Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung
1. URAIAN UMUM
A. LINGKUP DAN PERSYARATAN
a) Lingkup Kegiatan
Yang akan di laksanakan adalah Pembangunan Gedung Asrama Siswa, Tahun
Anggaran 2014 yang terdiri dari :
I. Pekerjaan Pendahuluan, terdiri dari :
1. Pengukuran
2. Pembersihan Awal
3. Air Kerja
4. Papan Proyek
5. Sewa Direksi keet/Gudang
6. Administrasi
7. Biaya Mobilisasi Bahan
c) Merek Dagang
Merek–merek dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan dalam
persyaratan teknis ini dimaksudkan hanya sebagai bahan perbandingan dalam hal
bentuk, model , mutu, jenis dan sebagainya, sehingga tidak diartikan sebagai
persyaratan merek yang mengikat . Pemborong dapat mengusulkan merek dagang lain
yang setara (sekualitas) setelah mendapat persetujuan dari Penanggung jawab Kuasa
Pengguna Anggaran. Dalam hal ini disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih
untuk jenis bahan yang sama, maka pemborong diwajibkan untuk menyediakan salah
satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Direksi Pelaksana.
b) Ukuran
Ukuran / satuan yang digunakan semuanya dinyatakan dalam met r iks, kecual i
untuk /bahan-bahan ter tentu dinyatakan sesuai dengan kebutuhan.
PEKERJAAN PENDAHULUAN
A. PAPAN PROYEK
a. Sebelum memulai kegiatan dilapangan terlebih dahulu Pelaksana harus memasang
papan proyek yang memberi informasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan antara
lain :
o Kuasa Pengguna Anggaran
o Nama Pekerjaan
o Lokasi Pekerjaan
o Nialai Kontrak
o Jangka Waktu Pelaksanaan
o Nama Pelaksana
o Nama Konsultan
b. Bahan yang digunakan untuk papan proyek menggunakan tripleks dengan ukuran
minimal 60 cm x 122 cm dengan menggunakan rangka balok 2/3 kayu kelas II dengan
tiang menggunakan balok 5/7 kayu kelas dua
c. Papan Proyek dipasang di lokasi kegiatan pada tempat yang mudah dilihat oleh siapa
saja.
B. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1.Pekerjaan Persiapan
a) Lingkup Pekerjaan
o Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “pekerjaan pembersihan”
seperti yang disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini.
o Meliputi pembersihan dalam lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan, sesuai yang
ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
b) Syarat-syarat Pelaksanaan
o Untuk Pembangunan gedung ini teras keliling beserta rumput sekitar bangunan agar
dibersihkan dengan penebasan/pembabatan yang dilaksanakan terhadap semua
belukar/semak sampai yang tertanam dan material lain yang tidak diinginkan berada
dalam daerah yang akan dikerjakan harus dihilangkan, ditimbun dan kemudian dibakar
atau dibuang dengan cara yang disetujui oleh Direksi/Pengawas.
o Semua sisa tanaman seperti akar-akar, rumput dan sebagainya harus dihilangkan.
o Batu atau material yang sejenis jika ada harus pula dihilangkan, kecuali bila berada
pada dasar galian pondasi yang direncanakan, dan apabila batu tersebut pada daerah
taman bila dikehendaki dan sesuai persetujuan Direksi/Pengawas tidak perlu dilakukan
penghilangan.
o Semua daerah urugan harus dipadatkan baik urugan yang telah ada maupun terhadap
urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan-
bahan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.
o Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah, kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan
seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemui dilapangan harus dilindungi dari
kerusakan, dan bila sampai terjadi kerusakan harus direparasi/diganti oleh Pelaksana
atau tanggung sendiri.
.
2. Pengkuran Kembali
a) Pelaksana diwajibkan mengadakan pengukuran kembali lokasi pekerjaan Jika terjadi
perbedaan, maka Pelaksana dapat mengajukan gambar rencana sesuai dengan
keadaan berdasarkan hasil pengukurannya.
b) Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dengan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Direksi Proyek.
c) Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
4. Penyediaan Air
a) Air untuk bekerja harus disediakan oleh Pelaksana, dengan persyaratan air harus
bersih , bebas dari kotoran seperti lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya.
b) Apabila dianggap perlu selama masa pekerjaan, pelaksana harus menyediakan
reservoir atau bak penampungan air.
8. Keamanan Proyek
Kontraktor harus mempertimbangkan biaya untuk keamanan dengan menempatkan
petugas keamanan untuk menjaga barang milik kontraktor ataupun direksi.
PEKERJAAN TANAH
A. PEKERJAAN TANAH
a) Ruang Lingkup
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan
pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “pekerjaan tanah” seperti
yang disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini.
2. Meliputi pekerjaan penimbunan dan pemadatan untuk peninggian lantai bangunan
sesuai dengan peil yang telah ditentukan serta urugan pasir dibawah lantai untuk
bangunan sesuai dengan gambar kerja atau petunjuk Direksi/Pengawas.
b) Syarat dan Peraturan
1. Pekerjaan Persiapan Pelaksana harus mengetahui kadaan lapangan yang nanti
mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan.
2. Pemeriksaan Permukaan Air Tanah
o Tidak diperkenankan air tergenang didalam/diluar/disekitar lokasi pekerjaan selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung
o Melindungi semua pekerjaan, bebas dari genangan air, juga oleh sumur-sumur pompa,
saluran pembuang dan hal-hal lain yang mungkin terjadi.
c) B a h a n
1. Bahan timbunan harus cukup baik, yaitu bahan timbunan yang telah disetujui oleh
Direksi/Pengawas, yang diambil didaerah lapangan atau bahan yang diambil dari
daerah di luar lapangan pekerjaan dan merupakan tanah laterit, tanah kapur atau pasir.
2. Bahan timbunan tersebut harus bebas dari akar-akar pohon yang besarnya lebih besar
dari 10 cm
d) Cara Pelaksanaan
1. Syarat-syarat Penimbunan
o Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Direksi/konsultan,. Pelaksana tidak
diperkenankan melakukan penimbunan tanpa se izin dari Direksi/Konsultan.
o Pelaksana harus menempatkan bahan penimbunan di atas lapisan tanah yang akan
ditimbun, dibasahi, seperti yang diharuskan, kemudian dipadatkan/ditumbuk sampai
mencapai kepadatan yang diinginkan.. Pemadatan dilakukan lapis demi lapis setebal
10cm. Bila ada material pengisi yang tidak memuaskan sebagai bahan pemadatan,
maka bahan tersebut harus diganti dengan pasir.
2. Pembersihan
o Seluruh sisa penggalian juga seluruh sisa-sisa puing, reruntuhan-reruntuhan yang tidak
memenuhi syarat buat penimbunan dan sampah-sampah harus disingkirkan dari
lapangan pekerjaan.
D. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan Sub Lantai
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Untuk Lantai baru pekerjaan sub lantai dilakukan pekerjaan rabat beton dibawah
lapisan finishing lantai pada lantai bawah/dasar serta pada seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.
b) Persyaratan Bahan
1. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASHTM-C 150-78A.
2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PBBI 82 pasal 11 dan SII 0404-
80.
3. Kerikil/split harus memenuhi PBBI 82 pasal 12 dan SII 0079-
79/008-75/0075-75.
4. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PBBI 82 pasal 9.
5. Mutu beton sub lantai yang disyaratkan K-125 dan pengendalian seluruh bahan dalam
pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam PBI 1971 (NI-2), PBBI
1982 dan (NI-8).pp
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contohnya kepada
Direksi/pengawas.
2. Lapisan sub lantai dilakukan setelah lapisan pasir urug di bawahnya telah selesai
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan dan memenuhi
ketebalannya), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal.
3. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan split/kerikil
dengan perbandingan 1 : 3 : 5 bagian.
4. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 3 cm tanpa penulangan, kecuali bila disebutkan
lain atau sesuai yang ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar.
5. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas, kecuali pada ruangan-ruangan
yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai
kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi
Pengawas.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan
contohnya kepada Direksi/Pengawas untuk diminta persetujuan.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
3. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir sesuai dengan yang disyaratkan
4. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata. Jarak antara
unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar) harus sama lebar
maksimum 4 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai gambar serta petunjuk
Direksi/Pengawas yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan
sama dalamnya untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan
saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
5. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi grouting sesuai ketentuan persyaratan, warna
bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
6. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
7. Bahan yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan hingga betul-betul bersih.
8. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air
sampai jenuh.
9. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 1x24
jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
B. PEKERJAAN KUSEN
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pembuatan kosen kayu meliputi seluruh detail yang digunakan dalam
bangunan ini yang ditunjukkan dalam gambar dan petunjuk Direksi/Pengawas.
b) Persyaratan Bahan
1. Bahan kosen dari kayu yang telah dikeringkan, kelas I jenis Bayam
2. Bahan Jalusi dari kayu yang telah dikeringkan . kelas I
3. Ukuran-ukuran kosen dan jalusi sesuai detai gambar.
4. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan /SNI yang berlaku.
5. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata,
6. bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
7. Accessories :
– Angker, sekrup, plat dan baut harus dari bahan yang tidak berkarat.
– Untuk angker dipakai besi baja beton diameter 10 mm untuk plat baja dipakai ketebalan
2 mm.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari
bentuk pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme, dan detail-detail sesuai
gambar.
2. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-
angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh
ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
3. Semua kayu yang tampak harus diserut halus, rata, lurus, dan siku-siku satu sama lain
sisi-sisinya dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan,
kecuali bila ditentukan lain.
4. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
5. Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, type
kosen, dan arah pembukaan pintu/jendela.
6. Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen harus lurus dan siku, sehingga
mekanisme pembukaan pintu/jendela bekerja dengan sempurna.
7. Kosen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau finishing lainnya
sebelum diperiksa dan diteliti oleh Direksi/Pengawas.
8. Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat angker diameter
minimum 10 mm. Pada setiap kosen pintu yang tegak dipasang 3 angker dan untuk sisi
kosen jendela 2 angker.
9. Pemasangan tiang kusen yang langsung di atas lantai (kosen pintu) dibuat neud tinggi
10 cm. Bahan dari beton adukan 1 PC : 2 Ps : 3 Kr.
C. PEKERJAAN DAUN PINTU dan JENDELA
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan daun pintu dan daun jendela dipasang pada seluruh detail dalam bangunan
ini yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
b) Persyaratan Bahan
1. Daun Pintu dan Rangka Jendela dibuat dari Kayu Kelas I yang telah dikeringkan,
dengan ukuran sesuai dengan detail gambar.
2. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan/SNI yang berlaku.
3. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering, dengan permukaan rata, bebas dari
cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari
bentuk pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme, dan detail-detail sesuai
gambar.
2. Rangka daun pintu dibuat dengan ukuran jadi tebal 2.5 cm dan lebar 10 cm,
sedangkan untuk daun pintu terbuat dari papan ukuran 2,0 cm, sedangkan untuk daun
jendela dibuat dengan ukuran tebal 2.5 cm dan lebar 7 cm. Pasangan kaca pada daun
jendela digunakan kaca polos tebal 6 mm.
3. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu dan penguat lain agar
tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh ada
lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
4. Penyambungan rangka daun pintu harus digunakan sistem lubang dengan pasak
kayu.
5. Daun pintu dan jendela setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak
melintir, dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.
D. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG & KUNCI
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainya yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bernutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pemasangan seluruh alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan daun
jendela serta seluruh detail dalam bangunan in yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai
petunjuk Direksi/Pengawas
b) Persyaratan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini dari produk yang bermutu baik, seragam dalam
pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi teknik.
2. Kunci pintu digunakan merk “Series” 2x putar atau yang setara ukuran besar atau
sejenis, yang dipasang kuat pada rangka daun pintu. Seluruh kunci yang dipasang,
lengkap dengan anak kunci masing-masing minimal 2 (dua) buah anak kuncinya.
3. Engsel pintu yang dipakai adalah jenis cabut “H”, panjang 6” merk setara “Arch” ukuran
2 ½ x 3 “. Sedangkan untuk jendela dipasang engsel 2 buah ukuran sedang.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih
dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
2. Setiap daun pintu memakai 3 buah engsel yang dipasang tidak lebih dari 28 cm (as)
dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan
lantai ke atas. Engsel tengah dipasang pada sisi atas antara kedua engsel tersebut.
Untuk daun jendela dipasang masing-masing 2 buah engsel.
3. Gerendel jendela digunakan gerendel tanam kualitas baik.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Cat Kayu
o Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada
Direksi/Pengawas, minimal 2 (dua) jenis hasil produk yang berlainan, untuk
mendapatkan persetujuan.
o Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan ampelas
yang bermutu baik, sampai merupakan bidang permukaan pengecatan yang halus dan
licin, segala persiapan pengecatan telah memenuhi persyaratan dengan baik dan telah
disetujui Direksi/Pengawas.
o Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk gergaji,, benar-benar
bebas dari minyak, dan sebagainya serta benar-benar kering.
o Harus dihindarkan adanya celah-celah/pori-pori serat kayu pada permukaan
pengecatan.
o Pengecatan dilakukan minimal 2 (dua) lapis atau hingga dicapai hasil pengecatan yang
tebal, rata dan sama warnanya. Lapis pengulangan dilakukan setelah minimum 4 jam
kemudian dan maksimum 2 hari dari
pengecatan awal.
2. Cat Dinding/Plafond
o Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada
Direksi/Pengawas.
o Sebelum pengecatan dimulai permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan
bersih dari segala kotoran, minyak dan debu.
o Sebelum pengecatan dilakukan, plesteran harus benar-banar kering, tidak ada retak-
retak dan telah disetujui Direksi/Pengawas.
o Pengecatan disyaratkan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana pemakaian
roller tidak memungkinkan, dipakai kuas yang baik/halus.
o Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benda
dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.
PEKERJAAN AKHIR
A. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR
a) Pembersihan Lokasi Kegiatan
Semua bahan sisa atau bahan yang tidak dimanfaatkan lagi digedung ini agar
dibersihkan dan dihilangkan keluar dari gedung ini sehingga tidak ada satupun menjadi
kotoran.
b) Pembersihan Keramik Lantai dan Dinding
Semua jenis keramik lantai dan dinding yang sudah terpasang harus dibersihkan dari
bahan sisa dengan menggunakan pembersih lantai yang aman untuk bahan sehingga
lantai dan dinding bersih dan mengkilap.
c) Pekerjaan Karpet lapis underlayer digunakan dan dipasang dilantai kamar tidur tamu
sekolah, karpet direkatkan diatas lantai keramik dengan menggunakan bahan perekat
sehingga menyatu dengan lantai keramik. Karpet harus dipasang dengan baik dan kuat
serta rapih, dan harus dikerja oleh tukang khusus, dan kontraktor harus berkonsultasi
dengan Direksi/Konsultan Pengawas sebelum mengerjakannya.
d) Dinding untuk kamar tidur tamu harus dilapis dengan wall paper, dikerja dengan baik
rapih dan kuat dan harus dikerja oleh tukang ahli khusus dan kontraktor harus
berkonsultasi dengan Direksi/Konsultan Pengawas sebelum mengerjakannya.
B. ASBUILT DRAWING
Setelah pekerjaan dianggap selesai maka kontraktor harus membuat backup data akhir
dan dibuatkan gambar Asbuilt Drawing atau Gambar sesuai Hasil Pekerjaan
dilapangan.