RINGKASAN
1. Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, akan tetapi dia adalah makhluk yang
telah mempunyai naluri untuk hidup dengan manusia-manusia lain, naluri mana
dinamakan gregariousness. Mengapa ?.
4. Tipe-tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atau dasar
berbagai criteria/ukuran :
a. Besar-kecilnya jumlah anggota,
b. Derajat interaksi sosial,
c. Kepentingan dan wilayah,
d. Berlangsungnya suatu kepentingan,
e. Derajat organisasi,
f. Kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan. Pembedaan
manakah yang paling baik ?.
8. a. Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja
diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara
sesamanya.
b. Informal group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti.
Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan
yang berulangkali, yang menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan
dan pengalaman-pengalaman yang sama.
Menagapa terjadi pembedaan tersebut ?
9. a. Membership group merupakan suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik
menjadi anggota kelompok tersebut.
13. a. Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau
dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat
perkotaan.
b. Sebab-sebab urbanisasi dapat ditinjau dari 2 sudut, yaitu :
1) Faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan tempat/daerah
kediamannya (push factors), dan
2) Faktor kota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di kota-
kota (pull factors)
c. Akibat-akibat negatif urbanisasi yang terlalu cepat antara lain :
1) Pengangguran,
2) Naiknya kriminalitas
3) Persoalan perwismaan,
4) Kenakalan anak-anak/kejahatan anak-anak,
5) Persoalan rekreasi
Apakah akibat positifnya ?
14. Small group adalah suatu kelompok yang secara teoritis terdiri paling sedikit dari 2
orang, dimana orang-orang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan-tujuan
tertentu dan yang menganggap hubungan itu sendiri, penting baginya. Mengapa
small group penting untuk dipelajari ?
3
BAB IV
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
RINGKASAN
2. Istilah kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah, merupakan bentuk jamak
dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Culture berasal dari kata Latin colere yang
berarti mengolah atau mengerjakan.
3. Kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa, dan cita-cita masyarakat. Bandingkan
dengan konsepsi lain !
5. Kebudayaan berguna bagi manusia yaitu untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur
hubungan antar manusia dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia.
Jabarkanlah lebih lanjut !
8. Tak ada kebudayaan yang statis; setiap kebudayaan mempunyai dinamika. Gerak
tersebut merupakan akibat dari gerak masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan.
Apakah sebabnya ?.
BAB V
LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LEMBAGA SOSIAL)
RINGKASAN
1. Di antara para ahli/sarjana sosiologi, belum ada kata sepakat perihal istilah Indonesia
yang tepat untuk social institutions. Beberapa istilah telah dikemukakan antara lain
“pranata-sosial” dan “bangunan sosial”. Dalam tulisan ini dipakai istilah “lembaga
kemasyarakatan”, oleh karena istilah ini lebih menunjuk sesuatu bentuk dan sekaligus
juga mengandung pengertian-pengertian yang abstrak perihal adanya norma-norma dan
peraturan-peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga tersebut. Manakah yang
merupakan istilah paling tepat ?.
5
kongkrit lembaga kemasyarakatan tersebut adalah asosiasi (association). Sebagai
contoh, universitas merupakan lembaga kemasyarakatan, sedangkan Universitas
Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga dan
lain-lainnya adalah contoh asosiasi. Perlukah pembedaan antara social institution dengan
asosiasi ?.
c. Tata kelakuan
d. Adat
Masing-masing pengertian di atas, mempunyai dasar yang sama yaitu bahwa masing-
masing merupakan norma-norma kemasyarakatan yang memberikan petunjuk bagi
tingkah laku seseorang yang hidup di dalam masyarakat. Bagaimanakah membeda-
bedakan norma-norma tadi ?.
6
kemasyarakatan itu dikenal, diakui, dihargai, dan kemudian ditaati oleh masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari
b. Norma-norma yang internalized artinya adalah bahwa proses norma-norma
kemasyarakatan tidak hanya berhenti sampai pelembagaan saja. Akan tetapi
mungkin norma-norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota
masyarakat.
Apakah syaratnya agar terjadi internalization ?
a. Preventif/positif
b. Represif/negatif
Manakah yang paling efektif ?. Bagaimanakah cara-caranya ?
8. Alat-alat pengadilan sosial dapat digolongkan ke dalam paling sedikit lima golongan,
yaitu :
a. Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma
kemasyarakatan
b. Memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang taat pada norma-norma
kemasyarakatan
c. Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa anggota masyarakat bila mereka
menyimpang atau menyeleweng dari norma-norma kemasyarakatan dan nilai-nilai
yang berlaku
d. Menimbulkan rasa takut
e. Menciptakan sistem hukum, yaitu sistem tata-tertib dengan sanksi yang tegas bagi
para pelanggar
Apakah ukuran efektivitasnya ?
9. Seseorang dimana pun dia hidup, secara sadar maupun secara tidak sadar akan selalu
menciptakan suatu kebiasaan bagi dirinya yang khas yang dinamakan habit. Selain itu,
juga dijumpai pola-pola perilaku atau patterns of behavior yaitu cara-cara bertindak yang
sama dari orang-orang yang hidup dalam masyarakat. Yang manakah yang paling
penting dalam pergaulan hidup ?.
10. Menurut Gillin dan Gillin, lembaga kemasyarakatan mempunyai beberapa ciri umum,
yaitu :
a. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan
pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-
hasilnya
b. Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri semua lembaga kemasyarakatan
7
c. Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu
d. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan
12. Cara-cara pendekatan atau mempelajari lembaga kemasyarakatan dapat dirinci ke dalam
:
a. Analisis historis
b. Analisis komparatif
c. Analisis hubungan antara lembaga-lembaga kemasyarakatan yang terdapat dalam
suatu masyarakat tertentu
Terapkan cara-cara pendekatan tersebut !
13. Masalah yang erat hubungannya dengan pengendalian sosial adalah conformity yaitu
penyesuaian diri pada norma-norma dan nilai-nilai dalam suatu masyarakat. Deviation
yaitu penyimpangan terhadap norma-norma dan nilai-nilai tersebut. Conformity biasanya
sangat kuat dalam masyarakat-masyarakat yang tradisional, hal yang sama pada
masyarakat di kota-kota seringkali dianggap sebagai penghambat kemajuan dan
perkembangan.
Secara lebih mendalam, Robert K. Merton telah menelaah soal conformity dan deviation
dengan menciptakan diagram Merton. Sistematika itu menggolong-golongkan tindakan-
tindakan manusia, tujuannya serta cara-cara mencapai tujuan tersebut.
8
BAB VI
LAPISAN MASYARAKAT (STRATIFIKASI SOSIAL)
RINGKASAN
1. a. Selama ada sesuatu yang dihargai dalam satu masyarakat, dan setiap masyarakat
pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya, maka barang sesuatu itu akan menjadi
bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu. Suatu
barang yang dihargai dalam masyarakat mungkin berupa uang atau benda-benda
yang bernilai ekonomis, mungkin juga berupa tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan,
kesalehan dalam agama, atau mungkin juga keturunan yang terhormat. Apakah
selalu demikian ?.
b. Sistem lapisan dalam masyarakat dalam sosiologi dikenal dengan istilah social
stratification yang merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat (secara hirarkis).
2. Adanya sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya (dalam proses
pertumbuhan masyarakat itu) tetapi adapula yang dengan sengaja disusun untuk
mengejar suatu tujuan bersama. Manakah yang lebih banyak terjadi ?
9
3. Pembedaan atas lapisan merupakan gejala universitas yang merupakan bagian dari
sistem sosial setiap masyarakat. Untuk meneliti terjadinya proses lapisan dalam
masyarakat, pokok-pokoknya adalah :
a. Sistem lapisan berpokok pada sistem pertentangan dalam masyarakat. Sistem
demikian hanya mempunyai arti khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu yang
menjadi objek penyelidikan.
b. Sistem lapisan dapat dianalisis dalam arti-arti sebagai berikut :
i. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif seperti misalnya penghasilan,
kekayaan, keselamatan (kesehatan, laju kesehatan).
ii. Sistem pertanggaan yang diciptakan oleh para warga masyarakat (prestise dan
penghargaan).
iii. Kriteria sistem pertanggaan dapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan
kelompok kerabat tertentu, milik, wewenang, atau kekuasaan.
iv. Lambang-lambang kedudukan, seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian,
perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi dan selanjutnya.
v. Mudah-sukarnya bertukarnya kedudukan,
vi. Solidaritas di antara individu atau kelompok-kelompok sosial yang menduduki
kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat.
I. Pola-pola interaksi (struktur klik, keanggotaan organisasi, perkawinan, dan
sebagainya);
II. Kesamaan atau ketidaksamaan sistem kepercayaan, sikap dan nilai-nilai;
III. Kesadaran akan kedudukan masing-masing;
IV. Aktivitas sebagai organ koektif.
Terapkan hal-hal tersebut dalam kenyataan !
4. a. Sifat sistem masyarakat dapat tertutup (closed social stratification) dan dapat pula
terbuka (open social stratification). Yang bersifat tertutup tidak memungkinkan
pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik gerak pindahnya
itu ke atas atau ke bawah. Di dalam sistem yang demikian, satu-satunya jalan
untuk masuk menjadi anggota suatu lapisan dalam masyarakat adalah kelahiran.
5. a. Kelas sosial (social class) adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan
kedudukannya di dalam suatu lapisan, sedang kedudukan mereka itu diketahui
serta diakui oleh masyarakat umum.
b. Kurt B. Mayer berpendapat bahwa istilah kelas hanya dipergunakan untuk lapisan
yang bersandarkan atas unsur-unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang
10
berdasarkan atas kehormatan kemasyarakatan dinamakan kelompok kedudukan
(status group). Selanjutnya dikatakan bahwa harus diadakan pembedaan yang
tegas antara kelas dan kelompok kedudukan tersebut.
c. Seorang sarjana lain yaitu Max weber mengadakan pembedaan antara dasar-
dasar ekonomis dan dasar-dasar kedudukan sosial, akan tetapi dia tetap
menggunakan kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat ekonomis
dibagi ke dalam kelas yang bersandarkan atas pemilikan tanah dan benda-benda,
serta kelas yang bergerak dalam bidang ekonomi dengan menggunakan
kecakapannya. Di samping itu, Max Weber masih menyebutkan adanya golongan
yang mendapat kehormatan khusus dari masyarakat dan dinamakannya stand.
e. Apabila pengertian kelas ditinjau dengan lebih mendalam maka akan dijumpai
beberapa kriteria tradisional, yaitu :
1) Besar atau ukuran jumlah anggota-anggotanya,
2) Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban
warganya,
3) Kelanggengan,
4) Tanda-tanda/lambang-lambang yang merupakan ciri-ciri khas,
5) Batas-batas yang tegas (bagi kelopok itu terhadap kelompok lain),
6) Antagonisme tertentu.
7. a. Hal yang mewujudkan unsur-unsur baku dalam teori sosiologi tentang sistem
lapisan dalam masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role).
b. i. Kedudukan, sebagaimana lazimnya dimengerti, mempunyai 2 arti. Secara
abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu.
Dengan demikian seseorang dikatakan mempunyai beberapa kedudukan, oleh
11
karena seseorang biasanya ikut serta dalam berbagai pola-pola kehidupan.
Pengertian tersebut menunjukkan tempatnya sehubungan dengan kerangka
masyarakat secara menyeluruh.
Apabila dipisahkan dari individu yang memilikinya, kedudukan hanya
merupakan kumpulan hak-hak dan kewajiban. Oleh karena hak dan kewajiban
hanya dapat terlaksana melalui perantaraan individu maka agak sukar untuk
memisahkannya secara tegas dan kaku.
ii. Masyarakat pada umumnya mengembangkan 2 macam kedudukan, yaitu :
I) Ascribed status : kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa
memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan
tersebut diperoleh karena kelahiran.
II) Achieved status : kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-
usaha yang disengaja. Kedudukan ini tidak diperoleh atas dasar kelahiran,
akan tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung dari kemampuan
masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya.
iv. Kedudukan tertentu yang dimiliki seseorang atau yang melekat pada diri
seseorang tercermin pada kehidupan sehari-harinya melalui ciri-ciri tertentu.
Sosiologi menyebutnya status-symbol.
12
II) Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu
dalam masyarakat sebagai organisasi.
III) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial.
iii. Selanjutnya dengan adanya status conflict, juga ada conflict of roles dan bahkan
kadang-kadang suatu pemisahan harus dilaksanakan. Hal yang terakhir di
dalam ilmu sosiologi dinamakan role-distance.
iv. Pembahasan perihal aneka macam peranan yang melekat pada individu dalam
masyarakat penting karena hal-hal sebagai berikut :
8. a. Chester I. Bernard secara khusus membahas sistem lapisan yang sengaja disusun
dalam organisasi-organisasi formal untuk mengejar suatu tujuan tertentu.
b. Menurut Barnard, sistem kedudukan dalam organisasi-organisasi formal timbul
karena perbedaan-perbedaan kebutuhan, kepentingan, dan kemampuan individu.
Sistem pembagian kekuasaan dan wewenang dalam organisasi-organisasi
tersebut dibedakan ke dalam :
i. Sistem fungsional yang merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang
tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang
sederajat, dan
b.Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada 2 macam, yaitu gerak sosial yang
horizontal dan vertical. Dengan gerak sosial yang horizontal dimaksudkan suatu
perihal individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari satu kelompok sosial ke
kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Dengan gerak sosial yang vertical dimaksudkan sebagai perpindahan individu atau
obyek sosial dari satu kedudukan ke kedudukan lainnya, yang tidak sederajat.
Sesuai dengan arahnya, maka terdapat 2 jenis gerak sosial yang vertical yaitu
yang naik dan yang turun.
Manakah yang lebih penting ?
10. Para sosiolog meneliti gerak-gerak sosial terutama untuk mendapatkan keterangan-
keterangan-keterangan perihal kelanggengan dan keluwesan struktur sosial suatu
masyarakat tertentu.
11. Prinsip-prinsip umum gerak sosial yang vertical adalah sebagai berikut :
a. Hampir tak ada masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup secara mutlak.
b. Betapapun terbukanya sistem lapisan dalam suatu masyarakat, tak mungkin
gerak sosial vertical dilakukan dengan bebas, sedikit banyaknya aka nada
hambatan-hambatan.
c. Gerak sosial vertical yang umum berlaku bagi semua masyarakat tak ada. Setiap
masyarakat mempunyai ciri khas bagi gerak sosialnya yang vertical.
d. Laju gerak sosial vertical yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, politik,
serta pekerjaan pasti berbeda.
e. Berdasarkan bahan-bahan sejarah, khususnya dalam gerak sosial vertical yang
disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan, tak ada
kecenderungan yang kontinu perihal bertambah atau berkurangnya laju gerak
sosial.
Terapkan dalam kenyataan !
13. Mau tidak mau ada sistem lapisan masyarakat, oleh karena gejala tersebut sekaligus
memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat yaitu penempatan individu dalam
14
tempat-tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya agar
melaksanakan kewajibannya yang sesuai dengan kedudukan serta peranannya.
Jelaskan dengan gambaran visual !.
BAB VII
KEKUASAAN, WEWENANG, DAN KEPEMIMPINAN
RINGKASAN
d. adanya kekuasaan yang tergantung dari hubungan antara yang berkuasa dan yang
dikuasai, atau dengan perkataan lain, antara pihak yang memiliki kemampuan untuk
melancarkan pengaruh dan pihak lain yang menerima pengaruh itu, dengan rela atau
karena terpaksa.
e. Apabila kekuasaan dijelmakan pada diri seseorang, maka biasanya orang itu
dinamakan pemimpin, dan mereka yang menerima pengaruhnya adalah pengikut-
pengikutnya. Bedanya antara kekuasaan dan wewenang ialah bahwa setiap
kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain dapat dinamakan kekuasaan,
sedangkan wewenang adalah kekuasaan yang pada seseorang atau sekelompok
orang, yang mendapat pengakuan masyarakat.
Apakah manfaat kekuasaan ?
6. Menurut Robert M. Mac Iver, dalam masyarakat terdapat 3 tipe umum piramida
kekuasaan yang merupakan pola umum, yaitu :
a. Tipe kasta,
b. Tipe oligarkis,
c. Tipe demokratis.
Bagaimanakah dasar dan prosesnya.
7. a. Menurut Max Weber, wewenang adalah suatu hak yang telah ditetapkan dalam
suatu tata-tertib sosial untuk menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan, menentukan
keputusan-keputusan mengenai persoalan-persoalan yang penting, dan untuk
menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Wewenang ada 3 macam, yaitu :
1) Wewenang karismatis,
2) Wewenang tradisional,
3) Wewenang rasional/legal
b.Selanjutnya dikatakan oleh Max Weber, bahwa ada kecenderungan dari wewenang
karismatis, yang biasanya berkurang kekuatannya apabila keadaan di dalam
16
masyarakat berubah, untuk dijadikan kekuasaan yang tetap dengan mengangkatnya
sebagai kekuasaan atau wewenang tradisional atau legal. Mengapa ?.
c.Kepemimpinan ada yang bersifat resmi yaitu kepemimpinan yang tersimpul di dalam
suatu jabatan, dan ada pula kepemimpinan karena pengakuan masyarakat dan
kemampuan seseorang untuk menjalankan kepemimpinan.
d. Menurut mitologi Indonesia, kepemimpinan yang baik tersimpul dalam Asta Brata
yang ada pada pokokknya menggambarkan sifat-sifat dan kepribadian dari 8 dewa.
17
BAB VIII
PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
RINGKASAN
c.Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat, maka banyak sarjana
sosiologi modern yang mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah
perubahan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat. Masalah tersebut menjadi
lebih penting di dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi yang
diusahakan oleh banyak masyarakat-masyarakat dari negara yang memperoleh
kemerdekaan politiknya setelah Perang Dunia II.
Mengapa demikian ?.
18
dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat. Bandingkan dengan perumusan lain !.
3. para sosiolog maupun ahli-ahli lainnya, banyak yang pernah mengemukakan tentang
teori-teori perubahan sosial dan kebudayaan.
9. Saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan dalam masyarakat pada
umumnya adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan,
ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi, dan seterusnya. Lembaga kemasyarakatan
mana yang merupakan titik tolak, tergantung pada cultural focus masyarakat pada
suatu masa yang tertentu.
10. a. Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan bagian dari
satu kebulatan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing.
20
nilai-nilai yang baru telah melembaga dalam diri warga. Berhasil tidaknya proses
pelembagaan tersebut dalam masyarakat, mengikuti formula sebagai berikut :
13. a.Di dalam proses modernisasi tercakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama
yang tradisional atau pra-modern dalam artian teknologis serta organisasi sosial, ke
arah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara-negara Barat yang stabil.
b. Syarat-syarat modernisasi :
1) Cara berpikir yang ilmiah,
2) Sistem administrasi negara yang baik,
3) Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur,
4) Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat,
5) Tingkat organisasi yang tinggi,
6) Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan social planning.
Terapkan dalam kenyataan !.
21
BAB IX
MASALAH SOSIAL DAN MANFAAT SOSIOLOGI
RINGKASAN
1. a. Tidak semuanya di dalam kehidupan masyarakat berlangsung secara normal, artinya
sebagaimana dikehendaki oleh masyarakat yang bersangkutan. Gejala-gejala tersebut
merupakan gejala-gejala abnormal atau gejala-gejala patologis; hal itu disebabkan
karena unsur-unsur masyarakat tertentu tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
sehingga menyebabkan kekecewaan-kekecewaan dan bahkan penderitaan bagi para
warga masyarakat.
2. Para sosiolog telah banyak mengusahan adanya indeks-indeks yang dapat dijadikan
petunjuk bagi terjadinya masalah sosial misalnya simple rates, compsite indexes,
komposisi penduduk, social distance, partisipasi sosial dan sebagainya.
4. Di dalam menentukan apakah suatu masalah merupakan masalah sosial atau tidak,
sosiologi mempergunakan beberapa pokok persoalan sebagai ukuran, yaitu :
a. Tidak adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran/nilai-nilai sosial dengan kenyataan-
kenyataan/tindakan-tindakan sosial,
22
b. Sumber-sumber sosial dari masalah sosial,
c. Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan gejala sosial
atau tidak,
d. Manifest social problems dan latent social problems.
e. Perhatian masyarakat dan masalah sosial
f. Sistem nilai dan dapatnya suatu masalah sosial diperbaiki.
Adakah kriterian lain ?
b. Tahap pelaksanaan :
i. Identifikasi terhadap kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat,
ii. Pengamatan terhadap perubahan-perubahan sosial yang terjadi.
8. a. Perencanaan sosial pada dewasa ini menjadi ciri yang umum bagi masyarakat-
masyarakat yang sedang mengalami perubahan atau perkembangan. Sebenarnya
perencanaan sosial yang bertujuan untuk melihat jauh ke depan, telah ada sejak
dahulu dan telah dipikirkan pula oleh para sosiolog seperti Auguste Comte, Lester F.
Ward, dan selanjutnya.
23
b.Menurut Ogburn dan Nimkoff prasyarat suatu perencanaan sosial yang efektif adalah :
i. Adanya unsur-unsur modern dalam masyarakat yang mencakup sistem ekonomi
dimana telah mempergunakan uang, urbanisasi yang teratur, intelegensia di
bidang teknik dan ilmu pengetahuan dan suatu sistem administrasi yang baik.
ii. Adanya sistem pengumpulan keterangan dan analisa yang baik.
iii. Terdapatnya sikap publik yang baik terhadap usaha-usaha perencanaan.
iv. Adanya pimpinan ekonomi dan politik yang progresif.
10. Bagi pembangunan, sosiologi dapat dimanfaatkan guna memberikan data sosial
pada tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi proses pembangunan.
Berikan contoh !.
***
11.
14.
15.
24