Anda di halaman 1dari 3

Anton Endrawan

2015101891

TUGAS 1 AUDIT INTERNAL

1. Tidak ada laporan permintaan barang ke Divisi Logistik


Divisi logistik berjalan dengan sendirinya untuk memesan barang dari supplier walaupun
belum adanya permintaan pembelian barang dari gudang. Seharusnya pemesanan untuk
pembelian barang yang dilakukan harus dibuat dulu oleh Divisi Gudang dengan membuat
laporan permintaan pengadaan barang yang disetujui oleh pimpinan sebagai dasar yang
kuat lalu laporan permintaan pengadaan barang diberikan kepada Divisi Logistik agar
dapat melakukan pemesanan barang pada supplier. Karena yang mengetahui kondisi
persediaan cukup atau tidaknya adalah Divisi Gudang yang diketahui dari kartu persediaan.

2. Penerimaan barang pesanan seharusnya dilakukan oleh Divisi Gudang


Barang pesanan yang datang seharusnya langsung menuju ke bagian gudang dan laporan
penerimaan barang seharusnya di tandatangani oleh Divisi Gudang bukan Divisi Logistik.

3. Salinan dari laporan pemesanan barang tidak diberikan pada Divisi Gudang
Seharusnya Divisi Gudang diberikan salinan laporan pemesanan oleh Divisi Logistik
supaya ketika barang pesanan datang dan diterima oleh Divisi Gudang dapat dibandingkan
antara jumlah pemesanan dengan jumlah barang yang dterima. Ini juga untuk menghindari
fraud yang dilakukan antara Divisi Logistik dengan Supplier.

4. Salinan dari pemesanan barang tidak diberikan pada Divisi Perbendaharaan


Seharusnya Divisi Perbendaharaan menerima salinan pembelian untuk mencatat transaksi
yang terjadi, lalu Divisi gudang juga harus melampirkan salinan laporan penerimaan
barang agar Divisi Perbendaharaan bisa mencatat sesuai transaksi dan membayarkan
pembelian barang tersebut sesuai dengan jumlah barang yang diterima, bukan yang
dipesan. Atau bisa saja salinan pemesanan dan salinan penerimaan diberikan pada
perbendaraan agar perbendaharaan dapat mencatat ada atau tidaknya selisih antara
permintaan dan penerimaan. Dalam kasus ini juga memiliki potensi bahwa Divisi Logistik
melakukan kecurangan dengan memanipulasi jumlah penerimaan barang yang tidak sesuai
dengan jumlah barang yang dipesan

Kepada Yth
Direktur Utama PT RAMA

Dari hasil pelaksanaan audit internal terhadap pengendalian manajemen atas


pengadaan bahan baku, dapat kami simpulkan bahwa pengendalian siklus akuisisi dan
pembayaran masih cukup lemah dimana masih banyak celah-celah yang tersedia bagi
divisi logistik untuk melakukan kecurangan atau fraud. Maka kami merekomendasikan
beberpa hal:
1. Perbaikan prosedur dalam melakukan pemesanan barang.
Diperlukannya perbaikan prosedur ini dimaksudkan agar tidak terjadi fraud
yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab, karena seharusnya
pemesanan barang dilakukan jika adanya permintaan dari Gudang sebab Divisi
Gudang yang mengetahui kondisi barang masih cukup atau tidaknya dan di
setujui oleh pimpinan.

2. Pemisahan tugas antara pemesanan dan penerimaan barang.


Harus adanya pemisahan tugas antara pemesanan dan penerimaan barang untuk
menghindari fraud berupa manipulasi data penerimaan barang. Agar dapat
berjalan efektif sebaiknya penerimaan barang pesanan dilakukan oleh bagian
gudang dan di tanda tangani oleh petugas gudang.

3. Perbaikan prosedur dalam hal salinan laporan pemesanan.


Sebaiknya dilakukan perbaikan prosedur dalam hal salinan laporan pemesanan
yang seharusnya diterima juga oleh Divisi Gudang agar petugas gudang bisa
membandingkan jumlah barang yang dipesan dengan jumlah barang yang
diterima, untuk menghindari fraud yang dilakukan dengan memanipulasi data
jumlah pesanan dan jumlah penerimaan barang.

4. Perbaikan prosedur dalam hal salinan laporan pemesanan dan penerimaan pada
Divisi Perbendaharaan.
Untuk menjadi perhatian oleh pihak perbendaharaan agar meminta laporan dari
salinan pemesanan agar dapat dicatat jika ada transaksi pembelian atau
pemesanan dan juga dipastikan menerima salinan penerimaan barang agar
dapat dilihat ada atau tidaknya selisih pemesanan dengan penerimaan sehingga
dapat ditelusuri selisih barang tersebut, dan juga agar bendahara dapat
membayarkannya sesuai barang yang diterima.

Mengetahui, Jakarta, 7 November 2018


Direktur utama Manajer Audit Internal

Harry Indradjit Soeharjono Xaverfran

bentuk laporan yang akan saya buat adalah laporan dari audit mengenai pengendalian
internal khususnya dalam hal pemesanan, penerimaan, dan pencatatan yang dilakukan
karena masih terdapat celah untuk melakukan fraud.

Anda mungkin juga menyukai