Anda di halaman 1dari 5

Tugas Strategic Marketing Management

Nama : Rahmat Sujana


NIM : 55118110186
Dosen : Dr. Dipa Mulia, MM, MH

Jelaskan keuntungan dan kerugian perusahaan yang berorientasi terhadap market share dan
berorientasi terhadap profit margin.

Market Share Oriented Company


Market Share oriented berarti orientasi yang menekankan pada pengembangan
dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk dapat memiliki kemampuan mengetahui
kebutuhan pelanggan saat ini dan mendatang. Penyebaran dalam organisasi untuk memiliki
kemampuan tersebut dan ketanggapan organisasi akan akan hal tersebut.
Dalam perusahaan yang berorientasi pada market share, setiap fungsi dan karyawan
difokuskan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang dibentuk melalui keinginan market
atau pasar, dimana setiap produknya di dalam pasar. Perusahaan yang berorientasi terhadap
market share beranggapan bahwa perusahaan dapat berhasil hanya jika pelanggannya puas
dengan produk dan perilakunya di pasar. Hal ini menyebabkan si perusahaan harus terus
mengevaluasi setiap keputusan untuk dampaknya pada pelanggannya. (Kohli dan Jaworski,
1990)
Perusahaan yang berorientasi pada market share mengharapkan serta menginginkan
pelanggannya untuk membandingkan penawarannya dengan pesaing, dan menggunakan
umpan balik dari para pelanggan untuk meningkatkan pelayanan dari perusahaan tersebut.
Ini salah satu strategi untuk mengetahui keadaan pelanggan untuk menemukan kriteria
pilihan mereka, dan memastikan bahwa penawarannya memenuhi kriteria pilihan pelanggan
lebih baik daripada penawaran kompetitornya. Hal ini menentukan juga untuk menentukan
strategi marketing yang tepat untuk memenuhi kriteria pilihan pelanggan. Hal ini juga
memungkinkan si pelanggan untuk mengevaluasi layanan yang diberikan perusahaan akan
produknya pada kriteria pilihan mereka, dan membandingkannya dengan penawaran
pesaing.

Profit Oriented Company


Dalam perusahaan yang berorientasi pada profit, keuntungan, kenyamanan fungsi
dan karyawan menjadi yang utama. Jika perusahaan seperti itu menyadari bahwa ia tidak
dapat dengan mudah menghasilkan apa yang diinginkan pelanggan, atau bahwa ia tidak
dapat dengan mudah melayani mereka seperti yang mereka inginkan untuk dilayani, mereka
memilih untuk mengabaikan pelanggan tersebut, fokusnya terletak pada inovasi produk yang
dapat meningkatkan keuntungan atau margin dalam penjualan produk tersebut.
Perusahaan yang berorientasi pada profit tidak beranggapan bahwa pelanggan yang
berbeda dapat memiliki kebutuhan yang berbeda, dan bahwa pelanggan menggunakan
kriteria pilihan mereka untuk mengevaluasi penawaran perusahaan dan beranggapan bahwa
semua pelanggan membeli berdasarkan harga dan kinerja, sehingga tidak perlu memahami
nuansa perilaku pembelian mereka. Perusaahaan seperti ini tidak mempunyai fokus untuk
mengetahui kekhawatiran dari pelanggan dan juga hal yang diperlukan untuk mengatasi
kekhawatiran tersebut. (Kumar dan Meenski, 2011)
Perusahaan yang berorientasi pada profit mendesain dan memproduksi produk
tergantung pada apa yang bagus, dan memasarkan produknya ke segmen yang ia ciptakan
dengan sendirinya. Perusahaan sakan mengalami kesulitan saat persyaratan pelanggan
berubah, karena terus menghasilkan apa yang menurut perusahaan menguntungkan bukan
berdasarkan apa yang diinginkan oleh pelanggan,perusahaan profit oriented juga tidak
memiliki sistem untuk mengukur kebutuhan pelanggan dan memperbaiki arah.

Perbedaan antara Profit Oriented Company dan Market Share Oriented Company
Jika dibuatkan tabel komparasi perbedaan antara Profit Oriented Company dan
Market Share Oriented Company adalah sebagai berikut.

Perbedaan Profit Oriented Market Share Oriented


Fokus Produk, inovasi produk Pelanggan, pelayanan pada
pelanggan
Organisasi Tanggung Jawab Atas Produk Tanggung jawab atas kepuasan
pelanggan
Strategi Mencari pelanggan untuk Membuat dan mencari produk untuk
membeli produk pelanggan yang telah dipilih
Interaksi Transaksi Individual Menciptakan hubungan yang
Pelanggan kontinyu dengan pelanggan
Offering Produk yang berdiri sendiri Produk modifikasi, atau produk
bundling
Pengukuran Keuntungan penjualan produk Loyalitas pelanggan, kepuasan
keberhasilan (profitabilitas) pelanggan
Contoh Apple Xiaomi
dalam Coca colla Big Colla
industri yang Tesla, Ferrari, Roll Royce Suzuki, Honda, Toyota
sama

Keuntungan Profit Oriented Company


1. Peluang terbentuknya brand Image dengan produk produk inovasi
Dalam perusahaan profit oriented produk inovatif untuk menciptakan sales itu sangat
penting sekali, dimana barang barang baru harus diciptakan untuk menciptakan nilai jual
dan margin yang tinggi. Dengan hadirnya produk produk inovasi ini peluang citra atau
brand image terhadap produk tersebut akan semakin besar. Contoh produk Apple yang
mempunyai citra yang baik di mata pasar. Atau perusahaan mobil listrik tesla yang juga
mempunyai citra yang baik di mata pasar.
2. Tidak bergantung pada tuntutan perubahan pasar
Pada perusahaan profit oriented perubahan keinginan pasar bukan menjadi kendala
karena profit oriented memfokuskan diri pada keuntungan dan margin tidak terhadap
keinginan pasar. Sehingga jika ada perubahan pasar yang tiba tiba perusahaan profit
margin oriented tidak perlu mengubah arah bisnis untuk mengikuti perubahan pasar,
karena posisi profit oriented company ada di pasar yang baru (new market).(Kumar dan
Meenski, 2011)
3. Memiliki daya tarik yang lebih untuk para penanam modal (investor)
Perusahaan profit oriented dengan mengutamakan profit maggin yang sangat besar
pasti menjadi daya tarik sendiri untuk para investor yang juga memiliki tujuan untuk
mendapatkan keuntungan yang besar. perusahan profit oriented akan berusaha untuk
mendapatkan laba yang maksimal untuk selanjutnya laba tersebut dapat digunakan
dalam meningkatkan operasi perusahan pada periode berikutnya. Pada saat keuntungan
perusahan meningkat, level kepercayaan investor menjadi meningkat. (Hooley, 2018)
4. Efektifitas proses dan efisiensi biaya
Perusahaan profit oriented cenderung fokus pada margin penjualan produknya, sebisa
mungkin efisiensi terhadap biaya produksi untuk mendapatkan margin yang besar
dengan biaya yang ditekan seefisien mungkin peluang margin yang besar cukup besar.
Perusahaan perusahaan profit oriented cindering membiasakan diri mengelola biayanya
dengan lebih efisien dan melakukan improvement-improvement yang bisa mengurangi
biaya operasional.

Kerugian Profit Oriented Company


1. Resiko kegagalan produk yang cukup besar akibat ditolak pasar
Perusahaan profit oriented yang cenderung membuat produk inovasi memiliki potensi
kegagalan yang besar terhadap penjualan produknya, dimana ketika para pelanggan
tidak bisa menerima produk baru tersebut, dengan kata lain produknya tidak bisa
diterima oleh pasar. Contoh perusahaan ponsel Nokia dimana ketika pasar sudah tidak
menerima lagi produk tersebut maka perusahaan tersebut hancur akibat produknya
gagal, hal itu dikarenakan nokia tidak mengikuti keinginan pasar dimana pasar sudah
bergerak ke era smartphone berbasis android.
2. Toleransi terhadap kualitas
Tujuan perusahaan profit oriented yaitu memaksimalkan keuntungan, ketika perusahan
berorientasi pada keuntungan maka kecenderungan untuk melakukan produksi masal
dengan menggunakan bahan baku kualitas rendah dilakukan dan mentoleransi pada
kualitas produk untuk menekan sekecil mungkin biaya dan memaksimalkan keuntungan.
Hal ini pasti berdampak langsung pada kualitas produk yang dihasilkan secara tidak
langsung juga dapat berpengaruh pada kepercayaan pasar.
3. Pertumbuhan produk yang pelan
Pertumbuhan produk yang dikembangkan dengan pendekatan profit biasanya pelan. Ini
konsekuensi dari konservatifnya manajemen produk tersebut. Mereka enggan investasi
besar di awal dan ingin cepat mendapat untung. Mereka umumnya mau berpromosi
dengan mengambil sedikit persentase dari keuntungan operasional. (Kumar dan
Meenski, 2011). Cara ini biasanya dilakukan pemain kecil yang menggarap pasar lokal,
seperti produk kecap dan minuman lokal. Prinsip mereka, meski pasarnya kecil, yang
penting bisnis tetap jalan dan dapat untung.

Keuntungan Market Share Oriented Company


1. Peluang terciptanya loyalitas pelanggan yang tinggi serta hubungan yang kuat dengan
pelanggan
Perusahan yang berorientasi pada market share akan selalu menempatkan pelanggan
sebagai focus utama dalam setiap kegiatan perusahaan baik saat pemasaran dan
bundling produk. Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utamanya. Dalam mencapai
kepuasan tersebut, perusahan yang berorientasi pada market share akan selalu berfokus
pada keinginan dan kebutuhan pelanggannya terhadap produk yang ditawarkan. Ketika
perusahan memenuhi ekspektasi dan sesuai dengan keinginan dari pelanggan, maka
akan membentuk loyalitas pada pelanggan sehingga pelanggan akan cenderung terus
membeli produk tersebut. Disisi lain dengan seringnya intensitas hubungan antara
pemasar dengan konsumen akan meningkatkan kualitas hubungan perusahaan dengan
konsumen.(Hooley, 2018)
2. Mempunyai pasar yang jelas, mempermudah segmentasi dan targeting
Perusahan yang berorientasi pada market share tahu pasar yang akan dia masuki untuk
menjual produknya. pada perusahaan market share oriented pasat terus dianalisa
baigaimana pergerakannya dan perubahannya sehingga segmentasi pasar dan targeting
lebih mudah dan jelas arahnya. Begitu juga dengan kompetitor pada perusahaan market
share oriented pesaing juga dipetakan dengan jelas sehingga mempermudah
menetapkan strategi yang harus digunakan.
3. Resiko kegagalan pasar kecil
Perusahan yang berorientasi pada market share mendasarkan produknya dan
pelayanannya berdasarkan atas keinginan dan kebutuhan pasar, sehingga resiko untuk
ditolaknya produk di pasar sangat kecil. Pengembangan produk pun didasarkan pada
perubahan keinginan di pasar.
4. Pertumbuhan produk yang cepat
Pertumbuhan produk yang dibangun dengan orientasi market share berpeluang besar
memiliki pertumbuhan yang cepat karena produk yang dihasilkan merupakan produk
yang didasarkan dari keinginan pasar, sehingga prroduk berpotensi tumbuh dengan
cepat apalagi bila produk tersebut pas dengan apa yang pasar inginkan.
5. Kualitas produk yang maksimal
Perusahan yang berorientasi pada market share cenderung menghasilkan produk yang
berkualitas untuk menjaga loyalitasnya dengan pelanggan, pada perusaan market
shared oriented cenderung akan mengalahkan keutungan disbanding dengan kualitas
produk yang dihasilkan.

Kerugian Market Share Oriented Company


1. Perlu biaya dan sumber dana yang besar
Perusahan yang berorientasi pada market share perlu biaya yang besar untuk menjual
produknya karena harus melakukan analisa terhadap pelanggan dan membangun
iteraksi dengan pelanggan baik melalui iklan, pameran dan lain lain. Perusahaan market
share oriented perlu dukungan sumber dana kuat untuk membiayai investasi, baik di lini
produksi (riset dan pengembangan), distribusi (membangun jaringan) dan promosi
(membangun merek). Iklan, misalnya, paling tidak membutuhkan anggaran minimal Rp
1 miliar.
2. Kesulitan untuk menghadapi perubahan keinginan pasar yang berubah mendadak
Ketika ada perubahan keinginan pasar yang berubah secara mendadak perusahaan
market share oriented akan mengalami kesulitaan karena harus melakukan secara cepat
untuk menyesuaikan keinginan pasar. Dan itu sulit dilakukan secara mendadak untuk
menyesuaikan produkya dengan keinginan pasar karna membutuhkan waktu untuk
menganalisa dan mengubah produknya untuk menyesuaikan dengan keinginan pasar.
Oleh karena itu perusahaan market oriented dari awal harus didisain dapat
memposisikan dirinya dengan baik atas setiap perubahan yang terjadi dalam pasar. Hal
ini dapat berupa kebutuhan pelanggan yang berubah, selera pelanggan, perilaku
penggunaan produk, distribusi, dan lain sebagainya ).(Kumar dan Meenski, 2011)
3. Profit margin yang kecil
Perusahan yang berorientasi pada market share cenderung mengalahkan keuntungan,
market shared oriented company biasanya menerapkan margin yang kecil, bahkan harga
jual biasanya tidak jauh dari biaya produksinya, hal ini ditujukan agar harga jual produk
tidak terlampau tinggi dilur daya beli masyarakat. Untuk hal ini biasanya disiasati dengan
produksi dalam jumlah yang besar untuk menutupi biaya operasional dan menambah
keuntungan.

Kesimpulan
Orientasi perusahan baik pada market share maupun pada profit margin merupakan pilihan,
keduanya memiliki keuntungan dan keungian tersendiri. Penentuan ini baiknya didasarkan
pada kesiapan perusahaan, untuk perusahaan dengan dana minimsl nampaknya lebih aman
bermain dengan pendekatan yang berorientasi keuntungan. Idealnya, produk-produk baru
kelas ini tidak perlu membangun merek atau berpromosi secara jorjoran. Lain dengan
market share oriented yang membutuhkan biaya yang lebih besar.

Daftar Pustaka

Hooley, Graham, Piercy, Nicolaud. 2008. “Marketing Strategy And Competitive Positioning”
4th edition. London: Prentice Hall.
Kumar, Arun dan Meenaksi, N. 2011. “Marketing Management” 2 nd edition. New Delhi: Vikas
Publishing House.
Kohli, A. K., & Jaworski, B. J. 1990. “Market Orientation : The construct, research
propositions, and managerial implications”. Journal of Marketing, Vol.54, issue 2 ,
halaman 1-18.

Anda mungkin juga menyukai