Anda di halaman 1dari 5

Kriteria Pemilihan Bahan Tekstil Dengan

Memperhatikan Faktor-faktor Mendesain Busana

"Kriteria Pemilihan Bahan Tekstil Dengan Memperhatikan Faktor-faktor Mendesain Busana"

Seorang desainer untuk menentukan suatu desain busana bagi seorang pelanggan akan berpatokan pada usia,
kesempatan pemakaian, waktu pemakaian, postur tubuh, warna kulit, dan kepribadian.

a)Usia

Dalam tumbuh kembangnya usia manusia dibedakan menjadi:


-Bayi (di bawah 1 tahun)
-Balita ( 1 s/d 5 tahun)
-Anak-anak (di bawah 12 tahun)
-Remaja (13-17 tahun)
-Dewasa atau tua (di atas 17 tahun)

b)Kesempatan Pemakaian

Memilih bahan tekstil perlu Disesuaikan dengan acara dan temperatur udara, apakah di daerah panas (daerah pantai),
daerah dingin (pegunungan, ruang ber-AC) dan waktu pemakaian.
-Di rumah (aktivitas di lingkungan rumah)
-Bekerja (di dalam ruangan atau luar ruangan)
-Rekreasi (didaerah dingin-panas/tempat-tempat wisata)
-Olah raga (indoor/outdoor)
-Pesta (resmi/setengah resmi)
-Kesempatan khusus (berkabung)

c)Waktu Pemakaian

-Pagi (gunakan bahan dengan warna cerah)


-Siang/sore (hindari warna-warna mencolok)
-Malam hari (gunakan warna cerah atau gelap)

d)Postur Tubuh

Tidak semua wanita lahir dengan tubuh seperti super model dunia yang memiliki dada, pinggang dan pinggul ideal. Justru
banyak wanita lahir dengan bentuk tubuh yang memiliki kekurangan di sana sini. Jadi diantara bentuk tubuh ini, Anda
termasuk yang mana?.
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tujuan berbusana adalah untuk menutupi kekurangan yang diakibatkan bentuk
tubuh yang tidak ideal, maka memilih bahan tekstil harus disesuaikan dengan postur atau bentuk tubuh. Apakah tinggi
kurus, pendek kurus, tinggi besar, atau pendek gemuk.

(1) Bentuk badan tinggi kurus


•Pilihlah bahan-bahan dengan garis horisontal dan desainnya pada bagian depan jangan dibuat rata.
•Bahan bermotif/berkotak memberi efek kelihatan gemuk.
•Bahan dengan tekstur kaku dan tebal akan memberi kesan ukuran badan menjadi besar.
•Hindari bahan dengan warna gelap dan menyolok, demikian pula warna-warna muda dan putih, jadi sebaiknya memilih
warna-warna cerah dan tidak menyolok.

(2) Bentuk badan pendek kurus

Agar badan kelihatan lebih tinggi dan gemuk


•Pilih bahan dengan motif yang kecil-kecil atau sedang.
•Gunakan bahan-bahan yang lembut dan agak tipis.
•Hindari warna-warna gelap dan tua.

(3) Bentuk badan tinggi besar

•Pilih bahan yang lunak dan kusam. Dalam penglihatan akan memperkecil dan memberi kesan figur lebih kecil.
•Pilih bahan dengan garis-garis yang vertikal dan berbidang sempit.
•Hindari warna-warna menyala, karena warna-warna ini akan memberi kesan membesarkan bentuk badan.

(4) Bentuk badan pendek gemuk

•Hindari motif dengan garis horisontal, sebaiknya pilih bahan dengan garis vertikal.
•Hati-hati menggunakan corak kotak-kotak sedang atau besar, karena akan kelihatan bertambah lebar.
•Bahan dengan corak lingkaran besar dan sedang membuat si pemakai kelihatan gemuk.
•Pilihlah bahan berbintik kecil agar penampilan anda lebih manis.
•Hindari bahan yang kaku dan melangsai atau bahan yang tebal.
•Hindari bahan bercorak besar yang dikombinasikan dengan bercorak pula, karena hal ini akan membuat si pemakai
kelihatan besar.

e)Warna Kulit

(1)Untuk yang berwarna kulit gelap, hindari warna putih, karena akan kelihatan lebih gelap.
(2)Yang mempunyai kulit terang/kuning akan kelihatan pucat bila menggunakan warna muda, terutama warna kuning muda.
(3)Pada prinsipnya pilihlah warna-warna yang tidak terlalu kontras warnanya dengan warna kulit.

f)Kepribadian

(1)Orang yang sifatnya lincah akan lebih serasi jika memilih bahan tekstil dengan warna-warna yang terang/ menyala.
(2)Orang yang pendiam, kalem, tenang akan lebih sesuai dengan warna-warna yang redup/gelap.

Dengan Anda mengetahui semua aspek-aspek dalam pemilihan bahan tekstil maka Anda tidak akan bingung, tidak keliru
untuk membeli bahan tekstil yang sesuai dengan kebutuhan.

toh-contoh Pemilihan Bahan Sesuai Dengan Desain


"Contoh-contoh Pemilihan Bahan Sesuai Dengan Desain"

(1)Bahan Katun

Katun adalah suatu bahan yang selalu berubah-ubah atau tidak tetap, sehingga sifat penampilannya pun susah untuk
diketahui, tetapi katun tenunan memperlihatkan sifat sebagai:
•suatu bahan yang kaku
•suatu bahan yang bertekstur kusam
•suatu bahan yang terasa kuat
Katun adalah bahan yang paling ekonomis dari segala bahan alami, sehingga kebanyakan tipe katun pada kenyataannya
100% memiliki serat katun. Ada suatu trend yang populer bagi pabrik-pabrik tekstil untuk mencampur bahan katun dengan
poliester, hal ini akan memberikan suatu bahan yang berpenampilan serupa katun dengan perbaikan daya lentingnya.
Oleh karena ada komponen sintetisnya, maka akan berpengaruh juga terhadap pemilihan jenis benang jahit, serta
temperatur setrika, dan tentu saja cara pemeliharaan atau pencu-ciannya.

Kemungkinan Penggunaannya

Penggunaan bahan katun kebanyakan untuk busana harian dan santai, khususnya koleksi musim panas, contoh: celana
pendek (shorts), kemeja, Jeans, celana Tailored, gaun dari bahan sejuk, busana anak-anak, busana bayi, dan busana tidur.
Bahan campuran merupakan pilihan yang tepat untuk kemeja bisnis dan seragam sekolah.

(2)Bahan Linen

Penampilan fisik bahan linen antara lain sebagai berikut:


•terasa kuat dan gemersik
•lembut cemerlang
•terkesan ada benang kotornya

Banyak tipe bahan linen yang sesungguhnya dibuat dari serat-serat lainnya. Pabrik-pabrik tekstil kebanyakan
mempergunakan campuran seperti poliester dan viskose yang memberikan daya lenting yang tidak terdapat pada linen asli,
sehingga bisa menekan harga dan lebih terjangkau. Campuran serat sintetis terasa kurang sejuk dibandingkan dengan
serat alami, tetapi merupakan suatu pilihan yang meyakinkan untuk membuat busana eksklusif dan gagah, serta mudah
pemeliharaannya. Itulah yang diutamakan. Campuran antara bahan linen dan bahan katun juga populer di masyarakat
umum.

Kemungkinan Penggunaannya

Tipe bahan linen yang gemersik akan menarik bagi para perancang busana untuk mendapatkan setelan tailored, celana
(pant), rok bawah (skirt), celana pendek (shorts). Sedangkan bahan linen yang lebih halus cocok untuk atasan (blus) dan
gaun (dress) yang anggun.

(3)Bahan Wol

Bahan wol memiliki sifat:


•hangat dan berbulu
•bertekstur kusam
•memiliki ketebalan dan berbentuk besar
Tipe bahan wol jarang yang mengandung 100% wol, karena harganya yang tinggi. Pembeli mengagumi kehangatan yang
luar biasa dan kecantikan dari bahan wol tersebut, tetapi beberapa orang bisa menjadi alergi pada tekturnya yang berbulu.
Campuran bahan pada pabrik tekstil telah sukses membuat bahan wol tiruan dengan biaya produk yang sedikit sehingga
diperoleh permintaan yang lebih besar.

Kemungkinan Penggunaannya

Tipe bahan wol yang berat baik untuk mantel luar (coat, overcoat), blazer, setelan (suits), rompi (vest), dan celana tailored.
Sedangkan bahan wol yang agak ringan biasanya dipilih untuk desain busana yang halus, seperti blus, rok bawah (skirt),
gaun (dress), dan bahkan untuk dasi.

(4)Bahan Sutera

Bahan-bahan sutra untuk pakaian yang populer biasanya bersifat:


•halus dan anggun
•Drape (sampiran) yang bagus jatuhnya.
•bertekstur mewah.

Beberapa tipe bahan sutra terbukti me-ngandung 100% sutra asli, sedangkan sutra tiruan memper-gunakan serat-serat
buatan pabrik, seperti poliester dan rayon.
Sutra sintetis berdaya lenting sangat tinggi serta mudah pemeli-haraannya, tetapi kurang menyerap air dan kurang nyaman
seperti yang terdapat pada sutra asli. Bahan sutra rayon menawarkan drape yang sangat bagus tetapi daya lenting-nya
terbatas.

Kemungkinan Penggunaannya

Tipe bahan sutra yang lembut dan halus sering kali dipilih oleh para perancang untuk gaun-gaun, blus, kemeja, busana
malam (evening dress), busana-busana anggun, bahkan juga busana tidur yang mewah.
Tipe bahan sutra mentah/kasar jika dibuat busana tailored harian akan kelihatan sangat bagus sekali karena memiliki
kilapan yang lebih buram daripada bahan sutra yang halus.
Tipe bahan sutra brocade dianjurkan penggunaannya untuk rompi (vest), jas malam, dan kemeja pesta.

(5) Bahan Rajut

Kebanyakan bahan rajut memperlihatkan kualitas sebagai berikut:


•mempunyai regangan/tarikan mendatar maksimum,
•mudah kembali pada bentuk semula,
•membalik kembali secara baik/melenting.

Kemungkinan Penggunaannya

Para perancang menyukai tipe bahan rajut interlock (tenunannya halus) untuk segala jenis pakaian santai dan Sport. Perlu
diketahui bahwa bahan rajut itu kurang awet dan lebih cepat aus dari bahan tenunan lainnya.

•Bahan rajut yang lebih kuat dan berat diperuntukkan bagi model-model yang lebih tailored. Bahkan, rajutan yang
dinamakan ribbing mempunyai kapasitas daya lekat lebih besar, yang cocok dan bagus untuk gaun-gaun ketat, bando
penutup kepala (bandana), celana ketat melekat, dan rok mini.
•Bahan rajut super stretch seperti bahan lycra adalah suatu pilihan yang nyata untuk pakaian renang (swim-wear) dan
pakaian aerobic.
•Bahan rajut fleecy knits yang berbulu kapas bagus untuk setelan pakaian joging dan kemeja sweter.

(5)Bahan Manik-manik (Beaded), Palyet (Pailette/Sequin) atau Bahan Metalik

Bahan-bahan dengan penanganan khusus seperti ini pada umumnya harganya mahal dan susah dalam penanganan.
Apabila ingin menghemat, penggunaan bahan ini sebaiknya tidak keseluruhan pada desain busana tetapi hanya
dipergunakan sebagai center piece. Contohnya Yoke (panel, dada atau pinggul), midriff (ban lambung/magstuk), bolero, ikat
pinggang, krah, dan kelepak jaket (lapels), manset lengan baju (cuffs). Supaya tidak salah dalam penanganan adakan
ujicoba dengan mencoba pada perca kain untuk mencoba teknik jahit dan setrika agar Anda bisa memastikan cara
penanganan yang terbaik.

http://kursusjahityogya.blogspot.com/2013/07/Pemilihan-Bahan-Desain.html

Anda mungkin juga menyukai