Anda di halaman 1dari 7

Masalah Etika di Internet yang

Terjadi di Indonesia.
HUKUM DAN ETIKA DALAM TIK

Akbar Gibran | 4617030023 | TMJ3


1. Kasus Diretasnya Situs Tiket.com

A. Penjelasan Masalah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok peretas atau hacker berusia remaja


pimpinan Haikal alias SH (19 tahun) berhasil membobol akun situs jual beli tiket online
Tiket.com di server Citilink. Akibatnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat
(Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto didampingi Kanit I Subdit III
Direktorat VI Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim di Mabes Polri, Jakarta,
Kamis (30/3/2017).

Rikwanto menerangkan, kasus ini terungkap setelah pihak tiket.com, PT Global


Network, melaporkan adanya pembobolan situs jual beli online-nya ke Bareskrim Polri
pada 11 November 2016. Pelaku meretas akun situs jual beli tiket online tiket.com pada
server maskapai PT Citilink Indonesia, www.citilink.co.id pada 11 hingga 27 Oktober
2016.
Pihak tiket.com mengalami kerugian sebesar Rp 4.124.000.982 karena pelaku meretas,
memgambil serta menjual jatah deposito tiket pesawat pada server Citilink Indonesia.
Pihak Citilink juga mengaku rugi Rp1.973.784.434 karena ada sejumlah orang yang
membeli tiket dari sindikat peretas tersebut melakukan pembatalan dan refund.
Menurut Rikwanto, dari hasil pemeriksaan, rupanya sindikat peretas pimpinan SH ini
menjual tiket yang dicurinya dari tiket.com dengan potongam harga atau diskon 30
sampai 40 persen.

Mereka meraup keuntungan sekitar Rp 1 miliar. "Dari pembobolan tiket.com ini,


mereka bisa meraib sekitar Rp 1 miliar," ujar Rikwanto. Tiga anggota sindikat peretas
remaja ini ditangkap petugas Dittipidsiber Bareskrim Polri di sebuah rumah di Jalan
Siaga Dalam, Gang Kemuning nomor 12, Kelurahan Damai, Kota Balikpapan, pada
Selasa, 28 Maret 2017. Ketiganya adalah MKU (19), AI (19), dan NTM (27). Dari hasil
pemeriksaan, MKU berperan menawarkan penjualan tiket pesawat dengan akun
facebook Hairul Joe.Dia mempunyai akun user name dan password untuk masuk ke
server Citilink yang didapat dengan cara meretas situs Tiket.com bersama tersangka
SH (19). AI bertugas meng-input data permintaan tiket pesawat Citilink dari pembeli
ke aplikasi jual beli tiket online Citilink yang sudah dibuka oleh MKU.

Setelah kode booking tiket pesawat didapat, kode booking tersebut dikirimkan ke
pembeli. Dan NTM berperan mencari pembeli tiket pesawat Citinlink dengan akun
facebook Nokeyz Dhosite Kashir.
Setelah calon pembeli tiket didapat, data order pembelian dikirimkan kepada AI.
Selanjutnya, AI melaksanakan tugasnya sebagai peng-input data ke aplikasi jual beli
tiket online Citilink dan mengirimkan kode booking tiket pesawat yang didapat ke
pembeli. Adapun Haikal alias SH yang menjadi pelaku peretas dan otak utama
pembobolan situs tiket.com tidak ada di tempat pada saat penangakapan.

Dalam aksinya, SH melakukan peretasan di sebuah tempat di Jakarta. Setelah situs


tiket.com berhasil diretas, SH menyerahkan akun dan passwor situs pemesanan tiket
online tiket.com kepada MKU. "Bisa dikatakan bos mereka adalah SH, yang membuka
situs-situs. Dan mereka bertiga yang meneruskan. Kalau berhasil, hasilnya dibagi dua,"
jelas Rikwanto.
B. Dasar-Dasar yang Menjadi Acuan Masalah

Dari kasus diatas , dasar-dasar yang menjadi acuan masalah adalah

1. Kelompok peretas atau hacker berusia remaja pimpinan Haikal alias SH (19 tahun)
berhasil membobol akun situs jual beli tiket online Tiket.com di server Citilink.

2. Pihak tiket.com mengalami kerugian sebesar Rp 4.124.000.982 karena pelaku


meretas, memgambil serta menjual jatah deposito tiket pesawat pada server Citilink
Indonesia. Pihak Citilink juga mengaku rugi Rp1.973.784.434 karena ada sejumlah
orang yang membeli tiket dari sindikat peretas tersebut melakukan pembatalan dan
refund.

3. Mereka meraup keuntungan sekitar Rp 1 miliar. "Dari pembobolan tiket.com ini,


mereka bisa meraib sekitar Rp 1 miliar," ujar Rikwanto.
C. Solusi yang diambil dalam mengatasi kasus tersebut.

Rikwanto menerangkan, kasus ini terungkap setelah pihak tiket.com, PT Global


Network, melaporkan adanya pembobolan situs jual beli online-nya ke Bareskrim Polri
pada 11 November 2016. Pelaku meretas akun situs jual beli tiket online tiket.com pada
server maskapai PT Citilink Indonesia, www.citilink.co.id pada 11 hingga 27 Oktober
2016.

Tiket.com, menurutnya, tetap meningkatkan kualitas sistem, baik ada atau tidaknya
ancaman peretasan. "Kita aman, biasa saja, nggak apa-apa, itu normal. Mau ada atau
nggak, kita pastinya, kita pasti get better," tambahnya.

Dan akhirnya para pelaku dijerat dengan Pasal 46 Ayat (1), (2), dan (3) juncto Pasal 30
ayat (1), (2), dan (3) dan/atau Pasal 51 Ayat (1) dan (2) junto Pasal 35 dan/atau Pasal
36 Undang-Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
dan/atau Pasal 363 KUHP dan/atau Pasal 3, Pasal 5, dan Pasal 10 Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/03/30/hacker-remaja-ini-sukses-bobol-situs-
tiketcom-di-server-citilink-kerugian-ditaksir-rp-41-miliar?page=3
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170331154009-185-204093/pembobol-situs-
tiketcom-lulusan-sma-pernah-retas-400-situs
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170331145137-185-204065/begini-cara-
hacker-bobol-situs-tiketcom
https://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/17/04/06/onzcwk361-diretas-haikal-
hingga-rugi-rp-4-miliar-ini-kata-tiketcom
https://www.duniaku.net/2017/04/30/situs-yang-di-hack/

Anda mungkin juga menyukai