Anda di halaman 1dari 27

INSTRUKSI KERJA

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PERKERASAN


BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
Nomor : BBPJN VII / SMM/ ...../.....
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VII
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal :

LAMPIRAN-31:

PERSETUJUAN

URAIAN NAMA & JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL

DISUSUN OLEH

DIPERIKSA OLEH

DISAHKAN OLEH

STATUS DOKUMEN

NO. DISTRIBUSI

TANGGAL
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : i dari iv

DAFTAR ISI

Daftar Isi i
Sejarah Dokumen iii
Daftar Distribusi dan Notasi iv
1. Ruang Lingkup 1
2. Tujuan 1
3. Acuan 1
4. Definisi dan Pengertian 1
4.1 Direksi Pekerjaan 1
4.2 Kuantitas 1
4.3 Kuat Lentur Beton 1
4.4 Lot 2
4.5 Penyedia Jasa 2
4.6 Perkerasan Beton Semen 2
4.7 Slump Beton 2
5. Ketentuan Umum 2
5.1 Ketentuan Pelaksanaan Pengukuran Untuk Pembayaran 2
5.2 Ketentuan Peralatan 3
5.3 Ketentuan Pada Masing-masing Langkah Kerja 3
5.3.1 Persiapan 3
5.3.2 Perhitungan Luas Hamparan 4
5.3.3 Menghitung Volume Terhampar 4
5.3.4 Perhitungan Pembayaran (Tebal Aktual) 4
5.3.5 Pemeriksaan Tebal Rata-rata Hamparan 5
5.3.6 Koreksi Pengurangan Harga Satuan 5
5.3.7 Menghitung Pengurangan Pembayaran 6
5.3.8 Evaluasi 6
5.3.9 Pemeriksaan Kekuatan Setelah 28 Hari 7
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : ii dari iv

5.3.9A Pengambilan Benda Uji Inti 7


5.3.9B Pengujian Kuat Tekan 8
5.3.10 Pembongkaran Beton 8
5.3.11 Penggantian Beton 8
5.3.12 Koreksi Pengurangan Harga Satuan 9
5.3.13 Menghitung Pengurangan Pembayaran 9
5.3.14 Menghitung Total Pengurangan Pembayaran 9
5.3.15 Menghitung Jumlah Bersih Pembayaran 9
6. Bagan Alir dan Tata Cara 10
6.1 Bagan Alir 10
6.2 Tata Cara 11
7. Bukti Kerja 13
8. Lampiran 13
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : iii dari iv

SEJARAH DOKUMEN

TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN


INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : iv dari iv

DAFTAR DISTRIBUSI DAN NOTASI


UNIT KERJA BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VII

No. Distribusi Unit Penerima Dokumen Notasi

011. 1 Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII


011.1.1 Kepala Bagian Tata Usaha BBPJN VII
011.1.2 Kepala Bidang Perencanaan dan Pemantauan BBPJN VII
011.1.3 Kepala Bidang Pembangunan dan Pengujian BBPJN VII
011.1.4 Kepala Bidang Preservasi dan Peralatan BBPJN VII
011.2.1 Ka. Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wil. I Prov. Jawa Tengah
011.2.2 Ka. Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wil. II Prov. Jawa Tengah
011.2.3 Ka. Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Semarang
Ka. Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Prov. Jawa
011.2.4
Tengah
011.2.5 Ka. SKPD - TP Dinas PU Bina Marga Prov. Jawa Tengah
011.3.1 Ka. Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wil. Prov. DIY
011.3.2 Ka. Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Prov. DIY
011.3.3 Ka. SKPD - TP Dinas PUP dan ESDM Prov. DIY
011.4 Ka. Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Solo - Kertosono
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 1 dari 20

1. Ruang Lingkup
a. Lingkup Penerapan
Instruksi Kerja (IK) ini berlaku untuk Pengukuran Dan Pembayaran Perkerasan
Beton Semen (Rigid Pavement), untuk digunakan oleh Penyedia Jasa
(Kontraktor/Konsultan) di Lingkungan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
VII.

b. Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan Pengukuran Dan Pembayaran Perkerasan Beton Semen (Rigid
Pavement) meliputi penentuan kekuatan, perhitungan luas hamparan,
pemeriksaan tebal hamparan, perhitungan harga satuan dan perhitungan
volume sesuai dengan persyaratan.

2. Tujuan
Memberikan panduan tata cara pengawasan kegiatan Pengukuran Untuk Pembayaran
Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement), agar diperoleh hasil yang sesuai dengan
ketentuan-ketentuan/persyaratan-persyaratan.

3. Acuan
1. Spesifikasi Umum, 2010. Revisi 3 Tahun 2014
2. Standar Nasional Indonesia (SNI)
3. Gambar Kerja.
4. Rumusan Campuran Kerja (RCK) atau Job Mix Formula (JMF).

4. Definisi dan Pengertian


4.1 Direksi Pekerjaan
Yang dimaksud Direksi Pekerjaan pada dokumen ini sebagaimana pengertian
dalam Spesifikasi adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

4.2 Kuantitas
Kuantitas adalah jumlah meter kubik perkerasan beton semen, perkerasan
beton semen dengan anyaman.

4.3 Kuat Lentur Beton


Kuat Lentur Beton adalah kemampuan balok beton yang diletakan pada dua
perletakan untuk menahan gaya dengan arah tegak lurus sumbu benda uji,
yang diberikan kepadanya, sampai benda uji patah dinyatakan dalam Mega
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 2 dari 20

Pascal (MPa) gaya per satuan luas.


(SNI 4431 – 2011, butir 3.2)

4.4 Lot
Lot adalah hamparan perkerasan beton semen sampai 50 m 3 untuk yang
dibentuk dengan acuan bergerak atau sampai 30 m 3 untuk yang dibentuk
dengan acuan tetap.
(Sumber : Spesifikasi PasaL 5.3.2.11).f))

4.5 Penyedia Jasa


Yang dimaksud Penyedia Jasa pada dokumen ini sebagaimana pengertian
dalam Spesifikasi adalah Penyedia Pekerjaan Konstruksi (Kontraktor).

4.6 Perkerasan Beton Semen


Perkerasan Beton Semen adalah suatu struktur perkerasan yang umumnya
terdiri dari tanah dasar, lapis pondasi bawah dan lapis beton semen dengan
atau tanpa tulangan.
(Sumber : Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen, No. PdT – 14 – 2003)

4.7 Slump Beton


Slump Beton adalah salah satu ukuran kekentalan adukan beton dinyatakan
dalam mm, ditentukan dengan alat kerucut Abram.

5. Ketentuan Umum
5.1 Ketentuan Pelaksanaan Pengukuran Untuk Pembayaran
a. Kuantitas yang dibayar dengan mata pembayaran tersebut di bawah ini
adalah jumlah meter kubik Perkerasan Beton Semen, Perkerasan Beton
Semen dengan Anyaman Tulangan Tunggal dan Lapis Pondasi Bawah
Beton Kurus dan Penyesuaian Harga pada pekerjaan yang telah selesai di
tempat untuk pekerjaan permanen dan disetujui.
b. Tebal haruslah tebal aktual yang diterima.
c. Pengurangan kuantitas sesuai dengan pengukuran actual dilapangan dan
pengurangan harga satuan dilakukan dengan Tabel sebagai berikut:
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 3 dari 20

Tabel Kekurangan Tebal Perkerasan Beton


Kekurangan Tebal rata-rata
ditentukan dengan benda uji inti Pengurangan
atau survey elevasi dalam Lot (persen Harga Satuan)
tersebut

0 to 5 mm 0 persen
> 5 to 8 mm 20 persen
> 8 to 10 mm 28 persen
> 10 to 12,5 mm 32 persen
> 12,5 mm Baik dibongkar maupun ditinggal
tanpa pembayaran

d. Sambungan, ruji (dowel), batang pengikat (tie bar) dan baja tulangan
yang diperlukan untuk pekerjaan dalam Seksi ini tidak boleh diukur
terpisah untuk pembayaran.
e. Pekerjaan hasil percobaan penghamparan yang dilaksanakan di luar
daerah pekerjaan permanen tidak boleh diukur untuk pembayaran.
(Sumber : Spesifikasi pasal 5.3.10.1).b))

5.2 Ketentuan Peralatan


a. Meteran;
b. Alat ukur Waterpass;
c. Core Drill;
d. Sigmat (alat untuk mengukur ketebalan);
e. Alat uji kuat lentur beton;
f. Alat uji kuat tekan beton; dan
g. Alat bantu.

5.3 Ketentuan Pada Masing-masing Langkah Kerja


5.3.1 Persiapan
a. Penyedia Jasa harus sudah menyerahkan gambar kerja dan JMF
beton kepada Direksi Pekerjaan.
b. Ada petugas dari Penyedia Jasa yang siap untuk melakukan
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 4 dari 20

pengukuran panjang dan lebar pengecoran perkerasan beton


semen.
c. Penyedia Jasa harus menyediakan petugas untuk pengendalian
pengukuran.
d. Penyedia Jasa harus menyediakan petugas/teknisi untuk
pengambilan benda uji.
e. Penyedia Jasa harus menyediakan petugas pengendalian lalu
lintas.

5.3.2 Perhitungan Luas Hamparan


a. Lebar yang diukur adalah lebar perkerasan yang ditunjukan dalam
penampang melintang tipikal dalam Gambar.
(Sumber : Spesifikasi pasal 5.3.10.1))
b. Panjang haruslah sebagaimana ditunjukan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diukur oleh Direksi Pekerjaan, yaitu sepanjang
garis sumbu setiap badan jalan.
(Sumber : Spesifikasi pasal 5.3.10.1))
c. Luas hamparan adalah panjang garis sumbu x lebar rata-rata
yang diukur.
d. Lebar rata-rata diukur dari lebar setiap Lot pengecoran.

5.3.3 Menghitung Volume Terhampar


a. Volume Terhampar = Luas Terhampar x Tebal Aktual Rata-Rata.
b. Satuan Volume dalam m3.

5.3.4 Perhitungan Pembayaran (Tebal Aktual)


a. Perhitungan pembayaran adalah perkalian dari kuantitas (volume)
pekerjaan dengan harga satuan.
b. Bilamana kekurangan tebal rata-rata Perkerasan Beton
Semen/untuk setiap Lot antara 0-5 mm maka tidak ada
pengurangan harga satuan.
c. Apabila kuat lentur benda uji dalam 28 hari ≥ 100% maka tidak
dilakukan pemotongan harga satuan.
(Sumber :Spesifikasi pasal 5.3.10.1))
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 5 dari 20

5.3.5 Pemeriksaan Tebal Rata-rata Hamparan


a. Tebal perkerasan beton aktual ditentukan dengan perbedaan
elevasi hasil survei sebelum dan sesudah perkerasan beton
semen dicor.
(Sumber : Spesifikasi pasal 5.3.9)
b. Bilamana setiap lokasi yang tebal betonnya berbeda dengan yang
dihitung dari dua kali survei elevasi, Direksi Pekerjaan dapat
meminta pengambilan benda uji inti (core drill)untuk menetapkan
tebal beton aktual pada lokasi tersebut.
(Sumber : Spesifikasi pasal 5.3.9)
c. Pengukuran awal dan akhir dilakukan pada sekurang-kurangnya4
(empat) titik sudut setiap Lot konstruksi perkerasan beton.
d. Tebal rata-rata yang diukur berdasarkan pembagian jumlah tebal
dibagi jumlah titik yang diukur setiap Lot.

 t  t0 
1
n 1

n
n : Jumlah titik yang diukur
t1 : Elevasi setelah pengecoran
t0 : Elevasi sebelum pengecoran

5.3.6 Koreksi Pengurangan Harga Satuan


(Kekurangan Ketebalan > 5 mm – 12,5 mm)
Bila terjadi kekurangan ketebalan rata-rata antara > 5 mm – 12,5 mm
maka ada koreksi pengurangan (% harga satuan) seperti terlihat
dalam Tabel Kekurangan Tebal Perkerasan Beton (pada Ketentuan
Umum butir 5.1.c).
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 6 dari 20

Tabel Kekurangan Tebal Perkerasan Beton


Kekurangan Tebal rata-rata
ditentukan dengan benda uji inti Pengurangan
atau survey elevasi dalam Lot (persen Harga Satuan)
tersebut

0 to 5 mm 0 persen
> 5 to 8 mm 20 persen
> 8 to 10 mm 28 persen
> 10 to 12,5 mm 32 persen
> 12,5 mm Baik dibongkar maupun ditinggal
tanpa pembayaran

5.3.7 Menghitung Pengurangan Pembayaran


Bila terjadi kekurangan ketebalan rata-rata antara > 5 mm – 12,5 mm
maka ada pengurangan harga satuan (seperti Tabel Kekurangan Tebal
Perkerasan Beton) dikalikan dengan volume pekerjaan.
Contoh : Lihat Lampiran 8.2, kolom i.

5.3.8 Evaluasi
a. Lokasi yang kurang sempurna dengan kekurangan tebal yang
lebih dari 12,5 mm akan dievaluasi oleh Direksi Pekerjaan, dan
jika keputusannya terhadap lokasi yang kurang sempurna ini
memerlukan pembongkaran, maka perkerasan tersebut harus
dibongkar dan diganti dengan beton yang tebalnya sesuai dengan
yang ditunjukan dalam Gambar.
(Spesifikasi pasal 5.3.9)
b. Bilamana kekurangan tebal perkerasan lebih dari 12,5 mm dan
ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan bahwa lokasi yang kurang
sempurna tersebut tidak perlu dibongkar dan diganti, maka tidak
ada pembayaran untuk lokasi yang ditinggal.
(Spesifikasi pasal 5.3.10.1).a))
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 7 dari 20

5.3.9 Pemeriksaan Kekuatan Setelah 28 Hari


a. Kuat lentur minimum untuk Perkerasan Beton Semen adalah Fs
45 untuk 28 hari, ukuran benda uji balok 500 x 150 x 150 mm
(Sumber : Spesifikasi pasal 5.3.2.11).c))
b. Jika kuat lentur dalam 28 hari untuk setiap Lot kurang dari 90 %
dari kuat lentur beton minimum yang disyaratkan maka Lot yang
diwakili pengujian balok ini harus dibongkar dan diganti.
(Spesifikasi pasal 5.3.10.1).b))
c. Jika beton dengan kuat lentur dalam 28 hari antara 90 dan 100
% dari kuat lentur beton minimum yang disyaratkan dapat
diterima dengan pengurangan 4% Harga Satuan untuk
Perkerasan Beton Semen untuk setiap 1 kg/cm2 (0,1 Mpa)
(Spesifikasi pasal 5.3.10.1).b))

5.3.9A Pengambilan Benda Uji Inti


Bilamana hasil pengujian kuat lentur diatas tidak mencapai 90% dari
kuat lentur yang disyaratkan dalam Tabel Kekuatan Beton Minimum
Untuk Perkerasan Beton Semen maka pengambilan benda uji inti
(core) di lapangan, minimum 4 benda uji, untuk pengujian kuat tekan
dapat dilakukan.
(Spesifikasi pasal 5.3.2.11).f))
Tabel Kekuatan Beton Minimum untuk Perkerasan Beton Semen
Uraian Syarat Kuat Lentur

Beton Percobaan Campuran Fs 47 untuk 28 hari


Perkerasan Beton Semen (pengendalian Fs 45 untuk 28 hari
produksi)
Metoda Pengujian SNI 03-4431-1997
Ukuran Benda Uji balok 500 x 150 x 150
mm

Catatan :
Beton Perkerasan Beton Semen untuk pekerjaan permanen harus
memenuhi ketentuan kuat lentur minimum Beton Perkerasan yang
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 8 dari 20

diberikan dalam Tabel Kekuatan Beton Minimum untuk Perkerasan


Beton Semen. Nilai kuat tekan minimum untuk produksi dapat
disesuaikan berdasarkan perbandingan nilai kuat lentur dan kuat
tekan yang dicapai untuk serangkaian pengujian yang tidak kurang
dari 16 pengujian kuat tekan dan kuat lentur pada rancangan yang
disetujui. Penyesuaian Nilai Kuat Tekan minimum untuk
pengendalian produksi yang diberikan dalam Tabel Kekuatan
Beton Minimum untuk Perkerasan Beton Semen akan mengikuti
perintah atau persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

5.3.9B Pengujian Kuat Tekan


Jika kuat tekan benda uji inti (core) yang diperoleh ini mencapai kuat
tekan yang diperoleh dari campuran beton yang sama, yang
digunakan untuk pengujian kuat lentur sebelumnya, maka produk
beton ini dapat diterima untuk pembayaran.
(Spesifikasi pasal 5.3.2.11).f))

5.3.10 Pembongkaran Beton


a. Bilamana kekurangan tebal perkerasan lebih dari 12,5 mm maka
perkerasan beton dibongkar atau ditinggalkan tanpa ada
pembayaran.
(Sumber : Spesifikasi pasal 5.3.10.1).a))
b. Jika kuat lentur dalam 28 hari untuk setiap Lot kurang dari 90%
dari kuat lentur beton minimum yang disyaratkan dan pengujian
kuat tekan tidak memenuhi syarat, maka Lot yang diwakili
pengujian balok ini harus dibongkar dan diganti.
(Sumber : Spesifikasi pasal 5.3.10.1).b))

5.3.11 Penggantian Beton


Setelah pembongkaran Lot selesai, maka diganti dengan beton yang
tebal dan kuat lenturnya sesuai dengan yang ditunjukan dalam
Gambar.
(Sumber : Spesifikasi pasal 5.3.9)
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 9 dari 20

5.3.12 Koreksi Pengurangan Harga Satuan


Beton dengan kuat lentur dalam 28 hari antara 90 dan 100 % dari
kuat lentur beton minimum yang disyaratkan dapat diterima dengan
pengurangan 4% Harga Satuan untuk Perkerasan Beton Semen untuk
setiap 1 kg/cm2.
(Spesifikasi pasal 5.3.10.1).b))
Catatan : Bilamana hasil uji Kuat Tekan adalah ≥ 100% Kuat Tekan
(Fs 45 setara dengan K350), maka hasil pekerjaan dapat diterima dan
dianggap sebagai pekerjaan yang memiliki Kuat Lentur maksimal 90%
(untuk pembayaran)

5.3.13 Menghitung Pengurangan Pembayaran


Pengurangan pembayaran dilakukan dengan cara mengalikan hasil
pengurangan Harga Satuan dengan volume pekerjaan sesuai dengan
Lot yang di ukur. Lihat Contoh Lampiran 8.2, kolom o.

5.3.14 Menghitung Total Pengurangan Pembayaran


Total pengurangan pembayaran adalah jumlah pengurangan akibat
kekurangan ketebalan (Langkah Kerja No. 7) dan kurang kuat lentur
(Langkah Kerja No. 13). Lihat Contoh Lampiran 8.2, kolom p.

5.3.15 Menghitung Jumlah Bersih Pembayaran


Jumlah bersih pembayaran adalah jumlah pembayaran berdasarkan
tebal aktual (butir 5.3.3) dikurang dengan jumlah pengurangan
pembayaran akibat ketidaksesuaian ketebalan dan kuat lentur.
Jumlah Bersih Pembayaran ={Volume Terhampar x Harga Satuan}–
{Total Pengurangan (p)}
Volume Terhampar = Butir 5.3.3
Harga Satuan = Kolom e
(F:02 BBPJN VII/SMM/IK/.....Rev:00)
Total Pengurangan = Kolom p
(F:02 BBPJN VII/SMM/IK/.....Rev:00)
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 10 dari 20

6. Bagan Alir dan Tata Cara


6.1 Bagan Alir
Bagan alir SMM proses pengukuran dan pembayaran perkerasan beton semen (rigid pavement) (kode 5.3.10) dilakukan melalui
15 (lima belas) verifikasi sesuai Divisi 5 (Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen) Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan
Jembatan (Revisi ke-3, 2010), sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 1.
MULAI

1
PERSIAPAN

9
PEMERIKSAAN 5 2
PEMERIKSAAN PERHITUNGAN
KEKUATAN TEBAL RATA - RATA
SETELAH 28 HARI LUAS HAMPARAN
HAMPARAN

KUAT 11 TEBAL
KUAT KUAT
PENGGANTIAN RATA - RATA
LENTUR LENTUR LENTUR
BETON AKTUAL
> 100 % 90 - 100 % < 90 %

9 A
PENGAMBILAN BENDA UJI INTI
( CORE ) KEKURANGAN TEBAL RATA -RATA
9 B > 12 , 5 mm > 5 – 12 , 5 mm ? 5 mm
PENGUJIAN KUAT TEKAN

8 6
KOREKSI
12 EVALUASI
KOREKSI PENGURANGAN
PENGURANGAN Sesuai HARGA SATUAN
HARGA SATUAN Ya
10 3
Tidak PEMBONGKARAN Ya VOLUME MENGHITUNG
Dibongkar
BETON TERHAMPAR VOLUME TERHAMPAR

Tidak

HARGA
13 7 SATUAN
MENGHITUNG DITERIMA MENGHITUNG
PENGURANGAN TETAPI TIDAK PENGURANGAN
PEMBAYARAN DIBAYAR PEMBAYARAN 4
14 PERHITUNGAN
MENGHITUNG TOTAL
PEMBAYARAN
PENGURANGAN
( TEBAL AKTUAL )
PEMBAYARAN
15
MENGHITUNG
JUMLAH BERSIH
PEMBAYARAN

SELESAI
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 11 dari 20

6.2 Tata Cara


Tata cara pengukuran dan pembayaran perkerasan beton (rigid pavement) (Kode
5.3.10) , dilakukan dengan 15 (lima belas) verifikasi, yaitu :
(1) Verifikasi-1 (Persiapan) :
(a) Pastikan ada petugas pengukuran.
(b) Pastikan ada petugas untuk pengambilan benda uji (jika diperlukan).
(c) Pastikan ada petugas pengendali lalu lintas.
(2) Verifikasi-2 (Perhitungan Luas Hamparan) :
(a) Lebar yang diukur adalah lebar perkerasan beton pada satu hari pengecoran pada
lokasi yang sama.
(b) Lokasi tambahan seperti jalur ramp hanya pada lokasi, sesuai dengan
diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
(c) Pengukuran panjang ditetapkan berdasarkan garis sumbu.
(d) Luas hamparan = Panjang Garis Sumbu x Lebar Rata-rata yang diukur.
(e) Lebar yang diukur adalah lebar perkerasan beton pada satu hari pengecoran pada
lokasi yang sama.
(f) Lokasi tambahan seperti jalur ramp hanya pada lokasi, sesuai dengan
diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
(g) Pengukuran panjang ditetapkan berdasarkan garis sumbu.
(h) Luas hamparan = Panjang Garis Sumbu x Lebar Rata-rata yang diukur.
(3) Verifikasi-3 (Menghitung Volume terhampar) :
(a) Volume Terhampar = Luas Terhampar x Tebal Aktual Rata-rata.
(b) Volume dalam satuan m3.
(c) Volume Terhampar = Luas Terhampar x Tebal Aktual Rata-rata.
(d) Volume dalam satuan m3.
(4) Verifikasi-4 (Menghitung Pembayaran (Tebal Aktual) :
(a) Perhitungan pembayaran adalah hasil perkalian volume dengan harga satuan.
(b) Pengurangan pembayaran akibat kurang ketebalan dan kekuatan
diperhitungkan pada langkah ke - 14.
(5) Verifikasi-5 (Pemeriksaan Tebal Hamparan) :
(a) Pemeriksaan tebal beton ditentukan sesuai perbedaan elevasi sebelum dan
sesudah survei dilakukan, pada masing-masing titik yang telah ditetapkan.
(b) Hitung tebal rata-rata beton yang terhampar per Lot konstruksi perkerasan beton.
(c) Jika terdapat keragu-raguan, maka dapat diusulkan kepada Direksi Pekerjaan
untuk dilakukan pengambilan benda uji untuk menetapkan tebal beton aktual.
(6) Verifikasi-6 (Koreksi Pengurangan Harga Satuan) :
(a) Pada lokasi (per Lot) dengan kekurangan tebal > 5 mm – 12,5 mm,
dihitung Pengurangan Harga Satuan kolom (f), (g) dan (h) pada (F:02
BBPJN VII/SMM/IK/.....Rev:00).
(7) Verifikasi-7 (Menghitung Pengurangan Pembayaran) :
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 12 dari 20

(a) Pastikan pengurangan pembayaran adalah hasil perkalian pengurangan


harga satuan (h)dikalikan volume (kuantitas) pekerjaan kolom (d) pada
(F:02 BBPJN VII/SMM/IK/.....Rev:00).
(8) Verifikasi-8 (Evaluasi) :
(a) Lokasi pekerjaan yang memiliki kekurangan tebal > 12,5 mm harus
dibongkar.
(b) Lokasi pekerjaan gagal (kekurangan tebal >12,5 mm) dapat tidak
dibongkar/diganti atas perintah Direksi Pekerjaan.
(c) Tidak ada pembayaran untuk pekerjaan gagal yang tidak dibongkar.
(9) Verifikasi-9 (Pemeriksaan Kekuatan Setelah 28 Hari) :
(a) Kuat lentur yang digunakan untuk pengukuran pembayaran adalah hasil
test balok benda uji.
(b) Buat penggolongan kuat lentur berdasarkan ketentuan butir (9).
(10) Verifikasi-9.a (Pengambilan Benda Uji Inti (Core)) :
(a) Dapat mengambil benda uji inti (core) jika Kuat Lemtur < 90%.
(b) Pengambilan benda uji inti minimal 4 (empat).
(11) Verifikasi-9.b (Pengujian Kuat Tekan) :
(a) Telah dilakukan pengujian Kuat Tekan pada benda uji inti (core).
(12) Verifikasi-10 (Pembokaran Beton) :
(a) Pembongkaran/penggantian dilakukan pada beton dengan kekurangan
tebal rata-rata> 12,5 mm yang berdasarkan rekomendasi dari Direksi
Pekerjaan.
(b) Pembongkaran/penggantian dilakukan pada beton dengan kuat
lentur< 90% kuat lentur minimum.
(13) Verifikasi-11 (Penggantian Beton) :
(a) Penggantian beton harus dipastikan mempunyai ketebalan dan
kekuatan sesuai rencana sebagaimana yang dengan ditunjukan dalam
gambar.
(14) Verifikasi-12 (Koreksi Harga Pengurangan Harga Satuan) :
(a) Pada lokasi yang diwakili oleh test kuat lentur 90 – 100% harus
dilakukan pengurangan harga satuan.
(15) Verifikasi-13 (Menghitung Pengurangan Pembayaran) :
(a) Pengurangan pembayaran adalah hasil perkalian pengurangan harga
satuan kolom (n) dengan volume pekerjaan kolom (d), pada (F:02
BBPJN VII/SMM/IK/.....Rev:00).
(16) Verifikasi-14 (Menghitung Total Pengurangan Pembayaran) :
(a) Total pengurangan pembayaran adalah jumlah pengurangan akibat
kekurangan ketebalan dan kurang kuat lentur {kolom (i) + kolom (o)},
pada (F:02 BBPJN VII/SMM/IK/.....Rev:00).
(17) Verifikasi-15 (Menghitung Jumlah Bersih Pembayaran) :
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 13 dari 20

(a) Jumlah bersih pembayaran adalah hasil pengurangan perhitungan


pembayaran berdasarkan tebal aktual dikurangi hasil penjumlahan
pada butir (14).

7. Bukti Kerja
7.1 Data Pengukuran Elevasi Sebelum dan Sesudah Pengecoran
7.2 Data Pengukuran Lebar dan Panjang Hamparan
7.3 Data Hasil Test Kuat Lentur
7.4 Data Core Drill (bila diperlukan)
7.5 Daftar SimakPengukuran Dan Pembayaran Perkerasan Beton Semen
(Rigid Pavement) (5.3.10)

8. Lampiran
8.1 Tabel Perhitungan Pengurangan Dan Pembayaran Beton
(F:01 BBPJN VII/SMM/IK/.....)
8.2 Daftar SimakPengukuran Dan Pembayaran Perkerasan Beton Semen
(Rigid Pavement) (5.3.10)
(F:02 BBPJN VII/SMM/IK/.....)
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 14 dari 20

Lampiran 8.1
TABEL PERHITUNGAN PENGURANGAN DAN PEMBAYARAN BETON SEMEN

CONTOH PERHITUNGAN
(F:01 BBPJN VII/SMM/IK/.....)
Pengurangan Pengurangan
Volume Harga Tebal Pengurangan Kuat Lentur (kg/cm2) Pengurangan Total
No. Harga Satuan Harga Satuan
Tgl. Sta-sta Aktual Satuan Kurang Pembayaran Pembayaran Pengurangan
Lot Ranca- Terpa- Kuat Lentur
(m3) (Rp x 103) (mm) % (Rpx103) (Rp x 103) %
3
(Rp x 103) (Rp x 10 ) (Rp x 103)
ngan sang Kurang
a b c d e f g h i j k l m n o p
(e x g) (h x d) (j - k) (m x e) (d x n) (i +o)
1. 0+500 – 0+528 29,4 2000 10 28 560,00 16.464 Fs 45 Fs 43 2 8 160,00 4704 21.168
2. 0+528 – 0+556 29,4 7 20 400,00 11.760 Fs 42 3 12 240,00 7056 18.816
3. 0+556 – 0+584 29,4 4 - 0 0 Fs 45 - - 0 0
Jumlah 88,2 39.984

Catatan :
Kekurangan Tebal (mm) 0-5 6-8 9 - 10 11-12,5 Kekurangan Kuat Lentur (Kg/cm2) 1 2 3 4 4,5
Pengurangan - 20% 28% 32% Pengurangan Pembayaran (…%) dari 4% 8% 12% 16% 18%
Pembayaran (…%) dari Harga Satuan
HargaSatuan

Dibuat oleh, Diperiksa oleh, Disetujui oleh,


Penyedia Pekerjaan Konstruksi, Penyedia Jasa Konsultansi, Pengawas Lapangan,

(........................) (........................) (........................)


INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 15 dari 20

Lampiran 8.2
Daftar Simak
Tingkat penerapan proses pengukuran dan pembayaran perkerasan beton semen (rigid
pavement) (Kode 5.3.10), dilakukan dengan memeriksa dan memverifikasi tiap lingkup detail
pengawasan dan pengendaliannya sebagai berikut :
Nama Paket :............
Segmen diperiksa :............
Pemeriksaan ke :1/2/3/4/5
Tgl. Pemeriksaan :............

Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan

Lingkup Detail Pengukuran dan Pembayaran Tingkat Penerapan


No Acuan
Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement)
(1) (2) (3)
PERSIAPAN :
1 Ada request yang telah diperiksa dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan
a. Peralatan yang dibutuhkan sesuai request
 Meteran (.....)
 Alat Ukur Waterpass (.....)
 Core Drill (.....)
 Sigmat (.....) dan
 Alat Bantu.
b. Ada petugas pengendalian pengukuran.
2 Ada petugas untuk pengambilan benda uji.
3 Ada petugas pengendalian lalu lintas.
a. Penyedia Jasa menyediakan petugas
pengendalian lalu-lintas.
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 16 dari 20

Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan

Lingkup Detail Pengukuran dan Pembayaran Tingkat Penerapan


No Acuan
Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement)
(1) (2) (3)
b. Penyedia Jasa harus menyediakan rambu jalan
atau perlengkapan penanganan lalu lintas.
PERHITUNGAN LUAS HAMPARAN
4 Lebar yang diukur adalah lebar perkerasan yang
ditunjukan dalam penampang melintang tipikal dalam 5.3.10.1)
Gambar.
5 Lokasi tambahan sesuai perintah tertulis. 5.3.10.1)
6 Panjang yang diukur adalah sebagaimana ditunjukan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diukur oleh
5.3.10.1)
Direksi Pekerjaan, yaitu sepanjang garis sumbu
setiap badan jalan
7 Luas hamparan = panjang x lebar rata-rata.
MENGHITUNG VOLUME TERHAMPAR
8 Perhitungan Volume Terhampar = Luas Terhampar x
Tebal Aktual Rata-rata.
PERHITUNGAN PEMBAYARAN (TEBAL AKTUAL)
9 Perhitungan pembayaran diambil dari kuantitas
(volume) pekerjaan dengan harga satuan.
10 Tidak Ada pengurangan pembayaran.
a. Bilamana kekurangan tebal rata-rata Perkerasan
5.3.10.1).a
Beton Semen/untuk setiap Lot antara 0-5 mm
)
maka tidak ada pengurangan harga satuan.
b. Apabila kuat lentur benda uji dalam 28 hari ≥
5.3.10.1).b
100% maka tidak dilakukan pemotongan harga
)
satuan.
PEMERIKSAAN TEBAL RATA-RATA HAMPARAN
11 Pemeriksaan tebal aktual perkerasan beton akan
5.3.9
ditentukan dengan perbedaan elevasi hasil survei
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 17 dari 20

Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan

Lingkup Detail Pengukuran dan Pembayaran Tingkat Penerapan


No Acuan
Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement)
(1) (2) (3)
sebelum dan sesudah perkerasan beton semen dicor.
12 Pengambilan benda uji inti, dilakukan (jika setiap
lokasi yang tebal betonnya berbeda dengan yang
dihitung dari dua kali survei elevasi).
5.3.9
13 Pengukuran awal dan akhir dilakukan pada sekurang-
kurangnya4 (empat) titik sudut setiap Lot konstruksi
perkerasan beton.
14 Dilakukan perhitungan tebal rata-rata beton
berdasarkan pembagian jumlah tebal dibagi jumlah
titik yang diukur setiap Lot.
PENGURANGAN HARGA SATUAN
15 Kekurangan tebal rata-rata
a. 0 to 5 mm,
5.3.10.1).a
b. > 5 to 8 mm,
)
c. > 8 to 10 mm,
d. > 10 to 12,5 mm,
e. > 12,5 mm.
16
Ada perhitungan pengurangan harga satuan.

a. 0 persen,
b. 20 persen, 5.3.10.1).a
c. 28 persen, )
d. 32 persen,
e. Baik dibongkar maupun ditinggal tanpa
pembayaran.
17 Metode perhitungan telah sesuai dengan ketentuan.
MENGHITUNG PENGURANGAN PEMBAYARAN
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 18 dari 20

Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan

Lingkup Detail Pengukuran dan Pembayaran Tingkat Penerapan


No Acuan
Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement)
(1) (2) (3)
18 Jika terjadi kekurangan ketebalan rata-rata antara >
5 mm – 12,5 mm maka ada pengurangan harga
satuan dikalikan dengan volume pekerjaan.
EVALUASI
19 Kekurangan tebal > 12,5 mm telah dibongkar 5.3.9
20 5.3.10.1).a
Jika tidak dibongkar, tidak ada pembayaran
)
PEMERIKSAAN KEKUATAN SETELAH 28 HARI
21 Kuat lentur minimum perkerasan beton adalah Fs 45 5.3.2.11).c
untuk 28 hari. )
22 5.3.2.11).c
Bentuk benda uji balok 500 x 150 x 150 mm..
)
23 Jika kuat lentur< 90% kuat lentur minimum, ada 5.3.10.1).b
pengambilan benda uji inti (core). )
24 Jika kuat lentur (90 – 100%) dari kuat lentur beton 5.3.10.1).b
minimum, pembayaran telah dipotong. )
PENGAMBILAN BENDA UJI INTI (CORE)
25 Ada pengambilan benda uji inti (core), bilamana
hasil pengujian kuat lentur diatas tidak mencapai
90% dari kuat lentur yang disyaratkan. 5.3.2.11).f
)
26 Jika “ya” jumlah benda uji inti (core) minimum 4
benda uji.
PENGUJIAN KUAT TEKAN
27 Hasil pengujian kuat tekan memenuhi
28 Pembayaran sesuai dengan persyaratan
PEMBONGKARAN BETON
29 Kekurangan ketebalan kurang dari 12,5 mm.
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 19 dari 20

Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan

Lingkup Detail Pengukuran dan Pembayaran Tingkat Penerapan


No Acuan
Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement)
(1) (2) (3)
30 5.3.10.1).a
Jika “Tidak”, dibongkar.
)
31 Kuat lentur lebih dari 90% dari kuat lentur beton
minimum yang disyaratkan.
32 5.3.10.1).b
Jika “Tidak”, telah dibongkar.
)
PENGGANTIAN BETON
33 Telah dilakukan penggantian beton. 5.3.9
KOREKSI PENGURANGAN HARGA SATUAN
34 Beton dengan kuat lentur dalam 28 hari antara 90
dan 100 % dari kuat lentur beton minimum yang
5.3.10.1).b
disyaratkan dapat diterima dengan pengurangan
)
4% Harga Satuan untuk Perkerasan Beton Semen
untuk setiap 1 kg/cm2.
MENGHITUNG PENGURANGAN PEMBAYARAN
35 Dilakukan perhitungan pengurangan pembayaran.
MENGHITUNG TOTAL PENGURANGAN
PEMBAYARAN
36 Dilakukan perhitungan total pengurangan
pembayaran.
MENGHITUNG JUMLAH BERSIH PEMBAYARAN
37 Jumlah bersih pembayaran adalah pembayaran
dengan tebal aktual dikurangi koreksi
ketidaksesuaian tebal dan kuat lenturnya.
Jumlah Komponen Sesuai Hasil Penilaian
INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
PERKERASAN BETON SEMEN (RIGID PAVEMENT) (5.3.10)
No. Dokumen : BBPJN VII/SMM/IK/..... Tgl. Berlaku : Paraf :
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : Hal : 20 dari 20

Tingkat Penerapan :
(1) = Belum/tidak diterapkan
(2) = Sudah diterapkan tetapi belum sesuai persyaratan
(3) = Sudah diterapkan sesuai persyaratan

Lingkup Detail Pengukuran dan Pembayaran Tingkat Penerapan


No Acuan
Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement)
(1) (2) (3)
CATATAN :

Anda mungkin juga menyukai