HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
“ WIRELINE LOG “
Disusun oleh :
Nama : Said Saddam H.M
No. Mhs : 111.080.191
Plug : 5
Disetujui,
Asisten Lab. GMB Praktikan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas kehendakNyalah maka
dapat terselesaikanlah pembuatan Laporan Praktikum Geologi Minyak Dan Gas
Bumi ini, sebagai tugas dan syarat masuk pelaksanaan praktikum yang telah
dilaksanakan.
Terima kasih diberikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan laporan ini yaitu teman-teman dan tidak lupa khususnya bagi para
asisten pembimbing.
Disadari terdapat banyak kekurangan dalam laporan ini, maka dengan rendah
hati diharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.
Terima Kasih.
Praktikan
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 PENDAHULUAN
Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi log mekanik merupakansalah satu
sumber daya penting. Data log merupakan salah satu kriteria utama sebagai dasar
dalam proses pengambilan keputusan geologi pada eksplorasi migas. Log digunakan
untuk melakukan korelasi zona-zona prospektif sumber data untuk membuat peta
kontur struktur dan isopach, menentukan karakteristik fisik batuan seperti litologi,
porositas, geometri pori dan permeabilitas. Data logging digunakan untuk
mengidentifikasi zona-zona produktif, menentukan kandungan fluida dalam
reservoar serta memperkirakan cadangan hidrocarbon. Log adalah gambaran
kedalaman dari suatu perangkat kurva yang mewakili parameter-parameter yang
diukur secara terus menerus didalam suatu sumur ( Schlumberger, 1986). Parameter
yang biasa diukur adalah sifat kelistrikan, tahanan jenis batuan, daya hantar listrik,
sifat keradioaktifan, dan sifat meneruskan gelombang suara. Menggunakan alat
perekam dengan cara menurunkan suatu sonde atau peralatan kedasar lubang sumur.
kelistrikan (spontaneous potensial), tahanan jenis batuan, daya hantar listrik, sifat
keradioaktifan, dan sifat meneruskan gelombang suara (sonik). Metode
perekamannya dengan cara menurunkan suatu sonde atau peralatan kedasar lubang
pemboran. Dengan adanya kemajuan dibidang teknologi komputer hampir semua log
modern merupakan kombinasi dari beberapa log. Log adalah suatu grafik kedalaman
dari satu set data yang menunjukkan parameter yang diukur secara
berkesinambungan didalam sebuah sumur.
1. Kepala log
2. Kolom log (tracks)
3. Skala kedalaman
4. Kecepatan logging
5. Skala log
6. Corak kurva
1. Menentukan SBL dari kurva SP dicirikan dengan corak kurva SP yang relatif
konstan.
2. Melakukan interpretasi log kualitatif
INTERPRETASI LITOLOGI
a. Batuan permeable
Harga kurva GR rendah
Harga SP menjauhi SBL
Lubang bor mengecil
Terbentuk separasi kurva log pengukuran Rt dan Rxo
Porositas menengah sampai tinggi
c. Batupasir
Harga kurva GR kecil
Diamater lubang bor mengecil
Separasi antara kurva log pengukur Rt dan Rxo
Separasi positif pada mikrolog
Separasi antara log neutron dengan densitas
d. Shale
Harga kurva GR kecil
Kurva SP konstan Shale Base Line
Diamater lubang bor membesar
Kurva resistivity pengukuran Rt dan Rxo berimpit
Ф neutron > Ф densitas
a. Gas
Nilai Rt tinggi
Separasi positif lebar antara kurva neutron dan densitas
b. Minyak
Nilai Rt tinggi
Separasi positif yang sempit antara kurva neutron dan densitas bisa
membentuk separasi negatif atau berimpit dengan lempung
c. Air
Nilai Rt rendah
Separasi positif yang sempit antara kurva neutron dan densitas
BAB II
PEMBAHASAN
Selain Log GR, pada track satu juga terdapat Log SP (Spontaneous
Potensial) yang menggunakan sifat kelistrikan / hambatan jenis lapisan batuan
tersebut. Log SP memiliki skala milivolt. Guna dari log SP ini juga dapat
mengidentifikasi jenis litologi dan zona permeabilitas, menentukan kandungan
lempung, menentukan batas dan tebal formasi, clay indicator serta untuk menghitung
Rw. Kemudian Log Caliper adalah log penunjang dalam interpretasi log diama
kurva ini dapat menunjukkan kondisi diameter lubang bor. Guna lainnya dapat
menentukan setting packer, estimasi ketebalan, dan perhitungan kecepatan lumpur
dalam pengangkatan cutting. Log Caliper juga merupakan garis / grafik yang
menunjukan perubahan besar lubang bor yang mana pembesaran lubang bor itu
mengidentifikasikan lapisan itu impermeable. Sedangkan pada lapisan yang
permeable, umumnya memperlihatkan suatu pengecilan lubang bor, dan dengan
mencocokkan ataupun menggabungkan data-data pada Track satu kita dapat
mengidentifikasikan bahwa lapisan-lapisan pada formasi tersebut permeable/
impermeable juga dengan data tersebut kita mulai bisa membayangkan litologi apa
dari lapisan tersebut, tetapi sebelum kita menentukan litologi per lapisan pada tiap
formasi praktikan masih perlu mencocokan data-data pada track 2 (Log Resistivitas)
dan track 3 (Log Porositas) dan menggabungkannya.
BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil interpretasi data Wireline Log, dapat disimpulkan bahwa pada
formasi ini didominasi oleh lapisan batupasir, batulempung, dan juga batugamping,
dimana dicirikan atau dapat dilihat pada data wireline log :
Track 1
Pada Kurva Log GR (Gamma Ray) yang menunjukkan bahwa garis log
tersebut adalah litologi yang permeable & impermeable. Ada 3 lapisan
yaitu jika yg dilihat batupasir, harga kurva GR kecil. Jika batulempung,
kurva GR tinggi, dan jika batugamping, kurva GR rendah.
Dilihat dari Log CALI (Caliper) yang mana menunjukkan permeabilitas
litologi yang dapat menyebabkan mudcake hingga caving. Kalau pada
batupasir, kurva Log Cali, diameternya kecil, batulempung Log cali
membesar diameternya, batugamping Log cali tidak teratur.
Melihat harga SP (spontaneous potensial). Jika batulempung, kurva SP
konstan, dan batugamping log SP menjauhi shale baseline.
Track 2
Melihat dari nilai ILD ( Rto ) & MSFL ( Rxo ) dimana jika
ILD > MSFL = Gas / Oil
ILD < MSFL = water
Track 3
Menentukan jenis fluida, determinasi densitas hidrokarbon yang
terkandung pada litologi tersebut :
RHOB > NPHI = Gas / Oil
RHOB < NPHI = water
1. Pada lapisan batupasir dengan kedalaman 257-259 meter dengan nilai RHOB
2,00; NPHI 0,35 dan kedalaman 268-271 meter dengan nilai RHOB 2,05; NPHI
0,42-0,40 terdapat reservoar berupa air. Di lapisan atasnya terdapat cap rock
berupa batulempung dengaan kedalaman 243-245 meter. Dapat diketahui adanya
reservoar di lihat pada data log track 3 dari log RHOB dan log NPHI.
2. Pada lapisan batupasir dengan kedalaman 431-434 meter juga dapat dijadikan
sebagi reservoar, yaitu berupa gas dengan nilai RHOB 2,11 dan NPHI 0,42. Cap
rock berada di atas lapisan batupasir dengan kedalaman 422-422,5 meter.
DAFTAR PUSTAKA