Anda di halaman 1dari 2

Hormon Etilen sebagai Pematang Buah Alami

Pernahkah kalian merasa ketika menyimpan buah pisang masak yang


hampir busuk dengan buah pisang muda yang masih bewarna kehijauan dalam satu
wadah maka buah pisang muda akan cepat mengalami pematangan tanpa diberi
obat pematang (karbit)? Ya, tidak menunggu waktu lama buah muda tersebut akan
segera ikut masak ketika disimpan dalam satu wadah dengan buah yang sudah
masak tanpa diberi obat pematang (karbit). Apakah sahabat great pernah
memikirkan hal ini?

Baik, mari kita bahas penyebabnya. Suatu tanaman memiliki beberapa faktor
pertumbuhan & perkembangan. Ada faktor internal yang berasal dari tanaman itu
sendiri maupun faktor eksternal yang berasal dari lingkungan. Faktor internal yang
mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan tanaman adalah faktor genetik.
Faktor genetik inilah yang mengendalikan hormon untuk pertumbuhan &
perkembangan tanaman. Hormon merupakan senyawa kimia yang 3 oleh tubuh
tanaman dalam jumlah sedikit namun dapat menyebabkan reaksi fisiologi yang
besar.
Reaksi fisiologi ini salah satu contohnya adalah proses pematangan buah
yang disebabkan oleh hormon etilen. Sekarang kita ambil kata kuncinya yaitu
ETILEN. Etilen merupakan satu-satunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas,
tidak bewarna dan berbau seperti eter. Etilen dihasilkan oleh ruas-ruas batang,
buah yang matang, dan jaringan yang menua, misalnya daun-daun yang gugur.
Ketika suatu buah yg hampir masak di dekatkan atau diletakkan dalam satu wadah
maka buah yang masak akan mempengaruhi atau mempercepat proses pematangan
buah lain disekitarnya.
Berikut peran hormon etilen, antara lain :
1. Mempercepat pematangan buah
2. Merangsang penuaan daun dan pembusukan buah
3. Bersama dengan auksin dapat memacu pembungaan
4. Menghambat pertumbuhan akar dan batang pasa saat stres.
Nah setelah mengetahui fungsi dari hormon etilen, maka ada 2 kesimpulan yang
dapat kita pelajari yaitu :
1. Ketika kita ingin mempercepat pematangan suatu buah tanpa menggunakan
obat pematang (karbit) agar matangnya alami yaitu dengan cara meletakkan
atau mencampur buah yg belum masak dengan buah yang hampir masak
atau hampir busuk. Dengan begitu buah yang hampir masak atau busuk akan
segera mempengaruhi atau mempercepat proses pematangan buah yang
belum masak.
2. Ketika kita menginginkan buah yang tidak gampang masak atau busuk maka
hal yang dapat kita lakukan adalah dengan memisahkan buah dengan tingkat
kematangan yang yang berbeda-beda, tidak mencampur 2 buah yang tingkat
kematangannya berbeda. Dengan begitu kumpulan buah yang masih muda
tidak akan cepat masak atau membusuk. Begitu pula jika kita ingin
menyimpan buah atau sayuran yang lain.

Sumber materi : Pujiyanto, sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi. Solo : Platinum (hal
: 12-14)

Anda mungkin juga menyukai