Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengaruh karakteristik daerah aliran sungai (das) terhadap debit di sungai

Karakteristik Das terhadap debit di sungai:

a. Luas dan bentuk das

Bentuk DAS mempengaruhi waktu konsentrasi air hujan yang mengalir menuju
outlet.. Suatu DAS yang berbentuk memanjang dan sempit kemungkinan akan
menghasilkan limpasan permukaan yang lebih kecil dibandingkan dengan DAS yang
lebih besar dan kompak untuk luas DAS yang sama. Hal ini disebabkan DAS yang
berbentuk sempit dan memanjang mempuyai waktu konsentrasi yang lebih lama dan
curah hujanya terutama intensitasnya juga tidak sering merata sepanjang DAS yang
berbentuk memanjang.
Debit di sungai dan laju aliran permukaan nilainya akan besar jika DAS tersebut
mempunyai bentuk dan luas yang melebar, juga dikarenakan waktu konsentrasi yang
singkat akan meningginya fluktuasi banjir yang terjadi.
Pdf, http://utha-miy.blogspot.co.id/2011/05/morfometri-das-daerah-aliran-sungai-
i.html, http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/2015/01/pengaruh-bentuk-das-pada-
aliran.html
b. Topografi (Panjang dan kemiringan lereng)
topografi atau relief suatu daerah aliran memberi pengaruh cukup besar bagi aliran
permukaan. Kenampakan seperti kemiringan lahan berpengaruh terhadap kecepatan
aliran dan tentu memainkan peran dalam suatu bentuk hidrograf. DAS dengan
kemiringan curam disertai dengan parit saluran yang rapat akan menghasilkan laju
dan volume aliran permukaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan DAS yang
landai dengan parit yang jarang. Kerapatan parit itu berbicara mengenai reaksi DAS
terhadap curah hujan yang masuk. DAS yang kemiringannya besar dengan parit
yang rapat tentu lebih cepat mengalirkan air ke outlet dibandingkan dengan DAS
yang landai dengan parit yang jarang, sehingga tidak timbul genangan yang dapat
berpotensi menyebapkan banjir.
C. LAND USE tata guna laha

Tata guna lahan (land use) mempengaruhi jumlah dan kecepatan limpasan permukaan.
Pengaruh tata guna lahan dinyatakan dalam koefisien limpasan permukaan (C), yaitu
bilangan yang menunjukan perbandingan antara besarnya aliran permukaan dan besarnya
curah hujan.
Peran dan fungsi DAS amatlah begitu penting bagi manusia, namun peran dan
fungsi tersebut sering kali tergganggu akibat perubahan tata guna lahan (land use),
baik di hulu maupun hilir. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang begitu
pesat membuat perubahan tata guna lahan marak terjadi. Selain itu, di era
desentralisasi dan otonomi daerah dimana kewenangan yang diberikan pusat ke
daerah lebih besar dalam hal perizinan tata guna lahan, marak sekali terjadi
perubahan fungsi kawasan DAS.
Perubahan fungsi lahan di kawasan hulu DAS terutama dari hutan menjadi
lahan pertanian budidaya dapat berdampak pada berkurangnya fungsi resapan air
dan meningkatnya perbedaan debit maksimum-minimum (run off), erosi dan
sedimentasi. Jika debit limpasan permukaan maksimum, otomatis debit banjir di
sungai mengalami peningkatan dan apabila sungai tidak dapat menampung debit
tersebut, pasti air akan meluap dan menggenangi kawasan sekitarnya. Sedangkan
ketika debit minimum kekeringan akan terjadi, khususnya pada mata air yang terdapat
intake (bangunan penangkap air).

Anda mungkin juga menyukai