjawab terhadap adik-adiknya,
keinginan yang kuat untuk membantu orang- dan menyayangi mereka, meski terkadang
orang di sekelilingnya, dan tetap bersabar rasa sayang itu tersembunyi di balik
meskipun terkadang usahanya untuk sikapnya yang terkesan galak dan
menolong justru diabaikan dan mendapat menyuruh-nyuruh. Sedangkan Pukat dan
halangan. Meski begitu, bukan berarti Amel Burlian, kedua kakak laki-laki Amelia,
sempurna tanpa kekurangan. Rasa iri dan diceritakan sebagai dua anak nakal yang
kemarahannya pada kakaknya, Eliana, di senang bermain dan usil. Meski begitu,
awal cerita, sempat membuatnya tidak Pukat adalah anak yang jenius, dan Burlian
menyadari kebaikan dan kasih sayang sang dikenal sebagai anak yang spesial.
kakak. Keduanya juga menyayangi Amel.
Teman Amel antara lain Maya, namun tetap tinggal di kampung halaman
Tambusai, dan Chuck Norris. Mereka untuk merawat orangtua. Namun sebenarnya
bertiga juga anak bungsu seperti Amel. niat dari tradisi menjaga rumah tidak hanya
Maya adalah teman dekat Amel, sifatnya itu, tapi juga agar anak-anak yang belajar ke
agak mudah marah. Norris awalnya dikenal luar daerah dan menjadi sukses tidak
sebagai pembuat masalah, tapi sebenarnya ia semuanya menetap disana, namun ada yang
pandai berkomunikasi dengan orang lain dan kembali dan memajukan kampung halaman
jago menggambar. Sementara karakter mereka.
Tambusai tidak terlalu dikembangkan,
Hal menarik lain yang dibahas
hanya saja ia terkesan polos.
adalah tentang perubahan. Biasanya, tatkala
Beberapa tokoh lain yang penting manusia sudah merasa nyaman dengan
adalah Pak Bin, Wak Yati, dan Paman Unus. sesuatu, ia akan merasa enggan untuk
Pak Bin adalah guru yang mengajar di berubah. Padahal jika mau berubah,
sekolah Amel. Pak Bin seorang yang jujur meskipun harus berkorban dan keluar dari
dan berdedikasi tinggi, serta selalu gigih zona nyaman, manusia bisa memperoleh
mendorong anak-anak di desa agar tidak kehidupan yang lebih baik.
putus sekolah, karena ia percaya bahwa
Seperti biasa, Tere Liye juga
pendidikan bisa menghancurkan belenggu
menyisipkan nilai-nilai moral seperti
kemiskinan. Wak Yati adalah kakak
kejujuran, peduli pada orang lain,
perempuan bapak. Ia adalah seorang yang
kesungguhan dalam melakukan sesuatu,
penyayang dan bijaksana. Sementara Paman
juga kesabaran.
Unus adalah adik Mamak. Paman Unus
begitu mengenal seluk-beluk hutan di Sayangnya, ada beberapa
lembah Bukit Barisan, dan sering mengajak kekurangan kecil dalam novel ini. Yang
empat bersaudara itu untuk melihat hal-hal pertama adalah inkonsistensi. Pembaca yang
menarik di hutan secara bergantian. hanya membaca Amelia mungkin tidak
mengalami masalah apa-apa. Tapi pembaca
Salah satu hal menarik yang dibahas
yang membaca novel-novel Serial Anak-
dalam novel ini adalah tradisi menjaga
anak Mamak lainnya akan menemukan
rumah. Yaitu sebuah tradisi dimana anak
ketidaksesuaian. Di novel ini tertulis bahwa
bungsu tidak merantau ke luar daerah,
listrik belum menjangkau desa, bahkan
belum ada kompor minyak, padahal di novel jarang juga pembaca dibuat tertawa oleh
Burlian dan Pukat ada radio dan televisi di tingkah laku tokoh-tokoh dalam novel ini.
rumah mereka. Banyak yang bisa kita teladani dari Amelia,
juga keluarga dan teman-temannya. Novel
Kekurangan yang kedua adalah soal
ini pantas dibaca semua kalangan.
warna font. Font yang digunakan di buku ini
ukurannya cukup besar dan nyaman untuk
dibaca, sayangnya ada beberapa paragraf
yang warna fontnya abu-abu pudar, bukan
hitam, entah kesalahan teknis atau disengaja,
tetapi seandainya disengaja, sebenarnya hal
itu tidaklah diperlukan. Mungkin diberi
highlight untuk penekanan, tapi paragraf-
paragraf tersebut rasanya tidak istimewa dan
perlu tidak dibedakan dengan paragraf
lainnya. Dengan warna yang lebih pudar,
yang terjadi bukannya menarik perhatian,
tapi justru sebaliknya, terkesan suram.
Banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk
memberikan penekanan pada sebuah
paragraf, misalnya dengan menggunakan
font yang berbeda.

Dibandingkan ketiga novel Serial


Anak-anak Mamak lainnya, Amelia terasa
paling “lemah”. Ceritanya tidak seseru dan
semenarik Burlian, Pukat, ataupun Eliana.
Meski begitu, novel ini masih menyuguhkan
kisah yang menyentuh, serta sarat akan
nilai-nilai moral, agama dan sosial. Tak

Anda mungkin juga menyukai