Anda di halaman 1dari 2

Skenario kasus Fraktur.

Tn. P (25 th) mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengendarai sepeda motor
sekitar 2 tahun yang lalu. Sadar saat kejadian,mengeluhkan nyeri di area fraktur,
kaki kanan tidak digerakkan. Setelah kejadian dibawa ke RS A. Dilakukan rontgen
dan dinyatakan fraktur terbuka femur dextra. Dilakukan operasi dengan internal
fixation pada keesokan harinya jam 09.00 WIB dan rawat inap pasca operasi
sekitar 10 hari. Kontrol ke rumah sakit tidak teratur. Dari luka post op keluar cairan
nanah berbau, nyeri.

Sekitar 4 bulan pasca operasi pertama, nyeri dirasakan di bagian dalam tulang
dengan intensitas semakin meningkat, terbentuk lubang di bagian tengah luka
operasi dengan nanah keluar bertambah banyak, dan badan terasa demam sampai
menggigil. Dilakukan rontgen ulang didapatkan inplant failure.

Operasi ke-2 dilakukan untuk repair internal fixation dan pemasangan internal
fixation ke-2 menggunakan broad plate dan screw. Pasca operasi ke-2 kontrol
dilakukan secara teratur pada permulaannya, namun selanjutnya pasien mengobati
dengan membeli antibiotic dan menentukan dosisnya sendiri. Selama pengobatan
mandiri tidak menunjukkan perbaikan.

Pasien kemudian mencari pendapat lain (second opinion) dengan mendatangai RS


B yang diharapkan dapat menangani lebih baik. Di RS B, pasien didagnosa open
fraktur intected non-union trochanteric femur dextra post ORIF dan direncakan
akan dilakukan operasi, namun pasien menolak.
Terapi yang pernah didapatkan di RS A: Tranfusi PRC, Ceftriaxone 2x1 gr,
Gentamycine 2x80 mg, Ketorolac 3x1 amp, Ranitidine 3x1 amp

TUGAS:
1. Jelaskan Patofisiologi fraktur sampai terjadinya komplikasi pada kasus diatas?
2. Jelaskan Pengkajian yang perlu dilengkapi pada kasus diatas?
3. Jelaskan masalah keperawatan utama pada kasus diatas?
4. Dengan menggunakan format pengkajian dan asuhan keperawatan, jelaskan
intervensi keperawatan pada kasus diatas?

Anda mungkin juga menyukai