Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Pertumbuhan industri tahu didaerah menunjukkan perkembangan yang sangat cepat. Tahu
merupakan makanan bergizi yang mengandung protein nabati yang berguna bagi pertumbuhan
tubuh. Tahu dikenal sejak jaman dulu di daratan China.Berasal dari kata Tao Hu yang artinya
kacang hancur seperti bubur (Widie Kastyanto,1990 ).
Tahu dibuat oleh para pengrajin rumah tangga dimana teknologi dan peralatannya pun masih
sangat sederhana.Walaupun protein tahu tidak sebaik protein hewani, tetapi perannya dalam
kehidupan masyarakat Indonesia sangat berarti dalam memperbaiki nilai gizi masyarakat.
Disamping harganya murah juga mempunyai nilai protein yang berbeda dengan protein hewani.
Dikota Bandung dan sekitarnya keberadaan industri tahu dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat di kota tersebut. Hal tersebut dapat ditunjukkan adanya industri tahu yang cukup
banyak dan bersaing satu sama lain di Kota Bandung. Sentral industri tahu yang merupakan
daerah lingkup penghasil tahu banyak terdapat Kota Bandung.
Disamping tahu sebagai hasil produk yang utama, industri tahu juga menghasilkan limbah cair
tahu yang mengandung protein dan bahan organik yang dibuang langsung ke lingkungan
sehingga dapat menjadi sumber pencemaran lingkungan. Disamping itu juga menghasilkan
limbah padat yang berupa ampas tahu yang dimanfaatkan untuk pakan ternak., limbah cair dari
industri tahu juga dapat dijadikan biogas melalui proses anaerobik yang dapat dimanfaatkan
untuk memasak.
I.2 Perumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini penulis mambatasi masalah yang akan dibahas dan
merumuskannya dalam sebuah rumusan masalah. Rumusan masalahnya adalah, sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pembuatan tahu?
2. Bagaimana proses pengolahan hasil samping tahu (limbah)?
3. Bagaimanakah cara pemanfaatan limbah tahu?
4. Adakah gangguan yang ditimbulkan dari limbah tahu?

I.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :


1. Untuk mengetahui cara pembuatan tahu
2. Untuk mengetahui gambaran mengenai proses pengelolaan limbah tahu.
3. Untuk mengetahui cara pemanfaatan limbah tahu.
4. Untuk mengetahui gangguan yang ditimbulkan

I.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang bisa didapat dari disusunnya makalah ini adalah, sebagai berikut :
1. Memberikan pemahaman kepada pembaca, tentang proses pembuatan tahu
2. Memberikan pemahaman kepada pembaca, tentang hasil samping (limbah) yang dihasilkan
oleh pabrik tahu
3. Bagi penulis, makalah ini dapat memberikan wawasan lebih mengenai proses pembuatan
tahu dan pengolahan limbahnya.
I.5 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan penulis adalah dengan melakukan survey langsung ke pabrik
tahu yang berlokasi di Cihanjuang Kabupaten Bandung Barat dan menggunakan studi literatur
yang bisa diperoleh dari media buku, internet, artikel dan sebagainya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Air Limbah

Menurut Udin Djabu (1991) yang disebut air limbah adalah air yang bercampur zat- zat padat (
dissolved dan suspended ) yang berasal dari buangan kegiatan rumah tangga, pertanian,
perdagangan dan industri. Sedangkan menurut Azrul Azwar (1983) mendefinisikan air limbah
adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan
kehidupan manusia dan atau hewan dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia.

II.2 Sumber Air Limbah

Beberapa sumber air limbah yang sering dijumpai adalah, sebagai berikut :
a. Air buangan rumah tangga.
Air buangan ini biasanya dihasilkan dari aktifitas manusia yang terdiri dari ekskreta,air
cucian,air mandi/ wc,air buangan dapur dan lainnya.

b. Air buangan perdagangan


Air buangan yang dihasilkan dari aktifitas hotel, pasar, tempat ibadah,restoran dan lainnya.

c. Air buangan industry


Air buangan industri biasanya memiliki kandungan zat yang komplek karena hasil buangan dari
proses industri. Biasanya mengandung zat organik, logam berat,minyak,zat pewarna, sulfida
ammonia yang bersifat racun sehingga memerlukan penanganan yang khusus. . (haryanto
Kusnoputranto, 1983)

II.3 Komposisi Air Limbah

Komposisi air limbah sebagian besar terdiri dari air (99,9%) dan sisanya terdiri dari partikel-
partikel padat terlaraut (dissolved solid) dan tidak terlarut (suspended solid) sebesar 0,1%.
Partikel-partikel padat dari zat organik (± 70%) dan zat anorganik ((± 30%). Zat-zat organik
terdiri dari protein (± 65%), karbohidrat (± 25%),lemak (± 25%). (Udin Djabu, 1991).
II.4 Dampak Air Limbah

Beberapa dampak air limbah yang dapat menyebabkan pengaruh adalah, sebagai berikut :

1. Pengaruh terhadap kesehatan


Air limbah yang mengandung organisme dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Beberapa
penyakit yang ditimbulkan adalah:Penyakit usus, cholera, leptospirosis,typoid lever,
shigellosis dan lain-lain.
Disamping air limbah yang mengandung mikroorganisme juga dapat mengandung zat- zat
kimia berbahaya. Antara lain :
a. Cadmium
Cadmium dapat berakumulasi pada ginjal dan hati manusia melalui makanan, air dan udara
yang pemaparannya bersifat kronis. Perkiraan dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada
konsentrasi 200 gram/berat badan.

b. Timah hitam
Timah hitam dapat menimbulkan bermacam-macam keracunan termasuk mengganggu
susunan darah, merusak sistem syaraf dan merusak fungsi ginjal. Timah hitam dapat masuk
ketubuh melalui udara, makanan dan air.

c. Arsen
Keracunan arsen dapat bersifat akut maupun kronis . Salah satu penyebab kanker pada
manusia. Beberapa organ yang diserang arsen adalah sistem pencernaan,
pernapasan,syarat,kulit,hati dan darah.

d. Cianida
Dapat berasal dari limbah industri tapioka,batik dan pabrik yang membuat gas cyanida
untuk racun tikus. Dapat mengganggu jaringan tubuh sehingga tidak mampu mengubah
oksigen.
2. Pengaruh terhadap lingkungan

1) Air limbah dan kehidupan vector


Air limbah yang dibuang ke lingkungan banyak menimbulkan masalah vektor. Genangan
air limbah dapat digunakan untuk sarang dan perkembangbiakan nyamuk, kecoa, dan lalat
juga beberapa hewan parasit.

2) Pencermaran air dan tanah oleh air limbah.


Air limbah yang dibuang ke badan air akan mencemari badan air tersebut . Bahan
pencemar yang ada di dalamnya akan mengalami penyebaran (disporsi) dan pengenceran
(dilution) dan bersifat reactif dengan adsorbsi,reaksi atau penghancuran biologis. Karena
peristiwa inilah maka pencemaran akan cepat terjadi dan akan menurunkan kualitas air
lingkungan.

Air limbah yang mencemari dalam perjalanannya akan mengalami peristiwa fisik mekanik,
kimia dan biologis. Peristiwa fisika mekanik terjadi karena adanya distribusi lautan yang
mengalir melalui pori-pori tanah yang tidak seragam, sehingga terjadi efek penahanan oleh
zat-zat padat dan pengendapan partikel padat karena gaya berat.Peristiwa biologis terjadi
pada bahan pencemar organis yang diuraikan oleh bakteri pembusuk.

3) Pengaruh air limbah terhadap ekosistem


Badan air merupakan ekosistem yang terdiri atas ikan,tumbuhan,air,dan plankton yang
terapung dan melayang dalam air sebagai komponen makluk hidup serta pasir, air mineral
dan oksigen. Apabila tercemar oleh limbah pencemar maka akan mempengaruhi sistem
dalalm ekologi. Air badan air yang tercemar akan mengalami penurunan kualitas kadar
oksigen yang terlarut. Hal ini akan mempengaruhi populasi ikan-ikan sehingga akan
mengganggu mata pencaharian para nelayan karena ikan banyak yang mati.Disamping itu
pencemaran juga akan mengganggu keseimbangan aquatic food chain.(Udin Djabu,1991)
II.5 Karakteristik Air Limbah

1. Karakteristik fisik
Karakteristik fisik yang sangat penting dari air limbah adalah kandungan total solid yang
tersusun dari zat terapung, zat dalam suspensi, zat colloidal, dan zat dalam solution. Termasuk
juga bau,temperatur dan warna.
1) Total solids
Adalah semua zat dalam air limbah yang tetap tinggal sebagai residu pada pemanasan 103o-
105oC. Dapat diklasifikasikan apakah sebagai susupended solid atau filterabel solids yang dapat
menembus kertas filter yang berdiameter minimum 1 mikron. Suspended solids merupakan zat
padat yang dapat mengendap selama 60 menit pada imhaff cone. Filterabel solids terdiri dari zat
colloidal dan dissolved solids. Zat- zat tersebut terdiri dari molekul-molekul ion organik dan an
organik. Umumnya secara oksidasi biologis atau koagulasi, diikuti dengan sedimentasi,
diperlukan untuk menghilangkan partikel-partikel tersebut dari suspensi.
2) Bau
Bau dalam air limbah disebabkan dari gas-gas hasil dekomposisi zat organik di dalamnya.Bau
H2S adalah hasil dekomposisi mikroorganisme anaerobik yang menurunkan sulfates menjadi
sulfides. Efek dari bau adalah stres psykologis manusia dan dapat menyebabkan nafsu makan
kurang,tidak suka minum, gangguan pernapasan, mual dan muntah. Senyawa- senyawa yang
berbau dalam air limbah antara lain: ammes, ammonia,drammes,H2S,organik sulfides.
3) Temperatur
Umumnya temperatur air limbah lebih tinggi dari pada suhu air minum sebab adanya proses
didalam kegiatan industri maupun rumah tangga. Parameter suhu dalam air limbah sangat
penting sebab efek pada aquatic life meningkatkan reaksi kimia dan menambah species ikan
dalam badan air. Industri yang menggunakan air untuk proses pendinginan akan menghasilkan
panas. Temperatur yang tinggi akan menurunkan oksigen terlarut dalam air.
4) Warna
Air limbah yang baru biasanya berwarna abu-abu. Apabila bahan organik mengalami
dekomposisi oleh bakteri, maka oksigen terlarut akan turun sampai nol dan warna berubah
menjadi hitam.
2. Karakteristik kimia

1) Organik matter
Prinsip dari organik matter dalam air limbah terdiri dari kelompok protein, carbohydrat, fats and
oil.
a) Protein
Protein sebagian besar berasal dari organisme hewan dan tumbuhan. Diantaranya adalah buah-
buahan, kacang-kacangan, sayuran. Senyawa protein terbentuk oleh rantai amino acids. Semua
protein mengandung carbon dan nitrogen yang tinggi yang banyak dalam air limbah pada proses-
proses yang berhubungan dengan bahan-bahan makanan tersebut. Tingginya protein dalam air
limbah dapat menimbulkan bau merangsang akibat proses dekomposisi.
b) Carbohydrates
Carbohydraes termasuk sugars, starches,cellulose dan wood fiber yang semuanya terdapat dalam
air limbah.Tersusun dari carbon, hydrogen dan oksigen.
c) Fats,oil, grease
Fats dan oil adalah senyawa dari alkohol glyceral dengan fatty acids. Glyceral dan fatty acids
pada suhu normal disebut oil. Apabila padat disebut fats. Keduanya tersusun dari
carbon,hydrogen,dan oksigen.
Grease umumnya termasuk fats, oil waxes yang terdapat dalam air limbah. Fats dan oils berasal
dari limbah domestik antara lain dari saponifikation dari fats dengan sodium hydroxide. Grease
tidak boleh lebih dari 15-20 mg/l dan harus bebas dari lapisan oil apabila air limbah dibuang ke
lingkungan badan air.
d) Surfactant
Surfactant adalah bahan aktif pembersih . Merupakan molekul- molekul zat organik yang besar.
Menyebabkan busa pada air limbah. Terdapat pada sintetic detergent yang disebut alkyl-
benzene-sulfat ( ABS ) yang sukar diuraikan oleh bakteri dalam proses biologis.
e) Phenols
Phenols menyebabkan masalah rasa pada air minum. Umumnya berasal dari air limbah industri
yang dibuang dan mencampuri air permukaan. Phenol mudah diuraikan secara biologis oleh
bakteri.
2) In organik matter

Beberapa komponen zat-zat inorganik di dalam air limbah dan air permukaan adalah penting
dalam penetapan dan pengendalian kualitas air.
a) pH
Konsentrasi air hidrogen salah satu parameter yang penting dari kualitas air limbah dan air
permukaan. Air limbah dengan konsentrasi hydrogen yang rendah atau tinggi akan sukar diolah
secara biologis. Dan apabila keadaan tersebut tidak berubah maka dapat mengganggu ekosistem
dalam lingkungan air.
b) Chlorides
Sumber pencemaran berasal dari kegiatan industri pertanian dan domestik. Tinja manusia
mengandung ± 6 gram chloride per orang per hari.
c) Alkalinity
Alkali dalam air limbah hasil dari adanya elemen-elemen hydroxides, carbonates dan bicarbonat
seperti calcium,magnisium,sodium,potasium atau ammonia. Air limbah umumnya bersifat
alkaline.
d) Nitrogen
Unsur Nitrogen adalah sensiel diperlukan untuk tumbuhnya protista dan tanaman. Nitrogen
adalah unsur penting yang membentuk block dalam synthese protein yang berguna dalam proses
biologis air limbah.Namun demikian nitrogen harus dikontrol sebelum air limbah dibuang ke
lingkungan.Nitrogen adalah dikombinasi dalam proteinacesus dan urea. Organik nitrogen akan
segera terbentuk kembali menjadi ammonia karena dekomposisi air limbah. Dalam keadaan
aerobik ammonia berubah menjadi nitrit. Adanya nitrit dalam air limbah menunjukkan bahwa air
limbah telah mengalami dekomposisi dan memerlukan oksigen. Nutrites diubah menjadi nitrates
oleh bakteri dalam proses dekomposisi aerobic. Apabila effluent air limbah berubah direklamasi
kedalam air tanah untuk air minum maka nitrat adalah parameter yang penting. Batas konsentrasi
NO3 tidak boleh lebih dari 45 mg/lt. Effluent air limbah berkisar antara 0 – 20 mg/lt.
e) Sulfur
Terdapat dalam air limbah maupun air permukaan dalam bentuk sulfat ion. Sulfur diperlukan
untuk synthesa protein dalam proses dekomposisi. .(Udin Djabu,1991)
3. Karakteristik Biologis
Beberapa mikroorganisme yang penting dalam air limbah dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
protista, plants dan animal.Protista meliputi bakteri, jamur, protozoa,dan algae. Bakteri tersebut
berperan dalam proses dekomposisi atau stabilisasi organicmetter. Bakteri juga dapat bersifat
patogen bagi kesehatan manusia. Sedangkan plants dan animal yang penting adalah notifier dan
worm. .(Udin Djabu,1991)

II.6 Buangan Industri Tahu.

Industri tahu pada umumnya banyak menggunakan air dalam proses maupun untuk pencucian
alat dan biji kedelai. Sebagian besar air yang telah digunakan langsung dibuang ke lingkungan.
Beberapa jenis buangan dari industri tahu.
a. Buangan padat
Pabrik tahu menghasilkan buangan padat pada saat pencucian yaitu berupa biji yang jelek dan
sisa kulit kedelai juga batu kerikil yang ikut dalam biji. Pada saat kedelai diproses menjadi susu
kedelai dan disaring mengeluarkan ampas. Pemanfaatan limbah padat sampai pada saat sekarang
adalah untuk makanan ternak.
b. Buangan cair
Sebagian besar dari buangan industri tahu adalah limbah cair yang mengandung sisa dari susu
tahu yang tidak tergumpal menjadi tahu. Biasanya air limbah tahu mengandung zat organik
misalnya protein, karbohidrat dan lemak. Disamping zat tersebut juga mengandung padatan zat
tersuspensi atau padatan terendap misalnya potongan tahu yang hancur pada saat pemrosesan
yang kurang sempurna. Padatan tersuspensi maupun terlarut tersebut akan mengalami perubahan
fisik, kimia dan hayati yang menghasilkan zat toksin atau zat cemar lingkungan. Juga apabila
dibiarkan di lingkungan akan menjadi busuk dan sangat mengganggu estetika. Dan juga akan
mempengaruhi lingkungan.(Nurhasan,1991).
Salah satu contoh penggunaan bahan llimbah lokal adalah menggunakan limbah cair tahu.
Limbah tahu dapat dipakai sebagai pupuk dan pestisida bahkan fungisida organik dengan
bantuan tambahan dari bahan yang lain, diantaranya adalah menggunakan bahan empon-empon
atau tanaman herba melalui proses fermentasi. Sedangkan limbah cair tahu banyak mengandung
sisa protein dan asam cuka sehingga mampu mendukung efektifitas fermentasi.(Lasantha,2001)

II.7 Karakteristik Air Limbah Tahu

a. Temperatur
Temperatur air limbah pabrik tahu biasanya lebih tinggi dari temperatur normal dibadan air. Hal
ini dikarenakan dalam proses pembuatan tahu selalu pada temperatur panas baik pada saat
penggumpalan atau pada saat menyaring yaitu pada suhu 60 – 80oC.
Pencucian yang mempergunakan air dingin selama proses berjalan tidak mampu menurunkan
suhu limbah tahu. Limbah panas yang dikeluarkan adalah sisa air susu tahu yang tidak
menggumpal menjadi tahu, biasanya berwarna kuning muda dan apabila diperam dalam satu hari
akan berasa asam.
b. Warna
Warna air buangan transparan sampai kuning muda dan disertai adanya suspensi warna putih.
Zat terlarut dan tersuspensi yang mengalami penguraian hayati dan kimia akan berubah warna.
Hal ini merupakan proses yang merugikan, karena adanya proses dimana kadar oksigen didalam
air buangan menjadi nol maka air buangan berubah menjadi warna hitam dan busuk.
c. Bau
Bau air buangan industri tahu dikarenakan proses pemecahan protein oleh mikroba alam. Bau
sungai atau saluran menyengat apabila disaluran tersebut sudah berubah anaerob. Bau tersebut
adalah terpecahnya penyusun dari protein dan karbohidrat sehingga timbul bau busuk dari gas
H2S.
d. Kekeruhan
Padatan yang terlarut dan tersuspensi dalam air limbah pabrik tahu menyebabkan air keruh. Zat
yang menyebabkan air keruh adalah zat organik atau zat-zat yang tersuspensi dari tahu atau
kedelai yang tercecer atau zat organik terlarut yang sudah terpecah sehingga air limbah berubah
seperti emulsi keruh.
e. BOD
Padatan yang terdapat dalam air buangan terdiri dari zat organik dan zat anorganik . Zat organik
tersebut misalkan protein, karbohidrat,lemak dan minyak. Protein dan karbohidrat biasanya lebih
mudah terpecah secara proses hayati menjadi amoniak, sulfida dan asam- asam lainnya.
Sedangkan lemak lebih stabil terhadap pengrusakan hayati, namun apabila ada asam mineral
dapat menguraikan asam lemak menjadi glicerol. Pada limbah tahu adanya lemak ditandai
banyak zat-zat terapung berbentuk skum.
Untuk mengetahui berapa besarnya jumlah zat organik yang terlarut dalam air limbah tahu dapat
diketahui dengan melihat besarnya angka BOD ( bio Chemical Oxygen Demand) atau kebutuhan
oksigen biokimia ( KOB ). Angka BOD ini menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
keperluan aktifitas mikroba dalam memecah zat organik bio degradasi didalam air buangan,
angka BOD dalam satuan mg per liter atau ppm ( part per million ) dan biasanya dinyatakan
dalam beban yaitu gram atau kg per satuan waktu.
f. COD
Para meter ini dalam air buangan menunjukkan juga zat organik, terutama zat organik non
biodegradasi selain itu zat dapat di oksidasi oleh bahan kimia K2Cr2O7 dalam asam, misalnya
SO3 ( sulfit ), NO2 ( nitrit ) kadar tinggi dan zat-zat reduktor lainnya. Besarnya angka COD
biasanya lebih besar dari BOD, biasanya 2 sampai 3 kali besarnya BOD.
g. pH
pH dalam air limbah sangat dipengaruhi oleh kegiatan mikroorganisme dalam memecah bahan
organik. Air limbah tahu cenderung asam, dan pada keadaan asam ini terlepas zat- zat yang
mudah menjadi gas. (Nurhasan,1991).

II.8 Proses Pembuatan Tahu dan Hasil Limbah

Proses pembuatan tahu dimulai dengan proses sortasi yaitu proses pemilihan kedelai yang baik.
Dalam proses ini dihasilkan limbah padat kedelai hasil sortiran. Lalu dilakukan pengupasan kulit
kedelai. Kemudian dilakukan pencucian keselai, setelah itu dilakukan perendaman kedelai
selama kurang lebih 6 jam. Kemudian kedelai ditiriskan dan di cuci kembali. Dalam proses ini
dihasilkan limbah cair sisa cucian kedelai. Kemudian kedelai digiling sambil dialiori air
mengalir.Bubur kedelai hasil penggilingan tersebut kemudian di encerkan dengan air kemudian
di didihkan. Dalam keadaan panas bubur tahu disaring dengan kain blaco sambil dibilas air
hangat sehingga susu kedelai dapat terekstrak keluar semua.Proses ini menghasilkan ampas yang
kemudian akan digunakan sebagai makanan ternak sapi. Sari atau filtrat hasil penyaringan tadi
ditampung dalam bak kemudian diberi air asam agar dapat menggumpal. Gumpalan tersebut
ditampung dalam wadah atau cetakan tahu kemudian gumpalan tadi di press hingga terbentuk
dari cetakan tahu tadi. Setelah dingin kemudian tahu dipotong potong. Dalam proses ini
dihasilkan air limbah tahu yang bersifat asam.

II.9 Penanganan Limbah Tahu

Air limbah tahu adalah buangan yang mengandung unsur nabati yang mudah membusuk.
Secara fisik dan kimia apabila dibiarkan dilingkungan akan mencemari lingkungan sekitarnya.
Secara umum penanganan air buangan yang banyak mengandung zat organik dilakukan
dengan cara:
a) Cara fisika
Biasanya dilakukan pada awal penanganan yaitu pada saat pemilihan bahan kedelai pada
proses penyaringan untuk memisahkan dari kotoran- kotoran yang tercampur.

b) Cara kimia
Penanganan ini dengan menggunakan bahan kimia untuk :
 Netralisasi air limbah.(larutant asam sulfat, asam klorida, asam phosphat, dan batu kapur)
 Pengendapan yaitu penambahan zat kimia dapat menetralkan logam berat dijadikan ikatan
garam yang mudah mengendap sehingga mudah dipisahkan antara endapan logam berat
larutan jernih yang bebas logam berat.
 Penggumpalan yaitu proses terjadinya penggumpalan pada zat tersuspensi yang diubah
menjadi gumpalan- gumpalan sehingga mudah mengendap.Proses ini biasanya dilakukan pada
pengadukan cepat kemudian dilanjutkan dengan pengadukan lambat sehingga terbentuk
flokulasi atau butiran gumpalan dari kecil bergabung menjadi besar. Zat penggumpal antara
lain:alumunium sulfat,besi sulfat, poly alumunium klorida.
c) Cara biologi
Dalam proses biologis terjadi penghancuran zat organik dari air limbah tahu oleh jasad renik.
Mikroba tersebut dapat berupa bakteri, jamur atau ganggang. Zat tersebut mengubah bahan
koloid menjadi sel, sedang sel yang terjadi karena berat dapat mengendap bersama lumpur
dalam kondisi aerob dan anaerob. Beberapa cara biologi adalah:proses lumpur aktif,lapisan
tritis,lagoon.bak kedap udara (anaerobik).(Nurhasan,1991)
BAB III
HASIL PENULISAN

III.1 Industri Tahu Bandung dan Sekitarnya

Bandung terletak pada koordinat 107° BT dan 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah
16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat,
dengan demikian, sebagai ibu kota provinsi, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap
daerah-daerah di sekitarnya.

Kota Bandung terletak pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean
sea level), dengan di daerah utara pada umumnya lebih tinggi daripada di bagian selatan.
Ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 msl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675
msl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga Bandung merupakan suatu
cekungan (Bandung Basin).

Melalui Kota Bandung mengalir sungai utama seperti Sungai Cikapundung dan Sungai
Citarum serta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan
bertemu di Sungai Citarum, dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat
rentan terhadap masalah banjir.

Letak bandung yang sangat strategis menjadikannya daerah tujuan wisata, saat ini
bandung sedang popular sebagai kota tujuan untuk wisata kuliner dan wisata belanja. Tak
heran banyak industry tumbuh di kota ini.

Hawa kota bandung terutama bandung utara yang masih sejuk menjadikannya turis yang
berkunjung mengutamakan berwisata ke daerah ini seperti ke Lembang dan lainnya. Tak
heran banyak olahan pangan yang dihasilkan seperti Tahu Lembang, Tahu Tauhid, Tahu
Cihanjuang, Batagor, Siomay, dan masih banyak lagi.
Tahu menjadi primadona kuliner kota ini, terbukti banyak industry tahu yang ada di
bandung seperti tahu lembang, tahu tauhid, tahu yunyi, tahu talaga, tahu cihanjuang dan
industry tahu lainnya.

Oleh karena itu berbisnis tahu sangatlah menguntungkan karena peminatnya banyak baik
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun sebagai buah tangan. Dari banyaknya
industry tahu tersebut banyakpula sentra tahu yang tersebar di setiap pemukiman di
bandung ini, seperti sentra tahu cibuntu dan masih banyak lagi.

Kami melakukan survey ke salah satu industry tahu yaitu pabrik tahu Cihanjuang yang
berlokasi di Cibaligo, Cihanjuang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Di
pabrik tahu ini setiap harinya mengolah 250 – 500 kg kedelai untuk diproduksi menjadi
tahu. Setiap harinya pabrik ini memproduksi tahu baik dalam bentuk tahu kuning, tahu
putih dan tahu bulat. Di pabrik tahu ini menggunakan system penjualan seperti outlet tahu
yang menyatu langsung dengan pabrik. Pembeli bisa memilih untuk membeli matang
maupun membeli tahu mentah untuk dibawa ke rumah.

III.2 Pengelolaan Limbah Tahu

a. Limbah cair

Air limbah tahu yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu biasanya oleh industri
ditampung dibak penampungan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan dan ada juga yang
dibuang langsung ke saluran irigasi.
Di pabrik tahu cihanjuang, limbah cair hasil produksi langsung dibuang ke saluran air tanpa
pengolahan terlebih dahulu. Sehingga dikhawatirkan limbah cair ini bisa mencemari
lingkungan di sekitar pabrik.
Berikut :
1. Biogas
Beberapa industri menggunakan bak penampungan dalam pengelolaan air limbah tahu. Bak-
bak penampungan tersebut ada yang dibuat sistem kedap udara/ rapat udara dan ada yang
sistem terbuka. Bak sistem kedap udara dengan proses anaerobik yang dapat menghasilkan
gas alami (biogas) yang kemudian ditampung dengan drum kemudian gas tersebut disalurkan
melalui selang ke dapur yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan memasak.
Air limbah yang ditampung di bak- bak terbuka dibiarkan mengalir dan tergenang secara
terbuka lalu mengalir ke saluran irigasi. Dalam hal ini bau busuk dari limbah tahu masih
menyengat .

2. Sebagai sumber pupuk pertanian


Air limbah tahu yang mengandung zat organik oleh industri langsung dibuang ke saluran
irigasi dapat dimanfaatkan untuk kesuburan tanah pertanian. Air limbah tahu merupakan
limbah organik mudah terurai dan baik untuk pertanian. Biasanya para petani mencari air
untuk mengairi sawahnya dan memanfaatkannya. Selain itu air limbah tahu juga berguna
untuk tambahan makanan ikan-ikan peliharaan disawah. Biasanya para petani yang
mengelola ikan disawah secara rutin dan terus menerus mengaliri sawahnya untuk makanan
ikan. Dan hasilnya pun ikan cepat besar.Namun apabila konsentrasi air limbah terlalu pekat,
maka air limbah tahu dapat menjadi sumber pencemaran air persawahan dan kolam sehingga
ikan- ikan yang dipelihara disawah dan dikolam akan mati.

b. Limbah padat

Ampas tahu yang dihasilkan biasanya oleh industri tahu dimanfaatkan untuk makanan ternak.
Di pabrik tahu cihanjuang limbah padat yang dihasilkan berupa sisa kulit kedelai dan ampas
kedelai. Sisa kulit kedelai diberikan kepada peternak kambing dan ampas kedelai ditukar
dengan susu segar dari peternak sapi.
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
1. Selain produk utama yang dihasilkan industri tahu berupa tahu, krupuk tahu, juga
menghasilkan produk sampingan berupa air limbah tahu dan ampas tahu.
2. Air limbah tahu yang dikelola dengan baik oleh industri dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan biogas. Sedangkan di pabrik tahu cihanjuang limbah cair masih langsung dibuang ke
saluran air.
3. limbah padat tahu yang berupa sisa kulit kedelai dan ampas kedelai dimanfaatkan untuk
pakan ternak kambing dan pakan ternak sapi.

IV. 2 Saran

Banyaknya indutri tahu yang masih belum mengolah limbahnya dikhawatirkan dapat mencemari
lingkungan sekitar oleh karena itu perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Pembuatan instalasi pengolahan limbah sistem komunal.
2. Pemanfaatan air limbah tahu untuk dijadikan pestisida organik dan pupuk organik.
3. Pemanfaatan limbah cair tahu untuk dijadikan biogas
Daftar Pustaka

Azrul Aswar, 1983.Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Mutiara. Jakarta.


Djabu,Udin, 1990/1991, Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja Dan Air Limbah Pada
Institusi Pendidikan Sanitasi/Kesehatan Lingkungan.Depkes.Jakarta
Haryanto Kusnoputranto,1983,Kesehatan Lingkungan.Depkes dan Kubudayaan Universitas
Indonesia. FKM. Jakarta.
Kustyanto Widie,FL.1990.Membuat Tahu. Penebar Swadaya. Jakarta
Lashanta,2011.Memanfaatkan Limbah Tahu Menjadi Pestisida adn Pupuk Organik Cair.Gerbang
Pertanian.
Nurhasan,1991, Penanganan Air Limbah Tahu.Penerbit Yayasan Bina Karta Lestari.
Anonym. Letak Geografis Bandung. http://bandungpenuhsejarah.blogspot.com/2009/11/letak-
geografis-bandung.html. (Diakses 22 Desember 2013 pukul 16.55)

Anda mungkin juga menyukai