Anda di halaman 1dari 4

Kode Dialog :

VJ : Pembawa Acara Radio


GZ : Ahli Gizi
Na : Narasumber sakit
NaT : Penelpon

VJ : Halo Sobat Sehat kembali lagi di 101,2 FM Fortune Radio di segmen “Tanya Ahli Gizi,
Yuk!”. Kembali lagi bersama saya Syifaruni Nada Salma dan saya akan menemani kalian
selama 10 menit ke depan dengan topik hari ini “Demam Berdarah Dengue”. Nah, di studio
sudah ada dua narasumber kita yang akan bergabung. Narasumber kita yang pertama adalah
Ahli Gizi yang rutin datang ke studio setiap minggu ketiga, pasti tau dong siapa ? Yaps,
Mbak Anita Irna Sari S.Tr.Gz, M.Tr,Gz. Selamat datang Mbak.
GZ : Halo Sobat Sehat, karena topik hari ini cukup penting, jadi jangan sampai pindah
channel ya.
VJ : Oke, Mbak Anita. Nah, narasumber yang kedua adalah seorang pengusaha ternak lele,
tetapi sekitar 2 bulan yang lalu ia terserang DBD (Demam Berdarah Dengue) dan harus di
rawat di rumah sakit, mari kita sambut Mas Dimasyqi Haris Nugraha. Apa Kabar, Mas ?
Na : Alhamdulillah saya Baik. Bagi para pendengar jangan sampai pindah channel ya.
- Intro lagu –
VJ : Nah, bagi para pendengar yang ingin bergabung di diskusi hari ini bisa bergabung
bersama kita di layanan telepon 021-9939339, sekali lagi 021-9939339. Atau mau tanya-
tanya di WA juga boleh di nomor 0821345677990. Jangan lupa bagi yang bergabung di
layanan telepon setiap saya bilang Kring, Kring Hidup Sehat jawabannya Hidup Sehat,
Andalan Saya Untuk Kuat!
Okay Ibu Anita, kenapa topik kita hari ini termaksuk dalam kategori penting ?
GZ : Nah, sekarang kan musim lagi tidak terkontrol. kKadang jika hujan, hujan terus atau
kadang panas, panas sekali. Nah, karena ada ketidakseimbangan musim jadi bibit-bibit
penyakit semakin mudah untuk menyerang kita, salah satunya adalah penyakit demam
berdarah dengue ini. Nah, pada saat hujan, tentunya nyamuk akan banyak berkeliaran dan
akan menyerang orang yang rentan untuk terkena sakit. Mungkin banyak orang yang tidak
tahu, ternyata Demam Berdarah Dengue juga memiliki pengaruh terhadap status gizi yang
kita miliki, lho. Maka dari itu, penyakit Demam Berdarah Dengue ini tidak hanya bisa
menimbulkan kematian tetapi juga akan menimbulkan pengaruh tersendiri bagi status gizi
kita.
VJ : Oh, jadi jika kita melihat penyakit dbd ini dengan kaitannya dalam bidang gizi, ternyata
kedua-nya memiliki suatu benang merah ya, Bu.
GZ : Benar sekali, Syifa.
VJ : Okee deh. Nah, Bapak Dimas, kapan terakhir kali Bapak terserang penyakit DBD ?
Na : Sekitar 2 bulan yang lalu, Syifa. Awalnya biasa saja, saya baru saja ngasih makan ikan
lele di tambak, kok tiba-tiba saya pusing dan suhu badan saya naik. Terus ada beberapa
benjolan merah yang muncul di kulit saya secara tiba-tiba. Nah, awalnya saya pikir hanya
demam biasa saya istirahat di rumah, tetapi ternyata saya salah, ketika malam hari suhu badan
saya makin naik secara drastis disertai dengan mual dan muntah. Akhirnya saya malam itu
juga dilarikan ke Rumah Sakit dan dari hasil pemeriksaan saya positif terkena Demam
Berdarah Dengue.
VJ : Gejala demam berdarah kelihatannya umum ya, padahal jika terlambat sedikit saja bisa
menimbulkan kematian ya.
GZ : Bener Syifa. Maka dari itu diperlukan ketelitian dan pengetahuan baik dari diri sendiri
maupun orang lain.
VJ : Nah, kita masuk ke pertanyaan yang menyinggung gizi nih Mbak Anita. Kenapa sih
penyakit DBD related dengan status gizi pasien ?
GZ : Nah, biasanya ketika kita sakit tentunya ada ke-abnormalan di dalam tubuh kita. Lidah
jadi terasa pahit, disertai mual dan muntah dan akan menimbulkan hasrat enggan untuk
menyantap makanan. Ketika tubuh tidak diberikan asupan gizi yang benar, maka tubuh
tentunya akan semakin lemah dan berakibat kepada pengurangan massa tubuh. Selain itu,
beberapa zat gizi yang diperlukan untuk regenasi sel dan mempercepat penyembuhan juga
kan asalnya dari makanan. Jadi ketika Penyakit DBD menyerang lalu pasien enggan untuk
makan maka akan menimbulkan ketidakseimbangan di tubuh dan akan memengaruhi status
gizi si pasien.
VJ : Nah, kita kembali ke Mas Dimas. Mas Dimas kan dirawat di Rumah Sakit, nih.
Pelayanan gizi seperti apa yang diberikan rumah sakit dalam menangani kasus demam
berdarah ini ?
Na : Awalnya saya diberikan banyak cairan untuk mencegah dehidrasi dan juga shock. Nah
kalau dari makanan karena saya mengeluh mual dan muntah jadi saya diberikan makanan
yang mudah dicerna seperti bubur atau nasi tim. Porsi makanannya juga disesuaikan. Ketika
saya sudah di tahap penyembuhan, saya mulai diberikan nasi dengan sup ayam atau nasi
dengan soto daging. Selain itu saya juga diberikan buah seperti jeruk atau jus jambu biji
merah.
VJ : Berarti pada tahap awal diberikan makanan mudah cernah lalu setelah lidah mulai
terbiasa dan gejala mulai berkurang baru diberikan makanan berat secara bertahap ya.
GZ : Benar sekali Syifa. Karena pasien dalam keadaan sakit, tentunya sistem pencernaan juga
tidak boleh diberikan tekanan dan kerja yang berat. Oleh karena itu makanan mudah cerna
dianjurkan. Nah seperti yang sudah disebutkan Mas Dimas, porsinya disesuaikan dan
frekuensi pemberiannya sering.
VJ : Lalu kenapa demam berdarah identik sekali dengan jus jambu biji merah sih, Mbak ?
GZ : Sebenarnya bukan identik. Tetapi, jambu biji merah mempunyai kandungan Vitamin C
lebih tinggi dari jeruk. Nah, Asupan vitamin C yang terkandung di dalam jambu biji merah
akan membantu tubuh melawan infeksi dan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga cepat
pulih ke kondisi semula.
VJ : Oh, jadi gitu ya, Mbak. Nah, bersama kita sudah ada satu penelepon nih. Kring.. Kring
Hidup Sehat ?
NaT : Hidup Sehat, Andalan Saya Untuk Kuat! (semangat)
VJ : Waah semangat sekali ya, Mbak. Dengan siapa dan dimana ?
NaT : Saya Amalia dari Ciledug. Selamat siang sobat sehat.
VJ : Selamat siang juga. Mbak Amalia mau nanya apa nih ?
NaT : Mbak Anita, anak saya sedang dirawat karena penyakit DBD. Saya mau nanya, ada
tidak makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi saat menderita DBD ?
GZ : Tentu saja ada Mbak Amalia. Yang pertama Makanan Instan karena makanan instan
mengandung zat pengawet dan jika dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan efek samping
bagi pasien, yang kedua makanan pedas, yang ketiga makanan berlemak dan terakhir
minuman kaleng.
NaT : Nah, saya mau nanya lagi nih Mbak, kenapa minuman kaleng tidak dianjurkan ?
GZ : Biasanya yang ada di minuman kan minuman bersoda, atau jika memang tidak ada
sodany tentunya mengandung sedikit gas. Nah gas dan soda yang ada di minuman kaleng
dapat menimbulkan luka atau iritasi di saluran pencernaan terutama lambung.
NaT : Oh Seperti itu, makanya minuman kaleng tidak dianjurkan. Pertanyaan terakhir nih
Mbak, Kan yang sakit anak saya, ya. Kadang dia suka menolak dan enggan untuk menyantap
makanannya. Bagaimana menyiasatinya ya, Mbak ?
GZ : Nah, berikan perlakuan menyenangkan namun tidak terkesan terpaksa agar si kecil
mampu menyantap makanannya. Misalnya dengan membujuk “Kalau adik gak menyantap
makanannya, adek gak sembuh-sembuh dong.” Nah dengan memberikan sedikit dorongan
kepada si kecil, maka si kecil akan mempunyai motivasi untuk sembuh. Jangan lupa untuk
memberikan air putih untuk menghindari dehidrasi ya, Bunda.
NaT : Terima kasih Mbak Anita. Terima Kasih juga untuk Mbak Syifa. Salam Sehat.
VJ : Terima Kasih kepada Mbak Amalia yang sudah bergabung bersama kami. Nah, Untuk
Mas Dimas ada yang mau ditanyakan tidak kepada Mbak Anita ?
Na : Nah saya mau nanya nih, Mbak. Apakah elektrolit dibutuhkan dalam penyembuhan
demam berdarah dengue ?
GZ : Pertanyaan bagus Mas Dimas. Tergantung dalam kondisinya. Jika pasien mengalami
muntah dan diare tentunya mineral banyak terbuang bukan ? Maka dari itu asupan elektrolit
diperlukan dengan catatan sesuai dengan pola makan dan tidak berlebihan.
VJ : Berarti kesimpulan dialog kita pada hari ini ialah penatalaksanaan gizi pada penderita
DBD, makanannya mudah cerna dan tidak membebani kerja organ pencernaan, selain itu
asupan cairan juga diperlukan untuk menghindari dehidrasi dan syok pada DBD. Selain itu,
konsumsi vitamin C juga diperlukan karena vitamin C sebagai antioksidan dapat membantu
mempercepat pemulihan tubuh. Untuk makanan instan, makanan pedas, makanan berlemak
dan makanan kaleng sebaiknya tidak dikonsumsi terlebih dahulu karena akan membebani
kerja organ pencernaan. Dan yang terakhir elektrolit juga diperlukan untuk menggantikan
mineral yang hilang akibat muntah atau diare.
- Intro Lagu –
VJ : Yah, sayang sekali kita sudah mendekati penghujung acara. Tapi tenang saja, “Tanya
Ahli Gizi, Yuk” akan kembali besok di jam yang sama dengan beragam topik menarik
lainnya. Terima kasih kepada Mbak Anita dan juga Mas Dimas yang sudah bersedia menjadi
narasumber pada hari ini.
GZ : Terima kasih kepada sobat sehat yang senantiasa mendengarkan 101,2 FM. Jaga
kesehatan dan tetap semangat dalam menjalani aktivitas ya.
Na : Terima kasih kepada 101,2 FM yang sudah mengundang dan menjawab pertanyaan
saya.
VJ : Nah, sampai jumpa lagi di “Tanya Ahli Gizi, Yuk.” Tapi tenang, setelah ini kalian akan
ditemani oleh VJ Rio dalam acara “It’s Hit Indonesia”. Saya Syifaruni Nada Salma pamit
undur diri. Salam Sehat untuk Sobat Sehat !

Anda mungkin juga menyukai