Hernia Pada Anak
Hernia Pada Anak
REFERAT
HERNIA PADA ANAK
DISUSUN OLEH :
ARIANTI MIRANTI LESTARI FAJRIN
I11109072
A. Definisi
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Hernia terdiri atas cincin,
kantong dan isi hernia. Hernia diberi nama menurut letaknya. 1
B. Epidemiologi
Walaupun angka kejadian hernia inguinal indirek pada bayi dan anak tidak
diketahui secara pasti, tetapi angka kejadian berkisar antara 1-5%. 50% hernia
terjadi di sisi sebelah kanan. Bayi prematur meningkatkan risiko untuk hernia
inguinal dengan angka kejadian rata-rata adalah 2% pada perempuan dan 7-30%
pada laki-laki. Hernia inguinal lebih sering pada laki-laki dengan rasio 4-8: 1
dibandingkan dengan perempuan. 2,3
C. Etiologi
Pada bayi dan anak hernia terjadi karena tidak tertutupnya beberapa lubang
yang pernah ada semasa bayi dalam kandungan. Sebelum atau sesudah bayi lahir
seharusnya lubang-lubang tersebut menutup, namun pada bayi dan anak yang
mengalami hernia, hal ini tidak terjadi. 4
Hernia pada anak adalah kondisi medis dimana jaringan atau struktur atau
bagian dari organ yang mencuat melalui jaringan otot atau membran. Risiko
3
terjadinya hernia meningkat pada bayi yang lahir prematur atau memiliki ayah/ibu
yang memiliki hernia sewaktu bayi.5
Penyebab hernia pada anak antara lain5:
1. Kelemahan otot atau jaringan
Faktor ini adalah faktor utama yang menyebabkan hernia. Kelemahan
pada jaringan membuat organ-organ internal untuk menonjol keluar.
2. Kongenital
Pada beberapa kasus, beberapa lubang salah satu contoh kanalis
inguinalis tidak dapat ditutup dengan benar setelah anak dilahirkan karena
faktor tertentu. Ini merupakan faktor risiko untuk pengembangan hernia.
3. Faktor genetik
Hernia umbilical dapat diturunkan melalui genetik.
Rasio antara laki-laki dan wanita adalah 4:1. Sekitar 50% akan
muncul sebelum umur 1 tahun. Kebanyakan akan muncul pada umur 6
bulan. Hernia inguinalis yang paling lazim pada anak adalah hernia
inguinalis tidak langsung (indirek). Hernia langsung (direk) jarang dan
terjadi pada sekitar 1% dari seluruh hernia inguinalis. Enam puluh
persen dari hernia inguinalis ada pada sisi kanan, 30% pada sisi kiri,
dan 10% bilateral.8
c. Etiologi
Hernia inguinalis umumnya diderita bayi/anak laki-laki
(dominan pada bayi prematur). Sebab saluran tempat turunnya buah
pelir dari rongga perut ke kantung buah pelir tetap terbuka saat lahir
(prosesus vaginalis yang paten). Ukuran lubang (Anulus inguinalis)
cukup besar, sehingga sebagian usus bayi bisa turun ‘mengikuti’ buah
pelir membentuk benjolan (kurang-lebih sebesar ibu jari orang
dewasa). Kemaluan penderita hernia tipe ini membesar.8
d. Faktor Predisposisi9
1) Prosesus vaginalis yang tetap terbuka
2) Prematuritas
3) Peninggian tekanan intra abdomen: batuk kronik,
mengejan.
4) Penyakit tertentu : Hidrocephalus dengan shunt
ventrikulo-peritoneal, disebut-sebut sebagai faktor yang
berperan dalam hal timbulnya hernia inguinalis pada bayi
dan anak.
e. Embriologi dan Patogenesis9
Saat pertumbuhan janin laki-laki di rahim sampai dengan siap
dilahirkan, testis berkembang di perut dan kemudian bergerak turun ke
dalam skrotum melalui daerah yang disebut kanalis inguinalis. Tak
lama setelah bayi lahir, kanalis inguinalis menutup, mencegah
berpindah kembali ke perut. Jika daerah ini tidak menutup
sepenuhnya, sebuah lekukan usus dapat masuk ke dalam kanalis
5
h. Diagnosis8,9
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik.
Benjolan akan membesar jika penderita batuk, membungkuk,
menangis atau mengedan. Gejala dan tanda klinik hernia banyak
ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada hernia reponibel keluhan
satu-satunya adalah benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu
berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah
berbaring . Nyeri yang disertai mual atau muntah timbul ketika terjadi
inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.
Dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak dapat dicoba
mendorong isi hernia dengan menonjolkan kulit skrotum melalui
anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat
direposisi atau tidak. Dalam hal hernia dapat direposisi, pada waktu
jari masih berada dalam anulus eksternus, pasien diminta mengedan.
Kalau hernia menyentuh ujung jari, berarti hernia inguinalis lateralis,
dan kalau samping jari yang menyentuh menandakan hernia inguinalis
medialis.
i. Diagnosis Banding8,9
1) Hidrocele pada funikulus spermatikus maupun testis.
Hal yang membedakan: pasien diminta mengejan bila
benjolan adalah hernia maka akan membesar, sedang bila
hidrocele benjolan tetap tidak berubah. Bila benjolan
terdapat pada skrotum, maka dilakukan pada satu sisi,
sedangkan disisi yang berlawanan diperiksa melalui
diapanascopy. Bila tampak bening berarti hidrocele
(diapanascopy +). Pada hernia: canalis inguinalis teraba
usus, fluktuasi positif pada hernia.
2) Kriptochismus
Testis tidak turun sampai ke skrotum tetapi
kemungkinanya hanya sampai kanalis inguinalis.
3) Undesensus testis
11
biasanya tidak erimatosa atau sangat nyeri, seperti terlihat pada hernia
strangulasi.
Hernia harus segera dikurangi dan bisa berhasil pada sekitar
95% kasus. Hernia inguinalis inkarserata pada anak tidak biasa
membutuhkan opersai gawat darurat. Pengurangan hernia inguinalis
dibantu dengan sedasi barbiturat berdaya pendek atau kloralhidrat dan
menempatkan penderita pada posisi kepala lebih rendah
(Trendelenburg). Bungkusan es tidak digunakan karena menyebabkan
nekrosis lemak pada bayi kecil. Jika anak sudah tenang, pengurutan
yang lembut isi hernia ke arah cincin luar dan atau dalam bisa
dilakukan. Setelah hernia berkurang, operasi elektif harus dilakukan
dalam waktu 24-48 jam jika edema sudah berkurang.
Anak dengan hernia strangulasi mempunyai tanda sistemik gangguan
vaskuler seperti takikardi dan demam, massa di pangkal paha biasanya
eritematosa dan sangat halus. Anak ini membutuhkan tindakan operasi
segera. Keadaan tersebut sangat jarang terjadi pada kelompok umur
pediatri. Angka komplikasi setelah operasi gawat darurat untuk hernia
inkarserata atau strangulasi, kira-kira 20 kali angka komplikasi yang
terkait dengan prosedur elektif.
l. Prognosis 6,9
Hasil perbaikan hernia inguinalis pada bayi dan anak sangat
baik. Angka komplikasi setelah perbaikan hernia inguinalis pada anak
sekitar 2%. Insiden infeksi luka mendekati 1%. Peningkatan insiden
kumat ditemukan bila ada riwayat inkarserata atau strangulasi, pada
anak dengan penyakit jaringan pengikat, dan penyakit saluran napas
kronis, dan bila ada kenaikan tekanan intraabdomen, seperti bayi
dengan pirau (shunt) ventrikuloperitoneum. Jejas pada nervus
ileoinguinlais atau vas deferens jarang. Gangguan testis ditemukan
pada 3-5% anak laki-laki yang datang dengan hernia inkarserata.
16
2. Hernia Umbilikal5
Ketika janin tumbuh dan berkembang selama kehamilan, ada lubang
kecil pada otot perut yang memungkinkan tali pusat menghubungkan ibu ke
bayi. Sebelum kelahiran, bukaan pada otot perut itu menutup. Kadang-
kadang, bukaan itu tidak menutup sepenuhnya, dan masih ada lubang kecil.
Jika dinding perut tidak menutup sempurna saat lahir, kala bayi itu
menangis terlalu lama maka daerah sekitar pusar tampak membesar dan
menonjol. Sebuah lekukan usus dapat bergerak ke dalam lubang diantara
otot perut itu dan menyebabkan hernia. Hernia umbilikal sering diderita oleh
bayi yang baru lahir.
Hernia umbilikalis merupakan hernia kongenital pada umbilikus yang
hanya tertutup peritonium dan kulit. Hernia ini terdapat pada kira-kira 20%
bayi dan angka ini lebih tinggi lagi pada bayi prematur. Tidak ada
perbedaan angka kejadian antara bayi lelaki dan perempuan.
Gejala klinis hernia umbilikalis berupa penonjolan yang mengandung isi
rongga perut yang masuk melelui cincin umbilikus akibat peninggian
tekanan intraabdomen, biasanya ketika bayi menangis. Hernia umumnya
tidak menimbulkan nyeri dan sangat jarang terjadi inkarserasi.
Penatalaksanaan hernia umbilikalis, bila cincin hernia kurang dari 2
cm umumnya regresi spontan akan terjadi sebelum bayi berumur enam
bulan, kadang cincin baru tertutup setelah satu tahun. Usaha untuk
mempercepat penutupan dapat dikerjakan dengan mendekatkan tepi kiri dan
kanan, kemudian memancangnya dengan pita perekat (plester) untuk 2-3
minggu. Dapat pula digunakan uang logam yang dipancangkan diumbilikus
untuk mencegah penonjolan isi rongga perut. Bila sampai usia satu setengah
tahun hernia masih menonjol, umumnya diperlukan koreksi operasi. Pada
cincin hernia yang melebihi 2 cm jarang terjadi regresi spontan dan lebih
sukar diperoleh penutupan dengan tindakan konservatif.
3. Hernia Diafragmatik5
Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ perut ke dalam rongga
dada melalui suatu lubang pada diafragma. Sebagian usus (dan dapat
17
disertai isi rongga perut lain) masuk ke dalam rongga dada. Akibatnya, bayi
baru lahir sering langsung sesak dan biru. Bila ini yang terjadi, perlu
penanganan segera. Benjolan tersebut sering terabaikan bagi sebagian
orangtua, karena benjolan hernia sering hilang timbul.
Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000 kelahiran dan 80-90% terjadi
pada sisi tubuh bagian kiri. Janin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir,
berbagai sistem organ berkembang dan matur. Diafragma berkembang
antara minggu ke-7 sampai 10 minggu kehamilan. Esofagus (saluran yang
menghubungkan tenggorokan ke abdomen), abdomen, dan usus juga
berkembang pada minggu itu.
Pada hernia tipe Bockdalek, diafragma berkembang secara tidak wajar
atau usus mungkin terperangkap di rongga dada pada saat diafragma
berkembang. Pada hernia tipe Morgagni, otot yang seharusnya berkembang
di tengah diafragma tidak berkembang secara wajar.
Pada kedua kasus di atas perkembangan diafragma dan saluran
pencernaan tidak terjadi secara normal. Hernia difragmatika terjadi karena
berbagai faktor, yang berarti “banyak faktor” baik faktor genetik maupun
lingkungan.
Lesi ini biasanya terdapat pada distress respirasi berat pada masa
neonatus yang disertai dengan anamali sistem organ lain misalnya anamali
sistem saraf pusat atresia esofagus, omfalokel dan lain-lain.
Pemisahan perkembangan rongga pada dada dan perut
disempurnakan dengan menutupnya kanalis pleuropertioneum
posteriolateral selam kehamilan minggu kedelapan. Akibat gagalnya kanalis
pleuroperikonalis ini menutup merupakan mekanisme terjadinya hernia
diafragma. pada neonatus hernia diafragma disebabkan oleh gangguan
pembentukan diafragma yang ditandai dengan gejala. Anak sesak nafas
terutama kalau tidur datar, dada tampak menonjol tetapi gerakan nafas tidak
nyata. Perut kempis dan menunjukkan gambaran skafoit. Post apeks jantung
bergeser sehingga kadang-kadang terletak di hemitoraks kanan.
18
DAFTAR PUSTAKA