Teori Ralat PDF
Teori Ralat PDF
Masalah Tanpa
rumit Pendekatan
Dengan Pendekatan
Sistem
yang diselesaikan
sederhana
Analisa Hasil
teoritis teoritis
Ya ? Tidak
Hipotes selesai cocok
a
Pengujian Hasil
eksperimen eksperimen
PERANAN EKSPERIMEN DALAM PERKEMBANGAN ILMU
I. PENDAHULUAN
Apa itu Fisika? Berciri: umum, mendasar (basiknya)
Apa itu Praktikum Fisika Dasar? Pembuktian teori
Mengapa perlu Praktikum Fisika Dasar? Kognitif, motorik
Apa manfaatnya? Bisa: menulis, meneliti, lebih memahami
Manfaat, dan perannya bagi fakultas masing-masing?
1.1 Peristilahan
Istilah : Ralat = Ketakpastian
Ralat : resiko dari pengukuran
Penyebab : keterbatasan kemampuan alat ukur, obyek, pengukur
II. PENGUKURAN
Tujuan: 1. ideal : memperoleh hasil ukur yang tepat betul
(tak pernah tercapai, waktu gerhana bulan)
2. sejati : memperoleh hasil ukur yang benar dan baik
(baik = teliti dan bisa dipercaya)
Hasil ukur benar : sesuai acuan
Hasil ukur baik : memberikan ralat relatif (dalam persen) ber- nilai kecil
Hasil ukur : kisaran antara nilai minimum dan maksimum
x ( x x )
N
x1 x 2 ... x N
xi
x i 1 = nilai ukur rerata (terbolehjadi benar)
N N
N
(x x ) i
2
x i 1
= nilai ralatnya = ralat mutlak
( N 1)
xmin ( x x ) xmax ( x x )
Contoh:
1. Mengukur nilai percepatan gravitasi bumi (g)
Acuan : g= 978 cm/s2
x
(a) alat jelek : 50% bisa disebut baik dan dipercaya
x
x
5% bahkan tidak dipercaya
x
x
(b) alat baik : 1,5% terlalu kasar
x
Cara membuat hasil ukur baik: ralat relatifnya dibuat kecil, tanpa dengan
menyiksa diri.
Cara membuat ralat relatif menjadi kecil, diperkecil/dibuang ralat dari setiap
sumbernya.
Sumber ralat:
(a) ralat rambang (random error),
(b) ralat sistematis,
(c) ralat kekeliruan tindakan.
(a) Ralat rambang
Disebabkan karena pengukuran berulang.
Cara memperkecil: dilakukan pengukuran banyak kali.
N
(x x ) i
2
S x x i 1
Persamaannya:
( N 1) ;
i
10
l (l l ) 2
i
l i 1 l S l i 1
Penyelesaian:
10 = 10,00 cm
10(10 1) =
0,05
l
Persamaan: T 2
g
Tujuan : mengukur g
Hasil ukur teliti bila: T dan l teliti
T 2 4 2
mem-pengaruhi g (Gambar 4). Slope = S =
l g
Contoh 3:
(a) Mengkur luas: panjang ( x1 x1 x1 ), lebar ( x2 x2 x2 ),
dicari: A ( A A ) , Gambar 5.
(b) Mengukur volume silinder: diameter ( d d d ), panjang
(l l l ), dicari: V V V (Gambar
6).
( Amak Amin )
(a) A x1 x2 ; A ; Amak ( x1mak )( x2mak ) ;
2
Amin ( x1 min )( x2 min )
atau
A A
A ( x1 ) 2 ( x 2 ) 2 ( x 2 x1 ) 2 ( x1 x 2 ) 2
x1 x 2
x1 x 2 xx
( x1 ) 2 ( 1 2 x 2 ) 2
x1 x2
A x x
( 1 )2 ( 2 )2
A x1 x2
V V
(b) V d 2 t ; V ( d ) 2 ( t ) 2
4 d t
V 2d 2 t
Hasilnya: ( ) ( )2 ;
V d t
V. GRAFIK
Untuk memudahkan pandangan
Aturan membuat grafik:
1. sebab (= absis, yang diatur), akibat (= ordinat, yang diukur)
2. skala = angka bulat dan mudah
3. 30o < slope < 60o
4. garis = garis terbolehjadi melalui seluruh titik
5. untuk analisis, grafik dibuat linear