Referensi :
1. Eugene F Brigham Joel F Houston 1
2. Weston ,Fred J Copeland,Thomas E 1
3. JF Weston, Eugene F Brigham 1
4. Arthur J Keown,David F Scott, John D Martin ,JW Petty 1
5. James Van Horne,John M Markowitz,JR 1
6. Douglas R Emery,John D Finnerty, John D Stowe
Neraca PT ABC
Per 31 Desember 200x
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas &Surat Berharga xxxxx Hutang dagang xxxxx
Persediaan xxxxx Hutang wesel xxxxx
Piutang xxxxx Hutang lainnya xxxxx
Aktiva Lancar lainnya xxxxx Total hutang lancar xxxxx
Total Aktiva lancar xxxxx Hutang jangka panjang
Penjualan xxxxx
Harga Pokok Penjualan xxxxx
Laba Kotor xxxxx
Biaya Operasional xxxxx
Biaya Non Operasional xxxxx
Biaya Penyusutan (depresiation Expense) xxxxx
Total Biaya xxxxx
Laba bersih sebelum bunga dan pajak (EBIT) xxxxx
Biaya bunga xxxxx
Laba bersih sebelum pajak xxxxx
Laba bersih setelah pajak xxxxx
PT ABC
Laporan Arus kas dengan Metode Tidak Langsung
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 200x
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Laba bersih xxxx
Penyusutan xxxx
Perubahan pada modal kerja
Penurunan (Kenaikan) Piutang Usaha xxxx
Penurunan (Kenaikan) persediaan xxxx
Penurunan (Kenaikan) aktiva lancar lainnya xxxx
Penurunan (kenaikan) utang lancar xxxx
Kenaikan (penurunan) utang lancar lainnya xxxx
Kas bersih yg tersedia(digunakan) dari aktivitas operasi xxxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Tambahan AT xxxx
Tambahan pada aktiva tetap lainnya xxxx
Kas bersih yg tersedia(digunakan)melalui aktivitas investasi xxxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerbitan Saham Biasa xxxx
Pembelian Obligasi (penurunan) xxxx
Pembayaran Dividen xxxx
Kas bersih yg tersedia(digunakan)melalui aktivitas investasi xxxx
Kenaikan (penurunan) kas & setara kas xxxx
Kas & setara kas, 31 Des 2006 xxxx
Kas & setara kas, 31 Des 2006 xxxx
Rasio Keuangan
Rasio Keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antara item-item pada
laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba)
Rasio Keuangan terdiri dari :
A. Rasio Likuiditas (Liquidity ratios)
Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya
dengan kewajiban lancar
Rasio likuiditas berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban
jangka pendek.
Rasio likuiditas (Liquidity ratios) terdiri dari :
Current Asset
1. Current Ratio : Current Liabilities
CA-Inventory
Current liabilities
Persedian adalah aktiva lancar yang paling tidak likuid dan bila terjadi likuidasi maka
persediaan merupakan aktiva yang paling sering menderita kerugian.Oleh karena itu
pengukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa
mengandalkan persediaan merupakan hal yang penting
Rasio ini mengukur persentase dana yang disediakan kreditur, kreditur lebih
menyukai rasio utang yang rendah karena semakin rendahrasio ini semakin besar
perlindungan terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa likuidasi, disisi lain
pemegang saham akan menginginkan leverage yang lebih besar karena akan
meningkatkan laba yang diharapkan.
D. Coverage Ratios
Sama dengan TIE namun rasio ini lebih inklusif karena mengakui bahwa banyak
aktiva perusahaan dilease dan harus melakukan pembayaran dana pelunasan
Rendahnya Marjin laba atas penjualan bisa diakibatkan penggunaan utang karena
memiliki beban bunga yang lebih besar, perusahaan dengan Marjin laba yang
rendah akan memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi kepada pemegang
saham karena menggunakan leverage keuangan (penggunaan pembiayaan dengan
utang)
EBIT
2. Basic Earning Power (BEP) : = ..........%
Total Aktiva
Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba
sebelum pengaruh pajak serta leverage (laba operasi), hal ini berguna untuk
membandingkan perusahana dengan situasi pajak yang berbeda dan tingkat
leverage yang berbeda
Kemudian kita membagi harga pasar per saham dengan nilai buku untuk
memperoleh Rasio Nilai Pasar /buku (market/ book ratio
x
Profit margin Perputaran total aktiva
Penyusutan
Rasio komparatif dan Benchmarking
Analisa rasio melibatkan perbandingan-perbandingan, dimana rasio perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama yaitu terhadap angka
rasio rata-rata industri. Banyak perusahaan juga membandingkan dengan rasio-rasio
keuangannya dengan rasio keuangan sekelompok perusahaan yang sudah maju.
Disamping membandingkan rasio perusahaan terhadap rata-rata industri, perbandingan
juga dapat dilakukan terhadap rasio-rasio perusahaan bencmark atau perusahana kelas
dunia, pesaing dalam industri perusahaan, teknik ini juga disebut Benchmarking dan
perusahaan yang dijadikan pembanding disebut perusahaan benchmark ( benchmark
companies). Penggunaan benchmark ini sangat berguna bagi manajemen perusahaan
dalam melihat posisi perusahaan secara relatif dibanding perusahaan pesaing, dimana
rasio comparatif dapat tersedia dari berbagai sumber, untuk lebih memahaminya
diberikan contoh misalnya perusahaan yang akan dibandingkan adalah Allied Food
Product maka posisi perusahaan tersebut diantara pesaing adalah :
Nama Perusahaan Marjin Laba
Campbell Soup 10,1%
Heinz 7,2
Sara Lee 4,9
Morningstar 3,8
Allied Food Product 3,8
Dole Food Company 3,8
Flower Industri 2,5
Dean Food 1,7
Atau
EVA = Net Income - [(Equity capital) ( cost of capital)]
$9000 - [(50.000)(0,14)] = $2,000
Pertanyaan :
1. Jelaskan mengapa kreditor jangka panjang tertarik pada rasio likuiditas ?
2. Rasio keuangan mana yang paling sering anda pertimbangkan jika anda berada
dalam posiis sebagai berikut :
3. Bangkir yang sedang mempertimbangkan pendanaan persediaan musiman
4. Investor ekuitas yang kaya
5. Manajer dana pensiun yang memeprtimbangkan pembelian obligasi
6. Mengapa perusahaan yang dapat menghasilkan laba operasional yang besar
terkadang tidak dapat membayar hutang-hutangnya jika jatuh tempo? Rasio
keuangan apa yang dapat digunakan untuk mendeteksi situasi tersebut?
7. Apakah peningkatan rasio perputaran perusahaan juga berarti peningkatan
keuntungan
Soal Kasus :
Kasus 1
Dibawah ini adalah laporan keuangan dari PT Sanghiang
Neraca untuk 31 Desember 2005 dan 2006 adalah sebagai berikut :
Perkiraan Tahun 2004 Tahun 2005
Kas 18.000.000 1.000.000
Piutang dagang 25.000.000 32.000.000
Persediaan 58.000.000 91.000.000
Total aktiva lancer 101.000.000 124.000.000
Tanah 40.000.000 52.000.000
Bangunan & Peralatan 140.000.000 200.000.000
Akum Penyusutan ( 56.000.000 ) ( 76.000.000 )
Total aktiva tetap 124.000.000 176.000.000
Laporan rugi laba untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2004 dan 2005
Perkiraan Tahun 2004 Tahun 2005
Penjualan 250.000.000 320.000.000
Harga pokok penjualan 150.000.000 192.000.000
Laba kotor 100.000.000 128.000.000
Biaya operasi :
Biaya tetap 42.000.000 42.000.000
Biaya variabel 25.000.000 32.000.000
Biaya penyusutan 9.000.000 20.000.000
Total biaya operasi 76.000.000 94.000.000
EBIT 24.000.000 34.000.000
Bunga 6.000.000 12.200.000
EBT 18.000.000 21.800.000
Pajak 9.000.000 10.900.000
Laba bersih 9.000.000 10.900.000
Jawaban kasus 1
Rumus Perhitungan Rata-rata Tahun Tahun Komentar
industri 2004 2005
Rasio lancar : CA/CL 1,8 1,8 0,89
Rasio cepat : CA-Inv/CL 0.7 0,78 0,23
Jk waktu penagihan (DSO) : 37 kali 36 36
Piutang/Penjualan per hari
Perputaran persediaan : Penjualan/persediaan 2,5 kali 4,3 3,5
Rasio hutang : Debt/TA 58 % 50 % 61,3 %
Marjin laba kotor = GPM/Penjualan 38 % 40 % 40 %
Marjin laba operasi : 10 % 9,6 % 10,6 %
Perputaran Total Aktiva (TATO) = 1,14 kali 1,11 kali 1,06 kali
Penjualan/TA
Perputaran Aktiva Tetap ( FATO)= 1,40 kali 2,016 1,81 kali
Penjualan/TATetap kali
Kasus 2
Lengkapilah Neraca dan informasi penjualan PT Maju Bersama dalam tabel berikut
ini dengan menggunakan data keuangan dibawah ini :
PT MAJU BERSAMA
BALANCE SHEET
PER 31 DES 2004
( Dalam ribuan rupiah)
Kas 150.000 Utang usaha 300.000
Piutang Usaha 225.000 Utang jangka panjang 480.000
Persediaan 324.000 Saham biasa 460.000
Akticva tetap 601.000. Laba ditahan 60.000
Total aktiva 1.300.000 Total kewajiban & Ekuitas 1.300.000
HPP 2.592.000 Penjualan 3.240.000
3. Kasus 3
Lengkapi neraca dan informasi penjulan dari PT. Bromo dalam tabel berikut ini
dengan menggunakan data keuangan di bawah ini.
a. Ratio hutang terhadap total aktiva 50%
b. Ratio lancar 0,80
c. Perputaran total aktiva 1,5 kali
d. Jika waktu penagihan piutang 20 hari
e. Profit Margin 25%
f. Inventory Turn Over 18 kali
PT. Bromo
Neraca Proforma
(dalam jutaan rupiah)
Jawaban kasus 3
a) Debt/TA = 50% --- Debt = TA x 50% = Rp 900 juta x 50% = Rp 450 juta
b) Qurrent Ratio = 0,8 x ----CA / CL = 0,8 ----- CA = 0, x Rp 200 juta =
Rp 160 juta
c) TATO = Sales/ TA = 1,5 ----- Sales = 1,5 x Rp 900 juta = Rp 1.350 juta
d) DSO = Piutang / Penjualan perhari = 25 hari ----
Piutang = 25 x (3.240.000/360) =Rp 75 juta
e) Inventory Turn Over = Sales / Inventory = Rp 1.350 juta / Inv = 15 kali -----
Inventory = Rp. 75 juta
f) Gross Profit Margin = GP/Sales = 25% ------ GP = 25% x Rp 1.350 juta =
Rp 337,5 juta
Kasus 5
Dupont & ROA
Berikut ini adalah data 3 buah perusahaan yang bergerak dalam satu jenis industri
yang sama yang diambil dari data Neraca dan Rugi Laba sebagai berikut :
Uraian PT X PT Y PT Z
Sales Rp 10.000.000.000 (d) (g)
Net Income Rp. 50.000.000 Rp 60.000.000 (h)
Total Assets Rp. 200.000.000 (e) Rp 400.000.000
Total Assets Turn Over (a) (f) 0,4
Profit Margin (b) 0,4 % 5%
Return On Assets (ROA) (c) 3% (i)
1. Tentukanlah besarnya (a), (b),(c) (d), (e),(f) ),(g) (h), (i)
2. Jelaskan penilaian/pendapat anda terhadap ketiga perusahaan tersebut
Jawaban kasus 5 :
1.
a) TATO = Sales / Total Asset = Rp 10 M/ Rp 200.000.000= 5 kali
b) Profit Margin = Net Income/Sales = Rp 50 Juta/ Rp 10 M = 5%
c) ROA = Net Income/TA = Rp 50 Juta /Rp 299 Juta = 0,25 atau (b) x (a) = 5% x 5
= 25%
d) Profit margin = NI / Sales --- Sales = NI / Profit Margin = Rp 60 Juta / 0,4% =
Rp15 M
e) ROA = NI / TA --- 3% = Rp 60 Juta / TA --- TA = Rp 60 Juta / 3% = Rp 2 M
f) TATO = Sales / TA --- TATO = Rp 15 M / Rp 2 M = 7,5 kali
g) Sales = TATO x TA = 4 x Rp 500 Juta – Rp 2 M
h) Profit Margin = NI/Sales --- NI = Profit Margin x Sales = 5% x Rp 2 M = Rp 10
Juta
i) ROA = NI/TA = Rp 10 Juta/ Rp 500 Juta = 2%
Uraian PT X PT Y PT Z
Sales Rp 10.000.000.000 (d) = Rp 15 M (g) = Rp 200 Jt
Net Income Rp. 50.000.000 Rp 60.000.000 (h) = Rp 100 Jt
Total Assets Rp. 200.000.000 (e) = Rp 2 M Rp 400.000.000
Total Assets Turn Over (a) = 5 kali (f) = 7,5 kali 0,4
Profit Margin (b) = 5 % 0,4 % 5%
Return On Assets (ROA) (c) = 25 % 3% (i) = 2%