LAPKAS
LAPKAS
Nama : An. G. T
Tanggal Lahir : 17 Mei 2017
Umur Kronologi : 8 Bulan
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Agama : Kristen
Alamat : Sumalangka Lingkungan 1
Nama Orang tua : Ibu : Ny. J. K
Ayah : Tn. H. T
A. Diagnosis medis
Delay Development
B. Obat - Obatan :
Anak tidak mengkonsumsi obat- obatan tertentu
III. SEGI FISIOTERAPI
1
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
1. Keluhan Utama :
Pada posisi tidur tengkurap anak belum bisa mengangkat kepala tegak lurus, anak
RSUD. Dr. Sam Ratulangi Tondano dengan keluhanan utama pada posisi tidur tengkurap
anak belum bisa mengangkat kepala tegak lurus, belum bisa berguling, tengkurap,
Delay Development. Kemudian dari poli anak, pasien dirujuk ke poli Fisioterapi untuk
mendapatkan penanganan selanjutnya. Saat ini anak baru pertama kali mendapat
memiliki riwayat abortus. Pemeriksaan kehamilan nanti dilakukan pada usia kandungan
untuk pencegahan Tetanus. Ibu rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke salah satu
klinik di Tondano dan mengkonsumsi obat- obatan berupa vitamin. Namun, selama
gram dan panjang 47 cm. Dilahirkan melalui sectio ceasarea di RSUD. DR. Sam
kandungan 37 minggu dengan kondisi ibu yang mengalami hipertensi akan mempersulit
proses kelahiran sehingga ketika diperiksa tekanan darah stabil maka langsung
dilakukan tindakan sectio ceasarea. Saat dilahirkan, anak langsung menangis dan setelah
proses kelahiran, anak langsung bersama- sama dengan ibu diruang perawatan. Sesaat
2
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
Anak mengkonsumsi ASI sampai usia 3 bulan. Pada usia 3 bulan anak mengalami
berat badan rendah dan dokter menganjurkan agar anak diberikan tambahan susu
formula. Saat mengkonsumsi susu formula, anak 3 kali mengganti susu dengan merk
yang berbeda. Tetapi setelah mengkonsumsi susu formula yang ke 3 anak mendapat
diare dan dirawat selama satu bulan di RSUD. Prof. DR. Kandou Manado. Saat ini anak
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda – Tanda Vital
a) Denyut Nadi : 100x / menit
b) Pernapasan : 30x / menit
c) Temperatur : 36Oc
2. Inspeksi
Terlihat anak datang dengan cara digendong oleh ibunya dengan posisi menghadap ke
dada ibu dan kepala ditahan dengan tangan ibu. Kedua tangan dan kaki aktiv bergerak.
3. Palpasi :
- Tidak ada peningkatan tonus otot pada anggota gerak
- Suhu tubuh : Hangat tetapi tidak mengarah kepada hal yang patologis
- Oedem : Tidak ada oedem
- Tidak ada spasme otot
C. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Refleks Primitif
Penilaian :
( - ) : Tidak ada refleks sama sekali
3
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
Pada posisi ini terlihat anak belum bisa mengangkat kepala dan mengontrol posisi
kepala.
- Quadruped : Anak tidak dapat melakukan secara mandiri dan apa bila diposisikan
juga belum dapat dilakukan karena tangan masih lemah untuk menopang tubuh
- Crawling : Anak belum dapat melakukan sendiri, dan jika dibantupun belum dapat
dilakukan
- Sitting : Anak belum dapat melakukan sendiri, dapat dilakukan dengan bantuan, tetapi
- Menjangkau benda dengan lengan kanan dan kiri : anak dapat menjangkau benda yang
diberikan berupa krincingan dan botol baby oil dengan menggunakan tangan kanan
dan kiri
mainan
- Aktifitas lengan untuk bermain : anak dapat memindahkan mainan dari tangan kiri ke
tangan kanan dan sebaliknya, dan dapat memberikan mainan kepada fisioterapis
ketika diminta.
4. Visual
4
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
- Dari samping- kesamping : respon visual baik, mata dan kepala anak mengikuti
- Dari atas ke bawah : dari posisi duduk, respon visual baik mata dan kepala anak
- Menyilang : dari posisi tidur miring, respon visual baik, mata dan kepala anak
5. Pendengaran
Hasil yang diperoleh yaitu respon pendengaran baik, saat diberikan rangsangan dengan
REGIO NILAI
Leher X
Shoulder X
Elbow X
Wrist X
Hip X
Knee X
Ankle X
Penilaian :
- X : kekuatan normal, bila ada kontraksi dengan gerakan yang terjadi cukup kuat
- O : Nol, bila tidak ada kontraksi
- T : Trace : bila ada kontraksi namun tidak terjadi gerakan
- R : Refleks, bila ada gerakan yang terjadi merupakan reaksi refleks.
7. Antropometri
- Panjang tubuh : 65 cm
- Lingkar Kepala : 47 cm
5
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
- Anak dapat minum melalui botol susu dengan baik, dan dapat menghisap dengan kuat
- Saat ini anak mengkonsumsi makanan pendamping ASI berupa bubur, dan saat makan
Saat ini anak sudah dapat mengucapakan kata- kata pendek seperti pa-pa, ma-ma dan
da-da-da.
D. PEMERIKSAAN SPESIFIK
1. Pemeriksaan Perkembangan (DDST II)
6
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
P
P
P
P P
P P
P
P P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
7
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
8
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
51 51
B Duduk Total Dimensi B = 11 X 100 = 18.33% B
60 60
C Merangkak &Berlutut Total Dimensi C = 0 X 100 = 0% C
42 42
TOTAL SCORE = 49 % + 18 % + 0 %
3 3
TOTAL SCORE = 49.01 % + 18.33 %
GOAL 2
= % 67.34 = 33,67 %
E. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Impairment :
2. Functional Limitation :
Adanya gangguan gross motor berupa berguling, tengkurap, posisi merangkak,
1. Tujuan :
Meningkatkan kemampuan gross motor anak seoptimal mungkin
2. Tindakan Fisioterapi
a. Teknologi Fisioterapi
1) Teknologi Alternatif :
10
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
Merupakan suatu pendekatan yang holistic untuk menangani anak atau orang dewasa
dengan masalah/ patologi sistem saraf pusat yang dapat memberikan pengalaman
b. Edukasi / Homeprogram :
Edukasi : Disarankan kepada orang tua, untuk dapat mengurangi mengendong anak,
memberikan stimulasi misalnya saat bermain anak lebih banyak diposisikan duduk
agar dapat melatih keseimbangan tubuh. Serta memposisikan tengkurap diatas bantal
3. Rencana Evaluasi :
- Evaluasi sesaat (sebelum, selama, setelah terapi)
- Evaluasi berkala setelah 3x terapi
- Evaluasi periodik setelah 6x terapi
- Evaluasi kemampuan Gross Motor dengan GMFM
G. Prognosis :
(Penilaiannya dapat berupa : baik, jelek, ataupun ragu – ragu / dubia, baik yaitu dubia
ad bonam, dan jelek, yaitu dubia ad malam, ditulis alasannya)
H. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
PROSEDUR PELAKSANAAN
Persiapan Pasien
- Pasien dipastikan dalam kondisi baik
- Terapi diberikan ± 2 jam setelah makan
- Jelaskan kepada orang tua pasien tentang latihan yang akan diberikan, tujuan latihan,
Pelaksanaan
11
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
- Teknik : Trunk diposisikan fleksi dengan kedua tangan fisioterapis memegang kedua
tangan dan kaki anak, kemudian anak digoyang- goyangkan ke atas dan kebawah
sambil diberikan stimulasi pada daerah sternum. Kemudian perlahan- lahan anak
2) Fasilitasi Berguling
- Teknik : Fisioterapis memegang anak dibawah axila, anak diposisikan miring untuk
tengkurap dan sebaliknya. Selanjutnya pegang anak pada satu lengan dan satu tungkai
yang berlawanan kemudian posisikan miring untuk berguling, tarik tangan bayi agar
bisa tengkurap
- Teknik : Fisioterapis mengangkat anak dengan posisi satu tangan pada dada, dan satu
tangan pada perut kemudian anak digoyang- goyangkan keatas dan kebawah untuk
menghasilkan reaksi menopang pada lengan. Setelah anak bisa menopang berat badan
4) Rileksasi
Selanjutnya Fisioterapis memegang lutut dan hip ditekuk, kemudian diputar- putar
Dosis
12
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
- Frekuensi : 2 X seminggu
I. EVALUASI :
Hari/ Evaluasi
Modalitas
Tanggal Sesaat Berkala Periodik
13
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
Rileksasi
Dimensi Item T0 T3 T6
A Tidur & Berguling 25% 35% 39%
B Duduk 11% 14% 16%
C Merangkak dan berlutut 0% 0% 0%
TOTAL SCORE 22.44% 30.65% 34.37%
TOTAL GOAL AREA 33,67% 45.97% 51.56%
diagnosa Delay Development, dengan problematik gangguan gross motor. Setelah dilakukan
selama 7 kali, berdasarkan evaluasi berkala dan periodik, diperoleh hasil adanya peningkatan
kemampuan gross motor pada Dimensi A : Tidur dan Berguling, serta Dimensi B : Duduk.
Yang ditandai dengan peningkatan Total score GMFM dan total score goals area. Perubahan
dapat dilihat dari Total Score GMFM 22.44% dan total goals area 33,67% menjadi total
14
Laporan Status Klinis
Lampiran 1
15
Laporan Status Klinis