Skripsi (Edit)
Skripsi (Edit)
ABSTRAK
ii
iii
iii
iv
iv
v
ABSTRACT
v
vi
vi
vii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ..................................................................................... 8
D. Manfaat................................................................................... 8
ix
x
DAFTAR TABEL
x
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
2
2Oka A. Yoeti, 2001, Tours And Travel Management Jakarta, PT. Pradnya
Paramita, hlm 1
3Fadjria Novari Manan dkk, 1993, Pariwisata dan Pengaruhnya terhadap
2
3
3
4
4
5
5
6
B. Batasan Masalah
6
7
C. Rumusan masalah
7
8
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Kajian Pustaka
8
9
9
10
10
11
Ekonomi, Sosial dan Budaya Objek Wisata Candi Prambanan, Semarang: FISIP UNDIP
11
12
G. Metode Penelitian
12
13
13
14
sejarah. Tahap kritik dibagi menjadi dua, yaitu kritik ekstern dan
kritik intern. Namun dalam penulisan ini penulis melakukan
kritik ekstern untuk memvalidasi kebenaran sumber primer dari
hasil wawancara dan pengamatan langsung sedangkan untuk
kritik intern digunakan untuk mengkaji kevalidan suatu sumber
yang digunakan.16 Dalam melakukan kritik intern, penulis
membandingkan satu sumber dengan sumber yang lain,
bagaimana pengembangan Objek Wisata dapat berdampak
positif atau negatif terhadap kondisi social ekonomi masyarakat
sekitarnya
Tahap ketiga adalah melakukan interpretasi. Interpretasi
merupakan penafsiran terhadap fakta.17 Dalam tahap ini telah
dapat ditetapkan dari sumber yang telah melalui tahap kritik,
sumber-sumber yang lebih bermakna karena saling berhubungan
atau saling menunjang.18 Sumber-sumber yang telah didapatkan
dihubungkan antara fakta satu sama lain untuk mengetahui
sejarah dari yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.
Tahap keempat adalah melakukan historiografi.
Historiografi adalah suatu bentuk penulisan yang bertujuan
untuk menyajikan hasil laporan dari penelitian yang dilakukan
dengan penulisan sejarah secara baik dan benar.19 Dalam
penelitian ini, sistematika penulisan mengenai Dampak Sosial
Ekonomi Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Sedudo tahun
1992-1997
16Saefur Rochmat, 2009, Ilmu Sejarah dalam Prespektif Ilmu Sosial, Yogyakarta: Graha
Ilmu, hlm. 148
17Koentjaraningrat, 1981, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : PT.
Gramedia, hlm. 11
18Saefur Rochmat, op. cit., hlm.150
19Koentjaraningrat, Op. cit., hlm.11
14
15
15
16
H. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
16
17
17
18
BAB 2
OBJEK WISATA AIR TERJUN SEDUDO
19
20
20
21
sikap yang berubah total. Dulu yang begitu ramah dengan orang
sekitar kini kedua anak tersebut tidak memiliki sopan santun
sama sekali terhadap orang lain semenjak peristiwa tesebut.
21
22
21www.eastjava.com/tourism/nganjuk/ina/ceremonies.html diakses 17
Februari 2016
22 Jawa Pos, 21 Februari 2015, Pesona wisata Kabupaten Nganjuk,
22
23
23
24
24
25
25
26
BAB 3
PENGEMBANGAN PARIWISATA AIR TERJUN SEDUDO
23Keterangan dari bapak Drs. Nurhadi Nugroho M.M Kabid Objek dan Daya
26
27
Tabel 3.1
Kondisi Sarana dan Prasarana di Air Terjun Sedudo Sebelum
Tahun 1992
27
28
Lahan parkir
3. Tidak ada
kendaraan
24Oka A. Yoeti, 2001, Tours And Travel Management, Jakarta: PT. Pradnya
Paramita hal 29
29
30
1. Atraksi
30
31
2. Transportasi
3. Akomodasi
4. Fasilitas Pelayanan
5. Infrastruktur
25
Karyono, A. Hari, 1997, Kepariwisataan. Jakarta : Grasindo, hal 30
32
33
33
34
26
Undang-Undang Republik Indonesia No.9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan
Pasal 6
34
35
Tabel 3.1
Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Sedudo
35
36
dan pada saat ini menurut penulis inovasi yang dilakukan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Nganjuk sudah
sangat maju, kemudian menyinggung masalah pengembangan
atraksi daya tarik alam pada Air Terjun Sedudo, keputusan
Pemerintah Kabupaten Nganjuk pada tahun 1996 dengan
membangun taman bermain juga tepat, hal ini menambah
kekayaan Objek Wisata Air Terjun Sedudo selain wisata air
terjunnya itu sendiri. Kemudian pengembangan dalam hal unsur
infrastruktur sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Nganjuk
secara bertahap, dimulai dari pembangunan sarana dan
prasarana awal seperti toilet dan tangga menuju ke air terjun
pada tahun 1993, kemudian berlanjut ke tahun berikutnya pada
1994 membangun saluran air yang berfungsi membuang limbah
aliran Air Terjun Sedudo dan terakhir pada tahun 1997
membangun kolam air di bawah Air Terjun Sedudo yang
berfungsi sebagai tempat mandi bagi orang-orang yang ingin
mandi di bawah Air Terjun Sedudo. Sejumlah pengembangan
tersebut dirasa sangat penting bagi masa-masa awal
pengembangan Objek Wisata Air Terjun Sedudo, yang mana
pembangunan sejumlah infrastruktur diatas merupakan
infrastruktur dasar yang penting untuk menambah kenyamanan
wisatawan yang dating ke Air Terjun Sedudo. Unsur
pengembangan pariwisata berikutnya yang sudah terpenuhi
adalah dalam hal pengembangan fasilitas pelayanan yang mana
hal ini sudah terpenuhi lewat usaha Pemerintah Kabupaten
Nganjuk yang membangun kios-kios tempat berdagang dan
membuka kesempatan penduduk lokal untuk berjualan disana,
sedangkan unsur-unsur yang belum terpenuhi adalah
transportasi dan akomodasi, dimana pada tahun 1992-1997 belum
adanya transportasi dan akomodasi yang memadai bagi
wisatawan yang berniat mengunjungi Objek Wisata Air Terjun
37
38
1. 1992
38
39
2. 1993
3. 1994
4. 1995
5. 1996
6. 1997
1993 15.445
1994 9.322
1995 13.075
1996 12.720
1997 14.080
41
42
43
44
Tabel 3.3
Pendapatan Retribusi Objek Wisata Air Terjun Sedudo
1993 Rp 15.445.000,00
1994 Rp 9.322.000,00
1995 Rp 13.705.000,00
1996 Rp 12.720.000,00
1997 Rp 14.080.000,00
44
45
27
http://kabnganjuk.jdih.jatimprov.go.id/?wpfb_dl=44, diakses tanggal 22
juli 2016
45
46
Tabel 3.4
Realisasi Pendapatan Pariwisata Kabupaten Nganjuk
Perkembangan
PAD Seluruh
Pariwisata Target Realisasi
Kabupaten
Nganjuk
46
47
28
Halim Abdul, 2004, Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat.,
Jakarta, hal 57
47
48
Tabel 3.5
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nganjuk
1993 7.896.573.187
1994 8.067.776.609
1995 9.039.684.784
1996 11.252.653.670
48
49
1997 13.447.884.969
Tabel 3.6
Persentase Signifikansi Pendapatan Pariwisata Air Terjun
Sedudo Terhadap PAD Kabupaten Nganjuk
49
50
50
51
51
52
52
53
BAB 4
DAMPAK SOSIAL EKONOMI
53
54
54
55
4. Buruh Tani
56
57
57
58
2. Pemandu Wisata
4. Petugas Parkir
5. Petugas kebersihan
8. Penjual Souvenir
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
32Selo
Soemardjan, 1974. Pariwisata dan Kebudayaan dalam Prisma No.1 Tahun III
Februari hal 56
63
64
64
65
65
66
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
66
67
67
68
B. Saran
69
70
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
70
71
71
72
72
73
LAMPIRAN
73