Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KASUS

Liken Planus Hipertrofik: Laporan Kasus


Sri Agustina S*, Dwi Rakhmawati*, Suci Widhiati*, Nugrohoaji Dharmawan*,
Nurrachmat Mulianto*, Indah Julianto*, Sunardi Radiono**

*Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin,


Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, RSUD Dr. Moewardi, Surakarta, Indonesia
**Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin,
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Indonesia

ABSTRAK
Liken planus hipertrofik (LPH) merupakan kasus jarang dengan prevalensi 1%. LPH merupakan varian liken planus yang sangat gatal.
Penyebabnya sebagian besar idiopatik, obat-obatan, atau infeksi virus hepatitis C. Dilaporkan sebuah kasus perempuan usia 35 tahun, sejak
11 tahun yang lalu pada dorsum manus, tulang kering, dorsum pedis tampak papul, nodul, dan plak hiperkeratotik serta hiperpigmentasi
dengan permukaan verukosa yang simetris, di bawah payudara dan vulva tampak plak hiperkeratotik dan hiperpigmentasi. Lesi tebal dan gatal.
Pemeriksaan histopatologi epidermis dengan HE (hematoksilin eosin) menunjukkan saw-tooth appearance, lapisan basal tampak keratinosit
apoptosis, dan pada dermoepidermal junction tampak infiltrat limfosit. Penderita mempunyai HbsAg reaktif. Diagnosis LPH didasarkan pada
gambaran klinis dan pemeriksaan histopatologis. HbsAg reaktif mendukung diagnosis LPH.

Kata kunci: liken planus hipertrofik, dermatoepidermal junction, HbsAg reaktif

ABSTRACT
Hypertrophic lichen planus (HLP) is a rare case with 1% prevalence. HLP is the most pruritic variant of lichen planus. Most of the
etiologies are idiopathic, certain drugs, or hepatitis C viral infection. This article reported a case of a 35 year-old woman with
symmetric hyperkeratotic verrucous, papules, nodules, and hyperkeratotic and hyperpigmented plaques at dorsal of the feet;
hyperkeratotic and hyperpigmented lesion was also found under the breast and vulva since 11 years ago. The lesion became
thick and itchy. Histopathological HE (hematoxyllin eosin) stain epidermal study revealed a saw-tooth appearance, apoptotic
keratinocytes on the basal cell layer and a band-like infiltrate of lymphocytes at dermoepidermal junction. The patient had a
reactive HbsAg. The diagnosis of HLP is based on clinical presentation and histopathological finding. Reactive HbsAg support the
diagnosis of HLP. Sri Agustina S, Dwi Rakhmawati, Suci Widhiati, Nugrohoaji Dharmawan, Nurrachmat Mulianto, Indah
Julianto, Sunardi Radiono. Hypertrophic Lichen Planus: Case Report.

Key words: hypertrophic lichen planus, dermatoepidermal junction, reactive HbsAg

PENDAHULUAN menurut konfigurasi lesi, morfologi lesi dan dominan adalah CD8, CD45RO (memori),
Liken planus adalah penyakit peradangan lokasi. Terdapat 6 P, yaitu pruritus poligonal, mengekspresikan sel T reseptor α dan β
kronis pada kulit, membran mukosa, kuku planar, ungu, papul, dan plak.1 Liken planus serta γ dan δ yang menyebabkan apoptosis
dan rambut.1 Penyebabnya sebagian besar hipertrofik (LPH) merupakan varian liken keratinosit.1,3 Pada pemeriksaan histopatologi,
idiopatik, kadang-kadang dihubungkan planus berdasarkan morfologi lesi yang sangat ditemukan hiperkeratosis, penebalan stratum
dengan obat (penisilamin, gold, penghambat gatal. Gambaran klinis ditandai dengan plak granulosum, rete ridge epidermis yang runcing
angiotensin converting enzyme (ACE), hiperkeratotik yang tebal kadang-kadang (saw tooth appearance), degenerasi vakuoler
antimalaria, dan kuinidin), atau infeksi dengan permukaan verukosa. Predileksi pada pada lapisan basal (apoptosis keratinosit),
virus, khususnya hepatitis C.2 Liken planus ekstremitas, khususnya tulang kering dan dan infiltrat limfosit pada papila dermis yang
merupakan kasus jarang dengan prevalensi sendi interfalangeal.1-3 membentuk pita.5,7
kurang dari 1% pada populasi dewasa, tidak
dipengaruhi oleh ras dan jenis kelamin. Patogenesis liken planus tidak diketahui. Liken planus adalah self-limiting disease.
Jarang terjadi pada anak-anak dan orang tua. Imunitas seluler berperan sebagai faktor Remisi spontan terjadi setelah 1 tahun. Liken
Sepertiga kasus terjadi pada usia 30-60 tahun. pemicu. Sel T CD4 dan CD8 ditemukan planus hipertrofik remisi rata-rata lebih dari
Gambaran klinis Liken Planus dikelompokkan pada lesi kulit. Infiltrat limfosit yang 8 tahun. Injeksi steroid intralesi diperlukan

Alamat korespondensi email: agustin.agung@gmail.com

CDK-208/ vol. 40 no. 9, th. 2013 679


LAPORAN KASUS

A B C D

Gambar 1
A. Pada regio di bawah payudara, tampak plakat hiperpigmentasi, hipertropik, batas tidak tegas, dengan likenifikasi, aksentuasi folikuler.
B. Pada regio genitalia eksterna, tampak plak hiperpigmentasi, batas tidak tegas, dengan likenifikasi.
C. Pada regio dorsum manus dan interfalang, tampak papul dan nodul hiperpigmentasi, hipertropik, hiperkeratotik, multipel, konfluen, dengan aksentuasi folikuler, dan permukaan veru-
kosa.
D. Pada regio ekstremitas inferior (tulang kering dan dorsum pedis), tampak papul dan nodul hipertropik, hiperkeratotik, multipel, konfluen, dengan aksentuasi folikuler, dan permukaan
verukosa.

untuk lesi yang resisten dengan steroid Pada pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan hiperpigmentasi, permukaan verukosa. Di
topikal. Antihistamin oral diperlukan untuk umum penderita baik, kompos mentis, bawah payudara dan vulva, tampak plak
mengurangi gatal yang dihubungkan dengan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 88x/menit, hiperpigmentasi, hipertropik, multipel,
liken planus.1,2 frekuensi pernapasan 20x/menit, temperatur dengan likenifikasi dan aksentuasi folikuler.
aksial 36,7˚C, berat badan 55 kg. Pada status Tidak didapatkan pembesaran kelenjar limfe
LAPORAN KASUS generalisata, tidak didapatkan tanda-tanda inguinal dekstra dan sinistra serta aksila.
Seorang perempuan 35 tahun, suku Jawa, anemia dan ikterus. Pemeriksaan telinga, (Gambar 1)
warga negara Indonesia, datang ke poliklinik hidung, dan tenggorokan dalam batas normal,
Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Moewardi tidak ada pembesaran kelenjar limfe leher Hasil pemeriksaan laboratorium darah
Surakarta dengan keluhan ada benjolan- dan retroaurikuler. Tidak didapatkan kelainan rutin, fungsi hepar, fungsi ginjal, gula darah
benjolan di tangan dan kaki yang sangat mukosa oral. Pemeriksaan paru dan jantung sewaktu dan urine rutin dalam batas normal.
gatal. Kurang lebih 11 tahun yang lalu dalam batas normal. Pada pemeriksaan Didapatkan HbsAg reaktif. Pemeriksaan
penderita sering merasa gatal pada kaki dan abdomen, tidak terdapat distensi, bising usus histopatologi dari dorsum pedis dengan
tangannya setelah mencuci dengan deterjen; normal, dan tidak ditemukan pembesaran pewarnaan HE mendapatkan epidermis
saat itu penderita bekerja sebagai pembantu hepar dan limpa. Pemeriksaan rambut, kuku, tampak hiperkertosis, hipergranulosis, rete
rumah tangga. Penderita mengobatinya dan saraf dalam batas normal. ridge meruncing membentuk saw tooth
dengan CTM, prednison, dan eritromisin serta appearance, degenerasi vakuoler keratinosit
mengoleskan salep betametason sampai Status dermatologis pada dorsum manus, (apoptosis keratinosit) dan dropping melanin
berobat ke poliklinik kulit dan kelamin RSUD tulang kering dan dorsum pedis terdapat pada membrana basalis. Pada dermoepidermal
Dr. Moewardi Surakarta. Sembilan tahun papul nodul hiperkeratotik, hipertrofik, junction tampak infiltrat limfosit yang
yang lalu penderita menikah, hamil 2 kali dan multipel, konfluen dengan aksentuasi folikuler, membentuk pita, dan terdapat collagen streak
selalu keguguran. Mulai saat itu tidak bekerja
lagi sebagai pembantu rumah tangga dan
tinggal bersama suaminya di Sragen. Saat itu
kulit di bawah payudara dan bibir kemaluan
menebal dan juga sangat gatal; kulit di kaki
dan tangan juga menebal, membesar dan
sangat gatal. Karena dengan pengobatan
yang biasa dilakukan sendiri tidak ada
perubahan dan bertambah gatal, penderita
berobat ke poliklinik kulit dan kelamin Gambar 2 Pewarnaan H&E pada Regio Dorsum Pedis Dekstra
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Di keluarga, A. Pada epidermis, tampak hiperkeratosis, hipergranulosis, rete ridge meruncing membentuk saw tooth appearance, pada
tidak didapatkan riwayat penyakit serupa, dermoepidermal junction tampak infiltrat limfosit yang membentuk pita (pembesaran lemah).
demikian juga dengan suami penderita. Tidak B. Pada epidermis, tampak hipergranulosis dan degenerasi vakuoler keratinosit (apoptosis keratinosit) (pembesaran
ada riwayat sakit kuning, darah tinggi, dan sedang).
kencing manis, baik pada penderita, keluarga, C. Pada stratum basalis, tampak apoptosis keratinosit dan dropping melanin, serta pada dermoepidermal junction terdapat
dan suaminya. collagen streak (pembesaran kuat).

680 CDK-208/ vol. 40 no. 9, th. 2013


LAPORAN KASUS

pada stratum papilare dermis. Simpulan morfologi lesi yang sangat gatal. Gambaran hipertropik, multipel, dengan likenifikasi dan
pemeriksaan histopatologi mendukung klinis ditandai dengan plak hiperkeratotik tebal aksentuasi folikuler yang juga sangat gatal.
diagnosis liken planus hipertrofik. Berdasarkan kadang-kadang dengan permukaan verukosa. Pemeriksaan histopatologi epidermis dorsum
anamnesis, pemeriksaan klinis, laboratorium, Predileksi pada ekstremitas, khususnya tulang pedis dengan pewarnaan H&E menemukan
dan histopatologi ditegakkan diagnosis liken kering dan sendi interfalangeal.1-3 Pada kasus, hiperkeratosis, hipergranulosis, rete ridge yang
planus hipertrofik (LPH) (Gambar 2). didapatkan papul dan nodul hiperkeratotik meruncing membentuk saw tooth appearance,
dan hipertrofik dengan permukaan verukosa apoptosis keratinosit dan dropping melanin.
Penderita saat ini masih diterapi dengan pada kedua ekstremitas (tangan dan kaki Pada dermoepidermal junction, tampak infiltrat
injeksi kortikosteroid 10 mg/mL di satu daerah terutama tulang kering dan sendi interfalang) limfosit yang membentuk pita, dan terdapat
lesi papulonoduler hipertrofik di tangan, dan yang terasa sangat gatal. collagen streak pada stratum papilare dermis.
kortikosteroid topikal potensi kuat di bawah Pada pemeriksaan darah ditemukan HbsAg
payudara dan vulva. Untuk mengurangi gatal Patogenesis liken planus tidak diketahui. reaktif. Diagnosis banding epidermodysplasia
diberikan setirizin 1x10 mg. Juga diberikan Imunitas seluler berperan sebagai faktor verruciformis dapat disingkirkan berdasarkan
metronidazol 2 x 500mg (rencana 2 bulan). pemicu. Sel T CD4 dan CD8 ditemukan pada anamnesis, pemeriksaan klinis, dan
lesi kulit liken planus. Infiltrat limfosit yang pemeriksaan penunjang, terutama
PEMBAHASAN dominan pada liken planus adalah CD8, histopatologi.
Liken planus merupakan kasus jarang, dengan CD45RO (memori) yang mengekspresikan sel
prevalensi kurang dari 1% pada populasi T reseptor α dan β serta γ dan δ, menyebabkan Injeksi intralesi glukokortikoid (10-
dewasa.1,3,14,18,21-23 Tidak dipengaruhi oleh ras apoptosis keratinosit.1,3 Pada pemeriksaan 20mg/ml) dengan pemantauan ketat
dan jenis kelamin. Jarang terjadi pada anak- histopatologi ditemukan hiperkeratosis, mungkin diperlukan. Kecuali itu, retinoid
anak dan orang tua. Sepertiga kasus terjadi penebalan stratum granulosum, rete sistemik, siklosporin sistemik, azatioprin,
pada usia 30-60 tahun. Untuk memudahkan ridge epidermis yang runcing (saw tooth hidroksiklorokuin, IFNα2b, metronidazol 2
diagnosis liken planus, perlu diingat 4P, yaitu appearance), degenerasi vakuoler pada lapisan x 500 mg (1-2 bulan) juga memberi hasil
pruritus, poligonal, ungu (purple), dan papul.1 basal (apoptosis keratinosit), dan infiltrat memuaskan. Talidomid digunakan jika dengan
limfosit pada papilla dermis yang membentuk terapi lain tidak ada perbaikan.1,2 Pada kasus
Diagnosis liken planus hipertrofik (LPH) pada pita. 5,7 ini, diberikan injeksi kortikosteroid 10 mg/mL
kasus ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan di daerah satu lesi papulonoduler hipertropik
klinis, dan pemeriksaan penunjang Diagnosis banding kasus liken planus di tangan, dan kortikosteroid topikal potensi
(laboratorium dan histopatologi).1-3,5-8 hipertrofik ini adalah epidermodysplasia kuat di bawah payudara dan vulva. Untuk
Liken planus adalah penyakit radang kronis verucciformis, penyakit kulit yang sangat langka mengurangi gatal, diberikan setirizin 1 x 10
pada kulit, membran mukosa, kuku, dan akibat human papilloma virus (HPV) dengan mg. Juga diberikan metronidazol 2 x 500mg
rambut.1-3,18-20 Penyebabnya sebagian besar ciri wart datar generalisata di wajah, tangan, (rencana 2 bulan).
idiopatik, kadang-kadang dihubungkan dan kaki. Penyakit ini umumnya dimulai dari
dengan obat (penisilamin, gold, penghambat masa kanak-kanak, belum dapat diobati Liken planus adalah self limiting disease.1-3
angiotensin converting enzyme/ACE, serta dapat terjadi malignansi. Pemeriksaan Remisi spontan terjadi setelah 1 tahun. Pada
antimalaria, dan kuinidin), atau infeksi virus, histopatologi pada epidermis menampakkan liken planus hipertrofik, remisi rata-rata lebih
khususnya hepatitis C.2,9-13,16,17 Terdapat hiperkeratosis, parakeratosis, papilomatosis, dari 8 tahun.1,3,18,19 Pada kasus ini, keluhan
hubungan antara tingginya prevalensi HbsAg serta koilosit.24 sudah dirasakan sejak 11 tahun yang lalu,
pada penderita liken planus dibandingkan terasa menebal sejak 9 tahun silam, dan tidak
control.10 Juga terdapat hubungan antara Diagnosis liken planus hipertrofik pada kasus pernah sembuh.
vaksinasi hepatitis B dengan terjadinya liken ditegakkan dengan ditemukannya papul
planus.11 nodul hiperkeratotik, hipertrofik, multipel, SIMPULAN
konfluen dengan aksentuasi folikuler, Telah dilaporkan satu kasus liken planus
Gambaran klinis liken planus dikelompokkan hiperpigmentasi, permukaan verukosa pada hipertrofik pada seorang perempuan 35
menurut konfigurasi lesi, morfologi lesi dan dorsum manus, tulang kering dan dorsum tahun. Diagnosis didasarkan atas anamnesis,
lokasi yang terlibat. Liken planus hipertrofik pedis yang sangat gatal . Di bawah payudara pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan
(LPH) merupakan varian berdasarkan dan vulva, tampak plakat hiperpigmentasi, penunjang (laboratorium dan histopatologi).

DAFTAR PUSTAKA
1. Pittelkow MR, Daoud MS. Lichen Planus. In: Wolff K, editor. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 7th ed McGraw Hill Co; 2008. p. 244-55.
2. Bridge KH. Lichen planus. In: Dermatology for skin of color. McGraw Hill Co; 2009. p. 152-7.
3. Cleach LL, Chosidow O, Cribier B. Lichen planus. In: Evidence-based dermatology; 2003. p. 253-62.
4. Beachkofsky TM, Wisco OJ, Owens NM, Hodson DS. Verrucous nodules on the ankle. J Family Practice. 2009;58:427-30.
5. Shimizu H. Disorders of abnormal keratinization. In: Textbook of dermatology. Hokkaido University Pers; 2007. p. 250-2.
6. Taylor G, Heilman ER. Interface dermatitis. In: Color atlas of dermatopathology. Informa Healthcare USA, Inc; 2007. p. 23-4.

CDK-208/ vol. 40 no. 9, th. 2013 681


LAPORAN KASUS

7. Brehmer-Andersson A. Lichen planus and lichen nitidus. In: Dermatopathology. New York; 2006. p. 170-4.
8. Sterry W, Paus R, Burgdorf W. Papulosquamous disorder. In: Thieme clinical companions dermatology. New York; 2006. p. 286-8.
9. Medina J, Garcia Buey L, Moreno-Otero R. Review article: Hepatitis C virus-related extra-hepatic disease —aetiopathogenesis and management. Aliment Pharmacol Ther. 2004;20:129-
41.
10. Daramola OOM, George AO, Ogunbiyi AO, Otegbayo JA. Hepatitis B virus in Nigerians with lichen planus. WAJM. 2004;23:104-6.
11. Calista D, Morri M. Lichen planus induced by hepatitis B vaccination: A new case and review of the literature. Internat J Dermatol. 2004;43:562-4.
12. Dogan B. Dermatological manifestations in hepatitis B surface antigen carriers in east region of Turkey. JEADV. 2005;19:323-5.
13. Helvaci MR, Soyucen E, Seyhanli M, Cimbiz A, Tumkaya M. Mutual relationship of hepatitis C virus infection with hepatitis B. J Med Sci. 2006;6:257-61.
14. Sripathi H, Kudur MH, Prabhu S, Pai SB. Punctate keratotic papules and plaques over palm. Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2010;76:449.
15. Kossard S, Artemi P. Acitretin for hypertrophic lichen planus–like reaction in a burn scar. Arch Dermatol. 2000;136:591-4.
16. Nnoruka EN. Lichen planus in African children: A study of 13 patients. Pediatric Dermatology. 2007;24:495-8.
17. Nasreen S, Ahmed I, Wahid Z. Associations of lichen planus: A study of 63 cases. J Pakistan Assoc Dermatologists. 2007;17:17-20.
18. Lichen planus. [Internet]. 2011 [cited 2011 Mar 22]. Available from: http://www.dermnetnz.org/scaly/lichen-planus.html.
19. Chuang TY, Stitle L. Lichen planus. Emedicine Dermatology [Internet]. 2011 [cited 2011 Mar 23]. Availlable from: http://emedicine.medscape.com/article/1123213-overview.
20. O’Connell TX, Nathan LS, Satmary WA, Goldstein AT. Non-neoplastic epithelial disorders of the vulva. Am Fam Physician. 2008;77:321-6,330.
21. Dervis E, Serez K. The prevalence of dermatologic manifestations related to chronic hepatitis C virus infection in a study from a single center in Turkey. Acta Dermatoven. 2005;14:93-8.
22. Raslan HMZ, Ezzat WM, Hamid MFAE, Emam H, Amre KS. Skin manifestations of chronic hepatitis C virus infection in Cairo Egypt. La Revue de Santé de la Méditerranée orientale.
2009;15(3):692-700.
23. Hill AM, Reimer SS, Newman CC, Brown TJ. Hepatitis viruses. In: Mucocutaneous manifestations of viral diseases. Marcel Dekker Inc; 2002. p. 529-46.
24. Androphy EJ, Lowy DR. Wart. In: Wolff K, editor. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 7th ed. McGraw Hill Co; 2008. p. 1912-23.

682 CDK-208/ vol. 40 no. 9, th. 2013

Anda mungkin juga menyukai