Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PERUBAHAN SUHU

TUBUH PADA PASIEN ANAK HIPERTERMIA DI RUANG RAWAT INAP


RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

Sri Purwanti*
Winarsih Nur Ambarwati**

Abstrack

Hipertermia represent circumstance where individual somebody experience of or berisiko to experience of


increase temperature of continuous body higher the than 37,8°C ( 100°F) peroral or 38,8°C ( 101°F)
perektal. This circumstance will generate trouble fullfiling of elementary requirement human being. To
overcome this matter need immediately the self-supporting action treatment in the form of happened
expected warm compress change of body temperature. In this research hence method of pre eksprerimen
with device of one group pre test and post test data obtained to be analysed hence test t test, result got
terjdi of change which signifikan that is with average of temperature of body 0,97°C by SD 0,35°C, value P =
0,001 which burden that P < 0,05. There influence of warm compress terhdap of change of temperature of
body child of hipertermia space take care of to lodge RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Keyword : Warm Compress, Body Temperature, Hipertermia.

* Sri Purwanti
Perawat RSDM Dr. Moewardi Surakarta
Alamat Rumah : Bugel RT. 02 RW. X, Tangkil, Sragen Telp : 0271 5802821

** Winarsih N.A
Dosen Jurusan Keperawatan FIK UMS jalan Ahmad Yani tromol Pos 1 Pabelan Kartasura

PENDAHULUAN mengalami infeksi tanda panas tubuh yang


meninggi seringkali muncul.
Panas atau demam kondisi dimana otak Sudah terbukti bahwa demam sengaja
mematok suhu di atas setting normal yaitu di atas dibuat oleh tubuh kita sebagai upaya membantu
38C. Namun demikian, panas yang sesungguhnya tubuh menyingkirkan infeksi. Pd saat terserang
adalah bila suhu>38.5C. Akibat tuntutan infeksi, maka tentunya tubuh harus membasmi
peningkatan tersebut tubuh akan memproduksi infeksitsb. Caranya, dengan mengerahkan sistem
panas. imun. Pasukan komando untuk melawan infeksi
Infeksi adalah masuknya jasad renik adalah sel darah putih dan dalam melaksanakan
(micro organisms atau mahluk hidup yg sangat tugasnya agar efektif dan tepat sasaran, sel darah
kecil yang umumnya tidak dapat dilihat dengan putih tidak bisa sendirian, diperlukan dukungan
mata) ke tubuh kita. Masuknya micro-organisms banyak pihak termasuk pirogen. Pirogen
tersebut belum tentu menyebabkan kita jatuh mempunyai peranan yang kompleks terhadap
sakit, tergantung banyak hal antara lain tergantung mekanisme pengaturan yang ada dalam tubuh
seberapa kuat daya tahan tubuh kita. manusia
Bila sistem imun kita kuat, mungkin kita tidak Pirogen itu membawa 2 misi:
jatuh sakit atau kalaupun sakit, ringan saja 1.Mengerahkan sel darah putih atau leukosit ke
sakitnya, bahkan tubuh kita selanjutnya lokasi infeksi. 2. Menimbulkan demam yang akan
membentuk zat kekebalan (antibodi). Mikro membunuh virus karena virus tidak tahan suhu
organisme atau jasad renik tsb bisa kuman tinggi, virus tumbuh subur di suhu rendah
bakteri,bisa virus, jamur. Pada Anak yang

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap … ( Sri Purwanti dan Winarsih Nur Ambarwati) 81
Pada anak yang panas perawat sering METODE PENELITIAN
melakukan kegiatan untuk penurunan panas
tersebut salah satunya dengan kompres.
Pada keadaan sekarang ini untuk Penelitian ini merupakan pre eksperiman
pengetahuan tentang kompres hangat belum dengan rancangan yang dapat dipakai one group
sepenuhnya dijalankan di RSUD Dr. Moewardi pre test and post test, yaitu dengan menggunakan
Surakarta. Selama ini bila terjadi kenaikan suhu kelompok sampel yang sama. Penelitian ini
tubuh kebanyakan tenaga perawat di sana masih menggunakan test awal dan test akhir yang
belum bisa melaksanakan tindakan mandiri diberikan kepada kelompok yang sama, setelah
keperawatan berupa kompres hangat. Padahal selang waktu untuk memberikan perlakuan. (Polit
tindakan demikian merupakan tanggung dan Hungler, 2000).
jawabnya, tetapi selama ini bila terjadi kenaikan Cara ini tidak dapat dimasukkan dalam
suhu tubuh tindakan medis yang dikedepankan. kategori eksperimen karena cara ini khawatir tetap
Beliau lupa sebagai predikat perawat yang terjadi ketidaksahian internal. Penelitian ini
profesional . bahkan masih banyak perawat yang melakukan intervensi atau manipulasi terhadap
mengompres dengan air es, alkohol masih juga subjek penelitian berupa pemberian kompres
ada yang menggunakan. Masih banyak perawat hangat.
yang tidak memperhatikan lingkungan pasiennya. Dalam penelitian ini populasi semua
Menurut Hartanto (2003), bahwa kompres pasien anak dengan hipertermia yang ada di ruang
dingin tidak effektif untuk menurunkan suhu rawat inap RSDM di ruang C.I, II, III dan melati
tubuh anak demam, dan menyebabkan suhu tubuh II tetapi yang memenuhi kreteria inklusi peneliti
tidak turun, anak bisa menggigil karena terjadi yang diambil sebagai subjek.
vasokontriksi pembuluh darah penelitian ini Dalam pengambilan sampel
melarang pemakaian alkohol. menggunakan purposive sampel atau sampel
Menurut Swardana, Swasri, Suryaning bertujuan. Penelitian ini mengambil sampel
(1998) mengatakan bahwa menggunakan air dapat minimal yaitu 30 anak yang mengalami
memelihara suhu tubuh sesuai dengan fluktuasi hipertermia
suhu tubuh pasien. Kompres hangat dapat Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat
menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi. inap, ruang Cendana I, II, III RSUD Dr.
Hasil penelitiaannya menunjukkan adanya Moewardi Surakarta. Penelitian dimulai pada
perbedan efektifitas kompres dingin dan kompres bulan Oktober sampai Desember 2005.
hangat dalam menurunkan suhu tubuh. Kompress Variabel bebas dalam penelitian ini
hangat telah diketahui mempunyai manfaat yang adalah kompres hangat, sedangkan variabel
baik dalam menurunkan suhu tubuh anak yang terikatnya perubahan suhu tubuh.
mengalami panas tinggi di Rumah Sakit karena Pengumpulan data dengan observasi
menderita berbagai penyakit infeksi langsung ke pasien dengan dibantu 3 orang
Hasil penelitian Tri Redjeki (2002), di perawat minimal pendidikan D III keperawatan,
rumah sakit umum Tidar Magelang bersedia ikut dalam penelitian, minimal bekerja 1
mengemukakan bahwa kompres hangat lebih tahun di ruang tsb. Sebelum pelaksanaan, 3 orang
banyak menurunkan suhu tunuh dibandingkan tsb telah diberi pelatihan oleh peneliti.
dengan kompres air dingin, karena akan terjadi Setelah subjek yang dicari telah
vasokontriksi pembuluh darah, pasien menjadi memenuhi syarat dalam kriteria inklusi baru
menggigil. dilaksanakan tindakan mandiri keperawatan
Dengan kompres hangat menyebabkan berupa kompres hangat Bila pengumpulan data
suhu tubuh diluaran akan terjadi hangat sehingga selesai dilanjutkan anlisa data, dalam penelitian
tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu ini menggunakan pairred sample t test , menurut
diluaran cukup panas, akhirnya tubuh akan Sadjana (1992) sebelum melakukan analisa data
menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya perlu di lakukan uji kenormalan data dengan
tidak meningkatkan suhu pengatur tubuh, dengan memakai uji kolmogorov smirnov, karena data
suhu diluaran hangat akan membuat pembuluh yang terkumpul berupa internal / ratio maka
darah tepi dikulit melebar dan mengalami dilanjutkan dengan uji t test.
vasodilatasi sehingga pori – pori kulit akan
membuka dan mempermudah pengeluaran panas.
Sehingga akan terjadi perubahan suhu tubuh.

82 Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. 1. No. 2., Juni 2008 , 81-86
Uji t test yang digunakan yaitu uji pair t Mayoritas subyek penelitian ini adalah
test. mengunakan tehnik uji t- test yaitu dengan anak laki laki. Data hasil penelitian dari 30
rumus : responden subyek penelitian yang berjenis
kelamin laki laki sebanyak 20 orang atau 67 % .
Sisanya sebanyak 10 orang atau 33% adalah
t = Mx - My berjenis kelamin perempuan.
SD bm Pada tabel 3 berikut ini akan dipaparkan
rincian diagnosa medis yang ditemukan pada anak
dengan suhu tubuh tinggi di RSUD Dr Moewardi
Surakarta yang menjadi subjek pada penelitian ini.
Adapun diagnosa medis yang muncul ada 6
Analisis data menggunakan program komputer kategori/jenis yaitu : Febris typoid Obsfebris, GE,
statistik berupa SPPS versi 10,00 DHF, Diare, dan kejeng demam. Rincian
frekuensi anak yang sakit pada masing masing
kategori dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel . 3 Karakteristik subjek penelitian


Hasil penelitian ini telah diketahui bahwa berdasarkan diagnosa medis.
berdasarkan karakteristik umur, jenis kelamin,
diagnosa medis, terapi medis. Setelah dilakukan
kompres hangat selama 10 menit, hasilnya dapat Diagnosa medis Frekwensi Prosentase
diketahui dalam tabel penelitian ini.

Tabel . 1 Karakteristik subjek penelitian F. Tipoid 7 23,1%


berdasarkan umur.
Obs febris 9 30%
Umur Frekwensi Prosentase GE 5 17%
Kurang 10 th 10 33% DHF 6 20%
10 – 12 th 20 67% Diare sedang 2 6,6%
Total 30 100 % Kejang demam/asma 1 3,3%
30 100

Berdasarkan tabel 1, terlihat bahwa


kebanyakan reponden anak yang sakit, yang Kebanyakan anak yang dirawat di RSUD
digunakan dalam penelitian ini adalah berusia 10- DR Moewardi Surakarta adalah didiagnosa Febris
12 tahun. Anak usia 10 -12 tahun yang menjadi hal ini terlihat dari table 3 yang menunjukkan
subyek penelitian ini sebanyak 67 % dan sisanya kasus febris pada anak yaitu sejumlah 9 orang
anak yang kurang dari 10 tahun. Gambaran dari 30 responden atau 30 % dari responden
responden ini menunjukkan bahwa kebayakan dalam penelitian ini
anak yang dirawat di RSUD Dr Moewardi adalah
usia lebih dari 10 tahun
Tabel. 4 Karakteristik subjek penelitian
Tabel . 2 Karakteristik subjek penelitian berdasarkan terapi medis.
berdasarkan jenis kelamin.

J. kelamin Frekwensi Prosentase T. medis Frekwensi Prosentase


Laki - laki 20 67% Antibiotik 30 100%
Perempuan 10 33% Antiperektik - -
30 100% Total 30 100%

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap … ( Sri Purwanti dan Winarsih Nur Ambarwati) 83
Tabel . 5 Rerata suhu tubuh sebelkum & 3. Dalam pengambilan sampel peneliti tidak
sesudah dilakukan kompres hangat. berhadapan secara langsung time 24 jam
tetapi diwakilkan pada pembantu peneliti.
Variabel Rerata SD 4. Sampel yang diambil hanya sesuai kreteri
inklusi peneliti saja, pada kasus penyakit yang
Sebelum 38,9°C 0,401 lain yang berhubungan dengan sistem saraf
Sesudah 10 Mnt 37,9°C 0,447 pusat tidak bisa.

Demam atau panas pada anak itu umumnya


Berdasarkan data pada tabel 5 tersebut justru dibutuhkan sebagai salah satu bentuk
menunjukkan, bahwa pada anak yang mengalami perlawanan tubuh terhadap infeksi. Tetapi apakah
panas dari 30 anak setelah dirata rata pengukuran ada sisi negatifnya. Kerugian yang bisa terjadi
suhu tubuh mereka didapatkan nilai mean 38,9°C akibat demam:
dan setelah dilakukan tindakan kompres selama
10- menit penurunan suhunya menjadi rata rata 1.Dehidrasi - karena pada saat demam, terjadi
37,9°C . peningkatan pengeluaran cairan tubuh sehingga
Jika dilihat dari standar deviasi ternyata dapat menyebabkan dehidrasi.
ditemukan rentang yang lebih besar pada anak 2.Kejang demam, tetapi kemungkinannya sangat
sesudah dikompres dibandingkan dengan suhu kecil. Selain itu, kejang demam hanya mengenai
anak sebelum dikompres. Hal ini menunjukkan bayi usia 6 bulan sampai anak usia 3 tahun.
bahwa penurunan suhu antara satu anak dengan Terjadi pada hari pertama demam, serangan
yang lain memiliki rentang penurunan yang cukup pertama jarang sekali terjadi pada usia < 6 bulan
berbeda beda. atau > 3 tahun. Gejala: anak tidak sadar, kejang
tampak sebagai gerakan2 seluruh tangan dan
kaki yang terjadi dalam waktu sangat singkat
Tabel . 6 Uji analisis rerata suhu tubuh sesudah
tindakan kompres hangat. Berdasarkan tinjauan kepustakaan terkait
penelitian ini selain dengan kompres hangat bisa
Vari rerata SD Nilai DK K P dengan cara lain. Berikut dipaparkan cara
abel Pnrnan t mengatasi Demam atau panas

Suhu 0,967 0,348 15,2 29 0,668 0,001 a. Minum banyak, karena demam dapat
Sesudah menimbulkan dehidrasi (baca “kerugian
10 menit yg dapat terjadi karena demam
b. Kompres anak dengan air hangat.
Akibatnya suhu tubuh anak bukannya
turun, melainkan tambah panas.
Berdasarkan ahsil analisis data yang Sebaiknya kompres dilakukan ketika:
terlihat pada tabel 6 ditemukan bahwa rerata anak merasa uncomfortable, suhu
penurunan suhu tubuh setelah dilakukan kompres mencapai 40C, pernah kejang
selama 10 menit adalah kurang dari 1 derajat demam/keluarga dekat pernah menderita
Celcius. Penurunan suhu ini tidak secara kejang demam atau anak muntah2
mencolok ataua drastis hal yang demikian adalah sehingga obat tidak bisa masuk. Cara
baik karena akan membuat mekanisme melakukan kompres: taruh anak di bath
penyesuaian tubuh yang baik tub mandi dengan air hangat (30-32C)
atau usapkan air hangat disekujur tubuh
Dalam pengumpulan data terdapat anak. Kalau anak menolak, duduk di bath
keterbatasan antara lain : tub beri mainan & ajak bermain.
1. Sampel yang digunakan tidak ada kelompok c. Beri obat penurun panas, acetaminophen
kontrol jadi tidak ada kelompok atau paracetamol seperti tempra, panadol,
pembandingnya, hasil bisa dibilang kurang atau paracetol, tylenol, sesuai dosis.
relevan. Kapan obat penurun panas diberikan?
2. Metode yang dipakai hanya kelompok umur 7 Bila suhu di atas 38.5C, atau bila anak
– 12 th, lebih dari itu tidak bisa dipakai untuk uncomfortable. Sebaiknya jangan berikan
mengukur yang lain.

84 Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. 1. No. 2., Juni 2008 , 81-86
obat demam apabila panasnya tidak 1. Terdapat rerata suhu tubuh pasien sebelum
terlalu tinggi (dibawah 38.5C). dilakukan tindakan kompres hangat sebesar
38,9°C dengan SD 0,401°C.
2. setelah mendapat perlakuan kompres hangat
Berdasarkan hasil penelitian ini ternyata selama 10 menit menjadi berubah sebesar
antara umur dan jenis kelamin tidak berpengaruh, 37,9°C dengan SD 0,447°C.
terhadap penurunan suhu tubuh. Pada diagnosa 3. Pada uji analisis terjadi perubahan rerata suhu
medis dan terapi medis ada, tetapi tidak termasuk tubuh 0,97°C dengan SD 0,35°C nilai P =
penulis teliti. 0,001 yang berarti bahwa P <0,05.
4. Ho ditolak, Ha diterima berarti Hipotesis
Pada rerata suhu tubuh sebelum tindakan membuktikan ada pengaruh kompres hangat
kompres hangat 38,9°C dengan SD 0,401°C. terhadap perubahan suhu tubuh.
setelah mendapatkan kompres hangat selama 10
menit menjadi 37,9°C dengan SD 0,447°C. Adapun berdasarkan hasil penelitian ini, saran –
Pada uji analisis rerata suhu tubuh sesudah saran dari penulis sebagai berikut :
tindakan kompres hangat selama 10 menit, terjadi 1. Bagi RSDM Surakarta
rerata penurunan 0,97°C dengan SD 0,35°C Tindakan kompres hangat mohon dijadikan
dengan korelasi 0,668 nilai t 15,2, P = 0,001 yang prosedur tetap di lingkungan RSDM
berarti bahwa p < 0,05. Surakarta, perlu diadakan pelatihan –
Hal ini menunjukan bahwa ada perubahan pelatihan bagi perawat.
yang signifikan yang berarti Ho ditolak. Ho 2. Bagi perawat RSDM Surakarta
diterima pengaruh kompres hangat terhadap Dengan pelatihan / penyegaran diharapkan
perubahan suhu tubuh pada pasien anak dengan mampu menerima kekurangan –
hipertermia. kekurangannya dan mampu menunjukkan jati
dirinya sebagai perawat yang profesional.
3. Bagi pasien / keluarga
KESIMPULAN DAN SARAN Dengan diberikan pengetahuan /pendidikan
tentang kompres hangat ini diharapkan
keluarga mampu mengatasi keluarga bila
Berdasarkan data hasil penelitian pada 30 terjadi kenaikan suhu tubuh dan pertolongan
responden anak dengan suhu panas tinggi yang ini merupakan pertolongan yang pertama dan
dilakukan tindakan kompres hangat ditemukan aman
beberapa hasil penelitian. Beberapa hasil 4. Bagi penelitian lain.
penelitian tersebut menjadi kesimpulan temuan Diharapkan ada penelitian lanjut tentang
pada penelitian ini kompres hangat ini, tetapi pada orang dewasa
Setelah memberi tindakan kompres hangat serta ada kelompok kontrolnya.
selama 10 menit dapat disimpulkan :

DAFTAR PUSTAKA

Copernito, L.J.2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8 Jakarta : EGC

Hartanto, S, 2004. Anak Demam Perlu Kompres. www. Bali Post. Co. id. Minggu Umanis. 7 September
2003.

Polit.D.F & Hungler.B.P.1993. Nursing Risearch Prinsiples & Methods. Sixtn Edition. Lippincott.
Philadelphia. Newyork. Baltimore.

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap … ( Sri Purwanti dan Winarsih Nur Ambarwati) 85
Suwardana, Swasri, Suryaning, 1998. Perbedaan Kompres dingin dengan kompres Hangat dalam
menurunkan suhu Tubuh klien Infeksi di Pusat Pelayanan Kesehatan Denpasar. Dep Kes RI. Pusat
Tenaga Kesehatan.

Sujana, 2002. Metode Statistika, Tarsito, Bandung, Polit, D,F,T Hungler, B, D, 1999. Nursing Research

Tri Redjeki, H. 2002. Perbandingan Pengaruh Kompres Hangat dan kompres Dingin untuk menurunkan
Suhu Anak Demam dengan Infeksi di RSU Tidar Magelang. Skripsi FK. UGM

86 Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. 1. No. 2., Juni 2008 , 81-86

Anda mungkin juga menyukai