Anda di halaman 1dari 9

Judul Esai

“ECO-FRIENDLY TRANSPORTATION TEKNOLOGI


MASA DEPAN INDONESIA”

Karya Ini Disusun untuk Mengikuti Lomba Esai


“Inovasi Untuk Indonesia”

Penulis :
Prabujati Adistya NIS. 17202

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH
SMA NEGERI 1 CILACAP
Jl. Jend. M.T Haryono No. 730 Telp. 0282-533765 Fax 0282-535863 CILACAP

2017
Pada era ini, terdapat berbagai alat transportasi modern yang digemari oleh
masyarakat karena mampu menempuh jarak yang jauh maupun dekat dalam
waktu yang relatif singkat. Teknologi yang digunakan pun cukup canggih dan
efektif. Selain itu, pasti terdapat mesin yang berfungsi untuk menggerakan alat
tersebut. Namun sumber energi yang digunakan untuk menggerakkan mesin
tersebut masih tergantung pada bahan bakar minyak. Sedangkan bensin termasuk
salah satu olahan minyak bumi yang jumlahnya semakin menipis. selain itu,
cadangan BBM Negara Kesatuan Republik Indonesia terus menyusut dan
diperkirakan 20 tahun lagi sumber energi ini akan terkuras habis (DESDM,
2005). Oleh karena itu diperlukan sebuah inovasi guna memproduksi sumber
enegi yang dapat menggerakan mesin tersebut agar mampu bergerak dan
memproduksi energi secara mandiri tanpa harus bergantung pada pembakaran
bensin.
Peneliti memandang perlu adanya sumber energi lain yang dapat
menggerakan mesin kendaraan bermotor, yaitu energi listrik. Akan lebih baik
apabila sumber energi ini merupakan sumber energi yang berkelanjutan, ramah
lingkungan, dan mudah didapatkan pada saat kendaraan tersebut sedang bergerak.
Dilihat dari sisi lain, energi yang berkelanjutan atau energi alternatif yang
berlimpah pada saat kendaraan sedang bergerak adalah energi angin. Energi
angin salah satu energi yang berkelanjutan dan mudah dikonversi menjadi energi
listrik seperti pada sistem kincir angin yang sudah banyak diterapkan di berbagai
negara eropa. Akan tetapi, kincir angin yang dibuat untuk pembangkit listrik
rumah tangga di beberapa negara eropa adalah turbin yang besar dengan proses
yang begitu rumit serta bahan yang berat dan besar, tentu ini menjadi masalah
utama dalam pembuatan turbin angin pada kendaraan bermotor. Jika turbin ini
dibuat pada kendaraan bermotor tanpa adanya penyederhanaan sistem pastilah
akan mengganggu pengemudian kendaraan tersebut, bahkan dapat
mengakibatkan kecelakaan bagi pengendara.
Disisi lain, daya listrik yang diperlukan untuk mengerakkan mesin pada
setiap kendaraan bermotor pun tidak sebanyak daya yang diperlukan oleh banyak
rumah – rumah seperti di beberapa negara eropa. Oleh karena itu sistem yang
diperlukan tidak sebesar sistem turbin pada umumnya, karena panjang diameter

Prabujati Adistya - SMA N 1 Cilacap 2


turbin tergantung pada berapa jumlah daya dan kuat arus listrik yang dibutuhkan.
Dari aspek lain kuatnya daya angin juga berpengaruh terhadap berapa energi
kinetik yang dihasilkan, yang nantinya akan dikonversi menjadi energi listrik
oleh generator atau dinamo. Dengan ini berarti besar dan panjang diameter sudu
tergantung pada berapa daya listrik yang dibutuhkan oleh kendaraan bermotor
yang diinovasikan. Maka diperlukan sebuah penelitian untuk mengetahui sistem
kerja dari mobil listrik bertenaga angin itu sendiri. Maka dari metode eksperimen
diperlukan untuk mengadakan suatu percobaan dan analisa untuk mendapatkan
suatu hasil yang menegaskan antara variabel – variabel yang diselidiki. Adapun
variabel yang menjadi tolak ukur yaitu panjang diameter panjang sudu turbin dan
daya listrik yang mampu dikonversikan (Nazir, 2003). Penelitian ini bertujuan
untuk menguji kuatnya arus dan daya listrik yang dihasilkan oleh Wind Converter
(WiCt) pada Eco-friendly Transportation. Penelitian ini merupakan kelompok
uji penerimaan dalam melihat berapa kuat dan daya listrik yang dihasikan, di
mana dalam uji tersebut peneliti menguji kuatnya arus dan daya listrik yang
dihasilkan Wind Converter (WiCt) yang digunakan sebagai pemasok enegi utama
untuk menggerakan kendaraan Eco-friendly Transportation. Penelitian dilakukan
di SMA Negeri 1 Cilacap selama 4 bulan terhitung mulai bulan Januari tahun
2017 hingga bulan April tahun 2017. Uji kekuatan angin dan daya listrik
dilakukan dengan cara pembuatan Wind Coverter (WiCt) dengan berbagai ukuran
yang berbeda-beda. Lalu peneliti membuat semua ukuran dengan memberikan
berbagai macam kekuatan angin yang mungkin terjadi pada saat Eco-friendly
Transportation sedang digunakan di jalan, untuk menguji kekuatan dan kinerja
dari Wind Converter (WiCt) tersebut. Dengan menggunakan Multi Tester, Silet,
Gitung, Lem Polivinil, sudu, dinamo altenator, kabel, Sensor piezoelektrik yang
merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengubah deformasi mekanik
menjadi medan listrik. (Tama, 2009), Aki, Magnet, Motor Listrik, Kontak Point
Ket Out (Angkle), Saklar Tarik, Inverter DC 12V to AC 220V dan Kerangka
Mobil.
Prosedur yang dilakukan untuk menguji kecepatan Eco-friendly
Transportation, daya listrik yang dihasilkan oleh WiCt dan Daya yang

Prabujati Adistya - SMA N 1 Cilacap 3


dikeluarkan oleh Eco-friendly Transportation untuk bergerak, serta keefektifan
energi yang dihasikan oleh Wind Converter (WiCt) , antara lain :
1. Pengujian kecepatan Eco-friendly Transportation dilakukan dengan cara
mengijak gas yang sudah dirakit pada Eco-friendly Transportation sehingga
dapat dilihat kecepatan maksimal Eco-friendly Transportation
2. Pengujian daya listrik yang dihasilkan oleh WiCt dengan mengukur voltase
yang dihasilakn oleh WiCt berserta Sensor Pizoelektrk dan Letivsai
magnetik lalu menjadi daya dengan rumus P = V x I. Lalu
membandingkannya dengan daya yang dikeluarkan oleh aki untuk
menggerakan Eco-friendly Transportation supya energi yang masuk
sebanding dengan energi yang keluar.
3. Pengujian keefektifan energi yang dihasilkan dilakukan dengan cara
membandingkan daya energi listrik yang dihasilkan oleh Wind Converter
(WiCt) dengan energi listrik yang didapat oleh pengisian biasa yang
dilakukan oleh mobil listrik pada umumnya.

Gambar Rangkaian Dari Eco-friendly Transportation

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Maka dari itu Eco-friendly Transportation mampu bersaing dengan kendaraan


bersumber energi bensin kecepatan yang dihasilkan oleh Eco-friendly Transportation

Prabujati Adistya - SMA N 1 Cilacap 4


dapat membantu masyarakat untuk berpergian yang hanya memerlukan sumber energi
dari energi alternatif angin, letivasi magnetik dan gaya tekan dari penumpang, sehingga
penggunaan tidak memerlukan banyak biaya dan jauh lebih ramah lingkungan

Energi angin yang tersedia sangat banyak pada saat Eco-friendly Transportation
berada di jalan atau pada saat digunakan sebaiknya dapat dimanfaatkan dengan baik
guna menjadikan salah satu sumber energi Makanik pada kendaraan bermotor. Setelah
peneliti melakukan pengujian menghasilkan sebuah energi mekanik bersumber dari
energi angin yang membuat sebuah energi kinetik pada Wind Converter(WiCt) yang
kemudian menjadi energi listrik.

Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian.

Daya Litrik Daya Listrik


(yang dihasilkan WiCt) (yang digunakan Motor Listrik)
P=V x I P=VxI
P = 12 v x 3 A P =`12 v x 3A
= 36 Watt = 36 Watt

Sehingga peneliti dapat membandingkan daya listrik yang yang dihasilkan oleh
Wind Converter (WiCt) dan daya yang digunakan oleh motor listrik agar tidak terjadi
kekurangan daya listrik pada Eco-friendly Transportation.

Daya yang dihasilkan oleh Piezoelektric Sensors dapat dihitung dengan


memberikan tekanan pada tempat duduk pada Eco-friendly Transportation sebesar 60
kg sehingga daya listrik yang dihasilkan sebesar 0,1 watt/s menurut (Arno, A. 2008)
waktu pengujian yang dilakukan oleh peneliti selama 1 detik sehingga daya total yang
dihasilkan oleh sensor pizoelektrik untuk membantu putaran sudu Wind Converter
(WiCt), yaitu :
Ptotal = P x n

Ptotal = jumlah daya (watt)


P = Daya yang dihasilkan setiap detik (watt/s)
n = Jumlah piezoelektrik yang dirangkai

Prabujati Adistya - SMA N 1 Cilacap 5


Maka :
Ptotal = P x n
Ptotal = 0,1 Watt/s x 35
Ptotal = 3,5 Watt

Energi listrik yang dihasilkan oleh Wind Converter (WiCt) adalah energi listrik
dengan arus DC (Searah) yang mampu langsung digunakan untuk pengisian
akumulator, namun karena motor listrik yang digunakan untuk mengerakan Eco-
friendly Transportation bersumber listrik AC (Bolak – Balik) sehingga diperlukan
pengubahan arah arus listrik dengan menggunakan alat inverter dari DC 12 v mampu
mendukung energi listrik AC (Bolak Balik) sebesar 220 V yang dipasang pada
rangkaian sistem, sehingga arus listrik yang keluar dari aki dapat dimanfaatkan
langsung untuk menggerakan motor listrik Eco-friendly Transportation.
Arus listrik yang dihasilkan oleh Wind Converter (WiCt) harus diubah terlebih
dahulu menjadi arus AC (Bolak - Balik) karena arus listrik yang dihasilkan oleh alat
pengkonversi angin tesebut ialah DC (Searah), supaya daya listrik yang dihasilkan oleh
Wind Converter (WiCt) dapat disimpan dengan baik pada Accu Eco-friendly
Transportation. Oleh karena itu, diperlukan suatu rangkaian sistem yang dapat
memproses arus dan daya listrik tersebut.

Bagan 4.1 Rangkaian Eco-friendly Transportation dengan Wind Converter


(WiCt)

Energi Angin
dengan bantuan Wind Converter (WiCt) Kontak Point Ket
Letivasi Magnetik dibantu oleh daya listrik Arus OutAngkel
DC
dan Sensor Pizoelektrik dan Letivasi Tidak
Teratur
Pizoelektrik Magnetik yang dipasang.
Arus DC
Teratur

inverter DC 12V to AC 220V Akumulator


Motor Listrik
Eco-friendly
Transportation Listrik DC
Penggunaan

Prabujati Adistya - SMA N 1 Cilacap 6


Dari situ dapat disimpulkan bahwa keefektifan pengolahan energi yang masuk kedalam
Wind Converter (WiCt) dapat berpengaruh secara optimal terhadap Eco-friendly
Transportation. Dapat dilihat dari bagaimana Wind Converter (WiCt) dapat mengolah
energi angin yang masuk menjadi energi gerak dan listrik yang cukup efisien untuk
memutar motor listrik, sehingga Eco-friendly Transportation mampu berjalan dengan
kecepatan tertentu hanya dengan modal energi alternatif angin berkelanjutan yang
diolah oleh Wind Converter (WiCt) dengan optimal.
Cara mengkonversikan energi alternatif angin menjadi listrik dengan
mengubahnya dulu menjadi energi kinetik atau gerak supaya dapat menggerakan
medan magnet dengan menggunakan tenaga angin lalu gerakan medan magnet
tersebut dengan mendekatkan kepada kumparan tembaga dengan cepat supaya terjadi
listrik arus DC yang kemudian diubah menjadi arus AC dengan menggunakan inverter
yang kemudian disalurkan pada mesin motor yang ada pada Eco-friendly
Transportation, guna mengerakan mesin sehingga menjadikan Eco-friendly
Transportation berjalan dan menjadi kendaraan bermotor yang ramah lingkungan.
Energi listrik yang diperluan untuk menggerakkan Prototype Eco-friendly
Transportation berbasis Wind Converter (WiCt) adalah energi listrik dengan arus AC
(bolak-balik) dengan besar daya 36 Watt, tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan daya
listrik yang mampu dihasilkan oleh altenator yang digerakan oleh WiCt adalah 36 Watt
dengan besar tegangannya 12 volt sehingga perbandingan daya listrik yang masuk
dengan daya yang keluar adalah 1: 1 atau sebanding, sehingga tidak terjadi kekurangan
daya pada Eco-friendly Transportation. Oleh Sebab itu, dapat disimpulkan bahwa
pengisian akumulator secara manual dengan disetrum sudah tidak diperlukan lagi
karena kerja dari pada penyetruman tersebut telah digantikan oleh listrik yang
dihasilkan oleh Wind Converter (WiCt).
Maka dari itu, penulis meyakini bahwa Eco-friendly Transportation dapat
diterapkan menjadi kendaraan yang ramah lingkungan karena dapat memproduksi
sumber energinya sendiri, sehingga dapat diterapkan sebagai kendaraan bersumber
energi listrik karya Indonesia yamg siap dipasarkan dan membuat nama Indonesia
menjadi sebuah negara pencetus Eco-friendly Transportation yang sudah menjadi
impian dunia.

Prabujati Adistya - SMA N 1 Cilacap 7


DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Heri. 2007. Pemanfaatan Turbin Angin Dua Sudu Sebagai Penggerak Mula
Alternator pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin. (Skripsi). Universitas
Negeri Semarang: Fakultas Teknik.
Andika, M dkk. 2007. Kincir Angin Sumbu Horisontal Bersudu Banyak. Yogyakarta:
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata
Dharma.
Anggraini, F. 2016. Pemanfaatan Energi Angin Pada Sepeda Motor Bergerak Untuk
Menyalakan Lampu. Bandar Lampung: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
Arno, Antonio. Piezoelectric transducers and applications. 2008. New York: Springer.
Bintoro, A dan Prabowo, G. 2013. Penelitian dan Kajian Teknologi Pesawat Terbang.
Jakarta : Indonesia Book Project.
Bureau of Energy Efficiency (BEE). 2004, Goverment of India. Energy Efficiency
Guide Book,chapter 5, p 93-112.
DESDM. 2005. Rasio Cadangan Dibanding Produksi Minyak Bumi di Indonesia dalam
Kurun Waktu 18 tahun. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia.
Dewi, Marizka. 2010. Analisis Kinerja Turbin Angin Poros Vertikal Dengan Modifikasi
Rotor Savonius untuk Optimasi Kinerja Turbin. Surakarta : Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret.
Hasanudin. 2009. Analisis Pemakaian Bahan Bakar pada Auxiliary Power Unit (APU)
GTCP 85-129 H/J/K. Jakarta : Fakultas Teknik Industri, Teknik Mesin,
Universitas Gunadarma.
Kustija, Jaja. 2014. Listrik Pesawat. Bandung: Teknik Elektro Universitas Pendidikan
Indonesia.
Lasmani, M. 2003. Motor Listrik. Universitas Gunadarma. Jakarta
Nazir, Moch. 2003. Metode penelitian, Salemba Empat, Jakarta, 63.
Nugraha, Beni Setya. 2005. Sistem Pengisian dan Penerangan. Fakultas Teknik UNY.
Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif.
Parekh, B. (2003). Cosmopolitanism and Global Citizenship. Review of International
Studies, 29, 3-17.

Prabujati Adistya - SMA N 1 Cilacap 8


Putranto, Adityo. 2011. Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal Untuk Penerangan
Rumah Tangga. Semarang: Fakultas Teknik Program Studi Diploma III
Teknik Mesin, Universitas Diponegoro.
Sendow, T.K dkk. 2013. Analisa Kecepatan Yang Diinginkan Oleh Pengemudi (Studi
Kasus Ruas Jalan Manado-Bitung). Manado. Fakultas Teknik, Jurusan
Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi.
Suryatin, Budi. Fisika IX. Jakarta : PT Grafindo, 2008.
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis. cetakan kesembilan. Bandung: CV. Alfabeta.
Setiyo, Muji. 2010. Menjadi Mekanik Spesialis Kelistrikkan Sepeda Motor (Dalam
Kajian Teori dan Terapan). Bandung: Alfabeta. Hal. 142-145.
Zuhal. 2005. Prinsip Dasar Elektro Teknik. Surakarta: PT. Gramedia Pustaka

Prabujati Adistya - SMA N 1 Cilacap 9

Anda mungkin juga menyukai