Oleh :
Annisa Nurhafizah (1810312320001)
Annisa Maulidina (1810312320009)
Elfa Riyani Maulida (1810312320020)
Ghina Salsabilla Pratiwi (1810312320016)
Najmah Aprilia (1810312320022)
Nur Anita Afrilia (1810312320008)
Jika kita memperoleh uang Rp.1.000 saat ini awal tahun, dan kemudian
menginvestasikan pada tabungan dengan tingat bunga 10%, berapa uang kita
satu tahun yan akan mendatang? persoalan tersebut bisa digambarkan kedalam
formula nilai masa mendatang sebagai berikut:
FV = P0 + P0(r)
= P0 (1+r)
Keterangan :
FV = nilai masa mendatang ( satu tahun)
P0 = nilai saat ini
r = tingkat bunga
0 1
Rp1.000,00
Jika periode investasi tidak hanya satu tahun, tetapi beberapa tahun, maka
formula (1) diatas bisa diubah menjadi sebagai berikut :
FVn = PV0 ( 1+r)n
Keterangan :
FVn = nilai masa mendatang ( tahun ke –n)
PV0 = nilai saat ini
r = tingkat bunga
n = jangka waktu
Contoh :
Misalkan kita menabung pada awal tahun sebesar Rp.1.000.000, dengan
tawaran bunga adalah 10% per tahun, dan digandakan setiap semester,
berapa nilai uang kita pada akhir tahun pertama dan kedua?
Formula (2) untuk memasukan penggandaan yang lebih dari sekali dalam
setahun.
FVn = PV0(1+r/k)k x n
Keterangan:
FV1 = nilai masa mendatang ( tahun ke–n)
PV2 = nilai saat ini
r = tingkat bunga
n = jangka waktu
i = frekuensi pengandaan
dengan menggunakan contoh diatas, nilai uang kita pada akhir pertama dan
kedua adalah
FV1 = RP.1.000,00+0,1/2) 2 x 1 = 1.101,5
FV2 = RP.1.000,00 (1+0,1/2)2 x 2 = 1,215,51
Contoh:
Kita akan memperoleh Rp.1.000,00 per tahun selama empat kali, uang
diterima diakhir tahun, berapa nilai masa mendatang uang kita tersebut, jika
tingkat bunga yang berlaku adalah 10%? bagan berikut ini menggambarkan
aliran kas tersebut.
0 1 2 3 4
Rp1.100,00
Rp1.210,00
Rp1.331,00
Rp4.641,00
0 1 2 3 4
Persoalan diatas sering jua disebut dengan Future Value Annuity Due,
Rumus :
FVna = X[(1+r)n-1)/(1+r)]
Keterangan :
FVna = Future Value Annuity Due ,
X = jumah pembayaran kas untuk setiap periode
r = tingkat bunga
n = jumlah periode
FV4 = 1.000[(1+0,1)4/0,1](1+0,1) = 5.105
Future value annuity due lebih besar dibandingkan dengan future value biasa.
Karena pada future annuity due semua aliran kas sempat digandakan.
0 1
Rp1.100,00
Berikut adalah perhitungan present value untuk tahun pertama, kedua dan ke
lima
1.100
PV1 = = Rp1.000,00
(1+0.1)1
1.210
PV2= 2 = Rp1.000,00
(1+0.1)
1.610,5
PV5= 5 = Rp1.000,00
(1+0.1)
0 1 2 3 4
PV = 1.000 [ PVIFA(10%.4)]
PV suatu aliran kas merupakan perkalian antara nilai aliran kas per periode
dengan PVIFAr,3. Term yang terakhir ini adalah Present ValueInterest Factor
Annuity dengan tingkat bunga r dan 3 periode. Untuk memudahkan
perhitungan, PVIFAr,3 bisa dilihat pada tabel di lampiran 4. Untuk kolom 10%
dan baris periode 3, dapat memperoleh PVIFA sebesar 3,1699. Dengan
menggunakan tabel tersebut PV tersebut bisa dihitung sebgai berikut.
PV = 1.000 x 3,1699 = 3.169,9
Secara umum formula Present Value Annuity bisa dihitung sebagai berikut.
PV = C x PVIFA r,n
Dimana C = aliran kas per periode (yang besarnya sama)
PVIFA r,n = present value interest factor annuity dengan tingkat
bunga r dan periode n
Sebagai alternatif tabel bisa menghitung present value aliran kas annuity
dengan formula berikut.
PV = [C-C/(1+r)n] /r
Dimana r = tingkat discount rate
n = jumlah periode
Kembali ke persoalan di atas, yaitu kita akan menerima Rp1.000,00 per tahun
selama empat tahun, kas dibayar awal periode, berapa present value aliran
kas tersebut? Persoalan di atas bisa dilihat pada bagan berikut ini.
0 1 2 3 4
= 826,5
= 751,3
PV = 3.486.9
0 1 2 3 4
= 1.239
= 1.502
= 2.049
PV = 5.700
909,1
= 826,5
PV = C / r
Di mana C = aliran kas per periode
r = tingkat diskonto
2.2.4. Nilai Sekarang untuk Periode yang Tidak Terbatas, Aliran Kas Tumbuh
dengan Tingkat Pertumbuhan Tertentu
Sebagai contoh, suatu saham membagikan dividen pada awal tahun sebesar
Rp1.000,00. Perusahaan tersebut akan meningkatkan dividen sebesar 5% per
tahun untuk periode tidak terhingga. Berapa present value aliran kas tersebut
jika tingkat diskonto yang kita pakai adalah 10%? Bagan berikut inni
menyajikan persoalan tersebut.
0 1 2 ...... ~
Jika r lebih kecil dari g, maka rumus di atas tidak bisa dipakai.
Tawaran kedua :
10 juta = 4 juta + [750.000 / (1 + r ) 1] + [ 750.000 / ( 1 + r ) 2 ] +... + [750.000 /
( 1 + r )10 ]
6 juta = [750.000 / ( 1 + r ) 1] + [ 750.000 / ( 1 + r ) 2 ] + ............. + [750.000 / ( 1
+ r )10 ]
Untuk tawaran kedua, karena Rp 4 juta di bayarkan pada awal tahun, maka
pinjaman efektif yang kita peroleh adalah Rp 6 juta ( Rp 10 juta – Rp 4 juta).
Kemudian kita akan membandingkan r (IRR atau internal rate of return) kedua
tawaran tersebut, IRR atau r bisa di interprestasikan sebagai tingkat bunga
efektif untuk aliran kas semacam itu. Dari perhitungan excel (dengan fungsi =
IRR (A1....A11, 0,1)), r untuk tawaran pertama dan kedua adalah 3% dan 4%
perbulan, tawaran pertama dengan demikianmenawarkan tingkat bunga
efektif yang lebih rendah, dan karenanya lebih menarik.
X X
Rp 10 juta = +
( 1+ 0,1 )1 (1+0,1)
10
Atau
Rp 10 juta = X x [ PVIFA10%10 ]
Dari tabel di lampiran, terlihat PVIFA 10%10 adalah 6,145. Perhitungan lebih
(rinci) menunjukkan bahwa PVIFA 10%10 adalah 6,144567. Dengan demikian X
bisa dicari :
X = Rp 10 juta / 6,144567
= Rp 1.627.454,00
Cicilan per tahun adalah Rp. 1.627.454,00, dari cicilan tersebut yang
dibayarkan untuk bunga dan untuk cicilan pokok pinjaman.
Dari tabel present value anuity, dengan melihat baris 12, angka 7 ditemukan
antara kolom 9 % (7.161) dengan 10 % (6.814). interpolasi bisa dilakukan,
dan hasilnya adalah 9,46%.
26 .................... 35 55 56 ............................... 70
35 55 56 .................... 70
26 27 .....................