Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anggi Putera

Kelas : B
NPM : 561922205
Semester : II
Kuliah : Peraturan Lelang Pertemuan 7
MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS PANCASILA

1. Di dalam praktik sekarang ini, pemerintah mengangkat pejabat lelang dalam 2 (dua) kelas
yaitu pejabat lelang kelas 1 (dari kalangan pemerintah yang mempunyai kewenangan luas)
dan pejabat lelang kelas 2 (Sebagian besar dari kalangan notaris, yang mempunyai
kewenangan sangat kecil), jika dibandingkan dengan PPAT yang juga di angkat oleh
pemerintah dari kalangan notaris, dapat dikatakan bahwa kewenangan PPAT lebih luas
dibandingkan ppats (camat, berasal dari pemerintah) Menurut pendapat saudara, adanya
pembedaan pejabat lelang kelas 1 dan pejabat lelang kelas 2 apakah sudah tepat dalam
rangka usaha pemerintah memasyarakatkan lelang? Uraikan dengan jelas alasan Saudara!

Jawab :

Adanya pembedaan kelas pejabat lelang antara kelas 1 dan kelas 2 sudah tepat dilakukan
dalam rangka usaha pemerintah memasyarakatkan lelang, karena dengan ada nya
pembedaan seperti ini akan membuat pembagian kewenangan tidak tumpang tindih.
Hanya saja menurut hemat saya hal ini dilakukan secara transparan tidak saling serobot,
jika pelaksanaan lelang mengatasnamakan swasta jangan di ambil oleh Pejabat Lelng Kelas
I

2. Penjual dalam lelang tidak harus pemilik barang yang akan dilelang. Mengapa bisa
demikian? Dan atas dasar apa penjual yang bukan pemilik bisa secara hukum menjual
barang milik orang lain?

Jawab:

Penjual Lelang : Orang, badan hukum atau badan usaha atau instansi yang berdasarkan
Peraturan perundang-undangan atau perjanjian berwenang untuk
menjual barang secara lelang.
Pemilik Barang : Orang atau badan hukum atau badan usaha yang memiliki hak
kepemilikan atas suatu barang yang dilelang.
Kenapa enjual lelang tidak harus pemilik barang?
Karena Penjual memiliki kewenangan menjual barang secara lelang sedangkan pemilik
barang merupakan yg memiliki hak kepemilikan atas suatu barangyang akan dilelang.

Dasar Hukum penjual yang bukan pemilik bisa secara hukum menjual barang milik orang
lain adalah Pasal 17 ayat (1) Permenkeu No.27 Tahun 2016 tentang Juklak Lelang
3. Dalam pelaksanaan lelang legalitas formal harus dipenuhi, mengapa harus demikian?
Jelaskan apa yang dimaksud dengan legalitas formal?

Jawab:

Karena barang yang akan dilelang harus jelas dokumen keabsahannya sesuai dengan arang
yang akan dilelang, dengan adanya legalitas tersebut menjamin barang lelang tersebut
adalah kepemilikan si pemilik barang dan barangnya sesuai dengan apa yang dilelang.

Yang dimaksud Legalitas Formal adalah Suatu kondisi dimana dokumen persyaratan lelang
telah dipenuhi oleh penjual sesuai jenis lelangnya dan tidak ada perbedaan data,
menunjukan hubungan hukum antara penjual (subjek lelang) dengan barang yang akan
dilelang (objek lelang), sehingga meyakinkan Pejabat Lelang bahwa subjek lelang berhak
melelang objek lelang, dan objek lelang dapat dilelang.

Anda mungkin juga menyukai