Anda di halaman 1dari 3

Loop Tertutup

A. Sistem Kendali Loop Tertutup

Sistem kendali loop tertutup (closed-loop control system) adalah sistem kendali yang sinyal
keluarannya mempunyai pengaruh langsung terhadap aksi pengendaliannya. Dengan kata lain,
sistem kendali loop tertutup adalah sistem kendali berumpan-balik.

Sistem Kontrol Loop Tertutup


B. Contoh Aplikasi Loop Tertutup
1. Dispenser
2. Pompa Air Otomatis
3. Setrika Otomatis
4. AC
5. Lemari Es
C. Aplikasi Loop Tertutup Setrika Otomatis

Sebagai masukan ke sistem adalah suhu acuan, yang di set secara tepat oleh thermostat.
Outputnya adalah suhu yang dihasilkan sebenarnya dan sinyal feedbacknya adalah suhu yang
dianggap tidak sesuai dengan acuan oleh thermostat.

Gambar 1. Block diagram Close Loop


 Cara Kerja
Cara kerja dari sistem setrika otomatis ini adalah dengan memanfaatkan thermostat. Saat
suhu acuan diatur (input) arus litrik akan dialirkan ke elemen pemanas yang akan memanas
sampai panasnya mencapai suhu yang diatur sebagai acuan. Setelah suhu keluaran mencapai
suhu acuan, akan ada sinyal umpan balik ke saklar temperatur yang nantinya akan memutuskan
aliran listrik ke elemen pemanas agar suhu yang dihasilkan tidak melebihi suhu acuan. Begitu
juga sebaliknya, setelah elemen pemanas tidak mendapatkan arus listrik, suhu keluaran akan
turun dan lebih rendah dari suhu acuan. Nantinya akan ada sinyal umpan balik ke saklar
temperatur untuk menghubnungkan kembali elemen pemanas dengan arus listrik sehingga
suhunya akan naik lagi sampai batas suhu acuan.
Gambar 2. Setrika Listrik

Gambar 3. Komponen Setrika Listrik

Gambar 4. Sistem Irigasi Tetes

Sistem kontrol berbasis timer untuk irigasi tetes ini berdasarkan dari prinsip kerja
loop terbuka dimana sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh pada aksi
pengontrolan. Jadi pada sistem kontrol lup terbuka, keluaran tidak diukur atau tidak terjadi
umpan balik untuk dibandingkan dengan masukan. Atau nilai keluaran dari irigasi tetes yang
digunakan tidak diukur dan tidak pula terjadi umpan balik ke kontrol.

Sistem kontrol ini terdiri dari beberapa komponen yaitu: timer, relay, saklar, kontaktor,
konektor, dan steker yang dirangkai menjadi satu sistem. Komponen-komponen tersebut
mempunyai masing-masing fungsi yaitu sistem pewaktu (timer) mengendalikan pompa
secara on/off dengan mengatur waktu. Timer yang digunakan dalam sistem kendali ini
yaitu timer analog dengan 8 pin yang mempunyai interval setting kontrol waktu antara
0,05 second sampai 100 jam. Dimana pada sistem kontrol ini terdiri dari 3 timer dan memiliki
fungsi masing-masing. Untuk timer 1 mengatur waktu menyiram (on pompa), timer 2
mengatur waktu tidak menyiram (off pompa), dan timer 3 mengatur waktu agar timer 1 dan
2 melakukan kerja masing-masing. Relay merupakan saklar otomatis yang bekerja setelah
mendapatkan informasi dari timer.

Rangkaian sistem timer berdasarkan pada prinsip loop tertutup, ehingga kerja alat ini
secara otomatis dan kontinyu. Mekanisme kerja dari sistem kontrol ini adalah setelah mengatur
setting timer pada sistem timer 1 dan 2 saklar di on-kan, pada keadaan itu sistem menjalankan
pompa untuk menyiram selama waktu yang ditentukan setelah timer 1 selesai maka timer 2
mematikan pompa sampai penyiraman berikutnya. Sedangkan untuk timer 3 akan mengatur
atau me-reset sistem timer untuk penyiraman berikutnya.

Sumber : http://nurazizah441.blogspot.com/2013/05/sistem-kontrol-open-loopclose-loop.html

Anda mungkin juga menyukai