Beban Belanja Persediaan Dan Aset Lainnya
Beban Belanja Persediaan Dan Aset Lainnya
Beban adalah aliran keluar atau pemakaian aset atau timbulnya utang atau
kombinasi keduanya dalam satu periode yang berasal dari pembuatan atau
penyerahan barang/jasa atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama sebuah
perusahaan. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Kata-kata kunci konsep beban adalah :
a. Kewajiban pemerintah
b. Pengurang ekuitas
c. Tahun anggaran yang berrsangkutan
d. Tidak diperoleh kembali pembayarannya
e. Dicatat dengan basis akrual
f. Disajikan dalam laporann operasional
a. Pengeluaran kas
b. Mengurangi saldo angggaran lebih
c. Tahun anggaran yang bersangkutan
d. Tidak diterima kembali pembayarannya
e. Dicatat dengan basis kas
f. Disajikan dalam laporan realisasi anggaran
Secara umum, perbedaan bebann dan belanja adalah :
Beban Belanja
Beban Operasi Belanja operasi
Beban pegawai Belanja pegawai
Beban barang dan jasa Belanja bunga
Beban bunga Belanja subsidi
Beban subsidi Belanja hibah
Beban hibah Belanja bantuan sosial
Beban bantuan sosial Belanja modal
Beban penyusutan dan amortisasi Belanja modal tanah
Beban penyisihan piutang Belanja modal peralatan dan mesin
Beban lain-lain Belanja modal gedung dan bangunan
Beban transfer Belanda modal jalan, irigasi dan
jaringan
Beban transfer bagi haisl pajak daerah Belanja modal aset tetap lainnya
Beban transfer bagi haisl pendapatn Belanja tak terduga
lainnya
Beban transfer bantuan keuangan ke Belanja tak terduga
pemerintah daerah lainnya
Beban transfer bantuan keuangan ke
desa
Beban bantuan keuangan lainnya
Beban transfer dana otonomi khusus
Defisit non operasional
Deisit penjualan aset lancar
Defisit penyelesaian kewajiban jangka
panjang
Defisit dari kegiatan non operasional
lannya
Beban luar biasa
Beban luar biasa
3. Pengakuan Beban dan Belanja
1. Pengeluaran kas dari rekening umum, belanja diakui pada saat terjadi
pengeluaran kas untuk transaksi SKPD maupun PPKD dengan pengesahan
definitif oleh BUD.
2. Pengeluaran kas dari bendaharawan pengeluaran, belanja diakui pada saat
terjadipertanggungjawaban atas pengeluaran yang sudah diiverifikasi oleh
PPK SKPD dan disahkan oleh pengguna anggaran.
Sedangkan beban diakui pabila salah satu dari syarat-syarat berikut terpenuhi,
yaitu :
Terdapat duapendekatan pengakuan beban dalam pengadaan barang dan jasa yaitu
:
1. Pendekatan beban
Pembelian atau pengadaan barang dan jasa dicatat sebagai beban jika
pembelian barang dan jasa tersebutdimaksudkan untuk digunakan
(dikonsumsi) sesegera mungkin atau diserahkan kepada masyarakat.
2. Pendekatan aset
Pembelian barang dan jasa dicatat sebagai persediaan jika pembelian
barang dan jasa tersebut dimaksudkan untuk digunakan dalam satu periode
anggaran atau untuk berjaga.
a. Pada saat potensi manfata ekonomi masa depan diperoleh pemerintah, atau
memiliki nilai yang dapat diukur dengan andal.
b. Pada saat diterima hak kepemilikannya dan atau kepenguasaannya
berpindah.
a. Pendekatan beban.
Persediaan dicatat sebagai beban persediaan dan pada akhir periode
dilakukan perhitungan untuk mengetahui jumlah persediaan yang tersisa.
Pendekatan perhitungan untuk mengetahui jumlah persediaan yang tersisa.
Pendekatan beban digunkaan untuk persediaan yang dimaksudkan untuk
digunakan segera dan tidak dimaksudkan untuk sepanjang periode.
b. Pendekatan aset
Pendekatan aset digunakan persediaan yang maksud penggunaannya untuk
maksud berjaga-jaga atau untuk digunakan dalam periode terkait.
Persediaan yang diperoleh dicatat sebagai aset dan pada akhir periode
dilakukan perhitungan untuk mengetahui berapa besar beban persediaan
yang telah dikonsumsi.
Contoh :
Jurnal Finansial
Tanggal Uraian Debit Kredit
1-3- Beban persediaan 8.000.000
2015 Persediaan 5.000.000
RK-PPKD 13.000.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
1-3- Belanja bahan/material 13.000.000
2015 Perubahan SAL 13.000.000
Pada akhir periode dilakukan perhitungan fisik persediaan bahan kimia dan
ditemukan sisanya Rp 500.000.
Jurnal Finansial
Tanggal Uraian Debit Kredit
31-12- Beban Persediaan 4.500.000
2015 Persediaan 4.500.000
Jurnal yang dibuat ketika BUD menerima angsuran dari pegawai yang
membeli aset lain-lain
Jurnal Finansial
Tanggal Uraian Debit Kredit
Kas 1.000.000
Tagihan penjualan 1.000.000
angsuran
Pada akhir periode dibuat jurnal penyesuaian untuk mengakui bagian
lancar TPA dengan mendebit akun “Bagian Lancar TPA” dan mengkredit
“Tagihan Penjualan Angsuran”.
b. TP/GR
Berdasarkan SKJTM tanggal 1 Oktober 2015 diketahui bahwa seorang
pegawai harus membayar ganti rugi sebesar Rp 25.000.000. pada tanggal
20 November 2015, pegawai tersebut melakukan pembayaran ganti rugi
sebesar Rp 5.000.000. tanggal 31 Desember dilakukan reklasifikasi dan
diperkirakan 10% piutang tersebut tidak dapat ditagih.
Jurnal pada saat SKJTM dibuat
Jurnal Finansial
Tanggal Uraian Debit Kredit
1-10- Tuntutan Ganti Kerugian 25.000.000
2015 Negara
Pendapatan TGR- 25.000.000
LO
Jurnal Finansial
Tanggal Uraian Debit Kredit
20-11- Kas 5.000.000
2015 Tuntutan ganti 5.000.000
kerugian negara
Jurnal Finansial
Tanggal Uraian Debit Kredit
31-12- Bagian lancar TGR 20.000.000
2015 Tuntutan ganti 20.000.000
kerugian negara
Beban penyisihan bagian 2.000.000
lancar TGR
Penyisihan bagian 2.000.000
lancar TGR