MODUL
TIM CMHN
PROVINSI JAWA TIMUR
DAFTAR ISI
MATERI 1 : Allert Village of Mental Health: Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ)
MATERI 2 : Deteksi Dini Keluarga
MATERI 3 : Menggerakkan Masyarakat
MATERI 4 : Kunjungan Rumah
MATERI 5 : Rujukan
MATERI 6 : Dokumentasi
Lampiran 1 : Buku Pegangan Kader Kesehatan Jiwa
Lampiran 2 : Buku Deteksi Keluarga
Lampiran 3 : Buku Panduan Penyuluhan, Tehabilitasi, dan TAK KKJ
Lampiran 4 : Buku Panduan Supervisi KKJ
“sebaik-baiknya
baiknya manusia adalah yang bermanfaat
bermanfaat bagi orang lain”
caring, altruism, empati, ikhlas
2/22/2017
1
2/22/2017
HEALTHY ENVIRONMENT
(Hidup dalam lingkungan sehat)
VISION (VISI) :
COMMUNITY SELF CARE FOR THEIR HEALTHY LIFE
(Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat)
MISION (MISI) :
MAKE COMMUNITY HEALTHY
(Membuat Masyarakat Sehat)
STRATEGIES (STRATEGI):
EMPOWER AND MOBILIZE COMMUNITY FOR HEALTHY LIFE
(Menggerakkan Dan Memberdayakan Masyarakat Untuk Hidup
Sehat)
2
2/22/2017
HEALTHY VILLAGE
(DESA SEHAT)
3
2/22/2017
HAVE AN OFFICE
(Memiliki Kantor DSSJ)
4
2/22/2017
5
2/22/2017
6
2/22/2017
LANGKAH-LANGKAH
LANGKAH-
PEMBENTUKAN DSSJ
1 Pemilihan desa untuk DSSJ
Sosialisasi DSSJ kepada TOMA melalui MMD
2
Pemilihan calon KKJ oleh KADES
3 (1 KKJ untuk 20 KK)
4
Pelatihan KKJ
Sehat
7
2/22/2017
DETEKSI DINI
Keluarga resiko ikut
penyuluhan kesehatan jiwa
MENGGERAKKAN
MASYARAKAT
PERAN Keluarga gangguan ikut
penyuluhan kesehatan jiwa
KADER
KESEHATAN KUNJUNGAN RUMAH
JIWA Pasien gangguan ikut terapi
aktivitas kelompok
RUJUKAN
DOKUMENTASI
SUPPORTING GROUP:
KKJ
Tokoh Agama
Pemberi pengobatan tradisional
Kelompok Guru
Kelompok Keamanan
8
2/22/2017
RISET DI BIREUEN
“Hubungan pelayanan CMHN dengan
tingkat kemandirian pasien gangguan jiwa”
9
2/22/2017
DETEKSI DINI
Keluarga resiko ikut
penyuluhan kesehatan jiwa
MENGGERAKKAN
MASYARAKAT Keluarga gangguan ikut
penyuluhan kesehatan jiwa
PERAN
KADER KUNJUNGAN RUMAH
Pasien gangguan ikut terapi
aktivitas kelompok
RUJUKAN
DOKUMENTASI
Pengertian
Deteksi adalah kemampuan kader
kesehatan jiwa untuk mengetahui
kondisi kesehatan jiwa keluarga yang
tinggal di desa siaga sehat jiwa. Hasil
deteksi adalah sehat jiwa, risiko
masalah psikososial, dan gangguan
jiwa.
Jumlah
Jumlah keluarga
yang
keluarga
mempunyai
yang pasien
sehat Jumlah
gangguan
keluarga yang jiwa
beresiko
mengalami
masalah
psikososial
Keluarga
sehat
Keluarga risiko
(psikososial)
MASALAH FISIK
Sakit
Darah tinggi, Diabet, Jantung, TBC, Stroke,
Ginjal, Rematik, Kehilangan anggota tubuh, Kurang gizi,
dan semua sakit fisik
Ibu Hamil
Ibu hamil dan Ibu melahirkan
MASALAH SOSIAL
Pekerjaan
PHK, Kehilangan harta benda, Ekonomi kurang
RT
Kehilangan (meninggal) anggota keluarga, KDRT
Hub SOS
Konflik
MASALAH MENTAL
Khawatir, Galau
Keluarga dengan
gangguan
1. Sedih Berkepanjangan
2. Berkurang kemampuan hidup sehari-hari
3. Menurun motivasi untuk melakukan kegiatan
Persiapan
deteksi dini
Kader mempelajari buku pedoman deteksi
1 keluarga: keluarga sehat, keluarga resiko
dan keluarga gangguan
Tiap Kader
pelajari buku
ini
Persiapkan
buku
deteksi dini
Pelaksanaan
deteksi dini
Berikan
Diisi sesuai anggota tanda (√)
keluarga dalam satu KK
dimulai dari kelapa
keluarga
DATA PENDUDUK
KELURAHAN ……………………………..
10
11
Pelaporan
deteksi dini
LATIHAN:BERMAIN PERAN
Peragakan di Dalam Kelompok
SUKSES
KADER KESEHATAN JIWA (KKJ)
PROPINSI JAWA TIMUR
1
2/22/2017
KELOMPOK
SEHAT
2
2/22/2017
KELOMPOK
RESIKO
PENGERTIAN
kegiatan menggerakkan keluarga
yang mengalami risiko masalah
psikososial untuk mengikuti
penyuluhan kesehatan oleh perawat
yang dilakukan dua minggu sekali
KELOMPOK
GANGGUAN
3
2/22/2017
KELOMPOK
ODGJ
TAHAPAN KEGIATAN
4
2/22/2017
PERSIAPAN
1 MENYIAPKAN DATA KELUARGA YANG AKAN MENGIKUTI PENYULUHAN
3
Mempersiapkan daftar hadir peserta
4
Mempersiapkan tempat penyuluhan
PELAKSANAAN
• Mengingatkan peserta untuk
PERTAMA mengikuti penyuluhan
• Mengumpulkan peserta
KEDUA penyuluhan
5
2/22/2017
PELAPORAN
• JUDUL • KEHADIRAN
PENYULUHAN PESERTA
1 2
Lihat buku pegangan kader : penyuluhan kesehatan jiwa
6
2/22/2017
7
2/22/2017
8
2/22/2017
SUKSES
KADER KESEHATAN JIWA (KKJ)
PROPINSI JAWA TIMUR
9
2/22/2017
1
2/22/2017
Jumlah kunjungan :
1. Perawat : 2 minggu sekali, lbh banyak utk pasien
dengan Total Care
2. KKJ : 1 minggu sekali, lbh banyak utk pasien
dengan Partial Care & Self Care
2
2/22/2017
3
2/22/2017
4
2/22/2017
5
2/22/2017
•Pelaksanaan
Salam terapeutik
Perjanjian/kontrak
Mengobservasi perilaku pasien dan
wawancara kemampuan pasien
Pujian terhadap kemampuan pasien dan
keluarga,
Perjanjian berikutnya dan tujuan tertentu
6
2/22/2017
7
2/22/2017
SUKSES
KADER KESEHATAN JIWA (KKJ)
PROPINSI JAWA TIMUR
8
2/22/2017
1
2/22/2017
PELAKSANAAN:
Persiapan:
- Siapkan laporan
hasil supervisi Pelaksanaan: Pelaporan:
-Mengisi format -Laporkan hasil supervisi Tuliskan hasil observasi
rujukan kasus dan surat rujukan sesuai kasus
CONTOH ….
SURAT RUJUKAN KADER KESEHATAN JIWA
Kepada Yth
Perawat CMHN PKM ………….
Di Tempat
( ...............................................)
2
2/22/2017
LATIHAN
SUKSES
KADER KESEHATAN JIWA (KKJ)
PROPINSI JAWA TIMUR
3
TIM CMHN PROVINSI JAWA TIMUR
Disampaikan Oleh:
PENINGKATAN PENGETAHUAN PETUGAS TENTANG KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS UNTUK
PERCEPATAN JAWA TIMUR BEBAS PASUNG
Kab. Tuban, 06-10 Februari 2017; Kab. Bojonegoro, 21-25 Februari 2017; Kab. Pasuruhan, 17-21 April 2017;
Kab. Lumajang, 15-19 Mei 2017
1
Menulis seluruh tindakan yang
dilakukan oleh kader menggunakan
panduan pelaporan (Buku Pegangan
Kader)
2
BENTUK DOKUMENTASI
SUKSES
KADER KESEHATAN JIWA (KKJ)
PROPINSI JAWA TIMUR
3
BUKU PEGANGAN
KADER KESEHATAN JIWA
NAMA KADER
ALAMAT
A. Tujuan Pelatihan
a. Umum
Kader kesehatan jiwa dapat berperan serta dalam meningkatkan,
memelihara dan mempertahankan kesehatan jiwa di masyarakat.
b. Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, kader kesehatan jiwa mempunyai
kemampuan
1. Melaksanakan program desa siaga sehat jiwa
2. Melakukan deteksi keluarga; sehat jiwa, risiko masalah psikososial
dan gangguan jiwa di masyarakat
1. Visi
Visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Sehat 2011. Kecamatan Sehat 2011 merupakan gambaran
kesehatan masyarakat masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan yang ditandai lingkungan sehat dengan
penduduknya yang perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan bermutu secara adil dan merata
serta memiliki derajat kesehatan setinggi – tingginya.
2. Misi Pelayanan
Misi pelayanan keperawatan kesehatan di Desa Siaga Sehat Jiwa
adalah pengembangan dan pemberdayaan masyarakat untuk
mencapai masyarakat sehat jiwa melalui pengembangan program
CMHN dan pembentukan kader kesehatan jiwa.
3. Strategi Pelayanan
Untuk mencapai visi dan misi desa siaga sehat jiwa maka strategi
yang disiapkan adalah penyusunan dan pelaksanaan beberapa
program/kegiatan kesehatan jiwa (CMHN) di desa siaga sehat jiwa.
Fokus utama program CMHN di desa siaga adalah
a. Kegiatan perawat CMHN
1) Pendidikan Kesehatan Jiwa bagi kelompok masyarakat sehat
Keluarga dengan bayi
Keluarga dengan anak –anak
Keluarga dengan usia prasekolah
Keluarga dengan usia sekolah
Keluarga dengan remaja
Keluarga dengan dewasa muda
Keluarga dengan dewasa
Keluarga dengan lanjut usia
2) Pendidikan kesehatan jiwa bagi kelompok pasien yang risiko
masalah psikososial :
Kehilangan bentuk, strukutr, fungsi tubuh
Kehilangan/perpisahan dengan orang dicintai, pekerjaan,
tempat tinggal, sekolah, harta benda
3) Pendidikan kesehatan jiwa bagi kelompok pasien yang
mengalami gangguan jiwa:
Pasien dengan perilaku kekerasan
Pasien dengan isolasi sosial
Pasien dengan harga Diri Rendah
Pasien dengan halusinasi
Pasien dengan Kurang Perawatan Diri
4) Kegiatan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) bagi pasien
gangguan jiwa mandiri
5) Kegiatan rehabilitasi bagi pasien gangguan jiwa mandiri
6) Asuhan keperawatan untuk keluarga pasien gangguan jiwa
Latihan 1
2. Tujuan
Melalui deteksi diperoleh gambaran tentang kesehatan jiwa satu
wilayah yang ditunjukkan melalui :
a. Jumlah keluarga yang sehat jiwa
b. Jumlah keluarga yang beresiko mengalami masalah psikososial
c. Jumlah keluarga yang mempunyai pasien gangguan jiwa
3. Pelaksana Kegiatan
a. Persiapan
1) Kader mempelajari buku pedoman deteksi keluarga
2) Kader mempelajari tanda – tanda orang/keluarga yang
beresiko mengalami masalah psikososial atau
orang/keluarga yang mengalami ganguan jiwa
3) Kader mengidentifikasi orang/keluarga yang diduga
mengalami risiko masalah psikososial atau gangguan jiwa
4) Melakukan kontrak / janji untuk bertemu dengan pasien dan
keluarga
b. Pelaksanaan
1) Setiap dusun memiliki 2 orang kader kesehatan jiwa
2) Setiap kader mengelola setengah dari jumlah keluarga di
dusun (kader membagi habis jumlah keluarga di dusun untuk
dikelola bersama)
3) Kader menilai kesehatan jiwa tiap keluarga yang tinggal di
wilayahnya dengan cara wawancara dengan pengamatan
sesuai dengan petunjuk pada buku pedoman deteksi
keluarga.
”Untuk menilai perilaku yang menunjukkan adanya risiko
masalah psikososial atau gangguan jiwa maka kader
kesehatan perlu mengetahui tanda – tanda / perilaku yang
menunjukkan inividu tersebut risiko masalah psikososial atau
gangguan jiwa (tabel 3.1 dan tabel 3.2)”
4) Berdasarkan penilaian yang dilakukan kader
mengelompokkan keluarga yang tinggal di wilayahnya
menjadi 3 kelompok:
a) Kelompok keluarga sehat adalah keluarga yang tinggal di
wilayah kerja kader dan tidak menunjukkan perilaku
menyimpang: baik risiko masalah psikososial (lihat tabel
1) maupun gangguan jiwa ( lihat tabel 2)
b) Kelompok keluarga yang berisiko masalah psikososial
adalah keluarga yang tinggal di wilayah kerja kader yang
mempunyai kondisi sesuai tabel 1
c) Kelompok keluarga yang anggota keluarganya mengalami
gangguan jiwa adalah keluarga yang tinggal di wilayah
kerja kader dan mempunyai anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa dimana perilaku pasien seperti
pada tabel 2
c. Pelaporan
1) Kader mencatat nama seluruh keluarga yang tinggal di
wilayahnya
2) Kader mencatat data – data keluarga yang mempunyai risiko
masalah psikososial
3) Kader mencatat data – data keluarga yang mengalami
gangguan jiwa
4) Hasil penghitungan jumlah keluarga untuk masing – masing
kelompok dicatat
5) Hasil pencatatan disampaikan pada perawat CMHN yang
bertanggung jawab
Tabel 1
Risiko masalah psikososial
NO FAKTOR RISIKO
1 MASALAH FISIK
Sakit
Darah tinggi, Diabet, Jantung, TBC, Stroke, Ginjal,
Rematik, Kehilangan anggota tubuh, Kurang gizi, dan
semua sakit fisik
Ibu Hamil
Ibu hamil dan Ibu melahirkan
2 MASALAH SOSIAL
Pekerjaan
PHK, Kehilangan harta benda, Ekonomi kurang
RT
Kehilangan (meninggal) anggota keluarga, KDRT
Hub SOS
Konflik
3 MASALAH MENTAL
Khawatir, Galau
b. Gangguan jiwa
Gangguan jiwa adalah kelainan perilaku yang disebabkan oleh
rusaknya fungsi jiwa ( ingatan, pikiran, penilaian/persepsi,
komunikasi, aktivitas, motivasi, belajar) sehingga menyebabkan
adanya hambatan dalam melakukan fungsi sosial
(interaksi/bergaul). Penyebab gangguan jiwa adalah
ketidakmampuan seseorang beradaptasi dngan masalah.
Gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja.
Perilaku yang menunjukkan seseorang mengalami gangguan jiwa
adalah sangat beragam (lihat tabel 2).
Tabel 2
Perilaku yang menunjukkan tanda gangguan jiwa
NO CIRI PERILAKU
1 Sedih berkepanjangan dalam waktu lama
2 Kemampuan melakukan kegiatan sehari – hari
(kebersihan, makan, minum, aktivitas) berkurang
3 Motivasi untuk melakukan kegiatan menurun
(malas)
4 Marah tanpa sebab
5 Bicara tertawa sendiri
6 Mengamuk
7 Menyendiri
8 Tidak mau bergaul
9 Tidak memperhatikan penampilan/ kebersihan
diri
10 Mengatakan atau mencoba bunuh diri
c. Sehat Jiwa
Keluarga yang sehat jiwa adalah keluarga yang anggota keluarganya
tidak ada gangguan jiwa atau risiko masalah psikososial.
2. Tujuan
Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memotivasi dan mendorong
keluarga sehat agar menghadiri penyuluhan kesehatan yang akan
dilaksanakan.
3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Persiapan
1) Kader mengidentifikasi keluarga sehat jiwa yang akan
mengikuti penyuluhan: sesuai dengan topik penyuluhan
(misalnya keluarga dengan anak bayi)
2) Kader menyampaikan / mengundang keluarga yang menjadi
sasaran penyuluhan 1 minggu sebelum kegiatan
3) Kader mengingatkan peserta penyuluhan satu hari
sebelumnya untuk hadir penyuluhan
4) Kader meningkatkan peserta penyuluhan untuk hadir satu
jam sebelum penyuluhan
5) Kader mempersiapkan daftar hadir peserta penyuluhan
6) Kader mempersiapkan tempay penyuluhan
b. Pelaksanaan
1) Mengingatkan peserta untuk mengikuti penyuluhan
2) Mengumpulkan peserta penyuluhan
3) Mendampingi perawat CMHN yang memberikan
penyuluhan
4) Memotivasi peserta untuk bertanya
c. Pelaporan
Membuat laporan topik/judul penyuluhan dan kehadiran
peserta (lihat buku pegangan kader: penyuluhan kesehatan
jiwa)
2. Tujuan
Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memotivasi dan mendorong
keluarga yang risiko masalah psikososial untuk menghadiri
penyuluhan kesehatan yang akan dilaksanakan.
3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Persiapan
1) Kader mengidentifikasi keluarga sehat jiwa yang akan
mengikuti penyuluhan: sesuai dengan topik penyuluhan
(misalnya keluarga dengan anak bayi)
2) Kader menyampaikan / mengundang keluarga yang menjadi
sasaran penyuluhan 1 minggu sebelum kegiatan
3) Kader mengingatkan peserta penyuluhan satu hari
sebelumnya untuk hadir penyuluhan
4) Kader meningkatkan peserta penyuluhan untuk hadir satu jam
sebelum penyuluhan
5) Kader mempersiapkan daftar hadir peserta penyuluhan
6) Kader mempersiapkan tempat penyuluhan
b. Pelaksanaan
1) Mengingatkan peserta untuk mengikuti penyuluhan
2) Mengumpulkan peserta penyuluhan
3) Mendampingi perawat CMHN yang memberikan penyuluhan
4) Memotivasi peserta untuk bertanya
c. Pelaporan
Membuat laporan kegiatan penyuluhan serta kehadiran peserta
(lihat buku pegangan kader : penyuluhan kesehatan jiwa)
2. Tujuan
Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memotivasi dan mendorong
keluarga gangguan jiwa untuk menghadiri penyuluhan kesehatan
jiwa.
3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Persiapan
1). Kader mengidentifikasi keluarga yang mempunyai
gangguan jiwa yang akan mengikuti penyuluhan
2). Kader menyampaikan / mengundang keluarga yang
menjadi sasaran penyuluhan 1 minggu sebelum kegiatan
penyuluhan.
3). Kader satu hari sebelumnya mengingatkan keluarga yang
menjadi sasaran penyuluhan untuk hadir.
4). Kader mengingatkan keluarga untuk hadir 1 jam sebelum
penyuluhan
5). Kader mempersiapkan daftar hadir peserta penyuluhan
6). Kader mempersiapkan tempat penyuluhan
b. Pelaksanaan
1). Mengingatkan keluarga untuk mengikuti penyuluhan
2). Mengumpulkan peserta penyuluhan
3). Mendampingi perawat CMHN yang memberikan
penyuluhan.
4). Memotivasi peserta untuk aktif mengikuti penyuluhan dan
mengajukan pertanyaan.
c. Pelaporan
Membuat laporan kegiatan penyuluhan serta kehadiran peserta
(lihat buku pegangan kader: TAK dan rehabilitasi)
Latihan 3
2. Tujuan
Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memotivasi dan
mendorong pasien gangguan jiwa untuk mengikuti TAK dan
rehabilitasi.
3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Persiapan
1). Kader bersama perawat CMHN mengidentifikasi pasien
gangguan yang akan mengikuti TAK dan rehabilitasi
2). Kader bersama perawat CMHN menyampaikan rencana
TAK dan rehabilitasi
3). Kader bersama keluarga memfasilitasi kebutuhan (alat dan
bahan) rehabilitasi.
4). Kader mengundang pasien dan keluarga yang akan
mengikuti TAK untuk hadir
5). Kader mengundang pasien yang akan mengikuti TAK
untuk hadir
6). Kader mengingatkan pasien yang akan mengikuti TAK
untuk hadir
7). Kader mempersiapkan daftar hadir peserta kegiatan (TAK
dan rehabilitasi)
8). Kader mempersiapkan tempat pelaksanaan kegiatan TAK
dan rehabilitasi
b. Pelaksanaan
1). Mengumpulkan peserta TAK dan rehabilitasi
c. Pelaporan
Membuat laporan kegiatan TAK dan rehabilitasi serta
kehadiran peserta (lihat buku pegangan kader: TAK dan
rehabilitasi)
H. Kunjungan Rumah
1. Pengertian
Kunjungan rumah adalah kunjungan kader kesehatan jiwa ke
keluarga yang anggota keluarganya mengalami gangguan jiwa
dan telah dirawat oleh perawat CMHN dan telah mandiri.
Kunjungan dilakukan 2 minggu sekali. Saat melakukan
kunjungan rumah, kader melakukan penilaian terhadap
kemampuan pasien gangguan jiwa dan keluarga dalam
perawatan pasien (lihat buku panduan supervisi kader).
2. Tujuan
Melalui kunjungan rumah diperoleh informasi terkini tentang
kemampuan pasien mengatasi masalahnya dan keterlibatan
keluarga dalam perawatan pasien di rumah.
3. Sasaran
Sasaran kunjungan rumah kader adalah pasien dan keluarga
yang mempunyai masalah harga diri rendah, menyendiri,
mendengar suara- suara (halusinasi), mengamuk dan kurang
merawat diri (lihat buku panduan supervisi kader) yang telah
mandiri.
4. Pelaksanaan Kegiatan
a. Persiapan
Persiapan yang harus dilakukan adalah :
1) Menyiapkan buku supervisi kader
2) Mempelajari isi buku
3) Melakukan perjanjian/kontrak dengan keluarga
b. Pelaksanaan
1) Memberikan salam terapeutik
2) Melakukan perjanjian/kontrak
3) Mengobservasi perilaku pasien dan melakukan
wawancara dengan pasien dan keluarga tentang
kemampuan pasien
4) Menyampaikan pujian terhadap kemampuan psien dan
keluarga
5) Membuat perjanjian untuk kunjungan pada minggu
berikutnya dengan tujuan tertentu.
c. Pelaporan
Tuliskan hasil observasi bpk/ibu pada buku pegangan kader
sesuai dengan kasus pasiennya (lihat buku pegangan kader:
supervisi kader)
Latihan 4
I. Rujukan Kasus
1. Pengertian
Rujukan adalah mengirimkan pasien kepada perawat CMHN yang
bertanggung jawab. Rujukan dilakukan jika saat
supervisi/kunjungan rumah/deteksi keluarga kader menemukan:
Pasien mengalami kemunduran perilaku berdasarkan
penilaian terhadap perilaku pasien saat kunjungan rumah
(lihat buku pegangan kader: supervisi pasien)
Pasien baru yang itemukan
2. Tujuan
Melalui rujukan, pasien gangguan jiwa mendapatkan perawatan
yang lebih baik lagi.
3. Pelaksanaan
a. Persiapan
1) Kader menyiapkan laporan kunjungan rumah/supervisi
yang menunjukkan kemunduran perilaku pasien atau
adanya masalah kesehatan pasien
2) Kader mengisi format rujukan kasus
b. Pelaksanaan
1) Kader menyampaikan laporan hasil kunjungan rumah
pada perawat CMHN
2) Kader memberikan surat rujukan pada perawat CMHN
c. Pelaporan
Latihan 5
J. Pendokumentasian
1. Pengertian
Pendokumentasikan adalah menuliskan seluruh tindakan yang
dilakukan kader (deteksi, penggerakan, kunjungan rumah dan
rujukan kasus) dengan menggunakan panduan pelaporan yang
tersedia (buku pegangan kader kesehatan jiwa).
2. Tujuan
Melalui pendokumentasian yang dilakukan kader, diharapkan
perkembangan kondisi kesehatan pasien dan keluarga serta
seluruh kegiatan yang telah dilakukan di desa siaga sehat jiwa
tercatat dengan baik.
3. Bentuk dokumentasi
Bentuk dokumentasi laporan kader adalah:
a. Buku pegangan kader: deteksi keluarga
b. Buku pegangan kader : penyuluhan kesehatan jiwa
c. Buku pegangan kader: supervisi pasien gangguan jiwa
d. Surat rujukan
2. Ambil Resiko
Mencoba pengalaman baru yang positif merupakan kesempatan untuk
belajar, daripada memikirkan kalah atau menang . Dengan demikian
memberi kamu kemungkinan baru dan dapat meningkatkan penerimaan
diri. Takut mencoba hal yang baru dan positif menghambat
pengembangan diri.
4. Evaluasi diri
Belajar mengevaluasi diri sendiri secara mandiri. Dengan memusatkan
pada bagaimana perasaanmu tentang perilaku dan pekerjaan kamu
sendiri. Hal ini akan memberikan gambaran yang lebih realistis tentang
dirimu dan mencegah kamu untuk bergantung pada penilaian orang
lain.
NAMA : __________________________________________________
ALAMAT : __________________________________________________
DETEKSI KELUARGA
DI DESA/ KELURAHAN SIAGA SEHAT JIWA
g. Kondisi kesehatan : baca status kesehatan keluarga lalu isi sesuai dengan kondisi kesehatannya
h. Bila ada anggota keluarga yang menderita penyakit kronis atau gangguan, tulis di kolom
keterangan di mana dia mendapat pengobatan
3. Setelah seluruh keluarga dikunjungi dan dideteksi, buat isi daftar rekapitulasi kepala keluarga yang
ada di tiap-tiap RT.
Untuk mengisi nama dan alamat KK diambil dari format deteksi dini keluarga
Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa adalah kelainan perilaku yang disebabkan oleh rusaknya fungsi jiwa (ingatan,
pikiran, penilaian/ persepsi, komunikasi, aktivitas, motivasi) sehingga menyebabkan adanya
hambatan dalam melakukan fungsi sosial
Tanda-tandanya :
Sedih berkepanjangan dalam waktu lama
Berkurangnya kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari
Menurunnya motivasi untuk melakukan kegiatan (malas)
Marah-marah tanpa sebab
Bicara atau tertawa sendiri
Mengamuk
Menyendiri
Tidak mau bergaul
Tidak memperhatikan penampilan/kebersihan diri
Mengatakan atau mencoba bunuh diri
Adalah keluarga yang memiliki kondisi tertentu yang termasuk risiko untuk timbulnya
masalah psikososial
3. MASALAH MENTAL
Khawatir, Galau
SEHAT :
Jika tidak ditemukan tanda-tanda gangguan jiwa dan risiko masalah psikososial
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
3
4
5
6
7
8
9
10
DATA PENDUDUK
KELURAHAN…………………………………………..
0- >1,5- >3-6 >6- >12- >18- >24- >45- > ∑ Sehat Risiko Ggn
1,5 3 th th 12 18 24 45th 60th 60th Sehat
th th th th
10
DATA PENDUDUK
KELURAHAN…………………………………………..
0- >1,5- >3-6 >6- >12- >18- >24- >45- > ∑ Sehat Risiko Ggn
1,5 3 th th 12 18 24 45th 60th 60th Sehat
th th th th
10
DATA PENDUDUK
KELURAHAN…………………………………………..
0- >1,5- >3-6 >6- >12- >18- >24- >45- > ∑ Sehat Risiko Ggn
1,5 3 th th 12 18 24 45th 60th 60th Sehat
th th th th
10
NAMA :………………………………………
ALAMAT : ………………………………………
DESA/ KELURAHAN : ………………………………………
II. REHABILITASI
No Nama Kepala Keluarga Jadwal Kegiatan Keterangan No Nama Kepala Keluarga Jadwal Kegiatan Keterangan
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
4
2. Stimulasi Pekembangan Usia Kanak-kanak (18 bln -3 thn) II. KEGIATAN REHABILITASI
C. PENYULUHAN PADA KELOMPOK KELUARGA DENGAN GANGGUAN Nama Kepala Keluarga Jadwal Kegiatan Keterangan
JIWA Tgl Tgl Tgl Tgl
1
TOPIK :................................................................ 2
3
No Nama Kepala Keluarga Jadwal Kegiatan Keterangan 4
Tgl Tgl Tgl Tgl 5
1 6
2 7
3 8
4 9
5 10
6 11
7 12
8 13
9 14
10 15
11 16
12 17
13 18
14 19
15 20
16
17
18
19
20
6
4. Stimulasi Perkembangan Usia Anak Sekolah (6-12 tahun) B. PENYULUHAN PADA KELOMPOK RISIKO MASALAH
PSIKOSOSIAL
Nama Kepala Keluarga Jadwal Kegiatan Keterangan
Tgl Tgl Tgl Tgl TOPIK :................................................................
1
2 No Nama Kepala Keluarga Jadwal Kegiatan Keterangan
3 Tgl Tgl Tgl Tgl
4 1
5 2
6 3
7 4
8 5
9 6
10 7
11 8
12 9
13 10
14 11
15 12
16 13
17 14
18 15
19 16
20 17
18
19
20
10
8. Stimulasi Perkembangan Lanjut Usia ( >65 thn) 5. Stimulasi Perkembangan Usia Remaja (12-18 tahun)
Nama Kepala Keluarga Jadwal Kegiatan Keterangan Nama Kepala Keluarga Jadwal Kegiatan Keterangan
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
8
6. Stimulasi Pekembangan Usia Dewasa Muda (18-25 thn) 7. Stimulasi Pekembangan Usia Dewasa (25-65 thn)
Nama Kepala Keluarga Jadwal Kegiatan Keterangan Nama Kepala Keluarga Jadwal Kegiatan Keterangan
Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
BUKU PANDUAN
KADER KESEHATAN JIWA
Petunjuk Pengisian:
1. Format ini diisi setiap kali Anda mengunjungi pasien
2. Isilah tanggal sesuai dengan tanggal kunjungan Anda
3. Beri tanda check (√) pada kolom dan baris yang sesuai dengan
kondisi pasien dan keluarga
Tanggal
No Kemampuan
Ket
A Pasien
1 Melakukan kegiatan sesuai jadual
2 Minum obat teratur
3 Melakukan kegiatan rumah tangga (minimal 3)
Melakukan kebersihan diri (mandi dan
4
berpakaian)
5 Melakukan ibadah teratur
6 Bangga terhadap dirinya
B Keluarga
1 Menyediakan alat untuk kegiatan pasien
2 Mengingatkan minum obat
Membantu pasien melakukan kegiatan sehari-
3
hari
Menemani pasien melakukan ibadah secara
4
teratur
5 Memberi pujian pada pasien
6 Kontrol ke Puskesmas sesuai jadual
Buku Panduan Kader Kesehatan Jiwa Buku Panduan Kader Kesehatan Jiwa
Pengawasan dan Kunjungan Rumah Pasien Pengawasan dan Kunjungan Rumah Pasien
3 4
N Tanggal Tanggal
Kemampuan
o Ket N Kemampuan Ket
A Pasien o
1 Melakukan kegiatan sesuai jadual A Pasien
2 Minum obat teratur 1 Melakukan kegiatan sesuai jadual
3 Melakukan kegiatan rumah tangga (minimal 3) 2 Minum obat teratur
4 Melakukan kebersihan diri (mandi dan 3 Melakukan kegiatan rumah tangga (minimal 3)
berpakaian) 4 Melakukan kebersihan diri (mandi dan berpakaian)
5 Melakukan ibadah teratur 5 Melakukan ibadah berjamaah
6 Melakukan kegiatan fisik: tarik nafas dalam, 6 Menghardik halusinasi jika muncul
olahraga, dll 7 Bercakap-cakap dengan orang lain jika halusinasi
7 Tidak marah-marah muncul
B Keluarga B Keluarga
1 Menyediakan alat untuk kegiatan pasien 1 Menyediakan alat untuk kegiatan pasien
2 Mengingatkan minum obat 2 Mengingatkan minum obat
3 Membantu pasien melakukan kegiatan sehari-hari 3 Membantu pasien melakukan kegiatan sehari-hari
4 Menemani pasien melakukan ibadah secara 4 Menemani pasien melakukan ibadah secara teratur
teratur 5 Memberi pujian pada pasien
5 Memberi pujian pada pasien 6 Tidak membiarkan pasien sendiri
6 Kontrol ke Puskesmas sesuai jadual 7 Kontrol ke Puskesmas sesuai jadual
Buku Panduan Kader Kesehatan Jiwa Buku Panduan Kader Kesehatan Jiwa
Pengawasan dan Kunjungan Rumah Pasien Pengawasan dan Kunjungan Rumah Pasien