Anda di halaman 1dari 7

DINAMIKA TEKNOLOGI Oktober 2015 Vol. 7; No. 1; Hal.

15-21

PENGHILANGAN AWAN PADA CITRA SATELIT DENGAN CITRA


MULTI-TEMPORAL DAN INPAINTING BERBASIS SELF-ORGANIZING
MAP

Fidi Wincoko Putro(1), Handayani Tjandrasa(2)


Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
e-mail: fidi13@mhs.if.its.ac.id(1), handatj@its.ac.id(2)

ABSTRAK

Citra satelit merupakan salah satu hasil dari penginderaan jarak jauh yang bisa dimanfaatkan manusia
untuk menganalisa permukaan bumi dengan berbagai cara tertentu. Permasalahan yang sering muncul
dalam pengolahan citra satelit adalah adanya gangguan derau (noise). Salah satu noise dari citra satelit
yaitu awan yang menutupi sebagian area tertentu. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan untuk
menghilangkan awan tersebut. Pendekatan yang diusulkan adalah menggabungkan metode citra multi-
temporal dengan metode inpainting untuk menutup area yang masih terdapat awan. Salah satu metode
inpainting yang telah berhasil digunakan adalah dengan pendekatan Self-Organizing Map (SOM).
Penggunaan inpainting berbasis SOM adalah untuk mendapatkan citra yang akan digunakan untuk
mengisi pixel kosong pada area awan yang telah hilang setelah metode multi-temporal dilakukan. Dengan
gabungan metode tersebut mampu mengatasi permasalahan penghilangan awan pada citra satelit hingga
96.79% pixel bebas awan dan secara visual mencapai 100%.

Kata kunci: Citra satelit, Multi-temporal, Penghilangan awan, Self-Organizing Map Inpainting.

ABSTRACT

Satellite imagery is one of remote sensing result that can be used by human to earth observation. The
problem in satellite image processing is noise reduction. Cloud can be categorized into noise in satellite
image processing because it covers much area on the image. Therefore cloud removal has been to be
problem must be solved. Therefore we need a better method to solve the problem. An approach that we
propose is using a combination method between multi-temporal images method and inpainting method
based self-organizing map (SOM). Inpainting based SOM used to generate an image that will be used to
fill some of the empty pixel in the cloud disappeared after the process of multi-temporal method has been
done. Using the combination methods can solve the cloud removal problems on satellite imagery until
96,79% free pixels and reach 100% visually.

Keywords: Cloud removal, Multi-temporal, Satellite imagery, Self-Organizing Map Inpainting.

PENDAHULUAN citra satelit. Sehingga area yang tertutup tersebut


tidak bisa dimanfaatkan atau akan menjadi data
Penggunaan citra satelit harus melalui beberapa pencilan (outlier) apabila dilakukan proses
proses sebelum akhirnya bisa digunakan menjadi segmentasi atau clustering pada citra tersebut.
produk yang bermanfaat atau biasa disebut Oleh karena itu diperlukan cara untuk
praproses (preprocessing). Salah satu menghilangkan tutupan awan tersebut. Beberapa
permasalahan dalam preprocessing citra satelit metode telah dilakukan oleh peneliti untuk
adalah menghilangkan derau (noise) yang akan mengatasi permasalahan awan tersebut, pada
mengganggu secara visual. Diantara beberapa beberapa dekade terakhir metode pendekatan untuk
noise yang sering muncul salah satunya adalah mengatasi permasalahan tersebut dibagi menjadi
awan. Awan akan dianggap sebagai pengganggu tiga yaitu metode penghilangan awan dengan citra
karena ia akan menutupi sebagian wilayah dari

Dinamika Teknologi
15
DINAMIKA TEKNOLOGI Oktober 2015 Vol. 7; No. 1; Hal. 15-21

satelit multispectral-based, multi-temporal-based, tidak beraturan serta memiliki kualitas tekstur yang
dan dengan metode inpainting-based. tinggi. Selain itu diperlukan metode unsupervised
learning yang mampu melakukan visualisasi data.
Pendekatan citra satelit multispectral untuk Oleh karena itu pendekatan inpainting dengan Self-
menghilangkan awan dilakukan dengan Organizing Map sangat sesuai dengan pengolahan
menggabungkan informasi yang diperoleh dari data citra satelit.
hasil pengolahan frekuensi gelombang dari sensor-
sensor yang mengambil citra tersebut, bahkan Dari ketiga metode yang telah disebutkan di atas,
dengan memanfaatkan sensor dari satelit lainnya metode citra multi-temporal memiliki kelebihan
untuk memprediksi lahan yang berada di bawah pada kemampuannya untuk menghilangkan awan
awan tersebut. Akan tetapi dengan pendekatan yang luas dan tebal, selain itu juga citra referensi
multispectral tersebut masih dibatasi dengan sebagai pengganti citra yang tertutup awan
kesesuaian spektral dan resolusi spasial. merupakan citra asli bukan citra sintetis. Tetapi
ketergantungannya terhadap data citra satelit
Penghilangan awan dengan menggunakan citra temporal yang bersih dari awan menjadi
satelit multi-temporal bisa dilakukan salah satunya kelemahan yang perlu diatasi agar tingkat
dengan metode mosaik. Apabila suatu citra satelit ketergantungan terhadap data citra temporal
yang diambil pada waktu yang berbeda dalam lainnya bisa diturunkan. Oleh karena itu diperlukan
wilayah yang sama maka permasalahan awan akan suatu metode yang akan melengkapi metode citra
bisa diatasi dengan melengkapinya dari informasi multi-temporal tersebut.
citra satelit pada waktu yang berbeda. Hal tersebut
memungkinkan untuk didapatkan suatu citra satelit Berdasarkan permasalahan di atas, maka diusulkan
dengan menggantikan area yang tertutup awan suatu metode alternatif untuk meningkatkan
dengan area yang bersih dari awan, dengan asumsi kualitas penghilangan awan yang telah dilakukan
bahwa hanya terjadi sedikit perubahan lahan pada dengan metode citra multi-temporal, yaitu
wilayah tersebut. Dengan menggunakan citra penggabungan citra multi-temporal dengan metode
satelit multi-temporal tersebut masih tergantung Inpainting berbasis self-Organizing Map. Karena
dengan banyaknya data citra yang cukup bersih dengan metode tersebut, citra yang masih
dari awan. Oleh karena itu masih memungkinkan terkontaminasi dengan awan bisa dihilangkan dan
terdapat area yang masih tertutup awan karena digantikan dengan citra sintetis yang diolah dari
tidak ada citra pengganti area tersebut yang bebas informasi citra di sekeliling awan. Meskipun citra
dari awan dari keseluruhan data multi-temporal yang menggantikan adalah citra sintetis atau
yang dimiliki. buatan, tetapi area citra yang akan dihapus dan
digantikan dengan citra buatan relatif kecil, tidak
Satu lagi pendekatan yang digunakan untuk sebesar citra aslinya sebelum penghilangan awan
menghilangkan awan adalah dengan metode menggunakan metode multi-temporal. Sehingga
inpainting. Metode ini sebenarnya sering diharapkan gabungan metode tersebut mampu
digunakan untuk melakukan perbaikan citra digital menghasilkan citra satelit yang lebih bersih dari
sehingga secara visual citra tampak lebih bagus awan.
atau bersih dari noise. Konsep dari metode ini
adalah membuat bagian citra sintesis dari informasi DATA CITRA SATELIT
yang diperoleh dari citra disekitarnya. Meskipun
metode ini hanya menghilangkan awan dengan Pada penelitian ini akan menggunakan data citra
cara mengisi area yang tertutup awan dengan citra satelit yang merupakan data primer, didapatkan
sintetis, tetapi metode ini mampu dilakukan hanya dari pengambilan citra oleh satelit LANDSAT.
dengan satu citra saja sehingga tidak tergantung Data citra satelit tersebut bisa diperoleh secara
dengan data citra satelit lainnya. Beberapa metode gratis dari Earth Resources Observation and
inpainting yang sudah ada diantaranya yaitu, Science (EROS) Center, yaitu pusat Ilmu
metode inpainting patch-based, exemplar- pengetahuan dan Observasi Sumber Daya Bumi
based,expensive texture-based, dan lain-lain. dibawah koordinasi United States Geological
Selain beberapa metode yang telah disebutkan di Survey (USGS), bisa diunduh di
atas, ada juga pendekatan inpainting dengan http://eros.usgs.gov/satellite-imagery.
unsupervised learning. Pendekatan yang
disebutkan terakhir diperkirakan sesuai karena Sesuai dengan metode yang akan digunakan adalah
inpainting pada citra satelit memiliki data yang citra satelit multi-temporal, maka data citra satelit

Dinamika Teknologi
16
DINAMIKA TEKNOLOGI Oktober 2015 Vol. 7; No. 1; Hal. 15-21

Meskipun banyak perbedaan pendapat dari para


peneliti tentang definisi dari awan pada citra
satelit, tetapi metode penentuan awan yang
diusulkan [4] yaitu Landsat 7 Automatic Cloud
Cover Assessment (ACCA) masih sangat relevan
untuk menentukan awan, karena terbukti banyak
peneliti yang menjadikan metode ACCA tersebut
sebagai referensi utama. Selain itu, metode ACCA
juga memiliki beberapa filter dengan
memanfaatkan 5 band yang menjadikannya lebih
akurat dalam mendeteksi awan. Algoritma ACCA
berdasarkan observasi menunjukkan bahwa awan
adalah obyek yang sangat reflektif dan memiliki
temperatur yang dingin. Reflektivitas yang tinggi
bisa dideteksi dari band visual (band 2 dan 3), band
near-infrared (band 4) dan band middle-infrared
Gambar 1. Contoh citra satelit (band 5). Sedangkan temperatur bisa dideteksi dari
band thermal-infrared (band 6). Secara spesifik
yang diambil adalah data temporal. Citra Multi- band yang digunakan pada algoritma ACCA
temporal yaitu citra satelit pada suatu wilayah yang seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.
diambil dalam beberapa waktu berbeda. Citra
satelit yang didapatkan dari Landsat adalah Tabel 1. Daftar band yang digunakan algoritma
wilayah jawa timur antara tahun 1999-2003. ACCA
Ukuran asli citra sekitar 7000 x 8000 pixel, tetapi Panjang
untuk meningkatkan kecepatan komputasi, maka Band gelombang Fitur yang terdeteksi
akan di potong menjadi 600 x 700 pixel. Untuk (µm)
2 0.525 –  Mengukur pantulan warna hijau
lebih jelasnya silahkan lihat contoh citra satelit (hijau) 0.605  Pemisahan vegetasi
pada Gambar 1.
3 0.630 –  Mengukur penyerapan klorofil
(merah) 0.690  Membedakan spesies tanaman
METODOLOGI 4  Menentukan level kelembaban
Dalam metodologi penelitian ini terbagi (near- 0.775 – tanah
menjadi beberapa tahap yaitu pendeteksian awan, infrared) 0.900  Menentukan batas perairan dan
membedakan jenis vegetasi
penghilangan awan dengan metode citra multi- 5
temporal dan penghilangan awan dengan metode  Menyediakan informasi tentang
(mid- 1.550 –
vegetasi dan kelembaban tanah
inpainting. infrared) 1.750
 Membedakan salju dan awan
6
10.400 –
1. Pendeteksian Awan (thermal-
12.500
 Pemetaan temperatur
Sebelum melakukan proses penghilangan awan infrared)
pada citra satelit terdapat satu proses penting yang
harus dilalui, yaitu proses pendeteksian atau
penentuan awan. Dalam beberapa penelitian
disebut juga dengan penaksiran tutupan awan
(Cloud Cover Assessment). Beberapa definisi
kriteria awan menurut para peneliti [1][3][4]
adalah obyek secara spektral yang sangat terang
(bright) atau reflektif dan memiliki temperatur
rendah (dingin). Kemudian menurut peneliti
lainnya [5] awan adalah pixel yang memiliki nilai
NDVI (normalized difference vegetation index)
rendah, tetapi di atas nilai NDVI dari perairan.
Peneliti lainnya [6] ada juga yang menyatakan
bahwa awan hanya pixel yang cerah tanpa
memperhitungkan temperatur. Karena menurutnya
Gambar 2. Awan yang terdeteksi diberi warna
temperatur terlalu sensitif terhadap fenomena berbeda
fisika yang terkait dengan awan.

Dinamika Teknologi
17
DINAMIKA TEKNOLOGI Oktober 2015 Vol. 7; No. 1; Hal. 15-21

Sebelum melakukan penentuan awan dengan


Algoritma ACCA, maka band 2, 3, 4 dan 5 akan
dikonversi terlebih dahulu nilai reflektansi dan
band 6 dikonversi ke nilai temperatur, proses ini
disebut perhitungan Radiometrik. Algoritma
ACCA terdiri dari dua tahap penyaringan, yaitu
penyaringan tahap pertama dan penyaringan tahap
kedua yang memproses temperatur. Filter
dilakukan pada setiap pixel sampai pixel tersebut
tereliminasi atau digolongkan sebagai awan.

Gambar 4. Citra satelit dibagi dalam grid

Dalam proses pembandingan citra tersebut, perlu


dilakukan pembagian (window) jendela-jendela
kecil atau grid sehingga pembandingan lebih
mudah untuk dilakukan karena ukuran komputasi
yang lebih kecil. Pembagian grid seperti tampak
pada Gambar 4.

Setelah proses griding, maka proses penggabungan


citra akan dilakukan dengan menggantikan
Gambar 3. Area awan yang diisi dengan pixel hitam potongan area pada citra dasar yang terdapat awan
dengan potongan area dari citra referensi yang
Untuk melakukan pendeteksian awan dalam mengandung sedikit awan. Dalam proses
penelitian ini digunakan aplikasi GRASS dimana pembandingan antar window, perlu diketahui juga
pada aplikasi tersebut sudah teruji oleh banyak bahwa citra yang diproses tersebut merupakan citra
peneliti yang meneliti tentang citra satelit. Pada dalam format RGB (red, green, blue), sehingga
aplikasi tersebut sudah dilengkapi dengan fungsi datanya berupa matriks 3 dimensi. Oleh karena itu,
TOAR (Top of Atmosphere Radiance) yaitu fungsi pixel lubang awan yang berwarna hitam pada
untuk mengubah data citra sesuai dengan nilai window diwakili dengan nilai 0 pada semua
reflektansi dan temperatur dimana hasil nilai dimensi dari 3 dimensi matriks citra. Pixel lubang
tersebut akan digunakan untuk mendeteksi awan. awan bisa dikenali hanya dengan mendeteksi nilai
0 pada salah satu dimensi saja, sehingga dua
Awan yang terdeteksi pada citra satelit akan diberi dimensi lainnya boleh diabaikan. Pada setiap
dengan warna yang berbeda seperti pada Error! window akan dihitung jumlah pixel hitamnya baru
Reference source not found.. Kemudian area kemudian dibandingkan dengan jumlah pixel hitam
yang terdeteksi sebagai awan akan dihilangkang pada window dari citra temporal pada posisi yang
dengan mengisinya dengan pixel hitam (0,0,0), sama. Sebagai ilustrasi bisa dilihat pada Gambar 4.
sehingga hasilnya seperti pada Gambar 3.
3. Penghilangan Awan dengan Metode
2. Penghilangan Awan dengan Metode Citra Inpainting
Multitemporal Proses pada tahap ini sebenarnya adalah
Pada tahap penghilangan awan ini citra satelit yang penggabungan karena penghilangan awan yang
telah terdeteksi area awannya dan telah diisi telah dilakukan pada metode sebelumnya, yaitu
dengan pixel hitam, maka akan dilakukan proses metode Citra Multitemporal akan diproses lagi
mozaik atau penyusunan citra baru dari beberapa dengan menambahkan metode Self Organizing
citra multi-temporal. Sebelum melakukan proses Map Inpainting. Diharapkan dengan gabungan
tersebut, maka perlu dilakukan pemilihan citra metode ini mampu meningkatkan kualitas citra
dasar (base) dan citra temporal yang akan satelit yang bersih dari awan. Karena area awan
digunakan. Kemudian citra base akan telah dihapus maka hanya akan menyisakan lubang
dibandingkan dengan citra temporal. awan yang kita asumsikan sebagai objek yang akan
kita bersihkan.

Dinamika Teknologi
18
DINAMIKA TEKNOLOGI Oktober 2015 Vol. 7; No. 1; Hal. 15-21

Proses SOM
Learning

Citra inisialisasi

mapping
(b) pixel

Pixel yang hilang SOM learned map

(a) (c)
Gambar 5. Ilustrasi penggabungan citra (a) Citra
temporal 1, (b) Citra dasar, (c) Citra temporal 2.

Lubang awan yang merupakan suatu pixel


Citra hasil
berwarna hitam akan dihilangkan dengan cara
mengisinya dengan suatu warna, inilah yang Gambar 6. Ilustrasi proses inpainting dengan Self
disebut proses inpainting citra. Warna yang akan Organizing Map
digunakan untuk mengisi pixel hitam tersebut akan
dihasilkan dari metode Self Organizing Map atau HASIL DAN PEMBAHASAN
lebih sering disebut sebagai Kohonen SOM atau
SOM saja. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil uji
coba dan pembahasan sistem penghilangan awan.
Self-Organizing Maps (SOM) dikemukakan Lebih lengkapnya akan menjelaskan meliputi
pertama kali oleh Tuevo Kohonen dari tahun 1979- lingkungan dan data uji coba, pelaksanaan dan
1982. Jaringan SOM terdiri dari dua lapisan hasil uji coba serta analisis hasil uji coba.
(layer). Layer input terkoneksi penuh terhadap
Kohonen layer. Kohonen layer merupakan inti dari 1. Lingkungan dan Data Uji Coba
jaringan SOM yang biasanya direpresentasikan Adapun lingkungan perangkat lunak yang
dengan map satu atau dua dimensi. Perbedaan pada digunakan pada uji coba ini adalah sebagai berikut:
bagian-bagian Kohonen layer diasosiasikan dengan 1) Sistem operasi Linux Elementary OS
cluster yang berbeda. SOM merupakan (Ubuntu 14.04) dan Microsoft Windows 7.
unsupervised network yang mana suatu proses self- 2) Aplikasi GRASS (Geographic Resources
organizing dimulai dengan pemilihan bobot node Analysis Support System).
secara acak pada Kohonen layer. 3) Aplikasi Spyder (Python for Scientist)
beserta pustaka fungsi (library)
Setiap vektor input selama perputaran training pengolahan citra dari Python.
akan dihitung jarak rata-rata kuadrat antara vektor
input dan vektor bobot, sedangkan winner node Lingkungan perangkat keras yang digunakan
ditentukan dalam suatu nilai ketetanggaan dengan adalah komputer personal yang memiliki
radius R. Kohonen menyarankan untuk spesifikasi sebagai berikut:
menggunakan semua area jaringan sebagai area 1) Processor Intel ® Core™ i3-2120 CPU @
inisialisasi hal ini dilakukan untuk meminimalisasi 3.30 GHz
efek dari inisialisasi bobot secara acak yang sangat 2) RAM 4.00 GB
tergantung oleh nilai R. Kadang sejumlah cluster 3) Tipe sistem 32-bit
dibedakan dari banyaknya node pada output map
dari SOM. Dataset citra satelit yang digunakan pada penelitian
ini adalah data primer citra satelit Landsat. Citra
Dalam metode SOM sendiri terdapat dua sub satelit diunduh langsung dari Pusat Ilmu
proses yaitu proses training dan proses mapping. pengetahuan dan Observasi Sumber Daya Bumi
Proses training ini akan menghasilkan warna yang (Earth Resources Observation and Science (EROS)
akan digunakan dalam pengisian pixel hitam. Center) dibawah koordinasi United States
Sedangkan proses pengisian pixel hitam itulah Geological Survey (USGS), dengan alamat di
yang disebut proses mapping. Sebagai ilustrasi http://eros.usgs.gov/satellite-imagery. Format file
lihat pada Gambar 6.

Dinamika Teknologi
19
DINAMIKA TEKNOLOGI Oktober 2015 Vol. 7; No. 1; Hal. 15-21

dataset yang disediakan berbentuk geoTiff (.tif) Tabel 3. Hasil Uji Coba
yang terdiri dari 7 citra.
No. Ukuran multitemporal multitemporal
+
Inpainting SOM
1. 300x300

2. 100x100

3. 50x50

Gambar 7. Penentuan bidang komputasi

Praproses dilakukan dengan bantuan aplikasi


GRASS (Geographic Resources Analysis Support 4. 30x30
System). Semua band dimasukkan ke dalam
GRASS dalam bentuk layer-layer yang tersusun
dengan posisi geografis yang sama. Kemudian
dilakukan penentuan bidang komputasi
(computational region) dengan demikian semua
citra yang sudah tersusun dalam layer-layer akan 5. 10x10
terpotong dengan posisi dan ukuran yang sama
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 sehingga
tidak diperlukan lagi tahap registrasi citra untuk
menyesuaikan posisi antar citra. Hasil layer yang
telah terpotong sesuai dengan bidang komputasi
tersebut yang akan digunakan pada proses 38
selanjutnya.
36
Sebelum
Prosentase (%)

Tabel 2. Prosentase jumlah pixel hitam yang 34 nya


dibersihkan dengan metode citra multitemporal
32
CM
No. Ukuran Prosentase Jumlah Pixel Hitam (%) 30
window Berhasil
sebelum sesudah 28
(pixel) dihilangkan
CM +
1. 300 x 300 35.82 5.75 30.07 26 SOM
2. 100 x 100 35.82 2.99 32.83 300 x 300 100 x 100 50 x 50 30 x 30 10 x 10
3. 50 x 50 35.82 2.34 33.48 Ukuran Window (pixel)
4. 30 x 30 35.82 1.74 34.08 Gambar 8. Grafik perbandingan keberhasilan
5. 10 x 10 35.82 1.15 34.67 penghilangan pixel hitam antara metode Citra
Multitemporal dan gabungan Citra Multitemporal
2. Pelaksanaan dan Hasil Uji Coba dengan inpainting SOM
Untuk pengujian ini akan digunakan parameter
ukuran window 300 x 300 pixel, 100 x 100 pixel, 3. Analisis Hasil Uji Coba
50 x 50 pixel, 30 x 30 pixel dan 10 x 10 pixel. Uji Penghilangan awan dengan metode Citra
coba pertama kali dilakukan dengan metode citra Multitemporal yang telah dilakukan terlihat bahwa
multitemporal terlebih dahulu, kemudian baru secara sekilas citra hasil tampak tersusun dari
dilakukan dengan metode penggabungan dengan kotak-kotak window atau bisa disebut dengan
inpainting berbasis SOM. Setelah uji coba mozaic. Pada ukuran window yang besar seperti
dilakukan maka hasilnya tampak pada Tabel 2. 300 x 300 pixel tidak terlalu terlihat, tetapi pada

Dinamika Teknologi
20
DINAMIKA TEKNOLOGI Oktober 2015 Vol. 7; No. 1; Hal. 15-21

saat ukuran diperkecil mulai dari 100 x 100 pixel, parameter ukuran window yang digunakan
50 x 50 pixel, 30 x 30 pixel sampai 10 x 10 pixel maka akan semakin baik hasil
mozaic tersebut akan semakin tampak. Hal tersebut penghilangan awan yang diperoleh. Dari
tidak lepas dari kualitas citra satelit yang uji coba didapatkan prosentase
digunakan, dimana perbedaan pencahayaan citra pembersihan mencapai 96,79%.
satelit antara satu citra dengan citra lainnya terlalu 3) Penghilangan awan dengan gabungan
tajam. Selain itu juga akibat dari pendeteksian metode Citra Multitemporal dan SOM
awan tipis atau kabut yang tidak teratasi dengan inpainting pada dasarnya tidak terpengaruh
baik. Ukuran window yang besar (300 x 300 pixel) dengan ukuran window yang digunakan,
belum begitu terlihat berhasil membersihkan awan, tetapi secara visual akan tampak blok-blok
karena masih tampak jelas lubang-lubang awan warna yang mencolok. Oleh karena itu
yang berwarna hitam. Ketika ukuran window penggunaan ukuran window yang kecil
diperkecil maka mulai terlihat lubang awan yang mampu meningkatkan kebersihan citra dari
tersisa semakin sedikit. Sampai pada ukuran pixel hitam. Penghilangan pixel hitam dari
window yang paling kecil (10 x 10 pixel) hanya metode citra multitemporal maka secara
tersisa sedikit warna hitam di area bawah citra. visual mencapai 100%.

Uji coba penghilangan pixel hitam yang telah DAFTAR PUSTAKA


dilakukan dengan citra multitemporal kemudian
ditambahkan dengan metode inpainting yang 1.El-Araby, E., Taher, M., El-Ghazawi, T.,
dalam hal ini menggunakan SOM. Seperti yang Moigne, J.L., (2005), “An Efficient
telah dijelaskan sebelumnya, bahwa lubang awan Implementation of Automatic Cloud Cover
yang berwarna hitam akan diisi dengan warna Assessment (ACCA) on a Reconfigurable
tertentu. Hal tersebut membuat semua pixel hitam Computer”, Earth-Sun System Technology
akan hilang dan berganti dengan warna yang telah Conference.
ditentukan dari proses inpainting. Terlihat pada 2.Favorskaya, M., Jain, L. C., Bolgov, A. (2014),
citra hasil dimana ada beberapa area pixel hitam “Image Inpainting Based on Self-Organizing
berubah menjadi warna yang baru yang Maps by Using Multi-agent Implementation”,
menyerupai warna pada area di sekitarnya. Pada Procedia Computer Science, Vol. 35, hal. 861-
citra dengan ukuran window besar (300 x 300 870.
pixel) yang sebelumnya masih terdapat banyak 3.Huang, C., Thomas, N., Goward, S.N., Masek,
lubang awan yang cukup besar, sekarang sudah J.G., Zhu, Z., Townshend, J.R.G., Vogelmann,
berhasil tertutupi. Meskipun masih terlihat secara J.E., (2010), “Automated Masking of Cloud and
kasat mata ada area yang terblok. Ketika ukuran Shadow for Forest Change Analysis Using
window diperkecil hingga 10 x 10 pixel, maka Landsat Images”, International Journal of
akan semakin bersih dari lubang awan. Oleh Remote Sensing, Vol. 31, No. 20, hal. 5449-
karena tidak ada pixel hitam yang tersisa, maka 5464.
perhitungan prosentase pixel hitam sesudah 4.Irish, R. (2000), “Landsat 7 Automatic Cloud
dilakukan uji coba dengan metode ini Cover Assessment: Algorithms for multispectral,
menghasilkan 100 % pixel yang bebas dari pixel hyperspectral, and ultraspectral imagery”,
hitam seperti pada Gambar 8. Proceedings of SPIE, Vol. 4049, Hal. 348-355.
5.Sedano, F. Kempeneers, P., Strobl, P., Kucera, J.
KESIMPULAN Vogt, P. Seebach, L., Ayanz, J.S.M., (2011), “A
Cloud Mask Methodology for High Resolution
Setelah dilakukan uji coba dan analisis hasil uji Remote Sensing Data Combining Information
coba, maka secara keseluruhan penelitian ini bisa From High and Medium Resolution Optical
disimpulkan sebagai berikut: Sensors”, ISPRS Journal of Photogrammetry and
1) Kualitas data citra satelit dan kualitas Remote Sensing, Vol. 66, hal. 588-596.
pendeteksian awan akan mempengaruhi 6.Zhu, Z., Woodcock, C.E., (2012), “Automated
kualitas citra hasil akhir, tetapi proses Cloud, Cloud Shadow, and Snow Detection in
penghilangan awan masih bisa dilakukan. Multi-temporal Landsat Data: An Algorithm
2) Penghilangan awan dengan metode citra Designed Specified for Monitoring Land Cover
multitemporal mampu menghilangkan Change”, Remote Sensing of Environment, Vol.
awan tergantung dengan banyaknya citra 152. Hal. 217-234.
temporal yang digunakan. Semakin kecil

Dinamika Teknologi
21

Anda mungkin juga menyukai