Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

A. IDENTITAS
1. Sekolah : SMA Negeri 1 Tanjung Raja
2. Mata Pelajaran : Kimia
3. Kelas/Semester : XI / Ganjil
4. Materi Pokok : Termokimia
5. Alokasi Waktu : 2 JP (1 x Pertemuan)

B. KOMPETENSI INTI

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya,dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai denganbakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, menyaji,dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KD 3 KD 4
3.5 Menjelaskan jenis entalpi reaksi, 4.5 Membandingkan perubahan entalpi
hukum Hess dan konsep energi ikatan beberapa reaksi berdasarkan data hasil
percobaan
IPK KD 3 IPK KD 4
3.5.1 Menjelaskan jenis-jenis entalpi reaksi 4.5.1 Membuat perhitungan ΔH reaksi
melalui percobaan sederhana.
3.5.2 Melakukan perhitungan ΔH reaksi
menggunakan hukum Hess dan 4.5.2 Menguji penentuan nilai ΔH reaksi
konsep energi ikatan menggunakan kalorimeter sederhana.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran kooperatif Think Pair Share, siswa menggali informasi dari
berbagai sumber belajar, diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan dan membedakan jenis-jenis entalpi reaksi
2. Menghitung ΔH suatu reaksi berdasarkan hukum Hess dan data energi ikatan

E. MATERI PEMBELAJARAN

Materi Prasyarat

 Persamaan Reaksi
 Ikatan Kovalen
 Kalor
 Sistem dan Lingkungan
 Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

Materi Inti

1. Jenis-Jenis Perubahan Entalpi


a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( ΔHf o) = kalor pembentukan
Perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-
unsurnya pada suhu dan tekanan standar (25oC, 1 atm).

Contoh :

CH4(g) → C(s) + 2H2 (g) ΔHf o = -74,8 kJ

b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar ( ΔHdo)


Perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur
penyusunnya pada keadaan standar. perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol
senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.

Contoh :

CH4(g) → C(s) + 2H2 (g) ΔHd o = +74,8 kJ

c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( ΔHc o)

Perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna pada
keadaan standar.

Contoh :
C6O12O6 (s) + 6O2 (g) → 6CO2 (g) + 6H2O (l) ΔHco = -2803 kJ

d. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar ( ΔHn o)


Perubahan entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa
oleh asam pada keadaan standar.

e. Perubahan Entalpi Penguapan Standar ( ΔHovap)

Perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dalam fase cair menjadi fase
gas pada keadaan standar.

Contoh:

H2O (l) → H2O (g) ΔHovap = +44,05 kJ

f. Perubahan Entalpi Peleburan Standar ( ΔHofus )

Perubahan entalpi yang terjadi pada pencairan / peleburan 1 mol zat dalam fase
padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan standar.

Contoh:

H2O (s) → H2O (l) ΔHofus= +6,01 kJ

2. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar ( ΔHosol )

Perubahan entalpi yang terjadi ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut (umumnya
air ) pada keadaan standar.

2.Perhitungan ΔH Reaksi Menggunakan Hukum Hess dan Konsep Energi Ikatan


a. Penentuan ΔH Reaksi Menggunakan Hukum Hess
Pada tahun 1840, G.H. Hess melakukan penelitian bahwa perubahan entalpi reaksi yang
tidak dapat ditentukan dengan cara kalorimeter dapat ditentukan dengan perhitungan. Hukum
Hess berbunyi bahwa perubahan entalpi reaksi hanya bergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir, tidak bergantung pada jalannya reaksi.
Untuk menentukan besarnya ΔH reaksi harus menjumlahkan persamaan dari ΔH masing-
masing reaksi.

ΔHreaksi = ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 + ... ΔHn


Dapat digambarkan secara skematis:

b. Menentukan ∆H Reaksi berdasarkan Data Energi Ikatan

Pada molekul diatom, energi ikatan disebut juga energi disosiasi, dilambangkan
dengan D (dissociation). Energi ikatan didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan
untuk memutuskan ikatan 1 mol suatu molekuldalam wujud gas pada suhu dan tekanan yang
tetap.

Untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Sebaliknya, untuk membentuk ikatan


dilepaskan energi. Selisih energi pemutusan dan pembentukan ikatan menyatakan perubahan
entalpi reaksi tersebut, yang dirumuskan sebagai berikut:

F. PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : Konsep
2. Metode : Diskusi, Ceramah
3. Model : Cooperative Learning tipe Think Pair Share

G. MEDIA PEMBELAJARAN
Media/Alat : Lembar Kerja, Proyektor, Laptop, Papan Tulis, Spidol, Penghapus

H. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar : Buku bahan ajar kimia, Internet, Video
Sumber Buku:
Sudarmo, U dan Mitayani, M. 2014. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.(halaman 49-63).
Utami, Budi et al. (2009). Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : CV. HaKa MJ
Departemen Pendidikan Nasional. (halaman : 59-62).
Sumber Internet:
Bahan ajar
Dwi. 2017. Termokimia Kelas XI. ( Online). https://www.scribd.com/document/3647843
05/Termokimia-Kelas-XI. ( Diakses pada tanggal 20 November 2018).
Singon, R. 2013. Termokimia XI SMA. ( Online). https://www.scribd.com/document/121
768840/Termokimia-SMA-XI. ( Diakses pada tanggal 20 November 2018).
Video ( dari YouTube)
https://www.youtube.com/watch?v=J8PtNxe_HBg

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1.5.1 Menguraikan persamaan termokimia dan jenis-jenis entalpi reaksi.
1.5.2 Melakukan perhitungan ΔH reaksi menggunakan hukum Hess dan data energi
ikatan

Kegiatan Awal (Membuka Pembelajaran)

No Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Waktu Karakter


1. Pengkondisian  Mengkondisikan kelas  Siswa telah siap Tertib
kelas agar siswa siap belajar
belajar seperti: daftar Jujur
kehadiran dan  Siswa
melakukan ice memperhatikan
2. Apersepsi breaking penjelasan dari
 Guru menanyakan guru
materi yang sudah
dipelajari sebelumnya  Siswa kembali Aktif
meriview dan 10
menjawab Menit
pertanyaan guru
mengenai Berani
pelajaran yang
telah dibahas
sebelumnya.
3. Motivasi Guru memberikan  Siswa termotivasi Rasa
motivasi dengan dengan fenomena
Ingin
memberikan fenomena yang guru berikan
yang berkaitan dengan dan ingin lebih Tahu
materi yang akan mengetahui
dipelajari tentang
pembelajaran
jenis-jenis entalpi
reaksi, hukum
Hess dan konsep
energi ikatan

4. Learning  Guru menjelaskan  Siswa


Aktif
Contract 1. KD yang harus dicapai mendengarkan,
siswa: memperhatikan
- Menjelaskan jenis-jenis dan mencatat
entalpi reaksi, hukum penjelasan dari
Hess dan konsep energi guru
ikatan

2. Tujuan pembelajaran:

- Siswa dapat
menjelaskan jenis-jenis
entalpi reaksi
- Siswa dapat menentukan
ΔH suatu reaksi
berdasarkan hukum
Hess dan data energi
ikatan
- Siswa dapat
memunculkan karakter
tanggung jawab,
toleransi, kerjasama,
disiplin dan berani
dalam berdiskusi
-Siswa memiliki
keterampilan bertanya,
berpendapat dan
beromunikasi dalam
diskusi pada
pembelajaran yang akan
dipelajari pada media
belajar
3. KKM yang harus
dicapai siswa = 75
4. Jenis penilaian = Tes
tulis (Lampiran-6)

Kegiatan Inti (Mengembangkan Pelajaran)

No Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Waktu Karakter


1. Eksplorasi  Guru memberikan  Siswa menjawab 8 -Rasa
pertanyaan kepada pertanyaan guru Menit ingin
siswa untuk tahu
mengeksplor - Aktif
pengetahuan siswa - Berani
terhadap jenis-jenis
entalpi reaksi, hukum
Hess dan konsep
energi ikatan

2. Eksplanasi  Guru menjelaskan  Siswa menyimak, 15 -


kepada siswa tentang mendengarkan, Menit
Disiplin
jenis-jenis entalpi dan mencatat dan
reaksi, energi ikatan, bertanya mengenai
energi ikatan rata-rata penjelasan guru
dan mengapa energi
yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan
pada rangkap ataupun
tunggal berbeda serta
menjelaskan penentuan
entalpi reaksi
berdasarkan hukum
Hess
3. Elaborasi  Guru mengelempokan  Siswa sudah -
siswa berpasangan terbagi-bagi
Disiplin
dengan teman kelompoknya
sebangkunya tidak ribut dan
siap melaksanakan
 Guru memberikan diskusi
Lembar Diskusi Siswa
( Lampiran-3) untuk  Siswa
dikerjakan dan mengerjakan LDS
didiskusikan dengan dengan sharing
teman sekelompoknya (saling bertukar
pikiran,
berpendapat) saat
 Guru membimbing dan diskusi berlagsung
menjelaskan jika ada
siswa yang kurang
paham akan materi Bertang
ataupun soal yang  Siswa bertanya
gung
sedang di diskusikan jika ada soal dan
saat diskusi materi yang 35 Jawab
berlangsung kurang dimengerti Menit
- aktif
saat diskusi
 Guru mengundi berlangsung disiplin
perwakilan siswa dari
beberapa kelompok  Perwakilan siswa
dari beberapa
untuk menjelaskan
kelompok
hasil diskusi didepan menjelaskan hasil
diskusi di depan
kelas.
kelas

 Guru melakukan  Siswa yang tidak


mempresentasikan
penilaian saat diskusi
hasil diskusinya,
dan presentasi hasil menyimak,
berpendapat dan
diskusi
bertanya jika ada
penjelasan dari
temannya yang
belum jelas

4. Konfirmasi  Guru memberikan  Siswa 7 Menit Tertib


penjelasan atau mendengarkan,
tambahan mengenai mencatat atau pun
pembelajaran jenis- bertanya jika ada
jenis entalpi reaksi, yang kurang
hukum Hess dan dimengerti pada
konsep energi ikatan penjelasan guru.
jika ada yang kurang
jelas selama
pelaksanaan diskusi
dan presentasi hasil
diskusi agar tidak
terjadi miskonsepsi

Kegiatan Penutup (Menutup Pelajaran)

Siswa yang tidak Ter


 Guru memberikan mempresentasikan hasil
motivasi
penghargaan berupa nilai plus diskusinya diharapkan
kepada kelompok yang termotivasi untuk lebih
menjadi perwakilan untuk berani dengan melihat
menjelaskan hasil diskusinya siswa yang diberi
penghargaan

 Memberikan tugas/  pr  Siswa mendengarkan


(Lampiran-5) sebagai latihan dan mencatat tugas yang Tertib
pada materi jenis-jenis entalpi diberikan guru
reaksi, hukum Hess dan
konsep energi ikatan dan untuk 15
mengetahui sejauh mana Menit
pemahaman siswa terhadap
materi tersebut
 Siswa membalas
 Guru mengingatkan ucapan salam dari
siswa untuk membaca materi guru Disiplin
untuk pertemuan berikutnya
dan menutup pembelajaran
dengan salam
Religius
Penutupan doa

9. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Penugasan
3. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
4. Instrumen Penilaian (terlampir)
5. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 1 kali (sesuai peraturan akademik sekolah) dan
apabila setelah 1 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial
dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
6. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:

 Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi


masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
 Siswa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Indralaya, 22 November 2018

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Kimia

Dra. Sulinawati, M.Si. Winda Regita Pratiwi


NIP. NIM 06101181621054
LAMPIRAN 1

(BAHAN AJAR )

Perubahan Entalpi Standar (∆H⁰)


Entalpi merupakan besaran fisis yang nilainya dipengaruhi oleh kuantitas {jumlah dan
wujud zat), serta lingkungan (suhu dan tekanan). Pengukuran entalpi pada suhu dan tekanan
yang berbeda akan menghasilkan nilai entalpi yang berbeda. Oleh karena itu, disepakati suatu
keadaan standar, yaitu pada 298 K dan tekanan 1 atm. Perubahan entalpi standar dibedakan
berdasarkan jenis reaksi atau prosesnya.
a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( ΔHf o) = kalor pembentukan
Perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-
unsurnya pada suhu dan tekanan standar (25oC, 1 atm).

Contoh :

CH4(g) → C(s) + 2H2 (g) ΔHf o = -74,8 kJ

b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar ( ΔHdo)


Perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur
penyusunnya pada keadaan standar. perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol
senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.

Contoh :

CH4(g) → C(s) + 2H2 (g) ΔHd o = +74,8 kJ

c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( ΔHc o)

Perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna pada
keadaan standar.

Contoh :

C6O12O6 (s) + 6O2 (g) → 6CO2 (g) + 6H2O (l) ΔHco = -2803 kJ
d. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar ( ΔHn o)
Perubahan entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa
oleh asam pada keadaan standar.

e. Perubahan Entalpi Penguapan Standar ( ΔHovap)

Perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dalam fase cair menjadi fase
gas pada keadaan standar.

Contoh:

H2O (l) → H2O (g) ΔHovap = +44,05 kJ

f. Perubahan Entalpi Peleburan Standar ( ΔHofus )

Perubahan entalpi yang terjadi pada pencairan / peleburan 1 mol zat dalam fase
padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan standar.

Contoh:

H2O (s) → H2O (l) ΔHofus= +6,01 kJ

g. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar ( ΔHosol )

Perubahan entalpi yang terjadi ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut (umumnya
air ) pada keadaan standar.

Hukum Hess

Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadangkala tidak dapat ditentukan


langsung dengan calorimeter, misalnya penentuan perubahan entalpi pembentukan standar
(ΔHf o) CO. Reaksi pembentukan CO adalah:

C (s) + 1/2O2 (g) → CO (g)

Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas CO saja tanpa
disertai terbentuknya gas CO2. Jadi, jika dilakukan pengukuran perubahan entalpi dari reaksi
tersebut, yang terukur tidak hanya reaksi pembentukan gas CO saja, tetapi juga terukur
perubahan entalpi pembentukan gas CO2.

C (s) + O2 (g) → CO2 (g)

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Henry Germain Hess (1840) melakukan


serangkaian percobaan dan diperoleh kesimpulan yang dikenal dengan Hukum Hess, yaitu
perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal (zat-zat pereaksi) dan
keadaan akhir (zat-zat hasil reaksi) dari suatu reaksi dan tidak tergantung bagaimana
jalannya reaksi.

Untuk menentukan besarnya ΔH reaksi harus menjumlahkan persamaan dari ΔH masing-


masing reaksi.
ΔHreaksi = ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 + ... ΔHn

Dapat digambarkan secara skematis:

Energi Ikatan

Atom-atom yang membentuk molekul saling terikat oleh suatu ikatan kimia. Seberapa
kuat ikatan itu bergantung pada jenis ikatannya. Semakin kuat ikatan antar atom semakin
stabil molekul itu dan semakin besar energi yang diperlukan untuk memutuskannya.
Mengetahui energi (kuat) ikatan antar atom dalam molekulnya, memungkinkan untuk
menghitung perubahan entalpi suatu reaksi atau kuat ikatan dari suatu molekul yang tidak
dapat ditetapkan secara eksperimen.

1. Energi Disosiasi Ikatan


Banyak definisi tentang reaksi, dan salah satu diantarnya, reaksi adalah peristiwa
pemutusan ikatan lama dan pembentukan ikatan baru.
Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antar dua atom pada
molekul diatom menjadi atom bebas pada wujud gas disebut energi dsosiasi ikatan.
Kebalikannya, disebut energi pembentukan ikatan yakni energi yang dibebaskan bila
dua atom berikatan membentuk molekul diatom. Kedua energi ini sama besar, hanya
tandanya yang berlawanan.

H2(g) 2H(g) ∆H = D(H-H) = +436 kJ/mol (disosiasi ikatan)

2H(g) H2(g) ∆H = D’(H-H) = -436 kJ/mol (pembentukan ikatan)

Cl2(g) 2Cl(g) ∆H = D(Cl-Cl) = +242 kJ/mol (disosiasi ikatan)

2Cl(g) Cl2(g) ∆H = D’(Cl-Cl) = -242 kJ/mol (pembentukan ikatan)

Catatan: Energi disosiasi sering menggunakan lambang D dan energi pembentukan


ikatan dilambangkan D’

Contoh molekul diatom lainnya adalah O2, N2, Br2, I2, HBr, HI, dst. Besarnya energi
disosiasi ikatan telah didaftar (ditabelkan) dan dpat dijumpai di berbagai literatur. Selain
molekul diatom, juga dikenal molekul poliatom yang meliputi molekul triatom (seperti H2O,
CO2, HCN), molekul tetraatom (seperti NH3, PH3). Air sebagai contoh molekul H2O
mempunyai struktur ikatan H-O-H, berarti tiap molekul H2O mempunyai 2 ikatan tunggal O-
H. Dengan demikian reaksi disosiasinya berlangsung dua tahap berikut:

Jadi reaksi disosiasi H2O (g) menjadi atom bebas berwujud gas adalah,
H-O-H (g) 2H (g) + O (g) H = 2D(O-H) = +926 kJ/mol

Hal serupa juga terjadi pada molekul CH4 (ada 4 ikatan) dan tahap pemutusan ikatan
dan energi disosiasi ikatannya adalah:
H3C-H(g) H(g) + H2C-H(g) D(C-H) = +464,8 kJ/mol

H2C-H(g) H(g) + HC-H(g) D(C-H) = +438,4 kJ/mol

HC-H(g) H(g) + C-H(g) D(C-H) = +421,8 kJ/mol

C-H(g) H(g) + C(g) D(C-H) = +338,3 kJ/mol

CH4(g) 4H(g) + C(g) 4D(C-H) = +1663,3 kJ/mol

Oleh sebab itu, untuk molekul-molekul poliatom berlaku istilah energi ikatan rata-
rata. Energi ikatan rata-rata untuk H2O dan CH4 masing-masing sebesar +463 dan +415,8
kJ/mol. Nilai energi ikatan rata-rata diberikaan pada tabel 1.2. atas dasar itu persamaan reaksi
disosiasi ikatan dan reaksi pembentukan ikatan untuk molekul poliatom ditulis seperti
berikut.

Catatan: besarnya energi disosisasi ikatan molekul poliatom sama dengan jumlah
ikatannya dikalikan dengan harga energi ikatan rata-ratanya dari tabel. Sebaliknya
energi pembentukan ikatannya juga demikian, hanya tandanya yang beralwanan.

Tabel 1. Energi ikatan rata-rata(kJ/mol)


Energi ikatan dapat menggambarkan kekuatan ikatan dalam sebuah molekul. Di antara
ikatan kovalen, maka ikatan kovalen rangkap-3 yang paling kuat, kemudian ikatan kovalen
rangkap-2 dan ikatan kovalen tunggal yang paling lemah. Disamping itu kekuatan suatu
ikatan juga dipengaruhi oleh lingkungan atom tetangganya dalam molekulnaya, misalnya
ikatan H-C (dalam H-CN) lebih kuat dari ikatan H-C (dalam H-CH3)

2. Energi ikatan dan Entalpi Reaksi

Nilai energi ikatan rata-rata dapat digunakan untuk menghitung perubahan entalpi suatu
reaksi. Bagaimana caranya? Menurut Dalton, reaksi kimia tiada lain berupa penataan ulang
atom-atom. Artinya, dalam reaksi kimia terjadi pemutusan ikatan (pada pereaksi) dan
pembentukan kembali ikatan (pada hasil reaksi). Untuk memutuskan ikatan diperlukan
energi. Sebaliknya, untuk membentuk ikatan dilepaskan energi. Selisih energi pemutusan dan
pembentukan ikatan menyatakan perubahan entalpi reaksi tersebut, yang dirumuskan sebagai
berikut.

∆Hreaksi =∑D(pemutusan ikatan) – ∑D(pembentukan ikatan)


LAMPIRAN 2
LEMBAR DISKUSI SISWA (LDS)
1. H2O dapat terurai menjadi gas H2 dan gas O2, dengan bantuan energi yang diperoleh
dari arus listrik.

Gambar 1. Reaksi penguraian Air

Gambar 2. Diagram tingkat energi penguraian air

a) Jelaskan tahapan yang terjadi pada Gambar 2. Diagram tingkat energi penguraian!
b) Jika proses penguraian H2O ke dalam atom-atomnya memerlukan energi sebesar
220 kkal/mol, maka energi ikatan rata-rata O-H adalah...

2. Jika diketahui:
∆H pembentukan CH4 (g) = -75 kJ/mol
Energi ikataan H-H = 435 kJ/mol
∆H sublimasi C (s) = 715 kJ/mol
maka besarnya energi ikatan C-H dalam CH4 adalah...
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA

1. a) Ada 2 tahapan dalam reaksi seperti yang ditunjukkan pada diagram entalpi pada
gambar 2:

 Pemutusan 2 ikatan H - O menjadi atom-atom H dan O. energi yang diperlukan


adalah sebesar ∑ (energi ikatan pereaksi)
 Pembentukan 2 ikatan H - H dan 1 ikatan O = O dari atom H dan O. energi yang
dilepas adalah sebesar ∑ (energi ikatan produk reaksi).
Dari diagram, terlihat bahwa ∑ (energi ikatan pereaksi) < ∑ (energi ikatan produk
reaksi). Dengan menggunakan rumus ∆H di atas, maka diperoleh ∆H reaksi
adalah positif (+) atau reaksi bersifat endoterm.

b) Penguraian H2O menjadi atom-atomnya:


H-O-H (g) 2H (g) + O2 (g) ∆H = +220 kJ/mol
Karena energi ikatan didefiniskan untuk 1 mol ikatan maka:
+220 𝑘𝐽
DO-H = = +110 kJ/mol.
2 𝑚𝑜𝑙

2. CH4 (g) C(s) + 2H2 (g) ∆H = 75 kJ


C(s) C(g) ∆H = 715 kJ
2H2(g) 4H (g) ∆H = 870 kJ
+
CH4(g) C(g) + 4H (g) ∆H = 1660 kJ
Dalam molekul CH4 terdapat 4 ikatan C-H, sehingga:
1660 𝑘𝐽
Energi ikatan C-H = 4 𝑚𝑜𝑙
= 415 kJ/mol
LAMPIRAN 3

KISI-KISI PENILAIAN

Domain Kognitif

No. Indikator Soal Jenjang Kunci Jawaban Skor


pembelajara kognitif
n
1. Menentukan H2O dapat terurai menjadi gas C3 a)Ada 2 tahapan dalam 50
H reaksi H2 dan gas O2, dengan bantuan reaksi seperti yang
berdasarkan energi yang diperoleh dari arus ditunjukkan pada
hukum Hess listrik. diagram entalpi pada
gambar 2:
Pemutusan 2 ikatan H
- O menjadi atom-atom
H dan O. energi yang
diperlukan adalah
Gambar 1.
Reaksi Penguraian air sebesar ∑ (energi
ikatan pereaksi).
Pembentukan 2
ikatan H - H dan 1
ikatan O = O dari atom
H dan O. energi yang
dilepas adalah sebesar
∑ (energi ikatan produk
reaksi).
Dari diagram, terlihat
Gambar 2. bahwa ∑ (energi ikatan
Diagram Tingkat Energi pereaksi) < ∑ (energi
Penguraian Air ikatan produk reaksi).
Dengan menggunakan
a) Jelaskan tahapan yang terjadi rumus ∆H di atas, maka
pada Gambar 2. Diagram diperoleh ∆H reaksi
tingkat energi penguraian! adalah positif (+) atau
b) Jika proses penguraian H2O reaksi bersifat
ke dalam atom-atomnya endoterm.
memerlukan energi sebesar
220 kkal/mol, maka energi
ikatan rata-rata O-H adalah...

2 Menentukan Jika diketahui: C3 50


ΔH suatu ∆H pembentukan CH4 (g) = -75
reaksi kJ/mol
berdasarkan Energi ikataan H-H = 435
data energi kJ/mol Dalam molekul CH4
ikatan ∆H sublimasi C (s) = 715 terdapat 4 ikatan C-H,
kJ/mol sehingga:
maka besarnya energi ikatan C- Energi ikatan C-H
H dalam CH4 adalah... 1660 𝑘𝐽
= 4 𝑚𝑜𝑙
= 415 kJ/mol

Skor Total 100

Pekerjaan Rumah (PR)

No. Indikator Soal Jenjang Kunci Jawaban Skor


pembelajaran kognitif
1. Menjelaskan Gambarkan dan C2 20
hubungan jelaskan diagram
antara ∆H hubungan antara ∆H
reaksi reaksi dengan ∑ (energi
berdasarkan ikatan pereaksi) dan ∑
data energi (energi ikatan produk
ikatan untuk reaksi) untuk reaksi
reaksi endoterm endoterm dan reaksi
dan reaksi eksoterm!
eksoterm
melalui gambar

2. menghitung ΔH Berapakah beasarnya C3 40


perubahan entalpi pada
suatu reaksi
reaksi:
berdasarkan H2C = CH2 + HCl
H3C-CH2Cl
data energi
Jika diketahui energi
ikatan rata-rata:
C=C = 614 kJ/mol
C-C = 348 kJ/mol
C-H = 413 kJ/mol
C-Cl = 328 kJ/mol
H-Cl = 431 kJ/mol
3. Diketahui data energi C3 40
ikatan rata-rata berikut:
H-H =
104,2kkal/mol
Cl-Cl = 57,8 kkal/mol
H-Cl =
103,1kkal/mol
Kalor yang diperlukan
untuk menguraikan146
gram HCl menjadi
unsur-unsurnya
adalah...
(Ar H = 1, Cl = 35,5)

Skor Total 100

Domain Afektif

Tabel Penilaian Sikap Siswa dalam Diskusi Kelompok


Indikator Perilaku
No. Nama siswa NIS Skor Nilai
1 2 3 4 5
1.
2.
Dst

 Adapun indikator sikap siswa yaitu :


1. Tanggung jawab
2. Toleransi
3. Bekerja sama
4. Disiplin
5. Berani
 Rubrik penilaian adalah :
1. Nilai 5 jika sikap sangat baik
2. Nilai 4 jika sikap baik
3. Nilai 3 jika sikap cukup
4. Nilai 2 jika sikap kurang
5. Nilai 1 jika sikap sangat kurang
Skor Maksimal 25
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
Penskoran : x 100 = nilai
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Domain Psikomotor

Tabel Penilaian Keterampilan Siswa dalam Diskusi Kelompok


Indikator Keterampilan
No. Nama Siswa NIS Skor Nilai
1 2 3
1
2

 Adapun indikator keterampilan siswa yaitu :


1. Terampil dalam bertanya
2. Terampil dalam mengemukakan pendapat
3. Terampil berkomunikasi dalam diskusi kelompok

 Rubrik penilaian adalah :


6. Nilai 5 jika keterampilan sangat baik
7. Nilai 4 jika keterampilan baik
8. Nilai 3 jika keterampilan cukup
9. Nilai 2 jika keterampilan kurang
10. Nilai 1 jika keterampilan sangat kurang

Skor Maksimal 15
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
Penskoran : x 100 = nilai
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
LAMPIRAN 4

SOAL PEKERJAAN RUMAH

1.Gambarkan diagram hubungan antara ∆H reaksi dengan ∑ (energi ikatan pereaksi) dan ∑
(energi ikatan produk reaksi) untuk reaksi endoterm dan reaksi eksoterm!
2.Berapakah besarnya perubahan entalpi pada reaksi:
H2C = CH2 + HCl H3C-CH2Cl
Jika diketahui energi rata-rata:
C=C = 614 kJ/mol
C-C = 348 kJ/mol
C-H = 413 kJ/mol
C-Cl = 328 kJ/mol
H-Cl = 431 kJ/mol

3. Diketahui data energi ikatan rata-rata berikut:


H-H = 104,2 kkal/mol
Cl-Cl = 57,8 kkal/mol
H-Cl = 103,1 kkal/mol
Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 146 gram HCl menjadi unsur-unsurnya
adalah...
(Ar H = 1, Cl = 35,5)
KUNCI JAWABAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

1.

Diagram tingkat energi endoterm Diagram tingkat energi eksoterm

HH
2. H-C=C-H + H-Cl H-C-C-Cl
H H HH

∆H = ∑Dkiri - ∑Dkanan
= [4 x DC-H + DC=C + DH-Cl] – [5 x DC-H + DC-C + DC-Cl]
= [4 x 413 + 614 + 431] – [5 x 413 + 348 + 328]
= 2697-2741 = -44 kJ

146
3. HCl = 36,5 = 4 mol
4H-Cl (g) 2H-H (g) + 2Cl-C (g)
∆H = ∑Dkiri - ∑Dkanan
= [4 x DH-Cl] – [2 x DH-H + 2 x D Cl-Cl]
= [4 x 103,1] – [2 x 104,2 + 2 x 57,8]
= 412,4 – 324
= 88,4 kJ

Anda mungkin juga menyukai