Anda di halaman 1dari 24

BAB III

KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

RINGKASAN
1. Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah makhluk yang
telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia-manusia lain, naluri mana
dinamakan gregariousness. Mengapa ?.

2. Kelompok sosial atau “social group” adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan


manusia yang hidup bersama, oleh karena adanya hubungan antara mereka.
Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal-balik yang saling
mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong. Apakah setiap
kelompok merupakan kelompok sosials ?.

3. Beberapa persyaratan kelompok sosial adalah :


a. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian
dari kelompok yang bersangkutan.
b. Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
c. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu,
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakan
nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideology politik
yang sama, dan lain-lain.
d. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.

4. Tipe-tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atau dasar
berbagai criteria/ukuran :
a. Besar-kecilnya jumlah anggota,
b. Derajat interaksi sosial,
c. Kepentingan dan wilayah,
d. Berlangsungnya suatu kepentingan,
e. Derajat organisasi,
f. Kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan. Pembedaan
manakah yang paling baik ?.

5. a. In-group adalah kelompok sosial, dengan mana individu mengidentifikasikan


dirinya.
b. Out-group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-
groupnya.
Apakah manfaat pembedaan ini ?

6. a. Kelompok primer (primary group) atau face-to-face group merupakan kelompok


sosial yang paling sederhana, dimana anggota-anggotanya saling mengenal,
dimana ada kerjasama yang erat.
1
b. Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok-kelomppok yang terdiri
dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan
secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng.

7. a. Paguyuban (Gemeinschaft) adalah bentuk kehidupan bersama, dimana


anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah
serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin
yang memang telah dikodratkan.
b. Patembayan (Gesellschaft) adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya
untuk jangka waktu pendek. Ia bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Bandingkan dengan kelompok primer dan kelompok sekunder.

8. a. Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja
diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara
sesamanya.
b. Informal group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti.
Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan
yang berulangkali, yang menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan
dan pengalaman-pengalaman yang sama.
Menagapa terjadi pembedaan tersebut ?

9. a. Membership group merupakan suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik
menjadi anggota kelompok tersebut.

b. Reference group ialah kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi


seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan
perilakunya.
Apakah pengaruh pembedaan tersebut ?

10. a. Kelompok okupasional,


b. Kelompok volonter.

11. Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur.


a. Kerumunan (crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di
suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan.
b. Bentuk-bentuk kerumunan :
1) Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial :
a) Khalayak penonton atau pendengar yang formal (formal audiences)
b) Kelompok ekspresif yang telah direncanakan (planned expressive group)
2) Kerumunan yang bersifat sementara (casual crowds) :
a) Kumpulan yang kurang menyenangkan (Inconvinient aggregations)
b) Kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik (panic
crowds)
c) Kerumunan penonton (spectator crowds)
3) Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hokum (lawless crowds)
2
a) Kerumunan yang bertindak emosional (acting mobs)
b) Kerumunan yang bersifat immoral (immoral crowds)
Bandingkan antara jenis-jenis kerumunan tersebut !

12. a. Istilah masyarakat setempat (community) menunjuk pada bagian masyarakat


yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-
batas tertentu, dimana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang
lebih besar diantara anggota, dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di
luar batas wilayahnya.
b. Dalam mengklasifikasikan masyarakat-masyarakat setempat dapat dipergunakan
empat kriterian yang saling berpaut, yaitu :
1) Jumlah penduduk,
2) Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman,

3) Fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat,


4) Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan
c. Dalam masyarakat modern sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural
community), dengan masyarakat perkotaan (urban community), pembedaan
mana bersifat graduil.
Apakah pembedaan tersebut tepat ?

13. a. Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau
dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat
perkotaan.
b. Sebab-sebab urbanisasi dapat ditinjau dari 2 sudut, yaitu :
1) Faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan tempat/daerah
kediamannya (push factors), dan
2) Faktor kota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di kota-
kota (pull factors)
c. Akibat-akibat negatif urbanisasi yang terlalu cepat antara lain :
1) Pengangguran,
2) Naiknya kriminalitas
3) Persoalan perwismaan,
4) Kenakalan anak-anak/kejahatan anak-anak,
5) Persoalan rekreasi
Apakah akibat positifnya ?

14. Small group adalah suatu kelompok yang secara teoritis terdiri paling sedikit dari 2
orang, dimana orang-orang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan-tujuan
tertentu dan yang menganggap hubungan itu sendiri, penting baginya. Mengapa
small group penting untuk dipelajari ?

15. Dinamika kelompok-kelompok sosial perlu dipelajari, untuk mengetahui realitas


kehidupan kelompok-kelompok sosial itu sendiri. Adakah kelompok yang statis ?.
Mengapa ?.

3
BAB IV
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

RINGKASAN

1. Masalah kebudayaan juga diperhatikan dalam sosiologi, karena kebudayaan dan


masyarakat manusia merupakan dwitunggal yang tidak terpisahkan. Pembedaannya
hanya untuk kepentingan ilmiah dan analisis. Mengapa ?.

2. Istilah kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah, merupakan bentuk jamak
dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Culture berasal dari kata Latin colere yang
berarti mengolah atau mengerjakan.

3. Kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa, dan cita-cita masyarakat. Bandingkan
dengan konsepsi lain !

4. Banyak pendapat para sarjana tentang unsur-unsur kebudayaan. Oleh C. Kluckhohn


dianalisis dengan menunjuk pada inti pendapat-pendapat sarjana tersebut, yang
menyimpulkan adanya tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural-
universals, yaitu :
a) Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
b) Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
c) Sistem kemasyarakatan
d) Bahasa
e) Kesenian
f) Sistem pengetahuan
g) Religi
Ralph Linton memecahkan cultural-universals tersebut di atas ke dalam unsur-unsur
yang lebih kecil lagi, yaitu :
a) (cultural) – activity
b) Trait-complex
c) Traits
d) Items
Apakah penjabaran tersebut sudah mencakup ?

5. Kebudayaan berguna bagi manusia yaitu untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur
hubungan antar manusia dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia.
Jabarkanlah lebih lanjut !

6. Setiap kebudayaan mempunyai sifat-sifat hakikat sebagai berikut :


a). Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
b). Kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan
tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan
c). Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya
4
c). Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban, tindakan-tindakan
yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan
yang diizinkan.

7. Pembentukan kepribadian individu dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, organisme


biologis, lingkungan alam, dan lingkungan sosial individu tersebut. Manakah yang lebih
dominan ?. Mengapa demikian ?.

8. Tak ada kebudayaan yang statis; setiap kebudayaan mempunyai dinamika. Gerak
tersebut merupakan akibat dari gerak masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan.
Apakah sebabnya ?.

9. Akulturasi merupakan proses dimana suatu kelompok manusia dengan suatu


kebudayaan tertentu, dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang
berbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat-
laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri. Akulturasi merupakan salah satu contoh gerak
kebudayaan. Apakah akibatnya ?. Jelaskan dan contoh-contohnya !.

BAB V
LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL)

RINGKASAN
1. Di antara para ahli/sarjana sosiologi, belum ada kata sepakat perihal istilah Indonesia
yang tepat untuk social institutions. Beberapa istilah telah dikemukakan antara lain
“pranata-sosial” dan “bangunan sosial”. Dalam tulisan ini dipakai istilah “lembaga
kemasyarakatan”, oleh karena istilah ini lebih menunjuk sesuatu bentuk dan sekaligus
juga mengandung pengertian-pengertian yang abstrak perihal adanya norma-norma dan
peraturan-peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga tersebut. Manakah yang
merupakan istilah paling tepat ?.

2. Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang


berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Wujud yang

5
kongkrit lembaga kemasyarakatan tersebut adalah asosiasi (association). Sebagai
contoh, universitas merupakan lembaga kemasyarakatan, sedangkan Universitas
Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga dan
lain-lainnya adalah contoh asosiasi. Perlukah pembedaan antara social institution dengan
asosiasi ?.

3. Lembaga kemasyarakatan pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi, yaitu :


a. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus
bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam
masyarakat, yang terutama menyangkut kebutuhan pokoknya.
b. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian
sosial (social control), artinya, sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah
laku anggota-anggotanya.

4. Supaya hubungan antara manusia di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana


diharapkan, maka diciptakanlah norma-norma, yang mempunyai kekuatan mengikat yang
berbeda-beda.
Untuk dapat membedakan kekuatan mengikat norma-norma tersebut, dikenal adanya 4
pengertian, yaitu :
a. Cara
b. Kebiasaan

c. Tata kelakuan
d. Adat
Masing-masing pengertian di atas, mempunyai dasar yang sama yaitu bahwa masing-
masing merupakan norma-norma kemasyarakatan yang memberikan petunjuk bagi
tingkah laku seseorang yang hidup di dalam masyarakat. Bagaimanakah membeda-
bedakan norma-norma tadi ?.

5. a. Cara (usage) menunjuk pada suatu bentuk perbuatan


b. Kebiasaan (folkways) adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama
c. Tata kelakuan (mores) merupakan kebiasaan yang dianggap sebagai cara berperilaku
dan diterima norma pengatur
d. Adat-istiadat (customs) adalah tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya
dengan pola-pola perilaku masyarakat. Bila adat-istiadat dilanggar, maka sanksinya
berwujud suatu penderitaan bagi pelanggarnya.

6. Dalam rangka pembentukannya sebagai lembaga kemasyarakatan, norma-norma


tersebut mengalami beberapa proses, yaitu :
a. Proses pelembagaan (institutionalization) yakni suatu proses yang dilewati oleh
sesuatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu
lembaga kemasyarakatan. Yang dimaksudkan ialah, sampai norma-norma

6
kemasyarakatan itu dikenal, diakui, dihargai, dan kemudian ditaati oleh masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari
b. Norma-norma yang internalized artinya adalah bahwa proses norma-norma
kemasyarakatan tidak hanya berhenti sampai pelembagaan saja. Akan tetapi
mungkin norma-norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota
masyarakat.
Apakah syaratnya agar terjadi internalization ?

7. Supaya anggota suatu masyarakat menaati norma-norma yang berlaku, diciptakan


pengendalian sosial (social control). Sistem pengendalian yang merupakan segala sistem
maupun proses yang dijalankan oleh masyarakat selalu disesuaikan dengan nilai-nilai
dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Pengendalian sosial dapat bersifat :

a. Preventif/positif
b. Represif/negatif
Manakah yang paling efektif ?. Bagaimanakah cara-caranya ?

8. Alat-alat pengadilan sosial dapat digolongkan ke dalam paling sedikit lima golongan,
yaitu :
a. Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma
kemasyarakatan
b. Memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang taat pada norma-norma
kemasyarakatan
c. Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota masyarakat bila mereka
menyimpang atau menyeleweng dari norma-norma kemasyarakatan dan nilai-nilai
yang berlaku
d. Menimbulkan rasa takut
e. Menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata-tertib dengan sanksi yang tegas bagi
para pelanggar
Apakah ukuran efektivitasnya ?

9. Seseorang dimana pun dia hidup, secara sadar maupun secara tidak sadar akan selalu
menciptakan suatu kebiasaan bagi dirinya yang khas yang dinamakan habit. Selain itu,
juga dijumpai pola-pola perilaku atau patterns of behavior yaitu cara-cara bertindak yang
sama dari orang-orang yang hidup dalam masyarakat. Yang manakah yang paling
penting dalam pergaulan hidup ?.

10. Menurut Gillin dan Gillin, lembaga kemasyarakatan mempunyai beberapa ciri umum,
yaitu :
a. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan
pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-
hasilnya
b. Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri semua lembaga kemasyarakatan
7
c. Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu
d. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan

e. Lambang biasanya juga merupakan ciri khas lembaga kemasyarakatan


f. Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi tertulis atau yang tak
tertulis

11. Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


a. Dari sudut perkembangannya :
 Crescive institutions
 Enacted institutions
b. Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat :
 Basic institutions
 Subsidiary institutions
c. Dari sudut penerimaan masyarakat :
 Approved-socially sanctioned institutions
d. Dari sudut penyebarannya :
 General institutions
 Regulative institutions
e. Dari sudut fungsinya :
 Operative institutions
 Restricted institutions
Apakah contoh-contohnya ?

12. Cara-cara pendekatan atau mempelajari lembaga kemasyarakatan dapat dirinci ke dalam
:
a. Analisis historis
b. Analisis komparatif
c. Analisis hubungan antara lembaga-lembaga kemasyarakatan yang terdapat dalam
suatu masyarakat tertentu
Terapkan cara-cara pendekatan tersebut !

13. Masalah yang erat hubungannya dengan pengendalian sosial adalah conformity yaitu
penyesuaian diri pada norma-norma dan nilai-nilai dalam suatu masyarakat. Deviation
yaitu penyimpangan terhadap norma-norma dan nilai-nilai tersebut. Conformity biasanya
sangat kuat dalam masyarakat-masyarakat yang tradisional, hal yang sama pada
masyarakat di kota-kota seringkali dianggap sebagai penghambat kemajuan dan
perkembangan.
Secara lebih mendalam, Robert K. Merton telah menelaah soal conformity dan deviation
dengan menciptakan diagram Merton. Sistematika itu menggolong-golongkan tindakan-
tindakan manusia, tujuannya serta cara-cara mencapai tujuan tersebut.

8
BAB VI
LAPISAN MASYARAKAT (STRATIFIKASI SOSIAL)

RINGKASAN

1. a. Selama ada sesuatu yang dihargai dalam satu masyarakat, dan setiap masyarakat
pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya, maka barang sesuatu itu akan menjadi
bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu. Suatu
barang yang dihargai dalam masyarakat mungkin berupa uang atau benda-benda
yang bernilai ekonomis, mungkin juga berupa tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan,
kesalehan dalam agama, atau mungkin juga keturunan yang terhormat. Apakah
selalu demikian ?.
b. Sistem lapisan dalam masyarakat dalam sosiologi dikenal dengan istilah social
stratification yang merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat (secara hirarkis).

2. Adanya sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya (dalam proses
pertumbuhan masyarakat itu) tetapi adapula yang dengan sengaja disusun untuk
mengejar suatu tujuan bersama. Manakah yang lebih banyak terjadi ?

9
3. Pembedaan atas lapisan merupakan gejala universitas yang merupakan bagian dari
sistem sosial setiap masyarakat. Untuk meneliti terjadinya proses lapisan dalam
masyarakat, pokok-pokoknya adalah :
a. Sistem lapisan berpokok pada sistem pertentangan dalam masyarakat. Sistem
demikian hanya mempunyai arti khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu yang
menjadi objek penyelidikan.
b. Sistem lapisan dapat dianalisis dalam arti-arti sebagai berikut :
i. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif seperti misalnya penghasilan,
kekayaan, keselamatan (kesehatan, laju kesehatan).
ii. Sistem pertanggaan yang diciptakan oleh para warga masyarakat (prestise dan
penghargaan).
iii. Kriteria sistem pertanggaan dapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan
kelompok kerabat tertentu, milik, wewenang, atau kekuasaan.
iv. Lambang-lambang kedudukan, seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian,
perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi dan selanjutnya.
v. Mudah-sukarnya bertukarnya kedudukan,
vi. Solidaritas di antara individu atau kelompok-kelompok sosial yang menduduki
kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat.
I. Pola-pola interaksi (struktur klik, keanggotaan organisasi, perkawinan, dan
sebagainya);
II. Kesamaan atau ketidaksamaan sistem kepercayaan, sikap dan nilai-nilai;
III. Kesadaran akan kedudukan masing-masing;
IV. Aktivitas sebagai organ koektif.
Terapkan hal-hal tersebut dalam kenyataan !

4. a. Sifat sistem masyarakat dapat tertutup (closed social stratification) dan dapat pula
terbuka (open social stratification). Yang bersifat tertutup tidak memungkinkan
pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik gerak pindahnya
itu ke atas atau ke bawah. Di dalam sistem yang demikian, satu-satunya jalan
untuk masuk menjadi anggota suatu lapisan dalam masyarakat adalah kelahiran.

b. Sebaliknya di dalam sistem terbuka, setiap anggota masyarakat mempunyai


kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan, atau
bagi mereka yang tidak beruntung, untuk jauh dari lapisan yang atas ke lapisan di
bawahnya.
Mungkinkah ada dua-duanya dalam satu masyarakat ?

5. a. Kelas sosial (social class) adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan
kedudukannya di dalam suatu lapisan, sedang kedudukan mereka itu diketahui
serta diakui oleh masyarakat umum.

b. Kurt B. Mayer berpendapat bahwa istilah kelas hanya dipergunakan untuk lapisan
yang bersandarkan atas unsur-unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang

10
berdasarkan atas kehormatan kemasyarakatan dinamakan kelompok kedudukan
(status group). Selanjutnya dikatakan bahwa harus diadakan pembedaan yang
tegas antara kelas dan kelompok kedudukan tersebut.

c. Seorang sarjana lain yaitu Max weber mengadakan pembedaan antara dasar-
dasar ekonomis dan dasar-dasar kedudukan sosial, akan tetapi dia tetap
menggunakan kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat ekonomis
dibagi ke dalam kelas yang bersandarkan atas pemilikan tanah dan benda-benda,
serta kelas yang bergerak dalam bidang ekonomi dengan menggunakan
kecakapannya. Di samping itu, Max Weber masih menyebutkan adanya golongan
yang mendapat kehormatan khusus dari masyarakat dan dinamakannya stand.

d. Joseph Schumpeter mengatakan bahwa terbentuknya kelas dalam masyarakat


karena diperlukan untuk menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan
yang nyata, akan tetapi makna kelas dan gejala-gejala kemasyarakatan lainnya
hanya dapat dimengerti dengan benar apabila diketahui riwayat terjadinya.

e. Apabila pengertian kelas ditinjau dengan lebih mendalam maka akan dijumpai
beberapa kriteria tradisional, yaitu :
1) Besar atau ukuran jumlah anggota-anggotanya,
2) Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban
warganya,
3) Kelanggengan,
4) Tanda-tanda/lambang-lambang yang merupakan ciri-ciri khas,
5) Batas-batas yang tegas (bagi kelopok itu terhadap kelompok lain),
6) Antagonisme tertentu.

f. Sehubungan dengan kriterian tersebut di atas, kelas menyediakan kesempatan


atau fasilitas-fasilitas hidup tertentu. Sosiologi menamakannya life chances.
Bagaimanakah hubungan antara a dengan f ?.

6. Ukuran-ukuran yang biasa dipakai untuk menggolong-golongkan anggota masyarakat


ke dalam lapisan-lapisan adalah :
a. Ukuran kekayaan (material),
b. Ukuran kekuasaan,
c. Ukuran kehormatan, dan
d. Ukuran ilmu pengetahuan.
Manakah yang lebih utama ?

7. a. Hal yang mewujudkan unsur-unsur baku dalam teori sosiologi tentang sistem
lapisan dalam masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role).
b. i. Kedudukan, sebagaimana lazimnya dimengerti, mempunyai 2 arti. Secara
abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu.
Dengan demikian seseorang dikatakan mempunyai beberapa kedudukan, oleh
11
karena seseorang biasanya ikut serta dalam berbagai pola-pola kehidupan.
Pengertian tersebut menunjukkan tempatnya sehubungan dengan kerangka
masyarakat secara menyeluruh.
Apabila dipisahkan dari individu yang memilikinya, kedudukan hanya
merupakan kumpulan hak-hak dan kewajiban. Oleh karena hak dan kewajiban
hanya dapat terlaksana melalui perantaraan individu maka agak sukar untuk
memisahkannya secara tegas dan kaku.
ii. Masyarakat pada umumnya mengembangkan 2 macam kedudukan, yaitu :
I) Ascribed status : kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa
memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan
tersebut diperoleh karena kelahiran.

II) Achieved status : kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-
usaha yang disengaja. Kedudukan ini tidak diperoleh atas dasar kelahiran,
akan tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung dari kemampuan
masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya.

III)Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan yaitu assigned-


status, yang merupakan kedudukan yang diberikan. Assigned-status tersebut
sering mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status dalam arti
bahwa suatu kelompok atau golongan memberikan kedudukan yang lebih
tinggi kepada seseorang yang berjasa, yang telah memperjuangkan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
Manakah yang lebih dominan di Indonesia ?

iii. Adakalanya antara kedudukan-kedudukan yang dimiliki seseorang timbul


pertentangan-pertentangan atau konflik, yang ada dalam sosiologi, dinamakan
status conflict. Bagaimana mengatasinya ?.

iv. Kedudukan tertentu yang dimiliki seseorang atau yang melekat pada diri
seseorang tercermin pada kehidupan sehari-harinya melalui ciri-ciri tertentu.
Sosiologi menyebutnya status-symbol.

c. i. Peranan (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan. Apabila seseorang


melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peranan.
ii. Suatu peranan mencakup paling sedikit 3 hal, yaitu :
I) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian
peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan
kemasyarakatan.

12
II) Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu
dalam masyarakat sebagai organisasi.
III) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial.

iii. Selanjutnya dengan adanya status conflict, juga ada conflict of roles dan bahkan
kadang-kadang suatu pemisahan harus dilaksanakan. Hal yang terakhir di
dalam ilmu sosiologi dinamakan role-distance.

iv. Pembahasan perihal aneka macam peranan yang melekat pada individu dalam
masyarakat penting karena hal-hal sebagai berikut :

I) Peranan-peranan tertentu harus dilaksanakan apabila struktur masyarakat


hendak dipertahankan kelangsungannya.

II) Peranan-peranan seyogyanya diletakkan pada individu-individu yang oleh


masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya. Mereka harus terus
terlatih dan mempunyai hasrat untuk melaksanakannya.

III) Dalam masyarakat kadang-kadang dijumpai individu yang tak mampu


melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan masyarakat, karena
mungkin pelaksanaannya memerlukan pengorbanan kepentingan-
kepentingan pribadinya yang terlalu banyak.

IV) Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan peranannya,


belum tentu masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang
seimbang. Bahkan seringkali terihat betapa masyarakat terpaksa membatasi
peluang-peluang tersebut.
Manakah yang lebih penting di Indonesia, kedudukan atau peranan ?.

8. a. Chester I. Bernard secara khusus membahas sistem lapisan yang sengaja disusun
dalam organisasi-organisasi formal untuk mengejar suatu tujuan tertentu.
b. Menurut Barnard, sistem kedudukan dalam organisasi-organisasi formal timbul
karena perbedaan-perbedaan kebutuhan, kepentingan, dan kemampuan individu.
Sistem pembagian kekuasaan dan wewenang dalam organisasi-organisasi
tersebut dibedakan ke dalam :
i. Sistem fungsional yang merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang
tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang
sederajat, dan

ii. Sistem scalar yang merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga


kedudukan dari bawah ke atas.
Bandingkan mengenai fungsinya !.
13
9. a. Gerak sosial adalah gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang
mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat-sifat
hubungan antara individu dalam kelompok itu dan hubungan antara individu
dengan kelompoknya.

b.Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada 2 macam, yaitu gerak sosial yang
horizontal dan vertical. Dengan gerak sosial yang horizontal dimaksudkan suatu
perihal individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari satu kelompok sosial ke
kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Dengan gerak sosial yang vertical dimaksudkan sebagai perpindahan individu atau
obyek sosial dari satu kedudukan ke kedudukan lainnya, yang tidak sederajat.
Sesuai dengan arahnya, maka terdapat 2 jenis gerak sosial yang vertical yaitu
yang naik dan yang turun.
Manakah yang lebih penting ?

10. Para sosiolog meneliti gerak-gerak sosial terutama untuk mendapatkan keterangan-
keterangan-keterangan perihal kelanggengan dan keluwesan struktur sosial suatu
masyarakat tertentu.

11. Prinsip-prinsip umum gerak sosial yang vertical adalah sebagai berikut :

a. Hampir tak ada masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup secara mutlak.
b. Betapapun terbukanya sistem lapisan dalam suatu masyarakat, tak mungkin
gerak sosial vertical dilakukan dengan bebas, sedikit banyaknya aka nada
hambatan-hambatan.
c. Gerak sosial vertical yang umum berlaku bagi semua masyarakat tak ada. Setiap
masyarakat mempunyai ciri khas bagi gerak sosialnya yang vertical.
d. Laju gerak sosial vertical yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, politik,
serta pekerjaan pasti berbeda.
e. Berdasarkan bahan-bahan sejarah, khususnya dalam gerak sosial vertical yang
disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan, tak ada
kecenderungan yang kontinu perihal bertambah atau berkurangnya laju gerak
sosial.
Terapkan dalam kenyataan !

12. Saluran-saluran yang terpenting adalah angkatan bersenjata, lembaga-lembaga


keagamaan, sekolah, organisasi politik, ekonomi dan keahlian dalam pelaksanaan
gerak sosial vertical di dalam masyarakat.

13. Mau tidak mau ada sistem lapisan masyarakat, oleh karena gejala tersebut sekaligus
memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat yaitu penempatan individu dalam

14
tempat-tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya agar
melaksanakan kewajibannya yang sesuai dengan kedudukan serta peranannya.
Jelaskan dengan gambaran visual !.

BAB VII
KEKUASAAN, WEWENANG, DAN KEPEMIMPINAN

RINGKASAN

1. a. Kekuasaan mempunyai peranan yang dapat menentukan nasib berjuta-juta


manusia. Karena itu, soal kekuasaan amat menarik perhatian para ahli ilmu
pengetahuan kemasyarakatan pada khususnya.

b.Sesuai dengan sifatnya sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi tidak memandang


kekuasaan sebagai sesuatu yang baik atau sesuatu yang buruk. Akan tetapi
sosiologi mengakui kekuasaan sebagai unsur yang sangat penting dalam
kehidupan suatu masyarakat.

c.Kekuasaan senantiasa ada di dalam setiap masyarakat, baik yang masih


bersahaja, maupun yang sudah besar dan rumit susunannya.

d. adanya kekuasaan yang tergantung dari hubungan antara yang berkuasa dan yang
dikuasai, atau dengan perkataan lain, antara pihak yang memiliki kemampuan untuk
melancarkan pengaruh dan pihak lain yang menerima pengaruh itu, dengan rela atau
karena terpaksa.

e. Apabila kekuasaan dijelmakan pada diri seseorang, maka biasanya orang itu
dinamakan pemimpin, dan mereka yang menerima pengaruhnya adalah pengikut-
pengikutnya. Bedanya antara kekuasaan dan wewenang ialah bahwa setiap
kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain dapat dinamakan kekuasaan,
sedangkan wewenang adalah kekuasaan yang pada seseorang atau sekelompok
orang, yang mendapat pengakuan masyarakat.
Apakah manfaat kekuasaan ?

2. a. Kekuasaan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi fisik lain menurut


kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan.
b.Kekuasaan tertinggi dalam masyarakat dinamakan pula kedaulatan yang biasanya
dijalankan oleh segolongan kecil masyarakat. Oleh Gaetano Mosca disebut the ruling
class.
15
3. Unsur-unsur pokok kekuasaan adalah :
a. Rasa takut,
b. Rasa cinta,
c. Kepercayaan,
d. Pemujaan,
Manakah yang paling berperan ?

4. Saluran-saluran kekuasaan adalah :


a. Saluran militer,
b. Saluran ekonomi,
c. Saluran politik,
d. Saluran tradisi,
e. Saluran ideologi,
f. Saluran lainnya (misalnya alat-alat komunikasi massa)
Saluran mana yang paling baik ?

5. a. Cara-cara atau usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan


antara lain :
1) Dengan jalan meninggalkan segenap peraturan-peaturan lama, terutama dalam
bidang politik, yang merugikan kedudukan penguasa.
2) Mengadakan sistem-sistem kepercayaan,
3) Pelaksanaan administrasi dan birokrasi yang baik,
4) Mengadakan konsolidasi secara horizontal dan vertikal.
Untuk memperkuat kedudukan, penguasa dapat menempuh jalan sebagai berikut :
1) Menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu,
2) Penguasaan bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat yang dilakukan dengan
paksa dan kekerasan.
Identifikasikan dengan cara-cara lain !

6. Menurut Robert M. Mac Iver, dalam masyarakat terdapat 3 tipe umum piramida
kekuasaan yang merupakan pola umum, yaitu :
a. Tipe kasta,
b. Tipe oligarkis,
c. Tipe demokratis.
Bagaimanakah dasar dan prosesnya.

7. a. Menurut Max Weber, wewenang adalah suatu hak yang telah ditetapkan dalam
suatu tata-tertib sosial untuk menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan, menentukan
keputusan-keputusan mengenai persoalan-persoalan yang penting, dan untuk
menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Wewenang ada 3 macam, yaitu :
1) Wewenang karismatis,
2) Wewenang tradisional,
3) Wewenang rasional/legal

b.Selanjutnya dikatakan oleh Max Weber, bahwa ada kecenderungan dari wewenang
karismatis, yang biasanya berkurang kekuatannya apabila keadaan di dalam

16
masyarakat berubah, untuk dijadikan kekuasaan yang tetap dengan mengangkatnya
sebagai kekuasaan atau wewenang tradisional atau legal. Mengapa ?.

8. a. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain,


sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh
pemimpin tersebut.

b.Kadangkala dibedakan antara kepemimpinan sebagai kedudukan dan kepemimpinan


sebagai suatu proses sosial. Sebagai kedudukan, kepemimpinan merupakan suatu
kompleks dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang dapat dimiliki oleh seseorang
atau suatu badan. Sebagai suatu proses sosial, kepemimpinan meliputi segala
tindakan yang dilakukan seseorang atau suatu badan, yang menyebabkan gerak dari
warga masyarakat.

c.Kepemimpinan ada yang bersifat resmi yaitu kepemimpinan yang tersimpul di dalam
suatu jabatan, dan ada pula kepemimpinan karena pengakuan masyarakat dan
kemampuan seseorang untuk menjalankan kepemimpinan.

d. Menurut mitologi Indonesia, kepemimpinan yang baik tersimpul dalam Asta Brata
yang ada pada pokokknya menggambarkan sifat-sifat dan kepribadian dari 8 dewa.

e. Ajaran-ajaran tradisional seperti misalnya di Jawa, menggambarkan tugas pemimpin


melaui pepatah yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai
berikut :
Di muka memberi tauladan
Di tengah-tengah membangun semangat
Dari belakang memberikan pengaruh

Seorang pemimpin diharapkan dapat menempati ketiga kedudukan tersebut, yaitu


sebagai pemimpin di muka I (front leader), pemimpin di tengah-tengah (social leader),
dan sebagai pemimpin di belakang (rear-leader).

f. Secara sosiologis, seorang pemimpin harus mempunyai sandaran-sandaran


kemasyarakatan atau sosial basis yang mencakup susunan masyarakat serta cultural
focus masyarakat yang bersangkutan.
Apakah manfaatnya mempelajari hal-hal itu ?.

g. Tugas dan metode


Tugas kepemimpinan memberikan kerangka pokok kekuasaan dan wewenang,
mengawasi dan menyalurkan perilaku kelompok. Cara-caranya adalah :
i. Otoriter,
ii. Demokratis,
iii. Bebas.

17
BAB VIII
PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

RINGKASAN

1. a. Setiap masyarakat selama hidupnya, pasti mengalami perubahan. Perubahan bagi


masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat
berupa perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok.
Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas,
serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga
yang berjalan cepat.

b.Perubahan-perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola-


pola perilaku, organisasi, susunan, lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-
lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan
selanjutnya. Karena luasnya bidang dimana mungkin terjadi perubahan-perubahan
tersebut, maka bilamana seseorang hendak membuat uraian tentang perubahan-
perubahan dalam masyarakat, perlulah terlebih dahulu ditentukan secara tegas
perubahan mengenai hal apa yang dimaksudkan. Dasar uraiannya mungkin tidak
akan jelas apabila hal tersebut di atas tidak dikemukakan terlebih dahulu.

c.Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat, maka banyak sarjana
sosiologi modern yang mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah
perubahan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat. Masalah tersebut menjadi
lebih penting di dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi yang
diusahakan oleh banyak masyarakat-masyarakat dari negara yang memperoleh
kemerdekaan politiknya setelah Perang Dunia II.
Mengapa demikian ?.

2. perubahan sosial adalah segala sesuatu pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di


dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di

18
dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat. Bandingkan dengan perumusan lain !.

3. para sosiolog maupun ahli-ahli lainnya, banyak yang pernah mengemukakan tentang
teori-teori perubahan sosial dan kebudayaan.

4. a. Teori perubahan sering dipersoalkan mengenai perbedaan antara perubahan sosial


dengan kebudayaan. Perbedaan yang demikian, tergantung dari adanya perbedaan
definisi antara pengertian tentang masyarakat dan tentang kebudayaan. Apabila
perbedaan definisi tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya
perbedaan antara perubahan sosial dan kebudayaan dapat diterangkan dengan jelas.

b.Sebenarnya di dalam kehidupan sehari-hari, acapkali tidak mudah untuk menentukan


letak garis pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal itu disebabkan
tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan, dan sebaliknya tidak
mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat. Hal itu
mengakibatkan bahwa garis pemisah di dalam kenyataan hidup antara perubahan
sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk ditegaskan. Biasanya antara kedua
gejala itu, dapat ditemukan hubungan timbal-balik sebagai sebab dan akibat. Apakah
sebabnya ?.

5. bentuk-bentuk perubahan, antara lain :


1). Perubahan lambat dan perubahan cepat,
2). Perubahan kecil dan perubahan besar,
3). Perubahan yang dikehendaki atau perubahan yang direncanakan dan perubahan
yang tidak dikehendaki, atau perubahan yang tidak direncanakan.
Apakah contoh-contohnya ?.

6. faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaan adalah :


a. sebab-sebab yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri :
i. bertambah atau berkurangnya penduduk,
ii. penemuan-penemuan baru,
iii. pertentangan-pertentangan dalam masyarakat,
iv. terjadinya pemberontakan atau revolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri.
Adalah sebab-sebab lainnya ?.

b. Sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat :


i. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia,
ii. Peperangan dengan negara lain,
iii. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan adalah :


a. Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan :
1) Kontak dengan kebudayaan lain,
2) Sistem pendidikan yang maju,
3) Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju,
4) Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang,
19
5) Sistem lapisan masyarakat yang terbuka,
6) Penduduk yang heterogen,
7) Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu,
8) Orientasi ke muka,
9) Nilai meningkatkan taraf hidup.

b. Faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan :


1) Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain,
2) Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat,
3) Sikap masyarakat yang tradisionalistis,
4) Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau
vested interests,
5) Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan,
6) Prasangka terhadap hal-hal yang baru/asing,
7) Hambatan ideologis,
8) Kebiasaan,
9) Nilai pasrah.

8. a. Keserasian dalam masyarakat merupakan keadaan yang diidam-idamkan dalam


masyarakat. dengan keserasian dalam masyarakat dimaksudkan sebagai suatu
keadaan dimana lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok berfungsi dan
saling mengisi.

b. Suatu perbedaan dapat diadakan antara penyesuaian dari lembaga-lembaga


kemasyarakatan dan penyesuaian individu dalam masyarakat. Yang pertama
menunjuk pada suatu keadaan, dimana masyarakat berhasil menyesuaikan
lembaga-lembaga kemasyarakatan dengan keadaan yang mengalami perubahan
sosial, sedangkan yang kedua menunjuk pada usaha-usaha individu untuk
menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah diubah
atau diganti. Terapkan dalam kenyataan !.

9. Saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan dalam masyarakat pada
umumnya adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan,
ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi, dan seterusnya. Lembaga kemasyarakatan
mana yang merupakan titik tolak, tergantung pada cultural focus masyarakat pada
suatu masa yang tertentu.

10. a. Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan bagian dari
satu kebulatan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing.

b.Disorganisasi atau disintegrasi adalah proses berpudarnya norma-norma dan nilai-


nilai yang baru agar sesuai dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang
mengalami perubahan. Reorganisasi dilaksanakan apabila norma-norma dan

20
nilai-nilai yang baru telah melembaga dalam diri warga. Berhasil tidaknya proses
pelembagaan tersebut dalam masyarakat, mengikuti formula sebagai berikut :

(Efektivitas (Kekuatan menentang Pelembagaan = menanam) – dari masyarakat)


Kecepatan menanam
Terapkan dalam kenyataan !

11. a. Di dalam masyarakat seringkali terjadi ketidakserasian dalam perubahan-


perubahan unsur-unsur masyarakat atau kebudayaan.

b.Ketidakserasian tersebut di atas menimbulkan apa yang dinamakan ketertinggalan


budaya.
Bagaimana mengatasinya ?.

12. Apabila seseorang mempelajari perubahan masyarakat, perlu diketahui kemana


perubahan tersebut bergerak. Yang jelas perubahan bergerak meninggalkan faktor
yang diubah. Akan tetapi, setelah meninggalkan faktor itu, mungkin perubahan
bergerak kepada sesuatu yang sama sekali baru, akan tetapi mungkin pula bergerak
ke arah suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau.

13. a.Di dalam proses modernisasi tercakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama
yang tradisional atau pra-modern dalam artian teknologis serta organisasi sosial, ke
arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-negara Barat yang stabil.

b. Syarat-syarat modernisasi :
1) Cara berpikir yang ilmiah,
2) Sistem administrasi negara yang baik,
3) Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur,
4) Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat,
5) Tingkat organisasi yang tinggi,
6) Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan social planning.
Terapkan dalam kenyataan !.

21
BAB IX
MASALAH SOSIAL DAN MANFAAT SOSIOLOGI

RINGKASAN
1. a. Tidak semuanya di dalam kehidupan masyarakat berlangsung secara normal, artinya
sebagaimana dikehendaki oleh masyarakat yang bersangkutan. Gejala-gejala tersebut
merupakan gejala-gejala abnormal atau gejala-gejala patologis; hal itu disebabkan
karena unsur-unsur masyarakat tertentu tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
sehingga menyebabkan kekecewaan-kekecewaan dan bahkan penderitaan bagi para
warga masyarakat.

b.acapkali dibedakan antara 2 macam persoalan-persoalan, yaitu problema-problema


masyarakat dan masalah sosial. Hal yang pertama menyangkut analisis tentang
macam-macam gejala kehidupan bermasyarakat, sedangkan yang kedua meneliti
gejala-gejala abnormal dalam masyarakat, dengan maksud untuk memperbaikinya
atau untuk menghilangkannya.

c. Masalah sosial adalah ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam kebudayaan atau


masyarakat yang membahayakan hidupnya dalam kelompok sosial. Atau,
menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok para warga kelompok sosial,
sehingga menyebabkan rusaknya ikatan sosial. Berikanlah tanggapan.

2. Para sosiolog telah banyak mengusahan adanya indeks-indeks yang dapat dijadikan
petunjuk bagi terjadinya masalah sosial misalnya simple rates, compsite indexes,
komposisi penduduk, social distance, partisipasi sosial dan sebagainya.

3. a.Masalah sosial dapat diklasifikasikan atas dasar sumber-sumbernya yakni faktor-faktor


ekonomis, biologis, biopsikologis, dan kebudayaan.

b. Klasifikasi yang berbeda mengadakan penggolongan atas dasar kepincangan-


kepincangan dalam warisan fisik, warisan biologis, warisan sosial, dan kebijaksanaan
sosial. Klasifikasi ini lebih luas ruang lingkupnya daripada klasifikasi yang terdahulu.
Apakah klasifikasi tersebut sudah memadai ?.

4. Di dalam menentukan apakah suatu masalah merupakan masalah sosial atau tidak,
sosiologi mempergunakan beberapa pokok persoalan sebagai ukuran, yaitu :
a. Tidak adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran/nilai-nilai sosial dengan kenyataan-
kenyataan/tindakan-tindakan sosial,
22
b. Sumber-sumber sosial dari masalah sosial,
c. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan gejala sosial
atau tidak,
d. Manifest social problems dan latent social problems.
e. Perhatian masyarakat dan masalah sosial
f. Sistem nilai dan dapatnya suatu masalah sosial diperbaiki.
Adakah kriterian lain ?

5. Beberapa masalah sosial yang penting adalah :


a. Kemiskinan, sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara
dirinya sendiri sesuai dengan ukuran kehidupan kelompoknya, dan juga tidak mampu
memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut,
b. Kejahatan,
c. Disorganisasi keluarga, yaitu suatu perpecahan dalam keluarga sebagai unit, oleh
karena anggota-anggota keluarga tersebut gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya
sesuai dengan peranan sosialnya,
d. Masalah generasi muda,
e. Peperangan,
f. Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat,
g. Masalah kependudukan,
h. Masalah lingkungan,
i. Birokrasi.

6. Sosiologi mempunyai kegunaan bagi proses pembangunan, dalam hal-hal sebagai


berikut :
a. Tahap perencanaan, untuk mengidentifikasi :
i. Kebutuhan-kebutuhan sosial,
ii. Pusat perhatian sosial,
iii. Lapisan sosial,
iv. Pusat-pusat kekuasaan,
v. Sistem dan saluran-saluran komunikasi sosial.

b. Tahap pelaksanaan :
i. Identifikasi terhadap kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat,
ii. Pengamatan terhadap perubahan-perubahan sosial yang terjadi.

c. Tahap evaluasi : analisis terhadap efek-efek sosial pembangunan

7. Menurut sosiologi pemecahan atas masalah sosial dapat dilakukan dengan


menggunakan metode-metode preventif dan represif. Bagaimanakah maksudnya ?.

8. a. Perencanaan sosial pada dewasa ini menjadi ciri yang umum bagi masyarakat-
masyarakat yang sedang mengalami perubahan atau perkembangan. Sebenarnya
perencanaan sosial yang bertujuan untuk melihat jauh ke depan, telah ada sejak
dahulu dan telah dipikirkan pula oleh para sosiolog seperti Auguste Comte, Lester F.
Ward, dan selanjutnya.

23
b.Menurut Ogburn dan Nimkoff prasyarat suatu perencanaan sosial yang efektif adalah :
i. Adanya unsur-unsur modern dalam masyarakat yang mencakup sistem ekonomi
dimana telah mempergunakan uang, urbanisasi yang teratur, intelegensia di
bidang teknik dan ilmu pengetahuan dan suatu sistem administrasi yang baik.
ii. Adanya sistem pengumpulan keterangan dan analisa yang baik.
iii. Terdapatnya sikap publik yang baik terhadap usaha-usaha perencanaan.
iv. Adanya pimpinan ekonomi dan politik yang progresif.

c.Selanjutnya untuk melaksanakan perencanaan sosial dengan baik, diperlukan


organisasi yang baik pula dan itu berarti adanya disiplin di satu pihak dan hilangnya
kemerdekaan di pihak lain.

9. Tokoh-tokoh yang mempengaruhi perkembangan sosiologi antara lain :


a. Auguste Comte,
b. Herbert Spencer,
c. Emile Dukheim,
d. Max Weber,
e. Charles H. Cooley,
f. Pierre G.F. Le Play,
g. Ferdinand Tonnies,
h. Leopold V. Wiese,
i. Alfred Vierkandt,
j. Lester F. Ward,
k. Vilfredo Pareto,
l. Georg Simmel,
m. William G. Sumner,
n. Robert Ezra Park,
o. Karl Mannheim
Adakah tokoh-tokoh lainnya, umpamanya di Indonesia ?

10. Bagi pembangunan, sosiologi dapat dimanfaatkan guna memberikan data sosial
pada tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi proses pembangunan.
Berikan contoh !.

***

11.

14.

15.

24

Anda mungkin juga menyukai