Anda di halaman 1dari 29

12/09/2018

RUANG LINGKUP LELANG


RINO ARIEF RACHMAN, S.H., M.H., M.KN

PENGERTIAN LELANG

Lelang adalah penjualan barang yang


terbuka untuk umum dengan penawaran
harga secara tertulis dan/atau lisan yang
semakin meningkat atau menurun untuk
mencapai harga tertinggi, yang didahului
dengan Pengumuman Lelang.
(Pasal 1 VR Jo Pasal 1 angka 1 PMK 27/PMK.06/2016 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang)

1
12/09/2018

PENGERTIAN LELANG

Setiap pelaksanaan lelang harus


dilakukan oleh dan/atau dihadapan
Pejabat Lelang kecuali ditentukan lain
oleh Undang-Undang atau Peraturan
Pemerintah.
(Pasal 1a VR Jo Pasal 2 PMK 27/PMK.06/2016
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang)

BERBAGAI KELEBIHAN PENJUALAN LELANG

1. Adil dan objektif, karena lelang dilaksanakan secara terbuka


(transparan), tidak ada prioritas di antara peserta lelang,
kesamaan hak dan kewajiban antara peserta akan
menghasilkan pelaksanaan lelang yang objektif.
2. Aman, karena lelang disaksikan, dipimpin dan dilaksanakan
oleh Pejabat Lelang yang independen. PL meneliti lebih dulu
secara formal tentang keabsahan subjek dan objek lelang.
Juga didahului dengan pengumuman lelang, sehingga
memberi kesempatan kepada pihak-pihak yang ingin
mengajukan keberatan.

2
12/09/2018

BERBAGAI KELEBIHAN PENJUALAN LELANG

3. Cepat, efisien & built in control, karena lelang didahului oleh


pengumuman lelang, sehingga peserta lelang dapat
berkumpul pada hari lelang dan pembayaran secara tunai.
4. Mewujudkan harga yang wajar & kompetitif. Penawaran
yang khas (kompetitif dan transparan), sehingga tercipta
kompetisi dan harga yang wajar.
5. Memberikan kepastian hukum & otentik, dibuat Risalah
Lelang sebagai berita acara yang otentik dan alat bukti yang
sempurna serta dapat digunakan langsung untuk balik nama
(tidak perlu AJB yang dibuat oleh Notaris/ PPAT)

PERSAMAAN LELANG DENGAN TENDER


Dilakukan di muka umum;
Didahului dengan pengumuman.

PERBEDAAN LELANG DENGAN TENDER


Tender adalah pembelian/pengadaan barang atau
pembelian jasa pemborongan pekerjaan, sedangkan lelang
adalah penjualan barang;
Tender tidak dipimpin oleh Pejabat Lelang;
Penawaran dalam tender hanya dilakukan secara tertulis;
Dalam tender, penjual banyak dan calon pembeli hanya
satu, sedangkan dalam lelang adalah sebaliknya.

3
12/09/2018

PERBANDINGAN LELANG DENGAN TENDER

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Dalam suatu pelelangan, pejabat umum yang memiliki
kewenangan dalam melelang adalah Pejabat Lelang.

Dalam setiap pelaksanaan lelang, seorang Pejabat Lelang memiliki


kompetensi (kewenangan/kekuasaan) untuk menentukan
(memutuskan) sesuatu agar pelaksanaan lelang dapat berjalan
lancar dan tertib, serta sesuai dengan ketentuan dan peraturan
yang berlaku.

Kompetensi Pejabat Lelang dapat dikelompokkan menjadi


kompetensi absolut dan kompetensi relatif.

4
12/09/2018

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Kompetensi Absolut
Kompetensi (kewenangan) absolut berkaitan dengan “absolut
berdasarkan yurisdiksi kompetensi”.

Definisi yurisdiksi adalah:


1. kekuasaan mengadili; lingkup kuasa kehakiman; peradilan;
2. lingkungan hak dan kewajiban, serta tanggung jawab dalam
suatu wilayah atau lingkungan kerja tertentu; kekuasaan
hukum.

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Kompetensi Absolut
Kompetensi (kewenangan) absolut berkaitan dengan “absolut
berdasarkan yurisdiksi kompetensi”.

Definisi yurisdiksi adalah:


1. kekuasaan mengadili; lingkup kuasa kehakiman; peradilan;
2. lingkungan hak dan kewajiban, serta tanggung jawab dalam
suatu wilayah atau lingkungan kerja tertentu; kekuasaan
hukum.

5
12/09/2018

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Misal:
kompetensi absolut terkait badan peradilan.
Menyangkut kewenangan badan peradilan apa untuk memeriksa, mengadili,
dan memutus suatu perkara; sebagaimana diketahui berdasarkan Pasal 10
UU 35/1999 kita mengenal 4 (empat) lingkungan peradilan, yakni; peradilan
umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha
negara.
• Peradilan Umum adalah memeriksa, mengadili, dan memutuskan perkara
pidana yang dilakukan oleh orang-orang sipil dan perkara perdata, kecuali
suatu peraturan perundang-undangan menentukan lain.
• Peradilan Agama adalah memeriksa, mengadili, dan memutuskan
perkara-perkara orang yang beragama Islam dalam bidang perkawinan,
warisan, wasiat, hibah, waqaf, dan shadaqah

KEWENANGAN DALAM MELELANG

• Peradilan Militer adalah memeriksa, mengadili, dan memutus perkara-


perkara pidana yang dilakuka oleh anggota militer (baik dari angkatan
darat, angkatan laut, angkatan udara, dan kepolisian).
• Peradilan Tata Usaha Negara adalah memeriksa, mengadili, dan
memutuskan sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara
seseorang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata
usaha negara akibat dikeluarkannya suatu keputusan tata usaha negara,
termasuk sengketa kepegawaian dan tidak dikeluarkannya suatu
keputusan yang dimohonkan seseorang sampai batas waktu yang
ditentukan dalam suatu peraturan perundang-undangan, sedangkan hal
itu telah merupakan kewajiban badan atau pejabat tata usaha negara
yang bersangkutan.

6
12/09/2018

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Kompetensi Absolut Pejabat Lelang
Kompetensi Absolut Pejabat Lelang dimiliki berdasarkan yurisdiksi untuk
melaksanakan lelang. Pejabat Lelang Kelas I berwenang melaksanakan
semua jenis lelang, sedangkan Pejabat Lelang Kelas II berwenang
melaksanakan jenis lelang noneksekusi sukarela.

 Pejabat Lelang Kelas I adalah Pejabat Lelang pegawai Direktorat Jenderal


Kekayaan Negara yang berwenang melaksanakan Lelang Eksekusi, Lelang
Noneksekusi Wajib, dan Lelang Noneksekusi Sukarela.
 Pejabat Lelang Kelas I berwenang melaksanakan lelang untuk semua jenis
lelang atas permohonan Penjual/Pemilik Barang.

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Kompetensi Absolut Pejabat Lelang
 Pejabat Lelang Kelas I dapat melaksanakan lelang atas permohonan
Balai Lelang, meskipun di wilayah kerjanya terdapat Pejabat Lelang
Kelas II.
 Pejabat Lelang Kelas I hanya dapat melaksanakan lelang setelah
mendapat surat tugas dari Kepala KPKNL.
 Pejabat Lelang Kelas II adalah Pejabat Lelang swasta yang berwenang
melaksanakan Lelang Noneksekusi Sukarela.
 Pejabat Lelang Kelas II berwenang melaksanakan lelang atas
permohonan Balai Lelang dan Penjual/Pemilik Barang.

7
12/09/2018

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Kompetensi Absolut Pejabat Lelang
 Pelaksanaan lelang oleh Pejabat Lelang Kelas II terbatas pada Lelang
Noneksekusi Sukarela termasuk tetapi tidak terbatas pada: Lelang
Barang Milik BUMN/D berbentuk persero; Lelang harta milik bank
dalam likuidasi (atas permintaan Tim Likuidasi), kecuali ditentukan
lain oleh peraturan perundang-undangan; Lelang Barang Milik
Perwakilan Negara Asing; dan Lelang Barang Milik Swasta.

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Kompetensi Relatif
Kompetensi (kewenangan) relatif berkaitan dengan yurisdiksi wilayah hukum.

Misal:
Kompetensi relatif yang berkaitan dengan pengadilan. Maka kewenangan
relatif pengadilan merupakan kewenangan lingkungan peradilan tertentu
berdasarkan yurisdiksi wilayahnya, yaitu untuk menjawab pertanyaan
“Pengadilan Negeri wilayah mana yang berwenang untuk mengadili suatu
perkara?”. Dalam hukum acara perdata, menurut Pasal 118 ayat (1) HIR, yang
berwenang mengadili suatu perkara perdata adalah Pengadilan Negeri (PN)
yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal tergugat (actor sequitur
forum rei).”

8
12/09/2018

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Kompetensi Relatif Pejabat Lelang
Kompetensi (kewenangan) relatif Pejabat Lelang adalah kompetensi yang
dimiliki berdasarkan yurisdiksi wilayah hukum atau wilayah kerja Pejabat
Lelang.
 Tempat pelaksanaan lelang harus dalam wilayah kerja KPKNL atau wilayah
jabatan Pejabat Lelang Kelas II tempat barang berada.
 Pejabat Lelang Kelas I mempunyai wilayah jabatan tertentu sesuai dengan
wilayah kerja KPKNL, tempat Pejabat Lelang Kelas I berkedudukan.
 Pejabat Lelang Kelas II mempunyai wilayah jabatan tertentu sesuai
dengan Keputusan Pengangkatan Pejabat Lelang Kelas II.
 Pejabat Lelang Kelas II hanya dapat melaksanakan lelang dalam wilayah
jabatannya.

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Kompetensi Relatif Pejabat Lelang
 Pejabat Lelang Kelas II yang diangkat dari Notaris mempunyai tempat
kedudukan yang sama dengan tempat kedudukan Notaris.
 Pejabat Lelang Kelas II hanya dapat melaksanakan lelang dalam wilayah
jabatannya.

9
12/09/2018

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Kompetensi Dalam Tugas Pejabat Lelang
Dalam setiap pelaksanaan lelang, seorang Pejabat Lelang
memiliki kompetensi (kewenangan/kekuasaan) untuk
menentukan (memutuskan) sesuatu agar pelaksanaan
lelang dapat berjalan lancar dan tertib, serta sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku. Banyak terdapat
kompetensi setiap Pejabat Lelang dalam melaksanakan
tugasnya.

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Kompetensi Dalam Tugas Pejabat Lelang
1. Melaksanakan suatu lelang.
2. Memungut bea lelang dan uang miskin.
3. Membatalkan pelaksanaan lelang sesuai dengan ketentuannya.
4. Meminta konfirmasi secara tertulis kepada bank penerbit mengenai
keaslian dan keabsahan garansi bank.
5. Meminta bantuan pemandu lelang, jika diperlukan.
6. Menentukan sendiri cara penawaran lelang, jika penjual tidak
menentukan cara penawaran lelang.
7. Mengesahkan penawaran tertinggi yang telah mencapai atau
melampaui nilai limit sebagai pembeli.

10
12/09/2018

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Kompetensi Dalam Tugas Pejabat Lelang
8. Mengesahkan peserta lelang yang penawarannya diterima lebih dulu
sebagai pembeli, jika terdapat peserta lelang yang mengajukan
penawaran tertinggi yang sama melalui surat elektronik.
9. Mengesahkan penawar tertinggi yang tidak mencapai nilai limit
sebagai pembeli, setelah mendapat persetujuan tertulis dari pemilik
barang, dalam lelang sukarela tanpa menggunakan harga limit.
10. Membatalkan pengesahan sebagai pembeli lelang, dengan membuat
pernyataan pembatalan.
11. Membuat catatan keadaan pada bagian kaki risalah lelang bahwa
penjual/kuasa penjual tidak mau menandatangani risalah lelang.

KEWENANGAN DALAM MELELANG


Kompetensi Dalam Tugas Pejabat Lelang
12. Menolak permohonan lelang yang bukan merupakan
kewenanggannya, dokumen persyaratan lelang tidak lengkap atau
tidak memenuhi legalitas formal subjek dan objek lelang.
13. Meminta kelengkapan dokumen lelang.
14. Melakukan analisis yuridis terhadap dokumen persyaratan lelang dan
dokumen barang yang akan dilelang.
15. Meminta bantuan aparat keamanan, jika diperlukan.
16. Mengatur posisi duduk peserta /pengunjung lelang
17. Menegur/mengeluarkan peserta/pengunjung lelang yang melanggar
tata tertib lelang.
18. Menghentikan sementara pelaksanaan lelang, apabila diperlukan
dalam rangka menjaga ketertiban lelang.

11
12/09/2018

PROSEDUR LELANG

SISTEM LELANG DI INDONESIA


1. Ditinjau dari cara pembayarannya
A. Lelang Dengan Tanggungan Pemerintah.
B. Lelang Di Luar Tanggungan Pemerintah.
C. Lelang Tunai.
D. Lelang Kredit.

2. Ditinjau dari perhitungan bea lelang


a. Lelang Dengan Harga Eksklusif.
b. Lelang Dengan Harga Insklusif.

12
12/09/2018

SISTEM LELANG DI INDONESIA


3. Ditinjau dari cara penawarannya
a. Lelang dengan penawaran secara terbuka.
b. Lelang dengan penawaran secara tertutup.

4. Ditinjau dari penggunaan harga limit


a. Lelang dengan harga limit.
b. Lelang tanpa harga limit.

LELANG, DARI CARA PEMBAYARAN :


Lelang Dengan Tanggungan Pemerintah

Lelang Di Luar Tanggungan Pemerintah

Pembayaran Lelang Secara Tunai

Pembayaran Lelang Secara Kredit

13
12/09/2018

LELANG DENGAN TANGGUNGAN PEMERINTAH


• Pasal 4 Vendu Reglement :
Kecuali dalam hal yang ditetapkan pada alinea berikut, tagihan yang
timbul dari penjualan yang dilakukan di hadapan juru lelang atas
beban pembeli harus dibayar kepada pemerintah, yang wajib
membayar hasil penjualan kepada penjual, dengan memperhatikan
ketentuan pasal 34.
Jika penjual mengadakan ketentuan di antara syarat-syarat
penjualan, bahwa pembayaran oleh para pembeli tidak akan
dilakukan kepada pemerintah, maka pemerintah tidak wajib
membayar hasil lelang kepada penjual.

LELANG DENGAN TANGGUNGAN PEMERINTAH


• Dimana pemenang lelang/pembeli membayar harga lelang berikut
kewajiban-kewajiban pembayaran lainnya kepada Pemerintah
(Pejabat Lelang), kemudian Pemerintah yang akan
membayar/menyetor kepada Penjual dan kepada yang berhak
lainnya.
• Apabila tidak diperjanjikan lain oleh Penjual, maka pada prinsipnya
lelang selalu dianggap dilakukan dengan tanggungan pemerintah.
• Tarif bea lelang (ditanggung penjual dan pembeli) yang digunakan,
sesuai dengan PP Nomor 3 Tahun 2018 tentang Jenis dan Tarif atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementrian
Keuangan.

14
12/09/2018

LELANG DENGAN TANGGUNGAN PEMERINTAH


Tarif bea lelang yang digunakan
BL Penjual BL Pembeli BL Penjual BL Pembeli
LELANG EKSEKUSI BARANG YANG DIRAMPAS BTB 0% 2% LELANG NONEKSEKUSI WAJIB BARANG BTB 0% 1.5%
UNTUK NEGARA MILIK NEGARA/DAERAH
0% 3% 0% 2%
BB BB

BL Penjual BL Pembeli BL Penjual BL Pembeli


LELANG EKSEKUSI BARANG YANG SELAIN BTB 2% 2% LELANG NONEKSEKUSI WAJIB SELAIN BTB 1.25% 1.5%
DIRAMPAS UNTUK NEGARA BARANG MILIK NEGARA/DAERAH
2.5% 3% 2% 2%
BB BB

BL Penjual BL Pembeli BL Penjual BL Pembeli


LELANG NONEKSEKUSI SUKARELA OLEH PL LELANG NONEKSEKUSI SUKARELA OLEH PL
KELAS I BTB 1% 1.5% KELAS II DALAM KB BTB 0% 0.25%
BB 1.5% 2% BB 0% 0.35%

BL Penjual BL Pembeli LELANG NONEKSEKUSI WAJIB KAYU DARI BL Penjual BL Pembeli


LELANG NONEKSEKUSI SUKARELA OLEH PL TANGAN PERTAMA
Kayu
KELAS II LUAR KB BTB 0% 0.5% 0.75% 1.5%
BB 0% 0.6%
BL Penjual BL Pembeli
LELANG PEGADAIAN BB
1% 1%

LELANG DI LUAR TANGGUNGAN PEMERINTAH


• Pasal 4 ayat (2)
• Vendu Reglement :
Jika penjual mengadakan ketentuan di antara syarat-
syarat penjualan, bahwa pembayaran oleh para pembeli
tidak akan dilakukan kepada pemerintah, maka
pemerintah tidak wajib membayar hasil lelang kepada
penjual.

15
12/09/2018

LELANG DI LUAR TANGGUNGAN PEMERINTAH


Bahwa pemenang lelang/pembeli membayar harga lelang berikut
kewajiban-kewajiban lainnya langsung kepada Penjual.
a. Menurut Pasal 21 VR terhadap barang-barang milik negara tidak diperkenankan untuk
dijual di luar tanggungan pemerintah.
b. Harus disebutkan dengan tegas oleh Penjual dalam syarat-syarat penjualan.
c. Pembeli membayar harga langsung kepada penjual.
d. Pemerintah tidak terikat pada penjual untuk pembayaran hasil penjualan lelang.
e. Bea lelang dipungut oleh penjual.
f. Sistim ini untuk lelang noneksekusi sukarela dengan menggunakan jasa balai lelang
yang dilelang melaui PL Kelas I (KPKNL) dan lelang yang melalui PL Kelas II.
g. Tarif bea lelang, ditentukan khusus diluar PP No. 3 Tahun 2018.

LELANG DI LUAR TANGGUNGAN PEMERINTAH

Objek lelang yang diperbolehkan:


a. Barang-barang tetap yang diperkenankan dilelang di luar tanggungan pemerintah.
b. Barang-barang perdagangan dari tangan pertama kecuali kayu dapat dilakukan
pelelangan di luar tanggungan pemerintah (barang-barang baru untuk
diperdagangkan yang biasanya dalam partai besar dan pembelinya pada umumnya
juga para pedagang).
c. Perusahaan di atas tanah sewa.
d. Kapal yang isinya 20 meter kubik atau lebih.
e. Efek / surat-surat berharga.

16
12/09/2018

PEMBAYARAN LELANG SECARA TUNAI


• Dalam hal pembeli tidak melunasi kewajiban pembayaran lelang, pada hari kerja
berikutnya Pejabat Lelang harus membatalkan pengesahannya sebagai Pembeli dengan
membuat Pernyataan Pembatalan.

• Pembeli yang tidak dapat memenuhi kewajibannya setelah disahkan sebagai pembeli
Lelang, tidak diperbolehkan mengikuti lelang di seluruh wilayah Indonesia dalam waktu 6
(enam) bulan.

• Hasil bersih lelang atas lelang yang diharuskan disetor ke Kas Negara/Daerah, dilakukan
paling lama 1 (satu) hari kerja setelah pembayaran diterima oleh Bendahara Penerimaan
KPKNL.

PEMBAYARAN LELANG SECARA TUNAI


• Hasil bersih lelang atas lelang yang diharuskan disetor ke Penjual terlebih dahulu,
dilakukan paling lama 1 (satu) hari kerja setelah pembayaran diterima oleh Bendahara
Penerimaan KPKNL, untuk selanjutnya wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara
oleh Penjual

• Penyetoran bea lelang dan Pajak Penghasilan (PPh) ke Kas Negara paling lama 1 (satu)
hari kerja setelah pembayaran diterima oleh Bendahara Penerimaan KPKNL/Balai
Lelang/Pejabat Lelang Kelas II.

• Hasil Bersih Lelang atas lelang yang diharuskan disetor ke Penjual/Pemilik Barang, paling
lama 3 (tiga) hari kerja setelah pembayaran diterima oleh Bendahara Penerimaan
KPKNL/Balai Lelang/Pejabat Lelang Kelas II.

17
12/09/2018

PEMBAYARAN LELANG SECARA KREDIT

• Diatur dalam Pasal 22, 25, 26, 27, 28, 29 Vendu Reglement;

• Sekarang sudah tidak dipergunakan lagi.

• Dalam hal lelang dengan Tanggungan Pemerintah, maka pembayaran tangguh


harus selalu ditolak oleh Pejabat Lelang kepada:

a) mereka yang mempunyai profesi pembelian barang dalam pelelangan;

b) mereka yang belum membayar lunas hutang lelangnya terdahulu;

c) mereka yang dalam jangka waktu 12 bulan terakhir mendapat tindakan


khusus karena tidak membayar hutang lelang pada waktunya

DITINJAU DARI PERHITUNGAN BEA LELANG

Ditinjau dari perhitungan Bea Lelang maka terdapat 2


buah sistem:
1) Lelang dengan Harga Eksklusif
2) Lelang dengan harga Inklusif

18
12/09/2018

DITINJAU DARI PERHITUNGAN BEA LELANG

Lelang dengan Harga Eksklusif:

1. Dalam harga penawaran yang diajukan


peserta/pemenang lelang belum terhitung pungutan-
pungutan lelang (bea lelang pembeli).

2. Pada umumnya lelang yang dilakukan adalah lelang


eksklusif

DITINJAU DARI PERHITUNGAN BEA LELANG

Lelang dengan harga Inklusif :

1. Dalam harga penawaran yang diajukan


peserta/pemenang lelang sudah terhitung pungutan-
pungutan (bea lelang).

2. Lelang inklusif dilakukan apabila dilakukan atas


permintaan tertulis dari penjual.

19
12/09/2018

DITINJAU DARI CARA PENAWARAN

Ditinjau dari Cara Penawarannya terdapat 2 buah sistem


yaitu:
1. Lelang dengan penawaran secara Terbuka
2. Lelang dengan penawaran secara tertutup

LELANG DENGAN PENAWARAN SECARA TERBUKA

• Penawaran harga dilakukan secara lisan dengan penawaran naik-naik atau


turun-turun.

• Masing-masing Penawar dapat memantau peningkatan penawaran (dalam hal


lelang dengan kehadiran peserta dengan penawaran naik-naik) atau memonitor
peningkatan harga penawaran sampai dengan lelang ditutup (dalam hal lelang
dengan tanpa kehadiran peserta/ e-auction penawaran naik-naik).

• Dalam hal penawaran turun-turun, apabila terdapat 2 atau harga penawaran


tertinggi yang sama, lelang dilanjutkan dengan penawaran naik-naik sampai
didapatkan 1 penawar tertinggi.

20
12/09/2018

LELANG DENGAN PENAWARAN SECARA TERTUTUP

• Dalam hal ini penawaran harga dilakukan secara tertulis dalam amplop tertutup.

• Dapat dilanjutkan dengan lelang terbuka/lisan bila terdapat dua atau lebih
penawaran tertinggi atau penawaran tertinggi belum mencapai nilai limit yang
dikehendaki penjual.

DITINJAU DARI PENGGUNAAN HARGA LIMIT

Ditinjau dari penggunaan Harga Limit, terdapat 2 sistem:

1. Lelang dengan Harga Limit

2. Lelang tanpa Harga Limit

21
12/09/2018

DITINJAU DARI PENGGUNAAN HARGA LIMIT

Lelang dengan Harga Limit

Pejabat Lelang menetapkan penawar tertinggi sebagai


pemenang lelang sepanjang penawarannya sudah
mencapai/melampaui harga limit yang dikehendaki
penjual.

DITINJAU DARI PENGGUNAAN HARGA LIMIT

Lelang tanpa Harga Limit

Pejabat Lelang menetapkan penawar tertinggi


berapapun besarnya penawaran yang diajukan sebagai
pemenang lelang.

Lelang jenis ini belum lazim dilakukan di Indonesia.

22
12/09/2018

MANFAAT LELANG BAGI PENJUAL


1. Mengurangi rasa kecurigaan/tuduhan kolusi dari
masyarakat atau dari pemilik barang karena
penjualannya dilakukan secara terbuka untuk umum,
sehingga masyarakat umum dapat mengontrol
pelaksanaannya.
2. Menghindari kemungkinan adanya sengketa hukum.

MANFAAT LELANG BAGI PENJUAL


3. Penjualan lelang sangat efisien karena didahului
dengan pengumuman, sehingga peserta lelang
dapat terkumpul pada saat hari lelang.
4. Penjual akan mendapatkan pembayaran yang cepat
karena pembayaran dalam lelang dilakukan secara
tunai.
5. Penjual mendapatkan harga jual yang optimal
karena sifat penjualan lelang yang terbuka dengan
penawaran harga yang kompetitif.

23
12/09/2018

MANFAAT LELANG BAGI PEMBELI


1. Penjualan lelang didukung oleh dokumen yang sah karena
sistem lelang mengharuskan Pejabat Lelang meneliti lebih
dahulu tentang keabsahan penjual dan barang yang akan
dijual (legalitas formal subjek dan objek lelang)
2. Dalam hal barang yang dibeli adalah barang tidak bergerak
berupa tanah, pembeli tidak perlu lagi mengeluarkan biaya
tambahan untuk membuat akta jual beli ke PPAT atau Notaris,
tetapi dengan Risalah Lelang pembeli dapat langsung ke
Kantor Pertanahan setempat untuk balik nama. Hal tersebut
karena Risalah Lelang merupakan akta otentik dan statusnya
sama dengan akta notaris atau PPAT.

JENIS LELANG

LELANG EKSEKUSI

LELANG NONEKSEKUSI WAJIB


LELANG
NONEKSEKUSI
LELANG NONEKSEKUSI SUKARELA

24
12/09/2018

JENIS LELANG
Lelang Eksekusi
 Lelang Eksekusi adalah lelang untuk melaksanakan
putusan/penetapan pengadilan, dokumen-dokumen lain yang
dipersamakan dengan itu, dan/atau melaksanakan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan.
 Dilaksanakan oleh Pejabat Lelang Kelas I
 Pejabat Lelang Kelas I adalah Pejabat Lelang pegawai Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara yang berwenang melaksanakan Lelang
Eksekusi, Lelang Noneksekusi Wajib, dan Lelang Noneksekusi
Sukarela.

JENIS LELANG
Lelang Eksekusi
 Dalam hal terdapat permohonan lelang eksekusi dari kreditur pemegang hak
agunan kebendaan yang terkait dengan putusan pernyataan pailit, maka
pelaksanaan lelang dilakukan dengan memperhatikan Undang-Undang
Kepailitan.
(Pasal 15 Permenkeu No. 27/PMK.06/2016).
 Penjual/Pemilik Barang wajib memperlihatkan atau menyerahkan asli
dokumen kepemilikan kepada Pejabat Lelang paling lama 1 (satu) hari kerja
sebelum pelaksanaan lelang, kecuali Lelang Eksekusi yang menurut peraturan
perundang-undangan tetap dapat dilaksanakan meskipun asli dokumen
kepemilikannya tidak dikuasai oleh Penjual.
(Pasal 21 (1) Permenkeu No. 27/PMK.06/2016).

25
12/09/2018

JENIS LELANG
Lelang Eksekusi
 Pembatalan lelang sebelum pelaksanaan lelang diluar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 dilakukan oleh Pejabat Lelang dalam hal barang yang akan dilelang dalam
status sita pidana atau blokir pidana, khusus Lelang Eksekusi.
(Pasal 30 huruf b Permenkeu No. 27/PMK.06/2016).
 Dalam pelaksanaan Lelang Eksekusi dan Lelang Noneksekusi Wajib, jika Pembeli tidak
melunasi Kewajiban Pembayaran Lelang sesuai ketentuan (wanprestasi), Uang Jaminan
Penawaran Lelang disetorkan seluruhnya ke Kas Negara dalam waktu 1 (satu) hari kerja
setelah pembatalan penunjukan Pembeli oleh Pejabat Lelang.
(Pasal 41 (a) Permenkeu No. 27/PMK.06/2016).
 Nilai Limit bersifat tidak rahasia. Untuk Lelang Eksekusi, Lelang Noneksekusi Wajib, dan
Lelang Non Eksekusi Sukarela atas barang tidak bergerak, Nilai Limit harus dicantumkan
dalam pengumuman lelang.
(Pasal 46 (1) & (2) Permenkeu No. 27/PMK.06/2016).

JENIS LELANG
Lelang Eksekusi
Lelang Eksekusi terdiri dari :
1. Lelang Eksekusi Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN);
2. Lelang Eksekusi Pengadilan;
3. Lelang Eksekusi Pajak;
4. Lelang Eksekusi harta pailit;
5. Lelang Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT);
6. Lelang Ekseskusi benda sitaan Pasal 45 Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP);
7. Lelang Eksekusi barang rampasan;
8. Lelang Eksekusi jaminan fidusia;

26
12/09/2018

JENIS LELANG
Lelang Eksekusi
Lelang Eksekusi terdiri dari :
9. Lelang Eksekusi barang yang dinyatakan tidak dikuasai atau barang yang
dikuasai negara eks kepabeanan dan cukai;
10. Lelang Eksekusi barang temuan;
11. Lelang Eksekusi Gadai;
12. Lelang Eksekusi barang rampasan yang berasal dari benda sitaan Pasal 18
ayat (2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001; dan
13. Lelang Eksekusi lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

JENIS LELANG
Lelang Noneksekusi
Lelang Noneksekusi Wajib adalah lelang untuk
melaksanakan penjualan barang yang oleh peraturan
perundang-undangan diharuskan dijual secara lelang.

Lelang Noneksekusi Sukarela adalah lelang atas barang


milik swasta, orang atau badan hukum/badan usaha yang
dilelang secara sukarela.

27
12/09/2018

JENIS LELANG
Lelang Noneksekusi
 Lelang Noneksekusi Wajib, dilaksanakan oleh Pejabat
Lelang Kelas I.

 Lelang Noneksekusi Sukarela, dilaksanakan oleh Pejabat


Lelang Kelas I dan Pejabat Lelang Kelas II.

 Pejabat Lelang Kelas II adalah Pejabat Lelang swasta yang


berwenang melaksanakan Lelang Noneksekusi Sukarela.

JENIS LELANG
Lelang Noneksekusi Wajib
Lelang Noneksekusi Wajib terdiri dari:
1. Lelang Barang Milik Negara/Daerah;
2. Lelang Barang milik Badan Usaha Milik Negara/ Daerah;
3. Lelang Barang milik Badan Penyelenggara JAMINAN Sosial;
4. Lelang Barang Milik Negara yang berasal dari aset eks kepabeanan dan cukai;
5. Lelang Barang Gratifikasi;
6. Lelang aset properti bongkaran Barang Milik Negara karena perbaikan;
7. Lelang aset tetap dan barang jaminan diambil alih eks bank dalam likuidasi;
8. Lelang aset eks kelolaan PT Perusahaan Pengelolaan Aset;
9. Lelang aset properti eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional;

28
12/09/2018

JENIS LELANG
Lelang Noneksekusi Wajib
Lelang Noneksekusi Wajib terdiri dari:
10. Lelang Balai Harta Peninggalan atas harta peninggalan tidak terurus dan
harta kekayaan orang yang dinyatakan tidak hadir;
11. Lelang Aset Bank Indonesia;
12. Lelang kayu dan hasil hutan lainnya dari tangan pertama; dan
13. Lelang lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

JENIS LELANG
Lelang Noneksekusi Sukarela
Lelang Noneksekusi Sukarela terdiri dari:
1. Lelang Barang milik Badan Usaha Milik Negara/ Daerah berbentuk persero;
2. Lelang harta milik bank dalam likuidasi kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan
3. Lelang Barang milik perwakilan negara asing; dan
4. Lelang Barang milik perorangan atau badan usaha swasta.

29

Anda mungkin juga menyukai