Anda di halaman 1dari 16

REFERENSI Gustav nieman

Penilaian : Tugas = 50%


UTS = 25%
UAS=25%
Harus punya buku karena UAS dan UTS open books

Buat kelompok masing-masing kelompok 4 mhs


Tiap kelampok melakukan tugas PERHITUNGAN
ULANG TRANSMISI RODA GIGI PADA OTOMOTIV :
masing-masing kelompok cari sistem transmisi
sendiri

Kapan saya bisa tambah kuliah

PERHITUNGAN RODA GIGI


(SPUR AND HELICAL GEARING)

1. PRINSIP PERHITUNGAN

START

DATA

TENTUKAN TENTUKAN
DIMENSI MATERIAL
PERHITUNGAN PERHITUNGAN

DIPEROLEH DIPEROLEH
MATERIAL DIMENSI

1.1 DATA
Yang dimaksud dengan data pada diagram diatas
adalah seluruh persyaratan yang harus dipersiapkan
sebelum melakukan perhitungan roda gigi. Dengan
demikian, roda gigi tersebut digunakan untuk apa,
general design, jumlah yang dibutuhkan dan pembuatan
juga merupakan data-data yang dimaksud dalam
diagram. Selain hal tersebut data operasi merupakan hal
pokok dalam perhitungan roda gigi.
Data pemakaian merupakan data yang digunakan
untuk istimasi beban sesuai dengan kondisi operasi.
Beban yang dimaksud dikelompokkan menjadi tiga
bagian sesuai dengan shock yang terjadi. Tabel berikut
menunjukkan pengelompokkan beban yang dimaksud.
Tabel 1 (ref. G Niemann Tabel 20/7)
Type Shock
No Pemakaian
Shock level
1 No Generator, belt conveyors, screw I
shock conveyors, plate conveyors, small
lifts, electric hoists, feed
mechanism drives in machine
tools, ventilating fans, turbo-
blower, centrifugal compressors,
agitators, and mixers for material
of uniform density
Main drive for machine tools,
heavy lifts, rotary drives of cranes,
Moderate mine ventilators, agitator and
2 II
shock mixer for material of non-uniform
density, multi-cylinder pump, feed
pumps
Punching, shearing, dough mills,
rolling mill and iron and steel
Severe works machinery, power ahowels,
3 III
shock heavycentrifuges, heavy feed
pumps, rotary drilling rigs,
briquetting presses, pug mills

Berdasarkan kondisi operasi tersebut, perlu adanya


koreksi terhadap daya atau torsi dengan memasukkan
shock factor C s . Data shock factor C s dapat dilihat pada
referensi G Niemann tabel 22/18 dan gambar 22/26.

Data operasi meliputi : Daya pada pinion N1 (Hp),


Torsi pada pinion M1 (kgm), Intensitas beban B (kg/mm2),
Putaran n (rpm), Kecepatan v (m/sec).

1.2 MATERIAL
Material yang umum digunakan untuk roda gigi
ditunjukkan pada tabel 22/25 G. Niemann. Dari tabel
tersebut kita dapat menghitung intensitas beban yang
diijinkan. Intensitas beban yang diijinkan terdiri dari harga
batas kekuatan permukaan dan tegangan pada kaki gigi.
Kekuatan permukaan dihitung dengan persamaan :

k D  yG  y H  y S  yV  k O

dimana :
kO adalah endurance strenggth (kg/mm2) (tabel
22/25 G Niemann untuk perhitungan safety
factor SG and figure 22/41 untuk menyatakan
umur Lh)
yG adalah faktor koreksi pasangan material
y G  1 .0 untuk material pada tabel
22/25 berpasangan dengan
baja

yG  1.5 apabila material tersebut


berpasangan dengan besi
tuang
10 4
yG  0.5  2.1 
2 EG
apabila berpasangan
dengan material yang
memiliki modulus
elastisitas EG.

yH adalah faktor koreksi terhadap kekerasan


permukaan material
2
 H 
y H   
 HB 
bilamana kekerasan permu-
kaan H berbeda dengan H B
pada tabel 22/25 dan masih
dibawah 650; selain itu y H  1

yS adalah faktor koreksi pelumas, merupakan


fungsi viskositas V pada temperatur operasi.

V (cSt) 6.3 21 37
yS 0.7 0.75 0.8
V (cSt) 68 100 145
yS 0.9 1.0 1.1
V (cSt) 200 265 300
yS 1.2 1.3 1.35

yV adalah faktor koreksi terhadap kecepatan keliling


v (m/sec)
0.6
yV  0.7  2
8
1  
v
 db n
v
60

db adalah rolling circle diameter (m)

Kekuatan permukaan yang diijinkan dihitung


berdasarkan tabel 22/11 G. Niemann, yakni :

For B zul  B0
SG  1
0.35 k D i
B0 
B zul  B0 to 3B0 cos  0  C S  SG   i  1
3

For
SG  1
With substitution
of SG  1

Tegangan pada kaki gigi yang diijinkan dihitung


berdasarkan tabel 22/25 , tabel 22/27 dan gambar 22/42
G. Niemann. Selanjutnya diperoleh

D 0
Dari tabel 22/25, untuk perhitungan safety
factor S G

D 0
Dari gambar 22/42, untuk menentukan
umur Lh

 D   0B
Dari tabel 22/25, untuk perhitungan safety
pada sudden failure
 D  0.7 0 Untuk idler gears (reversed loading)

D 
0 Bilamana the tooth fillet radius of curvature
fk r f  0.2  m , f k dari gambar 22/22

1.3 DIMENSI
Yang dimaksud dimensi diantaranya adalah :
a. Jarak sumbu
a  0.5  d b1  d b 2 
a0  0.5  d 01  d 02 
d 01 , d 02 adalah pitch circle diameters (mm)
d b1 , d b 2 adalah rolling circle diameters (mm)
b. Face width b

N1 10 6 N1  i  1 2
b  1.43 10 6 
d b21  n1  B zul 2.8 n1 a 2 B zul

c. Pinion diameter d b1

2a d b1 N1
d b1   113 3
i 1 b n1 Bzul

2. CONTOH PERHITUNGAN
Perhitungan transmisi roda gigi sepeda motor dengan
4 (empat) tingkat kecepatan. Data-data yang diperoleh
adalah :
 Daya maksimum 10.35 Hp pada putaran 7000
rpm
 Torsi maksimum 1.10 kgm pada putaran 6500
rpm
 Reduksi gigi 1 i1 = 3.250
 Reduksi gigi 2 i2 = 1.812
 Reduksi gigi 3 i3 = 1.200
 Reduksi gigi 4 i4 = 1.045

Data-data lain diperoleh dari pengukuran dan


ditentukan sesuai standart yang ada, yaitu :
 Jarak sumbu poros = 65 mm
 Jumlah gigi
Reduksi gigi 1 z1  12 z 2  39
Reduksi gigi 2 z1  16 z 2  29
Reduksi gigi 3 z1  20 z 2  24

Reduksi gigi 4 z1  22 z 2  23
 Sudut kontak  b  200 0  0

 Lebar gigi b  10 mm

PERHITUNGAN

A. TRANSMISI 1
Transmisi 1 digunakan untuk menjalankan kendaraan
dari keadaan diam, dengan demikian dibutuhkan torsi
yang besar, bukan kecepatan yang tinggi. Jadi data yang
digunakan bukan daya maksimum tetapi torsi maksimum.
Berdasarkan hal tersebut, kita dapatkan data operasi
adalah :
M 1 n1
N1  ( HP )
9.55  75
1.1  6500
N1   9.983 HP
9.55  75

10 6   i  1 2  N1 10 6   3.250  1 2  9.983
B 
2.8  b  a 2  n1 2.8 10  65 2  6500
B  0.234 kg / mm 2

Dari data ini kita dapatkan :


2a 2  65
d b1    30.59 mm
1  i 1  3.250

  d b1  n1   30.59  6500
v   10.41 m / det
60 1000 60000

Material yang digunakan dari tabel 22/25:

Factors Roda gigi 1 Roda gigi 2


Material St 70.11 St 70.11
BHN (Hb) 220 220
k 0 (kg/mm2) 0.70 0.70
 0 (kg/mm2) 24 24
 0 B (kg/mm )
2
80 80
Berdasarkan material yang digunakan kita hitung
kekuatan permukaan yang diijinkan, yaitu :
k D  yG  y H  y S  yV  kO

Rod Rod
Factors a a
koreksi gigi gigi
Keterangan
1 2

Material tabel 22/25 berpasang-an


yG 1 1
dengan baja
2 2
 H   220 
yH 1.12 1.12 y H     
 HB 
  1.12
 208 
0.6
yV  0.7  2
8
1  
v
yV 1.08 1.08 yV  0.7 
0.6
2
 1.08
8
1  
8

Dari tabel 22/28


100 200
V50  0.4
s/d
v v 0.4
150 150
Diambil V50  0 .4 
10.410.4
 58.76 Cst
yS 0.87 0.87 v
Dari tabel 22/26
 0.9  0.8   58.76  37 
y S  0.8   0.87
 68  37 

k D1  k D 2  1.0 1.12  0.87 1.08  0.70  0.734 kg / mm 2

0.35 k D i
B0 
cos 3  0  C S  S G   i  1

Berdasarkan kondisi operasi sepeda motor, beban


berfluktuasi, maka dari tabel 22/18 C S  1.5 . Sedangkan
dari tabel 22/13 kita dapatkan SG  1.3    2.5 untuk long life
gearing dan S G  0.4    1 untuk umur roda gigi terbatas.
Pada kasus ini kita ambil S G  1.3 , selanjutnya kita
dapatkan :
0.35  0.734  3.250
B0   0.290 kg / mm 2
cos 0 1.5 1.3   3.250  1
3

Selanjutnya Bzul  B0  0.290 kg / mm 2

Tegangan ijin pada kaki gigi adalah


 D1   D 2   0  24 kg / mm 2

Perhitungan dimensi gigi (yang merupakan


pengecekan terhadap harga d b1 berdasarkan hubungan
geometris dengan d b1 berdasarkan kekuatan material)

d b1  N1
d b1  113 3
b  n1  B zul

Kita dapatkan

1133  N1 1133  9.983


d b1    27.64 mm
b  n1  B zul 10  6500  0.290

Harga db1 ini harus lebih kecil dari harga db1


sebelumnya.

Perhitungan intensitas beban efektif

Bw  B  C S  C D  CT  C 

Factor
loading Harga Keterangan
effects
Beban
1.5 Telah diuraikan di atas
kejut C S
Beban
Lihat perhitungan faktor beban
dinamis 1.28
CD
dinamis dibawah
Distribusi 0.76 Dari persamaan 22/21
beban 4  b  f RW  C z
CT 
3 U
2 10 3  M 1 2 103 1.1
U   71.92 kg
d b1 30.59

CT
Dari tabel 22/19 diperoleh
C z  1 untuk material St/St

4 10  3.08 1
CT   0.76
3  71.92

Sudut
beban 1.0 Dari gambar 22/38 untuk  0  0 C  1
C

Bw  0.234 1.5 1.28  0.76 1  0.341 kg / mm 2

Hasil yang diperoleh harus memenuhi Bw  B zul

Perhitungan faktor beban dinamis CD


Dari gambar 22/37
u dyn 0.3  u  CS  f
CD  1   1

u  CS   sp  1  u  CS   sp  1

u  B  d b1  0.234  30.59  7.173 kg/mm

Dari tabel 22/12 untuk v  10.41 m / det diperoleh


pelumasan jenis splash lubrication dengan
g e  2 , g R  1.3 dan g K  0

Base pitch error


f e  g e   3  0.3  m  0.2  d 01 
d b1 30.59
m   2.55 mm
z1 12
m diambil 2.5 mm
d 01  m  z1  2.5 12  30 mm
f e  2   3  0.3  2.5  0.2  30   9.69 
Tooth-directional error
f R  g R b → f R  1.3  10 → f R  4.11 

Effective tooth-directional error


f RW  0.75  f R  g K  u  C S
f RW  0.75  4.11  0  3.08 

Faktor kesalahan terbesar f  f e  9.69 

u  C S  0.26  f  7.173 1.5  0.26  9.69


 13.28 kg / mm
Selanjutnya dari gambar 22/37 diperoleh
u dyn  3 kg / mm

Overlap ratio
b sin  0
 sp 
m 
→  sp  0

Selanjutnya diperoleh
u dyn 0.3  u  C S  f
CD  1   1
u  C S    sp  1 u  C S   sp  1
3 0.3  7.173 1.5  9.69
CD  1   1
7.173 1.5   0  1 7.173 1.5   0  1
CD  1.28  2.20
PERHITUNGAN UNTUK PENGECEKAN HASIL
YANG DIPEROLEH

Pengecekan terhadap perbandingan kontak


Berdasarkan gambar 22/39 dan tabel 22/21
d b1
cos  k1  cos  b
d k1

d b1  30.59 mm
d k1  d 01  2  hk1
d f 1  d 01  2  h f 1
d 01  m  z1

Berdasarkan referensi G.Niemann


hk  0.8  m s/d ( 1  0.03  z)  m
h f  (1.1    1.3)  m

Radial clearance S k   0.1      0.3  m

Pada kasus ini kita ambil


hk1  1.0  m  1.0  2.55  2.55 mm
h f 1  1.0  m  1.0  2.55  2.55 mm
S k  0.15  m  0.15  2.55  0.4 mm
 b   0  20 0

Selanjutnya kita dapatkan


d 01  m  z1  2.55 12  30.6 mm
d k1  d 01  2  hk1  30.6  2  2.55  35.7 mm
d f 1  d 01  2  h f 1  30.6  2  2.55  25.5 mm

d b1 30.59
cos k1  cos  b  cos 20 0  0.805
d k1 35.7
 k1  cos 1 0.805  36.39 0

db2
cos  k 2  cos  b
dk2
db2  i  d b1  3.250  30.59  99.41 mm
d k 2  d 02  2  hk 2
d f 2  d 02  2  h f 2
d 02  m  z 2

Berdasarkan referensi G.Niemann


hk  0.8  m s/d ( 1  0.03  z)  m
h f  (1.1    1.3)  m

Radial clearance S k   0.1      0.3  m

Pada kasus ini kita ambil


hk 2  1.0  m  1.0  2.55  2.55 mm
h f 2  1.0  m  1.0  2.55  2.55 mm
S k  0.15  m  0.15  2.55  0.4 mm
 b   0  200

Selanjutnya kita dapatkan


d 02  m  z 2  2.55  39  99.45 mm
d k 2  d 02  2  hk 2  99.45  2  2.55  104.56 mm
d f 2  d 02  2  h f 2  99.45  2  2.55  94.35 mm

db2 99.41
cos  k 2  cos  b  cos 20 0  0.893
dk2 104.56
 k 2  cos 1 0.893  26.750

d b1   tan  k1  tan  b  30.59   tan 36.69  tan 20


1  
2   m 2    2.55
 1  0.728
d   tan  k 2  tan  b 
 2  b2
2   m
99.41  tan 26.75  tan 20 
2   0.869
2    2.55
   1   2  0.728  0.869  1.597

n 
cos 2  g

Dari tabel 22/21 untuk  0  0 diperoleh cos 2  g  1.0

Jadi  n    1.597
Dari tabel 22/22 diperoleh
m  0.25  v
 w  1    n  1 
f
m
6
2.55  0.25  8.01
w  1  1.597  1  1.668
9.117
2.55 
6
Harga harus memenuhi kondisi w  2

Pengecekan terhadap tegangan kaki gigi


Berdasarkan tabel 22/22 dan gambar 22/40
Roda gigi 1 sebagai penggerak, diperoleh :
1.4 1.4
q 1    0.701
 n  0.4 1.597  0.4
1.4 1.4
q 2    0.677
 w  0.4 1.668  0.4

Dari gambar 22/40 dengan mengambil harga


x  0 , kita dapatkan :
z1  12 maka q k1  3.35
z 2  39 maka q k 2  2.45

Selanjutnya diperoleh :
q w1  qk1  q 1  3.35  0.701  2.348
q w2  qk 2  q 2  2.45  0.677  1.659

Tegangan yang terjadi pada kaki gigi adalah :


 w1  Bw  z1  q w1
Roda gigi 1  w1  0.341 12  2.348
 w1  9.60 kg / mm 2

 w2  Bw  z1  qw2
Roda gigi 2  w2  0.341  12  1.659
 w2  6.79 kg / mm 2
Harus memenuhi kondisi w D

Pengecekan terhadap tekanan permukaan


Dari persamaan 22/72 dan tabel 22/23 dan tabel
22/24 didapat :
1 1
yC    3.11
sin  bn cos  bn sin 20  cos 20
y 1

Dari tabel 22/22 dengan roda gigi 1 sebagai


penggerak diperoleh :
2   
y  1  1   1n w 
z1 tan  bn  n 
2  1.668 
y  1  1  0.728   0.655
12  tan 20  1.597 

Syarat y  1

Selanjutnya didapatkan :
y 1
y w1  yC  3.11  4.75
y 0.655
y w 2  yC y   3.11 1  3.11

Tekanan permukaan roda gigi 1


i 1 3.250  1
k w1  Bw  y w1  0.341  4.75
i 3.250
k w1  2.12 kg / mm 2

Tekanan permukaan roda gigi 2


i 1 3.250  1
k w 2  Bw  y w 2  0.341  3.11
i 3.250
k w 2  1.39 kg / mm 2

Pengecekan terhadap faktor keamanan


Faktor keamanan terhadap kepatahan gigi
 D1 24
S B1    2.5
 w1 9.60
 24
S B2  D2   3 .5
 w2 6.79
Bila harga S B  1 roda gigi memiliki umur terbatas.
Umur roda gigi dihitung dengan persamaan

S B5
Lh  33103
n
(jam)

Faktor keamanan terhadap pitting


k D1 0.734
S G1    0.35
k w1 2.12
k 0.734
SG 2  D2   0.53
k w2 1.39

Bila harga S G  1 roda gigi memiliki umur terbatas.


Umur roda gigi dihitung dengan persamaan

k D  S G2
Lh  167 10 3
n
(jam)

Bila harga SG  1 roda gigi memiliki umur tak


terbatas.

Catatan :
1. Tolong koreksi angka-angka perhitungannya,
mungkin ada yang salah.

Anda mungkin juga menyukai