Kelompok 1 Planning Performing Internal Audit
Kelompok 1 Planning Performing Internal Audit
Audit Internal
Disusun Oleh:
IRENA VANIA MARGARET (1406645525)
LANA MEUTIA FIRDAUS (1406645595)
PROGRAM EKSTENSI
UNIVERSITAS INDONESIA
2016
Statement of Authorship
Saya/kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlamppir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makaah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan
dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Data pendukung lain harus dipelajari. Data ini mungkin termasuk masalah yang
diidentifikasi oleh auditor eksternal dalam periode sebelumnya pada SOx Pasal 404
oleh governmental regulatory auditor. Hasil tinjauan internal dengan pejabat
departemen atau organisasi lainnya, siaran pers, dan laporan terkait lainnya
memberikan tambahan latar belakang material yang berguna.
Ketika jadwal audit sudah terbentuk, dan manajemen sudah di informasikan, tim audit
siap untuk mengaudit organisasi tersebut. Fase ini bisa juga disebut dengan fieldwork.
a. Internal Audit Field Survey
Field survey merupakan fase yang penting, dalam fase ini akan menentukan tujuan,
jangkauan, dan meningkatkan hasil audit.
Berikut adalah informasi yang harus dikumpulkan oleh auditor in charge dalam field
survey:
Organisasi
Auditor harus mengkonfirmasi bagan organisasi, termasuk nama-nama personil
kunci, benar. Auditor harus akrab dengan tanggung jawab fungsional dan orang-
orang kunci yang terlibat dalam operasi.
Pedoman dan Arahan
Salinan kebijakan yang berlaku dan manual prosedur, penggalian data yang
menarik untuk kertas kerja audit, mungkin tersedia melalui sistem online, dan
akses yang sesuai harus diperoleh.
Laporan
Laporan manajemen yang relevan dan risalah rapat yang meliputi daerah sesuai
dengan audit-seperti penganggaran, operasi, studi biaya, dan masalah personel,
dan hasil dari setiap inspeksi eksternal atau ulasan manajemen serta tindakan
yang diambil harus dianalisis
Observasi Pribadi
Sebuah walkthrough membiasakan auditor internal dengan entitas, operasi dasar,
personil, dan pemanfaatan ruang.
Diskusi dengan Staff kunci
Diskusi di daerah yang diaudit untuk menentukan masalah daerah yang diketahui.
b. Documenting the Internal Audit Field Survey
Pekerjaan yang dilakukan, dan ringkasan dari data yang dikumpulkan melalui survey
lapangan didokumentasikan di kertas kerja audit. Salinan laporan yang penting dan
prosedur yang pubilikasikan harus diperoleh, ringkasan catatan dan pengamatan
direkam dari semua wawancara dan kunjungan, dengan diagram alur disiapkan untuk
semua system atau proses.
c. Field Survey Auditor Conclusions
Tujuan dari survei lapangan audit internal adalah untuk mengkonfirmasi asumsi
diperoleh dari perencanaan audit awal, dalam rangka mengembangkan pemahaman
tentang pentingnya suatu sistem dan proses. Karena informasi yang mendukung audit
awal perencanaan sering tidak sempurna, ini merupakan titik penting dimana tim audit
yang ditugaskan dapat membuat penyesuaian terhadap lingkup tujuan audit yang
direncanakan. Untuk audit yang lebih besar, ide yang baik untuk manajemen audit
internal mengunjungi tim untuk melakukan survey lapangan dan meninjau hasil-
hasilnya. Berikut contoh internal audit report dalam hasil field survey:
IV. Developing and Preparing Audit Programs
Internal audit harus terorganisir dan dilakukan dengan cara yang konsisten dengan tujuan
meminimalkan prosedur audit yang tidak perlu. Untuk mencapai konsistensi audit, auditor
internal harus menggunakan apa yang disebut program audit untuk melaksanakan
prosedur audit secara konsisten dan efektif untuk jenis yang sama dari audit. Program
audit adalah alat untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan audit
dengan menspesifikasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memenuhi tujuan
audit. Internal audit yang efektif adalah mereka yang memiliki audit program yang
tergeneralisasi yang dipersiapkan untuk sebagian besar aktifitas audit yang dilakukan
secara berulang. Untuk mempersiapkan program ini, internal audit harus memiliki
pemahaman tentang apa yang merupakan program audit yang memadai.
a. Audit Program Formats and Their Preparation
Program audit adalah prosedur yang menjelaskan langkah-langkah dan tes yang akan
dilakukan oleh auditor internal saat melakukan kerja lapangan. Program audit harus
sudah final setelah selesai preliminary dan field survey, dan juga sebelum memulai
aktifitas audit yang sebenarnya. Audit program harus dapat mengidentifikasi area
yang nantinya akan diperiksa lebih lanjut dan daerah sensitif yang memerlukan
penekanan Audit. Tujuan program audit ini juga untuk membimbing para auditor
yang berpengalaman maupun yang tidak.
Tergantung pada jenis audit yang direncanakan, audit program biasanya mengikuti
salah satu dari tiga format umum:
(1) satu set umum prosedur audit,
(2) prosedur audit dengan petunjuk rinci untuk auditor, atau
(3) checklist untuk review kepatuhan.
Exhibit 7.5 adalah contoh satu set umum prosedur audit untuk review direct
expenditure cycle, proses pembelian di perusahaan.
Exhibit 7.6 berikut ini adalah contoh untuk audit program yang lebih rinci mengenai
petunjuk langkah-angkah untuk review petty cash controls di branch unit. Sementara
Exhibit 7.7 menyajikan internal audit program format checklist untuk review ethics
and business compliance policies
Internal auditor dalam mengembangkan program audit harus mencoba untuk memilih
langkah audit yang bermakna dan yang akan menghasilkan bentuk bukti audit yang
reliable. Sebagai contoh, program audit lebih sering melakukan detailed-tes pada
daerah kritis dan berisiko tinggi daripada melalui wawancara.
b. Types of Audit Evidence
Auditor internal harus mengumpulkan bukti audit untuk mendukung evaluasi audit.
Bukti audit harus sufficient, competent, relevant, and useful. Exhibit 7.8
menyediakan beberapa bukti audit terbaik untuk tiap-tiap klasifikasi material.
Audit fieldwork harus mengikuti program audit yang ditetapkan. Saat tiap selesai
melakukan langkah-langkah, auditor yang bertanggung jawab harus paraf dan
mencantumkan tanggal program audit. Dokumentasi dikumpulkan dari setiap
langkah audit, serta analisis audit yang ada, harus diorganisir dan diteruskan ke
auditor in-charge untuk melakukan review awal dari pekerjaan audit. Auditor in-
charge memonitor kinerja pekerjaan audit yang sedang berlangsung dan review
worksheet mereka di tiap prosedur. Exhibit 7.9 audit program untuk review petty
cash.
Nilai paling penting pada proses internal audit terhadap komite audit dan manajemen
adalah hasil yang dilaporkan atas audit rinci yang dilakukan di lapangan atau sebagai
bagian dari operasi keseluruhan. Mengumpulkan bukti awal, melakukan audit, dan
pelaporan temuan awal kepada manajemen adalah bagian dari proses audit internal.
2201.A1 Sewaktu menyusun rencana penugasan yang akan diberikan kepada pihak di
luar organisasi, auditor internal harus membuat kesepahaman dengan mereka
tentang tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab masingmasing pihak, dan
harapan lainnya, termasuk pembatasan distribusi hasil penugasan dan akses
terhadap catatan penugasan.
2201.C1 Auditor Internal harus membuat nota kesepahaman dengan klien penugasan
konsultansi yang memuat tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab masing-
masing pihak, dan harapan lain klien. Untuk penugasan yang signifikan, nota
kesepahaman ini harus didokumentasikan
Moeller, Robert R, Brink’s Modern Internal Auditing, 2009 Edisi 7, John Wiley & Sons,
The IIA : Standards for the Professional Practice of Internal Auditing and related IIA
publication.