Anda di halaman 1dari 4

Miosit adalah sel jantung utama yang terlibat dalam proses remodeling.

Komponen lain yang terlibat adalah interstitium, fibroblas, kolagen dan


pembuluh darah koroner dan proses lain yang terkait berupa iskemik, nekrosis sel
dan apoptosis.
Proses remodeling kardiak sangat dipengaruhi oleh beban hemodinamik, aktivasi
neurohormonal, faktor endotelin, sitokin, nitric oxide, dan stres oksidatif. Proses
yang dapat terjadi dalam remodelingantara lain pemanjangan kardiomiosit,
dinding ventrikel menipis, ekspansi daerah infark, inflamasi dan reabsorpsi
jaringan nekrosis, pembentukan jaringan parut, hipertrofi miosit, kehilangan
miosit berkelanjutan, dan akumulasi kolagen pada interstisial kardiak.
Pada infark miokard, remodeling ventrikel kiri mulai dengan cepat, biasanya
dalam beberapa jam pertama setelah infark dan terus berlanjut. Perjalanannya
dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit dasar, kejadian sekunder seperti
infark miokard berulang, faktor lain seperti iskemi atau
aktivasi neuroendokrin, genotip, dan penatalaksanaan yang dilakukan. Saat miosit
meregang, aktivitas norepinefrin lokal, pelepasan angiotensin dan endotelin
meningkat. Perubahan ini menstimulasi gangguan ekspresi protein dan hipertrofi
miosit. Hasil akhirnya adalah penurunan lebih jauh performa jantung disertai
peningkatan aktivasi neurohormonal. Selain itu, peningkatan aktivasi aldosteron
dan sitokin juga akan menstimulasi sintesis kolagen, yang mengarah pada fibrosis
dan remodelingmatriks ekstraseluler.
Fase awal remodelingadalah untuk memperbaiki area nekrosis dan pembentukan
jaringan parut, sampai titik tertentu dianggap menguntungkan. Besarnya
remodeling terkait dengan ukuran infark. Segera setelah infark miokard, area
cedera meluas diikuti dilatasi regional dan penipisan zona infark. Saat remodeling,
dimensi geometrik menjadi kurang elips dan lebih bulat, juga terdapat perubahan
massa ventrikel, komposisi dan volume yang semuanya mempengaruhi fungsi
jantung. Perubahan seluler dan molekuler dalam remodeling berupa hipertrofi
miosit, nekrosis, apoptosis, fi brosis, dan proliferasi fibroblas. Akibat volume
berlebihan, radius interna ventrikel meningkat menyebabkan hipertrofi eksentrik.
Sebaliknya tekanan berlebihan menyebabkan tebal dinding ventrikel kiri
meningkat tanpa atau dengan sedikit peningkatan ukuran rongga jantung, disebut
hipertrofi konsentrik.

Gambar 3.1 Konsep remodeling kardiak terkait disfungi jantung pada kasus gagal
jantung

Gambar 3.3 Hipertrofi Eksentrik dan Hipertrofi Konsentrik


Komponen Utama RemodelingKardiak

1. Kardiomiosit
Miosit dan sel jantung lain dipercaya terlibat dalam proses remodeling. Miosit
menjadi fokus utama karena aktivitas kontraksi dan memberikan kontribusi
terbesar pada massa jantung. Pada saat rusak, jumlah miosit berkurang dan miosit
yang tersisa menjadi panjang atau hipertrofi sebagai bagian dari proses
kompensasi awal untuk mempertahankan volume kontraksi setelah kehilangan
jaringan kontraktil. Ketebalan dinding ventrikel juga akan meningkat. Kondisi
pengisian yang terganggu meregangkan membran sel dan berperan menginduksi
ekpresi gen terkait hipertrofi ; pada miosit jantung akan menyebabkan sintesis
protein kontraktil yang baru dan penggabungan sarkomer baru. Ada hipotesis
yang menyatakan bahwa pola yang terjadi akan menentukan apakah miosit
jantung akan memanjang atau justru menambah diameternya.

2. Peran proliferasi fibroblas


Fibroblas dan sel endotel diaktivasi sebagai respons terhadap serangan iskemik.
Stimulasi fibroblas meningkatkan sintesis kolagen dan menyebabkan fibrosis
ventrikel. Hal ini menyebabkan apoptosis dan nekrosis kardiomiosit, digantikan
oleh fibroblas dan kolagen ekstraseluler.
Fibrosis menyebabkan kekakuan miokard yang mengganggu pengisian jantung.
Kehilangan miosit merupakan mekanisme penting terjadinya gagal jantung.
Apoptosis kardiomiosit akan menurunkan kontraktilitas dan menyebabkan
berkurangnya ketebalan dinding miokard. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya kardiomiopati dilatasi. Ketika jantung terpapar tekanan berlebihan dan
hipertrofi gagal, akan menyebabkan dilatasi ventrikel. Peningkatan kekakuan
miokard dan penurunan kontraktilitas merupakan konsekuensi remodeling yang
patologis dan
menjadi prediktor kuat terjadinya gagal jantung.
3. Peran degradasi kolagen
Miosit miokard ditopang oleh jaringan penyambung yang terdiri dari mayoritas
kolagen fi brilar, kolagen ini disintesis dan didegradasi oleh fi broblas interstitial.
Miokard kolagenase merupakan proenzim penting dalam kondisi inaktif di
ventrikel. Aktivasi terjadi setelah adanya kerusakan miokard yang berkontribusi
pada peningkatan dimensi ruangan sebagai respons terhadap peningkatan tekanan.
Hal ini diduga menjadi penyebab kelainan miosit.

4. Peran apoptosis
Ada hipotesis bahwa disfungsi ventrikel kiri progresif terjadi akibat kematian
miosit yang berlangsung. Apoptosis mungkin menjadi mekanisme pengaturan
penting dalam respons adaptif terhadap tekanan yang berlebihan di mana
apoptosis awal terkait dengan hipertofi jantung. Pencetus apoptosis lainnya adalah
sitokin (terutama TNF-α dan interleukin), stres oksidatif, dan kerusakan
mitokondria.

Anda mungkin juga menyukai