Anda di halaman 1dari 173

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PROTOTIPE

SISTEM PORTAL E-GOVERNMENT


DI INDONESIA

WAWAN WIRAATMAJA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Desain dan Implementasi Sistem
Portal E-Government di Indonesia adalah karya saya sendiri dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir tesis ini.

Bogor, Januari 2006

Wawan Wiraatmaja
NIM G651020194
ABSTRAK
WAWAN WIRAATMAJA. Desain dan Implementasi Sistem Portal E-
Government di Indonesia. Dibimbing oleh PRAPTO TRI SUPRIYO dan
KUDANG BORO SEMINAR.
Portal e-government merupakan sebuah website yang memberikan
informasi dan akses yang terstruktur ke website-website lain sebagai salah satu
cara terbaik untuk mendapatkan informasi pemerintahan yang sesuai dengan
kebutuhan kita. Tesis ini dimaksudkan untuk mencoba memahami teori, konsep,
dan model pengembangan portal e-government, sekaligus melihat perkembangan
e-government di Indonesia. Di sini kemudian diberikan penjelasan mengapa
sebuah portal e-government Indonesia diperlukan dalam pengembangan e-
government.
Penelitian dilakukan dengan urutan melakukan studi pendalaman untuk
memahami konsep e-government dan portal pemerintahan, melakukan kajian
teoritis dengan melihat kondisi layanan pemerintahan, dan membuat implementasi
sistem. Implementasi dilakukan dengan penerapan open source untuk
memberikan solusi mudah, murah, dan menarik untuk mengembangkan sebuah
portal e-government.
Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa esensi dari keberadaan e-
government masih kurang dipahami oleh pemerintah daerah. Hal ini terbaca dalam
implementasi situs-situs pemerintahan yang diamati dalam tesis ini dan
bagaimana informasi serta layanan yang ada di dalamnya.
Sementara itu, disimpulkan bahwa proses pengembangan portal e-
government merupakan satu kesatuan kerja berupa pengembangan konsep, sarana
pendukung, pemahaman proses-proses pemerintahan yang ada, dan
pengembangan arsitektur terpadu informasi dan layanan yang berlandaskan
terciptanya tujuan akhir tata kepemerintahan yang transparan dan akuntabilitasnya
terjaga.
Implementasi sistem yang dilakukan memperlihatkan bahwa model
pengembangan dengan berbagai aplikasi open source dapat memberikan hasil
ideal bila kerangka kerja yang diperlukan telah dipahami sehingga berbagai proses
transformasi informasi dan layanan pemerintahan dapat dijalankan dengan baik.
DESAIN DAN IMPLEMENTASI PROTOTIPE
SISTEM PORTAL E-GOVERNMENT
DI INDONESIA

WAWAN WIRAATMAJA

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Komputer

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006
Judul Tesis : Desain dan Implementasi Prototipe Sistem Portal
E-Government di Indonesia
Nama : Wawan Wiraatmaja
NRP : G651020194

Disetujui,

Komisi Pembimbing

Drs. Prapto Tri Supriyo, M.Komp Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc.
Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Ilmu Komputer Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Sugi Guritman Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc.

Tanggal Lulus:
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Pemilik Segala
Kesempurnaan, atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil
diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan
Agustus 2004 ini adalah e-government, yaitu masalah keterkaitan teknologi
informasi dan kepemerintahan, dengan judul Desain dan Implementasi Sistem
Portal E-Government di Indonesia.
Penyusunan karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
baik berupa bimbingan, pengarahan maupun fasilitas yang diberikan. Untuk itu,
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak
yang telah membantu penulis selama ini terutama kepada Bapak Dr. Ir. Kudang
Boro Seminar, M.Sc. dan Bapak Drs. Prapto Tri Supriyo, M.Komp. selaku
pembimbing. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada segenap staf pengajar
program pascasarjana Ilmu Komputer IPB terutama Ibu Ir. Meutia Rachmananiah,
M.Sc, dan Bapak Ir. Agus Buono, M.Si., M.Komp. yang telah banyak membantu
dan berbagi ilmu pengetahuan serta kepada para karyawan di IPB atas berbagai
bantuan yang telah diberikan.
Ucapan terima kasih dan ungkapan khusus untuk keluarga penulis yang
sabar melihat proses yang dijalani. Untuk Dian Artaningrum, istri penulis, terima
kasih atas kesabarannya. Tentu masih banyak teman-teman lain yang tidak dapat
disebut satu persatu di sini. Terima kasih semua.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2006

Wawan Wiraatmaja
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan produk campuran dari ayah berdarah Dayak
(Bakumpai) dan ibu berdarah Jawa (Banyuwangi) yaitu pasangan Ir. H.
Badaruddin dan Dra. H. Siti Katiyah. Dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1974 di
Malang, Jawa Timur, penulis merupakan anak sulung dengan dua orang adik
perempuan (Tia Rahmania dan Nisa Rahimia), yang dibesarkan di Palangka Raya,
Kalimantan Tengah. Saat ini penulis telah memiliki istri tercinta bernama Dian
Artaningrum.
Tahun 1992 lulus dari SMA Negeri 1 Palangka Raya dan berkat karunia
Allah SWT berhasil melewati seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(UMPTN) untuk masuk di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Iklim Yogyakarta yang menyenangkan dan
beberapa kegiatan (di pers mahasiswa dan ikatan mahasiswa daerah)
menyebabkan penulis menghabiskan seluruh jatah kuliah yang diperkenankan
untuk lulus pada tahun 2002.
Reformasi dan merebaknya penggunaan Internet, menyebabkan penulis
termasuk orang yang sangat tertarik dengan penggunaan teknologi komputer dan
informasi, sebuah bidang yang juga dipelajari sebagai bagian dari ilmu keteknikan
elektro di UGM. Termasuk di dalam kegiatan yang dilakukan adalah mencoba
membuat beberapa situs di Internet untuk hobi dan komunitas (penulis mengelola
situs komunitas warga Kalimantan Tengah, www.kalteng.net sejak tahun 2000).
Ketertarikan ini menyebabkan penulis memutuskan untuk mencoba meneruskan
di Program Studi Ilmu Komputer IPB yang baru membuka kelas pascasarjana.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis juga menyempatkan diri
melakukan penetrasi di bidang pemanfaatan teknologi informasi untuk
pemerintahan di Indonesia (termasuk mendirikan satu perusahaan untuk
implementasi teknologi informasi, PT. Panca Karya Utama). Keterkaitan pada
pembangunan daerah dan keinginan untuk dapat memberikan sebuah sumbangan
pemikiran dalam pelaksanaan pembangunan juga melandasi penelitian penulis
yang melihat aspek implementasi teknologi informasi di kepemerintahan
Indonesia.
DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR TABEL…………………………………………………………… ixix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… x x

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xii

PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………… 11
Formulasi Permasalahan………………………………………………. 22
Tujuan Penelitian……………………………………………………… 22
Ruang Lingkup………………………………………………………... 22
Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 33

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi, Konsep, dan Riset E-Government…………………………… 4
E-Government sebagai Revitalisasi Pemerintahan Konvensional…….. 77
Portal Pemerintahan…………………………………………………… 12
12
Open Source dan Inisiatif Teknologi………………………………….. 20
20
Open Source untuk E-Government. ………………………………….. 22
22

METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN


Metodologi Penelitian……………………………………………….… 27
Sistematika Penelitian dan Pembahasan…………………………….… 28
28
Tahapan Proses Penelitian………………………………………….… 28
28
Pemodelan Sistem…………………………………………………..… 30
30
Kerangka Pemikiran Sistem………………………………………….. 31

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perkembangan E-Government di Indonesia……………………………. 32
Kondisi Umum Situs Pemerintahan Indonesia…………………………. 35
35
Portal (Situs) Pemerintah Daerah di Indonesia…………………… 36
36
Portal Nasional Republik Indonesia: www.Indonesia.go.id………. 42
42
Portal Pemerintahan Negara Terdepan dalam Implementasi
E-Government…………………………………………………………... 46 46
Keragaman Pandang Teoritis dan Pragmatis dari E- Government……… 48 48
Konsep Ideal dan Gambaran Operasionalisasi Portal Pemerintahan…… 50
Infrastruktur Portal Pemerintahan……………………………………… 55
Infrastruktur Portal Pemerintahan………………………………… 55
Kebutuhan Portal Pemerintahan…………………………………… 56
56
Desain Arsitektur Portal Pemerintahan….………………………………. 62
63
Pengelolaan Informasi di dalam Portal Pemerintahan…………….... 63
Layanan di dalam Portal Pemerintahan……………………………. 65
65
Sistem Informasi Manajemen Satu Atap (SIMTAP) ……………… 70 70
Sistem Dokumen Elektronik dan Tanda Tangan Digital
(Digital Signature) ………………………………………………… 73
Metode Transaksi Keuangan secara Online……………………….. 75
Cyberlaw untuk Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Transaksi Elektronik……………………………………………….. 76 76
Single Identity Number : Nomor Identitas Tunggal
Penduduk Indonesia……………………………………………….. 80
80
Portal Kabupaten/Kota, Provinsi dan Negara……………………… 83 83
85
Pengembangan Portal Pemerintahan Indonesia dengan Open Source…. 85
Implementasi dan Integrasi Sistem Portal: Menggunakan CMS
Open Source sebagai Front End……………………………………….. 87
87
Penyiapan Sistem Portal secara Offline…………………………… 90
90
Pengelolaan dan Akses Informasi dalam Sistem Portal
Berbasis PostNuke………………………………………………… 93
93
Pengelolaan dan Akses Layanan dalam Sistem Portal
Berbasis PostNuke………………………………………………… 97
97
Testing dan Evaluasi Sistem Portal…………………………………….. 101 101
Implikasi Portal Pemerintahan (dan E-Government) bagi Manajemen
Pemerintahan di Indonesia……………………………………………… 101

KESIMPULAN DAN SARAN


104
Kesimpulan……………………………………………………………… 104
Saran…………………………………………………………………….. 104

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 106


106

DAFTAR ISTILAH……………………………………………….……….. 111


111

LAMPIRAN………………………………………………….……………. 114
114
DAFTAR TABEL
Halaman

1 Tahapan proses penelitian………………………………………….… 28

2 Kondisi situs pemerintahan daerah diamati bulan Juni-Desember 2005 37

3 Ringkasan kebutuhan portal e-government…………………………... 61

4 Fitur dan kebutuhan sistem PostNuke……………………………….. 89

5 Spesifikasi Sistem Offline untuk Instalasi Portal……………………... 90


DAFTAR GAMBAR
Halaman

1 Organisasi sebagai suatu sistem (Suradinata 1994)…………………. 10

2 Arsitektur untuk eGOV online one-stop government portal (Wimmer


2001)…………………………………………………………………. 14

3 Pandangan logis dari arsitektur sistem eGOV (Tambouris et al.


2001b)………………………………………………………………… 15

4 Gambaran solusi fungsional bisnis pengantar layanan e-government


(Accenture 2003)……………………………………………………… 17

5 Bagan alir proses penelitian…………………………………………… 30

6 Distribusi sistem yang digunakan dalam situs pemerintahan


daerah…………………………………………………………………... 39

7 Situs Pemerintah Kabupaten Takalar, www.takalar.go.id (akses bulan


Juni 2005)………………………………………………………………. 41

8 Gambar tampilan awal (homepage) Portal Nasional Republik


Indonesia, www.Indonesia.go.id (akses bulan Juli 2005)………………. 42

9 Gambar tampilan setelah homepage Portal Nasional Republik


Indonesia, www.Indonesia.go.id (akses bulan Juli 2005)………………. 43

10 Gambar tampilan Portal Nasional Republik Indonesia:


www.portal.lin.go.id (akses bulan Juli 2005)…………………………… 45

11 Portal e-government Amerika Serikat, www.firstgov.gov (akses


bulan Juli 2005)……………………………………………………….. 47

12 Operasional sistem untuk pengunjung………………………………… 52

13 Operasional sistem untuk kantor……………………………………… 53

14 Operasional sistem untuk administrator………………………………. 54

15 Diagram Konteks Portal + E-Gov……………………………………... 57

16 DFD level-1 untuk sistem portal pemerintahan………………………... 58

17 DFD level-2 untuk manajemen informasi portal pemerintahan……….. 59

18 DFD level-2 untuk manajemen layanan portal pemerintahan…………. 60


19 Arsitektur Portal Pemerintahan………………………………………. 63

20 Proses pelayanan KTP konvensional………………………………… 66

21 Proses pelayanan KTP dengan sistem informasi di kelurahan.………. 67

22 Proses pelayanan KTP full online…………………………….……… 68

23 Proses pelayanan ijin reklame konvensional………………………… 69

24 Proses pelayanan ijin reklame online………………………………… 69

25 Mekanisme verifikasi pembayaran online…………………………… 77

26 Konsolidasi informasi dan layanan portal pemerintahan


Indonesia……………………………………………………………… 85

27 Tampilan awal PostNuke bila telah berhasil diinstall…………………. 91

28 Tampilan PostNuke dengan template ill………………………………. 92

29 Tampilan halaman pencarian PhpDig dimodifikasi…………………… 97

30 Tampilan modul seminar: (a) informasi, (b) tiket online……………… 99

31 Tampilan sistem bursa kerja…………………………………………… 100


DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

1 Daftar situs negara-negara yang disurvei dalam West (2002)………… 115

2 Lampiran 2 Daftar Peraturan Perundang-undangan Pemerintah Republik


Indonesia yang berpengaruh dalam perkembangan e-government
Indonesia.................................................................................................. 121

3 Tabel hasil pengamatan situs-situs pemerintahan di Indonesia


(Juni-Desember 2005)........................................................................... 122

4 Daftar lengkap kondisi situs pemerintahan di Indonesia…………….. 158

5 Informasi yang terdapat di dalam laporan gubernur/bupati/walikota


berdasar PP no 56/2001………………………………………...……… 159
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi (TI), terutama Internet, yang sangat
pesat mengakibatkan suatu pemerintahan harus dapat beradaptasi dan
memanfaatkannya dengan baik. Pemerintah yang menerapkan berbagai aspek TI
dalam melaksanakan fungsi-fungsinya disebut pemerintah yang berbasis
elektronik (electronic-government, e-government). Banyak negara mulai mencoba
mengadaptasi perkembangan Internet dengan mengimplementasikan sistem yang
diyakininya merupakan bentuk dari e-government. E-government diyakini
merupakan perbatasan baru yang harus dijelajahi termasuk di dalamnya
menggunakan Internet setelah era komersialisasinya (dotcom).
E-government memungkinkan dilakukannya transaksi yang berhubungan
dengan sistem pemerintahan setiap saat darimana pun seseorang berada.
Sementara penduduk mendapatkan informasi dan melakukan aktivitas yang
proaktif, orang-orang di dalam pemerintahan bekerja dengan antusias
menggunakan TI, menghasilkan sesuatu yang berbeda, menjawab pertanyaan
dengan cepat, menggunakan jaringan untuk melayani publik. Sementara itu
institusi swasta menikmati interaksi yang cepat dan mudah sehingga
meningkatkan perhatian publik.
Pengembangan e-government dimaksudkan sebagai salah satu metode
untuk memaksimalkan efisiensi bisnis pemerintahan dan mengefektifkan bagian
yang berhubungan dengan penyaluran layanan (services) kepada publik,
penyebaran informasi (information dissemination), dan mengurangi biaya cetak
(publishing) dengan membuat versi elektronik dari dokumen-dokumen yang
tersedia sehingga memungkinkan penghematan biaya. Salah satu cara yang
dilakukan adalah dengan membangun portal pemerintahan.
Memang, perkembangan e-government di Indonesia sendiri belum berjalan
sebagaimana yang diharapkan. Banyak kendala yang muncul mulai dari
2

ketersediaan infrastruktur yang masih terbatas, kondisi sosial politik, sampai


dengan keberadaan aplikasi sistem informasi yang spesifik yang dapat digunakan.
Selain itu harus diakui bahwa keberadaan berbagai peraturan, petunjuk dan
informasi mengenai e-government masih belum tersedia dengan memadai. Walau
demikian, keberadaan suatu portal e-government Indonesia tetap diperlukan agar
dapat memberikan bantuan untuk mencari informasi dan layanan pemerintahan di
Indonesia dengan lebih terintegrasi.

1.2 Formulasi Permasalahan


E-government di Indonesia sepertinya berjalan sekehendak hati para
pengambil kebijakan. Hampir tidak ada panduan yang jelas mengenai apa dan
bagaimana e-government itu sebaiknya dan seharusnya dijalankan. Banyak yang
menterjemahkan e-government menjadi sekadar sistem informasi (information
system) atau sistem database tanpa melihat makna dibalik keberadaan sistem e-
government yang sebenarnya. Sementara itu kajian dan implementasi yang
dilakukan dalam pelaksanaan e-government masih lebih menekankan sisi praktis
dengan referensi yang tidak kuat dalam evaluasi dan pengembangannya (termasuk
dalam hal inovasi sistem). Padahal e-government sendiri harus dilihat tidak hanya
sebagai sebuah sistem tapi juga keberadaannya dari sisi falsafah "kepemerintahan"
(governmentship) sehingga diperlukan kajian yang sifatnya teoritis dan konseptual
dalam hal ilmu pemerintahan (governmental studies).

1.3 Tujuan Penelitian


Melakukan kajian teoritis dan konseptual dalam desain portal e-
government dan membangun prototipe implementasinya untuk kasus di Indonesia.

1.4 Ruang Lingkup


1. Penelitian dilakukan untuk e-government di Indonesia, salah satunya dengan
melihat kuantitas dan kualitas portal pemerintahan yang telah ada.
2. Fokus pembahasan pada aspek-aspek studi pemerintahan (governmental
studies) dalam basis teknologi informasi dan komunikasi.
3

3. Implementasi dilakukan dengan melihat skala kebutuhan pengguna dan sistem


berbasiskan open source.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Memberikan landasan pokok dengan kaidah ilmu pemerintahan (governmental
studies) dalam merancang dan mengimplementasikan konsep portal e-
government di Indonesia.
2. Memberikan landasan konseptual dan kerangka kerja untuk pengembangan e-
government Indonesia dan menjadikan acuan evaluasi implementasi e-
government yang telah ada.
3. Pengembangan komunitas berbasis pengetahuan dan berbasis informasi untuk
mempercepat akselerasi perkembangan e-government.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi, Konsep, dan Riset E-Government


Terjadinya revolusi digital terutama dengan keberadaan Internet yang
perkembangannya sangat pesat mengakibatkan suatu pemerintahan harus dapat
beradaptasi dengan baik. Pemerintah yang beradaptasi dengan baik dan
menerapkan berbagai aspek teknologi informasi (TI) dalam melaksanakan fungsi-
fungsinya disebut pemerintah yang berbasis elektronik (electronic-government, e-
government).
Berbagai definisi e-government dikeluarkan oleh berbagai lembaga dan
institusi pemerintahan. Salah satu pernyataan yang cukup baik untuk
mendefinisikan e-government dikeluarkan oleh World Bank (2001):
E-Government refers to the use by government agencies of information
technologies (such as Wide Area Networks, the Internet, and mobile
computing) that have the (1) ability to transform relations with citizens,
businesses, and other arms of government. These technologies can serve
a variety of different ends: (2) better delivery of government services to
citizens, improved interactions with business and industry, (3) citizen
empowerment through access to information, or more (4) efficient
government management. The resulting benefits can be less corruption,
increased transparency, greater convenience, revenue growth, and/or cost
reductions.

Keempat poin di atas memerlukan kajian teoritis tentang tata


pemerintahan. Sementara itu hasil yang diharapkan dari e-government dinyatakan
dalam kalimat terakhir, "The resulting benefits…", diartikan "Keuntungan yang
didapat adalah menjadi berkurangnya korupsi, meningkatkan transparansi,
kemudahan yang semakin bertambah, peningkatan pendapatan, dan/atau
mengurangi ongkos".
Beberapa definisi lain, dengan sudut pandang dan kepentingan yang
berbeda-beda dinyatakan di dalam Tambouris et al. (2001) mulai dari “e-business
of the state”, pelayanan kepada penduduk dan rekayasa ulang (re-engineering)
5

memanfaatkan teknologi, atau usaha pemenuhan kebutuhan dengan


memanfaatkan Internet.
Sementara itu, terkait dengan administrasi publik, Perserikatan Bangsa-
Bangs (PBB) mendefinisikan e-government sebagai: memanfaatkan internet dan
world-wide-web untuk mengirimkan informasi dan layanan pemerintahan kepada
masyarakat (UN-DPEPA 2002). Dari definisi tersebut terlihat bahwa e-
government terkait tidak hanya masalah informasi pemerintahan saja tetapi juga
berkaitan dengan tata pemerintahan yang berhubungan dengan layanan
(pelayanan) kepada masyarakat.
Di sini terlihat bahwa interpretasi tentang e-government menjadi luas dan
menyebar (Wimmer 2001). Di satu sisi e-government dapat dilihat sebagai suatu
visi dan disiplin pengarah untuk seluruh sektor administrasi dan pemerintahan.
Sementara itu, ketika melaksanakan proyek-proyek e-government, harus dilihat
keberadaan dua wilayah: e-government dalam skala besar dan dalam skala kecil.
Untuk yang pertama, e-government adalah seluruh kegiatan pemerintahan dan
adminstrasi termasuk e-democracy, e-voting, e-administration, e-assistance, e-
justice, bahkan e-healthcare atau e-education. Sementara dalam skala kecil, e-
government adalah implementasi proses administrasi lokal dalam domain e-
administration.
Beberapa harapan yang muncul dari revolusi digital adalah potensinya
untuk menguatkan demokrasi dan membuat pemerintah lebih responsif
terhadap kebutuhan penduduk. E-government adalah penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi untuk mentransformasi pemerintahan menjadi lebih
mudah diakses, efektif dan akuntabilitasnya terjaga (CDT 2005).
Dinyatakan juga bahwa e-government bukan sekadar masalah memberikan
komputer kepada petugas pemerintahan atau mengotomatisasi praktek-praktek
terdahulu. Walaupun memang kedua hal tersebut dapat memberikan tingkat
efektivitas yang lebih besar dalam pemerintahan dan mempromosikan partisipasi
masyarakat. Memfokuskan hanya kepada solusi teknologi tidak akan mengubah
mental dari birokrat yang akan melihat masyarakat hanya sebagai pengguna jasa
pemerintahan dan tidak sebagai anggota pembuat keputusan. Di sini, e-
government meningkatkan utilitas teknologi untuk menghasilkan reformasi
6

dengan mengembangkan transparansi, menghilangkan jarak dan berbagai


perbedaan, dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses politik
yang berpengaruh pada kehidupan mereka.
Disadari bahwa e-government harus dilihat sebagai satu kesatuan
terintegrasi dari keinginan politik, prosedur organisasi, isi informasi, dan
teknologi komunikasi dan informasi (Gouscos et al. 2001). Diakui juga bahwa
keberadaan e-government ini memang masih pada tahap perkembangan awal
sehingga diperlukan suatu kerangka kerja (framework) yang memperlihatkan
bagaimana peran pemerintah dan hubungannya dengan aktor lain dalam
pembangunan. Beberapa hal yang menjadi pertanyaan dalam
mengimplementasikan e-government ini coba dijawab dalam WGEGDW (2002).
Beberapa riset lebih jauh lagi mencoba memberikan masukan untuk
kegiatan e-government dengan mencari tahu apa yang diinginkan masyarakat
dari e-government seperti yang dilakukan di Amerika Serikat (Cook 2000). Hal
ini dilakukan karena disadari bahwa e-government, pada intinya, adalah
bagaimana mengubah cara orang dan kalangan bisnis berinteraksi dengan
pemerintahan. Dengan demikian, menjadi sesuatu yang sangat masuk akal untuk
mengetahui apa yang diinginkan masyarakat, diharapkan, tidak diinginkan, dan
hal-hal yang dikhawatirkan. Dari studi-studi tersebut diharapkan bila diperlukan
akan ada perubahan pada aturan tata pemerintahan yang selama ini berlaku
dengan mengadopsi keinginan masyarakat. Walau memang disadari bahwa proses
ini tidak bisa diartikan bahwa konsep dan implementasi e-government diserahkan
sepenuhnya pada pandangan masyarakat karena diperlukan sebuah tolak ukur
bersama dari sisi aturan, proses dan hasil akhir.
Banyak negara mulai mencoba mengadaptasi perkembangan Internet
dengan mengimplementasikan sistem yang diyakininya merupakan bentuk dari e-
government. Amerika Serikat, salah satu negara paling maju dalam pemanfaatan
TI, bahkan menganggap bahwa e-government merupakan perbatasan berikutnya
(next frontier) yang harus dijelajahi dalam menggunakan Internet dan memiliki
potensi terbesar untuk merevolusi penyelenggaraan pemerintahan dan
merevitalisasi demokrasi (CEG 2000). Kemudian untuk lebih mengarahkan dan
mengintegrasikan berbagai sistem informasi dan layanan pemerintahan
7

pendukung e-government serta mengidentifikasi prioritas tindakan yang dapat


menciptakan peningkatan strategis di pemerintahan dan mengatur transformasi
pemerintah sesuai kebutuhan penduduk, dibentuk Satuan Kerja (Task Force) E-
Government pada tahun 2001 (OMB 2002).

2.2 E-Government sebagai Revitalisasi Pemerintahan Konvensional


Ndraha (2002) menjelaskan asal kata pemerintahan. Pengganti kata benda
pemerintah dan pemerintahan di dalam kamus adalah government. Kata kerjanya
dalam bahasa Inggris adalah govern (memerintah) yang berasal dari kata Latin
gubernare atau bahasa Gerika (Greek atau Yunani) kybernan, artinya
mengemudikan (sebuah kapal). Jadi ”memerintah” di sini berarti mengemudikan.
Kata benda lain sebagai turunan dari kata kerja govern adalah governance (Latin
gubernantia), menunjukkan metode atau sistem pengemudian atau manajemen
organisasi.
Kata kerja govern digunakan di lapangan politik, kata bendanya menjadi
government. Governance lebih sebagai gejala sosial, sedangkan government,
gejala politik. Dewasa ini ada kecenderungan untuk mengembalikan makna
pemerintahan dari government ke governance (yang lebih luas), sekurang-
kurangnya menghidupkan kembali konsep governance disamping government.
Misalnya melalui konsep good governance. Secara umum, government identik
dengan governance.
Pemerintahan dalam perspektif ilmu pemerintahan di dalam Ndraha (2002)
didefinisikan sebagai proses pemenuhan kebutuhan manusia sebagai konsumer
(pengguna produk-produk pemerintahan) terhadap pelayanan publik dan
pelayanan civil. Badan yang berfungsi sebagai pengelola pemerintahan disebut
pemerintah. Di sini terjadi hubungan-pemerintahan yaitu hubungan antara
pemerintah dan yang-diperintah (konsumer dalam hal ini rakyat atau masyarakat).
Hubungan yang terjadi bersifat horisontal yang memungkinkan adanya kontrol
politik atau kekuasaan karena keberadaan pemerintah dan yang-diperintah
(masyarakat) yang sebenarnya adalah satu kesatuan. Suatu saat sebagai sovereign
(pemegang sovereignity atau kedaulatan atas, pemilik) negara,rakyat berada di
atas negara. Pada saat lain sebagai konsumer – dan negara sebagai produser – ia
8

sejajar dan berada pada posisi tawar (bargaining position) dengan negara.
Sementara pada posisi lain, sebagai warga negara, sebagai pembayar pajak, ia
tunduk pada (berada di bawah) negara. Di sinilah menyebabkan diperlukannya
suatu ilmu tata kenegaraan dan kepemerintahan yang bisa memberikan dasar yang
kuat untuk memahami proses-proses yang terjadi.
Sementara itu dalam perspektif administrasi negara/publik sebagai bagian
dari ilmu politik, pemerintahan adalah keseluruhan kerja yang dilakukan
pemerintah sebagai organisasi atau badan yang dibentuk dan diserahi tugas atau
kuasa (sehingga pemerintah disebut juga penguasa negara) untuk melaksanakan
tujuan didirikannya suatu negara dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan
dengan kepentingan negara (Salam 2002). Tujuan utama negara sendiri bersifat
abstrak-idiil, namun dapat dinyatakan secara umum adalah memajukan
kesejahteraan rakyatnya, melindungi rakyatnya, dan mencukupi kepentingan-
kepentingan rakyatnya yang lain. Tujuan negara sering disinonimkan dengan
fungsi negara. Tetapi dalam ilmu administrasi negara yang diperhatikan adalah
fungsi pemerintahan untuk mencapai tujuan negara1.
Salah satu fungsi yang dijalankan pemerintah adalah sebagai agent of
development, pelaksana pembangunan. Definisi pembangunan dinyatakan
Suradinata (1994), sebagai suatu usaha atau rangkaian kegiatan dalam
pertumbuhan dan perubahan yang berencana, dilaksanakan secara bertahap dan
sadar atas suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka
pembinaan suatu bangsa terutama meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan keamanan dan administrasi negara.
Dalam ilmu administrasi (negara) seperti dalam Sugandha (1989),
Suradinata (1994), dan Handayani (1996) dijelaskan tentang suatu sistem yang
kompleks yang mengatur jalannya pemerintahan dan pembangunan yang disebut
birokrasi. Birokrasi tumbuh karena kebutuhan proses kegiatan organisasi dan
lingkungan, serta merupakan alat paling efisien untuk organisasi besar dan
kompleks. Tetapi disadari bahwa keberadaan birokrasi yang semakin besar,
urusan yang berbelit-belit, dan ketidakjelasan tugas dan wewenang menyebabkan
9

birokrasi dapat menjadi ”mesin” yang ditakuti masyarakat. Di sini masyarakat


dapat menjadi apatis dan tingkat partisipasinya2 dalam pembangunan menurun.
Dalam suatu negara dengan kekuatan politik dan organisasi massa yang
kurang mampu menjalankan fungsi-fungsinya, maka apabila tidak ditunjang oleh
proses pengambilan keputusan dan pengontrolan pelaksanaan keputusan yang
baik, kekuasaan birokrasi itu akan semakin besar. Semakin besar kekuasaan
birokrasi, aparat birokrasi mungkin dapat leluasa mengendalikan lingkungan luar
birokrasi sesuai dengan persepsi yang dimiliki dan mengokohkan kedudukannya
dalam tatanan organisasi pemerintahan. Secara teoritis, keadaan ini mencerminkan
kegagalan untuk mewujudkan ide demokrasi dan menutup keterbukaannya kepada
masyarakat.
Birokrasi sebagai suatu sistem organisasi pemerintahan memiliki berbagai
sub-sistem yang saling berkaitan, saling mendukung dan menentukan, sehingga
dapat membentuk suatu totalitas komponen yang terpadu dalam suatu sistem
tersebut. Suradinata (1994) menyatakan bahwa pemahaman tentang birokrasi
sebagai organisasi, mempunyai implikasi yang lebih luas daripada cakupan
birokrasi secara normal. Organisasi dipandang sebagai suatu sistem dimana
masukannya berupa sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber
lainnya. Informasi dapat dijadikan dasar untuk rencana kegiatan atau tujuan.
Dalam proses organisasi itu melibatkan aspek manusia, sarana dan prasarana,
koordinasi, pengawasan, kekuasaan dan kebijaksanaan. Aspek-aspek tersebut
merupakan sub sistem, yang dapat dibagi lagi menjadi sub-sub sistem yang
keseluruhannya merupakan sistem organisasi.
Proses organisasi yang merupakan sistem deterministik memiliki sub
sistem dan interrelasi yang menunjukkan perilaku yang dapat diramalkan sehingga
selanjutnya ditransformasi pada keluaran sebagai hasil yang diharapkan berupa
benda atau jasa. Dalam sistem ini, keluaran dikembalikan sebagai masukan untuk
umpan balik untuk mendapatkan proses yang lebih baik. Gambaran pemodelan
sistem untuk sebuah organisasi diperlihatkan pada Gambar 1.

1
Tujuan negara dan fungsi negara dari berbagai pandangan dapat dilihat di Salam 2002,
sementara tugas pemerintah sekaligus fungsi negara dapat dilihat di Sabeni & Gozali
1993.
2
Lihat kata kunci partisipasi yang menjadi sangat penting dalam konteks e-government.
10

masukan proses keluaran

Sumber daya ORGANISASI Hasil yang


dan informasi - manusia diharapkan:
- sarana dan Jasa dan
prasarana barang
- kekuasaan
- koordinasi
- pengawasan
- kebijaksana
an

Umpan balik

Lingkungan dalam organisasi

Lingkungan masyarakat dan alam

Gambar 1 Pemodelan proses sebagai sebuah sistem untuk sebuah


organisasi (Suradinata 1994).

Dalam proses organisasi terdapat pengaruh lingkungan yang selalu harus


diperhitungkan. Pengaruh ini acapkali berhubungan dengan pekerjaan dalam
proses organisasi. Jadi, selain pengaruh dalam organisasi terdapat pengaruh lain
yaitu lingkungan masyarakat dan alam. Di dalam sistem administrasi/birokrasi
negara diperjelas bahwa masukan untuk proses politik adalah: 1) (informasi)
kebutuhan masyarakat dan negara, 2) sumber daya manusia dan alam, dan 3)
peran serta masyarakat. Sementara hasil dari proses atau keluaran adalah
pengambilan keputusan dan kebijaksanaan pembangunan.
Di sinilah kata kunci informasi dan peran serta masyarakat berpengaruh
dalam mengembangkan administrasi/birokrasi negara yang efektif dan efisien dan
proses pengambilan keputusan yang lebih baik (lihat Osborne 1996). Siagian
(2003) menyatakan pentingnya peranan informasi dalam kehidupan modern
dewasa ini sehingga masyarakat yang mengolah informasi secara ”tradisional” –
dalam arti tidak menggunakan sarana bermuatan teknologi tinggi – disebut
11

masyarakat prainformasional3 untuk kata lain masyarakat yang belum maju.


Sebaliknya masyarakat yang mengolah berbagai komponen penanganan informasi
dengan memanfaatkan kemajuan dan teknologi informasi disebut sebagai
masyarakat informasional. Hal yang sama dapat dinyatakan untuk pemerintahan
informasional.
Beberapa ciri masyarakat informasional yang cukup penting adalah jumlah
informasi yang melimpah, transmisi informasi yang cepat, lingkup informasi yang
luas, biaya pengadaan murah, mobilitas informasi, jangkauan informasi terbuka,
cara penyampaian informasi lewat banyak media, unit penanganan informasi
terutama menggunakan mesin, dan akses informasi yang luas.
Pertanyaan yang lebih muncul, apakah masyarakat (dan juga
pemerintahan) yang informasional berarti telah menerapkan e-government?
Bila konsep e-government seperti yang dinyatakan pada awal bab ini
kemudian diikuti sebagai acuan, maka harus dilihat dulu bagaimana proses
pengolahan informasi tersebut berpengaruh dalam kinerja pemerintahan serta
mengubah proses layanan kepada masyarakat. Bila proses informasional tadi
hanya bersifat otomatisasi proses-proses di dalam pemerintahan tetapi tidak
memberikan transparansi pada proses administrasi negara dan tidak membuat
masyarakat lebih terlibat dalam proses pemerintahan, maka e-government tidak
terlaksana.
Sebaliknya bila kita lihat bahwa e-government merupakan suatu proses
antara, maka proses ini harus didahului oleh sebuah proses pemerintahan
informasional. Di sini, karena syarat penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi adalah syarat utama terciptanya suatu e-government, maka proses
informasional mutlak harus terjadi lebih dulu.
Dalam (OMB 2002) dinyatakan bahwa e-government memberikan banyak
kesempatan untuk meningkatkan kualitas layanan untuk masyarakat. Masyarakat
seharusnya bisa memperoleh layanan atau informasi tertentu dalam waktu menit
atau jam, berbanding standar saat ini dalam hari atau minggu. Masyarakat,
kelompok bisnis dan aparat pemerintah lokal atau nasional seharusnya dapat

3
Seperti kata prasejarah yang digunakan untuk menyatakan suatu masa yang tidak
ditemukan catatan-catatan tertulis (sebagai bentuk adanya peradaban maju) yang
12

mengisi berbagai laporan-laporan tanpa harus menyewa akuntan atau pengacara.


Pegawai pemerintahan sendiri seharusnya juga dapat mengerjakan pekerjaannya
lebih mudah, efisien dan efektif seperti rekan-rekannya di dunia komersil.
Sementara itu Adam et al. (2004) dalam laporan pembentukan divisi e-
government di State of New Jersey (Amerika Serikat) menyatakan bahwa tujuan
dari inisiatif ini adalah untuk mendefinisikan ulang cara bagaimana pemerintah,
masyarakat, dan kalangan bisnis bertukar informasi, barang, dan layanan dengan
menggeser (shifting) paradigma layanan pemerintahan di New Jersey dari sistem
yang membutuhkan banyak pekerja (labour-intensive) dan pengiriman berfokus
pada institusi (agency-focused delivery) menjadi sistem yang sifatnya tanpa
perantara (immediacy) dan terpadu (cohesiveness) tanpa batasan waktu dan jarak.
Salah satu bagian integral dari inisiatif ini adalah mengembangkan sebuah portal
e-government yang berpusat pada manusia (human-centered) yang efektif dan
efisien untuk mendukung perusahaan skala kecil dan menengah di New Jersey
sehingga membantu perkembangan bisnis baru dan memfasilitasi hubungan
interaktif jangka panjang yang efektif di antara bisnis-bisnis ini.

2.3 Portal Pemerintahan


Istilah portal yang umum kita kenal merujuk kepada palang pintu
perintang jalan atau pembatas kendaraan sehingga hanya kendaraan dengan tinggi
atau ukuran tertentu saja yang dapat melewati jalan tersebut. Di dunia Internet,
portal malah berarti sebaliknya sebagai jalan masuk atau pintu gerbang menuju ke
berbagai lokasi informasi yang jumlahnya sangat banyak. Portal kemudian
menjadi supersitus tempat orang bisa mengelola informasi yang unmanageable,
karena begitu luasnya lautan informasi.
Webopedia4, situs ensiklopedia di Internet, mendefinisikan portal (Web)
sebagai situs Web yang menawarkan resource (sumber daya) dan jasa yang luas
seperti e-mail, forum, search engine, direktori dan mal online. Dengan bahasa
yang sedikit berbeda, Wikipedia5, situs ensiklopedia lain, menyatakan portal
(Web) adalah situs di World Wide Web yang secara umum menyediakan

menyatakan terjadinya suatu peristiwa sejarah.


4
www.webopedia.com
13

kemampuan personalisasi untuk pengunjungnya. Web portal didesain untuk


menggunakan aplikasi terdistribusi, beberapa jenis middleware dan hardware
yang berbeda untuk memberikan layanan untuk sejumlah sumber yang berbeda.
Bila search engine (dan direktori) hanya menawarkan jasa pencarian
informasi dengan membuat suatu sistem pencarian yang memungkinkan
diklasifikasikannya informasi-informasi tersebut berdasar kesamaan dan
kekhususannya, maka portal menambahkannya dengan content (isi), shopping
service, dan aplikasi perangkat lunak seperti e-mail, kalender serta perbankan.
Beberapa portal malah membuat layanan yang lebih spesifik untuk komunitas
tertentu seperti portal khusus untuk wanita, olahraga, wisata, dan sebagainya.
Beberapa portal yang paling sukses di dunia adalah Yahoo, AOL,
Microsoft, dan Netscape. Kebanyakan portal tersebut bermula dari sebuah search
engine yang mengumpulkan berbagai alamat situs-situs dan kemudian
mengelompokkannya, sehingga berguna bagi mereka yang membutuhkan
informasi tertentu. Berdasarkan sifat ini, portal dapat dilihat juga sebagai sebuah
direktori karena mengklasifikasikan informasi-informasi yang ada berdasarkan
topik tertentu (Barforoush et al. 2002).
Portal merupakan produk global di Internet, dan masih tersedia banyak
celah dan peluang untuk membuat portal-portal yang lebih lokal dan memiliki
kekhususan untuk bidang tertentu. Bahkan portal atau search engine yang besar
pun dapat menjadi tidak efektif, ketika kita menginginkan informasi yang spesifik,
justru karena terlalu banyaknya informasi yang dapat disediakannya (Beal 2004
dan Mills 2004).
Di sinilah kemudian muncul kebutuhan untuk portal yang bersifat khusus
atau spesifik. Portal jenis ini biasanya melakukan pencarian informasi di web
dengan suatu metode yang terfokus. Sebagai suatu portal, suatu situs harus dapat
menampilkan berbagai informasi atau layanan yang ditujukan untuk maksud
tertentu misalnya wisata, informasi buku, atau portal game. Di sini selain
keberadaan informasi spesifik sesuai dengan tema portal, pengunjung harus
dimungkinkan melakukan interaksi termasuk melakukan pembelian peralatan atau
memesan tiket perjalanan bila disediakan oleh portal tersebut.

5
www.wikipedia.org
14

Portal pemerintahan termasuk salah satu jenis portal khusus. Portal ini
merupakan titik akses tunggal terstruktur untuk informasi dan layanan yang
disediakan oleh badan atau institusi pemerintahan lewat website masing-masing.
Portal pemerintahan seharusnya merupakan cara termudah untuk mendapatkan
informasi dan layanan pemerintahan dari satu tempat, tanpa harus mengetahui
bagaimana pemerintah (government) terstruktur dan situs mana yang harus
digunakan (lihat Tambouris et al. 2001).
Wimmer 2001 memberikan sebuah gambaran arsitektur dari eGOV,
sebuah proyek yang didanai oleh European Community yang dimulai pada Juni
2001, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

USER
USER
USER

INTERNET UMTS Network

GovML Filter
Portal

Local SR
Data W

SCE Central Government

GovML
GovML

INTERNET

GovML
GovML
GovML Filter GovML Filter

Local SR Local SR
Data W Data W

SCE Public SCE Public


Authority Authority

Keterangan: SCE = Service Creation Environment


SR = Service Repository
GovML = Government Markup Language
Gambar 2 Arsitektur untuk eGOV online one-stop government portal
(Wimmer 2001)
15

Beberapa tujuan teknis pengembangan eGOV termasuk spesifikasi dan


pengembangan:
(1) generasi berikutnya dari online one-stop governmental portal dan arsitektur
jaringan pendukungnya. Fitur portal termasuk di dalamnya akses lewat
berbagai peralatan termasuk WAP, personalisasi, kustomisasi, multi-lingual,
dukungan untuk layanan push dan penanda digital, dll.
(2) service repository (SR), sebagai suatu peningkatan dari data/information
repository, adalah sumber data yang mengandung interpretasi dari layanan
online dalam terminologi data dan informasi (disesuaikan dengan kejadian
nyata dan proses pemerintahan yang sesuai), sementara service creation
environment (SCE) adalah framework (koleksi dari tool-tool) yang berfungsi
sebagai front end dari SR.
(3) sebuah Governmental Mark-up Language menjadi perekat portal dan seluruh
pelaksana kegiatan publik. Diimplementasikan sebagai sebuah pengembangan
dari XML yang menjadi standar terbuka untuk pertukaran data dan informasi
secara horisontal (antar badan dalam satu pemerintahan lokal) dan vertikal
(seperti kota dan provinsi)
Untuk pandangan secara logis dari arsitektur sistem eGOV dinyatakan
dalam Tambouris et al. 2001b seperti pada Gambar 3.

Logical view of system architecture


eGOV Portal
e G O V P la tfo rm

content combining G ovM L vocabulary

Service management Content management

Databases for service metadata and schema Database for content metadata
URI

W SD L
N etw ork architecture
Service Interface Service Interface Service Interface Service Interface

Services
Service Repository Content management

Gambar 3 Pandangan logis dari arsitektur sistem eGOV (Tambouris et al. 2001b)
16

Sementara definisi, petunjuk, dan standar untuk portal pemerintahan coba


ditetapkan kalangan pemerintahan atau institusi terkait, sejumlah perusahaan
mencoba memberikan solusi riil berdasarkan platform yang mereka tetapkan.
Solusi diberikan berdasar kemampuan teknologi yang memang dikembangkan dan
telah ada sebagai kekuatan dari perusahaan-perusahaan tersebut selama ini. Dalam
Accenture 2003, diberikan solusi platform yang dikembangkan perusahaan
konsultan ini bekerja sama dengan Microsoft dan Intel (Gambar 4). Pendekatan
pada sistem yang ditawarkan tetap berdasarkan pola pikir bahwa portal
pemerintahan harus memberikan satu titik tunggal ke seluruh layanan
pemerintahan sehingga memudahkan akses oleh masyarakat.
Secara teknis diberikan beberapa elemen dasar dari infrastruktur portal
yaitu:
- e-mail: memberikan setiap pengguna portal sebuah account pribadi untuk
berhubungan dengan administrasi secara pribadi.
- Manajemen komunitas: memberikan content dan aplikasi (chat) untuk
masyarakat dengan kebutuhan dan preferensi yang sama, mempromosikan
komunikasi di antara masyarakat secara global atau yang mempunyai minat
sama.
- Personalisasi: mengatur dan melacak setiap pengguna portal dan preferensinya,
seperti juga perlakuan khusus yang diberikan untuk setiap pengguna.
- Pencarian (search): memberikan sebuah search engine untuk layanan-layanan
lain agar dapat memfasilitasi tranparansi pada organisasi pemerintahan publik.
- Kolaborasi: memberikan cara untuk mengembangkan dan berbagi ide dan
fungsi pada departemen-departemen atau badan-badan yang berbeda, seperti
juga di antara pengguna portal.
- Content yang bernilai tambah: laporan cuaca, berita-berita lokal, lalu lintas, dll.
17

Gambar 4 Gambaran solusi fungsional bisnis pengantar layanan


e-government (Accenture 2003).

Portal access channel, ditampilkan di homepage, adalah titik masuk


utama. Portal harus mampu diakses dengan menggunakan berbagai saluran
berbeda sehingga diperlukan sebuah infrastruktur bersama, mampu untuk
mengirimkan layanan dan memberikan isi portal sesuai dengan saluran akses.
Vertical services adalah substansi dan nilai utama dari portal, dan merujuk
kepada siklus hidup masyarakat dan bisnis. Fokus paling sederhana adalah
berorientasi pada fungsi-fungsi tiap departemen, badan, administrasi lokal, dan
layanan yang disediakan pihak ketiga. Model vertical services ini bagaimana pun
tidak merefleksikan kemauan dan kebutuhan publik. Fungsi-fungsi ini kemudian
harus dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan publik, seperti merencanakan
bisnis baru atau mempunyai anak. Walaupun pada kebanyakan layanan, transaksi
terjadi di sistem back office, hal ini tetap harus berjalan dalam cara yang
memudahkan masyarakat.
Fungsi dan layanan umum digunakan secara berulang dalam solusi yang
ada sehingga memberikan kemudahan bagi pengguna. Contohnya dalam proses
"pembayaran", dapat digunakan lebih dari satu layanan. Sementara itu, beberapa
layanan umum dapat diserahkan pemrosesannya pada pihak ketiga seperti proses
"pembayaran" pada institusi perbankan, sehingga memungkinkan pemerintah
18

memfokuskan pada tanggung jawab utama, mendukung layanan dan


meningkatkannya.
Beberapa fungsi lain seperti integrator beroperasi untuk menangani proses
pertukaran informasi, dokumen dan pesan di antara layanan portal dan sistem-
sistem antara institusi. Sementara itu transactional system adalah basis mendasar
dari platform, karena proses administrasi dan operasional setiap layanan
dijalankan di sini.
Solusi di atas merupakan solusi yang rumit dan kompleks yang
membutuhkan kesatuan pada sistem fungsional sebuah pemerintahan dengan
pembiayaan yang tinggi dari sisi sistem (perangkat keras dan lunak) dan proses
berjalan. Solusi ini telah dijalankan di Open Administration of Catalunya,
Spanyol, dan merupakan salah satu proyek transformasi terbesar berbasiskan TI
terkini. Proses ini melibatkan 6 juta pengguna sistem, 5000 layanan dihasilkan
(informasi, interaksi, transaksi), 500 badan pemerintahan, 2000 pegawai
pemerintahan, 50 back-office terintegrasi.
Klasifikasi informasi dan layanan dalam sebuah portal pemerintahan
biasanya tersusun berdasar jenis atau tipe sektor, contohnya, kesehatan,
pendidikan, industri. Beberapa juga diorganisasikan berdasar tipe layanan, sebagai
contoh masalah registrasi dan lisensi (surat ijin), atau pemesanan. Portal juga
harus memiliki kemampuan pencarian dan link untuk informasi dan layanan
online maupun offline untuk badan-badan pemerintahan.
Kemudahan pencarian informasi juga harus menjadi perhatian tersendiri
dimana diperlukan suatu sistem klasifikasi yang konsisten dari setiap informasi
yang disediakan setiap badan. Hasil dari sistem ini adalah sebuah katalog
terintegrasi dari informasi yang dapat diperoleh di Internet. Contohnya, bila kita
menginginkan informasi tentang “perijinan”, maka portal dapat memberikan
pilihan seperti perijinan perdagangan (usaha), perijinan bangunan (IMB), atau
perijinan kendaraan (SIM atau STNK).
Selain hal tersebut, perbedaan dalam mendeskripsikan suatu hal yang sama
antar lembaga pemerintahan dan antara pemerintah dan pengguna harus juga
dapat ditangani oleh portal e-government. Hal ini terjadi mengingat berbagai hal
dan kewenangan lembaga pemerintahan yang berbeda sementara kebutuhan
19

administrasi dan kebutuhan masyarakat sering menyebabkan diperlukannya


interaksi dengan lebih dari satu lembaga pemerintahan yang berwenang.
Untuk layanan online sendiri, West (2002) mendefinisikan suatu fitur
sebagai layanan online bila seluruh transaksi dapat dijalankan secara online. Bila
masyarakat harus mencetak formulir terlebih dahulu dan mengirimkannya ke
suatu kantor untuk mendapatkan layanan, hal ini tidak dinyatakan sebagai layanan
(online) karena tidak dapat dieksekusi secara online. Basis data yang datanya
dapat ditelusuri (searchable database) dinyatakan sebagai sebuah layanan hanya
jika di dalamnya termasuk mengakses informasi yang menghasilkan tanggapan
layanan pemerintahan yang spesifik. Layanan (online) yang paling sering ditemui
adalah memesan publikasi, diikuti dengan pemesanan wisata, pencarian dan
aplikasi pekerjaan, aplikasi paspor, dan perpanjangan surat ijin kendaraan. Dari
penelitian yang dilakukan dengan mengunjungi berbagai situs di seluruh dunia,
hanya sekitar 12 persen yang memberikan layanan yang dijalankan secara online,
meningkat 8 persen dari tahun 20016.
Bila proses eksekusi secara online dapat dijalankan, layanan akan
memberikan keuntungan bagi pemerintah dan konstituennya. Dalam jangka
panjang, layanan sejenis ini mempunyai potensi untuk mengurangi biaya
pemrosesan dan membuat layanan lebih luas terakses untuk masyarakat umum,
karena tidak perlu lagi mendatangi, menulis, atau menghubungi suatu kantor
untuk meminta suatu layanan. Semakin banyak layanan tersedia online, e-
government akan mengubah hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
Kebutuhan akan terpadunya pemberian informasi dan layanan e-
government coba dipenuhi dengan memberikan satu pintu gerbang aplikasi yang
diterapkan beberapa negara. Di bulan September 2000, Amerika Serikat
meluncurkan “FirstGov”, sebuah portal web yang mengkonsolidasikan akses ke
27 juta halaman web pemerintahan federal dari sekitar 20.000 situs-situs web
pemerintah. Portal ini didesain untuk memudahkan akses informasi dan layanan
dari pemerintah, tanpa perlu mengetahui badan-badan pemerintahan yang terlibat.
Diadakannya satu gerbang informasi pemerintahan ini dilakukan oleh tim
terpadu yang dikoordinasikan langsung di bawah suatu unit kerja khusus yang

6
Lihat lampiran 1.
20

bertanggung jawab langsung kepada Presiden Amerika Serikat (waktu itu Bill
Clinton). Isu Internet pun (lebih spesifik lagi masalah akses broadband atau akses
pita lebar) juga sempat menjadi salah satu tema dalam kampanye kepresidenan di
Amerika Serikat tahun 2004 lalu.

2.4 Open Source untuk Inisiatif Teknologi


Masalah lisensi merupakan hal utama yang menjadi perhatian bagi banyak
negara/pemerintahan untuk mengkampanyekan penggunaan program-program
open source. Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang sudah diakui secara
internasional menyebabkan banyak negara harus lebih memperhatikan masalah
penggunaan program-program berlisensi (dengan kata lain harus membayar) bila
tidak ingin disisihkan dari pergaulan global. Walaupun pemakai program tanpa
lisensi ini didominasi terutama oleh masyarakat kebanyakan, tetapi merebaknya
penggunaan program aplikasi tanpa lisensi ini dianggap sebagai satu bukti
kekurang tegasan pemerintahan dalam menangani kasus pembajakan perangkat
lunak.
Perangkat lunak open source (open source software) dan/atau perangkat
lunak bebas (free software), adalah program-program yang lisensinya memberi
pengguna suatu kebebasan untuk menjalankan program untuk segala macam
kepentingan, untuk mempelajarinya dan memodifikasi program, dan untuk
mendistribusi ulang kopi atau bahan asli atau program modifikasi tanpa harus
membayar royalti kepada pengembang sebelumnya (Wheeler 2003).
Dua hal ini - open source software dan free software - sebenarnya merujuk
kepada dua hal yang berbeda dalam filosofi dan ditangani oleh dua entitas yang
berbeda tetapi dapat dikatakan berada dalam kubu yang sama. “Open source
software” menekankan kepada keuntungan teknis dari perangkat lunak tersebut
(seperti reliabilitas dan keamanan yang lebih baik) ditangani oleh Open Source
Initiative yang dibentuk tahun 19987. Sementara itu, terminologi “free software”
yang lebih dulu muncul menekankan kepada kebebasan dari kontrol oleh orang

7
Lihat http://www.opensource.org/docs/definition.php.
21

lain dan/atau karena masalah isu etika, ditangani oleh Free Software Foundation
yang didirikan oleh Richard Stallman tahun 19858.
Dalam konteks yang umum, kedua terminologi ini dianggap sebagai satu
hal yang sama (Gacek et al. 2002). Lisensi OSS/FS yang paling terkenal adalah
General Public License (GPL); Seluruh perangkat lunak yang disebarkan dengan
GPL adalah OSS/FS, tetapi tidak semua OSS/FS menggunakan GPL9.
Open Source hampir tidak dapat dipisahkan dari Internet. Hal ini terjadi
karena dengan open source-lah Internet dapat berkembang dan Internet-lah
medium utama publikasi dan saluran kolaborasi kegiatan pengembangan open
source saat ini. Saat ini dua situs utama untuk pegembangan aplikasi-aplikasi
berbasis open source adalah www.sourceforge.net dan www.freshmeat.com.
Salah satu aplikasi yang menghidupkan Internet adalah perangkat lunak
Web Server. Di sini aplikasi open source Apache menjadi tulang punggung utama
sistem Internet dengan menjadi Web Server terbanyak10 dipakai di Internet.
Aplikasi Web Server Apache juga berjalan terutama pada sistem operasi open
source Linux, walau banyak juga sistem Windows yang dapat menjalankannya
dengan baik.
Sementara itu aplikasi database terbanyak dimanfaatkan untuk
menciptakan sistem informasi situs dinamis adalah MySQL mengalahkan sistem
database dari Oracle dan Microsoft. Memang dalam aplikasi perusahaan besar
masih banyak mengandalkan sistem basis data yang mahal dari Oracle, SAP,
Microsoft, tetapi kecenderungannya juga semakin mengecil. Untuk web hosting,
MySQL yang digunakan bersama-sama dengan Linux dan Apache terbukti
menjadi pilihan terbaik saat ini. Perbandingan antara program open source dan
program non open source serta perkembangannya dapat dilihat di Wheeler (2003).
Memang dari sisi biaya dan manajemen, pengembangan aplikasi open
source dapat dinyatakan sebagai generasi berikutnya dari proses pengembangan
produk baru karena merupakan bentuk proses yang berbeda dari bentuk

8
Lihat http://www.fsf.org/philosophy/free-sw.html.
9
Lisensi dan batasan open source dapat dilihat di www.opensource.org, sementara untuk
free software di www.fsf.org.
10
Menurut Netcraft Survey, market share dari Apache adalah 67,83% pada Januari 2004,
dan merupakan pemimpin pasar sejak 1996. Market share dari kompetitor terdekatnya,
Microsoft IIS, kurang dari 30%.
22

konvensional seperti dinyatakan Siedlock (2002). Pengembangan produk open


source dapat dinyatakan sebagai proses bisnis terdesentralisasi, paralel, dengan
biaya pengembangan dan koordinasi sangat rendah, dengan pembentukan
pengetahuan yang luas, berbagi, dan tersebar dengan proses pembelajaran paralel.
Di sini open source menjadi cara yang sangat efektif untuk mengembangkan
aplikasi sistem.
Beberapa masalah hukum yang berkaitan dengan OSS/FS menjadi
perhatian Fitzgerald & Basset (2003). Scacchi (2002) memberikan ulasan singkat
mengenai implikasi secara sosial, teknologi dan kebijakan publik dalam hal
pengembangan perangkat lunak open source. Sementara itu, Osorio (2002)
menganalisa penyebab pembajakan perangkat lunak dan efeknya terhadap pasar
perangkat lunak di 66 negara memperlihatkan bahwa kebutuhan perangkat lunak
lokal merupakan salah satu penyebab pembajakan. Dari sini dapat diambil
kesimpulan bahwa perangkat lunak open source yang dapat dimodifikasi dan
dilokalisasi hampir bisa dipastikan akan mengurangi pembajakan.
Di banyak negara maju, inisiatif penggunaan program-program open
source dihitung secara jelas dapat mengurangi secara signifikan biaya yang
dibutuhkan untuk implementasi sistem terkomputerisasi. Keterpaduan dalam
proyek open source dan penghargaan yang besar terhadap sistem lisensi
memungkinkan dihitungnya biaya keseluruhan secara terintegrasi. Hal ini terlihat
seperti di Amerika Serikat yang bahkan menyarankan pengembangan program
open source untuk high end computing (PITAC 2000). Laporan dari E-cology
Corporation (2003) mengenai open source di Kanada juga memberikan dukungan
dalam menggunakan open source di pemerintahan sebagai bagian dari
penghematan biaya. Fitzgerald & Kenny (2003) memperlihatkan bahwa
implementasi open source di rumah sakit Beamount, Irlandia, memberikan total
cost of ownership (TCO) yang diperkirakan 20 kali lebih rendah dari sistem
tertutup (non open source).

2.5 Open Source untuk E-Government


Memang open source tetap harus mendapatkan momentumnya sendiri
seperti pada model ekonomi yang dikembangkan Khalak (2000) yang menyatakan
23

open source tetap harus memberikan efek yang lebih dibandingkan perangkat
lunak komersil terutama untuk pasar yang besar. Hal yang sama harus berlaku
juga untuk aplikasi yang dikembangkan bagi inisatif e-government.
Hal yang berbeda dengan jelas ditemui di dalam pemanfaatan open source
di Indonesia. Belum ada studi yang jelas bagaimana perilaku pengguna sistem
lisensi. Di sisi lain, ketidakjelasan penghargaan bagi para pengembang perangkat
lunak menyebabkan perkembangan yang lambat dalam industri yang
mengandalkan kemampuan intelektual ini di Indonesia.
Perhitungan sederhana sebenarnya dapat dilakukan untuk memperlihatkan
adanya pengurangan biaya bila memanfaatkan aplikasi open source. Sebagai
contoh pemanfaatan dalam aplikasi standar sistem informasi, satu
provinsi/kabupaten/kota daerah otonom memiliki 20 kantor satuan kerja
(dinas/badan/lembaga), dengan masing-masing kantor memiliki 10 unit komputer,
maka dengan menggunakan program Microsoft Windows XP home edition
seharga sekitar 1,85 juta rupiah (198 US$11, dengan 1 US$= Rp. 9500,-),
dibutuhkan anggaran 10 x 20 x 1,85 juta = 370 juta rupiah.
Kemudian masing-masing unit masih harus dilengkapi dengan program
office, menggunakan Microsoft Office 2000 seharga 3,44 juta (362 US$12, dengan
1 US$= Rp. 9500,-), sehingga diperlukan tambahan 10 x 20 x 3,44 juta = 688 juta
rupiah. Jumlah keseluruhan, untuk sistem operasi dan office di
provinsi/kota/kabupaten kira-kira diperlukan 1.058 juta rupiah.
Bila jumlah ini hanya untuk satu kabupaten, dan ada 440 kabupaten serta
33 provinsi (termasuk Provinsi Sulawesi Barat yang baru dibentuk), maka total
biaya yang harus dikeluarkan negara adalah sekitar (1.058 juta x 472 =) 500.434
juta rupiah (sekitar 500 miliar atau setengah triliun). Jumlah ini tidak sedikit dan
belum dihitung jumlah komputer lain yang dipakai di tingkat kecamatan atau
desa. Dari hitung-hitungan ini saja jelas sebuah proyek open source untuk aplikasi
standar komputer di pemerintahan harus dikembangkan dan dipastikan akan dapat
mengurangi biaya yang dikeluarkan13. Tentunya ketika dikembangkan,

11
Bhinneka.com, 24/4/2005.
12
Bhinneka.com, 24/4/2005.
13
Perhatian pada pengembangan sistem operasi dan office open source untuk
pemerintahan terlihat dengan dikembangkannya WinBi (Windows Bahasa Indonesia) dan
24

dimodifikasi sesuai karakter pengguna di Indonesia, harus dipastikan juga aplikasi


tersebut diterima oleh instansi pemerintahan target pengguna.
Penggandaan dan pengiriman CD aplikasi dapat dipastikan tidak akan
sebesar biaya lisensi. Bila diperlukan 2 CD untuk berbagai aplikasi lengkap
sehingga satu daerah otonom diperlukan 40 CD, dan biaya satu CD 5 ribu rupiah
diperlukan biaya penggandaan total 200 ribu rupiah. Pengiriman paket ke daerah
tujuan rata-rata 50 ribu rupiah, total biaya per provinsi/kabupaten/kota adalah 250
ribu rupiah. Biaya keseluruhan untuk penggandaan dan pengiriman hanya (250
ribu x 473 =) 118,250 juta rupiah.
Jumlah ini masih sangat kecil dibanding nilai lisensi yang harus dibayar
bila menggunakan program non-open source. Untuk pengembangan aplikasi open
source sistem operasi dan office, tentu dibutuhkan biaya. Bila diambil nilainya 1%
saja dari biaya lisensi seperti hitungan awal, didapat nilai 5 miliar rupiah. Jumlah
ini lebih dari cukup untuk membentuk satu unit kerja dengan tugas memodifikasi
aplikasi open source yang sesuai termasuk mendistribusikannya. Berbagai
lembaga atau universitas pasti tidak menolak bila diberi dana ini untuk
membentuk tim dengan tugas tersebut14.
Perhitungan di atas masih belum menambahkan digunakannya sistem
server database yang saat ini merupakan kebutuhan de facto dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan dengan semakin banyaknya data tersimpan
dan beragamnya kebutuhan pengelolaan data. Dengan kebutuhan sistem
akuntansi dan pengelolaan berbagai informasi, dibutuhkan server database yang
andal. Bila menggunakan server SQL Server 7 dari Microsof, diperlukan biaya
lisensi mencapai 15 juta per 5 pengguna. Kenyataan membuktikan banyak sistem
informasi yang digunakan di dalam pemerintahan di Indonesia menggunakan
sistem server ini tanpa membayar lisensi yang sesuai. Padahal open source pun

Office berbasis Koffice oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi


(www.bppt.go.id). Sayang, inisiatif ini tidak dipromosikan secara lebih luas sehingga
gemanya kurang terdengar. Selain itu, penyebaran aplikasi juga lebih mengandalkan pada
inisiatif pengguna lewat pengambilan di Internet sehingga mengurangi minat untuk
memanfaatkannya.
14
Penulis sangat menyarankan digunakannya sistem kemitraan dengan lembaga riset
seperti di universitas atau institut untuk memberikan hasil yang sesuai harapan karena
inisiatif ini bila dikerjakan oleh aparat pemerintahan kemungkinan dapat mengurangi
25

telah menyediakan alternatif dengan MySQL dan PostgreSQL yang memiliki


kemampuan setara.
Pengembangan portal pemerintahan juga mendapatkan momentumnya
dengan aplikasi open source. Di awal kemunculan situs-situs pemerintahan (baik
pemerintah daerah atau pemerintah pusat), sering muncul berita bagaimana
proyek pembuatan situs tersebut adalah proyek yang berbiaya besar. Di sebuah
kabupaten di Yogyakarta, situs daerah pernah dihargai mencapai 2 miliar rupiah.
Isinya dibuat dengan program HTML biasa, tanpa database, sementara isi situs
hanya hal-hal yang umum saja. Isi situs seperti memindahkan isi brosur daerah ke
Internet. Hal yang sama banyak terjadi di beberapa daerah lain15. Dalam proyek-
proyek ini, porsi pembiayaan terbesar yang biasanya ditawarkan kontraktor adalah
dalam hal pembuatan sistem situs yang sepertinya menjadi sesuatu hal yang
sangat sulit.
Pada saat yang bersamaan, di Internet bermunculan aplikasi open source
content management system (CMS)16 yang dimaksudkan untuk memudahkan
seseorang membuat situs, dan meng-update isinya karena menggunakan database
sebagai back end-nya. PHP-Nuke dan fork-nya PostNuke merupakan salah satu
dari CMS yang paling banyak dipakai. Dengan CMS ini, memungkinkan updating
situs dilakukan secara online dan lebih mudah, sesuatu hal yang berbeda bila situs
dikembangkan dengan HTML biasa. Keberadaan CMS-CMS ini benar-benar
sangat terasa manfaatnya dari segi efektivitas dan efisiensi pengembangan situs
karena tampilan, isi dan sistem yang canggih dapat dihasilkan dalam waktu
singkat dan dengan biaya minimal17.

sumber daya yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas umum pemerintahan selain
masalah kompetensi keilmuan.
15
Sayang tidak ada dokumentasi yang cukup valid untuk melihat penyimpangan proyek-
proyek teknologi informasi terutama yang terkait dengan e-government seperti pembuatan
situs. Salah satu alasan adalah tidak terbukanya nilai biaya proyek (walaupun sebenarnya
APBD merupakan dokumen publik) dan sedikitnya kalangan profesional teknologi
informasi memberi perhatian pada pengembangan-pengembangan sistem informasi
pemerintahan terutama yang dilaksanakan di daerah.
16
Daftar CMS open source dapat dilihat di www.opensourcecms.com
17
Keberadaan dan kemudahan pemanfaatan aplikasi seperti PostNuke ini pun ternyata
pernah dimanfaatkan untuk mengajukan biaya implementasi yang tinggi, seperti yang
terjadi di salah satu kabupaten di Sumatera (www.mentawaionline.com) dengan anggaran
mencapai miliaran rupiah. Hal ini bisa terjadi salah satunya jelas karena tidak ada
26

Pemanfaatan CMS memungkinkan pemerintahan melakukan langkah awal


dari proyek e-government yaitu publishing informasi pemerintahan yang
disesuaikan dengan kemampuan sumberdaya manusia yang dimiliki. Porsi biaya
sistem situs di sini menjadi minimal dan dapat dialokasikan ke pencarian
informasi dan pembelajaran operator termasuk melakukan pembaharuan isi. Biaya
sebesar 50-100 juta menjadi sangat rasional sudah termasuk biaya untuk pencarian
informasi dan proses pembelajaran tersebut.
Melangkah lebih jauh lagi dalam implementasi e-government yang
memungkinkan integrasi layanan dalam sebuah sistem situs, banyak hal yang
dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi open source. Mengembangkan
sebuah open source dengan inisiatif terintegrasi dipimpin oleh sebuah badan
pemerintahan dapat memastikan biaya pengembangan aplikasi yang lebih murah.
Di sini, pengembangan bersama-sama memastikan bahwa aplikasi yang dibentuk
akan dikembangkan sebagai satu kesatuan sesuai dengan sudut pandang
pemerintah, sudut pandang masyarakat, dan sudut pandang pelaku bisnis terkait.
Hal yang berbeda ditemui bila sebuah aplikasi dikembangkan oleh perusahaan
tertentu yang akan menghasilkan aplikasi non-open source.
Selain itu masalah keamanan dapat ditangani bersama-sama karena source
code dari sistem yang tersedia bebas memungkinkan pengguna melakukan uji
implementasi dan audit teknologi serta menemukan bug-bug yang mungkin ada.
Standar keamanan sejenis akan memastikan penanganan masalah yang
berhubungan dengan isi dan sistem akan lebih mudah dilakukan. Untuk masalah
keamanan ini, bahkan sebuah institusi sekelas Departemen Pertahanan Amerika
Serikat (U.S. Department of Defense) yang terkenal atas standar keamanan yang
tinggi merekomendasikan banyak perangkat lunak free dan open source seperti
dapat dibaca dalam MITRE 2003.

informasi yang cukup yang diterima oleh aparat pemerintahan terkait mengenai
keberadaan sistem gratis yang memiliki kemampuan luar biasa ini.
BAB III
METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian


Mengingat masih barunya tema e-government ini di dunia pemerintahan
dan dunia penelitian terutama di Indonesia, maka proses awal penelitian
menggunakan metode kualitatif dengan melakukan pengumpulan informasi dan
studi literatur mengenai e-government. Informasi dikumpulkan secara online dan
offline. Informasi online didapatkan dengan mencari jurnal atau penelitian-
penelitian sejenis di Internet. Informasi offline dikumpulkan dari beberapa
majalah dan buku yang membahas mengenai e-government. Institusi sumber
utama informasi perkembangan e-government Indonesia adalah Kementerian
Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Lembaga Informasi Nasional (LIN).
Pada saat bersamaan, dikumpulkan berbagai informasi yang terkait dengan
pengimplementasian e-government di beberapa institusi pemerintahan di
Indonesia. Dilakukan analisa terhadap implementasi e-government dengan melihat
beberapa situs pemerintahan di Indonesia. Informasi yang berhubungan dengan TI
dan Internet di Indonesia didapatkan dari beberapa institusi terkait. Data-data dan
informasi yang telah dikumpulkan kemudian dikompilasi untuk mendapatkan
gambaran perkembangan kemajuan e-government di Indonesia.
Penelitian juga dilakukan untuk mencari solusi yang terbaik dari sistem
portal yang akan dikembangkan dengan melihat ke beberapa komunitas open
source. Di sini akan dilakukan pemetaan kebutuhan (requirements) untuk sebuah
pintu gerbang tunggal e-government Indonesia.
Setelah skala kebutuhan dan tingkat kemajuan pengembangan e-
government dapat dipetakan, maka penelitian melangkah lebih jauh dengan
mencoba menetapkan solusi terbaik untuk implementasi portal e-government di
Indonesia. Di sini fokus dari implementasi adalah memanfaatkan kemajuan
perkembangan aplikasi-aplikasi yang berbasiskan open source. Tentunya sebelum
menetapkan suatu aplikasi yang sesuai dengan tahapan tertentu implementasi e-
28

government, telah dilakukan suatu perbandingan kemampuan teknologi di antara


sistem-sistem open source yang tersedia.

3.2 Sistematika Penelitian dan Pembahasan


Secara umum penelitian dan pembahasan akan terbagi dalam tiga bagian
besar, (1) bagian yang berhubungan dengan pengamatan kondisi saat ini, (2)
bagian yang berhubungan dengan solusi dengan memberikan analisa kebutuhan,
konsep dan desain sistem, dan (3) bagian yang berhubungan dengan implementasi
sistem (termasuk testing dan evaluasi sistem). Bagian yang berhubungan dengan
pengamatan kondisi e-government Indonesia akan memfokuskan pada keberadaan
portal pemerintahan saat ini. Bagian solusi berbicara tentang kebutuhan dan fungsi
sistem portal. Bagian terakhir mencoba memberikan sebuah contoh implementasi
dan penerapan konsep ke dalam sistem portal di Internet.

3.3 Tahapan Proses Penelitian


Penelitian dilakukan bertahap dengan studi literatur dilakukan secara
intensif melihat perkembangan penelitian e-government, open source, dan
masalah temu kembali informasi. Kebutuhan sistem ditentukan dengan meneliti
terlebih dulu kuantitas dan kualitas informasi dan layanan dari situs-situs
pemerintahan di Indonesia. Studi yang sifatnya simulatif dan implementatif
kemudian dilaksananakan disesuaikan dengan kondisi kebutuhan aplikasi e-
government dalam institusi pemerintahan di Indonesia.

Tabel 1 Tahapan proses penelitian


Persiapan - Pengumpulan materi dan bahan Studi pustaka, online
- Penyusunan proposal dan offline
- Pengumpulan data awal penelitian
29

Pelaksanaan Penelitian awal dan kajian Online dan offline


teoritis
* diagnosa masalah dan penentuan
tujuan
* penentuan kebutuhan penelitian
* kajian e-government dengan
dasar ilmu pemerintahan
(governmental studies)
* pendefinisian model
Studi intensif Online
* mereview perkembangan (portal)
e-government Indonesia
* studi tentang open source
* studi tentang teknologi portal
Studi implementatif Online dan offline
* pemetaan kebutuhan portal e-
government dan kesesuaian solusi
open source
* penentuan solusi aplikasi open
source untuk implementasi portal
Pengembangan prototipe Offline
* penentuan kebutuhan perangkat
keras dan perangkat lunak
* pengembangan prototipe
Pengujian Online
* pengujian sistem dan evaluasi
* demonstrasi
Penyelesaian - Penyusunan laporan
- Dokumentasi
30

Proses penelitian di atas digambarkan dalam diagram alir pada Gambar 5.

MULAI

PEMBUATAN PROTOTIPE
PERSIAPAN * penentuan kebutuhan h/w & s/w
* pengembangan prototipe

- Pengumpulan materi & bahan


- Penyusunan proposal
- Pengumpulan data awal penelitian Tidak

Prototipe
offline berjalan
baik?
Proposal
disetujui? Ya

PELAKSANAAN Ya
PENGUJIAN ONLINE
PENELITIAN AWAL * pengujian sistem & evaluasi
* diagnosa masalah dan penentuan tujuan * demonstrasi
* penentuan tujuan penelitian
* pendefinisan model

PENYELESAIAN
STUDI INTENSIF
* mereview perkembangan (portal) e-gov PENYELESAIAN
Indonesia * penyusunan laporan
* studi open source * dokumentasi
* studi teknologi portal

STUDI IMPLEMENTATIF
* pemetaan kebutuhan portal e-gov dan SELESAI
kesesuaian solusi open source
* penentuan solusi aplikasi open source

Gambar 5 Diagram alir proses penelitian.

3.4 Pemodelan Sistem


Pemodelan sistem portal akan dilakukan setelah didapatkan tingkat
kebutuhan sistem portal pemerintahan. Di sini pengembangan sistem akan dibagi
dalam dua tahapan utama. Tahapan pertama adalah pengembangan content
management system untuk antarmuka portal. Tahapan kedua adalah integrasi dan
31

implementasi sistem informasi, layanan dan bagian lain yang diperlukan untuk
sebuah portal pemerintahan ke dalam sistem portal yang dibentuk.

3.5 Kerangka Pemikiran Sistem


Dalam tahapan implementasi sistem, akan coba diberikan suatu bentuk
ideal dari sistem portal pemerintahan dengan melihat skala kebutuhan dari sebuah
administrasi pemerintahan. Tingkatan pemerintahan yang diberikan adalah portal
provinsi untuk konsolidasi informasi pemerintahan kabupaten/kota dimana
administrasi dan layanan yang berhubungan langsung dengan masyarakat banyak
terjadi di tingkatan otonom ini sesuai dengan UU no. 22/1998 tentang otonomi
daerah yang memberikan penekanan pada provinsi/kabupaten/kota.
Dari sisi isi portal, dua hal penting harus tercakup di dalamnya yaitu
informasi dan layanan sebagai syarat interaksi dengan pengguna sistem. Kondisi
ideal diberikan dimana akses Internet dianggap sudah memungkinkan terjadinya
koneksi atau layanan online tanpa hambatan dari setiap sudut wilayah
pemerintahan provinsi/kabupaten/kota.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perkembangan E-Government di Indonesia


Dinamika pemerintahan di Indonesia sangat berpengaruh dalam
perkembangan e-government Indonesia. Proses politik dan ekonomi kenegaraan
memperlihatkan hubungan yang erat antara kemauan dalam bentuk konsep dan
implementasi di lapangan.
Perkembangan pemerintahan (daerah) yang lebih otonom, termasuk
dengan adanya reformasi yang dimulai pada tahun 1998 (saat yang hampir sama
dengan merebaknya penggunaan Internet di Indonesia), dengan dikeluarkannya
UU no. 22/1999 (yang kemudian diperbaharui dengan UU no. 32/2004)
menyebabkan terjadinya perubahan dalam kewenangan pemerintahan yang
ditangani oleh pemerintah pusat dan kewenangan yang ditangani oleh pemerintah
daerah (provinsi/kabupaten/kota). Dalam hal ini terjadi perpindahan kewenangan
yang sangat besar sehingga memberikan kekuasaan lebih luas kepada pemerintah
daerah untuk mengatur jalannya pemerintahan daerah.
Hal ini kemudian berpengaruh pada proses politik dan ekonomi
pembangunan daerah. Juga dalam hal implementasi konsep dan rencana-rencana
yang dikeluarkan oleh pemerintahan pusat. Konsep atau rencana-rencana yang
dikeluarkan oleh badan atau lembaga kenegaraan di tingkat pusat (apalagi yang
tidak memiliki kekuatan hukum yang tetap karena tidak termasuk dalam peraturan
perundang-undangan), dapat dengan mudah diabaikan oleh pemerintah di daerah
bila dianggap tidak sejalan dengan visi pembangunan di daerah atau bila dianggap
tidak memberikan keuntungan segera.
Istilah instansi vertikal dan instansi horisontal menjadi kabur karena
kewenangan yang besar pada eksekutif pimpinan daerah
(gubernur/walikota/bupati). Beberapa kasus yang sering dijadikan contoh
terutama terkait dengan kewenangan pengelolaan sumber daya alam seperti hutan
dan pertambangan karena menyangkut besaran penerimaan daerah. Selain itu
33

orientasi pada kegiatan yang bersifat proyek menimbulkan masalah dalam hal
pendanaan yang tidak transparan serta koordinasi antar instansi di dalam satu
pemerintah daerah dan koordinasi dengan instansi di tingkat yang lebih tinggi.
Termasuk di dalam hal ini adalah pengembangan berbagai perangkat
teknologi informasi dan komunikasi untuk e-government daerah. Padahal,
ketersediaan berbagai perangkat ini merupakan syarat utama yang harus
diciptakan untuk mencapai pendekatan layanan yang berorientasi pada masyarakat
karena otonomi mengharapkan adanya penguatan layanan dengan penekanan pada
pemerintah daerah.
Sebagai landasan pengembangan e-government di Indonesia telah
dikeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 3 tahun 2003 tentang
Kebijakan dan Strategi Pengembangan E-Government. Sementara itu instansi
terkait yang aktif dalam pengembangan e-government adalah Kementerian
Komunikasi dan Informasi (Kominfo17, sekarang telah berubah menjadi
Departemen Komunikasi dan Informasi), Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga
Informasi Nasional (LIN), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas), dan PT. Telkom.
Kominfo terlihat aktif dengan mengeluarkan 16 kebijakan operasional
seperti panduan infrastruktur portal, panduan manajemen dokumen elektronik,
panduan situs pemda, termasuk cetak biru aplikasi untuk pemda, serta
pembangunan kunci e-procurement18 (sistem manajemen pengadaan atau

17
Terkait perubahan politik negara dan kebijakan di masa lalu, terjadi ketidak jelasan
fungsi lembaga, wewenang dan tanggung jawabnya. Contoh paling jelas terkait dengan
teknologi informasi (termasuk pengembangan e-government Indonesia) adalah
keberadaan Kominfo. Kementerian yang telah ada sejak jaman Presiden Abdurrahman
Wahid ini pada awalnya diposisikan sebagai lembaga negara non teknis yang berkutat
dengan pengembangan komunikasi dan informasi. Tetapi, hal ini ternyata dianggap
kurang karena tidak adanya fungsi kontrol atau pengawasan yang dimiliki lembaga ini
sehingga kemudian ditingkatkan menjadi departemen. Keberadaan Inpres No. 3/2003 ini
selain memperkuat legitimasi Kominfo sebagai koordinator dalam lini ICT secara
nasional juga memberikan keleluasaan bagi Kominfo untuk melakukan koordinasi lintas
sektoral yang sebenarnya amat sulit di negeri ini.
18
Peraturan mengenai e-procurement (direncanakan dalam bentuk Keputusan Presiden)
menjadi sangat penting dalam hal penciptaan proses pemerintahan yang bersih karena
selama ini salah satu peluang terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme adalah karena
tidak transparannya proses pengadaan barang dan jasa untuk pemerintah. Sayangnya,
rancangan undang-undang yang diharapkan menjadi salah satu payungnya yaitu RUU
34

pembelian suatu barang dan jasa menggunakan media elektronik atau Internet
meliputi proses penawaran dan tender yang harus didukung infrastruktur
telekomunikasi di daerah). Daftar lengkap dapat dilihat di Lampiran 2.
Kominfo juga menangani masalah-masalah teknis, apalagi dengan
perubahan menjadi Depkominfo yang memasukkan Direktorat Jenderal
Telekomunikasi di bawahnya, termasuk menangani masalah yang berkaitan
dengan perkembangan Internet di Indonesia. Tetapi, beberapa kebijakan dan
antisipasi yang dikeluarkan masih sering dipertanyakan terutama oleh kalangan
pengguna teknologi informasi dan komunikasi karena dirasa kurang tepat atau
terlambat dikeluarkan. Beberapa contoh seperti dalam masalah jaringan wireless
berbasis 2,4 GHz atau masalah voice over Internet protocol (VoIP) serta yang
terakhir adanya sweeping perangkat lunak bajakan di warung-warung Internet.
Sebuah proyek yang sebenarnya sangat baik untuk didukung pernah
dilaksanakan oleh BPPT dengan istilah Pengembangan Perangkat Lunak
Terintegrasi untuk E-Government19, di tahun 2003, yang salah satu keluarannya
adalah Kantaya dan WinBi. Kantaya adalah aplikasi sistem informasi
kepemerintahan untuk pengelolaan berbagai sumberdaya di daerah dan sistem
pelayanan kepada masyarakat yang berbasis intranet. WinBi20 adalah program
sistem operasi komputer berbahasa Indonesia yang dikembangkan berbasis sistem
operasi open source Linux. Tetapi, gaung keberadaan program-program ini
kelihatannya tidak sampai ke pemerintah-pemerintah daerah dan masyarakat,
kemungkinan karena kurangnya sosialisasi serta penyebaran program21, dan
memang masih kurangnya kesadaran pengguna.

Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) masih dalam pembahasan DPR dan belum
mengalami perkembangan berarti.
19
http://www.bppt.go.id/ppk/tampilkan.php?id=319
20
WinBi = Windows Bahasa Indonesia (sebuah penamaan yang dapat bermasalah karena
Windows adalah merk terdaftar dari Microsoft).
21
BPPT memberikan kesempatan kepada peminat program untuk men-download kedua
aplikasi ini, tetapi melupakan kenyataan bahwa akses Internet di Indonesia terutama di
daerah sebagian besar menggunakan dial up yang kecepatannya terbatas sehingga akan
menyulitkan pengunduhan (download) program-program berukuran besar. Selain itu,
aktivitas dalam pengembangan aplikasi ini juga terhenti, terbukti dengan tidak
ditemukannya lagi informasi dan link mengenai hal ini di situs BPPT pada akses bulan
Mei 2005.
35

Di Bappenas, sejak tahun 1997 hingga sekarang ada beberapa proyek studi
di bidang teknologi informasi yang sudah dan atau sedang dikerjakan
menggunakan dana pinjaman dari World Bank, antara lain: pembuatan National
Information Technology Frameworks (NITF), Technical Asistance Training
Program (TATP) suatu program pelatihan bagi usaha kecil menengah untuk
mendayagunakan penggunaan teknologi informasi agar dapat menunjang
bisnisnya, Inventarisasi Ketanggapan dan Pengembangan Kerangka Hukum
Electronic Commerce, Pengembangan Strategi Pembangunan Industri Perangkat
Lunak Nasional, dan Pengembangan Indonesia Country Gateway - suatu portal
yang diharapkan menjadi kumpulan bagi portal-portal lain yang memuat segala
informasi tentang Indonesia.
Perkembangan sarana akses telekomunikasi seperti telepon dan Internet
yang tidak merata menjadi hambatan yang paling sering ditemui dalam
mengembangkan e-government sampai ke tingkat daerah. Hal ini menyebabkan
kesulitan pemerintah yang ingin memanfaatkan TI sebagai sarana layanan bagi
masyarakatnya.

4.2 Kondisi Umum Situs Pemerintahan Indonesia


Pengamatan dilakukan untuk melihat kondisi situs-situs pemerintahan
daerah di Indonesia. Beberapa parameter yang dijadikan acuan adalah: (1)
keberadaan alamat situs pemerintahan yang menggunakan domain go.id, (2)
eksistensi situs (masalah hosting web server), (3) back end sistem situs (HTML
biasa, ASP, PHP, atau lainnya), (4) keterbaruan informasi di dalam situs, (5)
layanan (service) yang disediakan selain informasi umum.
Butir (1) dan (2) dimaksudkan untuk mengamati perhatian pemerintah
daerah terhadap Internet sebagai salah satu saluran utama ideal dalam e-
government. Sebagai catatan, domain go.id hanya dapat didaftarkan oleh satu
badan atau instansi pemerintahan atau pemerintah daerah yang dibuktikan dengan
surat dari pimpinan bersangkutan. Walau domain go.id juga dimanfaatkan tidak
hanya oleh pemerintah daerah, pengamatan kondisi situs-situs pemerintahan
dibatasi terutama pada institusi pemerintah daerah kabupaten/kota (dan propinsi)
karena merupakan ujung tombak layanan kepada masyarakat.
36

Butir (3) dimaksudkan untuk melihat bagaimana pengembangan situs


dilakukan. Dalam hal ini, sistem yang digunakan akan memperlihatkan perhatian
pada keberadaan sistem open source dan digunakannya basis data. Back end
sistem situs dapat diketahui dengan memperhatikan jendela alamat universal
resources locator (URL) dari jendela browser Internet. Situs dengan html biasa
akan memperlihatkan sebuah alamat yang berakhiran .html, sementara situs
dengan sistem php berakhiran .php seperti juga situs dengan back end asp akan
berakhiran .asp.
Butir (4) melihat keterbaruan situs dengan memperhatikan kondisi
informasi yang tersedia terutama dengan melihat tanggal dimasukkannya
informasi terakhir. Pengamatan juga dilakukan dengan melihat ketersediaan
informasi mengenai APBD. Dokumen APBD adalah peraturan daerah yang
merupakan dokumen publik yang dapat dijadikan indikator transparansi dan
sekaligus akuntabilitasi pemerintahan karena di dalam dokumen inilah terdapat
rincian rencana pembangunan daerah termasuk rincian kegiatan dan proyek.
Dengan butir (5) dapat diketahui sejauh mana pemahaman suatu
pemerintah daerah dalam hal implementasi e-government. E-government bukan
hanya sekedar pemberian informasi tetapi juga pemberian layanan secara
langsung (online) yang memberikan nilai tambah dari sisi masyarakat dan
memudahkan administrasi pemerintahan. Beberapa layanan yang dapat
didefinisikan di antaranya: fasilitas ijin atau pendaftaran, akses pembayaran
elektronik, sistem procurement (penawaran, pembelian, dan pembayaran), dan
layanan terintegrasi antar badan-badan dalam satu pemerintahan.

4.2.1 Portal (Situs) Pemerintah Daerah di Indonesia


Penelitian yang pernah dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan
Informasi dan dipublikasikan Januari 200422 memperlihatkan kondisi situs
pemerintahan daerah di Indonesia. Dari 32 pemerintah provinsi ditambah 439
pemerintah kabupaten/kota, yang memiliki nama domain sebanyak 225 (48%)

22
Lihat di www.kominfo.go.id, file dalam bentuk word dan excel (akses bulan Januari
2005).
37

pemerintah daerah23. Dari jumlah ini, 200 (89%) situs aktif dan bisa dibuka di
Internet sementara 25 (11%) tidak bisa dibuka.
Sementara dari penelitian kembali yang dilakukan dalam tesis ini (lihat
daftar situs yang diamati pada Lampiran 3), selama bulan Juni-Desember 2005,
jumlah ini mengalami perubahan. Untuk pemerintah daerah yang mempunyai
nama domain yang berkonotasi dengan kabupaten/kota/provinsi telah meningkat
menjadi 315 kabupaten/kota (72% dari 440 kabupaten/kota yang ada di Indonesia)
dan 31 provinsi (dari 33 provinsi24) sehingga total dari keseluruhan
kabupaten/kota provinsi, ada 346 daerah yang memiliki domain (73% dari 477
pemerintah daerah). Dari jumlah ini, 249 (72%-nya) memiliki situs aktif dan bisa
dibuka sementara 97 (28%) tidak bisa dibuka. Secara keseluruhan, jumlah 249
daerah ini sama dengan 52% (hanya setengah lebih sedikit) dari keseluruhan
daerah kabupaten/kota/provinsi. Tabel 2 memperlihatkan kondisi situs daerah
selama bulan Juni-Desember 2005. Daftar lengkap kondisi situs daerah per
provinsi dapat dilihat di Lampiran 4.

Tabel 2 Kondisi situs pemerintahan daerah diamati bulan Juni-Desember 2005


Tingkatan Jumlah Tidak memiliki Ada nama domain Nama domain
Pemerintahan nama domain tapi tidak aktif aktif
Provinsi 33 2 3 28
Kabupaten/Kota 440 125 94 221
Total 477 127 97 249

Domain go.id sendiri sejak ditetapkan menjadi salah satu akhiran domain
standar di Indonesia mengalami perkembangan yang tidak terlalu pesat. Terbukti
sampai bulan Juni 2005, domain yang didaftarkan baru mencapai 1146 nama
domain25.

23
Nama domain yang digunakan terutama go.id, kecuali jambionline.com,
pemkotpagaralam.com, jakartapusat.web.id, geocities.com/kab_pati, kabtapin.com.to,
infobiaknumfor.com, jayapura.wasantara.net.id.
24
Kecuali Provinsi Sulawesi Barat yang dibentuk awal tahun 2005 masih memakai
domain SulawesiBarat.com serta Provinsi Irian Jaya Barat yang belum memiliki domain.
Provinsi Sulawesi Barat dibentuk dengan 4 kabupaten dari Provinsi Sulawesi Selatan dan
1 kabupaten baru sehingga total seluruh kabupaten/kota di Indonesia berjumlah 440
daerah.
25
http://tukang.the.net.id/domain/all.sql?vDom=go
38

Dari ke-31 provinsi yang telah memiliki nama domain go.id, sebagian
besar memiliki lebih dari satu nama domain yang berkorelasi dengan pemerintah
daerah atau satuan kerja di dalamnya. Kekecualian adalah Kepulauan Riau yang
baru memiliki domain bpmpd-kepri.go.id (belum mendaftarkan kepri.go.id),
Bengkulu, dan Maluku.
Dalam hal pemanfaatan nama domain untuk pemerintahan, terlihat bahwa
banyak pemerintah daerah yang mengembangkan sistem informasi berupa situs
yang dilakukan tidak secara terintegrasi. Beberapa daerah memiliki nama domain
go.id lebih dari satu untuk berbagai jenis institusi atau badan yang ada di dalam
pemerintahannya. Sayangnya, beberapa nama domain ini ternyata tidak
terintegrasi atau tidak tersedia link-link koneksi di situs utama daerah
bersangkutan. Beberapa nama domain ternyata didaftarkan tetapi tidak diaktifkan.
Terlihat juga penanganan situs dilakukan oleh berbagai instansi atau badan yang
berbeda.
Keberadaan beberapa situs instansi dalam satu pemerintahan daerah terkait
erat dengan belum tersedianya satu sistem jaringan area lokal (LAN) atau sistem
jaringan area metropolitan (MAN atau WAN) sehingga situs-situs ini kemudian
lebih banyak di-hosting26-kan daripada dikelola tersendiri dalam sebuah server
pemerintahan. Dua hal utama dapat dianggap sebagai penyebab hal ini, pertama
masalah administrasi sistem server, dan masalah kedua adalah koneksi jaringan
Internet yang bersifat tetap dan terus menerus.
Menyerahkan pengelolaan masalah teknis server kepada perusahaan
hosting memang lebih menjamin tersedianya akses yang aman dan terus menerus.
Sementara itu, sistem hosting memang memberikan keuntungan dari segi biaya
yang murah. Sebagai ilustrasi, biaya hosting untuk kapasitas 100 MB per bulan
sekarang berkisar dari 50-100 ribu. Hal ini jelas memberikan penghematan
daripada harus menyediakan sistem server tersendiri yang terkoneksi terus

26
Hosting adalah sistem dimana sebuah server Internet menjadi satu alamat untuk
berbagai domain Internet. Sistem ini memungkinkan terjadinya efisiensi dalam
pemanfaatan IP address (yang merujuk kepada web server), sehingga berbagai nama
domain berbeda dapat disimpan dalam satu mesin tunggal. Kapasitas penyimpanan
kemudian tergantung kepada media penyimpanan data (harddisk) server dan kualitas
penyaluran informasi karena semakin banyak situs (domain) berarti semakin banyak
akses data.
39

menerus ke Internet. Jenis koneksi seperti ini yang dapat diberikan oleh sistem
ADSL Speedy dari PT. Telkom membutuhkan biaya sekitar 2,5 juta per bulan.
Memang hal ini dapat dikompensasi oleh penggunaan akses Internet terus
menerus.
Dalam hal sistem situs yang digunakan, terlihat masih adanya sistem yang
menggunakan html biasa. Sementara itu, sudah banyak sistem yang
memanfaatkan PHP dan ASP sebagai back end dari sistem situs. Beberapa situs
pemerintahan daerah memperlihatkan sistem yang lebih maju dari yang lain,
seperti sistem situs Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menggunakan produk
Portal Server dari Oracle walaupun kalau dilihat dari hasil tampilan dan isi,
hampir tidak ada perbedaan dengan situs-situs yang menggunakan sistem database
PHP dan ASP yang lebih murah. Gambar 6 memperlihatkan distribusi sistem yang
digunakan dalam situs pemerintah daerah yang aktif (n=249).

4; 2%

48; 19%

PHP
ASP
HTML
LAIN-LAIN
32; 13%

165; 66%

Gambar 6 Distribusi sistem yang digunakan dalam situs pemerintahan daerah


(n=249)

Sementara itu, dari segi isi (updating) terlihat bahwa sebagian besar tidak
mencoba memberitakan kegiatan harian yang terjadi dalam administrasi
pemerintahan. Banyak situs-situs hanya memberikan informasi yang sifatnya
umum mengenai kondisi pemerintahan, geografis, dan hal-hal yang selama ini
biasanya didapatkan dari buku profil pemerintah daerah tersebut.
40

Dari sisi kuantitas dan kualitas informasi, terlihat masih kurangnya


informasi yang terdapat di dalam situs. Informasi yang ditampilkan adalah
informasi mendasar sekali dan tidak mendetail. Selain itu, informasi yang
semestinya menjadi objek transparansi dan akuntabilitas hampir tidak ada. Ini
dapat diamati dari keberadaan informasi mengenai APBD. Hanya ada sembilan
(9) daerah yang memberikan laporan dan angka APBD yang sangat umum,
dengan kekecualian Kabupaten Majene yang memberikan angka rincian
APBD per sektor bidang tetapi tanpa menyebutkan tahunnya. Dua (2) daerah
memberikan Perda APBD tanpa lampiran angka, tiga (3) daerah mempunyai link
ke informasi APBD tapi tidak aktif. Keseluruhan, tidak ada satu pun yang
memberikan informasi APBD yang lengkap27.
Sementara itu, dari segi layanan atau service, keberadaan situs
pemerintahan daerah ini tidak berbeda dengan situs Internet biasa. Hal ini terlihat
dari definisi layanan yang tidak jauh berbeda dari buku tamu, forum, polling,
galeri foto atau kontak ke pengelola. Beberapa memang lebih maju dengan
memberikan fasilitas layanan mobile berupa WAP (wireless application protocol)
atau layanan untuk masukan informasi dengan SMS (short message services)
tetapi secara umum, layanan online yang diharapkan ada dalam situs
pemerintahan daerah tidak ditemui dalam berbagai situs yang dikunjungi.
Sementara itu, layanan SIMTAP yang sebenarnya merupakan salah satu
kunci implementasi portal e-government ternyata tidak terintegrasikan dengan
baik di sistem situs. Situs Takalar, Kutai Timur, Makassar dan beberapa daerah
yang mengklaim memiliki SIMTAP atau sejenisnya, tidak memberikan
kesempatan kepada pengguna untuk memanfaatkannya online. Bahkan laporan
perkembangan SIMTAP yang semestinya dapat dipublikasikan tidak dapat
ditemui. Gambar 7 adalah situs Kabupaten Takalar (www.takalar.go.id) salah satu
pemerintah daerah yang paling awal dalam penerapan SIMTAP yang hanya
memiliki link ke halaman informasi layanan SIMTAP.

27
APBD ditetapkan tiap tahun pada awal tahun anggaran yang dimulai pada awal tahun.
Di tengah-tengah tahun anggaran, dilakukan peninjauan dan dilakukan perubahan
terhadap APBD yang telah ditetapkan, sekitar bulan Agustus-September.
41

Gambar 7 Halaman depan situs Pemerintah Kabupaten Takalar,


www.takalar.go.id (akses bulan Juni 2005).
42

4.2.2 Portal Nasional Republik Indonesia: www.Indonesia.go.id


Perhatian khusus harus diberikan untuk domain www.Indonesia.go.id dan
www.ri.go.id (under construction [akses bulan November 2005] dengan link ke
www.Indonesia.go.id) yang ternyata memberikan tampilan yang tidak sebanding
dengan nama domain yang ada. Isi informasi di dalamnya sangat minim sehingga
tidak mewakili sebuah portal pemerintahan suatu negara. Gambar 8
memperlihatkan tampilan awal (homepage) dari situs dengan alamat
www.Indonesia.go.id ini adalah sebuah layar hitam dengan bagian tengah
berwarna biru dengan gambar Garuda Pancasila dan peta Indonesia. Di bagian
atas ada tulisan Republik Indonesia dan di bagian bawah www.indonesia.go.id
Portal Nasional Republik Indonesia. Ketika tampilan ini muncul, di speaker
komputer akan terdengar lagu Indonesia Raya.

Gambar 8 Gambar tampilan awal (homepage) Portal Nasional Republik


Indonesia, www.Indonesia.go.id (akses bulan November 2005).

Tampilan akan berubah menjadi seperti Gambar 9 ketika mouse diklik di


bagian peta Indonesia sehingga muncul jendela baru dengan format berbeda. Di
bagian atas terdapat baner dengan tulisan Indonesia.go.id, di bawahnya ada link-
link berupa grafis untuk beberapa informasi khusus. Di sebelah kiri juga terdapat
beberapa link grafis untuk informasi tertentu. Di bagian tengah yang merupakan
bagian utama terlihat gambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil
43

Presiden Jusuf Kalla, dengan informasi yang diberi judul Sekilas tentang
Indonesia.

Gambar 9 Gambar tampilan setelah homepage Portal Nasional Republik


Indonesia, www.Indonesia.go.id (akses bulan November 2005).
44

Tampilan ini, yang dinyatakan sebagai hasil kerja bersama Kominfo-


Sekretariat Negara-LIN (Lembaga Informasi Nasional), merupakan tampilan yang
tidak berubah sejak diresmikan pertama kali pada 17 Agustus 200328 di jaman
pemerintahan Presiden Megawati. Perbedaannya hanya pada foto Presiden dan
Wakil Presiden yang telah berganti. Situs dibuat dengan format html biasa, tidak
menggunakan basis data.
Link-link di bagian atas mengarah ke beberapa informasi internal di bagian
lain situs dan ke situs-situs eksternal. Link-link ini dibuat sangat sederhana,
dengan informasi grafis dan informasi yang sangat sedikit. Sementara itu link-link
di bagian kiri mengarah ke link portal Lembaga Informasi Nasional
(www.portal.lin.go.id). Sayangnya, satu link yang ditulis sebagai layanan aplikasi
potensi daerah, ternyata tidak aktif dan hanya merujuk ke satu alamat IP address
yang tidak dapat dibuka.
Pengunduhan (download) semua halaman informasi dari situs
www.Indonesia.go.id dengan menggunakan program HTTrack Website Copier
versi Windows memperlihatkan bahwa informasi yang terdapat di dalam situs
utama Indonesia ini sangat sedikit untuk ukuran sebuah situs negara. Total
informasi yang terdapat di dalam situs ini adalah 2.03 MB (2,130,116 bytes),
dengan setengah dari ukuran tersebut berupa file gambar (gif) sebanyak 83 buah
sebesar total 1.08 MB (1,136,344 bytes), file gambar (jpg) 11 buah sebesar 159
KB (163,492 bytes) dan file html hanya 58 buah sebesar total 720 KB (738,277
bytes).
Terlihat bahwa koordinasi dan pemutakhiran informasi tidak berjalan
dengan baik. Dalam hal pencarian informasi, pengunjung situs akan di-forward ke
situs www.lin.go.id yang dikelola oleh Lembaga Informasi Nasional. Tetapi,
dalam hal layanan yang semestinya bisa memadukan atau mengintegrasikan
berbagai informasi dari berbagai pemerintahan daerah dan lembaga-lembaga
pemerintahan pusat, situs www.Indonesia.go.id ini menunjukkan kurangnya
perhatian Pemerintah Indonesia terhadap pintu gerbang dunia maya Indonesia.

28
Kemunculan situs ini juga sempat menjadi perhatian komunitas Internet Indonesia,
sebelum secara resmi dimunculkan pada bentuknya yang sekarang, bermunculan
komentar-komentar yang menyayangkan tampilan situs percobaan karena terlihat sekali
45

Hal lain yang mengindikasikan ini adalah kenyataan bahwa tidak ada informasi
yang tersedia dalam bahasa Inggris (English Version).
Sementara itu, situs www.lin.go.id yang kemudian diklaim sebagai portal
informasi dan layanan Pemerintah Indonesia sebagai eksternal link dari situs
www.Indonesia.go.id, walau memperlihatkan perbaikan dalam sisi tampilan, back
end, dan informasi yang terdapat di dalamnya, masih memperlihatkan adanya
beberapa masalah. Masalah terbesar dalam hal ini adalah masalah penambahan
dan pembaharuan informasi. Sementara itu, layanan yang dimaksud oleh situs ini
hanyalah layanan biasa, atau layanan umum yang sudah semestinya ada di situs-
situs Internet, seperti layanan pencarian informasi, layanan buku tamu, kontak,
dan sejenis tersebut. Kemajuan sedikit pada keberadaan versi bahasa Inggris dan
akses SMS dan WAP.
Dalam hal informasi ini, juga terlihat kekurangan mendasar penambahan
dan pembaharuan informasi. Link-link internal dari situs untuk informasi lebih
spesifik berdasar bidang memperlihatkan bahwa pada situs ini terdapat selang
waktu selama beberapa bulan dimana tidak ada penambahan informasi. Informasi
terakhir bulan Mei 2004 sebelum mulai ditambah lagi dengan informasi bulan
April 2005. Situs ini menggunakan back end asp dengan basis data. Gambar 10 di
bawah memperlihatkan tampilan www.portal.lin.go.id.

Gambar 10 Tampilan Portal Nasional Republik Indonesia: www.portal.lin.go.id


(akses bulan Juli 2005).

ketidak profesionalan dalam proses pembuatan, terlihat dari grafis yang sangat
"menyedihkan" dan back end sistem yang hanya html biasa.
46

4.3 Portal Pemerintahan Negara Terdepan dalam Implementasi E-


Government
Negara-negara dengan tingkat penetrasi komputer yang tinggi dan akses
Internet yang murah merupakan negara-negara yang sangat memperhatikan
perkembangan masalah e-government. Lebih spesifik lagi terlihat bagaimana
perlakuan yang diberikan untuk menangani akses informasi dan layanan pada
portal pemerintahan yang dimiliki oleh negara-negara yang umumnya merupakan
negara maju ini.
Contoh portal yang dijadikan acuan dalam banyak tulisan untuk
memperlihatkan fungsi dari sebuah pintu gerbang informasi dan layanan
pemerintahan adalah portal pemerintahan Amerika Serikat (www.firstgov.gov).
Portal ini merupakan sebuah sebuah jawaban solusi akses terpadu untuk pesatnya
perkembangan informasi (dan layanan) yang disediakan ribuan badan atau
lembaga di pemerintahan Amerika Serikat.
Tampilan awal portal www.firstgov.gov langsung memperlihatkan
fungsinya sebagai sebuah pintu masuk ke informasi (dan layanan) yang
disediakan. Tidak banyak informasi yang tersedia di halaman homepage, tetapi
link-link yang ada memungkinkan eksplorasi isi portal dengan terarah. Terlihat
bahwa informasi dan layanan telah diklasifikasikan dengan baik berdasar kategori
dan kriteria tertentu. Pengklasifikasian ini dilakukan juga berdasar daftar yang
disusun mulai dari A-Z, yang memetakan badan-badan (agency index) atau
kebutuhan dari pengguna portal (termasuk hal-hal sederhana mulai dari layanan
penggantian alamat, pengukuran massa tubuh, sampai pencarian kode pos.
Terdapat sejumlah 129 proses online untuk masyarakat, yang dilakukan baik oleh
internal portal atau lewat situs layanan pada badan pemerintahan lain (eksternal
link). Proses pencarian informasi dan layanan yang relevan juga dapat dilakukan
dengan menggunakan fasilitas searching.
Bila melihat model dan isi dari sistem portal pemerintahan Amerika
Serikat ini, terlihat adanya kombinasi pengumpulan informasi secara otomatis
dan pembuatan informasi (link-link) secara manual. Fasilitas searching
dipastikan menggunakan metode otomatis, dimana portal mengirimkan penjelajah
47

(spider atau crawler) untuk menjelajahi situs-situs lain dari badan pemerintahan
yang terkait dalam administrasi untuk membentuk suatu database yang berisi kata-
kata kunci sebagai indeks dari berbagai halaman informasi pemerintah. Proses ini
identik dengan proses yang dilakukan dalam search engine seperti Google yang
melibatkan proses yang intensif tergantung kepada mesin. Sementara itu, proses
pengumpulan informasi relevan yang dibuat dalam bentuk direktori informasi
untuk pengklasifikasiannya identik dengan proses manual yang umum terdapat
pada direktori sejenis Yahoo!. Gambar 11 memperlihatkan halaman depan
(homepage) dari situs www.firstgov.gov.

Gambar 11 Halaman depan portal e-government Amerika Serikat,


www.firstgov.gov (akses bulan Juli 2005).
48

4.4 Keragaman Pandang Teoritis dan Pragmatis dari E-Government


Kehadiran informasi lembaga pemerintahan dan pemerintah-pemerintah
daerah di Internet dapat dianggap sebagai salah satu indikasi perkembangan e-
government Indonesia. Sayangnya, sampai saat ini keberadaan situs-situs tersebut
lebih sekedar brochure-like atau information-book-like saja dimana keberadaan
situs hanya sekedar sebagai media informasi yang lebih maju karena tersedia
setiap saat. Interaktivitas memang ada, tetapi hanya dalam arti adanya fasilitass
layanan standar sebuah situs seperti buku tamu, forum atau galeri foto, ditambah
grafis yang dibuat dengan flash movie atau shockwave.
Terlihat bahwa inti dari e-government dengan keberadaan situs-situs
tersebut masih belum dipahami. Padahal inti dari e-government bila
disederhanakan adalah interaksi dan transparansi. Masyarakat dapat memberikan
sarannya, baik lewat fasilitas online atau media lain (misalnya keluhan tentang
fasilitas kota, masalah perijinan, masalah perbaikan jalan, dan sebagainya).
Sementara itu, pemerintah dapat memberikan laporan perkembangan
pemerintahan secara berkala seperti laporan keuangan daerah, laporan kemajuan
proyek-proyek pembangunan, kegiatan pimpinan pemerintahan dan lain-lain.
Memang harus diakui kendala infrastruktur komunikasi menjadi sangat
berpengaruh terutama dalam hal akses informasi ke dan dari masyarakat.
Jangankan masyarakat umum, masih banyak pegawai pemerintahan yang belum
cukup paham tentang keberadaan saluran informasi Internet sehingga masih
terjadi anggapan bahwa proyek berbau teknologi informasi Internet adalah proyek
eksklusif dan banyak menghabiskan uang29.
Kenyataan di lapangan memang memperlihatkan bahwa hampir
keseluruhan situs daerah otonom tersebut tampil dalam bentuk sekedar hadir di
web. Terlihat adanya anggapan berlebihan bahwa keberadaan situs daerah telah
membuktikan kemajuan daerah dalam mengimplementasikan e-government.
Persaingan antar daerah yang kemudian dimanfaatkan oleh pengembang-

29
Anggapan ini bisa dibenarkan melihat pada beberapa tahun lalu, bahkan untuk
membuat satu situs Internet pemerintah daerah, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai
miliaran rupiah sementara informasi yang disampaikan dan model situs ternyata hanya
sekedar memindahkan informasi dasar.
49

pengembang situs swasta30 untuk mempengaruhi pemerintah-pemerintah daerah


membuat terjadinya perlombaan membangun e-government dengan menggelar
situs daerah tanpa memikirkan faktor-faktor lain seperti proses pembelajaran pada
aparat dan masyarakat. Akhirnya keberadaan situs ini tidak bisa memberikan
informasi yang detil dan baik serta terbaharui untuk dimanfaatkan masyarakat
atau kalangan bisnis.
Informasi yang disajikan sekedar informasi umum tanpa ada keterangan
rinci termasuk kapan informasi ini dimasukkan sehingga masalah keterbaruan data
sering membingungkan. Beberapa situs memasukkan informasi yang sebenarnya
sudah tidak relevan atau out of date. Pengunjung kemudian akan kesulitan untuk
menentukan validitas data untuk digunakan mempelajari kondisi daerah
bersangkutan.
Hal lain yang bisa dilihat terkait dengan data dan informasi terutama untuk
informasi rinci tentang pengurusan perijinan. Sebagian besar situs-situs
pemerintah otonom itu ternyata hanya memberikan informasi secara garis besar.
Beberapa proses layanan ternyata malah memberikan beban yang berbeda. Kalau
di DKI Jakarta, pengurusan KTP cukup dengan pergi ke kantor kelurahan
setempat setelah mendapatkan surat keterangan dari RT/RW, maka di Takalar,
untuk mengurus KTP diperlukan lagi langkah ekstra, yaitu mendapat pengesahan
dari kantor kecamatan. Jadi prosedurnya bukannya kian singkat, tapi malahan
lebih panjang.
Informasi tentang pengurusan perijinan lainnya juga sama. Sekadar
informasi mengenai dasar hukum, persyaratan dan prosedur. Karena sekedar hadir
maka hasilnya tidak ada bedanya. Artinya e-government dalam artian kehadiran
situs tidak lantas berarti pemerintah juga otomatis menjadi lebih transparan.
Terlihat, bahkan untuk sebuah dokumen APBD yang seharusnya telah diperdakan
–dan berarti telah menjadi dokumen publik- tidak ada satu situs pun yang
menyediakannya.
Sejumlah situs pemerintah daerah otonom lainnya diklaim sudah
memasuki tahapan kedua yaitu web presence dan back office automation atau
bahkan tahapan ketiga, web presence, back office automation dan executive

30
Sebagian terbesar keberadaan situs-situs ini dilakukan berdasar kontrak dengan swasta.
50

information systems. Beberapa situs yang sering dijadikan referensi adalah


Kabupaten Takalar, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten
Kutai Kartanegara. Kabupaten-kabupaten ini termasuk yang terdahulu dalam
mengembangkan pelayanan Sistem Informasi Manajemen Satu Atap (SIMTAP)
secara digital. Tetapi kenyataannya, ketika situs-situs ini dikunjungi, SIMTAP
yang ada hanya ditampilkan dalam bentuk informasi dan bukan layanan
terintegrasi dengan situs pemerintah daerah.
Yang menjadi masalah justru pada tingkat yang lebih luas, karena terjadi
ketimpangan besar dalam pelaksanaan e-government dalam skala nasional. Hanya
segelintir daerah otonom dan propinsi saja yang mampu melompat ke tahapan
berikutnya dalam pemanfaatan e-government, sementara sebagian terbesarnya
justru mengalami stagnasi dalam pengembangannya. Artinya sekedar web
presence, dengan memiliki situs dan alamat email. Itupun tanpa adanya keinginan
untuk mengembangkan lebih lanjut.

4.5 Konsep Ideal dan Gambaran Operasionalisasi Portal Pemerintahan


Portal pemerintahan seharusnya merupakan cara termudah untuk
mendapatkan informasi dan layanan pemerintahan dari satu tempat, tanpa harus
mengetahui bagaimana pemerintah (government) terstruktur dan situs mana yang
harus digunakan (lihat Tambouris et al. 2001a). Lewat portal pemerintahan,
interaksi dalam pemberian informasi dan layanan seharusnya dapat terjadi tanpa
harus terikat pada proses antrian, waktu kerja dan jarak.
Konsep portal pemerintahan ideal memang mensyaratkan tersedianya
infrastruktur portal yang ideal yang bersifat internal (intranet sistem administrasi
pemerintahan) dan infrastruktur Internet ideal di masyarakat. Syarat ideal dari
perspektif teknis ini termasuk keberadaan interkoneksi antar badan pemerintahan
dan sistem-sistemnya dapat saling bekerja sama (interoperable) dan Internet
tersedia setiap saat serta kemampuan masyarakat yang sudah memadai untuk
menggunakan berbagai jalur atau saluran akses (e-literacy).
Untuk sistem atau aplikasi e-government yang telah tersedia sebagai
bagian internal administrasi pemerintahan yang terdapat (atau telah dioperasikan)
salah satu instansi atau badan, portal e-government akan berfungsi sebagai
51

pengarah pengunjung atau peminta layanan. Secara fisiknya sistem layanan ini
dapat tersebar atau terdapat pada suatu sistem jaringan tersendiri, tetapi dapat juga
merupakan suatu subdomain dari portal. Secara definitif, sistem layanan yang
dijalankan oleh instansi tertentu dapat tetap saja merupakan sistem terpisah. Bila
layanan yang tersedia melibatkan lebih dari satu badan untuk pemrosesannya,
maka sistem layanan yang dibentuk akan merupakan sistem bersama yang
dikoordinasikan oleh badan khusus.
Sementara itu, untuk aplikasi atau sistem e-government yang belum atau
sedang dirancang untuk dibuat, secara konsep dapat dibuat terpisah walau pada
implementasinya dapat dibuat sebagai bagian integral dari sistem portal.
Gambaran operasional dari sistem portal untuk pengunjung terlihat pada
Gambar 12 dapat dinyatakan seperti berikut:
- masyarakat atau pengunjung membuka halaman utama (homepage) dari portal,
- portal mempunyai bagian yang bersifat tetap (statis) dan bagian yang bersifat
dinamis yang merupakan bagian dari sistem yang berubah sesuai
perkembangan informasi dan layanan serta kriteria tertentu yang diberikan
untuk personalisasi pengunjung,
- halaman informasi dan layanan dihasilkan untuk pengunjung portal,
- pengunjung memilih sebuah kategori informasi dan layanan atau melakukan
pencarian berdasar kata kunci tertentu yang kemudian memberikan lebih
banyak informasi dan layanan spesifik tersebut,
- portal kemudian mengambil data tentang informasi atau layanan yang diminta
oleh pengunjung dari sebuah pusat penyimpanan data,
- bila pengunjung memilih informasi tertentu, portal akan memberikan informasi
lengkap tentang informasi tersebut,
- portal juga berusaha mencari atau menyediakan layanan terkait dengan
kategori informasi yang dipilih oleh pengunjung,
- hasilnya berupa isi lengkap dari informasi atau link (internal ataupun eksternal)
ke layanan yang tersedia,
- bila pengunjung merasa bahwa ada informasi yang tersedia yang dapat
ditambahkan untuk suatu kategori tertentu atau untuk membentuk kategori
52

Autentikasi/ Manajemen Manajemen Informasi Layanan


PORTAL
Personalisasi Informasi Layanan Aktual Aktual

masuk homepage
cari info

Masyarakat/ pilih link


Pengunjung

cari layanan
perlihatkan isi informasi dan
layanan

pilih layanan

permintaan autentikasi

autentikasi

formulir online
pengiriman formulir online

tanggapan sistem layanan

link penambahan informasi

permintaan autentikasi

autentikasi

form online
pengiriman form informasi online

tanggapan sistem informasi (akan diverifikasi)

Gambar 12 Gambaran operasional sistem untuk pengunjung.

baru, pengunjung dapat mengirimkan (submit) informasi darinya setelah


melakukan autentikasi atau personalisasi.
Gambaran operasional dari sistem portal untuk kantor penyedia informasi
dan layanan pada Gambar 13 dapat dinyatakan seperti berikut:
- pengunjung sebagai (administrator) kantor membuka halaman utama
(homepage) dari portal,
- kantor melakukan autentikasi,
53

- halaman informasi dan layanan dihasilkan untuk kantor, dengan


memperlihatkan bagian-bagian dinamis dari kategorisasi informasi dan layanan
yang menjadi tanggung jawab kantor,
- kantor memilih sebuah kategori informasi dan melakukan pengisian informasi,
bila kategori tidak tersedia, kantor dapat mengusulkan kategorisasi informasi
spesifik
- informasi dapat diisikan sebagai kesatuan dari sistem portal atau
diregistrasikan sebagai bagian dari link eksternal yang merujuk ke situs kantor,
- untuk layanan, kantor meregistrasikan layanan yang disediakan dengan
memasukkan kategorisasi layanan, memberikan kata-kata kunci untuk
memudahkan pencarian, dan memasukkan link-link terkait,
- portal akan menampilkan informasi bila ada pengunjung yang meminta
informasi atau layanan tertentu yang menjadi tanggung jawab kantor,
- pemrosesan layanan dapat dilakukan terintegrasi dengan portal atau dilakukan
terpisah pada sistem kantor.

Autentikasi/ Manajemen Manajemen Informasi Layanan


PORTAL
Personalisasi Informasi Layanan Aktual Aktual

masuk homepage

permintaan autentikasi

autentikasi

Kantor

form informasi

pengiriman form informasi

tanggapan sistem informasi

form layanan

pengiriman form registrasi layanan

tanggapan sistem manajemen layanan

layanan internal/eksternal

pemrosesan layanan

Gambar 13 Gambaran operasional sistem untuk kantor.


54

Gambaran operasional dari sistem portal (Gambar 14) untuk administrator


portal dapat dinyatakan seperti berikut:
- administrator membuka halaman utama (homepage) dari portal,
- administrator melakukan autentikasi,
- halaman informasi dan layanan dihasilkan untuk administrator, dengan
memperlihatkan bagian-bagian dinamis dari kategorisasi informasi dan layanan
yang menjadi tanggung jawab administrator,
- administrator memilih sebuah kategori informasi dan melakukan pengisian
informasi, bila kategori tidak tersedia, administrator membentuk kategori baru

Autentikasi/ Manajemen Manajemen Informasi Layanan


PORTAL
Personalisasi Informasi Layanan Aktual Aktual

masuk homepage

permintaan autentikasi

autentikasi

Administrator

query dan verifikasi

pengiriman form query dan verifikasi

tanggapan sistem informasi

verifikasi informasi aktual

query dan verifikasi

pengiriman form query dan verifikasi

tanggapan sistem manajemen layanan

verifikasi layanan aktual

Gambar 14 Gambaran operasional sistem untuk administrator.

untuk informasi spesifik


- informasi diisikan sebagai kesatuan dari sistem portal,
55

- untuk layanan internal, administrator membentuk proses sistem layanan,


meregistrasikan layanan yang disediakan dengan memasukkan kategorisasi
layanan, memberikan kata-kata kunci untuk memudahkan pencarian, dan
memasukkan link-link terkait,
- portal akan menampilkan ketersediaan informasi dan layanan baru yang berasal
dari pengunjung atau dari kantor,
- administrator memastikan relevansi dari informasi pengunjung dan
memberikan persetujuan atau tidak untuk memasukkan informasi tersebut,
- untuk informasi dan layanan dari kantor, walau hak untuk memasukkan dan
meregistrasi menyebabkan data-data tentang informasi dan layanan langsung
tersedia di portal, administrator dapat melakukan pengecekan validitasnya
dengan mengunjungi informasi dan layanan aktual. Bila dianggap informasi
dan layanan tersebut perlu diperbaiki atau tidak dapat ditampilkan, pendaftaran
dan registrasi dapat dibatalkan, dan pemberitahuan dikirimkan ke kantor yang
bertanggung jawab.

4.6 Infrastruktur Portal Pemerintahan


4.6.1 Infrastruktur Portal Pemerintahan
Infrastruktur didefinisikan sebagai suatu landasan yang diperlukan untuk
keberadaan atau berjalannya suatu sistem. Infrastruktur portal adalah kelengkapan
yang diperlukan untuk menjamin eksistensi suatu portal. Dalam hal ini,
infrastruktur portal pemerintahan adalah keberadaan perangkat keras, perangkat
lunak, dan sistem di dalamnya yang mendukung implementasi sistem portal
pemerintahan.
Masalah infrastruktur untuk portal pemerintahan ini terutama sangat
terkait dengan terciptanya jaringan komputer yang memungkinkan terintegrasinya
sistem internal administrasi pemerintahan daerah. Panduan infrastruktur yang
dikeluarkan oleh Kominfo (KOM01 2003) telah memberikan dasar-dasar yang
baik untuk mengembangkan sebuah jaringan administrasi terintegrasi. Beberapa
hal dari mulai sistem jaringan, metode akses yang aman, dan sistem yang
sebaiknya diterapkan telah diberikan dalam panduan tersebut. Termasuk di dalam
56

panduan ini adalah suatu pusat data dan pengolah informasi internal dari
pemerintah daerah.

4.6.2 Kebutuhan Portal Pemerintahan


Kebutuhan teknis dari sistem portal pemerintahan sebenarnya sama
dengan kebutuhan dari keberadaan sebuah situs Internet. Sebuah portal seperti
juga situs memerlukan peralatan-peralatan standar untuk bisa tampil di Internet
seperti keberadaan server, sistem database, dan antarmuka pengguna untuk akses
(diwakili oleh browser seperti Internet Explorer, Navigator, Opera, atau Firefox).
Perbedaan dari sekedar situs biasa, sebuah portal pemerintahan seharusnya
mempunyai sistem back office31 yang akan memproses sebuah permintaan
informasi atau layanan yang prosesnya merupakan sebuah kegiatan internal dalam
proses administrasi pemerintahan. Proses koneksi dengan sistem back office dapat
dilakukan secara langsung atau menggunakan middleware atau service broker.
Sebagai contoh, bila integrasi antara proses internal dan sistem portal
tercapai, permintaan informasi mengenai keuangan daerah (yang dalam sistem
internal sudah menggunakan sistem administrasi keuangan daerah
terkomputerisasi), semestinya dapat ditanggapi dengan memberikan pengunjung
hal-hal yang umum sehingga memungkinkan transparansi keuangan. Contoh lain,
dalam proses e-procurement -tender pengadaan barang atau jasa secara online-,
selain mengetahui kegiatan atau proyek yang diadakan pemerintah daerah, proses
penawaran dari sebuah perusahaan pun semestinya dapat diketahui sampai sejauh
mana kemajuannya.
Kebutuhan fungsional portal pemerintahan dapat dinyatakan dalam
diagram konteks dan DFD serta proses-proses di dalamnya sebagai suatu sistem
aliran informasi dan layanan. Gambar 15 memperlihatkan diagram konteks
tersebut.

31
Back office adalah operasi internal dalam organisasi yang tidak dapat diakses atau
dilihat oleh publik. Dalam konsep ini, front office-nya adalah sistem portal.
57

MASYARAKAT

KANTOR

PORTAL
+
E-GOV

Administrator

Gambar 15 Diagram konteks Portal + E-Gov

Bundaran besar di tengah pada gambar di atas menggambarkan sistem


Portal dan e-government. Secara umum, sistem portal adalah sistem yang secara
definitif (dan juga fisik) berbeda dari sistem e-government karena fungsinya yang
dibuat untuk menjawab kebutuhan suatu sistem yang mengintegrasikan akses ke
sistem-sistem atau aplikasi e-government yang sudah ada. Tetapi, bila melihat
kondisi sistem informasi dan layanan pemerintahan terutama di tingkat daerah
otonom terendah (kabupaten/kota) yang belum dapat memperlihatkan terjadinya
persebaran informasi dan layanan e-government, maka sistem portal justru
menjadi satu kesatuan dengan sistem e-government keseluruhan.
Dalam gambaran yang ditampilkan tampak bahwa pengguna sistem portal
dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu: administrator, masyarakat, dan
kantor. Administrator bertugas untuk melakukan perawatan terhadap sistem dan
menentukan level autentikasi setiap pengguna. Masyarakat merupakan pengguna
umum yang meminta informasi dan layanan, terdiri atas masyarakat biasa atau
komunitas bisnis dan sejenisnya, termasuk juga pegawai-pegawai pemerintahan
sendiri. Sementara kantor adalah dinas, badan, atau entitas lain yang terlibat
dalam kegiatan pemerintahan dan berfungsi sebagai penyedia informasi dan
layanan untuk masyarakat.
Pengguna pada level badan/kantor bertanggung jawab dalam proses input
informasi dan layanan. Selain itu, pengguna level ini dapat melakukan pencarian
data yang sesuai dengan hak yang diberikan oleh administrator sistem, dan
melakukan pemrosesan (processing) untuk setiap permintaan layanan yang sesuai
58

dengan fungsi dari badan/kantor dimaksud. Untuk masyarakat, bentuk informasi


yang diberikan merupakan hasil proses pengolahan berbagai informasi yang
disediakan oleh kantor dengan opsi untuk dapat memberikan masukan informasi
setelah melakukan personalisasi dan melewati proses autentikasi. Sementara itu,
proses permintaan layanan diberikan bila tersedia akses kepada layanan tersebut.
Dengan memperhatikan dan memfokuskan fungsi dan kebutuhan dari
sistem adalah untuk pemenuhan informasi dan pemberian layanan, maka
diturunkan DFD level-1 dari diagram konteks sebelumnya untuk menggambarkan
proses di dalam portal. Gambar 16 memperlihatkan DFD level-1 dari sistem.

Masyarakat
pemberian
informasi KANTOR
permintaan
informasi informasi informasi id,
identitas langsung permohonan hasil pemrosesan
& input lain, modul
hasil layanan layanan
permintaan manajemen
layanan
informasi pemberian
layanan
pemasukan 2 informasi
modul informasi pemasukan modul
autentikasi/ pemberian informasi baru, kantor
personalisasi informasi permintaan 5
1 informasi
permintaan
layanan pemberian permohonan
form online layanan layanan
verifikasi, & hasil registrasi
pemasukan modul layanan,
informasi manajemen hasil pemrosesan
verifikasi,
layanan layanan
pembuatan
4
modul layanan
administrator
3
informasi layanan
diregistrasi
password,
informasi
verifikasi
& layanan
informasi
baru
& layanan

Administrator

Gambar 16 DFD level-1 untuk sistem portal pemerintahan.


59

DFD level-2 untuk pemrosesan informasi dalam portal dapat dilihat pada
Gambar 17.

KANTOR

Masyarakat function
selection

query

informasi modul
kantor
modul manajemen
autentikasi/ informasi
pemasukan
personalisasi
informasi baru

pemasukan query spesifik


informasi

function hasil
acceptor terdefinisi
pengatur
informasi

registrasi
informasi kirim
informasi
hasil SQL command

verifikasi
informasi penerimaan
informasi
database
informasi informasi
modul
administrator baru hasil

kode SQL command


tipe
pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
function data
selection
hasil
Administrator

MODUL
MANAJEMEN
INFORMASI

Gambar 17 DFD level-2 untuk manajemen informasi portal pemerintahan.


60

Sementara DFD level-2 untuk pemrosesan layanan digambarkan pada


Gambar 18.

KANTOR

Masyarakat function
selection informasi
permintaan query
informasi layanan id

pemberian
informasi
modul informasi layanan modul
manajemen
autentikasi/ kantor
layanan
personalisasi

pemasukan
layanan baru
hasil permohonan
form layanan hasil query spesifik
layanan
online pemrosesan
layanan
hasil
terdefinisi
pemroses function pengatur
layanan acceptor layanan

registrasi
layanan
hasil SQL command
layanan
teregistrasi
penerimaan
verifikasi layanan
database
layanan
layanan
layanan hasil
baru
modul tipe SQL command
administrator pemeliharaan
pemeliharaan
kode function data
pemeliharaan selection
hasil

MODUL
MANAJEMEN
LAYANAN
Administrator

Gambar 18 DFD level-2 untuk manajemen layanan portal pemerintahan.


61

Dari analisa dan evaluasi setiap DFD yang telah dirumuskan, maka
dihasilkan ringkasan kebutuhan sistem (Tabel 3). Ringkasan ini memuat deskripsi
singkat tentang kemampuan yang harus dimiliki oleh sistem. Fokus kemampuan
sistem adalah pada penyediaan informasi dan (akses) layanan. Kemampuan sistem
yang lebih luas mencakup bagaimana sistem memiliki fitur-fitur yang
memungkinkan berbagai model akses komunitas atau memberikan tanggapan
tertentu atas input dari pengguna atau pengunjung dianggap menjadi sebuah nilai
tambah yang sifatnya dapat beragam.

Tabel 3 Ringkasan kebutuhan portal e-government


No Kode Deskripsi
Kebutuhan
1. PORTAL-01 Sistem dapat melakukan personalisasi dan autentikasi
terhadap pengguna, yaitu masyarakat, kantor, atau
administrator sistem
2. PORTAL-02 Sistem dapat mengatur hak akses pengguna terhadap
sistem dengan tingkatan tertentu
3. PORTAL-03 Sistem dapat melakukan pencarian informasi dan
bentuk layanan berdasarkan kata kunci atau nilai
spesifik lainnya.
4. PORTAL-04 Sistem mampu memberikan data terstruktur dalam
bentuk sebuah direktori yang mengklasifikasikan
informasi dan layanan menurut kategorisasi tertentu.
5. PORTAL-05 Sistem mampu mengarahkan atau menjembatani
pengunjung ke informasi atau layanan sebenarnya baik
berupa internal sistem atau eksternal sistem (terdapat di
situs lain)
6. PORTAL-06 Sistem mampu menerima input informasi dari
masyarakat yang telah melakukan
autentikasi/personalisasi
7. PORTAL-07 Sistem dapat menerima input informasi dalam beragam
format dari badan/kantor dan menyimpannya dengan
62

memberikan penanda khusus untuk mengkategorisasi


informasi
8. PORTAL-08 Sistem mampu menerima input data tentang layanan
dari badan/kantor (proses registrasi), menyimpannya
dengan penanda khusus untuk kategorisasi, dan
memberikan link pengarah
9. PORTAL-09 Sistem mampu menelusuri sistem-sistem (situs)
eksternal, seperti juga halnya pada sistem internal
sistem, yang termasuk dalam kesatuan administrasi
kepemerintahan untuk membentuk suatu indeks
pencarian informasi bagi pengunjung

* Catatan:
PORTAL–x adalah kode kebutuhan dengan urutan x

Berdasarkan ringkasan kebutuhan ini selanjutnya dapat disusun rancangan


aplikasi serta implementasi sistem. Pada bagian akhir proses akan dilakukan
pengujian sistem yang didasarkan kepada kode fungsi pada Tabel 2 tersebut.

4.7 Desain Arsitektur Portal Pemerintahan


Dengan melihat bahwa sebuah portal pemerintahan mempunyai dua
tugas/fungsi utama, yaitu penyebaran informasi dan penyediaan (akses)
layanan, maka desain arsitektur dari portal pemerintahan harus dapat memuaskan
kebutuhan pengunjung atau pengguna situs (masyarakat) untuk kedua hal tersebut.
Selain itu, disesuaikan dengan tujuan dari e-government, yaitu menciptakan
transparansi dan akuntabilitas pemerintahan, maka isi portal pemerintahan harus
dapat merefleksikan hal ini. Sementara di sisi administrator, sistem portal harus
dapat menyediakan cara termudah untuk menjalankan fungsi-fungsinya dan
merefleksikan tujuan keberadaan portal sebagai bagian dari e-government.
Gambar 19 memperlihatkan rancangan arsitektur portal pemerintahan dengan
beberapa komponennya.
63

Sistem
Manajemen sistem Kantor
manajemen
SMS
Layanan
basis data
basis data penyedia informasi &
handphone layanan
server layanan layanan

Sistem
Manajemen sistem
Informasi manajemen basis data
basis data informasi
informasi
PDA Kantor
pendukung
Fungsi
sistem
Internal
manajemen
notebook basis data basis data
fungsi internal
internal
organisasi
Content pendukung
Management
PC System FTP
server

institusi
E-mail pendukung
server
Web Server
PORTAL

Gambar 19 Arsitektur Portal Pemerintahan

4.7.1 Pengelolaan Informasi di dalam Portal Pemerintahan


Dari sisi informasi, portal yang dibuat harus memberikan kemudahan
dalam hal penerbitan (publishing) informasi (informasi internal oleh administrator
atau informasi eksternal dari badan/kantor ataupun dari masyarakat yang
kemudian disetujui oleh administrator) dan harus memberikan jalan tercepat
dalam hal pencarian informasi (yang dilakukan pengunjung).
Kemudahan penerbitan informasi hanya dapat ditemui bila sistem portal
menggunakan metode web dinamis yang menggunakan database management
system (DBMS) dalam pengelolaan informasi di dalamnya. Penggunaan DBMS
memungkinkan dibedakannya bagian sistem yang bertugas memberikan tampilan
portal dan bagian yang bertugas mengelola isi portal. Selain itu, penggunaan
DBMS akan memberikan jaminan akses yang lebih cepat terutama ketika
informasi yang terdapat di dalam situs telah berkembang menjadi sangat banyak.
Dalam hal pencarian informasi di dalam portal, arsitektur portal harus
memberikan pintu dan jendela yang memungkinkan masuknya pengunjung
dengan cepat ke informasi spesifik yang diinginkannya. Keberadaan sebuah
sistem pencarian seperti search engine atau direktori (dengan berbagai
64

kategorisasi) untuk link-link khusus menjadi sebuah kebutuhan yang harus


disediakan. Sementara itu, mengingat sifat dari web yang merupakan jaring-jaring
informasi dimana mungkin saja informasi lebih lanjut hanya dapat ditemui di situs
lain, maka arsitekur dari sistem juga harus memiliki sebuah jembatan ke situs lain.
Ini dapat diwakili oleh sebuah direktori yang berisi link-link tertentu ke situs lain.
Informasi dalam sebuah portal pemerintahan selama ini dianggap sebagai
sesuatu yang harus disediakan oleh pemerintah. Dalam konsep interaksi, maka
portal pemerintahan sudah seharusnya memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk dapat berpartisipasi memberikan informasi yang dimilikinya
baik informasi itu ditujukan untuk keseluruhan pengunjung situs atau informasi
itu hanya dimaksudkan kepada badan tertentu dalam pemerintahan.
Informasi yang disediakan dalam sebuah portal pemerintahan bukan hanya
informasi standar seperti informasi kondisi geografi dan demografi, struktur
pemerintahan, atau informasi-informasi umum seperti pada situs-situs biasa di
Internet. Informasi yang ditampilkan haruslah informasi yang berpengaruh dan
diperlukan oleh masyarakat untuk mengetahui perkembangan pembangunan dan
mengetahui aktivitas administrasi pemerintahan daerah. Informasi ini haruslah
informasi yang menciptakan transparansi dan memungkinkan akuntabilitas
pemerintahan daerah serta menciptakan fungsi pengawasan pada masyarakat.
Informasi-informasi ini seperti informasi tentang peraturan-peraturan daerah,
anggaran dan kegiatan pembangunan, aktivitas pemerintahan dan aktivitas
kemasyarakatan, serta laporan kemajuan (proyek-proyek) pembangunan.
Salah satu proses pelaporan informasi pembangunan resmi yang dijadikan
acuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah pelaporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh Bupati dan Walikota
setiap tahun dan pada akhir masa jabatan. Sesuai dengan PP nomor 56/2001
tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dinyatakan bahwa laporan
Gubernur, Bupati dan Walikota meliputi pelaksanaan desentralisasi, tugas
pembantuan serta kebijakan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan
atau kelurahan (lihat Lampiran 4). Walau proses pelaporan ini dimaksudkan
sebagai bagian dari pelaporan yang diberikan kepada Presiden sebagai bagian dari
proses desentralisasi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia,
65

peraturan ini dapat dijadikan acuan untuk memberikan laporan kegiatan


kepemerintahan kepada publik (masyarakat).
Selain itu, kesadaran bahwa informasi yang ditampilkan harus bersifat
interaktif, dalam arti juga berasal dari masyarakat, maka harus diberikan juga cara
termudah bagi masyarakat untuk menampilkan informasi yang ingin mereka
sampaikan. Selain buku tamu dan pengiriman informasi (dalam bentuk tulisan)
secara online, maka metode lain harus dipergunakan maksimal, seperti metode
SMS atau MMS.

4.7.2 Layanan di dalam Portal Pemerintahan


Membuat sebuah arsitektur portal yang dapat memberikan sebuah layanan
kepada pengunjung mengharuskan pemahaman terhadap fungsi pemerintahan
yang ditransformasikan ke dalam sistem online. Dalam hal ini harus dapat
dibayangkan dan dikembangkan sebuah kerangka pendukung yang memastikan
bahwa sistem konvensional dapat digantikan oleh sistem online yang berfungsi
tidak hanya sebagai alternatif tetapi menjadi pelengkap (komplemen) bahkan
pengganti (substitusi) yang lebih fungsional.
Dalam hal ini, layanan dalam sebuah portal pemerintahan harus dapat
meningkatkan proses administrasi kenegaraan dan memberikan nilai-nilai tambah
yang tidak dapat dipenuhi oleh sistem konvensional. Beberapa nilai tambah yang
diyakini dapat diperoleh dengan adanya layanan secara online terutama dalam hal
biaya dan waktu yang dikeluarkan untuk mendapatkan layanan pemerintahan yang
dimaksud.
Dalam hal layanan ini, akan dilihat lebih dulu hak dan kewajiban dari
pemerintah dan masyarakat dalam hubungan kepemerintahan. Kemudian dilihat
bagaimana kondisi layanan dalam pemerintahan yang telah berfungsi dilanjutkan
dengan melihat kemungkinan implementasi sistem online dari layanan yang telah
ada. Perhatian lebih harus diberikan dalam hal meyakinkan bahwa layanan online
akan bersifat lebih memudahkan dari sisi pengguna dan dari sisi aparat
(administrator) dengan tetap mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
66

Pemerintahan mempunyai fungsi layanan kepada masyarakat32, dimana


berbagai hak masyarakat dipenuhi setelah kewajiban tertentu diselesaikan. Salah
satu layanan sederhana yang paling mendasar adalah pengakuan sebagai warga
negara yang dilegalisasikan dengan sebuah kartu tanda penduduk (KTP). Setiap
warga negara berhak dan wajib memiliki KTP. Syarat-syarat yang dibutuhkan
untuk mendapatkan KTP telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
(daerah) yang berlaku.
Untuk menggambarkan sebuah fungsi layanan yang terintegrasi dalam
suatu sistem portal, terlebih dahulu harus dideskripsikan proses-proses terkait
dengan suatu layanan dalam kondisi konvensional. Setelah deskripsi yang sesuai
disepakati, maka dilakukan telaahan terhadap kondisi yang ada untuk melihat
aturan-aturan apa saja yang dapat dikonversikan menjadi kegiatan yang sifatnya
online.
Salah satu contoh fungsi pemerintahan yang pasti dijalankan dalam
administrasi kependudukan adalah penerbitan kartu tanda penduduk (KTP).
Dalam Gambar 20 diperlihatkan alur kerja (workflow) proses yang terjadi sesuai

Proses melibatkan berkas tercetak

Penyiapan Pengesahan Pengesahan Pengiriman berkas Pengembalian ke Pengambilan


persyaratan Kelurahan Kecamatan ke Setda Kecamatan, KTP
& penyelesaian & penerbitan & ditandatangani
persyaratan blangko KTP
Ada keterlibatan langsung
masyarakat pemohon
Tidak ada keterlibatan langsung
masyarakat pemohon

Gambar 20 Alur kerja proses pelayanan KTP konvensional.


dengan persyaratan KTP di Kabupaten Takalar (lihat www.takalar.go.id). Proses
dimulai dengan
- persiapan persyaratan pemohon (fotokopi kartu keluarga, surat tinggal
RT/RW/dusun, pas foto, SK KBRI untuk warga asing),
- diteruskan dengan pengesahan surat tinggal di kelurahan,

32
Pegawai negeri = civil servant atau public servant (inggris) = pelayan masyarakat,
sebuah istilah yang merujuk langsung kepada fungsi layanan dalam sebuah pemerintahan.
67

- pengiriman berkas ke kecamatan dan penyelesaian persyaratan33,


- pengiriman berkas ke sekretariat daerah untuk didata (pemasukan informasi
kependudukan) dan pencetakan blangko KTP,
- pengembalian berkas dan blangko KTP tercetak ke kecamatan,
- ditandatangani camat, dan
- penyerahan atau pengambilan KTP.
Proses pembuatan KTP tersebut memperlihatkan masih terjadinya proses
manual yang mengakibatkan dikeluarkannya waktu dan biaya, baik oleh pemohon
ataupun oleh pegawai pemerintahan. Tantangan untuk layanan online adalah
menghilangkan proses berkas, mempercepat pemrosesan, dan/atau mengurangi
waktu dan biaya pemohon dengan menghilangkan/mengurangi interaksi langsung
dengan kantor pemerintahan.
Bila sistem informasi dapat ditingkatkan sampai tersebar di tingkat
kelurahan (termasuk proses pencetakan blangko KTP) dan karena masih
diperlukannya verifikasi keabsahan pemohon serta pemenuhan persyaratan lain,
maka modifikasi sistem layanan pemerintahan dapat ditingkatkan menjadi seperti
Gambar 21.

Penyiapan Pengesahan Pengambilan


persyaratan Kelurahan KTP
& penyelesaian
persyaratan

Pemasukan
berkas Laporan Laporan
elektronik kecamatan Setda
di kelurahan

Proses online

Ada keterlibatan langsung


masyarakat pemohon
Tidak ada keterlibatan langsung
masyarakat pemohon

Koneksi jaringan atau Internet

Gambar 21 Alur kerja proses pelayanan KTP dengan sistem informasi


di kelurahan.

33
Proses ini termasuk lebih rumit, karena seperti di Jakarta, proses yang melibatkan
68

Perubahan terjadi pada proses administrasi pemerintahan yang bisa


berlangsung cepat dengan pegawai yang lebih efisien proses kerjanya. Sementara
itu, pemohon juga tidak banyak menghabiskan waktu dengan mendatangi kantor
lain serta bisa mendapatkan KTP tercetak segera.
Perubahan yang sangat berarti bisa dilakukan bila sistem administrasi
pemerintahan termasuk proses pencatatan data kependudukan telah dengan baik
dijalankan dan verifikasi online bisa dilakukan. Gambar 22 memperlihatkan
gambaran proses ideal yang berjalan secara online. Pemohon memasukkan
informasi diri (registrasi) secara online di portal pemerintahan, mengirimkan
berkas persyaratan yang sudah ditransfer ke bentuk digital (termasuk foto diri),
dan membayar biaya pembuatan secara online juga misalnya dengan Internet-
banking (dengan pilihan lain dilakukan secara tranfer atau wesel). Proses
selanjutnya berjalan online di kelurahan sampai ke kantor sekretariat daerah (bila
masih diperlukan sebagai laporan). Proses penerbitan/pencetakan KTP dapat
dilakukan di mana saja tergantung kewenangan, dan KTP yang sudah jadi
dikirimkan lewat pos ke alamat pemohon.

$
Proses online

Bank

Penyiapan Pendaftaran
persyaratan online & Verifikasi Laporan Laporan KTP dikirimkan
pengiriman berkas kelurahan kecamatan Setda per pos
elektronik
$

$ Ada keterlibatan langsung


wesel/transfer masyarakat pemohon
Tidak ada keterlibatan langsung
masyarakat pemohon

Koneksi jaringan atau Internet

Gambar 22 Alur kerja proses pelayanan KTP full online.

Proses yang bisa dilakukan secara online dan mengefisienkan penggunaan


waktu dan biaya pasti akan disenangi oleh masyarakat terutama kalangan bisnis

pemohon hanya sampai tingkat kelurahan.


69

yang selalu memperhitungkan efisiensi kerja, salah satunya berdasarkan


pemanfaatan waktu. Salah satu contoh adalah proses ijin reklame. Sistem
digambarkan sebagai proses melewati kantor SIMTAP. Gambar 23
memperlihatkan alur kerja proses konvensional tersebut.

Proses melibatkan berkas tercetak

Penyiapan Penyerahan berkas Penyerahan berkas Pemeriksaan Berkas disetujui Pengambilan surat
persyaratan ke kantor SIMTAP ke kantor dispenda ijin & lokasi & diserahkan ke dan pembayaran
kantor SIMTAP

Ada keterlibatan langsung


masyarakat pemohon
Tidak ada keterlibatan langsung
masyarakat pemohon

Gambar 23 Alur kerja proses pelayanan ijin reklame konvensional.

Proses online dengan menghilangkan sama sekali interaksi langsung


dengan pegawai pemerintahan dan proses pembayaran juga secara online dapat
digambarkan seperti Gambar 24.

Proses online

Penyiapan
persyaratan Verifikasi Persetujuan Persetujuan dikirim
Dispenda ke SIMTAP per pos

Pendaftaran
online & Verifikasi $
pengiriman berkas SIMTAP Pemberitahuan
elektronik
$
Bank
$

wesel/transfer
Ada keterlibatan langsung Pemeriksaan
masyarakat pemohon ijin & lokasi
pemohon
Tidak ada keterlibatan langsung
masyarakat pemohon

Koneksi jaringan atau Internet

Gambar 24 Alur kerja proses pelayanan ijin reklame online.

Dalam konsep layanan online seperti yang dinyatakan West (2002) dan
yang terlihat di dalam portal-portal atau situs-situs pemerintahan beberapa negara,
terlihat bervariasinya layanan yang diberikan. Layanan seperti pemesanan
70

publikasi, terlihat dijalankan secara online (dengan bentuk publikasi yang


memerlukan pembayaran tidak hanya bentuk tercetak tetapi juga bentuk
elektronik atau e-book). Selain itu, layanan pembayaran pajak, denda, pemesanan
tempat (bisa diterapkan pada pemesanan gedung atau ruangan di kantor
pemerintahan untuk kegiatan tertentu seperti seminar, perkawinan, kegiatan
olahraga atau pertemuan-pertemuan lain), bahkan proses lelang untuk barang-
barang pemerintahan yang sudah harus diganti dapat dilakukan dengan proses
online.
Selain layanan-layanan yang sifatnya intensif pada sistem administrasi
pemerintahan, di situs-situs yang diamati terdapat juga layanan-layanan publik
yang sifatnya membantu masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Di portal
www.firstgov.gov bahkan dapat ditemui aplikasi untuk menghitung massa tubuh
(berhubungan dengan masalah kesehatan, terlihat sederhana tetapi penting) dan
pencarian informasi kode pos. Model seperti ini dapat diterapkan oleh portal
pemerintahan di Indonesia, seperti perhitungan pajak yang dilakukan secara
online atau perhitungan sederhana seperti tingkat kebutuhan kalori untuk
perorangan ideal (dapat disediakan oleh dinas kesehatan).

4.7.3 Sistem Informasi Manajemen Satu Atap (SIMTAP)


Beberapa pemerintah daerah mengembangkan SIMTAP bekerja sama
dengan PT. Telkom dengan konsep memberikan layanan terpadu yang dapat
diakses dari satu kantor pemerintahan. Beberapa layanan yang pada awalnya
hanya dapat dilakukan secara terpisah di satuan atau unit kerja tertentu, disatukan
dalam sebuah badan tersendiri yang kemudian melakukan koordinasi dengan
satuan terkait. Masyarakat yang membutuhkan layanan tertentu datang ke satu
kantor tertentu dan kemudian melakukan pemrosesan untuk keperluannya.
Pemrosesan berkas administrasi yang melibatkan instansi atau satuan kerja lain
tidak terlihat (transparan) terhadap masyarakat. Masyarakat hanya melihat sampai
dimana atau sejauh apa keberadaan berkas-berkas administrasinya.
SIMTAP ini dimulai pada tahun 2001 sebagai suatu sistem informasi
berbasis web hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Takalar dengan PT. Telkom.
Hasilnya sedikit banyak sudah dapat dirasakan masyarakat dan pengusaha.
71

Pertama kali diluncurkan, sudah 12 layanan umum terintegrasi ke Internet, yakni


izin mendirikan bangunan, KTP, izin lokasi, akta catatan sipil, sertifikat tanah,
izin gangguan, izin reklame, mutasi PBB, surat izin perdagangan, SIUP, tanda
daftar perdagangan, tanda daftar industri kecil, dan tanda daftar perusahaan.
Beberapa layanan kemudian diklaim dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih
cepat seperti layanan KTP dapat diselesaikan dalam waktu 10 menit dari 1 hari
sebelumnya.
Sedangkan untuk perijinan lainnya menjadi hanya sekitar 1 hari lamanya
dari 3 hari s.d 1 minggu sebelumnya. Pendapatan pada tahun 2001 dengan
diterapkannya SIMTAP, meningkat 154 % dan efisiensi penggunaan kertas
mencapai 70%. Setelah tiga tahun beroperasi, SIMTAP Kabupaten Takalar telah
mampu memproses sekitar 1000 perijinan sebulannya, dan menghasilkan
pemasukan sebesar Rp. 400 juta atau sekitar 10% dari PAD pertahunnya. Selain
kepuasan dari sisi masyarakat pengguna, keberadaan SIMTAP diakui memberikan
kemudahan bagi daerah mendapatkan dana lain di luar APBD dan APBN seperti
bentuk kerjasama dengan organisasi internasional pemberi bantuan.
Saat ini layanan SIMTAP yang tersedia meliputi 28 layanan34 yaitu : KTP,
Ijin lokasi, Sertifikat Tanah, Catatan Sipil Kelahiran, Catatan Sipil Kematian, Ijin
Gangguan (H.O), Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi, Ijin Trayek, Ijin Restoran, Ijin
Rekomendasi, Surat Ijin Pengambilan Air Tanah (SIPA), Tanda Daftar
Peternakan, SP PMA/PMDN, Ijin Reklame, Mutasi PBB, Surat Ijin Usaha
Perdagangan, Tanda Daftar Rekanan, Tanda Daftar Industri, Tanda Daftar
Perusahaan, Tanda Daftar Gudang, NPWP Daerah, Ijin Usaha Tetap, Ijin Usaha
Industri, Ijin Hotel, Ijin Pemondokan, Ijin Pengubahan Status Sawah, Pengujian
Kendaraan Bermotor.
Dalam konsep SIMTAP ini, dinyatakan bahwa masyarakat bisa datang
langsung ke kantor pelayanan, via telepon, internet, warnet, atau MCT
(Multipurpose Community TeleCenter). Tetapi secara nyata terlihat masih adanya
proses manual yang berperan dalam pengelolaan berkas-berkas. Dalam
perjalanannya, masih terjadi aliran berkas dari satu unit ke unit lain terutama
dalam hal verifikasi. Proses yang terjadi pada SIMTAP bila dilihat sebenarnya

34
Lihat di www.telkom.co.id
72

dapat dinyatakan sebagai intensifikasi sistem dan teknologi informasi dan


komunikasi dalam hal layanan publik karena proses yang terjadi yang selama ini
tersebar kemudian disatukan menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat.
Dalam hal ini, bila mengacu pada Siagian (2003), maka SIMTAP
merupakan sebuah implementasi dari pemerintahan yang informasional, karena
informasi diolah dengan sarana bermuatan teknologi tinggi. Tetapi, seperti yang
dinyatakan dalam Bab 2 Tinjauan Pustaka, maka proses pemerintahan
informasional ini adalah proses awal atau proses antara sebelum terciptanya
sebuah e-government ideal (e-government itu sendiri juga tetap harus dipandang
sebagai proses antara dan bukan sebagai tujuan karena tujuan utamanya adalah
penciptaan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan).
Di lain sisi, keberadaan SIMTAP ternyata masih mengharuskan akses
lewat satu jalur (di kantor administrasi SIMTAP). Sistem web ternyata hanya
digunakan dalam hal masukan informasi di kantor tersebut dan untuk laporan ke
eksekutif atau pihak-pihak terkait. SIMTAP masih belum terkait langsung dengan
Internet yang menjadi salah satu syarat memungkinkan adanya akses 24 jam, 7
hari seminggu. SIMTAP masih terikat pada proses kerja administrasi
pemerintahan daerah dengan waktu yang terbatas termasuk dalam hal pengurusan
berkas.
Hal ini bisa dilihat sebagai sebuah kelemahan dari SIMTAP karena sistem
yang ada walau dikembangkan berbasis web, ternyata tidak memanfaatkan
maksimal kemampuan sistem online dengan Internet. Memang hal ini bisa diakui
terpaksa dilakukan karena beberapa alasan seperti: belum adanya akses merata
untuk jaringan Internet di daerah, kekhawatiran faktor keamanan dengan adanya
koneksi terbuka, atau memang kemampuan administrasi yang terbatas hanya pada
saat jam kerja. Dari sisi akses, hal ini tidak memberatkan mereka yang berada
tidak jauh dari pusat pemerintahan, tetapi bagi mereka di pedesaan misalnya
masih merasakan bahwa hambatan akses menyebabkan layanan tidak optimal.
Sementara itu, bagi kalangan pengusaha atau masyarakat di luar daerah jelas
SIMTAP tidak memberikan nilai tambah karena akses yang tidak online.
73

Untuk mengembangkan ke arah proses online, pemerintah kabupaten-


kabupaten35 ini tampaknya masih terbentur pada persoalan masih belum
tersedianya regulasi tentang security dan cyberlaw, serta regulasi disclosure
informasi online. Di samping masih kecilnya penetrasi telekomunikasi sehingga
masih lebar jurang digital yang ada dalam termasuk di dalamnya, termasuk juga
tingkat e-literacy yang masih rendah.
Dari sisi administrasi pemerintahan, SIMTAP merupakan sebuah solusi
praktis dan efisien untuk mengurangi inefesiensi dalam pengolahan (berkas)
informasi. Dalam konsep e-government yang lebih luas, SIMTAP sebenarnya
masih dapat diekstensifkan untuk menjamin terciptanya layanan yang benar-benar
memungkinkan akses lebih cepat, tanpa batasan waktu dan tempat. SIMTAP
dapat dianggap sebagai pemenuhan fungsi layanan dan administrasi sebuah
pemerintahan (daerah).
Inisitatif proses pengolahan informasi atau layanan satu atap ini memang
mengharuskan dipahaminya sistem dan prosedur standar dalam administrasi
pemerintahan dan konsekuensi perubahan dari manual ke komputer. Selain itu
harus dipahami benar teknologi dan perangkat pendukungnya sehingga proses
dapat berjalan mulus. Beberapa kasus memang memperlihatkan lemahnya
implementasi pengelolaan administrasi terpadu ini karena ternyata tidak
memberikan efisiensi seperti yang diharapkan bahkan kemudian dihapuskan.
Contoh terdekat adalah SIMTAP di Kota Bogor dan Kantor Perijinan Provinsi
Kalimantan Tengah yang kemudian dihapuskan eksistensinya.

4.7.4 Sistem Dokumen Elektronik dan Tanda Tangan Digital (Digital


Signature)
Proses SIMTAP dan proses-proses administrasi pemerintahan umum
masih memerlukan adanya pemrosesan dokumen-dokumen yang bersifat manual
walau proses pemasukan informasi-informasi dasar seperti untuk keperluan
pendaftaran telah dilakukan lewat web.

35
Proyek SIMTAP dengan PT. Telkom ini dikerjakan di 8 kabupaten/kota: Takalar, Kutai
Timur, Sidoarjo, Musi Banyuasin, Tanjung Balai Karimun, Makassar, Merauke, dan
Cianjur.
74

Hal ini terkait dengan proses penelitian berkas dan proses verifikasi dalam
pengolahan berkas. Hal yang paling umum adalah diperlukannya proses penelitian
bertingkat, mulai dari penerimaan berkas, pengiriman, pemrosesan di instansi
terkait yang biasanya bertingkat juga, sampai pemrosesan akhir atau persetujuan.
Dalam bentuk dasar, setiap proses biasanya memerlukan paraf atau tanda tangan
pelaksana atau penanggung jawab kegiatan terkait.
Bila dokumen-dokumen yang diperlukan dapat ditransfer ke dalam bentuk
elektronik dan suatu bentuk verifikasi keaslian dokumen digital dan penanda
tangan digital dapat disepakati, dipastikan pemrosesan dokumen akan lebih cepat.
Dokumen asli dapat tetap dipegang oleh pemohon atau berada di kantor penerima
berkas, sementara yang "berjalan" di sistem pengolahan adalah versi
elektroniknya. Verifikasi keaslian dokumen hanya dilakukan di awal pada saat
penerimaan berkas dan di akhir pada saat proses telah selesai. Pemrosesan
dokumen terutama yang melibatkan lebih dari satu instansi atau satuan kerja akan
sangat terbantu dengan kecepatan pengiriman dokumen yang dilakukan secara
elektronik. Hambatannya kemudian hanyalah masalah ketersediaan sistem
jaringan informasi administrasi internal pemerintahan dan kesiapan pegawai
pemerintahan untuk pemrosesan secara online.
Untuk meneliti keaslian dokumen selama pemrosesan diperlukan suatu
sistem autentikasi pesan. Pendekatan yang dapat dilakukan dengan enkripsi pesan,
message authentication code (MAC), dan menggunakan hash function.
Sementara itu dalam pemrosesan dengan tanda tangan digital, masing-
masing entitas yang terlibat dalam pemrosesan berkas digital mempunyai private-
key dan bersama-sama mempunyai public-key. Dengan melakukan suatu proses
yang melibatkan berkas kedua kunci ini, dapat dilakukan proses verifikasi atau
penandaan untuk mengetahui apakah suatu berkas telah diterima dan diproses oleh
salah satu entitas. Ada dua pendekatan yang umum digunakan untuk penanda
digital: menggunakan algoritma Rivest-Shamir-Adleman (RSA) dan Digital
Signature Algorithm (DSA). (Algoritma autentikasi dan digital signature dapat
dilihat di Stallings 2003).
75

4.7.5 Metode Transaksi Keuangan secara Online


Kebanyakan layanan publik dan sipil yang disediakan oleh pemerintah
(daerah) mensyaratkan adanya biaya yang dikenakan kepada peminta layanan.
Biaya juga dikenakan untuk beberapa kewajiban warga negara atau badan usaha
seperti pajak.
Beberapa proses layanan yang melibatkan transaksi keuangan selama ini
diakui menjadi salah satu sumber penyimpangan (baca: korupsi). Hal ini terjadi
selain karena karena tidak jelasnya jumlah biaya yang harus dikeluarkan, interaksi
langsung dengan berbagai meja perijinan (yang berarti berinteraksi dengan banyak
orang) menyebabkan munculnya biaya-biaya tak terduga. Menciptakan proses
layanan dengan mengintegrasikan sistem pembayaran online merupakan salah
satu alternatif yang sangat baik untuk terciptanya akuntabilitas pembiayaan dalam
administrasi pemerintahan daerah yang baik.
Dari pemahaman inilah, maka portal pemerintahan ideal yang
mengintegrasikan fungsi layanan dan administrasi pemerintahan, harus
memikirkan adanya sistem pembayaran online. Walau demikian, sistem
pembayaran konvensional secara langsung ataupun transfer non-online tetap harus
mendapat tempat. Bahkan dalam situs-situs pemerintahan di Amerika Serikat
yang diamati, solusi pembayaran yang disediakan masih memberikan kesempatan
kepada pengguna layanan memanfaatkan proses manual (transfer atau wesel).
Sistem pembayaran online yang umum digunakan oleh berbagai
perusahaan Internet dan di negara-negara maju terutama menggunakan metode
kartu kredit. Pengguna situs yang ingin melakukan transaksi atau pembayaran,
memasukkan nomor kartu kreditnya dalam form yang tersedia di situs. Beberapa
informasi lain yang terdapat di kartu juga harus dimasukkan. Informasi yang
dikirimkan ini kemudian diolah oleh suatu institusi yang memverifikasi keabsahan
kartu kredit pengguna. Proses ini biasanya melibatkan pihak swasta: penerbit
kartu kredit dan perusahaan pemverifikasi atau pengelola transaksi.
Harus diakui solusi pembayaran menggunakan kartu kredit ini, yang
sebenarnya sangat efektif dan efisien, sulit diterapkan di Indonesia. Pertama,
karena tingkat penetrasi kartu kredit yang masih terbatas. Kedua, belum ada
penyedia kartu kredit yang bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk
76

pemverifikasi kartu kredit tersedia di Indonesia. Ketiga, pelanggaran penggunaan


kartu kredit (carder) lewat Internet di Indonesia yang sangat tinggi.
Solusi lain adalah dengan memanfaatkan fasilitas sms-banking dan
Internet-banking yang saat ini telah mulai umum disediakan beberapa bank besar.
Tentunya alternatif ini bisa terlaksana bila ada kerjasama dengan bank terkait dan
ada suatu sistem yang memungkinkan verifikasi atau autotentikasi dalam hal
transaksi yang dilakukan nasabah bank yang dapat dijadikan bukti ke pemerintah
daerah.
Contoh sistem verifikasi ini adalah setelah melakukan transaksi ke bank,
pengunjung mendapatkan kode verifikasi yang dapat dikirimkan ke e-mail
pengelola layanan. Pada saat bersamaan, sistem bank juga mengirimkan kode
verifikasi yang sama ke e-mail pengelola layanan, yang kemudian
mencocokkannya dengan kode dari pengunjung portal layanan, untuk kemudian
ditindak lanjuti. Lebih baik lagi, bila sistem portal layanan terintegrasi dengan
sistem transaksi perbankan sehingga proses pemasukan data (seperti dalam
Internet-banking) dapat langsung diolah bank dan dikirimkan hasilnya ke portal.
Gambaran mekanisme verifikasi secara online dapat dilihat pada Gambar 25.

4.7.6 Cyberlaw dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi


Elektronik
Istilah "cyberlaw" merujuk kepada suatu hukum yang diterapkan dalam
"cyberspace". Cyberspace merupakan penamaan lain (referensi) yang merujuk
kepada Internet yang dikenal umum sekarang: sebuah ruang maya (virtual), tidak
terlihat secara fisik, merupakan ruang di antara terminal-terminal komputer,
melewati saluran-saluran komunikasi. Walaupun demikian, karena ujung-ujung
dari jaringan ini sendiri adalah sebuah institusi pemerintahan atau pendidikan dan
institusi bisnis yang merupakan perantara atau terikat kepada suatu pemerintahan,
maka batasan ini kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan cyberlaw,
sebuah aturan atau hukum yang mengikat pihak-pihak terkait yang terkoneksi ke
Internet.
Cyberspace sendiri dibangun berbasiskan kode-kode perangkat lunak dan
lingkungannya berdasarkan kepada pertukaran informasi dan komunikasi.
77

Cyberspace juga memungkinkan pertukaran produk-produk digital, dan yang


berhubungan dengan informasi seperti musik, kode komputer, uang, teks dan
video. Daftar-daftar sejenis ini sering melanggar hak atas kekayaan intelektual dan
keuangan, dua hal utama yang menjadi perhatian ahli hukum.
Internet adalah media tanpa batas (borderless medium) dimana tidak ada

Bank
a2
b
c4
c1

INTERNET
SMS banking

a1 c2
c3
Masyarakat
g e
d
f

Internet-banking

Kantor
Keterangan:
a1 = masyarakat mengirimkan kode transaksi internet-banking lewat situs bank atau
situs portal yang terintegrasi dengan bank
a2 = transaksi dilakukan dengan sms-banking langsung ke server bank
b = bank menerima transaksi online dan mengolahnya
c1 = bank mengirim verifikasi transaksi telah terjadi secara online
c2 = kode verifikasi dikirim ke masyarakat
c3 = kode verifikasi dikirim ke kantor
c4 = kode verifikasi transaksi sms-banking dikirim ke masyarakat
d = masyarakat mengirimkan permohonan layanan lengkap dengan pengiriman kode
verifikasi bahwa pembayaran telah dilakukan
e = kantor menerima permohonan, memverifikasi pembayaran dengan mencocokkan
kode, dan memproses layanan
f = kantor mengirimkan informasi tentang layanan dan permohonan masyarakat
g = masyarakat mengecek status permohonan layanannya

Gambar 25 Gambaran mekanisme verifikasi pembayaran online.


78

batas geografis yang dapat digunakan sebagai panduan untuk membatasi suatu
area tertentu untuk menggunakan kewenangan tertentu di dalam area tersebut.
Lewat Internet, seseorang dapat berinteraksi dengan yang lain, seperti chatting
secara virtual tanpa harus tahu secara pasti keberadaan fisik dari yang lain, atau
juga browsing dan bahkan menyetujui kontrak (contohnya ketika membeli buku
dari Amazon). Masalah kewenangan ini menjadi sangat penting terutama ketika
berhubungan dengan e-commerce.
Pemanfaatan TI dan terutama Internet yang beragam ternyata berdampak
luar biasa. Selain memberikan kemudahan, dia juga menghasilkan efek negatif,
seperti dinyatakan Rahardjo (2002) antara lain:
• penyadapan email, PIN (untuk Internet-banking),
• pelanggaran terhadap hak-hak privacy,
• masalah nama domain seperti kasus mustika-ratu.com yang didaftarkan oleh
bukan pemilik Mustika Ratu, atau kasus typosquatter “kilkbca.com”36,
• penggunaan kartu kredit milik orang lain,
• munculnya “pembajakan” lagu dalam format MP3, yang kemudian disertai
dengan tempat tukar menukar lagu seperti Napster37,
• adanya spamming email,
• pornografi.
Dalam kebanyakan sektor swasta, terdapat banyak aktivitas e-commerce
yang dilaksanakan oleh seseorang atau pengguna Internet. Lebih jauh, beberapa
institusi pemerintahan telah menggunakan mekanisme elektronik untuk membuat
kontrak atau aktivitas-aktivitas sejenis; contohnya Bank Indonesia dan Direktorat
Jendral Imigrasi dan Kepabeanan untuk pertukaran informasi elektronik,
kemudian Departemen Kehakiman dengan layanan online untuk legalisasi
keberadaan perusahaan yang menghubungkan departemen dengan seluruh notaris
publik di Indonesia. Sementara itu sedang dikembangkan sebuah standar kartu
tanda penduduk (KTP) nasional oleh Departemen Dalam Negeri, yang akan
memberikan satu identitas tunggal untuk setiap warga dewasa Indonesia. Dalam

36
Perhatikan huruf “i” dan “l” bertukar tempat yang menyaru sebagai “klikbca.com”
37
Napster sendiri kemudian dituntut untuk ditutup (dan membayar ganti rugi) oleh
asosiasi musik.
79

hal ini masyarakat tidak akan menunggu aturan e-commerce diterbitkan oleh
pemerintah karena pesatnya perkembangan teknologi.
Dalam hal yang berhubungan dengan hukum di dunia maya ini (cyberlaw),
beberapa masalah yang harus diperhatikan dalam melakukan transaksi,
komunikasi dan informasi elektronik adalah: hak cipta (copyright), merk terdaftar
(trademark), kontrak elektronik dan tanda tangan digital (digital signature).
Karena sampai saat ini belum ada hukum yang berhubungan langsung dengan
masalah e-commerce di Indonesia, maka menjadi sangat penting untuk membuat
interpretasi dari hukum dan aturan yang ada yang berhubungan dengan aktivitas
komunikasi dan informasi elektronik. Sebagai contoh, peraturan perpajakan
Indonesia mengharuskan adanya faktur pajak PPN yang asli, dalam bentuk kertas,
untuk setiap transaksi jual beli, suatu hal yang sulit dalam transaksi elektronik.
Hukum dan aturan yang terkait: Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta, UU No. 8/1999 tentang Perlindungan
Konsumen, dan UU No. 36/1999 tentang Telekomunikasi.
Di dalam portal pemerintahan, salah satu elemen penting adalah transaksi
yang terjadi sebagai akibat keberadaan fungsi layanan. Elemen transaksi ini
menciptakan hubungan yang legal antara pemerintah dengan pemerintah
(government to government), pemerintah dengan bisnis (government to business),
dan pemerintah dengan masyarakat (government to citizen).
Hal-hal di atas memaksa adanya sebuah undang-undang yang dapat
memberikan kejelasan bagi pihak-pihak yang terkait. Karena banyaknya hal yang
harus diberikan landasan, maka RUU yang dikembangkan ini berupa sebuah
“umbrela provision”. Diharapkan nantinya ada UU atau PP yang lebih spesifik
untuk bidang-bidang yang sudah diberikan slotnya oleh RUU yang berhubungan
dengan cyberlaw Indonesia ini.
Di Indonesia telah keluar dua buah Rancangan Undang-Undang (RUU)
yang berhubungan dengan cyberlaw. Yang satu diberi nama: “RUU Pemanfaatan
Teknologi Informasi” (PTI), sementara satunya lagi bernama “RUU Transaksi
Elektronik” (TE). RUU PTI dimotori oleh Fakultas Hukum Universitas Padjajaran
dan Tim Asistensi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jalur
Departemen Perhubungan (melalui Dirjen Postel), sementara RUU TE dimotori
80

oleh Lembaga Kajian Hukum dan Teknologi dari Universitas Indonesia dengan
jalur Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

4.7.7 Single Identity Number : Nomor Identitas Tunggal Penduduk Indonesia


Di dalam sebuah negara modern, pendataan kependudukan (population
registration) merupakan dasar yang sangat penting untuk melakukan kerja
organisasi untuk pelayanan publik agar dapat berjalan sistematik dan efisien.
Pendataan kependudukan merupakan sumber informasi yang memberikan data
populasi yang diperlukan untuk kepentingan administrasi pada kebanyakan
otoritas pemerintahan, seperti badan imigrasi, kantor sosial, kantor kematian,
pajak dan kepolisian. Beberapa hal lain terkait dengan hal pendataan
kependudukan adalah keluarga berencana, pemilu, layanan kesehatan dan
pendidikan.
Pendataan kependudukan ini terkait dengan pencatatan penduduk (civil
registration) untuk memberikan bukti sah atas kejadian-kejadian penting dalam
kehidupan individual, dari lahir sampai mati. Kejadian-kejadian ini dicatat dalam
dokumen yang sah seperti akte kelahiran. Dari sudut pandang individu, identitas
yang sah ini merupakan prasyarat untuk memperoleh hak-hak sipil, seperti
layanan publik.
Data kependudukan dari pendataan kependudukan dan pencatatan
penduduk membentuk sebuah basis data dari Sistem Informasi Data Penduduk
yang memberikan informasi dari setiap individu tercatat dan menjadi basis
statistik kependudukan terbaru. Pendataan Kependudukan, Pencatatan Penduduk,
dan Informasi Data Kependudukan merupakan sub sistem atau komponen dari
Sistem Administrasi Kependudukan.
Memahami pentingnya sebuah proses pendaftaran penduduk yang teratur,
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah mengeluarkan Tap MPR No. VI
Tahun 2002 untuk "segera menciptakan sistem pengenal tunggal dan terpadu
(Kartu Tanda Penduduk) atau nomor induk tunggal dan terpadu bagi seluruh
penduduk Indonesia dari lahir hingga meninggal dunia, dan dengan nomor yang
sama digunakan pula pada passport, surat izin mengemudi, nomor pokok wajib
pajak, dan kartu pengenal lainnya".
81

Hal ini disadari karena sampai saat ini tidak kurang dari 24 instansi
pemerintah yang mengeluarkan atau menerbitkan 29 nomor identitas. Nomor-
nomor identitas ini digunakan baik untuk keperluan individu maupun usaha mulai
dari KTP, KK, paspor, SIM, BPKP, NPWP, NIP hingga NRP. Dengan adanya
sebuah nomor identitas tunggal maka diharapkan di masa mendatang nomor ini
dapat digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan yang berhubungan dengan
identitas penduduk.
Proses penciptaan identitas tunggal ini ditangani oleh Departemen Dalam
Negeri lewat Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan. Sejak tahun 2002
telah dilaksanakan berbagai persiapan, antara lain landasan peraturan perundang-
undangan serta pedoman-pedoman di bidang administrasi kependudukan termasuk
protyping Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
Konsep pembangunan SIAK dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pilot paralel adalah Sistem yang dibangun (SIAK) diujicobakan di beberapa
kabupaten/kota terlebih dahulu untuk menguji performansi, skalabilitas,
keamanan, dan user friendly. Sementara itu sistem yang sedang berjalan tetap
digunakan sampai menunggu sistem yang baru (SIAK) dinyatakan
berhasil/efektif dan dapat diterapkan secara nasional.
2. Database tersentralisasi untuk menghindari terjadinya NIK ganda. NIK
diterbitkan dari database yang terpusat (tersentralisasi) di Jakarta sebagai
database nasional. Transaksi perekaman data menggunakan aplikasi SIAK oleh
para pengguna (client) yang tersebar (terdistribusi) di simpul-simpul pelayanan
pendaftaran penduduk (Kelurahan/Desa, atau Kecamatan) dan pelayanan
pencatatan sipil (Kabupaten/Kota). SIAK dibangun dan dikembangkan secara
bertahap untuk dapat beroperasi online secara nasional.
3. Pembangunan dan pengembangan SIAK dilakukan secara terpusat dengan
arsitektur multitier dan berbasis web, maksudnya adalah bahwa pengembangan
aplikasi-aplikasi dilakukan di pusat, sedangkan daerah mengoperasikannya
dengan suatu sistem protokol yang diatur secara nasional.
Kenyataan di lapangan memperlihatkan bahwa ada banyak kabupaten/kota
yang sudah membangun sistem informasi menggunakan komputerisasi dengan
menerapkan teknologi informasi, misalnya melalui program SIMDUK.
82

Pengembangan dan modifikasi dari sistem yang ada, tetap dapat dilanjutkan
pengoperasiannya untuk pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil,
dengan tetap menjamin terpeliharanya database penduduk agar nantinya dapat
dikonversikan ke dalam SIAK.
Lebih jauh proses penataan administrasi kependudukan ini juga dilakukan
dengan ikut serta dalam Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk
Berkelanjutan (P4B) yang dilakukan dalam persiapan Pemilu oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU). Kegiatan ini kemudian dilakukan bersama antara KPU,
Badan Pusat Statistik (BPS) dan Depdagri dalam Pemilu 2004. Proses pendataan
dilakukan BPS, dengan KPU cukup menggunakan data penduduk yang memenuhi
syarat sebagai pemilih, sementara data keseluruhan kemudian diserahkan kepada
Ditjen Administrasi Kependudukan untuk pemeliharaan dan pembaharuan
(update).
Pemeliharaan database akan dimulai dari simpul kecamatan dan
rencananya berlaku 2004. Setiap enam bulan data akan diperbaharui. Dari
kelurahan akan dikirim secara manual ke kecamatan dimana data diperbaharui.
Pemutakhiran data dilakukan bila terjadi kelahiran, kematian, perkawinan,
perceraian, adopsi, perpindahan, pendaftaran biodata, perubahan nama kepala
keluarga dan lain-lain.
SIAK sedang diujicoba secara bertahap melalui proyek rintisan di enam
provinsi antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali. Proses ini
diharapkan dapat menghasilkan sebuah bank data nasional yang akan menjadi
sarana menerbitkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Nomor Identitas
Tunggal Penduduk. NIK berupa 16 digit angka akan diberikan sejak lahir dan
berlaku sampai meninggal.
Penerbitan NIK berpengaruh dalam proses layanan pemerintahan termasuk
dalam transaksi layanan di portal pemerintahan. Keberadaan sebuah basis data
NIK yang dapat diakses oleh sistem portal memungkinkan lebih mudahnya proses
verifikasi untuk pemberian hak seseorang dalam suatu wilayah pemerintahan
(daerah). Keberadaan NIK (dan berarti juga data-data terkait yang dipunyai
pemegang NIK), memudahkan proses transaksi yang memungkinkan personalisasi
dan autentikasi pengguna portal berjalan lebih cepat.
83

Bisa dibayangkan bila sebuah pemerintahan mempunyai banyak transaksi


di dalam sistem e-government-nya (baik yang internal di dalam sistem portal atau
yang tersedia di sistem dinas atau satuan kerja), dan setiap transaksi meminta
informasi pribadi pengguna. Hal ini pasti akan menjengkelkan pengguna layanan
karena transaksi yang tidak berjalan dengan cepat. Di sisi lain, bila setiap unit
layanan kemudian mengembangkan atau menyimpan suatu data informasi
pengguna layanannya, maka yang terjadi adalah redundansi informasi dan berarti
ketidakefisienan dalam kapasitas penyimpanan.

4.7.8 Portal Kabupaten/Kota, Provinsi dan Negara


Sesuai dengan tingkatan pemerintahan yang ada di Indonesia, maka portal
pemerintahan dapat diklasifikasikan dalam tingkat portal kabupaten/kota, portal
provinsi, dan portal negara. Hal ini disesuaikan dengan tingkatan informasi dan
layanan yang disediakan oleh masing-masing pemerintahan. Proses
pengklasifikasian ini juga memudahkan dalam mendesain portal pemerintahan.
Kemudian yang harus diingat adalah setiap pemerintahan mempunyai
lebih dari satu unit satuan kerja dengan berbagai informasi dan layanan yang
dapat diberikannya. Di tingkat kabupaten/kota sendiri, masih ditambahkan dengan
keberadaan kecamatan-kecamatan dan desa-desa atau kelurahan-kelurahan. Dalam
hal ini, beban terberat dalam pembuatan portal pemerintahan secara jelas adalah
untuk portal-portal kabupaten/kota yang secara langsung merupakan ujung
tombak layanan kepada masyarakat. Portal kabupaten/kota harus dapat
mengintegrasikan bermacam informasi dan layanan pemerintahan beserta sistem
back end dan back office yang mendukungnya.
Sementara itu, portal pemerintah provinsi akan menjadi portal koordinasi
dan konsolidasi dari berbagai daerah kabupaten/kota, serta beberapa informasi dan
layanan dari instansi terkait di provinsi. Untuk memungkinkan proses koordinasi
dan penyebaran informasi di tingkat yang lebih rendah agar lebih terkonsolidasi,
portal provinsi harus memiliki mekanisme direktori dan pencarian informasi yang
tepat. Sebuah search engine yang khusus mengeksplorasi perkembangan
informasi pada portal-portal kabupaten/kota dapat disiapkan selain
84

mengintensifkan proses manual untuk klasifikasi informasi dan layanan


pemerintahan yang ada.
Proses pencarian atau pengumpulan informasi yang tersedia dapat
dilakukan dengan metode top-down, dengan pengiriman crawler atau spider untuk
membentuk indeks di dalam basis data search engine. Tetapi, untuk membentuk
indeks layanan dari instansi-instansi terkait, diperlukan metode yang bersifat
down-top. Dalam hal ini diperlukan suatu mekanisme pendaftaran informasi
layanan oleh penyedia layanan (diwakili oleh administrator sistem layanan),
lengkap dengan definisi umum dan keterangan-keterangan yang diperlukan. Bila
proses registrasi ini dapat berjalan, yang tentunya dengan koordinasi terkait, maka
dapat dibentuk suatu basis data layanan yang tersedia untuk tingkatan provinsi dan
di bawahnya.
Demikian juga pada tingkat di atas provinsi, portal negara harus menjadi
pusat koordinasi dan konsolidasi portal-portal provinsi (yang berarti juga
memberikan informasi dan layanan dari portal-portal kabupaten/kota). Proses
yang kurang lebih sama pada portal provinsi harus disiapkan, walau memang
harus diakui bebannya akan sangat berbeda dari sisi kuantitas dan kualitas
informasi dan layanan yang disediakan. Lebih jauh, bila sistem yang disiapkan
memiliki metode identifikasi informasi dan layanan yang sama dengan sistem
portal provinsi atau di bawahnya, maka proses pembuatan basis data informasi
dan layanan pasti akan dapat lebih cepat.
Gambar 26 menggambarkan konsolidasi informasi dan layanan dalam
portal pemerintahan Indonesia.
85
kantor/dinas
provinsi

portal departemen
kota/kabupaten dan badan nasional

portal provinsi

PORTAL NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
dinas/kantor
kota/kabupaten
kantor/dinas
provinsi portal provinsi
portal provinsi

portal
kota/kabupaten

portal kantor/dinas
kota/kabupaten provinsi

dinas/kantor
kota/kabupaten

Gambar 26 Konsolidasi informasi dan layanan portal


pemerintahan Indonesia.

4.8 Pengembangan Portal Pemerintahan Indonesia dengan Open Source


Open source memberikan kesempatan kepada setiap orang, institusi, dan
negara untuk sejajar dengan pihak lain dalam hal pemanfaatan teknologi informasi
karena memberikan hal paling mendasar dalam sebuah sistem informasi yaitu
kode sumber (source code) dari sebuah aplikasi. Open source juga mempercepat
proses implementasi sebuah aplikasi tertentu karena adanya proses berbagi
pengetahuan (knowledge sharing). Sistem dan informasi menjadi khasanah publik
dan memberikan akses seluasnya pada tahapan pemakaian.
Sebuah aplikasi berbasis web yang benar-benar tangguh, jika semua dibuat
sendiri oleh pengembang, akan berharga mahal (bisa mencapai ratusan juta)
86

karena sangat kompleks. Arti 'tangguh' ini termasuk dalam hal keamanan,
fleksibilitas, dan modularitas untuk kemudahan dalam pengembangan selanjutnya.
Tetapi, kualitasnya pun belum tentu terjamin terutama dalam masalah keamanan.
Kemanan menjadi begitu penting mengingat aplikasi Internet terbuka bagi
siapapun untuk mencoba memasukinya.
Pembuatan portal pemerintahan dapat dengan mudah direalisasikan
menggunakan aplikasi-aplikasi open source. Selain mempercepat waktu
implementasi, dipastikan akan sangat banyak biaya yang dapat dihemat. Portal
pemerintahan dapat menggunakan berbagai solusi CMS Open Source dengan
lisensi GNU/GPL (Copyleft). CMS (Content Management System) adalah aplikasi
web yang berfungsi untuk manajemen isi web. CMS ini dibuat modular sehingga
dimungkinkan untuk pembuatan modul tambahan sesuai dengan kebutuhan.
Lisensi GNU/GPL menungkinkan digunakannya aplikasi CMS tanpa dibebani
biaya. Walaupun gratis tetapi ketangguhannya tidak diragukan karena
dikembangkan oleh puluhan orang dari berbagai belahan dunia.
Contoh CMS yang banyak digunakan adalah Mambo, PHPNuke,
PostNuke, Xaraya, MDPro, Xoops, ezPublish, dan masih banyak lagi38. Pemilihan
penggunaan CMS bisa tergantung dari kebutuhan dan kemampuan yang ada.
Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat sebuah portal? Terlebih
dahulu yang dilihat adalah komponen-komponen dasar yang membentuk sebuah
portal. Komponen biaya tersebut adalah: (1)instalasi CMS standar, (2) instalasi
modul CMS, (3) pembuatan template/theme, (4) pembuatan modul tambahan, (5)
pelatihan dan pembuatan buku panduan pengoperasian situs, (6) dukungan pasca
proyek.
Instalasi CMS standar dan modulnya merupakan komponen biaya yang
stabil. Parameternya hanya berupa 'jenis' CMS dan modul yang di gunakan serta
'jumlah' modul yang di-install. CMS standar biasanya sudah termasuk manajemen
berita, link situs dan download. Sedangkan modul tambahan bisa berupa forum
diskusi, chatting, iklan-baris, dll.
Template/theme akan menentukan tampilan situs. Biaya pembuatan
template bisa sangat bervariasi tergantung kualitas desain yang dibuat dan tingkat

38
Lihat www.opensourcecms.com
87

kesulitannya. Ada dua tahap dalam membuat template/theme: (1) pembuatan


desain situs, dikerjakan oleh desainer, (2) konversi dari desain ke template/theme,
bisa dikerjakan oleh desainer, tetapi pada tingkat tertentu harus dikerjakan oleh
programmer.
Pembuatan modul tambahan merupakan komponen yang termahal, dan
biayanya sangat bervariatif tergantung tingkat kesulitan dan jumlah modul yang
dibuat. Aplikasi-aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Online, seperti SIM
Gaji Online, SIM Potensi Daerah Online dapat dibuat sebagai modul-modul CMS.
Proses pembuatan modul akan melibatkan pemahaman pada konsep layanan,
desain database yang tepat, dan antarmuka yang memenuhi syarat terciptanya
kondisi layanan online.
Pelatihan dan buku panduan pemakaian situs merupakan unsur yang tidak
boleh dilewatkan. Secanggih apapun sebuah situs, kalau tidak dapat dioperasikan
dengan baik akan menjadi tidak ada gunanya. Kemampuan pengoperasian yang
baik juga dapat menghindari ketergantungan dengan pihak ketiga.
Dukungan atau layanan pasca proyek juga menjadi perhatian kenapa CMS
open source layak untuk digunakan. Termasuk disini adalah update perbaikan
kesalahan (bugfix) aplikasi. Keunggulan dari aplikasi open source ini adalah bila
ada kesalahan (bug) aplikasi akan cepat diketahui dan perbaikannya juga akan
cepat dibuat, biasanya setelah di-posting ke situs pengelola CMS. Perlu diingat
bahwa dalam dunia komputer, tidak ada program yang 100% sempurna.

4.9 Implementasi dan Integrasi Sistem Portal: Menggunakan CMS Open


Source sebagai Front End
Implementasi dan integrasi sistem portal dapat dibuat dengan
menggunakan CMS multi-lingual PostNuke (www.postnuke.com) yang bekerja
dengan Apache+PHP+MySQL. PostNuke berperan sebagai front end dari sistem
portal pemerintahan yang dibangun dengan dasar berpikir untuk memenuhi
fungsi-fungsi yang telah dijabarkan dan semestinya ada dalam sebuah portal.
Pilihan untuk menggunakan aplikasi CMS yang sesuai dapat menjadi
berbeda-beda tergantung pada model portal yang akan dikembangkan dan layanan
yang akan diintegrasikan, infrastruktur yang memungkinkan, kemudahan aplikasi,
88

serta sumberdaya pelaksana implementasi. Keberagaman aplikasi CMS open


source menyebabkan pemilihan aplikasi dapat menjadi suatu pekerjaan yang sulit.
Sebagai contoh, sebuah aplikasi CMS open source dapat memiliki ukuran
beberapa MB sampai ratusan MB, dengan banyak sekali pilihan modul yang ada.
Beberapa CMS open source memberikan model pengembangan aplikasi dan
bukan aplikasi jadinya sendiri yang menyebabkan diperlukan pemahaman lebih
untuk implementasi serta infrastruktur yang lebih handal (seperti pada aplikasi
ZOPE yang digunakan Departemen Pertahanan Amerika Serikat).
PostNuke sendiri memungkinkan administrator untuk bekerja secara
dinamis dalam sebuah lingkungan terstruktur untuk secara cepat mengirimkan
informasi beragam termasuk artikel, link, berita, daftar kebutuhan, headline
dinamis, ramalan cuaca, download file, dan lain-lain. PostNuke mengurangi
dengan signifikan biaya pengembangan dengan memperkenalkan perangkat dan
layanan administrasi yang canggih yang memisahkan form, fungsi, isi dan desain.
Dengan menggunakan lapisan abstraksi basis data ADODB, PostNuke
dapat terhubung ke berbagai jenis database management system (DBMS)
termasuk MySQL, SQL, PostgreSQL, bahkan Access. Hal ini memberikan
kemudahan dan fleksibilitas untuk implementasi Internet atau intranet dalam
berbagai bentuk. Didesain dari awal untuk bersifat modular, skalabilitas menjadi
kunci fitur dalam PostNuke dimana modul-modul dapat ditambahkan ke dalam
website dengan sangat sedikit konfigurasi.
Komunitas pengembangan PostNuke terdapat di seluruh dunia, aktif dan
sangat dinamis. Dengan lebih dari 120 pengembang aktif di lima benua dan lebih
dari 35 bahasa, komunitasnya merupakan salah satu contoh dari komunitas open
source yang baik.
Tabel 4 di bawah ini memperlihatkan fitur-fitur PostNuke dan kebutuhan
sistem.
89

Tabel 4 Fitur dan kebutuhan sistem PostNuke

Fitur-fitur • Mendukung CSS secara penuh


• Sesuai dengan transisi HTML 4.01
• Memungkinkan berjalannya banyak situs dari satu kode dasar
• Dapat mengaktifkan fasilitas multi-bahasa
• Mendukung XML/RPC
• Editor teks secara visual
• Pengatur tambahan banner
• Perlindungan terhadap hacker
• Modul keamanan yang tangguh untuk login pada tingkatan
yang beragam sebagai User/Admin
• Memungkinkan penambahan sistem (scalable)
• Mesin situs digerakkan dengan basis data (Database driven
Site Engine)
• Pengembangan dengan menggunakan modul pihak ketiga
• Bagian-bagian informasi yang sepenuhnya dapat diedit (Fully
Editable News, Links, Downloads, FAQ, and Services
Sections)
• Forum/Poll/Voting Booth dinamis dengan hasil yang
langsung terlihat (On-The-Spot Results)
• Manajer berita tambahan (News Feed Manager) dengan
akses ke lebih 1.000 masukan berita
• Statistik untuk situs, browser & sistem operasi, berita dan
artikel
• Distribusi beban kerja menggunakan manager
User/Administrator
• Dinyatakan sebagai "IBM Server Proven" oleh IBM
• Struktur, desain, editing, dan pemasukan isi situs dapat
dipisahkan untuk memudahkan administrasi materi-materi
situs.

Info Kebutuhan sistem:


Teknis • Sistem operasi: Unix, Linux, MacOSX, Solaris, AIX,
Win98/NT/2000/XP, Sun Cobalt OS (RAQ4)
• Server Web (terutama Apache atau IIS)
• Instalasi PHP (versi 4.0.1 atau lebih tinggi) dikompilasi
dengan dukungan MySQL.
• Sistem manajemen basis data (terutama MySQL 3.23 atau
lebih tinggi, SQL, atau PostgreSQL).

Salah satu kelebihan sistem dengan CMS seperti PostNuke ini adalah
keleluasaan untuk mengkonfigurasi sistem secara offline dan kemudian
mengirimkan informasi secara online bila situs telah teruji offline. Kemudian,
90

proses pengubahan konfigurasi dapat dilakukan dengan hanya mengirimkan


informasi pada file basis data dengan query sehingga bila ada perubahan pada isi
situs, tidak perlu dilakukan perubahan pada file-file sistem.
Untuk melengkapi front end sistem, digunakan modul-modul tambahan
sistem yang didapatkan dari berbagai sumber di Internet dan memang
dimaksudkan untuk memperkaya sistem PostNuke. Sampai tahapan awal ini,
implementasi dengan sistem PostNuke akan menghasilkan sebuah sistem yang
tidak berbeda dengan situs biasa. Perbedaan dasar baru pada proses informasi
yang ditampilkan yang akan berupa informasi spesifik pemerintahan. Pemahaman
pada bidang-bidang informasi pembangunan dan sumber-sumber data
pemerintahan termasuk keberadaan dinas atau instansi terkait kemudian
diperlukan untuk merancang klasifikasi informasi sehingga memudahkan akses
terstruktur untuk pengunjung.
Proses pengumpulan informasi menggunakan pendekatan search engine
dan direktori. Sementara untuk layanan menggunakan proses registrasi yang
dilakukan oleh penyedia layanan di situs.

4.9.1 Penyiapan Sistem Portal secara Offline


Instalasi PostNuke dilakukan dengan terlebih dulu mengambil kode
sumber terkompres dari www.postnuke.com berupa PostNuke versi 0.750.
Komputer lokal offline disiapkan untuk dapat menjadi webserver dengan
memasang beberapa program yang diperlukan( lihat Tabel 5).
Tabel 5 Spesifikasi Sistem Offline untuk Instalasi Portal

Komputer • Notebook Acer Seri 202T


• Prosesor Intel Celeron 600 MHz
• RAM 192 MB
• Harddisk 20 GB
• Layar 12,1 inchi VGA

Perangkat • Sistem Operasi: Microsof Windows ME


Lunak • Browser: Mozilla Firefox versi 1.0.1
• Apache 2.0.47
• MySQL 4.0.14
• PHP 4.3.3 + PEAR
• Perl 5.8.0 (mini)
91

• PHPMyAdmin 2.50

Versi terkompres dari PostNuke yang telah dimekarkan (dekompres)


diletakkan di direktori htdocs dari sistem server (Apache). Sistem webserver
diaktifkan terlebih dulu (Apache dan MySQL) sebelum mengakses localhost
(http://localhost) pada jendela browser. Instalasi dilakukan dengan mengetikkan
http://localhost/PN750/install.php (PN750 merupakan direktori PostNuke di
dalam htdocs). Beberapa langkah kemudian harus dijalankan sesuai dengan
prosedur instalasi termasuk menyiapkan basis data PostNuke yang dilakukan
program instalasi. Bila PostNuke telah terinstall dengan baik, tampilan awal akan
seperti Gambar 26 di bawah:

Gambar 26 Tampilan awal PostNuke bila telah berhasil diinstall.

Hal pertama yang kemudian dilakukan adalah membuat atau mencari


template/theme yang memenuhi selera pembuat sistem. Proses ini dipermudah
dengan banyaknya template yang tersedia di beberapa situs pendukung PostNuke
yang kemudian dapat dimodifikasi terutama pada tampilan grafis dari banner
92

sistem39. Untuk sistem portal, template yang digunakan adalah ill yang
memberikan tampilan seperti pada Gambar 27 di bawah:

Gambar 27 Tampilan PostNuke dengan template ill.

PostNuke telah menyertakan di dalam paket programnya beberapa modul


utama yang dapat langsung digunakan. Modul-modul ini diatur lewat sistem
administrasi yang diakses melalui sistem login dengan memasukkan nama dan
password pengguna. Hak akses sistem juga dibedakan untuk admin dan pengguna
biasa (user), dengan option yang dapat ditentukan untuk memberikan akses lebih
luas untuk akses user. Termasuk akses group pengguna sistem PostNuke.
Proses modifikasi yang dilakukan pada sistem PostNuke termasuk di
dalamnya adalah memasang modul bahasa yang sesuai dengan sistem utama
(instalasi dasar dari PostNuke menggunakan bahasa Inggris) dan menyesuaikan
kebutuhan dengan modul-modul yang ada. Sampai langkah ini, fokus perhatian
adalah pada penyesuaian sistem dengan tujuan keberadaan suatu portal
pemerintahan, yaitu pengelolaan akses informasi dan layanan yang terstruktur.

39
Proses intalasi lengkap termasuk pemasangan template dapat ditemui dalam panduan
93

Dari sistem utama yang terdapat dalam instalasi dasar sistem, beberapa
modul dari pengembang lain (third parties) dapat ditambahkan sebagai bagian
integral yang dapat diakses lewat menu administrasi. Dalam model yang
dikembangkan, modul-modul tambahan yang digunakan adalah modul buku tamu
(guestbook), modul foto (galery), dan modul forum.

4.9.2 Pengelolaan dan Akses Informasi dalam Sistem Portal Berbasis PostNuke
Dua modul utama yang paling terkait dengan publishing informasi di
dalam sistem PostNuke adalah modul News dan modul Sections. Modul News
merupakan modul yang dari sifatnya digunakan untuk tulisan-tulisan singkat atau
berita harian yang dapat langsung tertayang di halaman depan situs. Sementara itu
modul Sections merupakan modul yang digunakan untuk tulisan-tulisan panjang
yang sifatnya lebih mendalam.
Kedua modul ini dapat dibagi dalam beberapa klasifikasi yang ditetapkan
lewat administrasi sistem. Untuk modul News, pembagian ini berupa topic-topic
sementara pada Sections disebut section-section. Proses publishing informasi baik
lewat modul News atau Sections dapat dilakukan administrator sistem lewat
modul administrasi. Sistem juga memberikan kesempatan kepada pengunjung
(user) terdaftar untuk mengirimkan informasinya lewat modul (Submit) News
yang kemudian akan diverifikasi oleh administrator. Setiap tulisan juga dapat
dikomentari oleh pengunjung bila hal ini dibolehkan oleh administrator.
Modul-modul lain yang terkait dengan ketersediaan informasi adalah
modul Downloads, yang digunakan untuk memberikan akses file-file yang dapat
diminta oleh pengunjung. Selain itu ada modul Web_links yang memberikan akses
informasi ke URL40 yang lain. Di luar itu, administrator juga dapat membuat
informasi tetap dengan kode-kode HTML yang dapat ditampilkan dalam block-
block di halaman situs.
Untuk akses atau pencarian informasi di dalam sistem PostNuke, telah
tersedia sistem pencarian menggunakan modul Search. Pencarian dilakukan ke

PostNuke di www.postnuke.com.
40
Universal Resources Locator.
94

dalam basis data, dengan pilihan pencarian ke dalam modul-modul tertentu, mulai
dari modul News sampai Download.
Dalam kaitan ketersediaan informasi yang berasal dari dinas atau kantor
pemerintahan, ada dua skenario yang dapat dijalankan bila belum ada situs
spesifik dinas atau kantor. Skenario pertama, dibuatkan bagian tertentu dari sistem
PostNuke menggunakan modul Sections untuk menjadi tanggung jawab dari dinas
atau kantor pemerintahan tertentu. Administrator dapat membuat hak permission
untuk sub-administrator menangani bagian tertentu dari sistem PostNuke.
Skenario kedua, sebuah sub-domain dapat dibuat dalam bagian hosting
sistem yang kemudian dipasangkan sistem CMS atau sistem lain yang lebih
sederhana (seperti blog). Sub-domain seperti
http://www.dinaspertanian.kalteng.net, http://www.dinasperkebunan.kalteng.net,
dapat dibuat dengan administrasi dilakukan pada sistem hosting server. Akses
lewat login dapat disiapkan oleh administrator domain (atau administrator sistem
utama berbasis PostNuke).
Karena sistem sub-domain merupakan sistem yang terpisah dari domain
utama, walau secara fisik berada dalam server yang sama dengan sistem domain
utama (yang menggunakan PostNuke), maka harus dibuat integrasi sistem akses
terstruktur kepada informasi-informasi di dalam sub-sub domain. Pertama, yang
sudah pasti harus ada tersedia link-link yang mengarah ke sub-sub domain yang
dengan cepat terlihat dan dapat diakses pengunjung. Di sub-domain juga tetap
harus disediakan link untuk kembali ke sistem atau domain utama yang berbasis
PostNuke.
Kedua, administrator sistem utama harus rajin mengunjungi sistem sub-
domain untuk mengetahui informasi-informasi spesifik yang penting yang
diperbaharui. Bila ditemui informasi baru, administrator sistem utama dapat
menambahkannya ke dalam suatu halaman HTML tertentu yang diciptakan
dengan menggunakan modul Sections yang memuat link ke dalam halaman
informasi spesifik sub-domain.
Metode ketiga, proses pembentukan basis data akses informasi dengan
menggunakan search engine yang ditambahkan ke dalam sistem PostNuke atau
dibuat sebagai suatu sub-domain tersendiri. Dalam hal ini, sebuah search engine
95

akan mengirimkan crawler atau spider yang menelusuri sub-sub domain untuk
mengumpulkan informasi-informasi halaman situs. Proses pencarian informasi
dalam web dijelaskan dalam Lawrence dan Giles (1998) sementara proses kerja
search engine seperti dalam Google dapat dipelajari dalam Brin dan Page (1998).
Spider ini kemudian mengakses ke URL-URL yang terdapat dalam basis
datanya (yaitu alamat-alamat sub-sub domain yang telah dibuat), kemudian
melakukan pemetaan informasi di dalamnya, mengirimkan informasi ke server
search engine yang kemudian melakukan klasifikasi dan pengindeksan. Pada saat
bersamaan, spider tetap melakukan pekerjaannya dengan menelusuri link-link
yang tersedia di halaman-halaman lain, bahkan dengan mengarah ke URL-URL
lain di luar URL awal bila ditentukan demikian.
Di server, data-data atau informasi yang dikirimkan oleh program spider
tadi, difilter terlebih dahulu menjadi informasi-informasi berdasar kata kunci atau
konteksnya. Dengan algoritma tertentu, dilakukan pengindeksan dari setiap
informasi tersebut sehingga didapatkan informasi yang relevan dari setiap
informasi yang sejenis. Informasi-informasi ini disimpan dalam suatu basis data
yang memungkinkan pencarian kembali berdasar permintaan pengguna search
engine dapat dilakukan dengan cepat. Basis data bagi setiap informasi ini selalu
diperbaharui dalam waktu tertentu dan ditampilkan ketika diminta oleh
pengunjung sebuah search engine41.
Untuk mengakses informasi dalam keseluruhan sistem, pengunjung
memasukkan kata-kata kunci dari informasi yang diinginkannya ke dalam form
search engine. Kemudian dilakukan pemrosesan dengan menganalisa masukan ini
(query) dan membandingkannya dengan indeks halaman web yang ada di dalam
struktur data untuk mencari informasi yang relevan. Urutan halaman-halaman
yang ditampilkan ke pengguna ditentukan berdasarkan suatu algoritma yang
memberi peringkat situs yang mengandung kata-kata kunci yang dimaksud.
Metode dengan search engine ini termasuk metode yang paling baik untuk
mendapatkan informasi spesifik dengan cepat. Membatasi sistem pencarian
informasi pada domain-domain tertentu memastikan bahwa basis data akses

41
Proses kerja search engine ini sama seperti yang dilakukan pada Google, Yahoo dan
lain-lain.
96

informasi adalah spesifik. Metode ini juga mudah diaplikasikan bila telah terjadi
persebaran informasi dengan terbentuknya berbagai situs informasi spesifik
pemerintahan yang bersifat terpisah dari sistem portal pemerintahan tertentu.
Metode dengan pembatasan pencarian ini (search engine spesifik) diusulkan
Chakrabarti et al. (1999) untuk memberikan hasil pencarian yang lebih terfokus.
Dalam model yang dikembangkan, digunakan salah satu open source
search engine yaitu PhpDig (www.phpdig.net). Di Internet sendiri terdapat banyak
model dan pengembangan search engine dengan berbagai ragam tingkat
kemampuan. Beberapa yang tercatat seperti Lucene (Jakarta Project) sebagai
bagian dari sistem server Apache (www.jakarta.apache.org), Nutch
(www.nutch.org), OpenFTS (www.openfts.sourceforge.net), Tipue
(www.tipue.com), mnoGoSearch (www.search.mnogo.ru). Informasi mengenai
search engine dan juga open source search engine dapat dicari salah satunya di
dalam situs yang didedikasikan untuk mengamati perkembangan teknologi search
engine, www.searchenginewatch.com. Sementara itu, beberapa kode sumber dari
open source search engine ini dapat ditemui di www.sourceforge.net.
PhpDig termasuk mudah diinstall dan memiliki fitur-fitur yang cukup
beragam dan cukup ampuh sebagai sebuah search engine. PhpDig mengikuti link-
link seperti yang dilakukan browser web, membangun daftar halaman-halaman
untuk diindeks. Link-link ini bisa berada di MapArea atau frame atau berada di
dalam jendela javascript. PhpDig mengindeks halaman-halaman HTML dan teks,
serta mendukung pengindeksan file-file PDF, MS-Word, dan MS-Excel dengan
menginstall binari eksternal pada sistem.
PhpDig mengindeks seluruh kata pada satu dokumen, kecuali kata-kata
singkat (kurang dari 3 huruf), kata-kata umum (common words) yang ditetapkan.
Angka-angka yang berdiri sendiri tidak diindeks, tetapi yang terdapat pada kata-
kata akan diindeks. Kata-kata yang digarisbawahi juga dimasukkan dalam indeks.
Jumlah kata dalam setiap dokumen dihitung oleh PhpDig untuk melihat tingkat
pentingnya sebagai bagian dari proses pemeringkatan (ranking).
97

PhpDig bekerja dengan sebuah web server (terutama Apache),


menggunakan PHP sebagai modul atau common gateway interface (CGI), dan
server manajemen basis data MySQL. Dalam sistem ini file-file PhpDig
diletakkan pada sub-domain www.search.kalteng.net. Modifikasi dilakukan pada
penambahan kata-kata umum (common words) disesuaikan dengan kata-kata
dalam bahasa Indonesia (lihat Ridha 2002). Kemudian template disesuaikan untuk
memperlihatkan halaman pencarian yang memiliki identitas situs utama. Gambar
28 memperlihatkan tampilan halaman pencarian PhpDig dengan salah satu tema
halamannya.

Gambar 28 Tampilan halaman pencarian PhpDig dimodifikasi.

4.9.3 Pengelolaan dan Akses Layanan dalam Sistem Portal Berbasis PostNuke
Layanan atau service berbeda dengan informasi dalam sebuah portal
pemerintahan karena melibatkan pengolahan atau transaksi untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Layanan diolah dalam sistem situs atau dilakukan lewat
instansi tertentu yang bertanggung jawab lewat sistem back office. Dalam konteks
ini portal pemerintahan lebih berperan sebagai sebuah pintu masuk ke layanan
yang sebenarnya. Situs untuk layanan dapat berdiri sendiri sebagai sebuah situs
98

terpisah dari portal pemerintahan, dapat juga menjadi bagian atau sub-domain dari
sistem portal, atau bahkan menjadi bagian integral (sebagai modul) dari portal.
Pilihan yang diambil tergantung kepada beberapa hal seperti: kompleksitas sistem,
kemudahan administrasi sistem, atau akses yang terbatas.
Dalam tinjauan ke beberapa portal pemerintahan beberapa negara, sistem
portal pemerintahan dibuat sebagai sebuah sistem baru yang terpisah dari sistem-
sistem informasi dan layanan yang telah ada. Portal pemerintahan benar-benar
berperan sebagai pengarah ke layanan yang tersedia di instansi tertentu.
Untuk kasus pemerintahan Indonesia, terutama pemerintahan daerah,
hampir tidak ditemui layanan online yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung.
Termasuk tidak adanya layanan pemesanan publikasi pemerintahan sebagai salah
satu layanan online yang paling umum ditemui seperti dalam West (2002).
Dengan kenyataan ini, berarti sebuah portal pemerintahan (dan penanggung jawab
layanan pemerintahan) mempunyai tugas berat untuk mendeskripsikan layanan
pemerintahan yang dapat ditransfer ke bentuk online.
Dalam model portal yang dikembangkan, ada dua layanan yang coba
diaplikasikan untuk memperlihatkan proses online. Layanan pertama adalah
layanan seminar yang terintegrasi menjadi modul ke dalam sistem PostNuke
(diambil dari www.tequilastarrise.net) dan layanan kedua adalah layanan bursa
kerja (dari www.w2b.ru) yang menjadi satu sistem tersendiri di luar sistem utama.
Untuk layanan seminar yang berfungsi sebagai suatu sarana informasi dan
pendaftaran online, dapat digunakan oleh suatu pemerintah daerah untuk
memberitahukan adanya suatu kegiatan seminar di lingkup pemerintahan. Fasilitas
di dalam layanan selain melihat informasi lengkap dari kegiatan adalah proses
pendaftaran yang dapat dilakukan secara online yang dibuktikan dengan
dicetaknya sebuah tiket online melalui fasilitas pencetakan browser. Dalam model
nyata, tiket online tercetak dapat dibawa oleh pengunjung yang mendaftar untuk
registrasi sehingga terjamin kepastian tempatnya.
Untuk instalasi modul, file-file seminar diletakkan di direktori modules
dari sistem PostNuke dan diaktifkan lewat sistem administrasi (modules) sistem.
Bila telah diaktifkan, maka dalam menu administrasi akan terdapat satu icon
seminar yang memungkinkan berbagai informasi seminar ditambahkan.
99

Sementara proses pencarian informasi dapat dilakukan oleh pengunjung melalui


block seminar, dan pemesanan tiket dilakukan secara online oleh pengunjung
terdaftar. Gambar 29 memperlihatkan tampilan modul seminar.

(a)

(b)
Gambar 29 Tampilan modul seminar: (a) informasi, (b) tiket online.
100

Sementara itu layanan bursa kerja melibatkan dua pihak: penyedia


pekerjaan (employer) dan pencari kerja (job seeker). Dalam prosesnya, selain
perusahaan-perusahaan swasta, instansi pemerintahan juga dapat berperan sebagai
penyedia pekerjaan baik yang sifatnya tetap (pegawai negeri sipil) atau temporer
(pegawai honorer). Untuk proses pendaftaran lowongan pekerjaan dan pencarian
pekerjaan, harus dilakukan terlebih dahulu registrasi sehingga memastikan sistem
berjalan. Gambar 30 memperlihatkan tampilan sistem dengan isian.

Gambar 30 Tampilan sistem bursa kerja.

Sistem bursa kerja ini memungkinkan pengunjung portal pemerintahan


mendapat kesempatan lebih luas memperoleh pekerjaan sesuai dengan
kemampuannya. Sistem ini dapat dianggap menjembatani proses government to
citizen (G2C), seperti juga business to citizen (B2C), atau juga government to
business (G2B) bila ternyata pekerjaan yang diinginkan oleh pemerintah hanya
dapat dilaksanakan oleh suatu perusahaan.
Untuk mempermudah akses pengguna layanan, sistem portal harus
menyediakan akses yang cepat ke berbagai layanan yang ada. Hal ini bisa
101

dijembatani dengan membuat sebuah halaman HTML yang memberikan link-link


ke halaman informasi. Menggunakan sistem Weblinks yang integral dalam sistem
PostNuke juga menjamin terciptanya akses yang cepat.

4.10 Testing dan Evaluasi Sistem Portal


Testing dan evaluasi dapat dilakukan dengan menempatkan prototipe
sistem portal di Internet dan mengakses informasi-informasi di dalamnya. Dalam
model yang dikembangkan, sistem Portal diletakkan di server penyedia hosting
dengan alamat domain www.kalteng.net dengan beberapa sub-domain dibentuk
untuk beberapa sistem lain.
Administrasi sistem dilakukan lewat panel kontrol cpanel yang disediakan
provider hosting (http://cpanel.andalan.net). Dari sini diatur pembuatan sub-
domain dan pengaturan administrasi basis data. Sistem pengaturan dan
administrasi ruang hosting diatur dalam administrasi cpanel sementara sistem
administrasi portal terpisah dan diakses lewat sistem administrasi di situs.
Uji coba akses dilakukan dengan melakukan browsing menggunakan
browser Mozilla Firefox dan Internet Explorer memperlihatkan bahwa sistem
dapat berjalan dengan baik. Demikian juga halnya dengan sub-sistem seperti
pencarian (http://search.kalteng.net) atau bursa kerja
(http://bursakerja.kalteng.net).

4.11 Implikasi Portal Pemerintahan (dan E-Government) bagi Manajemen


Pemerintahan di Indonesia
Sampai beberapa waktu setelah pencanangan gerakan e-government tahun
2003, tidak pernah dilakukan studi teknis untuk melihat implikasi e-government
(dan juga portal pemerintahan) di Indonesia. Beberapa tulisan hanya
menyinggung bagaimana e-government dikatakan akan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pemerintahan.
Untuk SIMTAP yang diklaim merupakan bentuk e-government, acuan
yang kemudian dijadikan pembenar bahwa sistem memberikan hasil yang baik
adalah dari sisi jumlah layanan yang dapat dikelola dan jumlah peningkatan
pendapatan daerah. Padahal, seperti yang sudah disepakati bersama, e-government
102

bukan saja sekedar mengotomatisasi dan mengkonsolidasikan sistem-sistem


informasi yang ada di dalam pemerintahan, tetapi juga berarti perubahan
paradigma budaya kerja pegawai pemerintahan (internal pemerintahan), dan
proses yang responsif di masyarakat (eksternal kemasyarakatan).
Acuan berupa angka-angka kuantitas saja masih harus dilengkapi dengan
studi kualitas pemerintahan dan layanan masyarakat. Memang, bila mengacu pada
penelitian-penelitian yang dilakukan di negara lain seperti terdapat dalam salah
satu laporan yang signifikan dari salah satu lembaga kerja sama ekonomi
internasional yang melakukan studi utama di 12 negara anggotanya: Australia,
Kanada, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Meksiko,
Belanda dan Amerika Serikat (lihat OECD 2003), terbukti bahwa e-government
membawa perubahan yang besar pada bagaimana proses interaksi masyarakat dan
pemerintah, mengurangi biaya serta mendorong ke arah proses-proses
pemerintahan yang lebih cepat, transparan dan terbuka.
Dalam kasus Indonesia, beberapa contoh sederhana dapat memperlihatkan
bahwa e-government akan memberikan peningkatan dalam proses layanan dan
mengurangi biaya yang dibutuhkan seperti pada proses konvensional saat ini.
Contoh dalam pembuatan KTP yang dilakukan secara online. Proses lebih cepat
dipastikan akan terjadi bila komunikasi online berjalan dengan baik, dimana
pemasukan informasi dari masyarakat, pegawai pemerintahan di kelurahan,
kecamatan sampai kabupaten berlangsung dengan kecepatan tinggi. Sementara
itu, penghematan biaya dapat diperoleh masyarakat, bila proses ini dapat
dilakukan dengan tanpa kunjungan ke kantor pemerintahan, sehingga waktu yang
ada dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif. Hal ini terutama sangat
penting bagi mereka yang bergerak di dunia bisnis dimana waktu menjadi sangat
berharga.
Dalam kasus layanan perijinan, seperti untuk perijinan usaha, maka
keberadaan layanan online yang tidak mengenal batasan jarak dan waktu pasti
akan menyenangkan kalangan bisnis yang kebetulan berada jauh dari lokasi suatu
pemerintahan. Investor luar daerah (atau investor asing) yang dapat mengetahui
kondisi kedaerahan dan memungkinkan terjadinya pelayanan ijin usaha tanpa
103

harus berkali-kali datang ke lokasi pemerintahan daerah tertentu jelas akan


mendapatkan keuntungan yang banyak.
Bila e-government dengan tujuan akhir transparansi dan akuntabilitas
dilaksanakan dengan benar, proses umpan balik dari masyarakat akan dapat
menjadi kontrol untuk manajemen pemerintahan yang lebih bersih dan lebih
cepat. Kalangan legislatif sebagai lembaga kontrol dapat menjadikan masukan
dari masyarakat untuk lebih cepat melakukan fungsi kontrol pada proses-proses
pemerintahan yang berjalan. Sementara itu, eksekutif dan jajaran di bawahnya
dapat melakukan proses administrasi pemerintahan yang lebih responsif dan
terukur kinerjanya lewat apresiasi masyarakat.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
1. Pengamatan yang dilakukan terhadap situs-situs pemerintah daerah
memperlihatkan kurangnya pemahaman dari sisi esensi (tidak memahami
landasan pokok e-government dari sisi kepemerintahan) yang berakibat pada
implementasi dan pengembangan portal pemerintahan daerah yang kurang
memenuhi syarat-syarat portal atau situs pemerintahan yang ideal.
2. Pengembangan portal e-government merupakan satu kesatuan kerja berupa
pengembangan konsep, sarana pendukung, pemahaman proses-proses
pemerintahan yang ada, dan pengembangan arsitektur terpadu informasi dan
layanan yang berlandaskan terciptanya tujuan akhir tata kepemerintahan yang
transparan dan akuntabilitasnya terjaga.
3. Implementasi dengan berbagai solusi open source dapat memberikan hasil
sebuah portal pemerintahan ideal bila kesatuan kerja yang disyaratkan dalam
menjalankannya dipenuhi.

5.2 Saran
Penelitian dan pengembangan e-government di Indonesia masih dalam
taraf dini, yang meminta lebih banyak perhatian dan peran serta berbagai
komponen terkait dalam tata pemerintahan. Dalam hal otonomi daerah yang
sekarang menjadi salah satu proyek desentralisasi demokrasi pemerintahan,
diperlukan suatu panduan yang baik untuk menjamin proses e-government
berjalan sesuai dengan arah dan tujuannya. Banyak subyek lain dalam e-
government yang dapat dieksplorasi lebih jauh terutama terkait dengan pola pikir
masyarakat dan proses kerja pegawai pemerintahan. Implementasi layanan
pemerintahan yang ada memperlihatkan masih banyaknya transformasi proses
yang dapat dilakukan untuk mempermudah hubungan pemerintah dan masyarakat.
105

Selain menciptakan model layanan online dari layanan konvensional yang sudah,
tidak tertutup kemungkinan diciptakannya model layanan baru yang berbeda
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dengan tujuan akhir
terciptanya tata kepemerintahan yang ideal.
DAFTAR PUSTAKA

[CDT] Center for Democracy dan Technology. E-Government Handbook.


http://www.cdt.org/egov/handbook/. [3 Maret 2005].
[CEG] The Council for Excellence in Government. 2000. E-Government The Next
American Revolution. Intergovernmental Technology Consortium.
http://www.excelgov.org. [1 Maret 2003].
[KOM01] Kementerian Komunikasi dan Informasi. 2003. Panduan Pembangunan
Infrastruktur Portal Pemerintahan Daerah. Jakarta.
[KOM02] Kementerian Komunikasi dan Informasi. 2003. Panduan
Pengembangan Situs Web Pemerintah Daerah. Jakarta
[MITRE]. 2003. Use of Free and Open-Source Software (FOSS) in the U.S.
Department of Defense. MITRE Corporation.
[OMB] Office of Management and Budget. 2002. E-Government Strategy.
http://www.whitehouse.gove/OMB. [1 Maret 2003].
[OECD] Organisation for Economic Co-operation and Development. 2003. The e-
Government Imperative. Paris: OECD Publication Service.
[PITAC] President's Information Technology Advisory Committee. 2000.
Developing Open Source Software To Advance High End Computing.
Panel on Open Source Software for High End Computing. Arlington:
National Coordination Office for Computing, Information, and
Communications.
[UN-DPEPA] United Nations Division for Public Economics and Public
Administration. 2002. Benchmarking E-Government: A Global
Perspective. New York: America Society for Public Administration.
[WGEGDW] The Working Group on E-Government in the Developing World.
2002. Roadmap for E-government in the Developing World. Los Angeles:
Pacific Council on International Policy. www.pacificcouncil.org.
Accenture. 2003. E-Government Citizen Platform Solution. Solution Blueprint.
www.accenture.com. [19 Juli 2004].
Daftar Pustaka 107

Adam NR, Artigas F, Atluri V, Ae Chun S, Colbert S, Degeratu M, Ebeid A,


Hatzivassiloglou V, Holowczak R, Marcopolus O, Mazzoleni P, Rayner
W, Yesha Y. 2004. E-Government: Human Centered Systems for Business
Services. Rutger University. Http://cimic.rutgers.edu/dgov. [ 31 Maret
2004].
Barfourosh AA, Anderson ML, Nezhad HRM, Perlis D. 2002. Information
Retrieval on the World Wide Web and Active Logic: A Survey and
Problem Definition. http://www.cs.umd.edu/Library/TRs/CS-TR-
4291/CD-TR-4291.pdf. [1 Juni 2004]
Beal A. 2004. What Lies Ahead for Local Search Engine Technology?
http://www.searchengineguide.com/beal/2004/0527_ab1.html. [1 Juni
2004].
Brin S, Page L. 1998. The Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search
Engine. Proceeding of the Seventh International World Wide Web
Conference. http://www-db.stanford.edu/~backrub/google.html. [31 Maret
2004].
Chakrabarti S, Berg M van der, Dom B. 1999. Focused crawling: a new approach
to topic-specific web resource discovery. Proceeding of the 8th
International World Wide Web Conference (WWW8).
http://citeseer.ist.psu.edu/chakrabarti99focused.html. [1 Juni 2004].
Cook ME. 2000. What Citizens Want From E-Government, Current Practice
Research. Center or Technology in Government. University of Albany,
SUNY.
E-cology corporation. 2003. Open Source Software in Canada Open Source
Business Opportunities for Canada’s Information and Communications
Technology Sector. www.e-cology.ca/canfloss/report. [10 Pebruari 2004].
Fitzgerald B, Basset G, editors. 2003. Legal Issues Relating to Free and Open
Source Software. Essays in Technology Policy and Law Volume 1.
Queensland: Queensland University of Technology, School of Law.
Fitzgerald B, Kenny T. 2003. Open Source Software can Improve the Health of
the Bank Balance - The Beaumont Hospital Experience
Daftar Pustaka 108

Free Software Foundation. The Free Software Definition - GNU Project.


http://www.fsf.org/philosophy/free-sw.html.
Gacek C, Lawrie T, Arief B. 2002. The many meanings of Open Source. Centre
for Software Reliability. Department of Computing Science University of
Newcastle. United Kingdom.
Gouscos D, Mentzas G, Georgiadis P. 2001. Planning and Implementing e-
Government Service Delivery: Achievements and Learnings from On-line
Taxation in Greece. Presented at the Workshop on e-Government in the
context of the 8th Panhellenic Conference on Informatics, Nicosia,
Cyprus, 8-10 November 2001.
Handayaningrat S. 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi Negara. Jakarta:
Toko Gunung Agung.
Khalak A. 2000. Economic model for impact of open source software. Cambridge:
Massachusetts Insitute of Technology, Department of Mechanical
Engineering.
Lawrence S, Giles CL. 1998. Searching the World Wide Web. Science: 280: 98-
100.
Mills J. 2004. The Past, Present, and Future of Online Directories.
http://www.searchengineguide.com/mills/2004/0526_jm1.html. [1 Juni
2004].
Ndraha T. 2002. Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru) 1. Jakarta: Rineka Cipta.
Open Source Initiative. 2002. Open Source Initiative: The Open Source
Definition. http://www.opensource.org/docs/definition.php. [????]
Osborne D, Gaebler T. 1996. Mewirausahakan Birokrasi. Rosyid A, penerjemah.
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Terjemahan dari: Reinventing
Government: How the Entrepreneurial Spirit is Transforming the Public
Sector.
Osorio CA. 2002.A Contribution to the Understanding of Illegal Copying of
Software: Empirical and analytical evidence against conventional wisdom
[working paper]. Harvard: Harvard University: Center for International
Development.
Daftar Pustaka 109

Rahardjo B. 2002. Panduan Cyberlaw Untuk Orang Biasa. http://budi.insan.co.id.


[25 Agustus 2005].
Ridha, A. 2002. Pengindeksan Otomatis dengan Istilah Tunggal untuk Dokumen
Berbahasa Indonesia [Skripsi]. FMIPA-IPB. Bogor.
Sabeni A, Ghozali I. 1993. Pokok-pokok Akuntansi Pemerintahan, edisi 3.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Siedlock F. 2002. Characteristics and applicability of Open Source-based
Product Development Model in Other than Software Industries [disertasi].
Durham: University Of Durham Business School.
Salam DS. 2002. Manajemen Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Scacchi W. 2002. Understanding the Social, Technological, and Public Policy
Implications of Open Source Software Development [Position paper].
California: University of California, Institute for Software Research.
Suradinata E. 1994. Kebijaksanaan Pembangunan dan Pelaksanaan Otonomi
Daerah, Perkembangan Teori dan Penerapan. Bandung: Ramadan.
Sugandha D. 1989. Pengantar Administrasi Negara. Jakarta: Intermedia.
Siagian SP. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Stallings W. 2003. Cryptography and Network Security, Principles and Practise.
Ed ke-3. New Jersey: Prentice Hall.
Tambouris E, Gorilas S, Boukis G. 2001a. Investigation of Electronic
Government. Proceedings of the 8th Panhellenic Conference on
Informatics; Nicosia, Cyprus, 8-10 November 2001. hlm 367-376.
Tambouris E, et al. 2001b. IST Project 2000-28471 eGov An Integrated Platform
for Realising Online One-Stop Government; Deliverable D111: Platform
and Network Architecture Functional Specifications. EGov Consortium.
West DM. 2002. Global E-Government, 2002. Rhode Island: Center for Public
Policy, Brown University. http://www.insidepolitics.org/egovt02int.html.
[17 Pebruari 2003].
World Bank. 2001. A Definition of E-Government.
http://www1.worldbank.org/publicsector/egov/definition.htm. [3 Maret
2005].
Daftar Pustaka 110

Wimmer M, Krenner J. 2001. An Integrated Online One-Stop Government


Platform: The eGOV Project. In Hofer, Chroust. IDIMT-2001. 9th
Interdisciplinary Information Management Talks, Proceedings,
Schriftenreihe Informatik, Universitätsverlag Trauner, Linz, pp. 329-337.
Wheeler DA. 2003. Why Open Source Software / Free Software (OSS/FS)? Look
at the Numbers! http://www.dwheeler.com/oss_fs_why.html. [10 Pebruari
2004].
DAFTAR ISTILAH

APBD = Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, rencana keuangan tahunan


pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah.
browser = program pembaca halaman-halaman Web di Internet, menterjemahkan
kode-kode HTML menjadi halaman-halaman yang dapat dimengerti oleh
manusia.
client = komputer yang melakukan permintaan informasi atau data atau
mengirimkan perintah pemrosesan ke komputer lain yang berfungsi
sebagai server.
CMS = Content Management System, sistem manajemen isi situs, merupakan
sebuah paket program yang dapat digunakan dengan cepat untuk
mengembangkan situs dengan fitur-fitur yang cukup lengkap.
daerah otonom = kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
desentralisasi = penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
dekonsentrasi = pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di
wilayah tertentu.
DPRD = Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, lembaga perwakilan rakyat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Internet = jaringan dari jaringan (network of networks) komputer-komputer yang
saling terhubung di seluruh dunia. Dikembangkan sejak tahun 1969 oleh
ARPANET, dan menggunakan protokol TCP/IP yang membuat koneksi
dengan mudah dapat diciptakan.
Daftar Istilah 112

HTML = Hypertext Markup Language, bahasa pemrograman script yang


dikembangkan untuk membuat sebuah dokumen dapat terbaca oleh
browser Internet sebagai bagian dari jaring-jaring informasi di Internet.
hosting = penyewaan ruang penyimpanan (harddisk) di server yang terhubung ke
Internet dan dapat diakses sedemikian dimana beberapa ruang
penyimpanan dengan nama domain berbeda dapat diletakkan pada satu
server.
hyperlink (atau cukup disebut link) = suatu petunjuk berupa tulisan atau grafis di
dalam dokumen HTML (halaman Web) yang menyimpan informasi yang
dapat mengarahkan pengunjung ke halaman informasi lain bila diklik.
LAN = local area network, jaringan komputer lokal, sebuah koneksi antar
beberapa komputer yang terdapat dalam satu ruangan atau bangunan.
MB = Megabyte, ukuran file digital.
online = merujuk kepada Internet, dimana suatu sistem terkoneksi ke Internet
untuk memberikan atau meminta informasi atau data atau melakukan
pemrosesan dalam suatu sistem.
offline = lawan dari online, sistem tidak terkoneksi ke Internet.
otonomi daerah = hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pemerintah Pusat = selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintahan daerah = penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintah daerah = Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.server = merujuk
Daftar Istilah 113

kepada perangkat lunak yang dapat melayani permintaan data, informasi


atau pengolahannya yang diajukan oleh komputer lain (biasa disebut
client), sering juga digunakan merujuk kepada perangkat keras dimana
sistem server terinstall.
Perda = peraturan daerah, peraturan daerah provinsi dan/atau peraturan daerah
kabupaten/kota.
sentralisasi = proses pengambilan keputusan atau kewenangan yang lebih terpusat
ke pemerintah pusat.
SIMTAP = Sistem Informasi Manajemen Satu Atap, terminologi yang mengarah
kepada penyatuan berbagai proses perijinan pemerintahan untuk ditangani
satu badan tertentu di satu kantor terpusat.
situs = sebuah kesatuan halaman informasi Web di Internet ditandai oleh
keberadaan nama domain yang diakses dengan browser, ditulis dengan
menggunakan HTML.
SMS = Short Messages Service, salah satu metode pengiriman informasi berbasis
teks yang terdapat dalam teknologi telekomunikasi (terutama selular).
WAP = Wireless Application Protocol, salah satu protokol komunikasi yang
digunakan dalam telekomunikasi bergerak untuk metode akses halaman-
halaman Web.
web server = server yang terhubung ke Internet dan berfungsi menghidupkan situs
World Wide Web, salah satu bagian dari Internet yang berfungsi sebagai
sistem jaringan informasi. Masih ada beberapa server lain yang terhubung
ke Internet, seperti FTP server, E-mail Server, atau Chat Server.
World Wide Web (atau cukup disebut Web) = merupakan koneksi informasi-
informasi dalam Internet sebagai salah satu metode berbagi informasi yang
ditemukan oleh Tim Berners Lee, melengkapi berbagai metode lain di
Internet, dikembangkan dengan menggunakan bahasa HTML sekitar
tahun-tahun awal 90-an.
LAMPIRAN
Lampiran 115

Lampiran 1 Daftar situs negara-negara yang disurvei dalam West (2002)

Catatan: Tabel di bawah memperlihatkan persentase dari website-website di tiap


negara yang mempunyai fitur seperti layanan online, publikasi, basis data,
kebijakan pribadi, kebijakan keamanan, dan akses untuk disabel (disability
accessibility)
Individual Country Profiles for Selected Features, 2002
Online Publications Data Privacy Security Disability
Afghanistan 0% 0% 100% 0% 0% 0%
Albania 0 75 50 0 0 50
Algeria 0 60 100 0 0 0
Andorra 25 75 100 0 0 75
Angola 0 100 100 0 0 0
Antigua 0 100 0 0 0 0
Arab Emirates 0 50 100 0 0 0
Argentina 0 77 92 0 0 31
Armenia 17 100 100 17 0 0
Australia 43 100 86 100 93 29
Austria 23 100 100 0 0 23
Azerbaijan 0 67 100 0 0 33
Bahamas 100 100 100 0 0 0
Bahrain 0 100 100 0 0 0
Bangladesh 0 67 33 0 0 0
Barbados 17 67 83 0 0 33
Belarus 0 69 85 0 0 8
Belgium 0 100 100 8 8 25
Belize 0 65 12 0 0 0
Benin 0 0 100 0 0 0
Bhutan 0 0 0 0 0 0
Bolivia 0 100 100 0 0 0
Bosnia 0 67 100 0 0 0
Botswana 0 100 0 0 0 0
Brazil 15 69 31 8 0 0
Brunei 0 38 63 0 0 13
Bulgaria 0 57 86 0 0 0
Burkina Faso 0 80 100 0 0 0
Burundi 0 100 100 0 0 0
Cambodia 0 80 80 0 0 20
Lampiran 116

Cameroon 0 44 71 0 0 57
Canada 32 100 100 89 89 16
Cape Verde 0 100 100 0 0 0
Central Africa 0 0 100 0 0 0
Chad 0 0 100 0 0 0
Chile 100 100 100 100 100 0
China-Mainlan 53 100 100 93 0 20
China -Taiwan 74 100 100 96 35 0
Colombia 0 100 100 0 0 0
Comoros 0 50 100 0 0 0
Congo-Dem Rep 0 100 0 0 0 100
Congo-Rep 0 0 0 0 0 100
Cook Islands 0 33 100 0 0 67
Costa Rica 7 93 57 7 7 0
Cote d'Ivoire 0 0 100 0 0 50
Croatia 0 86 100 0 0 43
Cuba 0 100 100 0 0 0
Cyprus-Rep 0 100 100 0 0 50
Cyprus-Turk 0 100 100 0 0 0
Czech Rep 7 79 86 7 0 43
Denmark 0 100 75 0 0 88
Djibouti 0 100 100 0 0 0
Dominica 0 0 0 0 0 0
Dominican Rep 0 100 100 0 0 0
Ecuador 0 75 100 0 0 75
Egypt 25 50 75 0 0 25
El Salvador 0 100 100 0 0 13
Eq Guinea 0 0 0 0 0 100
Eritrea 0 0 100 0 0 0
Estonia 0 92 75 0 0 67
Ethiopia 0 75 100 0 0 50
Fiji 33 100 33 0 0 67
Finland 7 100 93 0 0 13
France 5 100 100 11 0 37
Gabon 0 0 0 0 0 100
Gambia 0 100 100 0 0 0
Georgia 0 50 50 0 0 67
Lampiran 117

Germany 47 100 89 0 5 37
Ghana 0 100 67 0 0 67
Great Britain 25 100 100 50 35 65
Greece 0 75 88 0 0 25
Grenada 0 0 100 0 0 100
Guatemala 0 58 67 0 0 8
Guinea 0 15 8 0 0 0
Guinea-Bissau 0 0 0 0 0 100
Guyana 0 50 83 0 0 100
Haiti 0 0 100 0 0 50
Honduras 0 50 50 0 0 0
Hungary 0 71 71 0 0 14
Iceland 0 91 82 0 0 91
India 21 100 100 0 0 11
Indonesia 0 40 90 0 0 10
Iran 0 100 100 0 0 0
Iraq 0 100 100 0 0 0
Ireland 12 100 100 18 0 24
Israel 14 100 100 43 0 14
Italy 0 100 100 0 0 8
Jamaica 9 73 91 0 8 36
Japan 33 93 100 7 7 13
Jordan 29 100 44 0 0 0
Kazakhstan 0 100 100 0 0 29
Kenya 0 100 100 0 0 0
Kiribati 0 0 100 0 0 0
Korea, North 50 50 0 0 0 50
Korea, South 100 100 100 100 100 8
Kuwait 0 100 67 0 0 33
Kyrgyzstan 0 100 100 0 0 33
Laos 0 50 100 0 0 0
Latvia 0 100 100 0 0 18
Lebanon 0 88 88 0 0 0
Lesotho 0 100 100 0 0 50
Liberia 0 100 100 0 0 0
Libya 0 0 0 0 0 0
Liechtenstein 0 100 100 0 0 33
Lampiran 118

Lithuania 0 91 100 0 0 36
Luxembourg 31 100 100 0 0 31
Macedonia 0 86 100 0 0 29
Madagascar 0 75 75 0 0 50
Malawi 33 100 100 0 0 100
Malaysia 27 100 100 0 0 13
Maldives 0 100 100 0 0 0
Mali 0 100 100 0 0 0
Malta 6 60 100 0 0 20
Marshall Islands 0 100 100 0 0 100
Mauritania 33 100 100 0 0 33
Mauritius 0 79 100 0 0 43
Mexico 0 100 100 0 0 0
Micronesia 0 33 100 0 0 67
Moldova 0 0 100 0 0 0
Monaco 0 0 100 0 0 0
Mongolia 0 71 71 0 0 14
Morocco 0 100 100 0 0 11
Mozambique 0 0 100 0 0 100
Myanmar 0 29 86 0 0 100
Namibia 0 50 25 0 0 0
Nauru 0 0 0 0 0 0
Nepal 0 100 100 0 0 0
Netherlands 0 79 79 0 0 36
New Zealand 48 57 100 8 0 14
Nicaragua 0 100 100 0 0 0
Niger 0 50 50 0 0 50
Nigeria 0 50 50 0 0 50
Niue 0 0 0 0 0 10
Norway 50 92 92 0 0 100
Oman 0 100 100 0 0 0
Pakistan 0 100 67 0 0 67
Palau 0 0 0 0 0 100
Panama 0 63 75 0 0 0
Papua New 0 22 33 0 0 0
Paraguay 0 100 100 0 0 0
Peru 7 100 100 0 0 0
Lampiran 119

Philippines 0 80 80 0 0 30
Poland 0 91 91 9 9 27
Portugal 0 50 50 0 0 40
Qatar 0 100 0 0 0 0
Romania 9 63 88 0 0 63
Russia 0 96 83 0 0 4
Rwanda 0 100 0 0 0 0
Sao Tome 0 0 100 0 0 0
St. Kitts/Nevis 0 0 0 0 0 100
St. Lucia 0 100 100 17 17 33
St. Vincent 0 0 0 0 0 100
Samoa 0 0 0 0 0 0
San Marino 0 50 75 0 0 100
Saudi Arabia 11 100 75 0 0 0
Senegal 24 100 100 0 0 75
Seychelles 0 75 100 0 0 50
Sierra Leone 0 0 100 0 0 0
Singapore 19 94 94 88 81 6
Slovakia 0 100 88 0 0 25
Slovenia 0 67 83 0 0 25
Solomon Islands 0 9 9 0 0 100
Somalia 0 0 0 0 0 100
Somaliland 0 0 0 0 0 0
South Africa 0 100 94 0 0 25
Spain 7 100 93 0 0 29
Sri Lanka 0 17 67 11 0 100
Sudan 0 100 100 0 0 100
Suriname 0 0 0 0 0 100
Swaziland 23 85 77 0 0 31
Sweden 8 75 64 0 0 100
Switzerland 0 14 100 0 0 100
Syria 0 17 83 0 0 100
Tajikistan 0 0 0 0 0 100
Tanzania 0 0 38 0 0 75
Thailand 0 0 100 6 0 0
Togo 0 100 0 100 100 100
Tonga 0 0 0 0 0 100
Lampiran 120

Trinidad 0 20 80 0 0 100
Tunisia 33 100 100 0 0 33
Turkey 33 87 90 3 0 0
Turkmenistan 0 0 0 0 0 100
Tuvalu 0 100 100 100 100 100
Uganda 20 100 20 20 20 100
Ukraine 0 50 50 0 6 100
United States 44 100 90 76 54 34
Uruguay 0 100 100 0 100 0
Uzbekistan 0 67 33 0 0 0
Vanuatu 100 0 100 100 0 100
Vatican 0 100 100 0 0 100
Venezuela 0 100 100 0 0 100
Vietnam 0 50 100 0 0 100
Yemen 25 50 75 0 0 100
Yugoslavia 0 100 100 0 0 0
Zambia 0 100 100 0 0 0
Zimbabwe 0 60 100 0 0 20
Lampiran 121

Lampiran 2 Daftar peraturan perundang-undangan Pemerintah Republik Indonesia


yang berpengaruh dalam perkembangan e-government Indonesia

1. TAP MPR No. IV Tahun 2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam


Penyelenggaraan Otonomi Daerah,
2. Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah,
3. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pengganti
no. (1),
4. Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pusat dan Daerah,
5. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pusat dan Daerah, pengganti no. (3),
6. Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak atas Kekayaan Intelektual,
7. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah,
8. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 6 Tahun 2001 tentang Pedoman
Pendayagunaan Teknologi Telematika di Indonesia,
9. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan
dan Strategi Pengembangan E-Government.
10. Peraturan Pemerintah nomor 56/2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah

Beberapa kebijakan operasional yang dikeluarkan Kominfo untuk menunjang


kegiatan pengembangan e-government:
1. Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah.
2. Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik.
3. Panduan Penyusunan Rencana Induk E-Government Lembaga.
4. Panduan Penyelenggaraan Situs Web Pemerintah Daerah.
5. Pedoman Penyelenggaraan Diklat ICT dalam Menunjang E-Government.
6. Panduan Standar Mutu dan Jangkauan Pelayanan serta Pengembangan
Aplikasi.
7. Panduan Kelembagaan, Otorisasi, Informasi, dan Keikutsertaan Swasta dalam
Penyelenggaraan E-Government.
8. Panduan Pelaksanaan Proyek dan Penganggaran E-Government.
9. Pokok Pikiran Pengembangan Kepemerintahan yang Baik dan Manajemen
Perubahan.
10. Standar Kompetensi Pengelola E-Government.
11. Cetak Biru (Blueprint) Aplikasi E-Government Pemerintah Daerah.
12. Panduan Teknis Pembangunan Jaringan Sistem Informasi Pemerintahan.
13. Panduan Teknis Pembangunan Sistem Informasi Pemerintah Pusat.
14. Panduan Teknis Pembangunan Sistem Informasi Pemerintah Provinsi.
15. Panduan Teknis Pembangunan Sistem Informasi Pemerintah Kota/Kabupaten.
16. Panduan Teknis Manajemen Data, Informasi dan Organisasi Sistem Informasi
Pemerintahan.
17. Sistem Informasi Nasional sebagai Tulang Punggung Implementasi E-
Government.
Lampiran 3 Tabel hasil pengamatan situs-situs pemerintah daerah di Indonesia (Juni-Desember 2005)

NO NAMAPROVINSI/KOTA / NAMA DOMAIN∗ NAMA DOMAIN BARU/LAIN BACK END UPDATE INFORMASI SERVICES LAIN-LAIN
KABUPATEN

I NANGRO ACEH www.nad.go.id www.bandiklatnad.go.id, PHP Juni 2006/-/buku tidak ada Situs lain tidak terkonsolidasi
DARUSSALAM www.dinkes-nad.go.id, tamu lama/info
www.distamben-nad.go.id, penduduk hanya
www.indag-nad.go.id 2000/
www.pemdaaceh.go.id
1 Banda Aceh (Kota ) www.bandaaceh.go.id ASP 2002/-/ hanya info layanan
2 Aceh Barat (Kab.) www.acehbarat.go.id HTML info umum/ tidak ada layanan dan
info layanan, buku tamu
tidak aktif
3 Aceh Barat Daya (Kab.)
4 Aceh Besar (Kab.) www.acehbesar.go.id SITUS MATI
5 Aceh Jaya (Kab.)
6 Aceh Selatan (Kab.) www.acehselatan.go.id ASP info umum kurang tidak ada grafis bagus, tidak ada data2
instansi
7 Aceh Singkil (Kab.)
8 Aceh Tamiang (Kab.)
9 Aceh Tengah (Kab.)
10 Aceh Tenggara (Kab.)
11 Aceh Timur (Kab.) www.aceh-timur.go.id PHP (CMS) Mar 2005/ ada data kecamatan2, grafis
bagus, informasi dasar lengkap
12 Aceh Utara (Kab.) www.acehutara.go.id, PHP Jan 2005/ tidak ada ada data kepegawaian, grafis
www.bappeda-aceh- bagus, situs lain aktif, tidak ada
utara.go.id, konsolidasi, grafis bagus,
www.dekranasacehutara.go.id, HANYA ADA PERKEMBANGAN
www.disbudpar- APBD. PAD
acehutara.go.id,
www.kpdeacehutara.go.id
13 Bireun (Kab.)


Nama domain yang disurvei Kominfo, Januari 2004
14 Gayo Luwes (Kab.)
15 Langsa (Kota)
16 Lhok Seumauwe (Kota) www.pemkolhokseumawe.go.id SITUS MATI
17 Nagan Raya (Kab.)
18 Pidie (Kab.) www.pidie.go.id HTML tidak ada informasi tidak ada ada info simtap,
dasar, tidak ada
informasi terbaru
19 Sabang (Kota)
20 Simeuleu (Kab.)
21 Bener Meriah (Kab.)

II SUMATERA UTARA www.pempropsu.go.id www.sumut.go.id, PHP ada internal link, data- ada link terintegrasi ke situs2
www.bainfokomsumut.go.id, data lengkap, satuan kerja tapi bukan ke link
www.balitbangsumut.go.id, luar dan informasi tidak bisa
www.bapemas-sumut.go.id, diharapkan, grafis bagus
www.bkpmdsumut.go.id,
www.depag-sumut.go.id,
www.depnakersumut.go.id,
www.diskop-ukm-
sumut.go.id, www.disnak-
sumut.go.id,
www.disperindagsumut.go.id
, www.pariwisatasumut.go.id,
1 Medan (Kota) www.pemkomedan.go.id www.pn-medan.go.id cfm+html, jun 2005/ tidak ada grafis bagus/pro, informasi dasar
ada link tapi tidak tersedia
2 Asahan (Kab.) www.pemkab-asahan.go.id HTML tidak ada grafis standar
3 Binjai (Kota) www.binjai.go.id www.pdebinjai.go.id PHP (CMS) 01-06-2005 informasi dasar, tidak grafis bagus
ada service

4 Dairi (Kab.)
5 Deli Serdang (Kab.) www.deliserdang.go.id www.dipardadeliserdang.go.id PHP (PHP-Nuke) 01-06-2005 informasi dasar grafis standar CMS
6 Humbang Hasudutan
7 Karo (Kab.) www.pemkabkaro.go.id SITUS MATI
8 Labuhan Batu (Kab.) www.labuhanbatu.go.id www.infokom- SITUS MATI
labuhanbatu.go.id
9 Langkat (Kab.) www.langkat.go.id ASP 01-06-2005 grafis bagus, informasi
dikacaukan…, akses lambat
10 Mandailing Natal (Kab.) www.madina.go.id ASP 01-06-2005 grafis bagus, link-link terjaga,
informasi terbaru
11 Nias (Kab.) www.nias.go.id SITUS MATI XXX
12 Nias Selatan (Kab.)
13 Padang Sidempuan (Kota)
14 Pak Pak Bharat (Kab.)
15 Pematang Siantar (Kota) www.pemkosiantar.go.id www.pematangsiantar.go,id SITUS MATI XXX
16 Sibolga (Kota) www.sibolga.go.id PHP 01-07-2005 grafis bagus, informasi standar,
ada buku tamu, galeri foto
17 Simalungun (Kab.) www.perindagsim.go.id (???) SITUS MATI info ttg kantor perindag, tidak ada
situs utama, peluang investasi,
ketentuan perijinan
18 Tanjung Balai (Kota) www.tanjungbalai.go.id HTML XXX XXX info layanan biasa, profil standar,
ekonomi, potensi,
19 Tapanuli Selatan (Kab) www.tapsel.go.id ASP XXX XXX link-link tidak berfungsi
20 Tapanuli Tengah (Kab.) www.tapteng.go.id www.tapteng.go.id ASP XXX XXX link-link tidak berfungsi, 2002
21 Tapanuli Utara (Kab) www.pemdataput.go.id SITUS MATI
22 Tebing Tinggi (Kota) www.pemkotebingtinggi.go.i PHP tidak ada grafis sederhana
d
23 Toba Samosir (Kab.) www.tobasamosir.go.id ASP grafis bagus, informasi standar,
ada buku tamu, galeri foto,
english version
24 Samosir (Kab.) www.samosir.go.id ASP grafis standar, informasi biasa,
25 Serdang Bedagai (Kab.)
III SUMATERA BARAT www.sumbar.go.id www.sumbar- SITUS MATI XXX xxx MATI SEMUA (22 JULI 2005)
disperindag.go.id,
www.sumbarprov.go.id,
www.bapedalda-
sumbar.go.id, www.bappeda-
sumbar.go.id, www.bksda-
sumbar.go.id, www.bmg-
sumbar.go.id, www.bpt-
sumbar.go.id, www.depag-
sumbar.go.id,
www.dinaspariwisata-
sumbar.go.id, www.dinkes-
sumbar.go.id,
www.dispertahort-
sumbar.go.id, www.dprd-
sumbar.go.id,
www.koperasipkm-
sumbar.go.id,
www.poldasumbar.go.id,
www.prasaranajalan-
sumbar.go.id
1 Padang (Kota) www.kpdepadang.go.id www.padang.go.id ASP 19-07-2005 hanya ada buku tamu kpdepadang.go.id mati, grafis
padang.go.id bagus, informasi
standar kurang

www.kotapadang.go.id SITUS MATI


2 Agam (Kab.) www.kabupaten-agam.go.id PHP (CMS) grafis bagus, informasi lengkap,
ada ringkasan APBD, ada daftar
apbd dlm bentuk download tp
tdk bisa didownload
3 Bukit Tinggi (Kota) www.bukittinggi.go.id, www.kpt- ASP XXX XXX bukittinggi tidak bisa muncul, kpt
bukittinggi.go.id hanya informasi layanan biasa

4 Kep. Mentawai (Kab.) www.mentawai.go.id PHP (PHP-Nuke) 01-05-2005XXX standar informasi PHPnuke,
SITUS 2 MILIAR, tidak ada
perubahan modul, hanya ada
98 gambar
5 Limapuluh Kota (Kab.) www.limapuluhkota.go.id HTML tidak ada grafis jelek
6 Padang Panjang (Kota)
7 Padang Pariaman (Kab.) www.pariaman.go.id HTML 01-09-2004 buku tamu, forum, bank grafis standar
data utk data2 umum,
galeri foto
8 Pariaman (Kota) www.kotapariaman.go.id HTML xxx informasi standar tdk grafis bagus
lengkap
9 Pasaman (Kab.) www.pasaman .go.id SITUS MATI
10 Payakumbuh (Kota)
11 Pesisir Selatan (Kab.) www.pesisirselatan.go.id SITUS MATI
12 Sawahlunto (Kota) www.sawahlunto.go.id HTML 11-06-2005 informasi standar grafis biasa
13 Sawahlunto (Kab.)
14 Solok (Kota) www.kotasolok.go.id SITUS MATI
15 Solok (Kab.) www.solok.go.id HTML xxx informasi umum, BUPATI ANTI KORUPSI skrg
lengkap, ada galeri, ada menjadi GUB, grafis bagus
informasi layanan satu
pintu
16 Tanah Datar (Kab.) www.tanahdatar.go.id PHP 12-07-2005 informasi umum, grafis bagus
17 Dharmasraya (Kab.) www.dharmasraya.go.id SITUS MATI
18 Pasaman Barat (Kab.)
19 Solok Selatan (Kab.)

IV JAMBI www.jambionline.com www.bapemproda- PHP 12-07-2005 informasi umum situs aktif bappeda dan depag,
jambi.go.id, grafis depag bagus tp akses
www.bappedajambi.go.id, lambat
www.depag-jambi.go.id,
1 Jambi (Kota) www.kotajambi.go.id SITUS MATI
2 Batang Hari (Kab.) www.batanghari.go.id, php, html xxx informasi umum standar galeri foto 13 , dua situs
www.kab-batanghari.go.id informasi hampir sejenis, dibuat
oleh bappeda dan kpde
3 Bungo (Kab.) www.bungo.go.id, HTML xxx informasi umum standar grafis menarik
www.muarabungo.go.id

4 Kerinci (Kab.) www.kerincijambi.go.id HTML data terakhir thn 2003, informasi umum standar grafis menarik
tidak ada berita
5 Merangin (Kab.) www.merangin.go.id HTML 02-12-2005 informasi umum, grafis menarik, ada galeri foto,
informasi layanan ada english, ada download
renstra dll
6 Muaro Jambi (Kab.) www.muarojambi.go.id HTML data tahun 2002 informasi umum grafis menarik, english version,
lengkap, galeri foto, galeri foto, layanan perijinan,
layanan perijinan
7 Sarolangun (Kab.)
8 Tanjung Jabung Barat www.tanjungjabungbarat.go. www.pemkab- HTML xxx informasi umum grafis biasa, link2 ada yg mati
(Kab.) id tanjungjabungbarat.go.id
9 Tanjung Jabung Timur
(Kab.)
10 Tebo (Kab.) www.tebo.go.id PHP data tahun 2000 informasi umum, grafis menarik
informasi perijinan

V RIAU www.riau.go.id www.depag-riau.go.id, PHP update berita harian informasi umum, buku grafis sangat menarik, ada
www.dipenda-riau.go.id, tamu, forum, akses link2 kab/kota atau situs lain,
www.disdikriau.go.id, wap situs2 dinas yang hidup:
www.disperindag-riau.go.id, disperindag-riau (php),
www.distanriau.go.id, distanriau (html), dinas lain
www.kpkriau.go.id, dibuat dalam subdomain dan
www.pariwisata-riau.go.id, lengkap, download atau info
lain ada di situs dinas/badan
HANYA ADA PELAKSANAAN
APBD
1 Pekan Baru (Kota) www.pekanbaru.go.id PHP 21-07-2005 informasi umum, grafis menarik
informasi perijinan (pdf),
surat pembaca
2 Bengkalis (Kab.) www.bengkalis.go.id PHP xxx informasi umum, english grafis menarik
version, buku tamu
3 Dumai (Kota) www.dumai.go.id SITUS MATI
4 Indragiri Hilir (Kab.) www.indragirihilir.go.id PHP xxx xxx link diarahkan ke bagian hukum,
tp tidak ada informasi
5 Indragiri Hulu (Kab.)
6 Kampar (Kab.) www.kampar.go.id, www.bpi- PHP 01-08-2005 informasi umum grafis menarik, situs bpi
kampar.go.id, (informasi promosi dan informasi)
lebih menarik, dan lengkap trmsk
buku tamu dan galeri, tp tidak
ada link dari situs utama
7 Kuantan Singingi (Kab.) www.kuansing.go.id SITUS MATI
8 Pelalawan (Kab.) www.pelalawan.go.id, PHP (CMS) 22-07-2005 ada informasi layanan grafis sangat menarik, buku
www.bkpmd-pelalawan.go.id adm kependudukan, tdk tamu, tdk ada galeri, tdk ada link
ada perijinan ke bkpmd-pelalawan
HANYA ADA INFO APBD
TOTAL 2003, 2004, 2005
9 Rokan Hilir(Kab.) www.rokanhilir.go.id HTML xxx informasi umum standar grafis standar, ada galeri foto
10 Rokan Hulu (Kab.) www.rokanhulu.go.id, HTML xxx informasi umum standar grafis menarik, rokanhulubpi mati
www.rokanhulubpi.go.id

11 Siak (Kab.) www.dprdsiak.go.id SITUS MATI

VI KEPULAUAN RIAU www.bpmpd-kepri.go.id, xxx xxx xx xxx


1 Batam (Kota) www.pemda-batam.go.id www.pemko-batam.go.id, ASP 18-6-05 berita dari ada situs untuk informasi biasa lengkap tetapi
www.batam.go.id, www.dprd- kompas pelayanan, informasi struktur informasi tdk teratur,
batam.go.id, www.kukm- perijinan, dokumen situs lain mati, grafis biasa
batam.go.id perijinan, registrasi, dan
status registrasi,
informasi tidak lengkap

2 Karimun (Kab.) www.kab-karimun.go.id ASP tidak ada berita harian ada informasi layanan, english version, grafis standar
tetapi tidak online,
SIMTAP kerjasam dg
telkom
3 Kep. Riau (Kab.) www.kepulauanriau.go.id www.pemkab-kepri.go.id PHP xxx xxx SERVER DOWN termasuk versi
lama,

4 Lingga (Kab.)
5 Natuna (Kab.) www.pemkab-natuna.go.id www.natuna.go.id PHP 22-06-2005 informasi umum, tidak grafis biasa, informasi standar,
ada layanan, tidak ada ada link yang tidak berfungsi
buku tamu

6 Tanjung Pinang (Kota)


VII SUMATERA SELATAN www.pempropsumsel.go.i www.sumsel.go.id, HTML 18-07-2005 informasi umum, ada PROPINSI atau PROVINSI?
d www.transduksumsel.go.id, kontak sms ke Karena menggunakan html,
www.bappedasumsel.go.id, gubernur dan beberapa link yg harusnya
www.depag-sumsel.go.id, telp/mobile/fax/email, aktif, di suatu halaman tertentu
www.diknassumsel.go.id, ada menyediakan link tidak aktif, situs lain yg aktif:
www.dinaker-sumsel.go.id, english service tapi bappeda, transduk, (informasi
www.dinkessumsel.go.id, tidak aktif standar biasa), tidak ada
www.diperta-sumsel.go.id, integrasi link dg situs provinsi,
www.dishutsumsel.go.id, tidak ada info perda dsb (info
www.perpusnas- uu, dll tp tidak lengkap), situs
sumsel.go.id yg bagus depag

1 Palembang (Kota) www.palembang.go.id, PHP harian informasi umum, ada grafis menarik, palembang
www.rsmh-palembang.go.id, sim kepegawaian bisa menjadi tuan rumah beberapa
www.balarpalembang.go.id, lihat nama pegawai, ada kegiatan besar, situs lain yang
www.bappedapalembang.go.id, simduk tapi tidak aktif adalah balar (balai
www.bpkh2-palembang.go.id, berfungsi, layanan arkeologi) tp info bulan sept
www.kimpraswilkotapalembang pengaduan lewat email, 2004, situs kehutanan wilayah 2
.go.id album foto tdk bisa diakses cepat
2 Banyuasin (Kab.)
3 Lahat (Kab.)
4 Lubuk Linggau (Kota) www.lubuklinggau.go.id ASP harian informasi umum, info grafis menarik
layanan tidak ada
(dalam perbaikan)
5 Muara Enim (Kab.) www.muaraenim.go.id ASP harian informasi umum, grafis sangat menarik
layanan ada link tapi
tidak ada info, forum,
buku tamu
6 Musi Banyuasin (Kab.) www.muba.go.id www.distannak-muba.go.id, PHP harian informasi umum, ada situs lain tidak berfungsi, ada
www.kabmuba.go.id simtap, tdk ada informasi modul administrasi perkantoran,
mekanisme layanan modul organisasi
hanya syarat2, ada
login, query, sim
informasi wilayah dg
grafis
7 Musi Rawas (Kab.) www.musi-rawas.go.id PHP harian informasi umum tetapi grafis menarik sekali
beberapa link belum
tersedia
8 Ogan Komering Ilir (Kab.) www.kaboki.go.id PHP xxx informasi umum, info grafis biasa,
layanan tidak tersedia
hanya link
9 Ogan Komering Ulu (Kab.) www.oku.go.id SITUS MATI
10 Pagaralam (Kota) www.pemkotpagaralam.com SITUS MATI
11 Prabumulih (Kota) www.kotaprabumulih.go.id ASP info harian informasi umum kurang, grafis menarik
tidak ada layanan, buku
tamu
12 Ogan Komering Ulu Timur www.okutimur.go.id SITUS MATI
13 Ogan Komering Ulu
Selatan
14 Ogan Ilir (Kab.)

VIII BANGKA - BELITUNG www.pempropbabel.go.id, SITUS MATI situs aktif situs dimenti-
www.dikmenti-babel.go.id, babel.go.id dg cms php dg
www.indagkop-babel.go.id, berita terakhir bulan des 04 dg
www.lpmp-babel.go.id data yg tersedia hanya data
PT, situs utama provinsi hanya
ditemui administrasi situs…
1 Bangka (Kab.) www.bangka.go.id PHP (CMS) 27-07-2005 informasi lengkap, ada link ke bank data dan
forum, buku tamu, galeri, informasi2 seperti perda dll, tapi
kontak email, link download tidak aktif, grafis
menarik sekali
2 Bangka Barat (Kab.)
3 Bangka Selatan (Kab.)
4 Bangka Tengah (Kab.)
5 Bangka Timur (Kab.)
6 Belitung (Kab.) www.pemkab-belitung.go.id html (rusak dilihat xxx informasi sangat umum grafis biasa
dg firefox) tidak detil

7 Pangkal Pinang (Kota) www.pangkalpinang.go.id PHP 30-07-2005 informasi umum situs baru diluncurkan 20 juli
2005, banyak link belum aktif,
grafis menarik
IX BENGKULU www.bengkulu.go.id ASP 02-08-2005 informasi umum hanya ada link grafis ke
lengkap website kota bengkulu, grafis
menarik
1 Bengkulu (Kota)
2 Bengkulu Selatan (Kab.) www.bengkulu-selatan.go.id php tp koneksi xxx xxx grafis menarik, informasi umum
database rusak

3 Bengkulu Utara (Kab.) www.bengkulu-utara.go.id SITUS MATI


4 Kaur (Kab.)
5 Muko Muko (Kab.)
6 Rejang Lebong (Kab.)
7 Seluma (Kab.) www.seluma.go.id HTML xxx inforamsi umum grafis biasa
8 Lebong (Kab.)
9 Kapahiang (Kab.)

X LAMPUNG www.lampung.go.id www.bappedalampung.go.id, PHP (PHP-Nuke) xxx informasi umum, grafis menarik, situs aktif lain:
www.bkdlampung.go.id, layanan hanya ada bkdlampung.go.id,
www.depag-lampung.go.id, informasi telp2 penting dinkeslampung.go.id,
www.dinkeslampung.go.id, dinkesoslampung.go.id,
www.dinkesoslampung.go.id, disbun-lampung.go.id,
www.diperta-lampung.go.id, disnakkeswan-lampung.go.id,
www.disbun-lampung.go.id, dg info2 spesifik bidang dan
www.disnakkeswan- cukup lengkap
lampung.go.id
1 Bandar Lampung (Kota) www.bandarlampung.go.id SITUS MATI
2 Lampung Barat (Kab.) www.lampungbarat.go.id HTML xxx informasi umum grafis menarik, situs dikelola
bappeda

3 Lampung Selatan (Kab.)


4 Lampung Tengah (Kab.) www.lampungtengah.go.id php, html xxx informasi umum, galeri, grafis menarik
buku tamu, download
tidak ada
5 Lampung Timur (Kab.)
6 Lampung Utara (Kab.) www.lampungutara.go.id PHP (CMS) 01-08-2005 informasi umum, galeri, grafis menarik standar CMS,
buku tamu, download PERDA APBD 2003 TANPA
tidak digunakan LAMPIRAN
7 Metro (Kota) www.metro.go.id SITUS MATI
8 Tanggamus (Kab.) www.tanggamus.go.id PHP (CMS) xxx informasi umum bidang grafis menarik
dan kantor2 , standar
email, kontak
9 Tulang Bawang (Kab.) www.tulangbawang.go.id PHP (CMS) 01-10-2004 informasi menarik
10 Way Kanan (Kab.) www.waykanan.go.id PHP (MAMBO) 01-04-2005 informasi umum grafis menarik

XI BANTEN www.banten.go.id www.bapedalbanten,go.id, PHP harian termasuk dari polling, galeri foto, grafis menarik standar CMS,
www.bkpm-banten.go.id, berita suratkabar forum ada link layanan tapi mati
www.bpnbanten.go.id,
www.dinkesbanten.go.id,
www.dinkespropbanten.go.id
, www.distamben-
banten.go.id, www.dkp-
banten.go.id, www.ekon-
banten.go.id, www.kumham-
banten.go.id, www.pib-
banten.go.id
1 Cilegon (Kota) www.bappeda-cilegon.go.id www.cilegon.go.id, www.bkpm- SITUS MATI
cilegon.go.id

2 Lebak (Kab.) www.disperindag-lebak.go.id HTML xxx informasi umum bidang grafis biasa, situs lebak mati
perindustrian
perdagangan
3 Pandeglang (Kab.) www.pandeglang.go.id SITUS MATI
4 Serang (Kab.) www.bappeda-serang.go.id www.serang.go.id, PHP xxx polling, buku tamu, serang.go.id grafis menarik,
www.serangdisdik.go.id, forum bappeda-serang.go.id mati, situs
www.bappeda-serang.go.id, hidup: serangdisdik.go.id, dinkes-
www.dinkes-serang.go.id, serang.go.id,
www.dkp-serang.go.id, kanwilpajakserang.go.id
www.kanwilpajakserang.go.id,
www.kp2ln-serang.go.id

5 Tangerang (Kab.) www.kabtangerang.go.id www.bkpmdkabtangerang.go.id PHP 04-08-2005 surat pembaca situs aktif: dinkes-
, www.dinkes- tangerang.go.id, grafis situs
kabtangerang.go.id, www.dlh- kabupaten menarik, tidak ada
tangerang.go.id link
6 Tangerang (Kota) www.kotatangerang.go.id PHP 08-07-2005 layanan pbb melalui situs menarik, informasi lengkap
sms, buku tamu, polling, dari badan2
forum atau keluhan
warga aktif tapi tidak
banyak tanggapan. Ada
informasi layanan
masyarakat, hanya
berupa informasi.

XII DKI JAKARTA www.dki.go.id www.jakarta.go.id, ASP forward ke wap, sms (dalam situs menarik sekali dari
www.jakarta-tourism.go.id, beritajakarta.com perbaikan), pocket, grafis, informasi pada. Situs
www.klnjakarta2.go.id, stream, forum, kontak, utama jakarta.go.id, situs
www.kpujakarta.go.id, english version, berita beritajakarta.com sangat
www.bappedajakarta.go.id, prosedur dan menarik dari grafis, situs2
www.dprd-dki.go.id, persyaratan layanan, jakarta selatan, jakarta timur
www.tatakota-dki.go.id, download 3 file dll dibuat sebagai subdomain
www.bazisdki.go.id, blangko, download dari jakarta.go.id, dengan
www.bkpmddki.go.id, peraturan daerah, sistem back end menggunakan
www.bpm-dki.go.id, informasi tentang asp dan php. hampir semua
www.dikdasdki.go.id, pengadaan barang situs menampilkan grafis yang
www.dikmentidki.go.id, tetapi masih kosong menarik... situs pulau seribu
www.dinaspekanladki.go.id, tidak dapat diakses
www.dinasppkdki.go.id,
www.dinkes-dki.go.id,
www.dipendadki.go.id,
www.disnakertransdki.go.id
1 Jakarta Barat (Kota) www.dki.go.id/jakbar/jakbar. xxx
htm
2 Jakarta Pusat (Kota) www.jakartapusat.web.id www.bapekojakartapusat.go.id xxx
3 Jakarta Selatan (Kota) www.dki.go.id/jaksel/jaksel.h xxx
tm
4 Jakarta Timur (Kota) www.dki.go.id/jaktim/jaktim. xxx
htm
5 Jakarta Utara (Kota) www.dki.go.id/jakut/jakut.ht xxx
m
6 Kep. Seribu (Kab.) www.pulauseribu.go.id xxx
XIII JAWA BARAT www.jabar.go.id www.kpid-jabar.go.id, jsp 3-8-05 harian informasi umum, ORACLE INFORMATION
www.lpmpjabar.go.id, polling, galeri foto, SERVER PORTAL!!!
www.pamjabar.go.id, english versioan,
www.anjjabar.go.id, download AKU (arah
www.balitbangda-jabar.go.id, dan kebijakan umum)
www.bandiklatda-jabar.go.id, APBD,
www.bapeda-jabar.go.id,
www.bapjabar.go.id,
www.binamarga-jabar.go.id,
www.bplhdjabar.go.id,
www.bptpdisdik-jabar.go.id,
www.depag-jabar.go.id,
www.diknas-jabar.go.id,
www.dinsosjabar.go.id,
www.dipardajabar.go.id,
www.diperta-jabar.go.id,
www.disdik-jabar.go.id,
www.dishub-jabar.go.id,
www.dishut-jabar.go.id,
www.diskan-jabar.go.id,
www.diskesjabar.go.id,
www.diskukm-jabar.go.id,
www.disnakjabar.go.id,
www.disperindag-jabar.go.id,
www.distamben-jabar.go.id,
www.distarkim-jabar.go.id,
www.dprdjabar.go.id,
www.dpsda-jabar.go.id
1 Bandung (Kota) www.bandung.go.id www.bappeda-bandung.go.id, HTML xxx informasi umum situs hidup: bappeda-
www.diparda-bandung.go.id, bandung.go.id,
www.diskar- bandung.go.id, dispendabandung.go.id. Di
www.dispendabandung.go.id, bappeda hanya ada ringkasan
www.ptunbandung.go.id APBD, situs2 kurang diurus

2 Bandung (Kab.) www.kabbandung.go.id PHP 11-02-2004 informasi umum dg link2 informasi kurang sekali,
banyak yg mati, download tidak ada
informasi lama
3 Banjar (Kota) www,banjar-jabar.go.id www.kabupatenbanjar.go.id, PHP 28-02-2004 informasi umum, grafis menarik
www.kanbudparbanjar.go.id, beberapa link tidak
banjar.go.id mengarah benar, info
layanan masyarakat
mengarah ke hotel
restoran, forum warga
ada tapi tidak aktif

4 Bekasi (Kota) www.kotabekasi.go.id aspx 15-07-2005 informasi umum, kontak, grafis standar
email, informasi satu
atap hanya masalah
prosedur dsb
5 Bekasi (Kab.) www.kab-bekasi.go.id PHP berita tahun 2003 2004 informasi umum, galeri
foto, buku tamu, ada
english version, koneksi
database macet
6 Bogor (Kota) www.kotabogor.go.id www.pdamkotabogor.go.id, SITUS MATI semua situs mati
www.bp2tp-bogor.go.id,
www.diperindagkotabogor.go.id

7 Bogor (Kab.) www.kabupaten-bogor.go.id PHP xxx informasi umum xxx


8 Ciamis (Kab.) www.ciamis.go.id www.dinkeu-ciamis.go.id SITUS MATI
9 Cianjur (Kab.) www.cianjur.go.id www.dinaspdk-cianjur.go.id, PHP (CMS) 30-06-2005 informasi layanan informasi perda, tapi tidak ada
www.dishubpar-cianjur.go.id umum, galeri foto, buku downloadnya
tamu, ada berita lelang
barang jasa tetapi hanya
ada untuk dua dinas
10 Cimahi (Kota) www.cimahi.go.id SITUS MATI
11 Cirebon (Kota) www.cirebon.go.id www.casipnakertrans- SITUS MATI
cirebon.go.id
12 Cirebon (Kab.) www.kabcirebon.go.id www.dipendakabcirebon.go.id PHP situs yang aktif
dipendakabcirebon.go.id

13 Depok (Kota) www.depok.go.id, www.dprd- ASP 3 agustus 2005 setelah xxx informasi standar, grafis standar,
depok.go.id bulan juni situs perda dikelola oleh bagian
hukum dengan alamat situs
dokumentasihukumdepok.web.id,
dg data2 hanya sampai 2002
14 Garut (Kab.) www.garut.go.id www.lhkp-garut.go.id, PHP harian download tidak grafis menarik, ada download
www.simpedal-garut.go.id, berfungsi, informasi peta garut
www.bappekagarut.go.id pelayanan publik, buku
tamu, interaksi
15 Indramayu (Kab.) www.indramayu.go.id PHP (CMS) xxx informasi umum, grafis menarik,
informasi layanan

16 Karawang (Kab.) www.karawang.go.id www.disnakerkarawang.go.id PHP xxx informasi umum situs utama mati, situs
disnakerkarawang.go.id hidup
dan cukup menarik termasuk
keberadaan fasilitas pendaftaran
online utk hal-hal yang
berhubungan dengan tenaga
kerja
17 Kuningan (Kab.) www.kuningan.go.id php, cms harian tapi tidak terus informasi umum standar
menerus pemerintahan

18 Majalengka (Kab.) www.majalengka.go.id, PHP xxx informasi umum UNDER CONSTRUCTION, situs
www.bapeda-majalengka.go.id, aktif bapeda dan diperta
www.diperta-majalengka.go.id

19 Purwakarta (Kab.) www.purwakarta.go.id www.disdik-purwakarta.go.id, PHP harian informasi layanan ada english version, grafis
www.disnakerpurwakarta menarik

20 Subang (Kab.) www.subang.go.id PHP (CMS) harian informasi umum


21 Sukabumi (Kota) www.sukabumi.go.id www.bappeda-sukabumi.go.id PHP (CMS) agustus informasi umum, forward ke subdomain dari
informasi layanan gerbang.jabar.go.id/kotasukabum
pemerintahan i
22 Sukabumi (Kab.) www.kabsukabumi.go.id www.kabupatensukabumi.go.id PHP (CMS) agustus informasi umum, beberapa link belum tersedia
termasuk informasi
badan
23 Sumedang (Kab.) www.sumedang.go.id www.dprd-sumedang.go.id, html xxx informasi umum grafis sederhana, sangat sedikit
www.kesbangsumedang.go.id informasi tersedia, situs dprd
terakhir diupdate mei 2005, situs
kesbang ada
24 Tasikmalaya (Kota) www.kota-tasikmalaya.go.id PHP informasi tahun 2004 gerbang.jabar.go.id/kotatasikmal
aya

25 Tasikmalaya (Kab.) www.tasikmalaya.go.id PHP juli informasi umum lengkap ada download rtrw 2003, perda
mulai dari kegiatan 2002, apbd 2003
admin pemerintahan, APBD 2003 UMUM
sampai pariwisata
XIV JAWA TENGAH www.jawatengah.go.id www.p3jj-jawatengah.go.id,
www.balitbangjateng.go.id,
www.bapermas-jateng.go.id,
www.bappedal-jateng.go.id,
www.bbkpjateng.go.id,
www.binamarga-jateng.go.id,
www.birokeu-jateng.go.id,
www.bkd-jateng.go.id,
www.dinashut-jateng.go.id,
www.dinkes-jateng.go.id,
www.dipendajateng.go.id,
www.disbun-jateng.go.id,
www.dishubtel-jateng.go.id,
www.diskanlut-jateng.go.id,
www.diskimtaru-jateng.go.id,
www.disnakertrans-
jateng.go.id,
www.disnakjateng.go.id,
www.disperindagjateng.go.id
, www.dja-jateng.go.id,
www.djpbn-jateng.go.id,
www.kesbanglinmas-
jateng.go.id, www.kpu-
jateng.go.id,
www.lpmpjateng.go.id,
www.pdkjateng.go.id,
www.perpusdajateng.go.id,
www.psdajateng.go.id
1 Banjarnegara (Kab.) www.banjarnegara.go.id PHP informasi umum proses loading intro lama,
2 Banyumas (Kab.) www.banyumas.go.id www.rsubanyumas.go.id PHP (CMS) informasi umum informasi umum sekali grafis menarik, polling, buku
tamu, email, sdg menyiapkan e-
business online, rsud
menggunakan phpnuke,
pariwisata.banyumas.go.id dg
subdomain
3 Batang (Kab.) www.batang.go.id HTML xxx bulan des 2003 informasi tidak lengkap grafis kurang
4 Blora (Kab.) www.pemkabblora.go.id www.bappedablora.go.id, PHP agustus informasi umum lengkap grafis standar, situs bappeda
www.diknasblora.go.id tidak lengkap info
5 Boyolali (Kab.) www.boyolali.go.id asp agustus informasi umum grafis menarik, data lengkap, ada
prosedur perijinan

6 Brebes (Kab.) www.brebes.go.id www.dprd-brebes.go.id SITUS MATI


7 Cilacap (Kab.) www.cilacap.go.id SITUS MATI
8 Demak (Kab.) www.demak.go.id www.dipendademak.go.id, SITUS MATI
www.indagpm-demak.go.id

9 Grobogan (Kab.) www.grobogan.go.id HTML harian, dari koran- xxx hanya ada informasi informasi dinas, dan potensi
koran layanan cukup lengkap, perda Cuma
2002 dan 2003
10 Jepara (Kab.) www.jepara.go.id PHP harian tapi tidak terus informasi umum, masih grafis menarik,
menerus banyak yang kosong,
link2 belum diatur

11 Karanganyar (Kab.) www.karanganyar.go.id www.wisata-karanganyar.go.id PHP (MAMBO) xxx informasi kosong grafis menarik, informasi kosong

12 Kebumen (Kab.) www.kebumen.go.id PHP harian informasi umum informasi yg disediakan tidak
(POSTNUKE) lengkap, termasuk data fokus karena ada banyak link2
kepegawaian dan lain yang bukan terkait
potensi daerah kepemerintahan, ada versi
inggris, polling presiden?

13 Kendal (Kab.) www.kabupaten- PHP harian tapi tidak terus informasi umum, grafis menarik
kendal.go.id menerus
14 Klaten (Kab.) www.klaten.go.id PHP harian informasi umum, bank tidak terstruktur, situs tidak aktif
data

15 Kudus (Kab.) www.kabupatenkudus.go.id www.pikbkudus.go.id, SITUS MATI


www.indagkop-kudus.go.id

16 Magelang (Kota) www.pemkot-magelang.go.id SITUS MATI


17 Magelang (Kab.) www.kabmagelang.go.id www.pde-kabmagelang.go.id SITUS MATI
18 Pati (Kab.) www.geocities.com/kab_pati www.pati.go.id HTML xxx berita tahun 2004 xxx informasi umum, link-link mati
19 Pekalongan (Kota) www.pekalongan.go.id www.kotapekalongan.go.id PHP bulan juni 2005 - informasi umum, pemerintahan,
rs, pendidikan dll, standar, grafis
standar

20 Pekalongan (Kab.) www.kabpekalongan.go.id SITUS MATI


21 Pemalang (Kab.) www.pemalang.go.id, PHP harian ada informasi informasi umum pemerintahan
www.bappeda-pemalang.go.id pelayanan, ada buku dan daerah :: situs bappeda
tamu, forum, polling informasi hampir sama

22 Purbalingga (Kab.) www.purbalingga.go.id ASP ada berita harian dan perijinan hanya data grafis standar, informasi lengkap,
informasi umum kantor pengolahan ada web chat bupati(?), web
pemerintahan perijinan dan investasi sms(?), galeri foto
purbalingga

23 Purworejo (Kab.) www.purworejo.go.id www.diknaspurworejo.go.id, PHP xxx xxx situs utama mati, situs diknas dg
www.dinkespurworejo.go.id PHPnuke hampir tidak
dimodifikasi
24 Rembang (Kab.) www.rembang.go.id ASP harian forum webmail, jajak galeri foto
pendapat, ada info
lelang tapi kosong
25 Salatiga (Kota)
26 Semarang (Kota) www.semarang.go.id html+php harian diambil dari informasi PBB, link UPT grafis standar, data investasi,
beberapa media/surat (hosting di luar, TAPI informasi lengkap
kabar seperti suara INFORMASI MENARIK ADA INFO ANGGARAN
merdeka SEKALI), link BELANJA DAN NERACA
dispencapil (tidak ada (NERACA LENGKAP)
isi)

27 Semarang (Kab.) www.kabsemarang.go.id PHP harian ada informasi layanan informasi perda hanya tahun
(POSTNUKE) perikana, peternakan, 2001, tidak lengkap
informasi RSUD, PDAM ADA INFO APBD, GARIS
BESAR DAN TIDAK LENGKAP
28 Sragen (Kab.) www.sragen.go.id PHP (CMS) xxx xxx grafis menarik, informasi daerah
potensi dll kurang, informasi
sangiran situs sejarah, informasi
layanan ke UPT dg masing2
layanan tersedia
29 Sukoharjo (Kab.) www.sukoharjo.go.id PHP (PHP-Nuke) xxx xxx
30 Surakarta (Kota) www.surakarta.go.id www.solo.go.id, PHP tidak aktual informasi umum grafis baik, informasi standar
www.solotouroff.go.id,
www.bpdas-solo.go.id,
www.dinkessolo.go.id
31 Tegal (Kota) www.kotategal.go.id www.kota-tegal.go.id, PHP xxx layanan situs biasa grafis baik, informasi standar
www.kpdetegal.go.id,
www.bappeda-kotategal.go.id

32 Tegal (Kab.) www.tegal.go.id, PHP xxx layanan situs biasa grafis standar, link2 mati
www.bappeda-
kabupatentegal.go.id
33 Temanggung (Kab.) www.temanggung.go.id PHP xxx informasi umum, informasi perda hanya tahun
informasi layanan 2001, tidak lengkap
perijinan
34 Wonogiri (Kab.) www.wonogiri.go.id PHP regular informasi umum
35 Wonosobo (Kab.) www.wonosobo.go.id PHP regular informasi umum grafis tidak dapat diupload
dengan baik

XV DAERAH ISTIMEWA www.pemda-diy.go.id www.jogjakarta.go.id, PHP (CMS) harian grafis biasa, informasi umum
YOGYAKARTA www.kesehatan-jogja.go.id, bagus, dikelola badan
www.pendidikan-diy.go.id, informasi daerah,
www.badanperpusda- jogjakarta.go.id sbg intranet,
diy.go.id, www.bapedalda- tidak ada link bahasa inggris
diy.go.id,
www.bkpmddiy.go.id,
www.disbudpar-diy.go.id,
www.disnakertransdiy.go.di,
www.dprd-diy.go.id,
www.indag-diy.go.id,
www.kaperda-diy.go.id,
www.kesehatandiy.go.id,
www.kimpraswil-diy.go.id,
www.kpu-diy.go.id
1 Bantul (Kab.) www.bantul.go.id PHP (CMS) harian tidak ada layanan, hanya nominasi situs e-gov terbaik,
ada informasi perijinan grafis menarik,
satu atap, dg file TIDAK ADA DOWNLOAD
didownloa PERDA APBD
2 Gunung Kidul (Kab.) www.gunungkidul.go.id www.pendidikan-gk-diy.go.id, SITUS MATI
www.bappeda-gk.go.id
3 Kulon Progo (Kab.) www.kulonprogo.go.id PHP (CMS) harian hanya ada informasi grafis biasa, ada email, buku
perijinan tamu, chat,
ADA INFORMASI KEUANGAN
DAERAH SECARA GARIS
BESAR
4 Sleman (Kab.) www.sleman.go.id www.dinkes-sleman.go.id, PHP (CMS) harian tp tidak terus hanya ada informasi grafis menarik, informasi
www.pbb-sleman.go.id menerus, bulan sept perijinan, download mati lengkap,
hanya 1 berita LINK KE DOWNLOAD APBD
TIDAK BERFUNGSI
5 Yogyakarta (Kota) www.jogja.go.id ASP harian informasi pelayanan, situs jogja.go.id dikelola oleh
download, album, buku kantor arsip dan PDE, kantor
tamu, keluhan, dll humas dan informasi kota jogja,
ada subdomain untuk institusi
pemerintahan lain, informasi
dikelola dengan baik

XVI JAWA TIMUR www.jatim.go.id www.kanwildepagjatim.go.id,


www.kebudayaan-jatim.go.id,
www.kpujatim.go.id,
www.perkimjatim.go.id,
www.perpusjatim.go.id,
www.poldajatim.go.id,
www.tamanbudayajatim.go.id
, www.arsipjatim.go.id,
www.bandiklatjatim.go.id,
www.bapedal-jatim.go.id,
www.bappeda-jatim.go.id,
www.bappeprop-jatim.go.id,
www.bkkbn-jatim.go.id,
www.bpmjatim.go.id,
www.bppjatim.go.id,
www.bps-jatim.go.id,
www.bptp-jatim-deptan.go.id,
www.d-infokom-jatim.go.id,
www,depag-jatim.go.id,
www.dinaspeternakanjatim.g
o.id, www.dinkesjatim.go.id,
www.dinsosjatim.go.id,
www.dipendajatim.go.id,
www.diperta-jatim.go.id,
www.diskopjatim.go.id,
www.disnak-jatim.go.id,
www.ditlantasjatim.go.id,
www.dprd-jatim.go.id,
www.indagjatim.go.id
www.d-infokom-jatim.go.id PHP harian, kegiatan layanan: harga pasar grafis biasa, yg disampaikan info
pemerintahan provinsi dan arsip berita (?), ada jatim, pejabat, dprd
web forum, galeri foto
dan kontak
1 Bangkalan (Kab.) www.indagpmbangkalan.go.id HTML tidak harian xxx informasi indag, tidak spesifik,
hanya garis besar, tidak ada
interaktivitas
2 Banyuwangi (Kab.) www.banyuwangi.go.id jsp tidak harian informasi umum, kurang grafis biasa, menyatakan
informasi dari kecamatan2

3 Batu (Kota) www.pemkotbatu.go.id www.bapedabatu.go.id, php diforward ke tidak harian link2 tidak aktif, grafis bagus, informasi ada dg
www.disdikbatu.go.id agropolitan.com informasi layanan peta, info umum
masyarakat hanya ada
info KTP dan tidak jelas
isinya, ada link bursa
kerja tp tidak bisa diakes
4 Blitar (Kab.) www.kabblitar.go.id www.depdikbudkabblitar.go.id PHP (CMS) harian informasi layanan IMB grafis standar, informasi umum
dan KTP-KK

5 Blitar (Kota) www.blitar.go.id PHP (CMS) harian tapi tidak teratur ada 3 layanan ada pengaduan masyarakat,
masyarakat yg berisi info forum, buku tamu, informasi
dan download formulir, umum, pemerintahan potensi dll,
layana akta, layana ada download perda2 termasuk
pdam, dan layanan KPT APBD sampai 2004 tanpa
(?) lampiran
6 Bojonegoro (Kab.) www.bojonegoro.go.id PHP (CMS) harian…. informasi perijinan 18 grafis standar, informasi umum
buah… lengkap termasuk pariwisata dll,
ADA RINGKASAN APBD 2005
7 Bondowoso (Kab.) www.bondowoso.go.id html xxx ada link perijinan tapi grafis kurang, informasi umum
tidak lengkap dan mati kurang,
LINK PERKEMBANGAN APBD
TIDAK BISA DIAKSES
8 Gresik (Kab.) www.gresik.go.id www.kpudgresik.go.id, PHP tidak teratur hanya info tentang grafis menarik, informasi umum
www.litbang-gresik.go.id perijinan cukup lengkap, informasi perda
th 2001
9 Jember (Kab.) www.pemdajember.go.id www.pemkab-jember.go.id, PHP (CMS) informasi harian informasi perijinan tanpa grafis menarik, informasi
dininfokom-jember.go.id, download lengkap, situs dapat diakses
www.dipenda-jember.go.id, dengan WAP, info PERDA 2003
www.disnakkan-jember.go.id,
www.disperindag-jember.go.id
10 Jombang (Kab.) www.pemdajombang.go.id www.jombang.go.id, asp harian, tidak tetap informasi layanan yang grafis standar, informasi
www.dprdjombang.go.id cukup lengkap beragam dan lengkap, SITUS
RESMI www.jombang.go.id

11 Kediri (Kab.) www.kediri.go.id www.bappedakab-kediri.go.id, PHP xxx xxx situs utama sedang
www.diknaskab-kediri.go.id, dikembangkan denga HTML,
www.dprdkedirikab.go.id situs lain aktif kecuali diknaskab-
kediri.go.id

12 Kediri (Kota) www.kotakediri.go.id PHP xxx xxx SITUS belum LENGKAP, link-link
kosong

13 Lamongan (Kab.) www.lamongan.go.id www.bappedalamongan.go.id, cfm informasi harian ada info perijinan grafis menarik, informasi
www.bkbdlamongan.go.id, lengkap, perda hanya
www.dprdlamongan.go.id keterangan tanpa download

14 Lumajang (Kab.) www.lumajang.go.id PHP informasi harian ada link perijinan tapi link2 tidak berfungsi, ada link
tidak berfungsi isian pengaduan

15 Madiun (Kab.) www.madiun.go.id SITUS MATI SEDANG PERBAIKAN


16 Madiun (Kota) www.madiunkota.go.id SITUS MATI SITUS MATI
17 Magetan (Kab.) www.magetan.go.id SITUS MATI SITUS MATI
18 Malang (Kab.) www.kabmalang.go.id cfm informasi reguler walau informasi layanan ada 4 formulir perijinan
tidak harian pemerintah

19 Malang (Kota) www.pemkot-malang.go.id www.kodyamalang.go.id, PHP (CMS) informasi harian informasi layanan grafis bagus, informasi lengkap,
www.pemilu-kotamalang.go.id, perijinan pemerintahan perda 2002-2004
www.pn-malang.go.id,
www.depagkotamalang.go.id

20 Mojokerto (Kab.) www.pemkab- HTML informasi reguler download 9 perijinan grafis standar, informasi standar,
mojokerto.go.id
21 Mojokerto (Kota) www.mojokerto.go.id PHP informasi reguler ada link perijinan tapi grafis standar, informasi standar,
tidak aktif

22 Nganjuk (Kab.) www.nganjuk.go.id www.pde-nganjuk.go.id, PHP harian reguler situs biasa grafis standar
www.warintek-nganjuk.go.id

23 Ngawi (Kab.) www.ngawi.go.id SITUS MATI


24 Pacitan (Kab.) www.pacitan.go.id PHP (CMS) informasi tidak aktual layanan situs biasa grafis bagus, informasi standar

25 Pamekasan (Kab.) www.pamekasan-gov.com www.pamekasan.go.id PHP Akses sulit


26 Pasuruan (Kab.) www.kab-pasuruan.go.id PHP (CMS) xxx layanan situs biasa, ada grafis bagus, informasi standar
informasi perijinan

27 Pasuruan (Kota) www.pasuruan.go.id www.pemkotapasuruan.go.id, PHP dan html xxx layanan situs biasa grafis biasa, dua situs tidka
www.indagpasuruan.go.id terkoordinasi

28 Ponorogo (Kab.) www.ponorogo.go.id PHP (CMS) tidak teratur layanan situs biasa grafis biasa, informasi biasa
29 Probolinggo(Kota) www.probolinggo.go.id www.infokomkota- SITUS MATI
probolinggo.go.id, www.kota-
probolinggo.go.id

30 Probolinggo(Kab.) www.kabupatenprobolinggo. www.kabprobolinggo.go.id PHP reguler informasi layanan grafis bagus


go.id masyarakat
31 Sampang (Kab.) www.sampang.go.id SITUS MATI
32 Sidoarjo (Kab.) www.sidoarjo.go.id PHP (CMS) reguler harian layanan situs biasa grafis bagus, informasi cukup
33 Situbondo (Kab.) www.situbondo.go.id www.pemda-situbondo.go.id PHP (CMS) reguler layanan situs biasa grafis bagus, informas lengkap

34 Sumenep (Kab.) www.sumenep.go.id www.sumenep-p3ik.go.id, PHP (CMS) reguler layanan situs biasa grafis bagus, informas lengkap
www.indag-sumenep.go.id

35 Surabaya (Kota) www.surabaya.go.id www.disparta-surabaya.go.id, PHP (CMS) reguler harian layanan situs biasa grafis standar, informasi cukup,
www.kpusurabaya.go.id ada link yang mati

36 Trenggalek (Kab.)
37 Tuban (Kab.) www.tuban.go.id SITUS MATI
38 Tulungagung(Kab.) www.tulungagung.go.id www.bappeda- PHP (CMS) tidak aktual layanan situs biasa, grafis bagus, informasi cukup
tulungagung.go.id informasi perijinan
lengkap
XVII KALIMANTAN BARAT www.kalbar.go.id www.litbang-kalbar.go.id, PHP, CMS reguler layanan situs, layanan grafis bagus, informasi
www.bkdkalbar.go.id, informasi, terstruktur, informasi lelang,
www.bkkpi-kalbar.go.id, direktori produk hukum hanya
www.bkpkalbar.go.id, sampai 2003
www.bpkpkalbar.go.id,
www.desdm-kalbar.go.id,
www.diklatkalbar.go.id,
www.disbun-kalbar.go.id
1 Bengkayang (Kab.) www.bengkayang.go.id SITUS MATI
2 Kapuas Hulu (Kab.) www.kapuashulu.go.id SITUS MATI
3 Ketapang (Kab.) www.ketapang.go.id www.kipde-ketapang.go.id PHP, CMS reguler layanan situs biasa grafis bagua, informasi lengkap

4 Landak (Kab.)
5 Pontianak (Kab.) www.mempawah.go.id HTML SITUS MENGARAH KE
PONTIANAK.GO.ID

6 Pontianak (Kota) www.pontianak.go.id PHP reguler layanan situs biasa, ada grafis kurang, informasi standar
informasi perijinan

7 Sambas (Kab.) www.sambas.go.id ASP reguler layanan situs biasa grafis bagus, inforamasi dan
update lengkap

8 Sanggau (Kab.) www.sanggau.go.id SITUS MATI


9 Singkawang (Kota) www.singkawang.go.id PHP tidak teratur layanan situs biasa grafis standar, ditulis dalam dua
bahasa, link2 kurang teratur

10 Sintang (Kab.) www.sintang.go.id www.diknas-sintang.go.id ASP reguler layanan situs biasa grafis bagus, inforamasi umum
lengkap

11 Melawi (Kab.) www.melawi.go.id HTML tidak aktual layanan situs biasa grafis standar, informasi umum

12 Sekadau (Kab.) www.sekadau.go.id SITUS MATI


XVIII KALIMANTAN TENGAH www.kalteng.go.id www.transkalteng.go.id, HTML xxx layanan biasa grafis kurang, informasi
www.dispendakalteng.go.id, kurang, link-link tidak teratur,
www.distamben- situs dinas lain tidak aktif, ADA
kalteng.go.id, www.indag- INFORMASI PENGADAAN
kalteng.go.id BARANG DAN JASA
1 Palangkaraya (Kota) www.palangkaraya.go.id, PHP tidak teratur layanan biasa grafis menyolok
www.diknaspalangkaraya.go.id

2 Barito Selatan (Kab.)


3 Barito Utara (Kab.) www.barito-utara.go.id SITUS MATI
4 Barito Timur (Kab.) www.baritotimur.go.id PHP (MAMBO) xxx xxx situs sedang dikembangkan
5 Gunung Mas (Kab.)
6 Kapuas (Kab.) www.kapuas.go.id PHP tidak aktual layanan biasa informasi biasa
7 Katingan (Kab.)
8 Kotawaringin Barat (Kab.)
9 Kotawaringin Timur (Kab.) www.kotim.go.id PHP reguler layanan situs biasa grafis bagus, informasi cukup
lengkap

10 Lamandau (Kab.) www.lamandau.go.id PHP xxx xxx informasi kurang, grafis biasa
11 Murung Raya (Kab.) www.kabmurungraya.go.id PHP (CMS) reguler layanan situs biasa grafis bagus, informasi cukup
lengkap, situs terbaik di provinsi
kalteng
12 Pulang Pisau (Kab.) www.pulangpisau.go.id PHP tidak aktual layanan biasa grafis biasa
13 Seruyan (Kab.)
14 Sukamura (Kab.)

XIX KALIMANTAN SELATAN www.kalsel.go.id www.bapustarda-kalsel.go.id, PHP reguler harian layanan situs biasa grafis bagus, informasi cukup
www.bkpmd-kalsel.go.id, tapi tidak update (kalsel dalam
www.diknas-kalsel.go.id, angka th 2003
www.retpcsouthkalimantan.g
o.id
1 Banjarmasin (Kota) www.banjarmasin.go.id www.disdikbanjarmasin.go.id PHP reguler harian layanan situs biasa grafis standar, informasi cukup
dan teratur
2 Balangan (Kab.)
3 Banjar (Kab.) www.banjar.go.id www.kabupatenbanjar.go.id, SITUS MATI
www.kanbudparbanjar.go.id

4 Banjar Baru (Kota) www.banjarbaru.go.id SITUS MATI


5 Barito Kuala (Kab.) www.baritokuala.go.id SITUS MATI
6 Hulu Sungai Slt (Kab.) www.hulusungaiselatan.go.id PHP reguler harian layanan situs, informasi grafis bagus, informasi cukup
perijinan

7 Hulu Sungai Tgh (Kab.)


8 Hulu Sungai Ut. (Kab.) www.hulusungaiutara.go.id, PHP (CMS) reguler tidak teratur layanan situs biasa grafis standar, informasi cukup
www.kabupatenhsu.go.id

9 Kota Baru (Kab.) www.kotabaru.go.id HTML xxx xxx grafis biasa, informasi biasa
10 Tabalong (Kab.) www.tabalong.go.id www.kabupatentabalong.go.id PHP (CMS) reguler harian layanan situs biasa grafis standar, informasi cukup

11 Tanah Laut (Kab.) www.tanah-laut.go.id PHP (CMS) tidak terupdate (info layanan situs biasa grafis standar, informasi standar,
terakhir Agustus 2005) link membingungkan
12 Tanah Bumbu (Kab.)
13 Tapin (Kab.) www.kabtapin.com.to www.tapin.go.id SITUS MATI

XX KALIMANTAN TIMUR www.kaltim.go.id www.poldakaltim.go.id, PHP


www.pu-kaltim.go.id,
www.bkd-kaltim.go.id,
www.diperta-kaltim.go.id,
www.disnak-kaltim.go.id,
www.disnakertrans-
kaltim.go.id, www.dpk-
kaltim.go.id, www.indagkop-
kaltim.go.id
www.kpdekaltim.go.id
1 Balikpapan (Kota) www.balikpapan.go.id www.naker-balikpapan.go.id PHP (MAMBO) informasi harian layanan situs biasa grafis standar, galeri foto tidak
ada isi
2 Berau (Kab.) www.berau.go.id ASP info harian layanan situs lengkap, grafis bagus, informasi lengkap
layanan online tersedia
untuk layanan
masyarakat, bisnis, dan
layanan pemerintahan
tapi tidak aktif, sedang
dlm pengembangan

3 Bontang (Kota) www.bontang.go.id www.kpt-bontang.go.id HTML reguler tapi tidak informasi umum standar grafis biasa, informasi biasa
teratur pemerintahan,

4 Bulungan (Kab.) www.bulungan.go.id PHP informasi harian, layanan situs biasa link2 tidak terurus seperti
download dan buku tamu

5 Kutai Barat (Kab.) www.kutaibarat.go.id SITUS MATI


6 Kutai Kertanegara (Kab.) www.kutaikartanegara.go.id www.kutaikartanegara.com, PHP (CMS) informasi harian ada layanan pemesanan grafis bagus, informasi
www.bappedakutaikartanegara barang produk kerajinan pemerintahan dan pembangunan
.go.id, tp tidak ada barangnya lengkap
www.dprdkutaikartanegara.go.i
d
7 Kutai Timur (Kab.) www.kutaitimur.go.id ASP informasi harian layanan pemerintahan grafis standar, informasi lengkap
dalam bentuk informasi
dan download file (20
LAYANAN)
8 Malinau (Kab.) www.malinau.go.id SITUS MATI
9 Nunukan (Kab.) www.nunukankaltim.go.id, PHP informasi terakhir layanan situs grafis bagus, situs bappeda info
www.bappedanunukan.go.id, tahun 2004 terakhir tahun 2002
www.kpmd-nunukan.go.id

10 Pasir (Kab.) www.pasir.go.id PHP informasi tidak teratur layanan situs biasa grafis standar
11 Penajam Paser Utara www.penajam.go.id PHP informasi terakhir bulan layanan situs buku tamu grafis bagus, info pemerintahan
(Kab) 7-2005 dll, hanya ada info KTP standar

12 Samarinda (Kota) www.samarinda.go.id www.baristandindag- database informasi harian layanan situs, grafis bagus, informasi cukup
samarinda.go.id,
www.dprdsamarinda.go.id
(XXX), www.indag-
samarinda.go.id, www.pdam-
samarinda.go.id
13 Tarakan (Kota) www.kotatarakan.go.id PHP informasi harian layanan umum, grafis bagus, informasi cukup
informasi pemerintahan
lengkap

XXI BALI www.bali.go.id www.ksda-bali.go.id ASP AKSES SULIT


1 Badung (Kab.) www.badung.go.id SITUS MATI
2 Bangli (Kab.)
3 Buleleng (Kab.) www.buleleng.go.id PHP informasi reguler layanan umum, grafis bagus
informasi lengkap

4 Denpasar (Kota) www.denpasar.go.id www.pn-denpasar.go.id, PHP informasi reguler layanan situs grafis bagus, informasi umum
www.poltabes-denpasar.go.id

5 Gianyar (Kab.) www.gianyar.go.id SITUS MATI


6 Jembrana (Kab.) www.jembrana.go.id PHP (CMS) informasi harian layanan pemerintahan grafis bagus, informasi lengkap
tersedia dalam bentuk
informasi lengkap

7 Karang Asem (Kab.) www.karangasem.go.id www.pemdakarangasem.go.id HTML informasi biasa layanan situs grafis bagus, informasi umum
8 Klungkung (Kab.) www.klungkung.go.id PHP informasi harian layanan situs, informasi grafis bagus, informasi lengkap,
pemerintahan lengkap, ADA BANK DATA
ada beberapa informasi
dalam bentuk SIM

9 Tabanan (Kab.) www.tabanan.go.id PHP informasi reguler layanan situs, informasi grafis bagus, informasi lengkap
pemerintahan

XXII NUSA TENGGARA www.ntb.go.id, HTML informasi reguler informasi umum grafis standar
BARAT www.bappedantb.go.id,
www.bikdntb.go.id,
www.bkkbn-ntb.go.id,
www.bkpmntb.go.id,
www.depag-ntb.go.id,
www.disnak-ntb.go.id,
www.indag-ntb.go.id
1 Mataram (Kota)
2 Bima (Kab.) www.pemkabbima.go.id ASP informasi terakhir layanan situs grafis bagus
kt b 2004
oktober 2004
3 Bima (Kab.)
4 Dompu (Kab.) www.dompu.go.id PHP tidak aktual informasi layanan situs grafis kurang
tahun lalu
5 Lombok Barat (Kab.) www.lombokbarat.go.id SITUS MATI
6 LombokTengah (Kab.) www.lombok-tengah.go.id SITUS MATI
7 Lombok Timur (Kab.) www.lomboktimur.go.id SITUS MATI
8 Sumbawa (Kab.) www.sumbawa.go.id PHP
9 Sumbawa Barat (Kab.)

XXIII NUSA TENGGARA www.pemda-ntt.go.id, PHP reguler tapi tidak layanan situs biasa grafis bagus, informasi cukup
TIMUR www.bkpmd-ntt.go.id updat

1 Alor (Kab.)
2 Belu (Kab.) www.atambua-ntt.go.id HTML xxx layanan situs buku tamu grafis standar
3 Ende (Kab.) www.ende.go.id PHP informasi reguler layanan situs biasa grafis standar
4 Flores Timur (Kab.)
5 Kupang (Kab.) www.kab-kupang.go.id HTML xxx xxx sedang dalam perbaikan
6 Kupang (Kota)
7 Lembata (Kab.)
8 Manggarai (Kab.) www.pemkab- www.manggarai.go.id PHP xxx xxx tahun 2004
manggarai.go.id (XXX)
9 Manggarai Barat (Kab.)
10 Ngada (Kab.)
11 Rote Ndao (Kab.)
12 Sikka (Kab.) www.sikka.go.id SITUS MATI
13 Sumba Barat (Kab.) www.sumbabarat.go.id PHP tidak teratur layanan situs biasa grafis bagus
14 Sumba Timur (Kab.) www.sumbatimur.go.id PHP regular layanan situs biasa grafis bagus
15 Timor Tengah Slt (Kab.) www.pemda-tts.go.id (XXX), HTML xxx layanan situs biasa grafis biasa
www.pemkab-tts.go.id

16 Timor Tengah Utara www.pemkab-ttu.go.id SITUS MATI


(Kab.)
XXIV SULAWESI UTARA www.sulut.go.id www.diknassulut.go.id (XXX), HTML sulut.go.id loading
www.distambensulut.go.id lama
(XXX), www.dppsulut.go.id
(XXX), www.indagsulut.go.id
(XXX), www.poldasulut.go.id
(XXX)
1 Manado (Kota) www.kotamanado.go.id www.kapetmanadobitung.go.id SITUS MATI situs kapet loading lama
2 Bitung (Kab.) www.bitung.go.id SITUS MATI
3 Bolaang Mongondow www.bolaang- SITUS MATI
(Kab.) mongondow.go.id
4 Kepulauan Sangihe & www.sangihe.go.id SITUS MATI
Talaud (Kab.)
5 Minahasa (Kab.) www.minahasa.go.id SITUS MATI
6 Minahasa Utara (Kab.)
7 Minahasa Selatan (Kab.) www.minsel.go.id SITUS MATI
8 Tomohon (Kota)

XXV GORONTALO www.provinsigorontalo.go.id, HTML xxx info kurang sekali grafis biasa
www.bawasda-
gorontalo.go.id,
www.bppgorontalo.go.id,
www.lpmp-gorontalo.go.id
1 Gorontalo (Kota) www.gorontalo.go.id www.kotagorontalo.go.id SITUS MATI KOTAGORONTALO gorontalo.go.id situs
mati provinsi
2 Boalemo (Kab.) www.boalemo.go.id PHP (CMS) regular tidak aktual layanan situs biasa grafis standar
3 Bone Bolango (Kab.)
4 Gorontalo (Kab.) www.kabgtlo.go.id SITUS MATI
5 Pahuwato (Kab.)

XXVI SULAWESI TENGAH www.sulteng.go.id www.bkpmdsulteng.go.id, PHP reguler tapi tidak layanan situs biasa grafis biasa informasi lengkap,
www.bkpsulteng.go.id, teratur (update ada link ke kabupaten/kota
www.distanbunnaksulteng.g kurang)
o.id, www.infokom-
sulteng.go.id
1 Palu (Kota) www.kota-palu.go.id HTML xxx xxx grafis biasa, informasi biasa tidak
lengkap

2 Banggai (Kab.)
3 Banggai Kepulauan www.banggai-kepulauan.go.id PHP xxx layanan situs biasa: grafis standar, informasi lengkap
(Kab.) buku tamu, forum

4 Buol (Kab.)
5 Donggala (Kab.) www.donggala.go.id www.bappeda-donggala.go.id, SITUS MATI
www.disnakertrans-
donggala.go.id
6 Morowali (Kab. ) www.morowali.go.id SITUS MATI
7 Parigi Mountong (Kab.) www.parigi-moutong.go.id SITUS MATI
8 Poso (Kab.) www.poso.go.id SITUS MATI
9 Toli-Toli (Kab.)
10 Tojo Una Una (Kab.)

XXVII SULAWESI TENGGARA www.sultra.go.id, SITUS MATI mengarah ke


www.bappedasultra.go.id, webfile_com (SITUS
www.perpusdasultra.go.id MATI)

1 Kendari (Kota) www.kendari.go.id PHP (CMS) reguler layanan situs biasa grafis menarik, informasi cukup
lengkap

2 Bau-bau (Kota) www.baubau.go.id PHP (CMS) xxx layanan situs biasa grafis menarik, informasi dan
klasifikasinya lengkap

3 Buton (Kab.)
4 Kendari (Kab.)
5 Kolaka (Kab.) www.kolaka.go.id PHP reguler tapi tidak layanan situs: buku grafis biasa, link-link masih
teratur tamu, forum kosong, informasi kurang

6 Konawe Selatan (Kab.)


7 Muna (Kab.)
8 Kolaka Utara (Kab.)
9 Bombana (Kab.)
10 Wakatobi (Kab.)

XXVIII SULAWESI SELATAN www.sulsel.go.id, PHP (CMS) informasi reguler layanan situs biasa grafis menarik, informasi
www.tataruang-sulsel.go.id, umum dan pemerintahan
www.bapd-sulsel.go.id, lengkap, situs dinas atau
www.bppmd-sulsel.go.id, instansi lain beragama, dengan
www.bptpsulsel.go.id, update informasi kurang, situs
www.depag-sulsel.go.id, bppmd bagus dengan
www.diknas-sulsel.go.id, informasi lengkap, TIDAK ADA
www.dprdsulsel.go.id, LINK YANG
www.info-sulsel.go.id, MENGHUBUNGKAN SITUS
www.kpapsulsel.go.id, UTAMA PROVINSI DENGAN
www.litbangda-sulsel.go.id SITUS LAIN
1 Makassar (Kota) www.makassar.go.id www.bapedalda- PHP (CMS) informasi reguler layanan situs biasa, link grafis menarik, informasi umum,
makassar.go.id, www.bappeda- ke layanan masyarakat situs bapedalda bagus dengan
makassar.go.id tidak ada isinya informasi beragam tentang
lingkungan

2 Bantaeng (Kab.) www.banteang.go.id www.bappeda-bantaeng.go.id, PHP informasi tahun lalu, layanan situs biasa grafis standar, informasi umum,
www.dprdbantaeng.go.id tidak diupdate situs dprd informasi umum

3 Selayar (Kab.) www.selayar.go.id SITUS MATI


4 Barru (Kab.) www.barru.go.id PHP (CMS) informasi terakhir layanan situs biasa grafis bagus, informasi umum
beberapa bulan lalu dan lengkap

5 Bone (Kab.) www.bone.go.id PHP informasi terakhir layanan situs biasa grafis standar, informasi umum
tahun 2003

6 Bulukumba (Kab.) www.bulukumba.go.id SITUS MATI hanya halaman depan


7 Enrekang (Kab.)
8 Gowa (Kab.) www.gowa.go.id SITUS MATI
9 Jeneponto (Kab.) www.jeneponto.go.id SITUS MATI
10 Luwu (Kab.)
11 Luwu Timur (Kab.)
12 Luwu Utara (Kab.) www.luwuutara.go.id PHP (MAMBO) teratur layanan masyarakat grafis bagus, informasi lengkap,
lewat kontak beberapa link belum aktif,
13 Maros (Kab.) www.maros.go.id SITUS MATI
14 Pangkajene dan
Kepulauan (Kab.)
15 Palopo (Kota) www.palopo.go.id PHP (MAMBO, XXX XXX informasi umum kabupaten, info
KERSIP) kurang lengkap

16 Pare-Pare (Kota) www.parepare.go.id SITUS MATI


17 Pinrang (Kab.)
18 Polewali Mamasa (Kab.) www.polmas.go.id SITUS MATI
19 Sidenreng Rappang (Kab.) www.sidrap.go.id SITUS MATI
20 Sinjai (Kab.) www.sinjai.go.id PHP (MAMBO, teratur ada link layanan tapi grafis bagus, informasi
KERSIP) tidak berfungsi, standar pemerintahan lengkap tapi tidak
situs ada info bupati, beberapa data
merupakan data lama

21 Soppeng (Kab.) www.soppeng.go.id PHP (MAMBO, XXX informasi tidak teratur grafis kurang,
KERSIP) dan tidak lengkap, grafis
kurang,
22 Takalar (Kab.) www.takalar.go.id PHP teratur informasi layanan grafis bagus, informasi lengkap,
simtap, tidak ada
laporan, service umum
buku tamu, forum,dll
23 Tana Toraja (Kab.)
24 Wajo (Kab.) www.wajo.go.id PHP (CMS) harian Download info, forum Grafis bagus, informasi data
tidak berfungsi lengkap, ada info peta
situs,hanya ada renstra

XXIX SULAWESI BARAT www.sulawesibarat.com SITUS MATI


1 Majene (Kab) www.majene.go.id PHP XXX tidak ada informasi grafis bagus, informasi dasar
layanan lengkap, informasi perda hanya
tahun 2003
ADA INFO RINCIAN APBD
LENGKAP PER SEKTOR
BIDANG, TAPI TIDAK
DISEBUTKAN TAHUNNYA
2 Mamasa (Kab.)
3 Mamuju (Kab.) www.mamuju.go.id SITUS MATI
4 Mamuju Utara (Kab.)
5 Polewali Mandar (Kab.)

XXX MALUKU UTARA www.maluku-utara.go.id, PHP XXX XXX informasi umum, dikelola oleh
www.budpar-malut.go.id BAPPEDA

1 Ternate (Kota) www.kota-ternate.go.id SITUS MATI


2 Halmahera Slt (Kab.)
3 Halmahera Sula (Kab.)
4 Halmahera Tgh (Kab.)
5 Halmahera Timur (Kab.)
6 Halmahera Utara (Kab.)
7 Maluku Utara (Kab.)
8 Tidore (Kota)

XXXI MALUKU www.malukuprov.go.id www.maluku.go.id PHP (MAMBO) xxx xxx malukuprov.go.id dikelola
dinas informasi dan
komunikasi sementara
maluku.go.id dikelola KPDE.
data masih ada banyak yang
belum lengkap, informasi
umum, tidak ada informasi
perijinan, data2 kabupaten
tidak lengkap
1 Ambon (Kota) www.ambon.go.id SITUS MATI
2 Buru (Kab.)
3 Maluku Tengah (Kab.)
4 Maluku Tenggara (Kab.)
5 Maluku Tenggara Barat
(Kab.)
6 Kep. Aru (Kab.)
7 Seram Bg. Barat (Kab.)
8 Seram Bg. Timur (Kab.)

XXXII PAPUA www.irianjaya.go.id


www.papua.go.id www.bandiklatpapua.go.id, ASP html harian tersedia informasi grafis bagus, menggunakan
www.dprdpapua.go.id pelayanan umum tp metode subdomain untuk
hanya menunjukkan informasi spesifik lain, tapi data
dimana bisa mendapat tidak lengkap... ada english
layanan version, ada informasi pariwisata
lengkap... SITUS DPRD dan
BANDIKLAT tidak aktif
www.irja.go.id SITUS MATI
1 Asmat (Kab.)
2 Biak Numfor (Kab.) www.infobiaknumfor.com www.biak.go.id PHP (CMS) harian tapi tidak teratur informasi layanan umum infobiaknumfor.com tidak aktif,
sangat lengkap, ada informasi daerah, pemerintahan
galeri foto, kotak pesan dan lain-lain sangat lengkap,
dan forum grafis sangat menarik,
menggunakan metode
subdomain untuk portal wisata
dan portal perikanan. BAGUS
SEKALI...
3 Boven Digul (Kab.)
4 Jayapura (Kota) www.jayapura.go.id SITUS MATI
5 Jayapura (Kab.) www.jayapura.wasantara.ne SITUS MATI
t.id
6 Jayawijaya (Kab.)
7 Keerom (Kab.)
8 Mappi (Kab.)
9 Merauke (Kab.) www.merauke.go.id HTML Update terakhir 2/2004 XXX Informasi umum pemerintahan
potensi dan peluang investasi
dasar, diklaim akan disajikan
dalam 5 bahasa (yang sudah
adalah inggris dan indonesia)
10 Mimika (Kab.) www.mimika.go.id PHP (CMS) harian tapi tidak teratur Ada alamat telpon di Informasi hanya tentang sejarah,
seluruh timika dan profil..., ada galeri foto,
(kecamatan/wilayah) disiapkan forum
11 Nabire (Kab.) www.nabire.go.id SITUS MATI
12 Paniai (Kab.)
13 Pegunungan B (Kab.)
14 Puncak Jaya (Kab.)
15 Sarmi (Kab.)
16 Supiori (kab.)
17 Tolikara (Kab.)
18 Waropen (Kab.)
19 Yahukimo (Kab.)
20 Yapen Waropen (Kab.) www.yapenwaropen.go.id HTML xxx xxx informasi umum, usaha,

XXXIII IRIAN JAYA BARAT XXX


1 Fak-Fak (Kab.)
2 Kaimana (Kab.)
3 Manokwari (Kab.) www.manokwari.go.id HTML xxx xxx grafis kurang, berita tahun 2002-
2003!, ada link inggris info cukup
mulai pemerintahan, wilayah,
kondisi, tapi tidak uptodate
4 Sorong (Kota)
5 Sorong (Kab.) www.sorong.go.id SITUS MATI
6 Sorong Selatan (Kab.)
7 Raja Ampat (Kab.)
8 Teluk Bintuni (Kab.)
9 Teluk Wondama (Kab.) www.telukwondama.go.id HTML xxx xxx informasi dasar dan pokok
daerah, link2 ada yang belum
aktif, link inggris (?) tidak aktif
Lampiran 4 Daftar lengkap kondisi situs pemerintahan di Indonesia

No Nama Provinsi Jumlah tidak memiliki ada nama domain, nama domain
kabupaten/kota nama domain tapi tidak aktif aktif
1 ACEH 21 13 2 6
2 SUMUT 25 6 6 13
3 SUMBAR* 19 5 4 10
4 JAMBI 10 2 1 7
5 RIAU 11 1 3 7
6 KEPRI* 6 2 0 4
7 SUMSEL 14 4 3 7
8 BABEL 7 4 0 3
9 BENGKULU 9 6 1 2
10 LAMPUNG 10 2 2 6
11 BANTEN 6 0 2 4
12 JAKARTA 6 0 6 0
13 JABAR 25 0 4 21
14 JATENG 35 1 7 27
15 DIY 5 0 1 4
16 JATIM 38 1 7 30
17 KALBAR 12 1 4 7
18 KALTENG 14 6 1 7
19 KALSEL 13 3 4 6
20 KALTIM 13 0 2 11
21 BALI 9 1 2 6
22 NTB 9 3 3 3
23 NTT 16 7 2 7
24 SULUT 8 2 6 0
25 GORONTALO 5 2 2 1
26 SULTENG 10 4 4 2
27 SULTRA* 10 7 0 3
28 SULSEL 24 6 8 10
29 SULBAR** 5 3 1 1
30 MALUT 8 7 1 0
31 MALUKU 8 7 1 0
32 PAPUA 20 13 3 4
33 IRJABAR ** 9 6 1 2
TOTAL 440 125 94 221
Keterangan:
*: Provinsi yang memiliki nama domain tapi tidak aktif
**: Provinsi yang tidak memiliki nama domain
Lampiran 5 Informasi yang terdapat di dalam laporan gubernur/bupati/walikota
berdasar PP no. 56/2001

Salah satu proses pelaporan informasi pembangunan resmi yang dijadikan


acuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah pelaporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh Gubernur, Bupati dan
Walikota setiap tahun dan pada akhir masa jabatan. Sesuai dengan PP nomor
56/2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dinyatakan
bahwa Laporan Gubernur, Bupati dan Walikota meliputi pelaksanaan
desentralisasi, tugas pembantuan serta kebijakan pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan desa dan atau kelurahan.
Laporan umum dari Bupati atau Walikota memuat:
1. penyelenggaraan koordinasi pemerintahan;
2. kebijakan dan pelaksanaan yang berkaitan dengan penciptaan dan
pemeliharaan ketenteraman dan ketertiban umum;
3. fasilitasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan dan norma
yang berlaku;
4. penyelenggaraan fasilitasi Kerjasama Daerah dan penyelesaian perselisihan
Daerah;
5. pembinaan Wilayah, yang meliputi pengelolaan batas Daerah, kependudukan,
catatan sipil, kehidupan bermasyarakat, pemberdayaan masyarakat,
peningkatan peran serta dan prakarsa masyarakat, kerukunan Daerah, dan
pelaksanaan pola hubungan kerja antar lembaga pemerintahan di semua
tingkatan, dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan UUD
1945 serta sosialisasi kebijakan-kebijakan nasional di Daerah;
6. pemberian fasilitasi penyelenggaraan tugas dan fungsi unit-unit kerja
pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
7. kebijakan dan pelaksanaan pemberian pelayanan kepada masyarakat baik
kualitasnya maupun kuantitasnya;
8. penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan lainnya yang tidak termasuk
dalam tugas suatu instansi.
Sementara itu bila dibagi dalam bidang-bidang informasi laporan
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka desentralisasi meliputi bidang :
1. penataan ruang;
2. pertanian, peternakan dan perikanan;
3. kelautan;
4. energi dan sumber daya mineral;
5. kehutanan dan perkebunan;
6. perindustrian dan perdagangan;
7. perkoperasian;
8. penanaman modal;
9. kepariwisataan;
10. ketenagakerjaan;
11. kesehatan;
12. pendidikan dan kebudayaan;
13. sosial;
14. pertanahan;
15. permukiman;
16. pekerjaan umum;
17. perhubungan;
18. lingkungan hidup;
19. olahraga;
20. penerangan umum;
21. keuangan Daerah;
22. administrasi kepegawaian;
23. pengelolaan asset/barang Daerah.
Laporan penyelenggaraan pemerintahan sekurang-kurangnya
menggambarkan hal-hal sebagai berikut :
1. dasar hukum;
2. kebijakan umum Pemerintah Daerah;
3. rencana kegiatan/progam kerja dalam rangka pelaksanaan;
4. sasaran yang ditetapkan;
5. uraian pelaksanaan;
6. hasil yang telah dicapai;
7. dampak dari pelaksanaan kebijakan;
8. hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan;
9. jumlah dan sumber dana yang dipergunakan.

Anda mungkin juga menyukai