Mengetahui,
Supervisor Pembimbing,
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. LM
Umur : 42 tahun
No. RM : 54.64.47
B. ANAMNESIS
1. Keluhan utama
1
3. Riwayat penyakit dahulu
disangkal.
5. Riwayat kebiasaan
disangkal pasien.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
Nadi = 92 x/menit
Respirasi = 20 x/menit
Suhu = 36,8°C
SpO2 = 97%
Kepala : Normosefali
2
Hidung : Sekret (-), konka oedem (-), septum deviasi (-)
Mulut : Sianosis (-), mulut sisi kanan turun saat tersenyum (+)
Jantung : Ictus cordis tidak tampak dan tidak teraba, BJ I-II normal,
Abdomen : Datar, lemas, BU (+) normal, hepar dan lien tidak teraba
2. Status Neurologis
a. Tanda Rangsang Meningeal : Kaku kuduk (-), Lasegue (-), Kernig (-),
Brudzinksi (-)
b. Nervus kranialis : Kesan paresis nervus VII dan XII UMN dekstra
c. Status Motorik
3
d. Status sensorik : normoestesia
D. Pemeriksaan Laboratorium
5 Oktober 2018
E. Radiologi
4
Kesan : tampak adanya lesi hiperdens berbatas tegas di regio ganglia
F. Diagnosis
G. Terapi
5
BAB II
DISKUSI
A. Pendahuluan
substansi otak yang terjadi secara spontan, bukan karena trauma kapitis,
tetapi karena pecahnya pembuluh darah arteri, vena dan atau kapiler. (1)
fokal pada parenkim otak atau sistem ventrikel yang tidak disebabkan oleh
Insiden ICH terjadi sekitar 25 per 100.000 orang dalam 1 tahun dan
tinggi yaitu sekitar 89%.(4) ICH dapat terjadi pada beberapa kompartemen
perdarahan, risiko cedera otak yang akan datang, dan untuk menentukan
terapi.
B. Anatomi Kepala
C. Gambaran Radiologis
b. USG Kepala
6
c. CT-Scan Kepala
d. MRI Kepala
D. Komplikasi
E. Diagnosis Banding
F. Prognosis
G. Resume Klinis
kelemahan sisi tubuh sebelah kanan sejak 4 hari sebelum masuk rumah
setelah itu pasien tidak dapat mengingat apa-apa. Pasien juga mengeluh
adanya bicara pelo, sering tersedak saat minum, nyeri kepala dan muntah
mmHg, nadi 92 x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,8°C dan SpO2 97%.
kesan paresis nervus VII dan XII UMN dekstra. Pada status motorik
didapatkan kekuatan otot, tonus otot dan refleks fisiologis yang menurun
H. Radiologi
7
Computerized Tomography Scanner (CT-Scan) yang dapat secara cepat,
pencitraan pasien stroke akut tetapi tidak sensitif untuk perdarahan lama.
mata
gambaran hiperdens pada substansia alba atau grisea dengan atau tanpa
ini dilakukan pemeriksaan foto CT-scan kepala dengan irisan axial non
8
Uraian hasil pemeriksaan :
Densitas parenchyma cerebella dan brain stem normal. Tak ada lesi
System ventrikel
Tulang-tulang baik
9
Kesan : tampak lesi hiperdens berbatas tegas di regio ganglia basalis sinistra
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
2. Sacco RL, Kasner SE, Broderick JP, Caplan LR, Culebras A, Elkind MS, dkk.
An updated definition of stroke for the 21st century. Stroke. 2013;44(7):2064-89.
3. van Asch CJ, Luitse MJ, Rinkel GJ, van der Tweel I, Algra A, Klijn CJ.
Incidence, case fatality, and functional outcome of intracerebral haemorrhage over
time, according to age, sex, and ethnic origin: a systematic review and meta-
analysis. Lancet Neurol. 2010;9:167–176. [PubMed]
4. Siwi ES, Lalenoh D, Tambajong H. Profil pasien stroke yang dirawat di ICU
RDUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode desember 2014 sampai November
2015.E-clinic.vol 4 No.1 2016.
12