Anda di halaman 1dari 17

MANUAL SJH

RUMAH POTONG

____________________________

TAHUN _______
Template Manual SJH 2014 (II)

I. PENDAHULUAN

A. Informasi Umum Perusahaan

Nama Perusahaan : _____________________________________________________________


Alamat Perusahaan : _____________________________________________________________
Telp/Fax Perusahaan : _____________________________________________________________
Alamat Pabrik : _____________________________________________________________
Telp/Fax Pabrik : _____________________________________________________________
Contact Person/Email : _____________________________________________________________
Nama/Merk Produk : _____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Jenis Produk : _____________________________________________________________
Daerah Pemasaran : Provinsi / nasional / internasional *)
Sistem Pemasaran : Retail / non retail *)
*) Coret yang tidak diperlukan

B. Tujuan
Manual Sistem Jaminan Halal (SJH) disusun untuk menjadi pedoman dalam penerapan SJH di
perusahaan, dalam rangka menjaga kesinambungan produksi halal sesuai dengan persyaratan
sertifikasi halal MUI.

C. Ruang Lingkup
Manual SJH adalah dokumen yang menjadi panduan penerapan SJH di perusahaan. Manual SJH
ini berlaku untuk seluruh fasilitas perusahaan yang terkait dengan produksi halal, termasuk
maklon dan gudang sewa.

Industri Pengolahan 1
Template Manual SJH 2014 (II)

II. KRITERIA SISTEM JAMINAN HALAL

1. Kebijakan Halal

KEBIJAKAN HALAL

RPA/RPH.....................................................

“Kami berkomitmen tinggi untuk memproduksi daging halal secara konsisten,


mencangkup pengadaan bahan baku dan cara berproduksi yang baik sesuai dengan
syariat Islam dengan menggunakan peralatan yang bebas dari najis. Kami akan
mencapainya dengan membentuk tim manajemen halal dan melaksanakan dengan
sungguh-sungguh semua prosedur operasional”

…................, .........................................
Pimpinan Perusahaan,

( ........................................................)

Kebijakan halal di atas disosialisasikan kepada karawan dalam bentuk :


a. Menjelaskan kebijakan halal pada semua karyawan. Daftar hadir harus dibuat dan disimpan
setidaknya selama dua tahun sebagai bukti sosialisasi kebijakan halal.
b. Menempel poster kebijakan halal dan edukasi halal di kantor, area produksi dan gudang
sebagaimana pada lampiran 1.

2. Tim Manajemen Halal


Untuk menerapkan SJH dan dalam rangka menjaga konsistensi kehalalan produk, dengan ini
Pimpinan Perusahaan menunjuk Tim Manajemen Halal yang terdiri dari karyawan setiap bagian
aktifitas kritis diantaranya :

No. Nama Karyawan Bagian Jabatan dalam Tim


1.
2.
3.

Surat resmi bukti pengangkatan tim manajemen halal terlampir pada Lampiran 2.
Tugas Tim Manajemen Halal adalah melaksanakan dengan sungguh-sungguh semua prosedur
operasional seperti yang tertulis pada bagian C.

Industri Pengolahan 2
Template Manual SJH 2014 (II)

3. Pelatihan dan Edukasi


a. Mengikuti pelatihan eksternal di LPPOM MUI setidaknya sekali dalam dua tahun. Sertifikat
pelatihan dari LPPOM MUI disimpan setidaknya selama dua tahun.
b. Melakukan pelatihan internal dengan materi seperti tercantum dalam Lampiran 3.
setidaknya setahun sekali. Setiap karyawan baru harus mendapatkan pelatihan ini sebelum
mulai bekerja. Daftar hadir harus dibuat dan disimpan setidaknya selama dua tahun
sebagai bukti pelaksanaan pelatihan internal.

4. Hewan yang Disembelih


a. Hewan yang disembelih adalah hewan yang halal
b. Hewan masih dalam keadaan hidup ketika akan disembelih
c. Kondisi hewan yang akan disembelih memenuhi standar kesehatan hewan, dibuktikan
dengan hasil pemeriksaan ante mortem oleh pihak ang berwenang

5. Fasilitas Produksi
a. Fasilitas produksi digunakan hanya untuk memproduksi daging hewan halal dan tidak
bercampur dengan pemotongan hewan non halal
b. Lokasi RPH/RPA terpisah dengan RPH/peternakan babi yaitu tidak berlokasi dalam 1 site,
tidak bersebelahan dan berjarak minimal 5 (lima) km dari peternakan babi serta tidak
terjadi kontaminasi silang.
c. Alat penyembelihan memenuhi kriteria berikut :
i. Tajam
ii. Bukan berasal dari kuku, gigi/taring atau tulang
iii. Ukuran disesuaikan dengan leher hewan yang akan dipotong
iv. Tidak diasah didepan hewan yang akan disembelih

6. Prosedur Tertulis untuk Aktivitas Kritis


I. Pra Penembelihan
a. Memastikan hewan yang akan disembelih mempunyai waktu istirahat yang cukup dan
mengikuti kaidah kesejahteraan hewan yang berlaku
b. Hewan dilakukan pemeriksaan ante mortem oleh lembaga yang berwenang
c. Rekaman pra penyembelihan, termasuk rekaman hewan yang mati sebelum sempat
disembelih (jika ada) harus disimpan dan dipelihara
d. Jika dilakukan pemingsanan pada hewan maka harus memenuhi persyaratan :
i. Pemingsanan hanya menyebabkan hewan pingsan sementara, tidak menyebabkan
hewan mati sebelum disembelih
ii. Tidak menyebabkan cedera permanen atau merusak organ hewan yang dipingsankan
khususnya sistem syaraf pusat (SSP)
iii. Tidak menyebabkan hewan kesakitan
e. Supervisor halal harus memastikan bahwa pemingsanan tidak menyebabkan kematian pada
hewan sebelum disembelih dengan memastikan adanya gerakan hewan sebagai tanda
hidupnya hewan
f. Supervisor halal melakukan verifikasi secara berkala untuk memastkan pelaksanaan
pemingsanan sesuai dengan metode yang telah divalidasi

Industri Pengolahan 3
Template Manual SJH 2014 (II)

g. Rekaman pemingsanan hewan termasuk yang tidak sesuai dengan persyaratan halal harus
disimpan dan dipelihara

II. Penyembelihan
a. Hewan yang akan disembelih dihadapkan ke kiblat
b. Penembelih mengucapkan “Bismillah Allahu Akbar” atau “Bismillahir Rahmanir Rahim”
yang diucapkan untuk tiap individu hewan
c. Proses penyembelihan dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran tanpa mengangkat pisau
d. Penyembelihan wajib terputus 3 saluran yaitu pembuluh darah, saluran makanan dan
saluran pernafasan.
e. Penyembelihan dilakukan dileher bagian depan dan tidak memutus tulang leher
f. Supervisor Halal akan memastikan terputusnya tiga saluran, memastikan darah berwarna
merah dan mengalir deras saat disembelih
g. Rekaman proses penyembelihan termasuk penyembelihan yang tidak sesuai dengan syariat
Islam disimpan dan dipelihara.

III. Pasca Penyembelihan


a. Proses penaganan pasca penyembelihan dilakukan setelah hewan mati secara klinis, yaitu
berhentinya aktivitas otak
b. Waktu minimal antara penyembelihan dengan proses proses selanjutnya adalah 45 detik
untuk hewan besar, 40 detik untuk hewan kecil dan 3 menit untuk unggas.
c. Supervisor halal akan memeriksa dan memastikan hewan mati sebelum dilakukan
penanganan atau proses selanjutnya
d. Karkas dan jeroan ditangani diruang terpisah.
e. Jika ada karkas atau jeroan yang berasal dari hewan yang disembelih tidak memenuhi
persyaratan halal maka akan diperlakukan sebagai non halal
f. Khusus untuk penggunaan alat pemingsanan mekanis (percussive pneumatic stun atau
mushroom head stun) harus dilakukan pemeriksaan broken skull serta rekamannya harus
disimpan dan dipelihara. Panduan pemeriksaan dapat dilihat pada?
g. Rekaman proses pasca penyembelihan termasuk yang tidak memenuhi kriteria harus
disimpan dan dipelihara

IV. Penanganan dan Penyimpanan


a. Produk halal dan produk non halal harus ditangani dan disimpan terpisah
b. Supervisor halal melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa produk non halal tidak
bercampur dengan produk halal baik pada ruang pendingin, ruang pemisahan tulang dan
gudang akhir
c. Rekaman penanganan dan penyimpanan produk disimpan dan dipelihara
V. Pelabelan
a. Kemasan produk memiliki label untuk menandai kehalalan produk sehingga mudah untuk
dilakukan penelusuran
b. Label sekurang kurangnya memuat informasi (i) Logo Halal ;(ii) Tanggal penyembelihan
;(iii) Nama/nomer RPH/RPA ;(iV) berat bersih
c. Pelabelan dilakukan sebelum memasuki dugang akhir

Industri Pengolahan 4
Template Manual SJH 2014 (II)

VI. Transportasi
a. Sarana transportasi khusus digunakan untuk mengangkut daging halal, tidak digunakan
bersama ataupun bergantian dengan produk babai/non halal
b. Alat pengiriman bebas dadi najis dan cemaran lain

7. Kemampuan Telusur
Produk daging yang dihasilkan dapat ditelusuri berasal dari hewan halal, disembelih sesuai
dengan syariat islam dan diproduksi di fasilitas yang memenuhi kriteria.
Ketelusuran produk dapat dilihat melalui catatan pra penyembelihan, proses penyembelihan,
dan penanganan setelah penyembelihan.
Form rekapitulasi penyembelihan perhari dapat dilihat pada lampiran 4

8. Penanganan Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria


a. Produk yang tidak memenuhi kriteria secara halal baik karena (i) hewan yang mati sebelum
disembelih (ii) mati akibat pemingsanan yang tidak tepat (iii) hewan yang disembelih tidak
sesuai dengan persyaratan halal, maka tidak akan dijual ke konsumen dan akan
dimusnahkan
b. Jika terlanjur dijual maka akan ditarik
c. Bukti penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria akan dibuat dan dipelihara
d. Form penanganan Produk tidak Memenuhi Kriteria seperti pada Lampiran 5.

9. Audit Internal
a. Melakukan audit internal setiap enam bulan sekali dengan cara memeriksa pelaksanaan
seluruh prosedur operasional dan mengisi form seperti pada Lampiran 6 Audit internal
dilakukan oleh ketua/anggota Tim Manajemen Halal yang sudah mengikuti pelatihan.
b. Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan, yaitu ada pertanyaan yang dijawab “tidak”,
maka akan segera dilakukan perbaikan agar kelemahan tersebut tidak terulang. Bukti
perbaikan kelemahan harus disimpan setidaknya selama dua tahun.
c. Bukti pelaksanaan audit internal disimpan setidaknya selama dua tahun.
d. Form hasil audit internal yang telah terisi dilaporkan ke LPPOM MUI Jawa Tengah melalui
akun cerol pada menu “Laporan Berkala”

10. Kaji Ulang Manajemen


a. Melakukan rapat kaji ulang manajemen yang membahas hasil dari audit internal. Rapat kaji
ulang manajemen dihadiri oleh ketua dan anggota Tim Manajemen Halal.
c. Bukti pelaksanaan audit internal dan rapat kaji ulang manajemen disimpan setidaknya
selama dua tahun.

Industri Pengolahan 5
Template Manual SJH 2014 (II)

Lampiran 1. Contoh poster kebijakan halal dan edukasi halal

A. Poster Kebijakan Halal

KEBIJAKAN HALAL

RPA/RPH.....................................................

“Kami berkomitmen tinggi untuk memproduksi daging halal secara konsisten,


mencangkup pengadaan bahan baku dan cara berproduksi yang baik sesuai dengan
syariat Islam dengan menggunakan peralatan yang bebas dari najis. Kami akan
mencapainya dengan membentuk tim manajemen halal dan melaksanakan dengan
sungguh-sungguh semua prosedur operasional”

…................, .........................................
Pimpinan Perusahaan,

( ........................................................)

B. Poster Halal Haram

PENGERTIAN HALAL HARAM

 Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal adalah wajib hukumnya bagi orang
Islam.
 Pengertian halal haram : (i) Halal adalah Boleh. (ii) Haram adalah sesuatu yang dilarang
oleh Allah SWT dengan larangan yang tegas.
 Contoh bahan haram : (i) Babi, termasuk seluruh bagian tubuhnya dan produk
turunannya (segar atau olahan), (ii) Khamr (minuman beralkohol), (iii) Hasil samping
khamr yang diperoleh hanya dengan pemisahan secara fisik, (iv) Darah, (v) Bangkai, (vi)
Bagian dari tubuh manusia, binatang buas, anjing.

C. Poster Praktek Penerapan SJH

PRAKTEK PENERAPAN SJH

 Menjaga semua fasilitas produksi dan peralatan dalam keadaan bersih sebelum dan
sesudah digunakan.
 Menjaga kebersihan diri sebelum dan selama bekerja sehingga tidak mengotori produk
yang dihasilkan.
 Tidak boleh membawa produk tidak halal di area produksi.
 Tidak boleh membawa/memelihara hewan peliharaan di area produksi.
 Tidak boleh menggunakan peralatan produksi untuk kepentingan lain.
 Menyimpan bahan dan produk di tempat yang bersih dan menjaganya supaya terhindar
dari najis.
 Memastikan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk halal dalam kondisi
baik dan tidak digunakan untuk mengangkut produk lain yang diragukan kehalalannya.

Industri Pengolahan 6
Template Manual SJH 2014 (II)

Lampiran 2. Surat Penetapan Tim Manajemen Halal

SURAT PENETAPAN TIM MANAJEMEN HALAL

Untuk menerapkan Sistem Jaminan Halal dan dalam rangka menjaga konsistensi kehalalan produk,
dengan ini ditunjuk Tim Manajemen Halal sebagai berikut :

No. Nama Jabatan Posisi di Tim Tanda Tangan

1. Ketua

2. Anggota

3. Anggota

4. Anggota

5. Anggota

Tim Manajemen Halal telah membaca dan memahami Manual SJH serta akan melaksanakan dengan
sungguh-sungguh semua prosedur operasional seperti yang tertulis pada Manual SJH bagian C.
Demikian surat penetapan ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

…................, .........................................
Pimpinan perusahaan,

(.............................................)

Industri Pengolahan 7
Template Manual SJH 2014 (II)

Lampiran 3. Materi Pelatihan Internal

A. Pengetahuan Halal Haram


1. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal adalah wajib hukumnya bagi orang Islam.
2. Pengertian halal haram : (i) Halal adalah Boleh. (ii) Haram adalah sesuatu yang dilarang oleh
Allah SWT dengan larangan yang tegas.
3. Contoh bahan haram : (i) Babi, termasuk seluruh bagian tubuhnya dan produk turunannya
(segar atau olahan), (ii) Khamr (minuman beralkohol), (iii) Hasil samping khamr yang
diperoleh hanya dengan pemisahan secara fisik, (iv) Darah, (v) Bangkai, (vi) Bagian dari
tubuh manusia, binatang buas, anjing.

B. Pengetahuan Benda Najis


1. Pengertian najis : (i) Menurut bahasa adalah “setiap yang kotor”, (ii) Menurut syara’ adalah
kotoran yang wajib dihindari dan dibersihkan oleh setiap muslim ketika terkena olehnya.
2. Najis ada tiga: (1) Najis mukhaffafah (najis ringan), yaitu air seni bayi laki-laki sebelum usia
dua tahun yang hanya mengonsumsi ASI, (2) Najis mughallazhah (najis berat), yaitu najis
babi, anjing atau turunan keduanya, dan (3) Najis mutawassithah (najis sedang), yaitu najis
kotoran hewan, khamr (minuman keras), darah dan bangkai.
3. Mutanajjis adalah benda suci yang terkena najis, dapat berupa bahan, produk atau peralatan
produksi. Benda mutanajjis dapat menjadi suci kembali setelah dicuci secara syar’i.
4. Pencucian benda mutanajjis padat yang terkena najis mutawassithah secara syar’i yaitu
dengan mengucurinya dengan air atau mencucinya di dalam air yang banyak (direndam)
hingga hilang rasa, bau dan warna dari bahan najisnya.
5. Pencucian benda mutanajjis padat yang terkena najis mughallazhah secara syar’i yaitu dicuci
tujuh kali dengan air dan salah satunya dengan tanah atau bahan lain yang mempunyai
kemampuan menghilangkan rasa, bau dan warna.

C. Pengetahuan Sertifikasi Halal


1. Sertifikat halal produk di Indonesia dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah
audit dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Makanan, Obat dan Kosmetika (LPPOM MUI).
2. Perusahaan yang telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI harus menjaga kehalalan
produknya dengan cara menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH).
3. Logo halal tidak boleh digunakan oleh perusahaan jika tidak memiliki sertifikat halal MUI.

D. Penerapan Sistem Jaminan Halal (SJH)


1. Inti dari penerapan SJH adalah membuat kebijakan halal, membentuk tim manajemen halal
dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh semua prosedur operasional yang tercantum
dalam Manual SJH.
2. Kebijakan halal adalah komitmen perusahaan untuk menghasilkan produk halal, dengan
hanya menggunakan bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI dan diproduksi dengan
menggunakan peralatan yang bebas dari najis.
3. Hanya menjual daging hewan halal dan disembelih sesuai dengan syariat islam.
4. Menjaga semua fasilitas produksi dan peralatan dalam keadaan bersih (bebas dari najis)
sebelum dan sesudah digunakan.

Industri Pengolahan 8
Template Manual SJH 2014 (II)

5. Setiap pekerja menjaga kebersihan diri sebelum dan selama bekerja sehingga tidak
mengotori produk yang dihasilkan.
6. Setiap pekerja tidak boleh membawa produk tidak halal di area produksi.
7. Setiap pekerja tidak boleh membawa/memelihara hewan peliharaan di area produksi.
8. Setiap pekerja tidak boleh menggunakan peralatan produksi untuk kepentingan lain,
misalnya untuk memasak karyawan atau menyimpan produk tidak halal milik karyawan.
9. Menyimpan bahan dan produk di tempat yang bersih dan menjaganya supaya terhindar dari
najis.
10. Memastikan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk halal dalam kondisi baik
dan tidak digunakan untuk mengangkut produk lain yang diragukan kehalalannya.
11. Mendaftarkan setiap ada produk baru dengan merk yang sama untuk disertifikasi halal
sebelum dipasarkan.
12. Mendaftarkan setiap ada penambahan fasilitas produksi baru untuk disertifikasi halal.
13. Mendaftarkan ketika ada metode penyembelihan yang baru.

Industri Pengolahan 9
Template Manual SJH 2014 (II)

Lampiran 4. Contoh Form Ketelusuran Produk

Tanggal Produksi :
Waktu
Kode
No. Ante Mortem Pemingsanan Penyembelihan Post Total Produk
Hewan/Batch
Mortem

Lampiran 5. Form Penanganan Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria

No. Analisis/Penjelasan Keterangan


1. Temua Ketidaksesuain Penemu/Penulis Laporan
Fakta Temuan
Waktu
Lokasi
2. Analisis Penyebab Penyebab
Pembuat Laporan
3. Tindakan Langsung Jenis Tindakan
Waktu eksekusi
Pelaksana oleh
Diketahui Oleh
4. Tindakan Koreksi Jenis Tindakan
Waktu Pencapaian
Waktu Eksekusi
Dibuat Oleh
5. Tindakan Pencegahan Jenis Tindakan
Dibuat Oleh
Diketahui Oleh

Industri Pengolahan 10
Template Manual SJH 2014 (II)

Lampiran 6. Daftar Pertanyaan untuk Audit Internal


Audit Internal Perusahaan

No. Kriteria SJH Ya Tidak NA

1. Kebijakan Halal
a Tersedia kebijakan halal yang berisi komitmen perusahaan untuk memproduksi produk halal
. secara konsisten.
b Telah dilakukan sosialisasi kebijakan halal keseluruh pekerja dan supplier
. Cara sosialisasi:

2. Tim Manajemen Halal


a Tim manajemen halal telah ditetapkan dan ada bukti penunjukkannya.
. Bentuk bukti penunjukkan tim:

Penyembelih
a Penyembelih beragama islam
b Berumur minimal 18 tahun
.
c Memahami tatacara penyembelihan sesuai syariat islam
.
d Telah mengikuti pelatihan juru sembelih Halal
e Jumlah penyembelih memadai dengan jumlah hewan yang di sembelih per hari
(skala produksi)
Catatan:

Petugas Pemigsanan
a Memahami tatacara pemingsanan sesuai dengan persyaratan halal
b Memiliki keahlian sebagai petugas pemingsanan
c Pengecekan alat pemingsanan Setiap akan melakukan Produksi
Buktinya : (Form/ Pencatatan)
Supervisor Halal
a Beragama islam
b Berumur minimal 18 tahun
d Memahami tatacara penyembelihan sesuai syariat islam
e Memiliki kemampuan dalam memeriksa proses pemotongan, mulai dari pra
penyembelihan huingga penyimpanan
f Adakah bukti pengecekan pasca sembelih, bahwa 3 saluran yang harus terputus
benar-benar terputus
g Pasca sembelih, Hewan benar-benar mati sebelum proses selanjutnya

Industri Pengolahan 11
Template Manual SJH 2014 (II)

3. Pelatihan dan Edukasi


a Tersedia prosedur pelatihan untuk karyawan yang terkait aktivitas kritis.
.
b Prosedur pelatihan sesuai dengan HAS 23000 (dapat berisi jadwal, peserta, metode, pemberi
. materi, materi, dokumentasi, evaluasi kelulusan).
c Pelatihan eksternal telah diikuti oleh ketua/anggota Tim minimal dua tahun sekali.
. Tanggal dan peserta pelatihan eksternal:

d Pelatihan internal telah dilaksanakan minimal setahun sekali (termasuk penyembelih


. dan petugas pemingsanan).
Tanggal dan peserta pelatihan internal:

e Pelatihan internal dilakukan untuk semua karyawan terkait aktivitas kritis, termasuk
. karyawan baru.
f Materi pelatihan internal mencakup HAS 23103
.
g Tersedia bukti pelaksanaan pelatihan.
.
h Tersedia bukti evaluasi pelatihan internal.
.
i Tersedia bukti pelaksanaan edukasi untuk menumbuhkan kesadaran bagi semua
. pihak yang terlibat dalam aktivitas kritis dalam menerapkan SJH.
Catatan:

4. Hewan yang Disembelih


a Hewan yang di sembelih adalah hewan yang boleh dimakan (unggas, domba, kambing, sapi,
. kerbau)
b Hewan dalam keadaan hidup ketika disembelih.
.
c Kondisi hewan memenuhi standar kesehatan hewan, yang dibuktikan dengan hasil
. pemeriksaan ante mortem oleh pihak yang berwenang.
5. Produk
a Produk yang disertifikasi tidak menggunakan nama/bentuk yang mengarah pada sesuatu
. yang diharamkan atau tidak sesuai syariah Islam.
b Profil sensori produk yang disertifikasi tidak memiliki kecenderungan bau/rasa yang
. mengarah kepada produk haram.
c Semua produk yang ingin disertifikasi sudah tercantum dalam aplikasi Cerol.
.
6. Fasilitas Produksi
a Semua fasilitas produksi sudah didaftarkan (termasuk pabrik maklon jika ada)
.
b Lokasi RPU /RPH terpisah secara nyata dari RPH babi / Peternakan babi, tidak

Industri Pengolahan 12
Template Manual SJH 2014 (II)

. berlokasi dalam 1 site dengan RPH babi, tidak bersebelahan dengan site RPH babi,
dan berjarak minimal radius 5 km dari peternakan babi, dan tidak terjadi
kontaminasi silang antara RPH halal dan RPH/ Peternakan babi.
c Fasilitas produksi mudah dibersihkan dari najis dan dilengkapi dengan fasilitas
. sanitasi (fasilitas cuci tangan, toilet dll).
d Alat yang digunakan menyembelih hanya digunakan untuk hewan yang halal
. disembelih, alat sembelihnya tajam, bukan berasal dari kuku, gigi, taring atau tulang.
7. Prosedur Tertulis untuk Aktivitas Kritis

Pra Penyembelihan
a Hewan yang akan disembelih mempunyai waktu istirahat yang cukup (waktu
. karantina)
b Rekaman atau catatan pra penyembelihan, termasuk hewan yang mati sebelum disembelih
. dipelihara dan dibukukan.
Catatan:

Pemingsanan
a Pemingsanan hanya menyebabkan hewan pingsan sementara
.
b Petugas pemingsanan memastikan peralatan pemingsanan dalam kondisi baik setiap
. akan memulai proses penyembelihan
Bukti : (validasi dari personil yang berkompeten, minimal satu tahun sekali)
c Tersedia bukti pemingsanan tidak sampai membuat ayam atau hewan mati
. Bukti : (catatan voltase)

d Tersedia rencana pemeliharaan/ maintenance untuk peralatan pemingsanan dengan


mengacu pada pedoman pemeliharaan pabrik
Bukti : (Jadwal yang telah ditetapkan)
e Rekaman pemingsanan hewan, termasuk pemingsanan hewan yang tidak sesuai
persyaratan halal di simpan dan dipelihara
Penyembelihan
a Penyembelih secara Manual mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar” atau
. “Bismillahir Rahmaanir Rahiim” yang diucapkan untuk tiap individu hewan
b Penyembelihan secara Mekanis mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar” atau
. “Bismillahir Rahmaanir Rahiim” ketika menekan tombol mesin penyembelihan
mekanis. Jika dimatikan maka di ulang lagi dari awal dengan mengucapkan
“Bismillahi Allahu Akbar” atau “Bismillahir Rahmaanir Rahiim”
c Terpotongnya 3 saluran yaitu Pembuluh Darah (wajadain/ vena jagularis atau
. arteri corotids di sisi kiri dan kanan), Saluran Makanan (mari’ atau esopagus),
dan Saluran Pernafasan (hulqum atau trachea)
d Proses penyembelihan dilakukan secara tepat dan tanpa mengangkat pisau
.
e Proses Penyembelihan dilakukan dari leher bagian depan dan tidak memutus tulang
. leher

Industri Pengolahan 13
Template Manual SJH 2014 (II)

f Jika terjadi proses pemingsanan, proses penyembelihan dilakukan maksimal 30


. detik untuk Hewan dan 10 detik untuk Ayam atau Unggas
g Supervisor memastikan terpotongnya tiga saluran
Bukti: (pencatatan / form)
f Rekaman Proses Penyembelihan, termasuk penyembelihan yang tidak sesuai dengan
persyaratan halal di simpan dan dipelihara.
Pasca Penyembelihan
a Setelah proses sembelih, waktu minimal antara pemotongan dengan proses
. selanjutnya adalah 10-15 menit untuk hewan ukuran besar, 5-10 menit untuk hewan
berukuran kecil dan 4-6 menit untuk Unggas
b Ruang atau lokasi penenganan karkas dan jeroan terpisah
.
c Pemeriksaan post mortem dilakukan oleh petugas yang berwenang
.
d Tersedia bukti pemeriksaan post mortem
. (cek list untuk 3 saluran, fisik hewan, dll)

e Rekaman Proses pasca penyembelihan, termasuk Proses yang tidak memenuhi


persyaratan halal dipelihara dan di simpan
Penanganan dan Penyimpanan
a Produk halal ditangani di simpan pada tempat yang terpisah dari Najis
.
b Supervisor melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa produk non halal tidak
. tercampur dengan produk halal, baik pada chiller (ruang pendingin), deboning room (ruang
pelepasan tulang) dan cold storage (gudang produk ahir)
c Rekaman penanganan dan Penyimpanan produk di simpan dan dipelihara
.
Pelabelan
a Dalam kemasan terdapat Label yang menandai kehalalan dari produk
.
b Label spesifik yang menjelaskan perbedaan produk termasuk Produk non halal jika
. ada.
c Pelabelan halal dilakukan sebelum memasuki gudang penyimpanan
.
Transportasi
a Transportasi khusus untuk membawa atau mengangkut daging halal saja dan tidak
. bersamaan digunakan mengangkut produk babi
Catatan : (surat jalan)
b Alat transportasi bebas dari Najis
. (cek list pemeriksaan transportasi)

8. Kemampuan telusur (Traceability)


a Prosedur kemampuan telusur menjamin kemampuan telusur produk yang dihasilkan

Industri Pengolahan 14
Template Manual SJH 2014 (II)

. (tanggal penyembelihan dan tanggal kedatangan)


b Jika ada pengkodean bahan, bahan dengan kode yang sama mempunyai status halal
. yang sama dan informasi bahan tertelusur pada semua kegiatan kritis.
9. Penanganan Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria
a Terdapat Prosedur penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria
.
b Darah, Bangkai, produk Gagal sembelih dimusnahkan dengan berita acara atau form
. pemusnahan
c Jika Darah, Bangkai, produk Gagal sembelih diambil oleh pengepul ada MOU
. (dicacah dan tidak diperjualbelikan) antara perusahaan dan pengepul
d Tersedia bukti penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria (jika ada).
10. Audit Internal
a Terdapat Prosedur audit internal sesuai dengan HAS 23000.
.
b Audit internal dilakukan minimal 6 bulan sekali
.
11. KajiUlangManajemen
a Terdapat prosedur kaji ulang management
.
b Kaji ulang manajemen dilakukan setidaknya satu tahun sekali.
. Tanggal kaji ulang manajemen:
c Kaji ulang manajemen dihadiri oleh manajemen puncak/wakilnya.
. Dibuktikan dengan daftar hadir

Manual SJH
Manual SJH telah mencakup 11 kriteria SJH
Catatan:

*) Keterangan: Khusus pertanyaan mengenai audit internal dan kaji ulang manajemen, auditor dapat
memeriksa pelaksanaan audit internal dan kaji ulang manajemen pada periode sebelumnya. Jadi
pertanyaan ini tidak perlu diisi pada saat audit internal pertama.

Industri Pengolahan 15
Template Manual SJH 2014 (II)

PEDOMAN PENGISIAN TEMPLATE MANUAL SJH

Template Manual SJH merupakan format Manual SJH yang dibuat LPPOM MUI khusus untuk perusahaan
kecil. Perusahaan diharapkan dapat memahami isi template Manual SJH agar dapat diterapkan di perusahaan.
Jika isi template tidak sesuai dengan penerapan SJH di perusahaan, maka perusahaan dapat memodifikasi
template Manual SJH sesuai dengan kondisi perusahaan. Template Manual SJH terdiri dari beberapa bagian : 1)
Cover, 2) Pendahuluan, 3) Kriteria Sistem Jaminan Halal, 4) Lampiran. Berikut penjelasan cara pengisian dari
template Manual SJH:
1. Cover Manual SJH :
a) Isi “_______” dengan nama perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal.
b) Isi tahun pembuatan penyusunan Manual SJH.
2. Pendahuluan pada halaman 1 :
a) Informasi Umum Perusahaan :
 Isi “Nama Perusahaan” dengan nama perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal.
 Isi “Alamat Perusahaan” dengan alamat kantor pusat dari perusahaan.
 Isi “Telp/Fax Perusahaan” dengan nomor telepon dan fax perusahaan.
 Isi “Alamat Pabrik” dengan alamat pabrik yang memproduksi produk yang disertifikasi halal.
 Isi “Telp/Fax Pabrik” dengan nomor telepon dan fax pabrik.
 Isi “Contact Person/Email” dengan nama contact person dan email dari contact person. Contact
person adalah orang yang ditunjuk untuk komunikasi dengan LPPOM MUI.
 Isi “Nama/Merk Produk” dengan nama/merk produk yang disertifikasi halal.
 Isi “Jenis Produk” dengan jenis produk yang disertifikasi halal.
 Isi “Daerah Pemasaran” dengan memilih daerah pemasaran untuk produk yang disertifikasi halal,
apakah provinsi, nasional atau internasional.
 Isi “Sistem Pemasaran” dengan memilih sistem pemasaran untuk produk yang disertifikasi halal,
apakah retail atau non retail.
b) Tujuan: tidak perlu diisi.
c) Ruang Lingkup: tidak perlu diisi.
3. Kriteria Sistem Jaminan Halal pada halaman 2-5:
a) Kebijakan Halal pada halaman 2:
 Isi “.......................” dengan nama perusahaan
 Isi “….........., ..........................” dengan tempat dan tanggal/bulan/tahun sesuai dengan waktu penetapan
Kebijakan Halal. Contoh : Semarang, 5 Januari 2017
 Isi “(......................)” dengan tanda tangan dan nama lengkap pimpinan perusahaan yang
mengesahkan Kebijakan Halal.
b) Tim Manajemen Halal pada halaman 2: diisi nama tim manajemen halal dan jabatan dalam tim.
c) Prosedur Operasional pada halaman 3-5: tidak ada yang perlu diisi. Perusahaan dapat melampirkan
prosedur jika sudah tersedia prosedur yang berlaku di perusahaan terkait penerapan SJH.
4. Lampiran pada halaman 6-16:
a) Ada 2 jenis lampiran: (i) Lampiran default dari template Manual SJH sebagai bahan rujukan tetapi
dapat dimodifikasi oleh perusahaan; (ii) Lampiran tambahan jika ada dokumen yang ingin
dilampirkan oleh perusahaan, misalnya Daftar Bahan, jadwal pelatihan, jadwal audit internal, jadwal
kaji ulang manajemen.
b) Lampiran 1: isi nama perusahaan, tanggal dan tanda tangan.
c) Lampiran 2: isi nama lengkap dari ketua dan anggota Tim Manajemen Halal serta ditandatangani.
d) Lampiran 3: tidak ada yang perlu diisi. Perusahaan dapat melengkapi lampiran dengan pengetahuan
SJH lain yang dianggap perlu untuk diketahui oleh karyawan.
e) Lampiran 4: isi tanggal pelaksanaan penyembelihan, kode hewan/kode batch per penyembelihan dan
waktu pelaksanaanya (jam berapa).
f) Lampiran 5: isi dengan temuan yang terjadi misalnya hewan yang sakit, atau hewan yang tidak
disembelih secara sempurna sesuai syariat Islam.
g) Lampiran 6: isi daftar pertanyaan pada saat audit internal. Perusahaan dapat memodifikasi daftar
pertanyaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Industri Pengolahan 16

Anda mungkin juga menyukai